Anda di halaman 1dari 16

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 2 186

REVIEW ARTIKEL : FARMAKOTERAPI DEPRESI DAN PENGARUH JENIS


KELAMIN TERHADAP EFIKASI ANTIDEPRESAN
Ajeng Ratna Ningtyas, Irma Melyani Puspitasari, Rano Kurnia Sinuraya
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjran
E-mail: ajeng5025@gmail.com

Abstrak
Depresi merupakan penyakit yang berhubungan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala
penyerta berupa perubahan pola tidur dan nafus makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia,
kelelahan, rasa putus asa, dan tidak berdaya serta bunuh diri. Menurut WHO, terdapat 322
juta orang penderita depresi. Depresi menjadi penyebab utama bunuh diri yaitu 800.000 per
tahun. Pengobatan depresi dengan menggunakan obat antidepresan. Review artikel ini
bertujuan untuk mengetahui farmakoterapi yang tepat untuk mengobati depresi dan
mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap efikasi antidepresan. Metode yang digunakan
dalam review artikel ini adalah studi literature. Studi literature dilakukan dengan cara mencari
jurnal, e-book, dan situs web yang membahas tentang farmakoterapi depresi dan pengaruh
jenis kelamin terhadap efikasi antidepresan. Kriteria tahun penerbitan yang dikumpulkan
adalah 10 tahun terakhir. Dari hasil studi literature didapatkan 17 jurnal, 5 e-book, dan 1 situs
web. Dari studi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa farmakoterapi depresi yang
paling sering digunakan dan lini pertama adalah SSRI dan SNRI. Terdapat pengaruh jenis
kelamin terhadap efikasi antidepresan.
Kata Kunci: Depresi, Pengobatan, Farmakoterapi, Antidepresan

Abstract
Depression is a disease associated with a feeling of sadness and changes of sleep patterns, diet
or appetite, psychomotor, concentration, anhedonia, fatigue, despair, helplessness and suicide.
According to WHO, there are 322 million people suffering from depression. Depression is the
leading cause of suicide about 800,000 per year. Treatment of depression is using
antidepressant drugs. This article review have goal to find out the right pharmacotherapy to
treat depression and to know the effect of difference sex on efficacy of antidepressants. The
method used in this article review is literature study. Literature study was did by searching for
journals, e-book and websites that discussed about pharmacotherapy of depression and the
effect of difference sex on efficacy of antidepressant. Criteria for year of publication is last 10
years, The result of literature study obtain 17 journal, 5 e-book, and 1 website. From the study
that has done can be concluded that most commonly used pharmacotherapy depression and
first line is SSRI and SNRI. There is an effect of difference sex on efficacy of antidepressant.
Keywords: Depression, Treatment, Pharmacotherapy, Antidepressants

Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018

PENDAHULUAN tidur dan nafsu makan, psikomotor,


konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa
Depresi adalah terganggunya fungsi
putus asa dan tidak berdaya serta bunuh
normal manusia yang berhubungan dengan
diri (Sadock & Sadock, 2010). Menurut
alam perasaan yang sedih dan gejala
WHO pada tahun 2017, gejala depresi
penyertanya, termasuk perubahan pola
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 187

dapat tandai dengan kesedihan, kehilangan (inhibitor MAO) secara perlahan mulai
minat atau kesenangan, perasaan bersalah digantikan oleh Selective Serotonin
atau rendah diri, tidur terganggu atau nafsu Reuptake Inhibitor (SSRI), Serotonin
makan terganggu, perasaan lelah, dan norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI),
menurunnya konsentrasi. dan jenis antidepresan lainnya (Yerkade
dan Siddiqui, 2017).
Menurut WHO, Depresi termasuk
kontributor terbesar penyebab Depresi lebih sering terjadi 2 kali
ketidakmampuan dan penyebab utama lipat pada wanita dibandingkan pria.
bunuh diri hampir 800.000 per tahun. Penyebab terjadinya perbedaan ini masih
Jumlah orang yang hidup dengan depresi tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa
di dunia sekitar 322 juta. teori yang dapat menjelaskan. Beberapa
teori tersebut menyatakan adanya
Penggunaan antidepresan telah
hubungan produksi hormon esterogen dan
meningkat 3 sampai 4 kali lipat di Amerika
progesteron, estradiol dalam tubuh, dan
serikat dan negara maju lainnya (Paulose-
penurunan monoamine triptofan (Nolen-
Ram et al, 2007; Olfson et al, 2002).
Hoeksema S, 1990; Harlow BL et al, 2003;
Peningkatan penggunaan antidepresan
Moreno, 2006). Faktor fisiologi seperti
berhubungan dengan peningkatan
perbedaan berat badan, metabolisme
pengetahuan, peningkatan kepekaan
enzim, atau konsentrasi hormon dapat
terhadap penyakit, diagnosis depresi yang
mempengaruhi farmakokinetik
lebih baik, dan berkurangnya stigma
antidepresan pada pria dan wanita.
penyakit yang melekat. Dan dapat terjadi
Sehingga diharapkan dengan
juga karena diperkenalkan obat
mempertimbangkan jenis kelamin dan
antidepresan baru yaitu Selective Serotonin
efikasi dari obat antidepresan, dapat
Reuptake Inhibitor (SSRI) dan Serotonin
mempengaruhi pemilihan antidepresan di
norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI),
dunia klinis.
yang lebih toleransi dan memiliki indikasi
yang luas dibandingkan obat antidepresan METODOLOGI PENELITIAN
yang telah beredar sebelumnya yaitu
Pencarian pustaka
trisiklik (TCA) (Isacsson et al, 1999).
Pencarian pustaka berupa jurnal,
Dalam beberapa tahun terakhir
buku maupun situs web dilakukan
secara global, pola pengunaan antidepresan
menggunakan Komputer. Digunakan
telah berubah. Penggunaan obat – obatan
kalimat yang berhubungan dengan
konvensional seperti antidepresan Tricyclic
penyakit depresi untuk pencarian.
(TCA) dan Monoamine Oxidase Inhibitor
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 188

