Anda di halaman 1dari 135

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LALU


LINTAS DI TANJAKAN PENGANTIN KAMPUNG HALIMUN
RW 01 DESA JAYA MEKAR KABUPATEN GARUT

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan


Untuk Menyelesaikan Penelitian
Diploma III Keperawatan Pada
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

NURHAYATI
NIM. 10517080

POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
BANDUNG
2020
ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LALU LINTAS DI
TANJAKAN PENGANTIN RW 01 KAMPUNG HALIMUN DESA JAYA
MEKAR KABUPATEN GARUT

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengetahuan tentang pertolongan


pertama pada kecelakaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran
pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan di Tanjakan Pengantin Desa
Jaya Mekar. Pengetahuan adalah hasil tau seseorang terhadap obyek melalui indra
yang dimilikinya, Pertolongan pertama pada kecelakaan ialah pemberian
pertolongan segera kepada penderita sakit ataupun cedera (kecelakaan). Metode
penelitian ini desktiptif, dengan populasi 752 kepala keluarga, dan 89 sampel,
teknik penelitian ini menggunakan proportional random sampling. Uji validitas
terhadap 30 responden dengan r tabel > 0,361 dan uji reliabilitas 0,6. Berdasarkakn
hasil penelitian secara umum pengetahuan masyarakat dengan kategori kurang
yaitu 44 responden (49%). Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan kategori cukup
46%, Pertolongan Pertama Bila Tidak Sadarkan Diri kategori cukup 51%,
Pertolongan Pertama Bila Fraktur kategori kurang 57%, Pertolongan Pertama Bila
Pendarahan kategori kurang 45%, Pertolongan Pertama Bila Luka kategori baik
40%. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa gambaran pengetahuan
masyarakat tentang pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas di RW 01
Kampung Halimun Desa Jaya Mekar Garut masih banyak yang kurang. Saran untuk
Kepala Desa Jaya Mekar Garut untuk mengadakan penyuluhan tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Masyarakat, Pertolongan Pertama, Kecelakaan Lalu


Lintas
ABSTRACK

PUBLIC KNOWLEDGE ABOUT FIRST AID IN TRAFFIC ACCIDENT IN


THE BRIDAL CLIMB RW 01 KAMPUNG HALIMUN VILLAGE JAYA
MEKAR REGENCY GARUT

This study was backed by a lack of knowledge about first aid in accidents. Research
objectives to know the first aid knowledge in the accident in the village of Bridal
climb Jaya Mekar. Knowledge is the result of someone to the object through his
senses, first aid in accidents is the provision of immediate relief to sick people or
injuries (accidents). This method of research is desktiptive, with a population of
752 heads of families, and 89 samples, this research technique uses proportional
random sampling. A validity test of 30 respondents with R tables > 0.361 and a
reliability test of 0.6. Based on the results of the study in general the knowledge of
the population with a category less than 44 respondents (49%). First aid in the
accident category enough 46%, first aid when unconscious category is enough
51%, first aid when fracture category less 57%, first aid when bleeding category
less 45%, first aid when wound good category 40%. Based on the results of the
research in the figure that the public knowledge about first aid in traffic accidents
in RW 01 Kampung Halimun Village Jaya Mekar Garut still a lot less. Suggestion
for village chief Jaya Mekar Garut to conduct counseling about first aid in
accidents.

Keywords: knowledge, society, first aid, traffic accident


KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan karunia-Nya,

peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Gambaran

Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu

Lintas Di Tanjakan Pengantin Rw 01 Kampung Halimun Desa Jaya Mekar

Kabupaten Garut”. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan rangkaian rencana dari

penelitian yang akan peneliti lakukan untuk meneliti Gambaran Pengetahuan

Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas Di

Tanjakan Pengantin Rw 01 Kampung Halimun Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut.

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas atas bimbingan, dorongan dan

bantuan dari berbagai pihak baik moral maupun material. Untuk itu pada

kesempatan yang baik ini, peneliti ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. dr.Krismono Irwanto, MH.Kes Marsekal Pertama (Purn) Selaku Direktur

Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung, yang telah memberikan

izin untuk melakukan penelitian.

2. Desi Sundari Utami, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi D III

Keperawatan di Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung dan

sebagai pembimbing I yang tidak pernah lelah dalam memberikan arahan,

bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga peneliti banyak

mendapatkan pengalaman dan pelajaran.

i
3. Eli Rusmita, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing II tidak pernah lelah

dalam memberikan arahan, bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini sehingga peneliti banyak mendapatkan pengalaman dan pelajaran.

4. Dosen-dosen yang sangat saya hormati, tanpa lelah dan rasa pamrih mereka

dalam mendidik dan memberikan pelajaran sehingga peneliti dapat terus

menuntut ilmu serta dapat mengamalkan apa yang telah didapatkan.

5. Seluruh Staf Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung yang telah

memfasilitasi peneliti untuk proses pengambilan data untuk menyusun Karya

Tulis Ilmiah ini.

6. Orangtua yang selalu memanjatkan doa, memberikan dukungan secara moril

maupun materil dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Kepada semua mahasiswa tingkat 3 yang selalu membantu disaat peneliti

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Peneliti menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan pada

proposal penelitian yang akan datang. Akhir kata peneliti berharap semoga Proposal

Penelitian ini dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan dapat bermanfaat bagi

penulis dan bagi pembaca. Semoga Allah SWT meridhoi atas apa yang telah

peneliti rencanakan.

Bandung, Februari 2020

Peneliti

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR BAGAN.......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB 1 .............................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................... 8

1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 9

1.4.1 Manfaat Teoritia ............................................................................ 9

1.4.2 Manfaat Praktisi ............................................................................ 9

1.5 Lingkup Penelitian ............................................................................... 10

1.5.1 Tempat ........................................................................................... 10

1.5.2 Waktu ............................................................................................ 10

BAB 2 .............................................................................................................. 11

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 11

2.1 Pengetahuan ............................................................................................ 11

iii
2.1.1 Pengertian Pengetahuan ................................................................ 11

2.1.2 Tingkat Pengetahuan ..................................................................... 11

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan .................................................... 13

2.1.4 Proses Prilaku tahu ........................................................................ 14

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ........................ 15

2.1.6 Kriteria Tingkat Pengetahuan ....................................................... 18

2.2 Masyarakat .............................................................................................. 18

2.2.1 Pengertian Masyarakat .................................................................. 18

2.2.2 Unsur-Unsur Pembentuk Masyarakat ........................................... 19

2.2.3 Ciri-Ciri Masyarakat ..................................................................... 20

2.2.4 Jenis Masyarakat ........................................................................... 20

2.2.5 Cara Terbentuknya Masyarakat .................................................... 21

2.2.6 Tipe-Tipe Masyarakat ................................................................... 22

2.3 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas ......................... 22

2.3.1 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ........................................ 22

1. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ................. 22

2. Tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ........................ 23

3. Prinsip Pertolongan Pertama .................................................... 23

4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberikan

Pertolongan Pertama ................................................................ 24

5. Hal-Hal Pokok Dalam Pertolongan Pertama ............................ 25

6. Jenis Kecelakaan dan Cara Penanganan ................................... 28

iv
2.3.2 Kecelakaan Lalu Lintas ................................................................. 35

1. Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas .......................................... 35

2. Penggolongan Kecelakaan Lalu Lintas .................................... 36

3. Jenis Kecelakaan Lalu Lintas ................................................... 36

4. Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas ........................................ 37

5. Faktor Risiko Kecelakaan Lalu Lintas ..................................... 37

6. Dampak Kecelakaan Lalu Lintas.............................................. 39

BAB 3 .............................................................................................................. 40

METODE PENELITIAN .............................................................................. 40

3.1 Desain Penelitian................................................................................... 40

3.2 Kerangka Penelitian ............................................................................. 40

3.3 Variabel ................................................................................................. 41

3.4 Definisi Oprasional ............................................................................... 42

3.5 Populasi dan Sampel ............................................................................ 43

3.5.1 Populasi ...................................................................................... 44

3.5.2 Sampel ........................................................................................ 45

3.6 Instrumen Penelitian ........................................................................... 48

3.6.1 Uji Validitas .................................................................................. 49

3.6.2 Uji Realibitas ................................................................................. 51

3.7 Pengumpulan Data dan Pengolahan data .......................................... 52

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 52

3.7.2 Teknik Pengolahan Data ............................................................... 53

v
3.8 Etika Penelitian ..................................................................................... 54

3.8.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent) ...................................... 54

