Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)

Vol. 4, No. 3, (2019) Halaman 471-481 E-ISSN 2581-1002


ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, KOMPETENSI SUMBER DAYA


MANUSIA, DAN PENGAWASAN TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN
DANA DESA (STUDI KASUS PADA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA)

Siti Umaira*1, Adnan *2


1,2
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
e-mail: siti.umairaarfat@gmail.com *1, adnan_bensaadi@unsyiah.ac.id*2

Abstract
The purpose of this study is to examine the effects of community participation, human resource competence, and
supervision on accountability of village fund management (a case study in Kabupaten Aceh Barat Daya). This is a
quantitative study with questionnaire used as the primary data elicitation and Likert scale as the measure. The study
was carried out in Kabupaten Aceh Barat Daya. A total of 120 respondents were selected, consisting of the villages’
tuha peut and public figures. The simple random sampling was used as the sampling technique with the Slovin formula
for determining the number of samples. The multiple linear regression was employed as the data analysis technique,
facilitated by the SPSS version 21. The results indicate that the public participation (X1), human resource competency
(X2), and supervision (X3) variables either partially or simultaneously have significant effects on the accountability of
village fund management (Y).

Keywords: Accountability of Village Fund Management, Community Participation, Human Resource Competence,
Supervision

1. Pendahuluan efisien, efektif, terbuka dan bertanggungjawab dalam


Penyerahan wewenang oleh pemerintahan pusat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya, memberi
kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi kemajuan ekonomi masyarkat, dan menghindari
disebut desentralisasi (Undang-Undang Nomor 23 kesenjangan pembangunan nasional.
Tahun 2014). Tujuan desentralisasi ialah Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2018,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta fungsi desa yang tersebar diseluruh indonesia berjumlah
pelayanan pemerintahan pada semua lapisan 83.344 desa. Seluruh desa di Indonesia merupakan
masyarakat (Nadir, 2013). Artinya pemerintah daerah bagian yang paling kecil, yang dinaungi oleh
bisa menyusun, mengatur serta mengurus daerahnya kabupaten di Indonesia. Tiap desa dipimpin oleh
tanpa bergantung pada pemerintah pusat. Dengan kepala desa beserta perangkatnya. Kepala desa
adanya desentralisasi akan memberi peluang kepada bertugas untuk melaksanakan pemerintahan desa,
pemerintah daerah untuk mengatur wilayahnya sendiri meningkatkan pembangunan desa, membina
berdasarkan wewenang dan tanggungjawab yang telah masyarakat desa, serta memberdayakan masyarakat
diberikan dan akan berdampak terhadap pembangunan desa. Untuk menjalankan tugasnya, setiap desa
daerah tertinggal seperti aceh, sehingga bisa mandiri memiliki wewenang untuk memegang kekuasaan
dan dapat memajukan daerahnya. dalam mengelola aset atau keuangan desa, serta
Salah satu bentuk desentraliasasi ialah menetapkan APBDes (Anggaran Pendapatan dan
digulirkannya dana desa pada tahun 2015. Dalam Belanja Desa) (Undang-Undang No.6 tahun 2014).
rangka terwujudnya desentralisasi dari pemerintah Jumlah dana desa mengalami peningkatan
pusat ke pemerintah daerah, dimana wewenang dalam secara signifikan setiap tahunnya seperti disajikan
mengelola keuangan telah dilimpahkan ke desa agar dalam tabel 1.1 yang memperlihatkan jumlah dana
mengalokasikan dana yang telah diberikan untuk yang diterima setiap desa sejak tahun 2015 sampai
meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan dengan tahun 2018.
masyarakat. Tujuannya untuk melindungi dan
membentuk pemerintah desa yang berkompeten,