Pencarian pustaka dilakukan menggunakan populasi terdiri dari pasien yang menderita
google.com, google scholar, ncbi, Elsevier, depresi, dan studi populasi yang
science direct, springer link, dan situs menganalisis efikasi antideprean terhadap
penyedia jurnal lainnya. Pustaka yang jenis kelamin. Sedangkan untuk kriteria
dikumpulkan dari tahun 2008-2018. eklusi adalah pustaka yang memuat
informasi tentang pengobatan depresi
Kriteria Seleksi
tetapi lebih dari 10 tahun terakhir, pustaka
Setelah mengidentifikasi pustaka yang memuat informasi tentang
potensial, pustaka tersebut diseleksi pengobatan depresi tetapi dengan penyakit
berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. lain (komorbid), pustaka yang memuat
Untuk kriteria inklusi adalah pustaka yang informasi tentang pengobatan depresi
memuat tentang informasi depresi, pustaka tetapi tidak untuk orang dewasa, pustaka
yang memuat informasi tentang yang tidak memiliki informasi yang cukup.
pengobatan depresi 10 tahun terakhir, studi

HASIL

39 sumber terpilih untuk


pencarian awal

Ekslusi (n = 16)

• Tahun publikasi lebih


dari 10 tahun yang lalu
(n = 16)

Inklusi (n = 25)

• E-book yang membahas tentang depresi (n = 5)


• Jurnal yang membahas tentang depresi (n = 12)
• Jurnal dengan tidak adanya pengaruh jenis kelamin terhadap respon
antidepresan (n = 3)
• Jurnal dengan adanya pengaruh jenis kelamin terhadap respon
antidepresan (n = 4)
• Web (n = 1)
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 189

Jenis Judul
Nama
No Sumbe Penulis Jurnal/Buku/We Informasi
Jurnal/Buku/Web
r Data b
Depresi: Tinjauan Lumis, Depresi: Tinjauan
1. Buku Definisi Depresi
Pskilogis 2009 Pskilogis
America
n
Physiatr
American Physiatric What is
2. Web ic Definisi Depresi
Association depression?
Associat
ion,
2018
Wanita memiliki
resiko depresi 2 kali
lebih tinggi
Kessler dibandingkan pria;
Annual Review and The Epidemiology Prevalensi lamanya
3. Jurnal
Public Health Evelyn, of Depression hidup bervariasi;
2011 Terjadi depresi lebih
tinggi di negara
berpenghasilan
tinggi
Terdapat 5 jenis
Wells et Pharmacotherapy hipotesis terjadinya
4. Buku al., Handbook depresi; mekanisme
2009 Seventh Edition MAOI; Mekanisme
trisklik
The Nature of
Clinical
Kanter Gejala depresi tiap
Behavior Analyst Depression:
5. Jurnal et al., individu dapat
Journal Symptoms,
2008 berbeda beda.
Syndromes, and
Behavior Analysis
Depression: The Kriteria diagnosis
Treatment and menurut ICD
NICE,
6. Buku Management of terdapat 2-3 gejala,
2010
Depression in sedangkan DSM
Adult. terdapat 5 atau lebih
SSRI dan SNRI
digunakna sebagai
International
lini pertama;
Nutt et Consesus
Journal of Clinical Algoritma terapi
7. Jurnal al., Statemenet on
Physichiatry depresi yang
2010 Major Depressive
diadaptasi dari
Disorder
algoritme terapi
yang ada di Jepang
SSRI digunakan
Antidepressant
Santarsi sebagai lini pertama
efficacy and side-
eri and karena cenderung
8. Jurnal Drug Context effect burden: a
Schwart memiliki efek
quick guide for
z, 2014 samping yang lebih
clinicians
aman; Contoh obat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 190