3.8.2 Tanpa Nama (Anonimity) .............................................................. 54

3.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ....................................................... 55

3.9 Analisa Data .......................................................................................... 55

BAB 4 .............................................................................................................. 57

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 57

4.1 . Hasil Penelitian ........................................................................................ 57

4.2 Pembahasan ................................................................................................ 61

BAB 5 .............................................................................................................. 67

PENUTUP ....................................................................................................... 67

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 67

5.2 Saran ........................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR BAGAN

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Gambaran Pengetahuan ............... 42

vii
DAFTAR TABEL

3.1 Definisi Oprasional ................................................................................. 54

4.1 Distribusi frekuensi kumulatif Gambaran Pengetahuan ......................... 57

4.2 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan ..................................................................................... 58

4.3 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Bila Menemukan Korban Tidak Sadarkan

Diri .......................................................................................................... 58

4.4 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Bila Menemukan Korban Dengan

Fraktur..................................................................................................... 59

4.5 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Bila Menemukan Korban Dengan

Pendarahan. ............................................................................................. 60

4.6 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Bila Menemukan Korban Dengan Luka-

Luka ....................................................................................................... 60

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 2 Surat Balasan Dari Desa Jaya Mekar Garut

Lampiran 3 Surat Balasan Dari Kecamatan Pakenjeng Garut

Lampiran 4 Surat Izin Uji Validitas, Reliabilitas dan Penelitian

Lampiran 5 Surat Balasan Dari Tempat Ujivaliditas, Reliabilitas dan Penelitian

Lampiran 6 Informed Consent

Lampiran 7 Persetujuan Responden

Lampuran 8 Kisi-Kisi Kuesioner

Lampiran 9 Kuesioner Uji Validitas Dan Penelitian

Lampiran 10 Lembar Bimbingan

Lampiran 11 Lembar Hasil Ujivaliditas Dan Reliabilitas

Lampiran 12 Lembar Hasil Penelitian

Lampiran 13 Lembar Distribusi Kumulatif Penelitian

Lampiran 14 Lembar Karakteristik Responden

Lampiran Daftar Coding

Lampiran 15 Tabel Nilai r Product Moment

ix
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan lalu lintas bukan hanya dapat mengakibatkan berbagai

cedera sampai kematian tetapi juga menjadi masalah global yang

mempengaruhi kehidupan. Selain faktor korban kecelakaan yang meninggal

langsung di tempat, faktor lain nya juga yang menyebabkan korban

kecelakaan meninggal di sebabkan oleh faktor pertolongan pertama pada

korban kecelakaan terutama pada korban yang mengalami trauma, dimana

tindakan pertolongan pertama sangat penting untuk korban kecelakaan

(Astuti, 2017).

Kecelakaan lalu lintas menurut Global Status Report on Road Safety

(WHO, 2018), dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah jantung

coroner dan tuberculosis. Disebutkan setiap tahun nya di seluruh dunia, lebih

dari 1,25 juta korban meninggal dan 50 juta lain nya luka berat dalam

kecelakaan lalu lintas. WHO memperkirakan pada tahun 2030 kecelakaan

lalu lintas akan menjadi penyebab kematian nomor 5 di dunia. Kematian yang

membahayakan kondisi manusia, korban yang mengalami cedera kepala

waktu pertolongan terbaik adalah 4 menit pertama, jika terlambat lebih dari

30 menit maka tingkat keberhasilan pertolongan hanya 20%. Tingginya

kematian pada korban kecelakaan lalu lintas bisa disebabkan pemberian

pertolongan pertama yang kurang tepat dan cepat (Kemenkes RI, 2017).

1
2

Pertolongan pertama harus di berikan secara cepat dan tepat sehingga

dapat meringankan sakit yang di derita korban. Dasar hukum pertolongan

pertama merujuk pada Bab V Pasal 531 KUHP yang menyebutkan bahwa

barang siapa menyaksikan sendiri orang dalam keadaan bahaya maut, lalai

memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedangkan

pertolongan itu dapat diberikan dan tidak membahayakan dirinya dan orang

lain, diancam dengan pidana kurungan 3 bulan atau pidana denda empat ribu

lima ratus rupiah bila korban meninggal (Buana Ilmu Populer KUHP dan

KUHAP, 2017).

Tindakan pertolongan pertama merupakan sebuah tindakan yang perlu

dilakukan sebelum ditangani oleh petugas medis bertujuan untuk

menghindarkan korban dari cedera yang lebih parah (Khoirul,2013).

Pertolongan pertama yang dilakukan secara tidak cepat ataupun tidak tepat

akan berakibat fatal bagi korban dan dapat memperparah kondisi korban atau

bahkan kematian (Tilong, 2014).

Pada dasarnya yang berwenang melakukan tindakan pertolongan

pertama adalah petugas medis (dokter, petugas kesehatan puskesmas/rumah

sakit atau paramedik) tetapi masyarakat juga harus memiliki pengetahuan

dasar tentang pertolongan pertama pada kecelakaan untuk mempertahankan

hidup dan mencegah kecacatan, maka masyarakat harus mampu dan

mengetahui : cara minta tolong, cara melakukan Resusitasi Jantung Paru

(RJP) tanpa alat, cara menghentikan perdarahan dengan di tekan titik

pendarahan dengan kuat atau tinggikan anggota tubuh yang cedera (anggota
3

gerak), cara memasang balut atau bidai, cara transportasi atau evakusi korban

yang baik, tetapi masih banyak kejadian penderita pertolongan pertama yang

justru meninggal dunia atau mengalami kecacatan akibat kesalahan dalam

memberikan pertolongan awal. (Patimah dkk, 2019).

Berdasarkan hasil penelitian Tarano dan Parante (2019), tentang

Gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat pada pertolongan pertama pada

kecelakaan lalu lintas di kota Jaya Pura menujukan sebanyak 2% memiliki

pengetahuan baik, 15% memiliki pengetahuan cukup dan sebanyak 83%

memiliki pengetahuan kurang. Menurut penelitian Kase, dkk. Tentang

Hubungan Pengetahuan Masyarakat Awam dengan Tindakan Awal Gawat

Darurat Kecelakaan Lalu Lintas Di Kelurahan Tlogomas Kecamatan

Lowokwaru Malang dengan hasil, 56,7% responden melakukan tindakan

awal gawat darurat dengan kurang baik dan 46,7% responden memiliki

pengetahuan kurang.

Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003), merupakan hasil tahu, dan

terjadi setelah melakukan pengindraan pada suatu objek tertentu (Wawan dan

Dewi, 2018). Pengetahuan dan pemahaman sangat penting dalam pemberian

tindakan pertolongan pertama yang bertujuan untuk mencegah terjadinya

kondisi yang lebih parah bahkan meninggal, oleh karena itu pertolongan

pertama bisa di berikan oleh orang-orang atau masyarakat yang ada di sekitar

korban atau tempat kejadian (Marpaung, 2019).

Masyarakat adalah sekelompok idividu yang memiliki kepentingan

bersama, memiliki budaya serta lembaga yang khas dan sebagai sekelompok
4

orang yang terorganisasi karena mempunyai tujuan yang sama, meskipun

terdiri dari berbagai jenis manusia yang fungsinya berbeda (Maryani dan

Roselin, 2019)

Masyarakat menurut Ralp Linton (1968) mengemukakan bahwa

masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup cukup lama dan

bekerjasama sehingga menjadi satu kesatuan sosial. Masyarakat adalah

sebuah komunitas yang saling ketergantungan satu sama lainnya (Mahardika,

dkk. 2017). Masyarakat sangat berperan penting dalam pengetahuan atau cara

melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan karena tidak setiap

saat dalam suatu kejadian, hadir orang yang mengetahui masalah pertolongan

petama atau tim medis pada kejadian kecelaan, dalam kenyataan nya

masyarakat sekitar hanya mengevakuasi korban seadanya tanpa mengetahui

cara mengevakuasi yang benar dan baik hal tersebut tentu membahayakan

korban karena dapat memperparah keadaan bahkan menyebabkan korban

meninggal di tempat atau di perjalanan menuju puskesmas ataupun rumah

sakit (Rahmawati, dkk. 2016).

Kejadian korban meninggal menurut Badan Pusat Statistik Indonesia

(2017), angka kecelakaan lalu lintas sepanjang 2017 sebanyak 103.228 kasus,

dengan korban meninggal 30.568, luka berat 14.395, luka ringan 119.945

korban dengan demikian bahwa kecelakaan lalu lintas di dunia maupun di

Indonesia adalah salah satu faktor penyebab kematian yang relatif tinggi.