471
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
Tabel 1.1 Pemerintah daerah memiliki peranan dalam
Alokasi Dana Desa Tahun 2015 s/d 2018 memperhatikan mengenai kapabilitas pengelola
Jumlah keuangan gampong dengan memberikan petunjuk
Jumlah dana
No Tahun seluruh dana mengenai pengelolaan keuangan secara detail dalam
per desa
desa rangka penyelenggaraan, penatausahaan dan
1 2015 Rp20,7 Triliun Rp280 Juta pertanggungjawaban pengelolaan keuangan. Perangkat
2 2016 Rp46,98 Triliun Rp628 Juta gampong perlu diberikan sosialisasi atau pelatihan
3 2017 Rp60 Triliun Rp800 Juta untuk meningkatkan pemahaman mengenai
4 2018 Rp60 Triliun Rp800 Juta pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban dana
Sumber : Provinsi Aceh Dalam Angka 2015, 2016, gampong.
2017, 2018 Akuntabilitas menjadi indikator penting dalam
mengukur kemampuan suatu pemerintahan untuk
Besarnya jumlah dana yang ditransfer dari memdapatkan kepercayaan masyarakat dan menjadi
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) salah satu parameter dari tinggi atau rendahnya
menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak karena partisipasi masyarakat (Kholmi, 2011). Akuntabilitas
rawan terjadi korupsi dan pengelolaan yang tidak penting dalam pengelolaan dana desa untuk
efisien dan efektif, semakin tinggi dana yang diberikan memberikan kepastian kepercayaan masyarakat
maka akan semakin tinggi tingkat kerugian negara kepada pemerintah serta menjadi penghubung
yang disebabkan oleh alokasi dana desa tersebut. kesenjangan antara pemerintah dengan masyarakat
Berbagai pelanggaran telah terjadi di desa seluruh (Aucoin dan Heintzmen, 2000).
indonesia. Pelanggaran-pelanggaran tersebut Persoalan korupsi pada dana gampong juga
disebabkan faktor integritas dan pengawasan yang diakibatkan karena tidak baiknya perencanaan
lemah. Kemungkinan juga penyebab dari palanggaran manajemen dana gampong, jumlah dana gampong
tersebut ialah ketidaktahuan aparatur desa terhadap yang besar itu harus diberikan pendampingan,
regulasi yang ada, ataupun terdapat unsur kesengajaan pengawasan serta pemeriksaan terus menerus. Secara
dengan lemahnya sistem dan prosedur keuangan nyata bisa dilihat bahwa pengelolaan dana gampong
menimbulkan niat jahat untuk melakukan kecurangan kurang bagus, hal itu bisa disebabkan karena
(Serambi Indonesia, 2017). kurangnya partisipasi masyarakat dalam menyusun
Permasalahan yang sering terjadi mengenai anggaran, rendahnya pengetahuan yang dimiliki
akuntabilitas dana gampong ialah minimnya aparatur gampong, serta ketidakefektifan pengawasan
pengetahuan yang dimiliki aparatur gampong. dalam pengalokasian dana gampong yang merujuk
Pengelolaan keuangan desa diperlukan pengetahuan pada lemahnya pertanggungjawaban dalam
mengenai akuntansi agar mampu dalam menyusun penggunaan dana gampong tersebut.
laporan keuangan. Setyoko (2011) menyatakan bahwa Pengelolaan dana gampong pada Kabupaten
perangkat desa yang tidak memiliki pemahaman Aceh Barat Daya telah terjadi beberapa permasalahan
akuntansi akan mengalami kesulitan dalam menyusun seperti keterlambatan penyampaian laporan yang
laporan keuangan. Perwujudan pencapaian mengakibatkan tidak direalisasikan dana gampong
akuntabilitas salah satunya adalah pelaporan untuk tahun selanjutnya, seperti yang terjadi pada
pertanggungjawaban keuangan yang sesuai standar. tahun 2018 sebanyak 25 dari 152 gampong di
Kurnia juga menegaskan hal yang sama, ia Kabupaten Aceh Barat Daya belum menyerahkan
menuturkan bahwa kegiatan pelaporan keuangan desa Laporan Pertanggungjawaban (LPj) dana desa tahap
sering bermasalah dikarenakan perangkat desa yang pertama sehingga berakibat pada terhambatnya
belum melek akuntansi (Berita satu, 2015). Mengingat pencairan dana tahap kedua dan juga ketidaksesuaian
dana yang digulirkan untuk desa cukup besar dan laporan yang dibuat dengan yang direalisasikan, serta
kewenangan diberikan pada perangkat desa yang belum optimalnya penyerapan anggaran (Portal Satu,
minim pengetahuan, akan berpotensi melakukan 2018). Hal ini mengakibatkan tidak tercapainya
korupsi oleh tenaga pendamping dengan akuntabilitas pengelolaan dana desa. oleh karena itu,
memanfaatkan lemahnya aparat desa (Pramesti, 2015). dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