Jenis Judul
Nama
No Sumbe Penulis Jurnal/Buku/We Informasi
Jurnal/Buku/Web
r Data b
MAOI
Katzung Basic & Clinical
9. Buku et al, Pharmacology Sifat sifat obat SSRI
2012 12th edition
Selective
Serotonin
Journal of American Kauffm Reuptake Contoh obat
10. Jurnal Physicians and an et al, Inhibitor (SSRI) golongan SSRI dan
Surgeons 2009 Drugs: More efek samping
Risks than
Benefits?
SSRI can have
Pelaporan SSRI
. Worst Pils Best Wolfe, dangerous
11. berinteraksi dengan
Pills News 2008 interaction with
40 jenis obat lain
other drugs
Penemuan
Vortioxetine –
vortioxetine sebagai
Dwizota The new
Journals Acta golongan SSRI yang
and antidepressant
12. Jurnal Poloniae dapat ditoleransi
Olajoss agent with
Pharmaceutica dengan baik dan
y, 2016 precognitive
efek samping paling
properties.
kecil
Mekanisme kerja
SSNI dengan
Tjay &
Obat Obat pengangkutan
13. Buku Rahardj
Penting serotonin dan
a, 2010
norefinefrin;
Mekanisme MAOI
Serotonin
Sansone Norepinephrine
Innovations in
dan Reuptake
14. Jurnal Clinical Contoh obat SNRI
Sansone inhibitor: A
Neuroscience
, 2014 Pharmacological
Comparison
Toward
Individualized
post-
electroconvulsive Terapi dengan ECT
Lisabnb therapy care: lebih memiliki
15. Jurnal Journal of ECT y et al, piloting the respon tinggi
2009 symptom-titrated, dibaningkan dengan
algorithm-based antidepresan
longitudinal
(STABLE)
intervention
A Systematic
McClin Strategi pencegahan
Review of the
16. Jurnal Journal of ECT ctock, kambuhnya depresi
Combined Use of
2011 setelah terapi ECT
Electroconvulsive
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 191

Jenis Judul
Nama
No Sumbe Penulis Jurnal/Buku/We Informasi
Jurnal/Buku/Web
r Data b
Therapy and
Psychotherapy for
Depression
Analysis by age
and sex of
efficacy data form
placebo- Tidak terdapat
Kornste
Journal Clinical controlled trials pengaruh perbedaan
17. Jurnal in et al,
Psychopharmacol of desvenlafaxine jenis kelamin
2010
in outpatients terhadap reson terapi
with major
depressive
disorder
Influence of sex
and menopausal
status on
response,
remission, and
recurrence in
patient with Tidak terdapat
Kornste
Journal Clinical recurrent pengaruh perbedaan
18. Jurnal in et al,
Psychiatry depressive jenis kelamin
2014
disorder treated terhadap reson terapi
with venlafaxine
extended release
or fluoxetine:
analysis of data
from the
PREVENT study
Gender as
predictor and
moderator of
outcome in
cognitive
Tidak terdapat
Cuijpers behaviour therapy
pengaruh perbedaan
19. Jurnal Depress Anxiety et al, and
jenis kelamin
2014 pharmacotherapy
terhadap reson terapi
for adult
depression: an
individual patient
data meta
analysis
Perempuan
Sex differences in
Young menunjukkan respon
Journal of response to
20. Jurnal et al, yang lebih baik
Physhiatry Research citalopram: a
2009 dibandingkan laki
STAR*D report
laki
. Gender Perempuan
Journal of Yang et
21. Jurnal differences in 12- menunjukkan respon
Physhiatry Research al, 2011
week yang lebih baik
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 192

Jenis Judul
Nama
No Sumbe Penulis Jurnal/Buku/We Informasi
Jurnal/Buku/Web
r Data b
antidepressant dibandingkan laki
treatment laki
outcomes for a
naturalistic
secondary care
cohort: the
CRESCEND
study.
Sexually
dimorphic effect
of catechol-O-
Laki laki dengan
methyltransferase
genotype COMT
Journal of Affective Tsai et val158 met
22. Jurnal memiliki respon
Disorder al, 2009 polymorphism on
lebih buruk terhadap
clinical response
fluoxetine
to fluoxetine in
major depressive
patien
Perempuan jepang
Predictors of
lebih memiliki
Morishi response to
Human respon terhadap
23. Jurnal ta et al, sertraline in
Psychopharmacology sertraline
2008 patients with
dibandingkan laki
major depression
laki
Adams Pharmacologic
American Family Dosis obat
24. Jurnal et al, Management of
Physician antidepresan
2008 Adult Depression
Screening for
Major Depressive
Disorder with the
Patient Health
Questionnaire
PHQ-9 dapat
Suzuki (PHQ-9 and
digunakan untuk
25. Jurnal PLOS One et al, PHQ-2) in an
diagnosis dan
2015 Outpatient Clinic
deteksi depresi
Staffed by
Primary Care
Physicians in
Japan: A Case
Control Study
Tabel 1. Pustaka yang digunakan