Provinsi Jawa Barat sendiri menduduki peringkat ketiga tertinggi dalam hal

angka kecelakaan lalu lintas Setelah Provinsi Jawa Tengah dan Timur.
5

Dari data Kapolda Jawa Barat Inspektur Jendral Rudy Sufahriady, 30

Desember 2019 dalam wawancara, menyebutkan terdapat 3.250 korban

meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh wilayah Jawa Barat

sepanjang tahun 2019. Jumlah ini setara dengan 13,8% korban meninggal

akibat kecelakaan tingkat nasional yang berjumlah 23.530 orang. Korban

meninggal akibat kecelakaan lalu lintas menunjukan penurunan dari tahun

2018 yaitu dengan korban meninggal 3.392 orang turun sekitar 4,18%. Di

sepanjang tahun 2019 kasus kecelakaan lalu lintas di Jawa Barat berjumlah

7.217 kausu. Jumlah ini menunjukan peningkatan dari tahun 2018 dengan

jumlah 6.897 kasus. Naik 320 kejadian atau 4,64% dengan korban luka berat

sebanyak 856 orang dan korban luka ringan sedikitnya 7.239 orang

(Simbolon, 2020)

Berdasarkan data Satlantas Polres Garut, jumlah kecelakaan lalu lintas

di Kabupaten Garut Pada tahun 2013 sampai 2017 mencapai 2.099 kasus. Dan

kasus tertinggi pada tahun 2015 dengan jumlah sebanyak 524 kasus, dari

banyaknya jumlah kecelakaan di akibatkan oleh tiga faktor utama , 61% oleh

faktor manusia, 9% oleh faktor kendaraan dan 30% oleh faktor prasarana

jalan (Farida dan Santosa, 2018). Sementara menurut Kanit Satlantas Polres

Garut, IPTU Zainuri, menyebutkan tahun 2018 lalu angka laka lantas yang

terjadi di wilayah hukum Polres Garut tergolong tinggi. Dari data ada 205

kasus peristiwa laka lantas yang menyebabkan 179 orang meninggal dunia,

22 orang luka berat dan 410 luka ringan (Nur, 2019).


6

Kapolres Garut, AKBP Dede Yudy Ferdinsyah pada Sabtu, 2

November 2019, dalam wawancara mengatakan bahwa jalan tanjakan

pengantin merupakan salah satu jalur dengan kerawanan dalam kecelakaan

lalu lintas cukup tinggi. tanjakan dengan panjang sekitar 700 meter dengan

jurang kedalaman lebih dari 100 meter dan memiliki kontur jalan dengan

kemiringan 45 derajat karena berada di tebing pegunungan. Sementara dari

Kapolsek Pamulihan Ipda. Saep Balya, mengatakan sejak 3 tahun terakhir

dari 2016-2019 jumlah kecelakaan di Tajakan Pengantin tercatat sebanyak 21

kasus, tercatat korban meninggal 3 orang, Luka berat 15 orang dan 32 orang

luka ringan (Iqbal, 2019).

Berdasarkan hasil Studi Pendahuluan yang di lakukan pada Minggu, 8

Desember 2019 di RW 01 Kampung Halimun, Wilayah Tanjakan Pengantin

Desa Jaya Mekar Kecamatan Pakejeng Kabupaten Garut yang berjumalah

752 orang dan melakukan wawancara kepada masyarakat dengan jumlah 15

orang diantaranya 4 remaja laki-laki, 7 dewasa dan 4 ibu-ibu di lingkungan

Tanjakan Pengantin tentang pertolongan pertama pada kecelakaan dan yang

dilakukan saat terjadi kecelakaan lalu lintas, di dapatkan hasil wawancara

mereka mengatakan belum mengetahui apa itu P3K, tujuan atau prinsip P3K

dan cara melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu lintas dan

mengaku bingung bila menemukan korban kecelakaan lalu lintas yang

mengalami pendarahan hebat, luka berat, luka ringan ataupun patah tulang.

Menurut keterangan dari Bapak RW 01 Kampung Halimun

mengatakan bahwa mereka hanya mengangkat korban dari lokasi kejadian


7

kecelakaan ke kendaraan yang melintas untuk diantar ke Rumah Sakit

ataupun Puskesmas terdekat, dan kebanyakan masyarakat hanya melihat

karena mengatakan takut dan terbawa suasana jika melihat korban

kecelakaan, bisaanya warga juga hanya memberi air minum untuk korban

setelah korban di pindahkan dari tempat kejadian kecelakaan bila korban nya

masih dalam keadaan sadar dan apabila korban tidak sadar warga yang ada

dikejadian langsung menelepon polisi setempat atau di angkut ke kendaraan

yang melintas untuk di bawa ke puskesmas dan tidak melakukan Resusitasi

Jantung Paru ( RJP) atau memberikan nafas buatan untuk korban tidak

sadarkan diri. Karena ketidak tahuan masyarakat tentang pertolongan

pertama yang harus di lakukan.

Selain itu Kepala Desa dan Masyarakat setempat mengatakan, paling

banyak terjadi kecelakaan lalu lintas di kampung halimun RW 01 karena

kodisi jalan yang menanjak dan berkelok-kelok serta belum ada lampu

penerangan,tepatnya di tanjakan pengantin dari tahun 2019 awal sampai

bulan Desember sudah terdapat 8 kasus diantaranya Roda dua (R2) 3 dan R4

5 dengan jumalah meninggal 5 orang, luka berat 5 dan luka ringan 4 orang.

Menurut keterangan Kepala Desa, Masyarakat di Desa Jaya Mekar belum

pernah mendapatkan penyuluhan tentang cara melakukan pertolongan

pertama pada kecelakaan (PPPK) dari pihak puskesmas, PMI daerah ataupun

Polsek setempat. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang


8

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Tanjakan Pengantin

Kampung Halimun RW 01 Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan

penelitian ini adalah bagaimana “Gambaran Pengetahuan Masyarakat

Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Tanjakan

Pengantin Kampung Halimun RW 01 Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Tanjakan Pengantin Kampung

Halimun RW 01 Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas

2. Mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan bila menemukan korban tidak sadarkan diri.

3. Mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan bila menemukan korban dengan fraktur.

4. Mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan bila menemukan korban dengan pendarahan.


9

5. Mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan bila menemukan korban dengan luka-luka.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan

sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dan sekaligus

menambah wawasan mengenai pengetahuan tentang Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan Lalu Lintas di bidang kegawat daruratan dan kritis.

1.4.2 Manfaat praktisi

1. Bagi Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Sebagai bacaan bagi mahasiswa mahasiswi politeknik kesehatan

TNI AU Ciumbuleuit Bandung khususnya untuk program studi DIII

Keperawatan .

2. Bagi Kepala Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut

Hasil penelitian ini dapat menjadi motivasi untuk menerapkan

pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan kepada

masyarakat Desa Jaya Mekar terutama di RW 01 Kampung Halimun.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk

melakukan penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan

pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas.


10

1.5 Lingkup Penelitian

1.5.1 Tempat

Penelitian dilakukan di RW 01 Kampung Halimun Desa Jaya Mekar

Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut.

1.5.2 Waktu

Proses penelitian di lakukan pada bulan Desember 2019 sampai Juni 2020.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek mengandung dua aspek yaitu

aspek positif dan aspek negatif (Notoatmodjo (2003) dikutip oleh Wawan

dan Dewi, 2018).

Menurut Notoatmodjo (2018) pengetahuan pada dasarnya terdiri

dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan sesorang dapat

memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapinya. Pengetahuan tersebut

diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang

lain.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Pengetahuan yang

cukup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : (Notoatmodjo

(2003) dikutip oleh Wawan dan Dewi, 2018).

11
12

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat

menginterpretasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap

objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang

dipelajari.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, metode, prinsip dan sebaginya dalam konteks atau

situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
13

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru dengan dapat menyususn formulasi yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut: (Notoatmodjo,

2018).

1. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan

1) Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah

dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin

pemimpin masyarakat baik formal atau informal, ahli agama,

pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang


14

menerima yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya

baik berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi masa lalu.

2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer

disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh

Francis Bacon (1561-1626), kemudian metode berfikir induktif yang

dilanjutkan oleh Deobold Van Daven, ia mengatakan dalam

memperoleh kesimpulan dilakukan dengan observasi lansung dan

pecatatan-pencatatan. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan

penelitian yang dewasa ini.