472
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
gampong dituntut untuk adanya transparansi, hasil dari ketercapaian program baik dari segi quality
akuntabilitas, dan partisipasi, baik dari aspek maupun quantity. Dari segi kualitas seperti
keuangan, kinerja, maupun kepatuhan terhadap peningkatan output, sedangkan segi kuantitas seperti
peraturan perundang-undangan. persentase keberhasilan program. Keempat, partisipasi
Berdasarkan uraian fenomena dan latar belakang dalam evaluasi, menyangkut urusan pelaksanaan
yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk program secara keseluruhan, tujuannya untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh mengetahui keberhasilan program sesuai dengan
Partisipasi Masyarakat, Kompetensi Sumber Daya perencanaan dan terhindar dari penyimpangan.
Manusia, dan Pengawasan Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Gampong (Studi Kasus Pada Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kabupaten Aceh Barat Daya)” Menurut Hevesi (2005) kompetensi merupakan
karakteristik yang dimiliki seseorang berupa
2. Kerangka Teoritis Dan Pengembangan pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan
Hipotesis keterampilan (skill) dalam pelaksanaan suatu
Pemerintahan Gampong pekerjaan. Tingkatan kompetensi bisa dinilai
Pemerintahan Desa (Gampong) merupakan berdasarkan latar belakang pendidikan yang dimiliki,
pelaksanaan urusan pemerintahan & kepentingan pelatihan, serta ketrampilan yang dimiliki.
masyarakatnya dalam sistem pemerintahan Negara Sumber daya manusia merupakan hal yang
Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa sangat penting dalam pelaksanaan tugas dan
dipimpin oleh kepala desa beserta perangkat menjalankan fungsi organisasi. Sumber daya manusia
desa/gampong yang mana dalam pembinaan dapat mempengaruhi keberhasilan suatu pengelolaan
kemasyarakatan, pelaksanaan pembangunan, serta dalam organisasi, seperti yang dikemukakan oleh
pemberdayaan masyarakat desa harus didasarkan pada Mathis (2002) yang menyebutkan bahwa nilai sumber
Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. daya manusia dipengaruhi oleh penggunaan
kemampuan atau keahlian (kompetensi) yang dimiliki
Partisipasi Masyarakat oleh manusia ketika melakukan suatu pekerjaan
Partisipasi adalah seseorang dengan sadarnya dengan semaksimal mungkin tanpa melihat latar
terlibat berinteraksi sosial dalam situasi tertentu belakang untuk mengembangkan kompetensi mereka.
(Wazir, 1999). Sedangkan partisipasi masyarakat
adalah masyarakat terlibat ikut serta pada prosen Pengawasan
pengindentifikasian permasalahan dan potensi yng ada Pengawasan merupakan suatu aktivitas untuk
pada masyarakat, memilih, serta mengambil mengenai mendapatkan kepastian mengenai suatu pelaksanan
solusi paling alternatif dalam menangani kegiatan atau pekerjaan apakah sudah sesuai aturan,
permasalahan, melaksanakan upaya memecahkan rencana serta tujuan yang disepakati (Baswir,1997).
permasalahan serta terlibat dalam proses evaluasi Pemerintah melakukan pengawasan dapat
perubahan yang terjadi (Muslimin, 2012). meningkatkan akuntabilitas keuangan dengan
Menurut Cohen dalam Naimah (2017) mengevaluasi dan memperkaiti pengendalian internal,
membedakan jenis partisipasi yakni: pertama, management risk dan proses tata kelala pemerintahan
partisipasi dalam pengambilan keputusan, kaitannya (Aikins, 2011).
dengan menentukan alternatif masyarakat mengenai Pengesahan UU Desa oleh Dewan Perwakilan
gagasan/ide mengenai kepentingan bersama untuk Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), menimbulkan
memastikan orientasi dan arah pembangunan. Kedua, kekhawatiran dari berbagai kalangan, hal itu
partisipasi dalam pelaksanaan. Partisipasi ini dikarenakan bukan membawa keuntungan bagi
menyangkut bagaimana masyarakat berkontribusi pembangunan desa, melainkan akan menjadikan lahan
dalam menjalankan suatu program seperti: kegiatan baru untuk tindakan korupsi dan inefisiensi ditingkat
administrasi, dana, menggerakkan sumber daya, desa (Sofyani, 2018). Oleh karena itu, sangat
koordinasi dan menjabarkan program. Ketiga, dibutuhkan pengawasan dalam mengatasi
partisipasi dalam pengambilan manfaat, menyangkut kekhawatiran tersebut.