Definisi itu depresi juga dapat didefiniskan sebagai


gangguan perasaan yang ditandai adanya
Depresi dapat didefinisikan sebagai
afek disforik (kehilangan
perasaan sendu atau sedih yang disertai
kegembiraan/gairah) disertai gejala gejala
perlambatan gerak dan fungsi tubuh. Selain
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 193

lain, seperti gangguan tidur dan bahwa obat antihipertensi reserpine


menurunnya selera makan (Lumis, 2009). menurunkan kadar neurotransmitter
Sedangkan menurut American Psychiatric dari norefinefrin, 5-HT, dan dopamin
Association, adalah penyakit serius yang dan memperlihatkan gejala klinis pada
mempengaruhi secara negatif perasaan, 15% atau lebih pasien. Lalu ditemukan
cara berpikir paisen, dan perilaku pasien. bahwa halusinogen asam lisergik
Depresi menyebabkan rasa sedih atau dietilamin menghalangi reseptor
kehilangan minat terhadap aktivitas yang periferal dari serotonin, dan efek
disenangi. Menyebabkan variasi emosi dan halusinogen dari asam lisergik
masalah fisik dan penurunan kemampuan dietilamin memiliki efek yang serupa
pasien ketika bekerja dan di rumah pada sistem saraf pusat (SSP) reseptor
(American Psychiatric Association, 2018). serotonin (Wells et al, 2009).
2. Teori perubahan postsinaptik pada
Epidemiologi
sensitivitas reseptor
Depresi adalah ganguan yang Teori ini menjelaskan beberapa studi
umum terjadi di semua negara. Prevalensi tentang antidepresan yang
lamanya hidup penderita depresi sangat menyebabkan terjadinya desensitisasi
bervariasi antar negara. Prevalensi atau perubahan dari norefinefrin atau
terjadinya depresi lebih tinggi di negara reseptor 5HT1A yang berhubungan
berpenghasilan tinggi dibandingkan dengan efek antidepresan (Wells et al,
dengan negara berpenghasilan rendah. Usia 2009).
yang memiliki resiko terkena depresi 3. Hipotesis disregulasi
terbanyak adalah usia awal dewasa. Jika Dalam teori ini terjadi kegagalan
dibandingkan wanita dan pria, wanita di regulasi homeostatik dari sistem
seluruh dunia menunjukkan nilai konsisten neurotransmitter daripada peningkatan
memiliki resiko depresi kira kira dua kali atau penurunan absolut. Menurut
dari pria. Korelasi sosio-demografi lainnya hipotesis ini, agen antidepresan yang
tidak menunjukkan nilai konsisten (Kessler efektif adalah agen antidepresan yang
and Evelyn, 2013). dapat mengembalikan regulasi sistem
neurotransmiter (Wells et al, 2009).
Patofisiologi
4. Hipotesis 5-HT/Norefinefrin
1. Hipotesis Biogenik Amin Teori ini menunjukkan bahwa terdapat
Hipotesis ini melibatkan hasil dari hubungan antara 5-HT dan aktivitas
beberapa penemuan yang dilakukan norefinefrin, dan kedua sistem
pada awal tahun 1950. Ditemukan serotonergik dan noradrenergik terlibat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 194