2.1.4 Proses Perilaku “TAHU”

Menurut Roger’s (1974) yang dikutip oleh Wawan dan Dewi (2018),

perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat

diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Sedangkan sebelum mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut

terjadi proses yang berurutan, yakni:


15

1. Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian dan

tertarik pada stimulus.

3. Evaluation (menimbang-nimbang) individu akan mempertimbangkan

baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini

berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

5. Adoption, dimana individu telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahaun (Notoatmodjo, 2018),

berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang, yaitu:

1. Faktor Internal

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi

maka seseorang akan cenderung mendapatkan informasi, baik dari


16

orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi

yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat

tentang kesehatan, Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan.

2) Pekerjaan

Thomas yang dikutip oleh Wawan dan Dewi (2018),

mengungkapkan bahwa pekerjaan adalah keburukan yang harus

dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan

keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih

banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,

berulang dan banyak tantangan.

3) Umur

Umur adalah lamanya hidup seseorang dalam tahun yang

dihitung sejak dilahirkan. Semakin tinggi umur seseorang maka

semakin bertambah pula ilmu atau pengetahuan yang dimiliki

karena pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri

maupun yang diperoleh dari orang lain.

2. Faktor Eksternal

1) Faktor Lingkungan

Ann. Mariner (2003) di kutip oleh Wawan dan Dewi

(2018), mengungkapkan bahwa lingkungan merupakan seluruh

kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.


17

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berbeda dalam lingkungan

tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik atau

tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap

individu.

2) Media massa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peringkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia

bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi

pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru sebagai sarana

komunikasi, berbagai untuk media massa seperti televise, radio,

surat kabar, majalah, penyuluha dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan

orang.

3) Sosial Budaya dan Ekonomi

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima informasi, kebiasaan dan

tradisi yang dilakukan orang-orang tnpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan status ekonomi seseorang juga akan menentukan


18

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

tertentu, sehingga status social ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

4) Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari


pengalaman pribadai maupun pengalaman orang lain.
Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran suatu pengetahuan.
2.1.6 Kriteria Tingkat Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006) dikutip oleh wawan dan Dewi (2018)

Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala

yang bersifat kualitatif, yaitu:

1. Baik : Hasil presentase 76% - 100%

2. Cukup : Hasil presentase 56% - 75%

3. Kurang : Hasil presentase < 56%

2.2 Masyarakat

2.2.1 Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok idividu yang memiliki kepentingan

bersama, memiliki budaya serta lembaga yang khas dan sebagai sekelompok

orang yang terorganisasi karena mempunyai tujuan yang sama, meskipun

terdiri dari berbagai jenis manusia yang fungsinya berbeda (Maryani dan

Roselin, 2019)
19

2.2.2 Unsur-unsur Pembentuk Masyarakat

Masyarakat terbentuk atas berbagai unsur, antara lain : (Maryani dan

Roselin, 2019).

1. Kategori Sosial

Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena

adanya suatu ciri yang objektif dikarenakan manusia-manusianya,

seperti: jenis kelamin, usia dan pendapatan. Masyarakat bisa disebut

sebagai kategori apabila memiliki kriteria:

1) Tidak ada interaksi antar-anggota

2) Tidak ada ikatan moral bersama yang dimiliki

3) Tidak ada harapan-harapan peran.

2. Golongan Sosial

Golongan sosial adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai

dengan ciri-ciri tertentu yang seringkali ciri-ciri itu dikenakan pada

mereka dari pihak luar kalangan mereka sendiri, namun golongan sosial

terikat oleh sistem nilai, moral, dan adat istiadat tertentu.

3. Komunitas

Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati

wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta

terikat/dibatasi wilayah geografi.

4. Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi antar

anggotanya, mempunyai adat istiadat tertentu, norma-norma yang


20

berkesinambungan dan adanya rasa identitas yang sama, serta punya

organisasi dan sistem pimpinan.

5. Perhimpunan

Perhimpunan adalah kesatuan manusia yang berdasarkan sifat,

tugas, dan/atau guna yang sifat hubungannya berdasarkan kontrak serta

pimpinan berdasarkan wewenang dan kontrak.

2.2.3 Ciri-ciri Masyarakat

Berikut ini adalah ciri-ciri masyarakat (Maryani dan Roselin, 2019).

Adanya interaksi di antara sesama anggota

1. Saling bergantung

2. Menempati wilayah dengan batas tertentu

3. Adanya adat istiadat, norma, hukum serta aturan yang mengatur pola

tingkah laku anggotanya

4. Adanya rasa identitas yang kuat dan mengikat semua warganya seperti:

bahasa; pakaian; simbol-simbol tertentu (perumahan); benda benda

tertentu (mata uang, alat pertanian); dan lain-lain

5. Adanya kesinambungan dalam waktu, Dengan demikian tidak semua

manusia yang bergaul dan berinteraksi itu adalah masyarakat.

2.2.4 Jenis masyarakat

Beberapa jenis masyarakat menurut Maryani dan Roselin, (2019) :

1. Masyarakat Desa

Berikut ini adalah ciri-ciri dari masyarakat desa :

1) Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat


21

2) Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya

(Tradisi adat istiadat)

3) Religious magis

4) Tingkat buta huruf masih tinggi

5) kontrol social antar warga kuat

6) Jarang bahkan tak ada lembaga pendidikan khusus dibidang

teknologi dan keterampilan

7) Sistem ekonomi sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan

keluarga, sebagian kecil dijual

8) Gotong royong sangat kuat

2. Masyarakat Kota

Berikut ini adalah ciri-ciri dari masyarakat kota:

1) Bersifat individualistis

2) Mata pencharianya sangatlah beragam

3) Pola pikir cenderung rasional

4) Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian

5) Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata

6) Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar.

2.2.5 Cara Terbentuknya Masyaraka

1. Masyarakat paksaan, misalnya masyarakat tawanan

2. Masyarakat merdeka

3. Masyarakat Natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya


22

4. Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terbentuk karena

kepentingan keduniaan atau kepercayaan.

2.2.6 Tipe-tipe Masyarakat

1. Masyarakat peguyuban, yaitu suatu kelompok yang di dalamnya terdiri

atas anggota-anggota yang hidup bersama dan masing-masing diikat

oleh hubungan batin yang murni, yang bersifat alamiah, serta kekal.

2. Masyarakat patembangan, yaitu kelompok dimana antar anggotanya

bersifat longgar, berjangka tertentu (tidak langgeng), serta bersifat

kontraktual.

3. Primary group, yaitu kelompok yang ditandai dengan adanya saling

mengenal antara anggota-anggotanya, adanya kerjasama yang erat, dan

bersifat pribadi.

4. Secondary group, yaitu kelompok sosial yang terdiri atas banyak orang

yang kerja sama antar anggotanya bersifat rasional dan ekonomis

(Maryani dan Roselin, 2019).

2.3 Pertolongan Pertama pada kecelakaan lalu lintas

2.3.1 Pertolongan pertama pada kecelakaan

1. Pengertian pertolongan pertama pada kecelakaan

Pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) adalah memberi

pertolongan dan pengobatan darurat yang dilakukan secara cepat dan

tepat. Tujuan utama bukanlah untuk memberikan pengobatan terakhir,

tapi suatu usaha untuk mencegah dan melindungi korban dari akibat-

akibat lanjut yang lebih parah akibat suatu kecelakaan (Tilong, 2014).
23

Perolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) merupakan

pertolongan pertama yang harus segera diberikan pada korban yang

mendapat kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat

sebelum korban di bawa ketempat rujukan atau rumah sakit. Perolongan

pertama pada kecelakaan (PPPK) yang dimaksud yaitu memberikan

perawatan-perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang

lengkap diberikan oleh dokter atau petugas lainnya (Saputra, 2018).

2. Tujuan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan

Beberapa tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan yaitu :

1) Untuk menyelamatkan nyawa korban dengan memperhatikan

keadaan korban lebih menjadi stabil.

2) Untuk mencegah keadaan korban menjadi lebih buruk.

3) Untuk membantu penyembuhan dengan mengurangi rasa sakit dan

rasa takut yang diderita korban dengan cara melakukan

penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan infeksi kemudian

merencanakan sarana transportasi untuk membawa korban ke

rumah sakit atau klinik terdekat (Afifuddin, 2019).