473
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
mengharuskan keterlibatan masyarakat dalam
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa pengelolaannya.
Menurut Lembaga Administrasi Negara dan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan RI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
(2000:12), akuntabilitas merupakan suatu kewajiban Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
untuk mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja Menurut Sumarsono (2003) sumber daya
seseorang atau pimpinan pada unit organisasi kepada manusia merupakan kualitas usaha yang dilakukan
pihak yang berhak atau berwenang diberi oleh seseorang dalam jangka waktu yang telah
pertanggungjawaban. Semakin baik suatu sistem ditentukan agar menghasilkan barang atau jasa.
akuntansi yang memberikan informasi yang handal, Sedangkan kompetensi merupakan kemampuan
akurat, pertanggungjawaban, dan tepat waktu maka (ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan
akuntabilitasnya akan semakin baik (Lestari, 2014). berbagai tugas dalam pekerjaannya, yang mana
Pada pemerintah desa, akuntabilitas melibatkan kemampuannya tersebut terdiri dari faktor kemampuan
kemampuan pemerintah desa untuk melakukan intelektual dan fisik (Robbin, 2007:38).
pertanggungjawaban atas aktivitas yang dilaksanakan Berkaitan dengan dana desa tentu saja sumber
yang berkenaan dengan pembangunan pemerintahan daya manusia yang memumpuni sangat diperlukan
desa (Sukasmanto, dalam Sumpeno, 2011). dalam pengelolaan keuangan desa serta
Suatu organisasi dapat disebut memiliki pertanggungjawabannya. Jika aparatur desa
manajemen yang akuntabel apabila dalam kegiatannya berkompeten dalam mengelola keuangan desa tentu
terpenuhi syarat: (1) penentuan tujuan yang tepat, (2) saja akan meningkatkan akuntabilitas dari pengelolaan
pengembangan standar sesuai kebutuhan dalam dana desa tersebut. Sebaliknya jika aparatur desa tidak
mencapai tujuan, (3) melakukan promosi penerapan memiliki sumber daya yang memadai dalam
pemakaian standar secara efektif, (4) pengembangan melaksanakan tugas dan fungsinya tentu saja
standar organisasi dan operasi secara efisien dan akuntabilitas tidak akan tercapai. Oleh karena itu,
ekonomis (Husna, 2016). kompetensi sumber daya manusia mempengaruhi
Tingkat akuntabilitas dana desa memberi wadah akuntabilitas pengelolaan dana desa.
kepada masyarakat untuk terlibat langsung dan aktif
dalam menyelenggarakan pengawasan pembangunan, Pengaruh Pengawasan Terhadap Akuntabilitas
sehingga proses pembangunan berpotensi dilakukan Pengelolaan Dana Desa
secara transparan, akuntabel, dan partisipatif (Naimah, Pengawasan merupakan proses pengamatan
2017). terhadap pelaksanaan seluruh aktivitas organisasi
untuk memastikan supaya seluruh tugas yang
Kerangka Pemikiran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan (Siagian,
Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap 2002). Tercapainya prinsip akuntabilitas dalam
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa pengelolaan dana desa dapat diketahui melalui
Partisipasi masyarakat ialah keterlibatan pengawasan mulai dari tahap perencanaan sampai
masyarakat dalam proses mengindentifikasikan dengan pertanggungjawaban. Sehingga setiap proses
masalah dan potensi yang dimiliki masyarakat, dan dalam mengelola dana desa sangat dibutuhkan
mengambil putusan mengenai alternatif solusi untuk pengawasan agar pengelolaan terlaksana secara efektif
penanganan masalah, melaksanakan cara mengatasi dan terhindar dari penyimpangan. Oleh karena itu,
masalah serta keterlibatan masyarakat dalam pengawasan mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan
pengevaluasian perubahan yang terjadi (Adi, 2007:27) dana desa.
Akuntabilitas akan tercapai jika adanya Berdasarkan penjelasan diatas, maka skema
partisipasi dari masyarakat yang menyampaikan segala kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai
aspirasi serta berkontribusi dalam proses pengelolaan berikut:
dana yang diperoleh. Berdasarkan asas pengelolaan
Partisipasi
keuangan desa yang dilakukan secara partisipatif, Masyarakat
akuntabel, tertib, dan disiplin anggaran yang (X1)

474 Kompetensi Akuntabilitas


Sumber Daya Pengelolaan Dana
Manusia Desa
(X2) (Y)
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520

Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data primer melalui
pendistribusian kuesioner kepada responden yang
terdiri dari tuha peut gampong dan tokoh masyarakat
yang ada di kabupaten Aceh Barat Daya.

Metode Analisis Data


Hipotesis Penelitian Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
Berdasarkan teori yang telah uraikan ini adalah analisis regresi linear berganda untuk
sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa pengujian hipotesis. Model regresi penelitian ini ialah
hipotesis penelitian sebagai berikut: sebagai berikut:
H1: Partisipasi masyarakat (X1), Kompetensi sumber Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
daya manusia (X2), dan Pengawasan (X3) secara Keterangan:
bersama-sama berpengaruh positif terhadap Y = Akuntabilitas pengelolaan Dana Desa
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y) a = Konstanta
H2: Partisipasi masyarakat (X1) berpengaruh positif b1, b2, b3 = Koefisien regresi X1, X2, dan X3
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa (Y) X1 = partisipasi masyarakat
H3: Kompetensi sumber daya manusia (X2) X2 = kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap akuntabilitas X3 = Pengawasan
pengelolaan dana desa (Y) e = Error
H3: Pengawasan (X3) berpengaruh positif terhadap Pengelolaan data dilakukan menggunakan program
akuntabilitas pengelolaan dana desa (Y) SPSS versi 21, dengan tingkat signifikansi 5%.

3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan


Desain Penelitian Deskripsi dan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis Penelitian ini dilakukan dengan mendistribusikan
yang dirumuskan berdasarkan teori dan literatur kuesioner kepada responden yang terdiri dari dari tuha
terdahulu. Jenis investigasi dari penelitian ini bersifat peut gampong dan tokoh masyarakat di Kabupaten
studi kausalitas. Penelitian ini menggunakan data Aceh Barat Daya. Keseluruhan responden berjumlah
primer berupa kuesioner. Horizon waktu yang 120 orang dengan tingkat pengembalian kuesioner
digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. sebesar 80% atau 97 kuesioner yang terdiri dari 51
Tingkat intervensi penelitian ini ialah intervensi orang tuha peut dan 46 orang tokoh masyarakat.
minimal.
Uji Kualitas Data
Populasi Sampel Hasil Uji Validitas
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pengujian kualitas data dilakukan secara statistik
desa yang ada di kabupaten Aceh Barat Daya yang uji pearson product-moment coefficient of corelations
berjumlah 152 desa. Sampel dipilih metode simple dengan nilai signifikansi sebesar 5%. Masing-masing
random sampling dengan perhitungan rumus slovin. item disebut valid jika nilai r hitung > r tabel. Hasil uji
Sampel penelitian berjumlah 60 desa. kuesioner validitas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:
didistribusikan pada 2 orang setiap desa yang terdiri
dari tuha peut gampong dan tokoh masyarakat
sehingga jumlah responden sebanyak 120 orang.