dalam respon antidepresan (Wells et mempunyai dua dari tiga gejala awal
al, 2009). (suasana hati yang tertekan, kehilangan
5. Peran dopamin minat dalam kegiatan sehari – hari dan
penurunan energi) ditambah dengan
Beberapa penelitian menunjukkan
setidaknya dua dari tujuh gejala yang lain.
bahwa peningkatan neurotransmisi
Sedangkan menurut DSM-IV, pasien harus
dopamin pada jalur mesolimbik terkait
mempunyai lima atau lebih gejala dari
dengan mekanisme kerja antidepresan
Sembilan gejala yang ada dengan satu dari
(Wells et al, 2009).
dua gejala utama (suasana hati yang
Gejala tertekan dan kehilangan minat). Kriteria
gejala yang muncul menurut ICD-10 dan
Perubahan mood atau disforia
DSM-IV harus mengakibatkan gangguan
adalah salah satu gejala yang dapat
fungsional yang meningkat seiring dengan
digunakan untuk mendiagnosis depresi.
peningkatan keparahan episode depresi
Sebagai tambahan, terdapat beberapa
(NICE, 2010).
gejala dari depresi, termasuk kehilangan
minat terhadap suatu aktivitas, perubahan Selain gejala, terdapat alat bantuan
tidur dan nafsu makan, merasa bersalah, yang dapat digunakan untuk mendiagnosis
putus asa, lelah, permasalahan konsentrasi, depresi yaitu kuisoner PHQ-9 (Patient
dan keinginan bunuh diri, retardasi Health Questionnaire). PHQ-9 adalah
fisikomortor, dan agitasi. Namun, gejala kuisoner yang diisi sendiri oleh pasien
depresi tiap pasien bisa berbeda beda yang terdiri dari 9 pertanyaan seputar
antara satu pasien dengan yang lain. gejala depresi. Batas minimal skor untuk
Contohnya, beberapa pasien merasakan deteksi depresi dapat berbeda tiap negara.
gejala vegetatif dari depresi (penurunan Skor 0-4 tidak depresi, skor 5-9 depresi
nafusi makan dan insomnia), terdapat juga ringan, skor 10-14 depresi sedang, skor15-
beberapa pasien yang mengalami 19 depresi sedang menuju berat, skor 20-
kebalikan dari gejala vegatatif ini 27 depresi berat. Kuisoner ini telah
(peningkatan nafsu makan dan digunakan diberbagai negara dan terbukti
hypersomnia) (Kanter et al, 2008). efektif untuk diagnosis depresi. Namun
skor minimal ≥ 11 untuk deteksi depresi di
Diagnosis
Jepang (Suzuku et al, 2015).
Kriteria untuk diagnosa episode Farmakoterapi
depresi menurut ICD-10 dan DSM-IV
Pengobatan depresi biasanya menggunakan
hampir sama namun memilik beberapa
obat antidepresan. Pembagian obat
perbedaan. Menurut ICD-10, pasien harus
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 195

antidepresan dibedakan berdasarkan Serotonine Norepinephrine Reuptake


mekanisme kerjanya yaitu Selective Inhibitor (SNRI), Inhibitor Monoamin
Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI), Oksidase, Trisiklik

Algoritma

Gambar 1, Algoritma terapi depresi

(Nutt et al, 2010).

1. Selective Serotonin Reuptake obat yang termasuk ke dalam golongan


Inhibitors (SSRI) SSRI adalah citalopram, fluvoxamine,
paroxetine, fluoxetine, sertraline
Mekanisme kerja dari SSRI adalah
(Kaufman, 2009). Efek samping dari SSRI
menghambat pengambilan 5-HT ke dalam
adalah sakit kepala, insomnia, kelelahan,
neuron presinaptik. Sering digunakan
kecemasan, disfungsi seksual, peningkatan
sebagai lini pertama karena efek samping
berat badan (Santarsieri and Schawrtz,
yang cenderung aman (Santarsieri and
2015). SSRI dilaporkan berinteraksi
Schwartz, 2015). Obat jenis ini memiliki
dengan 40 obat lainnya menyebabkan
afinitas tinggi terhadap reseptor
serotonin sindrome. Ciri ciri dari sindrom
monoamine tetapi tidak memiliki afinitas
ini adalah kekakuan, tremor, demam,
terhadap adrenoreseptor α, histamin,
kebingungan, atau agitasi. SNRI juga dapat
muskarinik atau asetilkolin yang terdapat
mennyebabkan sindorom serotonin.
juga pada obat antidepresan trisiklik
Namun, obat trisiklik tidak memiliki efek
(Katzung, et al., 2012). Beberapa contoh
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 196