3. Prinsip Pertolongan pertama

1) Periksa terlebih dahulu di sekitar kejadian ada orang lain yang bisa

membantu

2) Melakukan pertolongan pertama dengan tenang

3) Jika banyak orang, mintalah bantuan untuk melakukan pertolongan

pertama bersama-sama
24

4) Lakukan pertolongan pertama dengan cepat

5) Persiapkan sarana transportasi untuk merujuk korban ke Rumah

Sakit atau klinik terdekat

6) Mengamankan barang-barang milik korban (Tilong, 2018)

4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberikan Pertolongan

Pertama

Saat menemukan korban atau penderita, ada beberapa hal yang harus

dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk

mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya, antara lain:

1) Nilai Situasi

Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi yang

dihadapi dalam suatu upaya pertolongan, hal ini meliputi:

(1) Apa yang terjadi?

(2) Bagaimana terjadinya?

(3) Berapa orang yang cedera?

(4) Adakah bahaya lanjutan?

(5) Kemungkinan apa yang bisa terjadi?

(6) Bagaimana mengatasinya?

(7) Adakah seseorang yang dapat membantu?

Setelah keadaan tersebut bisa diatasi barulah kita mendekati

dan memberi pertolongan pada korban, adakalanya keduanya

dapat berjalan bersamaan.


25

2) Pikirkan Keamanan

Keselamatan penolong adalah yang utama, perlu diingat

untuk tidak menambah jumlah korban yang sudah ada. Singkirkan

sumber bahaya atau pindahkan korban ke tempat yang lebih aman

dengan hati-hati. Untuk penolong sebaiknya menggunakan alat

pelindung diri seperti sarung tangan karet dan masker yang

memadai untuk mencegahnya tertular dari penyakit yang mungkin

diderita korban.

3) Cari Bantuan

Berteriaklah untuk meminta bantuan dini, mintalah orang lain

untuk membuat area aman, membantu pertolongan pertama, dan

memanggil dokter atau ambulance. Pastikan kondisi korban aman

dan sebisa mungkin buatlah lebih nyaman jika terpaksa

meninggalkannya untuk mencari bantuan. Ketika Anda menelepon

layanan gawat darurat, mintalah ambulance dan berikanlah

informasi berikut:

(1) Nomor telepon Anda

(2) Lokasi kejadian

(3) Jumlah, jenis kelamin, dan usia korban

(4) Rincian kondisi serta rincian bahayanya.

5. Hal-hal Pokok dalam Pertolongan Pertama

Ada beberapa hal pokok yang harus diketahui oleh orang-orang yang

membantu korban kecelakaan atau mendadak sakit. Sebelum


26

melakukan pertolongan, penolong harus mengetahui beberapa poin

penting yaitu :

1) Apakah penderita masih sadar atau tidak. Hal ini dapat diketahui

dengan cara memanggil korban. Jika tidak ada jawaban, maka

korban harus dicubit.

2) Diusahakan secepat mungkin memanggil pihak perawatan atau

ambulance.

3) Penderita ditelentangkan untuk dilakukan tindakan resusitasi.

Resusitasi jantung paru (RJP) Menurut American Heart Association

(2015) dikutip oleh Darwanti, dkk. (2019) adalah tindakan pertolongan

pertama pada orang yang mengalami henti nafas dan henti jantung

karena sebab-sebab tertentu. Tahap-tahap Resusitasi Jantung-Paru

(RJP) orang dewasa oleh penolong tidak terlatih dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1) Penolong memulai kompresi dada sebelum memberikan napas

buatan (C-A-B, bukan A-B-C) agar dapat mengurangi penundaan

kompresi pertama. Satu-satunya penolong harus memulai RJP

dengan 30 kali kompresi dada yang diikuti dengan 2 kali napas

buatan

2) Kecepatan kompresi dada yang disarankan adalah 100 hingga 120

kali/menit

3) Kedalaman kompresi dada pada orang dewasa adalah minimun 2

inci (5 cm), namun tidak lebih besar dari 2,4 inci (6cm)
27

4) Karakteristik RJP berkualitas tinggi yaitu mengompresi dada

pada kecepatan dan kedalaman yang memadai, membolehkan

recoil dada sepenuhnya setelah setiap kompresi, meminimalkan

gangguan dalam kompresi, dan mencegah ventilasi yang

berlebihan (American Heart Association, 2015).

Langkah-langkahnya RJP sebagai berikut:

1) Letakkan korban di tempat yang datar dan keras

2) Letakkan punggung telapak tangan kanan atau tangan yang

dominan tepat di tengah-tengah tulang dada di antara kedua puting

susu

3) Pastikan kedua tangan dapat saling terkait dengan stabil

4) Arahkan bahu agar tetap berada di atas kedua telapak tangan

tersebut hingga lengan menjadi lurus

5) Dengan menggunakan bantuan berat badan, lakukan penekanan ke

dada korban hingga kedalaman 4 – 5 cm

6) Lakukan kompresi ini sebanyak 30 kali kemudian diselingi dengan

nafas buatan sebanyak 2 kali. Ini merupakan 1 siklus.

7) Setelah 5 siklus, dapat diperiksa kembali apakah sudah ada denyut

jantung dengan tehnik look, listen and feel. Bila belum ada, ulangi

siklus sampai korban bernafas kembali.


28

6. Jenis Kecelakaan dan Cara Penanganan

1) Fraktur

Fraktur adalah diskontinuitas atau terganggunya

kesinambungan jaringan tulang dan atau tulang rawan karena

adanya trauma. Fraktur terjadi karena peristiwa trauma tunggal,

tekanan yang berulang-ulang atau kelemahan pada tulang yang

patologis (Hardisman, 2014).

Berbagai macam kriteria fraktur :

(1) Fraktur komplet (patah tulang total) tulang yang fraktur

terbagi menjadi dua fragmen atau lebih.

(2) Fraktur inkomplet (patah tulang sebagian) tulang yang

fraktur terpisah secara tidak lengkap dan peristeum tetap

menyatu.

Berdasarkan ada tidaknya hubungan patah tulang dengan dunia

luar antara alain, yaitu:

(1) Fraktur Terbuka

Fraktur disertai kerusakan kulit, hingga bagian tulang

yang patah dan berhubungan langsung dengan dunia luar.

Patah tulang bisa menonjol keluar bagian kulit, tertarik

kembali kedalam atau tetap berada di bawah kulit, kontak

langsung dengan lingkungan luar memungkinkan kuman dari

luar dapat masuk ke dalam sampai ke tulang yang patah dan

dapat menyebabkan infeksi.


29

(2) Fraktur Tertutup

Fraktur tanpa disertai kerusakan kulit di atasnya

sehingga tidak ada kontak dengan lingkungan luar.

Berdasarkan bentuk garis patahan terdapat 5 jenis, yaitu:

a. Transversal (Melintang)

b. Obliqua (Melingkar)

c. Communited (Remuk)

d. Compressi (Kompresi)

Tanda-tanda frkatur adalah sebagai berikut:

(1) Perubahan bentuk/deformitas (pemendekan atau terpuntir)/

diskrepansi (hilangnya kontinuitas permukaan tulang)

(2) Bengkak/hematom

(3) Nyeri

Pertolongan pertama dilapangan

(1) Cek ABCD

(2) Mencegah kerusakan lanjut bagian yang fraktur

Caranya :

a. Pembalutan

Tujuan

a) Mencegah kontaminasi

b) Penekanan untuk menghentikan pendarahan

c) Pemasangan bidai

d) Memperbaiki suhu tubuh


30

b. Pemasangan bidai

Tujuan

a) Immobilisasi

b) Mengurangi rasa nyeri

c) Mencegah terjadinya komplikasi

d) Memudahkan transfortasi korban

c. Prinsip dalam pembidaian:

a) Panjang bidai mencakup 2 sendi

b) Bidai tidak mudah patah dan tidak terlalu lentur

c) Ikatan bidai mantap

Hal yang harus diperhatikan :

a) Sensorik : memberikan rangsangan pada bagian

distal

b) Motorik : dengan menggerakan pada sendi distal

c) Reffiling kapiler : pengisian kembali kapiler yang

telah dihambat dengan memencet kuku. Normal

apabila pengisian < 2 detik.

d. Pembagian bidai :

a) Bidai anatomis/body splint adalah menggunakan

bagian yang sehat sebagai bidai terhadap bagian yang

lain.

b) Bidai kayu/rigid splint adalah prosedur pemasangan

splint:
31

(a) Sesuaikan ukuran bidai dengan panjang tangan

atau kaki (melewati 2 sendi)

(b) Periksa fungsi sensorik (Peraba), motorik

(pergerakan) dan nadi di ujung bagian yang cedera

(c) Letakan dua belah bidai di kanan dan kiri pada

bagian yang cedera

(d) Balut bidai dengan kasa menggunakan sistem roll

on sampai melewati dua sendi

(e) Periksa ulang fungsi sensorik, motoric serta nadi

di bagian ujung ynag cedera.

e. Komplikasi fraktur

a) Syok dan pendarahan

b) Sindrom atau emboli lemak

c) Infeksi

d) Gangguan pertumbuhan.