Tabel 4.1
Hasil pengujian validitas

No Item Variabel Koefisien Korelasi (R Hitung) Nilai Kritis % (R Tabel) Ket


475
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
1 PM1 0,667
2 PM2 0,620
3 PM3 Partisipasi Masyarakat 0,740
0,1996 Valid
4 PM4 (X1) 0,648
5 PM5 0,712
6 PM6 0,675
7 KSDM1 0,530
8 KSDM2 0,648
9 KSDM3 Kompetensi Sumber Daya 0,683
0,1996 Valid
10 KSDM4 Manusia (X2 0,594
11 KSDM5 0,573
12 KSDM6 0,646
13 P1 0,761
14 P2 0,719
15 P3 0,548
Pengawasan (X3) 0,1996 Valid
16 P4 0,848
17 P5 0,768
18 P6 0,588
19 APDG1 0,763
20 APDG2 0,723
21 APDG3 Akuntabilitas Pengelolaan 0,702
22 APDG4 Dana Gampong (Y) 0,647
0,1996 Valid
23 APDG5 0,707
25 APDG6 0,767
26 APDG7 0,820
27 APDG8 0,751

Berdasarkan uji validitas diatas, masing-masing Pengujian reliabilitas dilakukan agar item
item memperoleh nilai rhitung > rtabel, yang berarti bahwa kuesioner dapat mencapai tingkat validitas dengan
seluruh instrumen kuesioner adalah valid. tujuan untuk menunjukkan keakuratan dari kuesioner
yang digunakan. Berikut hasil uji reliabilitas :
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Crombach Alpha Nilai Kritis Crombach’s Alpha Keterangan
Partisipasi Masyarakat
0,764 0,60 Reliabel
(X1)
Kompetensi Sumber Daya Manusia
0,667 0,60 Reliabel
(X2)
Pengawasan
0,796 0,60 Reliabel
(X3)
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Gampong
0,879 0,60 Reliabel
(Y)

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, uji reliabilitas bahwa kuesioner yang digunakan memiliki reliabilitas
menghasilkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari yang sangat baik.
0,60 untuk setiap variabel. Hal ini menunjukkan

476
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
Scatterplot

Dependent Variable: APDG

Regression Studentized
0

Residual
-1
Hasil Uji Asumsi Klasik -2

Uji Normalitas -3

-4

-3 -2 -1 0 1 2 3

Tabel 4.3 Regression Standardized Predicted Value

Uji Normalitas Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan


Unstandardiz Keterangan Grafik Scatterplot
Ed Residual
Asymp. Sig. Data berdistribusi Berdasarkan hasil pengujian diatas,
0.970
(2-tailed) normal menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak
baik di atas maupun di bawah sumbu Y sehingga pola
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai titik-titiknya tidak teratur. Dapat disimpulkan bahwa
signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,970. Hal ini variabel bebas tidak terdapat heterokedastisitas pada
berarti nilai residual telah terdistribusi secara normal, model regresi.
karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 (0,970> 0,05).
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Uji Multikolinearitas Model penelitian dapat dilihat pada hasil
Tabel 4.4 pengolahan data seperti yang terlihat pada bagian
Uji Multikolonieritas output SPSS di Tabel 4.5 dibawah ini:
Nilai Variance Inflation Factor (VIF) Variabel
Collinearity Statistics
Kesimpulan
Model Tolerance VIF
1 PM .889 1.125 Tabel 4.5
Tidak terjadi
K .961 1.040 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel
multikolonieri
SDM .862 1.159 Dependen
tas
P Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Berdasarkan tabel 4.4, dapat disimpulkan bahwa B Std. Beta
tidak terjadi gejala multikolinearitas. Nilai tolerance Model Error t Sig.
untuk setiap variabel bebas berada di atas 0,10 dan 1 (Constant) -.274 .527 -.519 .605
nilai VIF (Variance Inflation Factor) variabel bebas PM .233 .085 .221 2.729 .008
KSDM .418 .088 .369 4.732 .000
tidak ada yang diatas 10, hal ini berarti tidak adanya
P .439 .095 .380 4.615 .000
multikolinieritas.
Berdasarkan hasil uotput SPSS (coeficients),
Uji Heterokedastisitas
dapat diperoleh persanaan regfesi berganda (multipple
regresion) yaitu:
Y = -0.274 + 0.233X1 + 0.418X2 + 0.439X3 +e