samping tersebut kecuali amitriptyline mitokondria. Proses ini dihambat oleh


(Wolfe, 2009). Penelitian terbaru MAOI karena terbentuknya suatu
menyebutkan terdapat obat golongan SSRI kompleks antara MAOI dan MAO
yaitu vortioxetine yang dapat ditoleransi sehingga mengakibatkan peningkatan
dengan baik dan prevalensi efek samping kadar epinefrin, norepinefrin, dan
kecil. Vortioxetine dapat meningkatkan serotonin. MAOI tidak hanya menghambat
kualitas hidup pasien yang menderita MAO, tetapi menghambat juga enzim lain
depresi dengan signifikan (Dziwota and yang mengakibatkan terganggunya
Olajossy, 2016). metabolisme obat di hati (Tjay & Rahardja,
2010). Penggunaan obat golongan MAOI
2. Serotonine Norepinephrine Reuptake
sudah sangat jarang dikarenakan efek
Inhibitor (SNRI)
toksik. Efek samping yang sering terjadi
SNRI bekerja dengan melakukan adalah hipotensi dan hipertensi. Contoh
pengangkutan serotonin dan norepinedrin. obat MAOI adalah isocarboxazid,
Pengangkutan norepinefrin secara struktur phenelzine, tranylcypromine, selegiline
mirip dengan pengangkutan serotonin. (Santarsieri and Schawrtz, 2015).
Pengangkutan norepinefrin memiliki
4. Trisiklik (TCA)
afinitas ringan terhadap dopamine. Afinitas
sebagaian besar SNRI cenderung lebih Obat golongan trisiklik efektif untuk
besar untuk pengangkut serotonin daripada penyakit depresi, tetapi penggunaanya
norepinedrin (Tjay & Rahardja, 2010). telah berkurang karena telah tersedia obat
Beberapa contoh obat yang termasuk ke yang mempunyai efektivitas terapi yang
dalam golongan SNRI adalah venlafaxine, sama tetapi mempunyai dosis yang lebih
duloxetine, desvenlafaxine, milnacipran, aman dan lebih toleransi. Mekanisme obat
levomilnacipran (Sansone and Sansone, golongan trisklik ini bekerja adalah dengan
2014). mennghambat ambilan dari norephinefrin
dan 5-HT, menghambat adrenergik,
3. Monoamine Oxidase Inhibitors
kolinergik, dan reseptor histaminergik
(MAOIs)
(Wells., et al., 2009).
Bekerja dengan mekanisme meningkatkan
5. Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
konsentrasi norepinefrin, 5-HT, dan
dopamine dalam neuron sinaps melalui Elektrokonvulsif adalah salah satu
penghambatan sistem enzim monoamine pengobatan yang efektif untuk mengobati
oxidase (MAO) (Wells et al, 2009). depresi mayor. Pengobatan ini efektif
Monoamin oksidase dalam tubuh memiliki karena repson relative tinggi dibandingkan
fungsi deaminasi oksidatif katekolamin di dengan pengobatan menggunakan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 197

antidepresan (Lisanby, 2007). Walaupun yaitu augmentasi ECT dengan


memiliki efikasi yang tinggi, kambuh farmakoterapi pada saat fase akut, atau
depresi juga tinggi. Untuk melindungi dari melanjutkan terapi dengan salah satu dari
kambuhnya depresi, terdapat 2 strategi terapi (McClintock, 2011).

No Golongan Nama Obat Dosis


1. SSRI Citalopram 20-60 mg
2. SSRI Escitalopram 10-20 mg
3. SSRI Fluoxetine 20-80 mg
4. SSRI Paroxetine 2-50 mg
5. SSRI Sertraline 50-200 mg
6. SNRI Duloxetine 530-90 mg
7. SNRI Venlafaxine 37,5-22,5 mg
8. Generasi kedua antidepresan Bupropion 100-200 mg
9. Generasi kedua antidepresan Bupropion 150-450 mg
10. Generasi kedua antidepresan Mirtazapine 15-45 mg
11. Generasi kedua antidepresan Nefazodone 100-300 mg
12. Generasi kedua antidepresan Trazodone 150-600 mg
13. Trisklik Amitriptyline 25-300 mg
14. Trisklik Imipramine 25-200 mg
15. Trisklik Notriptyline 25-150 mg
Tabel 2, Dosis obat antidepresan

(Adams et al, 2008).

PEMBAHASAN lini terakhir jika pasien tidak memberikan


respon terhadap obat golongan lainnya.
Pada dasanya efektifitas obat
antidepresan cenderung sama antara satu Hal ini sejalan dengan algorithma
golongan dengan golongan lainnya. Yang yang dibuat oleh Nutt etal., 2010. SSRI
membedakan antar golongan tersebut atau SNRI sebagai lini pertama, jika tidak
adalah efek samping, interaksi obat, dan efektif dapat ditingkatkan dosisnya. Selain
harga. Riwayat respon positif pada obat dengan terapi obat antidepresi, terapi
tertentu pada individua atau keluarga, pendukung yaitu elektrokonvulsif.
dapat digunakan sebagai acuan terhadap Elektrokonvulsif adalah terapi kejut listrik
pengobatan pasien. dimana tubuh pasien akan dialiri oleh
listrik. Beberapa penelitian menyatakan
SSRI sering digunakan sebagai lini
bahwa terapi cukup aman efektif untuk
pertama. Sedangkan lini kedua biasanya
mengobati depresi mayor.
adalah kombinasi venlafaxine dan
bupropion. Trisiklik dan kombinasi Terapi pendukung lainnya adalah
inhibitor sebagai lini ketiga. MAOI sebagai olahraga teratur. Penelitian yang dilakukan
oleh Carek et al pada tahun 2011
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 198