2) Pendarahan

Pendarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang

rusak, (Hardisman, 2014).

(1) Jenis-jenis pendarahan tersebut adalah:

a. Pendarahan arteri

Ciri-ciri : berwarna merah terang karena kaya akan

oksigen (O2), darah keluar dengan memancar dari luka


32

biasanya mengindikasikan keparahan atau kerusakan

arteri.

b. Pendarahan vena

Ciri-ciri: darah berwarna merah gelap dan darah mengalir

dari luka , mudah dikontrol.

c. Pendarahan kapiler

Ciri-ciri: darah berwarna merah gelap, darah merembes

dengan perlahan.

Prinsip dan penatalaksanaan pedarahan

Penantalaksanaan pendarhan dilakukan dengan

memperhatikan resusitasi, penghentian sumber pendarahan dan

penggantian cariran atau darah yang keluar dari tubuh. Tindakan

tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Kontrol ABC

(2) Hentikan pendarahan

Bisa dilakukan dengan 3 cara utama, yaitu:

a. Menekan tempat pendarahan , bisa menggunakan kasa

(balut tekan)

b. Tinggikan anggota badan dari jantung untuk

memperlambat aliran darah dan membantu pembekuan

c. Menggunkan pansat darah jika diperlukan

Cara lain :

a. Imobilisasi cedera
33

b. Penerapan dingin, dengan meberikan es atau ice pack

pada luka untuk meminimalisir pembengkakan dan

mengurangi pendarahan

c. Menggunakan tehnik tourniquet

d. Ganti volume darah yang hilang.

3) Luka

Luka atau Vulnus dapat diartikan dengan hilangnya atau

rusaknya sebagian jaringan tubuh (Hardisman, 2014).

Pada umumnya luka dapat dibagi menjadi :

(1) Berdasarkan penyebab:

a. Trauma benda tajam atau tumpul

b. Gigitan hewan

c. Ledakan

d. Zat kimia

e. Sengatan listrik

f. Perubahan suhu

(2) Berdasrkan jenis luka dan penanganan

a. Luka tergores

Cara penangannan:

a) Campur air dengan antiseptik atau dengan

mengguanakan lauratn iodium (NaCl) untuk

membunuh kuman dan mencegah terjadinya infeksi.


34

b) Cuci luka dengan cairan antiseptic atau larutan yang

disediakan dengan mengguankan kasa.

c) Berikan larutan iodium pada luka, lalu biarkan luka

terbuka untuk kering atau balut menggunakan kassa

dan plester.

b. Laserasi ( Luka robek)

a) Hentikan pendarahan dengan balut tekan

menggunakan kain atau kassa

b) Setelah pendarahan berhenti bersihkan luka dengan

menggunakan antiseptic atau cairan NaCl

c) Tutup atau balut luka dengan kassa dan plester.

c. Kontusi ( Luka memar)

a) Lakukan kompres dingin

d. Luka tusuk

a) Hentikan pendarahan

b) Campur air dengan antiseptik

c) Cuci dengan kassa

d) Balut luka

e) Segera larikan kerumah sakit

e. Luka bakar

a) Bilas bagian tubuh yang terkena dengan air yang

mengalir
35

b) Gunakan air dingin untuk mengompres atau

membilas bagian tubuh yang terasa panas

c) Jangan siram luka bakar yang besar dengan air

dingin bisa menyebabkan penurunan suhu tubuh

d) Tutup bagian tubuh yang terkena luka bakar dengan

menggunakan oerban dingin dan kasa steril, bila

timbul emboli atau gelembung hindari menutup

dengan kassa atau plester

e) Oleskan salep khusus antibiotic

f. Luka tembak

a) Segera cari bagian tubuh yang tertembak

b) Hentikan pendarahan

c) Bersihkan sekitar luka dnegan antiseptik

d) Seteelah bersih tutup luka dengan kassa atau plester

e) Segera bawa pasien ke rumah sakit.

2.3.2 Kecelakaan Lalu Lintas

1. Pengertian kecelakaan lalu lintas

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 1, kecelakaan lalu

lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak

disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain

yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.


36

2. Penggolongan Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

lintas dan Angkutan jalan pada pasal 229, karakteristik kecelakaan lalu

lintas dapat dibagi kedalam 3 (tiga) golongan, yaitu:

1) Kecelakaan Lalu Lintas ringan, yaitu kecelakaan yang

mengakibatkan kerusakan kendaraan atau barang.

2) Kecelakaan Lalu Lintas sedang, yaitu kecelakaan yang

mengakibatkan lika ringan dan kerusakan kendaraan atau barang.

3) Kecelakaan Lalu Lintas berat, yaitu kecelakaan yang

mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.

3. Jenis Kecelakaan Lalu Lintas

Karakteristik kecelakaan Lalu lintas menurut Mutaqima, (2019)

dapat dibagi menjadi beberapa jenis tabrakan, yaitu:

1) Angle (Ra), yaitu tabrakan antara kendaraan yang bergerak pada

arah yang berbeda namun bukan dari arah berlawanan.

2) Rear-End (Re), yaitu kendaraan menabrak dari belakang

kendaraan lain yang bergerak searah.

3) Side Swape (Ss), yaitu kendaraan ynag bergerak menabrak

kendaraan lain yang bergerak searah.

4) Head-On (Ho), yaitu tabrakan antara yang berjalan pada rah yang

berlawanan (Tidak Sideswape).

5) Backing, yaitu tabrakan secara mundur.


37

4. Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 226, untuk

mencegah kecelakaan lalu lintas dilaksanakan melalui:

1) Partisipasi para pemangku kepentingan

2) Pemberdayaan masyarakat

3) Penegakan hukum

4) Kemitraan global.

Maesaroh, (2019) mengungkapkan bahwa untuk mencegah terjadi

kecelakaan lalu lintas, berbagai upaya dapat dilakukan berupa:

1) Fasilitas keamanan (Safety facilities) terdiri dari trotoar (sidewalk),

jembatan penyebrangan (over head bridge), dan rambu -rambu

jalan (traffic signal)

2) Penggunaan helm, sabuk pengaman (seat belt)

3) Pengendalian/pembatasan kecepatan kendaraan

4) Peraturan (Law enforcement).

5. Faktor Risiko Kecelakaan Lalu Lintas

Menurut Maesaroh, (2019) Ada lima faktor yang berkaitan dengan

kecelakaan lalu lintas pengemudi, penumpang, pemakai jalan,

kendaraan, dan fasilitas jalanan. Ditemukan kontribusi masing-

masing faktor: manusia/pengemudi 75%, faktor kendaraan 5%,

faktor kondisi jalan 5%, kondisi lingkungan 1%, dan faktor

lainnya.
38

1) Faktor Manusia

Faktor manusia yang dimaksud adalah pejalan kaki, penumpang

sampai pengemudi. Faktor manusia ini menyangkut masalah

disiplin berlalu lintas.

2) Faktor Kendaraan

(1) Kendaraan Tidak Bermotor

Kendaraan tidak bermotor misalnya sepeda, becak,

gerobak, bendi/delman.

(2) Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor misalnya sepeda motor, roda

tiga/bemo, oplet, sedan, bus, truk, gandengan. Diantara jenis

kendaraan, kecelakaan lalu lintas paling sering pada

kendaraan sepeda motor.

(3) Keadaan jalan yang berkaitan dengan kemungkinan

kecelakaan lalu lintas berupa :

a. Struktur,datar/mendaki/menurun; lurus/berkelok-kelok

b. Kondisi: baik/berlubang

c. Luas: lorong, jalan tol

d. Status: jalan desa, jalan provinsi/negara.

3) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang dimaksud yaitu cuaca dan kondisi

geografis. Dapat diduga bahwa dengan adanya kabut, hujan, jalan


39

licin akan membawa risiko kejadian kecelakaan lalu lintas yang

lebih besar.