Nilai konstan sebesar -0,274 menunjukkan


bahwa jika partisipasi masyarakat, kompetensi sumber
daya mansuia, dan pengawasan dianggap bernilai 0,
maka tingkat akuntabilitas pengelolaan dana desa
sebesar -0,274 atau 2,74%. Dengan kata lain, tingkat
477
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
akuntabilitas pengelolaan dana desa sebesar -0,274
tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel independen. Hasil Uji Secara Parsial
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Korelasi (R2) Hasil Uji Parsial (T)
Unstandardized Standardized
Tabel 4.6 Coefficients Coefficients
Koefisien Korelasi B Std. Beta
R Square Adjusted Std. Error of Model Error t Sig.
Model R R Square the Estimate (Constant) -.274 .527 -.519 .605
PM .233 .085 .221 2.729 .008
1 .675a .456 .438 .28799
KSDM .418 .088 .369 4.732 .000
P .439 .095 .380 4.615 .000
Koefisien korelasi (R) sebesar 0.675
menunjukkan bahwa derajat korelasi (hubungan) Pengujian secara parsial pengaruh partisipasi
antara variabel independen dan variabel dependen masyarakat, kompetensi sumber daya manusia dan
sebesar 67,5%. Hal ini berarti akuntabilitas pengawasan dapat peroleh dengan cara melhat dari
pengelolaan dana gampong kabupaten aceh barat daya nilai signifikansi masing-masing variabel. Setiap
terdapat hubungan dengan faktor-faktor partisipasi variabel dikatakan berpengaruh, apabila nilai
masyarakat (X1), kompetensi sumber daya manusia signifikansi nya lebih kecil dari 0,05. Berikut hasil
(X2), dan pengawasan (X3). Selanjutnya, koefisien perhitungan nilai signifikansi masing-masing varibel.
determinasi (R2) sebesar 0.456, hal ini berarti 1. Variabel partisipasi masyarakat memiliki nilai t -
perubahan akuntabilitas pengelolaan dana desa sebesar hitung sebesar 2.729, sedangkan nilai t-tabel adalah
45.6% dipengaruhi oleh faktor partisipasi masyarakat 1,986. Hal ini berarti dengan tingkat signifikan 5%
(X1), kompetensi sumber daya manusia (X2), dan maka hipotesis dapat diterima. Oleh karena itu,
pengawasan (X3), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh karena t-hitung 2,729 > t-tabel 1,986. Hal ini berarti
variabel-variabel lain yang tidak digunakan pada koefisien partisipasi masyarakat mempunyai
penelitian ini. pengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa.
2. Variabel kompetensi sumber daya manusia
memiliki nilai t - hitung adalah sebesar 4,732,
Hasil Pengujian Hipotesis sedangkan nilai t-tabel adalah 1,986. Hal ini berarti,
Hasil Uji Secara Simultan jika t-hitung>t- tabel dengan tingkat signifikan 5 %
Tabel 4.7 maka hipotesis dapat diterima. Oleh karena itu,
Hasil Uji F karena t-hitung 4,732 > t-tabel 1,986. Hal ini berarti
ANOVAb koefisien kompetensi sumber daya manusia
Sum of Mean mempunyai pengaruh terhadap akumtabilitas
Model Square df Square F Sig.
pengelolaan dana desa.
1 Regression 6.461 3 2.154 25.968 .000a
Residual 7.713 93 .083
3. Variabel pengawasan memiliki nilai t-hitung adalah
Total 14.175 96 sebesar 4,615, sedangkan nilai t-tabel adalah 1,986.
Hal ini berarti, jika t-hitung > t-tabel dengan tingkat
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat dari nilai signifikan 5% maka hipotesis dapat diterima karena
Fhitung sebesar 25,968 sedangkan nilai F-tabel sebesar t-hitung 4,615 > t-tabel 1,986. Hal ini berarti
2,703. Hal ini menunjukkan bahwa F-hitung > F-tabel, koefisien pengawasan mempunyai pengaruh
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
(Ha1) diterima. Oleh karena itu secara simultan
variabel partisipasi masyarakat (X1), kompetensi Pembahasan
sumber daya manusia (X2), dan pengawasan (X3) Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap
secara signifikan berpengaruh terhadap akuntabilitas Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
pengelolaan dana desa (Y).
478
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
Hasil pengujian regresi linear terlihat nilai tersebut seperti penelitian yang dilakukan oleh Ismail,
koefisien regresi menunjukkan bahwa partisipasi dkk (2016) yang menyatakan bahwa kompetensi
masyarakat berpengaruh terhadap akuntabilitas sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap
pengelolaan dana desa. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana desa. Penelitian ini juga sejalan
rancangan hipotesis diterima, yaitu partisipasi dengan penelitian ini seperti yang dilakukan oleh
masyarakat berpengaruh terhadap akuntabilitas Mada (2017), yang menunjukkan hasil bahwa
pengelolaan dana desa. Oleh karena itu semakin kompetensi sumber daya manusia dari aparatur desa
meningkat partisipasi masyarakat dalam hal keuangan berdampak positif terhadap akuntabilitas tata kelola
desa, maka akan meningkatkan akuntabilitas dana desa.
pengelolaan dana desa. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Pengaruh Pengawasan terhadap Akuntabilitas
dan dijadikan referensi dalam penelitian ini. Penelitian Pengelolaan Dana Desa
yang sesuai tersebut seperti penelitian yang dilakukan Hasil pengujian regresi linear terlihat nilai
oleh Medianti (2018), menyatakan bahwa terdapat koefisien regresi menunjukkan bahwa pengawasan
pengaruh dari partisipasi terhadap akuntabilitas dana berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa, hal ini dibuktikan dengan semakin meningkat desa. Hal ini menunjukkan bahwa rancangan hipotesis
partisipasi masyarakat, maka semakin tinggi jumlah diterima, yaitu pengawasan berpengaruh terhadap
individu yang terlibat dalam pengambilan keputusan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Dengan adanya
dan pelaksanaan kegiatan yang menyangkut dengan pengawasan maka pengelolaan keuangan akan
kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi keterlibatan terhindar dari penyimpangan dan tetap berjalan sesuai
individu tersebut maka semakin tinggi pula rasa dengan aturan dan tujuan yang ditetapkan.
tanggungjawab mereka untuk melaksanakan keputusan Pengawasan dilakukan oleh tuha peut dan masyarakat
yang telah dihasilkan, dan pembangunan akan menjadi sebagai pihak internal dan inspektorat kabupaten
semakin baik kedepannya, pembangunan suatu desa sebagai pihak eksternal, dengan adanya pengawasan
dikatakan baik apabila hasil dari pengelolaan dana yang ketat dan berkala maka aparatur desa akan
desa yang baik pula. Artinya semakin intens partisipasi melakukan pengelolaan keuangan sesuai dengan
masyarakat, maka pengelolaan dana desa semakin aturan dan prosedur sehingga meminimalisir terjadinya
akuntabel. kecurangan atau penyimpangan dalam pengelolaan
keuangan desa. Oleh karena itu semakin meningkat
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia pengawasan dalam hal keuangan desa, maka akan
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa meningkatkan akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Hasil pengujian regresi linear terlihat nilai Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
koefisien regresi menunjukkan bahwa kompetensi yang telah dilakukan sebelumnya dan dijadikan
sumber daya manusia berpengaruh terhadap referensi dalam penelitian ini. Seperti yang dilakukan
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hal ini oleh Munti (2017), yang menyatakan bahwa kualitas
menunjukkan bahwa rancangan hipotesis diterima, pengawasan berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan
yaitu kompetensi sumber daya manusia berpengaruh keuangan desa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Jika meningkatnya pengawasan terhadap pengelolaan
aparatur desa memiliki keahlian dan pengetahuan keuangan desa, maka akan semakin meningkatkan
dalam mengelola keuangan desa, maka proses kinerja pengelolaan keuangan desa.
pengelolaan keuangan desa akan mencapai
akuntabilitas. Oleh karena itu semakin baik 5. Kesimpulan, Keterbatasan Dan Saran
kompetensi sumber daya manusia dalam hal Kesimpulan
pengelolaan keuangan desa, maka akan meningkatkan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka
akuntabilitas pengelolaan dana desa. diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian 1. Partisipasi masyarakat, kompetensi sumber daya
yang telah dilakukan sebelumnya dan dijadikan manusia, dan pengawasan berpengaruh secara
referensi dalam penelitian ini. Penelitian yang sesuai