menyatakan bahwa ketidakaktifan fisik ini. Contohnya perbedaan sosio-demografi


dapat menyebabkan penyakit fisiologis. antara subyek yang satu dengan lainnya,
Penelitian ini menunjukkan bahwa kelas dari agen terapeutiknya, dan
penurunan gejala depresi ketika digunakan parameter lain yang berhubungan dengan
sebagai terapi pendukung dengan obat jumlah dan regimen obat. Kriteria respon
obatan. yang baik antara satu studi dengan studi
lainnay berbeda. Variasi umur antara
Terdapat beberapa teori yang dapat
pasien satu dengan pasien lain juga
menjelaskan prevalensi terjadinya depresi
berpengaruh terhadap hasil, dimana kadar
pada wanita lebih besar 2 kali lipat
hormon berubah seiring dengan
dibandingkan pria. Adanya hubungan
berjalannya waktu.
hormone reproduksi pada wanita ketika
pubertas (Nolen-Hoeksema, 1990). Adanya Adanya pemahaman yang lebih baik
penurunan monoamine triptofan yang terhadap pengaruh perbedaan jenis kelamin
menyebabakan penurunan transmisi, dan pada prevalensi depresi dan pengobatan
peningkatan gejala depresi secara depresi diharapakan dapat memberikan
signifikan pada wanita dibandingkan pria pengetahuan tambahan terhadap pemilihan
(Morena et al, 2006). Sebuah studi yang terapi antidepresan.
terdiri dari 75 relawan dengan umur yang
SIMPULAN
berbeda 21-80 tahun dan terdiri dari 40
perempuan dan laki laki menunjukkan Keefektifan antidepresan antara satu
adanya perningkatan platelet monoamine golongan dan golongan lainnya cenderung
oxidase pada perempuan dibandingkan laki hampir sama. Namun, SSRI digunakan
laki (Veral et al., 1997). sebagai golongan pertama karena efek
samping yang lebih baik aman
Dari pustaka yang terdapat pada
dibandingkan yang lain. Adanya perbedaan
tabel menunjukkan bahwa wanita lebih
jenis kelamin dapat mempengaruhi
memiliki respon baik terhadap SSRI
pemilihan antidepresaan yang coock.
dibandingkan pria. Namun jika melihat
banyaknya subjek dan jenis studi yang UCAPAN TERIMA KASIH
dilakukan tidak terdapat adanya perbedaan
Rasa syukur penulis panjatkan
respon antara pria dan wanita.
kepada Allah SWT karena rahmat serta
Tidak terdapat penjelasan yang karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan
cukup terhadap adanya kontradiksi pada review artikel ini. Penulis mengucapkan
data ini, metodologi yang dilakukan terimkasih kepada kedua orang tua yang
mungkin dapat menjelaskan kontradiksi selalu mendukung dan mendoakan peulis,
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 199

kepada dosen mata kuliah metodologi Paulose-Ram R., Safran MA., Jonas Bs., et
al. 2007. Trends in Psychotropic
penelitian yang telah memberikan ilmu
Medication Use Among U.S Adults.
serta kepada dosen pembimbing Ibu Irma Pharmacoepidemiol Drug Saf. 16:
560-570
Melyani Puspitasari dan Bapak Rano
Kurnia Sinuraya yang telah meluangkan Isacsson G., Boethius G., Henriksson S., et
al. 1999. Selective Serotonin Reuptake
waktunya untuk membimbing penulis, Inhibitors Have Broadened the
memberikan kritik dan saran serta Utilisation of Antidepressant
Treatment in Accordance with
perbaikan. recommendation. Findings from a
Swedish Prescription Data Base. J
KONFLIK KEPENTINGAN Affect Discord. 53:15-22.
Yerkade & Siddiqui. 2017. A Drug
Tidak terdapat potensi konflik
Utilization Study of Antidepressant
kepentingan dengna penelitian, penulisan, Drug in A Tertiary Care Hospital.
International Journal of Basic &
dana tau publikasi artikel ini.
Clinical Pharmacology. 6(6): 1405-
1409.
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association. 2018.
Lumis, Namora L. 2009. Depresi: What is depression.
Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana.
Available at
Nolen-Hoeksema S. 1990. Sex Differences https://www.psychiatry.org/patients-
in Depression. California: Stanford families/depression/what-is-depression
University Press
Kessler and Evelyn. 2013. The
Harlow BL, Wise LA, Otto MW, Soares Epidemiology of Depression Across
CN, Cohen LS. 2003. Depression and Cultures. Annu Rev Public Health.
its influence on reproductive 34: 119-138.
endocrine and menstrual cycle
markers associated with Kanter JW., Busch AM, Weeks CE., et al.
perimenopause: The Harvard Study of 2008. The Nature of Clinical
Mood and Cycle. Arch Gen Depression: Symptoms, Syndromes,
Psychiatry. 60(1): 29-36 and Behavior Analysis. Behav Anal.
31(1):1-21.
Moreno FA, McGahuey CA, Freeman MP,
Delgado PL. 2006. Sex differences in NICE. 2010. Depression: The Treatment
depressive response during and Management of Depression in
monoamine depletions in remitted Adult. Leicester: National
depressive subject. J Clin Psychiatry. Collaborating Centre for Mental
67(10): 1618-1623. Health.
Sadock, B. J. & Sadock, V. A., 2010. Buku Nutt DJ., Jonathan RT., Alan JG., Higuchi
Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta: T et al. 2010. International Consensus
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Statement On major Depressive
Disorder. J Clin Psychiatry. 71(Suppl
Olfson M. Marcus SC., Druss B., et al. E1): e08.
2002. National Trends in the
Outpatient Treatment of Depression. Young EA., Kornstein SG., Marcum SM.,
JAMA. 287: 203-209 et al. 2009. Sex differences in
response to citalopram: a STAR*D
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 200