6. Dampak Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993

tentang Prasarana Jalan Raya dan Lalu Lintas, dampak kecelakaan lalu

lintas dapat diklasifikasikan berdasarkan kondisi korban menjadi tiga,

yaitu:

1) Meninggal dunia adalah korban kecelakaan yang dipastikan

meninggal dunia sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam

jangka waktu paling lama 30 hari setelah kecelakaan tersebut.

2) Luka berat adalah korban kecelakaan yang karena luka-lukanya

menderita cacat tetap atau harus dirawat inap di rumah sakit lebih

dari 30 hari.

3) Luka ringan adalah korban kecelakaan yang mengalami luka-luka

yang tidak memelukan rawat inap atau harus dirawat di rumah

sakit dari 30 hari.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain atau rancangan penelitian merupakan strategi untuk mencapai tujuan

penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai penuntun peneliti dalam

seluruh proses penelitian (Nursalam, 2015). Penelitian survey deskriptif

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi

tentang suatu keadaan secara objektif dan digunakan untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang

(Notoatmodjo, 2018).

Desain penelitian ini adalah deskrpitif kuantitatif yang bertujuan untuk

mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan Lalu Lintas Di Tanjakan Pengantin Kampung Halimun RW

01 Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut.

3.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu

dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti, agar memperoleh

gambaran secara jelas kearah mana penelitian itu berjalan, atau data apa yang

dikumpulkan, perlu dikumpulkan, perlu dirumuskan kerangka konsep

penelitian (Notoadmojo,2018).

40
41

Bagan 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pengetahuan Masyarakat


Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
di Tanjakan Pengantin Kampung Halimun RW 01 Desa Jaya
Mekar Kabupaten Garut.

Pengetahuan Masyarakat Tentang


Faktor yang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Baik
mempengaruhi Lalu Lintas Di Tanjakan Pengantin
pengetahuan : Kampung Halimun RW 01 Desa Jaya 76% - 100%

1. Pendidikan Mekar Kabupaten Garut yang meliputi :


2. Pekerjaan 1. Pertolongan pertama pada kecelakaan
3. Umur lalu lintas
4. Lingkungan 2. Pertolongan pertama pada kecelakaan Cukup
5. Media bila menemukan korban tidak
Massa/informasi 56% - 75%
sadarkan diri.
6. Social Budaya 3. Pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Pengalaman bila menemukan korban dengan
fraktur.
4. Pertolongan pertama pada kecelakaan
bila menemukan korban dengan
pendarahan. Kurang
5. Pertolongan pertama pada kecelakaan
<56%
bila menemukan korban dengan luka-
luka.

Keterangan :

: Faktor yang mempengaruhi penelitian

: Yang diteliti

: Mempengaruhi ( Tidak di Teliti)

: Hasil Penelitian

Modifikasi dari Notoatmodjo, 2018


42

3.3 Variabel

Variabel adalah suatu yang di gunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian

tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan,

pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya. (Notoatmodjo,

2018).

Variabel dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Masyarakat Tentang

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas Di Tanjakan

Pengantin Kampung Halimun RW 01 Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut,

dengan Subvariabel meliputi :

3.3.1 Pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas

3.3.2 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan bila menemukan korban tidak

sadarkan diri.

3.3.3 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan bila menemukan korban dengan

fraktur

3.3.4 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan bila menemukan korban dengan

pendarahan.

3.3.5 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan bila menemukan korban dengan

luka-luka.
43

3.4 Definisi Oprasional

Definisi oprasional adalah uraian tentang batasan variabel-variabel yang

akan diteliti, definisi oprasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran

variabel atau pengumpulan dat (variabel) itu konsisten atara sumber data

(responden) yang satu dengan responden yang lain. Variabel harus didefinisi

oprasionalkan juga perlu dijelaskan cara atau metode pengukuran hasil ukur

atau kategorinya, serta skala pengukuran yang digunakan untuk memudahkan

biasanya definisi oprasional disajikan dalam bentuk matrix yang terdiri dari

kolom-kolom (Notoatmodjo, 2018).

Tabel 3.1 Definisi Oprasional Penelitian

Variabel Subvariabel Definisi Oprasional Alat Ukur Skala Kategori

Pengetahuan Segala hal yang Kuesioner Ordinal 1. Baik


Masyarakat diketahui tentang 76%-100%
Tentang pertolongan pertama
2. Cukup
Pertolongan bila menemukan 56%-75%
Pertama pada korban kecelakaan
Kecelakaan Lalu 3. Kurang
Lintas di <56%
Tanjakan
Pengantin RW
01 Kampung
Halimun Desa
Jaya Mekar
Kabupaten
Garut
Pertolongan Segala hal yang Kuesioner Ordinal 1. Baik
pertama pada diketahui tentang 76%-100%
kecelakaan lalu pengertian P3K,
2. Cukup
lintas Tujuan dan prinsip 56%-75%
pertolongan pertama
bila menemukan 3. Kurang
korban kecelakaan <56%

Pertolongan Segala hal yang Kuesioner Ordinal 1. Baik


Pertama Pada diketahui tentang cara 76%-100%
44

Kecelakaan bila pertolongan pertama 2. Cukup


menemukan bila menemukan 56%-75%
korban tidak korban tidak sadarkan
3. Kurang
sadarkan diri diri <56%

Pertolongan Segala hal yang Kuesioner Ordinal 1. Baik


Pertama Pada diketahui tentang cara 76%-100%
Kecelakaan bila pertolongan pertama
2. Cukup
menemukan bila menemukan 56%-75%
korban dengan korban dengan fraktur
fraktur 3. Kurang
<56%

Pertolongan Segala hal yang Kuesioner Ordinal 1. Baik


Pertama Pada diketahui tentang cara 76%-100%
Kecelakaan bila pertolongan pertama
2. Cukup
menemukan bila menemukan 56%-75%
korban dengan korban dengan
pendarahan pendarahan 3. Kurang
<56%

Pertolongan Segala hal yang Kuesioner Ordinal 1. Baik


Pertama Pada diketahui tentang cara 76%-
Kecelakaan bila pertolongan pertama 100%
menemukan bila menemukan 2. Cukup
korban dengan korban dengan luka- 56%-
luka-luka luka 75%
3. Kurang
<56%

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek yang akan diteliti dan

memenuhi karakteristik yang ditentukan, objek tersebut dapat berupa

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati lainnya. Serta

peristiwa dan gejala yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2018).


45

Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga atau anggota

keluarga yang mewakili di RW 01 Kampung Halimun Desa Jaya Mekar

Kabupaten Garut sebanyak 752 orang.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel adalah bagian dari populasi yang

akan diteliti atau sebagian jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono, 2019). Hal penting dalam pengambilan sampel adalah

keterwakilan (representativeness) setiap elemen dalam populasi. Sampel

yang lebih besar akan lebih presentatif (mewakili) daripada sampel kecil.

Jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini menggunakan rumus

Slovin, yaitu :

𝑁
𝑛=
(1 + 𝑁. (𝑒)²

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan e = 0,1 (10%)

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar

Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil


46

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah

antara 10-20 % dari populasi penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian

ini adalah sebanyak 752 orang, sehingga presentase kelonggaran yang

digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk

mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel penelitian, dengan

perhitungan sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
(1 + 𝑁. (𝑒)²

752
𝑛=
(1 + 752. (10%)²

752
𝑛=
(1 + 752. (0.1)²

752
𝑛=
(1 + 752. (0.01)

752
𝑛=
1 + 7,52

752
𝑛=
8,52

n = 88,26 orang dan dibulatkan menjadi 89 orang

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel akan

mewakili seluruh populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasai yang ada. Berdasarkan perhitungan diatas, dapat

diketahui bahwa besar sampel pembulatan dalam penelitian ini sebanyak

89 orang. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan cara proportional

random sampling atau sampel acak dengan cara undian, dimana proporsi

subjek dari setiap wilayah telah ditentukan seimbang atau sebanding dengan

banyaknya subjek dalam masing-masing wilayah (Notoatmodjo, 2018).