479
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
bersama-sama terhadap akuntabilitas pengelolaan Daftar Pustaka
dana desa. Adi, Isbandi Rukminto. (2007). Perencanaan
2. Partisipasi masyarakat berpengaruh positif partisipatoris berbasis asset komunitas: dari
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. pemikiran menuju penerapan. Depok: FISIP UI
3. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh Press.
positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana Aikins, Stephen K. (2011). An Examination of
desa. Government Internal Audit’s Role in Improving
4. Pengawasan berpengaruh positif terhadap Financial Performance. Journal of Public
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Finance and Management, 11 (4): 306-337.
Aucoin, Peter dan Heintzman, Ralph. (2000). The
Keterbatasan Penelitian Dialectics of Accountability for Performance in
Adapun keterbatasan yang terdapat pada Public Management Reform. International
penelitian ini yaitu sebagai berikut. Review of Administrative Sciences. Vol. 66 : 45-
1. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan 55
data berupa kuesioner dan data diperoleh Baswir, Revrisond. (1997). Akuntansi Pemerintahan
berdasarkan persepsi responden berupa jawaban Indonesia. BPFE: Yogyakarta
yang terdapat kemungkinan bahwa hasil jawaban Hevesi, G. Alan. (2005). Standards for Internal
akan berbeda dengan keadaan sebenarnya. Control in New York State Government.
2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel Husna, Saifatul dan Abdullah, Syukriy. (2016).
independen saja, yakni partisipasi masyarakat, Kesiapan Aparatur Desa Dalam Pelaksanaan
kompetensi sumber daya manusia, dan Pengelolaan Keuangan Desa Secara
pengawasan, hal ini memungkinkan terabaikannya Akuntabilitas Sesuai Undang-Undang Nomor 6
keadaan lain yang dapat dijadikan variabel yang Tahun (2014) Tentang Desa (Studi pada
dapat mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan Beberapa Desa di Kabupaten Pidie). Jurnal
dana desa yang tidak dapat diikutsertakan dalam Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi
penelitian ini. (JIMEKA). Vol. 1, 282-293
3. Penelitian ini hanya dilakukan dalam lingkup Husin, Dasmi. (2017). Kendali Dana Desa. Serambi
kabupaten Aceh Barat Daya, sehinggal hasil dari Indonesia. 9 Agustus.
penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk http://aceh.tribunnews.com/(2017)/08/09/kendal
kabupaten/kota lainnya. i-dana-desa
Ismail, M., Widagdo, A, K., & Widodo, A. (2016).
Saran Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana Desa.
Adapun saran yang dapat diberikan penulis yang Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.19(2).
berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut. Kurnia, Dadang. (2015). Belum Melek Akuntansi,
1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dalam Aparatur Bakal Kesulitan Kelola Dana Desa.
memperoleh informasi data penelitian dapat Berita Satu.
melakukan wawacara secara langsung dan jelas https://www.beritasatu.com/nasional/244773/bel
dengan responden agar memperoleh hasil yang um-melek-akuntansi-aparatur-bakal-kesulitan-
lebih detail. kelola-dana-desa
2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat Kholmi, (2016). Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi
memperluas objek penelitian seperti melakukan Dana Desa: Studi Di Desa Kedungbetik
penelitian perbandingan antar kabupaten/kota Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang.
lainnya. Ekonomika-Bisnis. Vol. 7 No. 2
Lestari, Ayu Komang D, dkk. (2014). Membedah
3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar
Akuntabilitas Praktik Pengelolaan Keuangan
menambah variabel independen lain yang dapat
Desa Pakraman Kututambahan Kecamatan
mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan dana
Buleleng Provinsi Bali (Sebuah Studi Interpretif
desa.
Pada Organisasi Publik Non Pemerintah). E-