report. J Psychiatry Res. 43(5): 503- Kauffman. 2009. Selective Serotonin


511. Reuptake Inhibitor (SSRI) Drugs:
More Risks than Benefits?. Journal of
Yang SJ, Kim SY, Stewart R., et al. 2011. American Physicians and Surgeons.
Gender differences in 12-week 14(1): 2009.
antidepressant treatment outcomes for
a naturalistic secondary care cohort: Santarsieri and Schwartz. 2014.
the CRESCEND study. Psychiatry Antidepressant efficacy and side-effect
Res. 189(1): 82-90. burden: a quick guide for clinicians.
Drugs Context. 4:212290.
Kornstein SG., Clyaton Ah., Soares CN.,
Padmanabhan SK., Guico-Pabia Ch. Sansone and Sansone. 2014. Serotonin
2010. Analysis by age and sex of Norepinephrine Reuptake inhibitor: A
efficacy data form placebo-controlled Pharmacological Comparison. Innov
trials of desvenlafaxine in outpatients Clin Neurosci. 11(3-4): 37-42.
with major depressive disorder. J Clin
Psychopharmacol. 30(3): 294-299. Dziwota and Olajossy. 2016. Vortioxetine
– The new antidepressant agent with
Kornstein SG., Pedersen RD, Holland PJ., precognitive properties. Acta Pol
et al. 2014. Influence of sex and Pharm. 73(6): 1433-1437.
menopausal status on response,
remmissio, and reccurence in patient McClintock. 2011. A Systematic Review
with reccurent amhor depressive of the Combined Use of
disoreder treated with venlafaxine Electroconvulsive Therapy and
extended release or fluoxetine: Psychotherapy for Depression.
analysis of data fom the PREVENT Journal ECT. 27(3): 236-243.
study. J Clin Psychiatry. 75(1):62-68.
Lisanby SH., Sampson S, Husain MM, et
Cuijpers P., Weitz E., Twisk J., et al. 2014. al. 2008. Toward Individualized post-
Gender as predictor and moderator of electroconvulsive therapy care:
outcome in cognitive behaviour piloting the symptom-titrated,
therapy and pharmacotherapy for adult algorithm-based longitudinal
depression: an individual patient data (STABLE) intervention. J ECT. 24(3):
meta analysis. Depress Anxiety. 179-182.
31(11):941-951.
Tjay, T. H. & Rahardja, K., 2010. Obat
Tsai SJ., Gau YT., Hong CJ., et al. 2009. Obat Penting. Jakarta: Elex Media
Sexually dimorphic effect of Komputindo.
catechol-O-methyltransferase Carek PJ., Laibstain SE., Cark SM.
val158 met polymorphism on Exercise for the treatment of
clinical response to fluoxetine in depression and anxiety. Int J
major depressive patient. J affect Psychiatry Med. 41(1): 15-28.
Disord. 113:183-187.
Katzung, B. G., Masters, S. B. & Trevor,
Morishita S., Kinoshita T. 2008. Predictors A. J., 2012. Basic & Clinical
of response to sertraline in patients Pharmacology 12th Edition. USA:
with major depression. Hum The Mc Graw Hill.
Psychopharmacol. 23: 647-651.
Wells, B. G., Dipiro, J. T.,
Wolfe SM. 2008. SSRI can have Schwinghammer, T. L. & Dipiro, C.
dangerous interaction with other V., 2009. Pharmacotherapy
drugs. Worst Pils Best Pills News. Handbook Seventh Edition.New
14(1): 2-5. York: The McGraw-Hill Companies.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 201

Veral A., Alper G., Mentes G., Ersoz B. Adams et al. 2008. Pharmacologic
1997. Age and sec related alterations Management of Adult Depression.
in serum and platelet monoamine American Family Physician
oxidase. Eur J Clin Chem Clin 77(6):785-792.
Biochem. 35(4): 265-268.
Suzuki et al. 2015. Screening for Major
Moreno FA., McGahuey CA., Freeman Depressive Disorder with the Patient
MP., Delgado PL. 2006. Sex Health Questionnaire (PHQ-9 dan
differences in depressive response PHQ-2) in an Outpatient Clinic
during monoamine depletion in Staffed by Primary Care Physicians in
remitted depressive subject. J Clin Japan: A Case Control Study. Journal
Psychiatry. 67(10): 1618-1623. PLOS One. 10(3)

Anda mungkin juga menyukai