480
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 4, No. 3, (2019)

 ISSN: 1978-1520
jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Setyoko, dan Israwan, Paulus. (2011). Akuntabilitas
Akuntansi Program S1. Volume 2. Nomor 1. Administrasi Keuangan Program Alokasi Dana
Mada, S., Kalangi, L., & Gamaliel, H. (2017). Desa (ADD). JIANA (Jurnal Ilmu Administrasi
Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Negara). Vol.11 No.1
Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, Sumpeno, Wahjudin. (2011). Perencanaan Desa
dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Terpadu. Edisi 2. Banda Aceh: Read.
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Di Sofyani, Hafiez. (2018). Praktik Pengelolaan dan Tata
Kabupaten Gorontalo, (Jurnal Riset Akuntansi Kelola Pemerintahan Desa Dlingo di Kabupaten
dan Auditing, ,8(2), 106–11 Bantul: Pembelajaran dari Desa Percontohan.
Munti, Finta dan Fahlevi, Heru. (2017).Determinan Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia. Vol.1,
Kinerja Pengelolaan Keuangan Desa: Studi pada No.1.
Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen Siagian, Sondang P. (2002). Fungsi-Fungsi
Aceh.Jurnal of accounting and investment. Vol. Manajerial. Jakarta: Rineka Cipta.
18 No. 2, Hlm: 172-182 Sumarsono, Sonny.(2003). Ekonomi Manajemen
Muslimin, Mappamiring, dan St. Nurmaeta. (2012). Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.
Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Yogyakarta : Graha Ilmu.
Di Desa Punagaya Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto. Otoritas jurnal ilmu
pemerintahan. Vol II.
Mathis Robert, dan Jackson, John. (2002). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba empat
Medianti, Larastika. (2018). Pengaruh Kompetensi
Aparatur, Komitmen Organisasi, Dan Partisipasi
Masyarakat Terhadap Pengelolaan Dana Desa
(Studi Empiris Pada Desa-Desa Di Kabupaten
Bintan). JOM FEB. Vol 1
Nadir. (2013). Otonomi Daerah Dan Desentralisasi
Desa: Menuju Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Jurnal Politik Profetik. Vol.1 No.1
Naimah. (2017). Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi
Akuntabilitas Keuangan Desa Pada Pemerintah
Kabupaten Serdang Bedagai. Tesis
Dipublikasikan. Sumatera Utara: Program Studi
Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara
Provinsi Aceh Dalam Angka. (2018). Badan Pusat
Statistik Provinsi Aceh
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia, No. 6
Tahun 2014 tentang Desa
Pramesti, dan Ayu, Firdha. (2015). Akuntabilitas
Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi
Dana Desa Di Desa Temulus Kecamatan
Mejobo Kabupaten Kudus. Departemen Politik
Dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.
Robbins, Stephen P.(2007). Perilaku Organisasi.
Indonesia: PT Macanan Jaya.

481

Anda mungkin juga menyukai