47

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 89 orang

dengan pembagian setiap RT. Dalam random sampling setiap RT dalam

populasi memiliki kesempatan untuk menjadi sampel. proportional

stratified sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel pada

masing-masing RT dengan rumus Starta :

𝑁′𝑥 𝑛
𝑛′ =
𝑁

Keterangan :

N’ : Jumlah populasi pada setiap masing-masing RT

n’ : Besar sampel pada masing-masing RT

n : Total sampel

N : Total populasi

1. RT 01 berjumlah 226 orang, diambil :

226 x 89 20114
𝑛′ = = = 26,74 orang
752 752

Jadi jumlah sampel yang diambil dari RT 01 berjumlah 27 orang

2. RT 02 berjumlah 212 orang, diambil :

212 x 89 18868
𝑛′ = = = 25,09 orang
752 752

Jadi jumlah sampel yang diambil dari RT 02 berjumlah 25 orang

3. RT 03 berjumlah 158 orang, diambil :

158 x 89 14062
𝑛′ = = = 18,69 orang
752 752

Jadi jumlah sampel yang diambil dari RT 03 berjumlah 19 orang

4. RT 04 berjumlah 156 orang, diambil :


48

156 x 89 13884
𝑛′ = = = 18,46 orang
752 752

Jadi jumlah sampel yang diambil dari RT 04 berjumlah 18 orang.

Setelah sampel pada masing-masing RT diambil secara proposional

yaitu pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur dalam

populasi penelitian, maka pengambilan sampel dengan cara pengundian tiap

RT untuk di jadikan sampel, diamana setiap orang yang mendapatkan kertas

undian yang bertandakan nomor yang telah ditentukan oleh peneliti maka

orang tersebut yang akan mendjadi responden untuk mengisi jawaban

kuesioner yang peneliti berikan.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati, untuk mendapatkan data yang

sesuai dengan tujuan penelitian maka instrumen yang digunakan yaitu dengan

Angket dan Kuesioner (Sugiyono, 2019). Angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab maka

angket sering disebut “questionare”, tetapi tidak berarti kuesioner itu sama

dengan angket. Karena kuesioner (Daftar pertanyaan) tidak selalu responden

yang mengisinya dimana kuesiner bisa langsung ditanyakan kepada responden

dan interviwer yang mencatat jawaban dari responden itu sendiri. Maka dari itu

angket tidak dapat dilakukan untuk responden yang buta huruf (Notoatmodjo,

2018).
49

Penelitian ini menggunakan skala Guttman sebagai alat ukur pengukuran

datanya, yang diamna skala Guttman adalah skala yang bersifat tegas dan

konsisten dengan memberikan jawaban seperti ya dan tidak, positif dan negatif,

serta benar dan salah. Skala Guttman ini berbentuk multiple choice (pilihan

ganda), dibuat dengan interpretasi penilaian apabila skor benar “1” dan apabila

salah maka skor “0”. (Sugyono, 2019).

Kuesioner akan diberikan pada Masyarakat yang berada di Desa Jaya Mekar

yang berupa pertanyaan pilihan ganda sejumlah 30 butir soal yang telah

dikembangkan dimana responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan yang

diketahuinya dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap

benar oleh responden.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur dan menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen dikatakan kurang

memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat

(Notoatmodjo, 2018).

Uji validitas ini akan dilaksanakan di RW 06 karena memiliki

karakteristik jalan yang hampir sama dengan dengan RW 01, yaitu jalan yang

memiliki tanjakan, berkelok-kelok, sempit,dan belum ada lampu peneranang

di malah hari. Penelitian ini menggunakan jumlah responden sebanyak 30


50

orang. Teknik analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah Koefisien

Kolerasi Biseral (Riyanto, 2011).

(𝑥ᵢ − 𝑥𝑡) 𝑝𝑖
𝑟𝑏𝑖𝑠(𝑖) = (√ )
𝑠𝑡 𝑞𝑖

Keterangan :

rbis(i) = Koefisien kolerasi biseral antara skor butir soal nomor i dengan skor

total

xi = Rata-rata skor total responde ynag menjawab bener pada nomor i

xt = Rata-rata skor total semua responden

st = Standar deviasi skor total semua responden

pi = Proporsi jawaban yang bener untuk butir soal nomor i

qi = Proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i

Keputusan Uji :

Bilang r hitung > r tabel (0,361) dengan tingkat kemaknaan 5% artinya

pernyataan tersebut valid.

Bila hitung r < r tabel (0,361) dengan tingkat kemaknaan 5% artinya

pernyataan tersebut tidak valid.

Uji Validitas telah dilaksanakan pada tanggal 7-8 Maret 2020 di RW

06 Desa Jaya Mekar, terhadap 30 responden dengan jumlah 30 soal, untuk

menguji kevalidan pertanyaan dengan menggunakan program komputerisasi,

dan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:


51

a. Memberikan surat izin uji validitas kepada Kepala Desa Jaya mekar dan

tembusan untuk Ketua Dusun RW 06

b. Menyebarkan kuesioner tentang pertolongan pertama pada kecelakaan lalu

lintas dengan mendatangi ke setiap rumah kepada 30 responden kepala

keluarga atau yang mewakili di RW 06 sebanyak 30 pertanyaan.

c. Setelah penyebaran kuesioner dan mendapatkan hasil pengisian kuesioner

tersebut,lalu kuesioner diproses dengan sistem komputerisasi

menggunakan SPSS 25.

d. Hasil dinyatakan Valid semua dengan hasil r hitung > r tabel (0,361)

dengan rentang nilai (0,369-0,556).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukan sejauhm ana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas

(ajeg) bila dilakukan pengukuran dua knali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. (Notoatmodjo, 2018)

Setelah mengukur validitas, maka kita perlu mengukur realibilitas data,

apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak karena jenis pertanyaan

menggunakan skala Guttman maka teknik yang digunakan adalah koefisien

reliabilitas dengan rumus Cronbach Alpha : (Riyanto, 2011).

𝐾 ∑ 𝑝ᵢ𝑞ᵢ
𝑟ᵤ [ ][ 2 ]
𝐾−1 𝑠𝑡

Keterangan :
52

rii = Koefisien reliabilitas tes

K = Cacah butir

piqi = Varians skor butir

pi = Proporsi jawaban yang bener untuk butir soal nomor i

qi = Proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i

St2 = Varians skor total

Keputusan Uji :

Bila nilai Cronbach Alpha > konstanta (0,6), maka pertanyaan reliabel.

Bila nilai Cronbach Alpha < konstanta (0,6), maka pertanyaan tidak reliabel.

Uji Reliabilitas dilaksanaakn bersamaan dengan uji validitas di Rw 06 Desa

Jaya Mekar Kecamatan Pakenjeng yang dilakukan kepada 30 responden. Hasil

uji reliabilitas tehadap 30 pertanyaan dinyatakan reliabel dengan menggunakan

program komputer SPSS 25 didapat hasil nilai hitung Cronbach’s Alpha 0,855,

hal ini telah melebihi nilai konstanta (0,6) dan dijadikan kuesioner.

3.7 Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga jenis

tehnik pengumpulan data :

1. Melakukan studi pendahuluan yang merupakan metode pengumpulan

data dengan cara pengambilan data yang berasal dari dokumen asli.

Dokumentasi asli tersebut dapat berupa gambar, tabel atau daftar

pustaka. Pada penelitian ini pengambilan data melalui data penduduk


53

yang ada di desa dalam bentuk dokumen untuk mengetahui jumlah

masyarakat yang ada di Kampung Halimun RW 01 Desa Jaya Mekar.

2. Melakukan wawancara yang merupakan metode pengumpulan data

dengan cara mewawancarai responden yang diteliti, metode ini

memberikan hasil secara langsung. Teknik wawancara ini tidak

digunakan dalam penelitian ini.

3. Memberikan kuesioner yang merupakan alat ukur berupa angket

dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden

jumlahnya besar dan tidak buta huruf. Kuisioner pada penelitian ini

berjumlah 30 pertanyaan.

3.7.2 Teknik Pengolahan Data

Dalam proses pengumpulan data terdapat langkah-langkah yang

harus ditempuh (Notoatmodjo, 2018). Diantaranya:

1. Edit (Editing)

Merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuisioner, hasil dari pengamatan di lapangan harus di

editing terlebih dahulu. Hasil dari kuisioner dengan jumlah 30

pertanyaan diedit secara komputerisasi setelah diisi oleh responden.

2. Kode (Coding)

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan peng “kodean” yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan. Contoh untuk pertanyaan yang

bener diberi kode 1 dan yang salah diberi kode 0.


54

3. Entri Data

Data yang telah diberi kode-kode kemudian dimasukan kedalam

komputer. Penelitian ini menggunakan program SPSS 25.

4. Processing

Memasukan data, yaitu mengoprasikan data yang dilakukan

dengan cara memasukan data dari kuesioner ke program komputerisasi

yang disajikan dalam bentuk tabel.

3.8 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etik penelitian harus diperhatikan,

masalah etik penelitian antara lain adalah sebagai berikut (Nursalam,2015) :

3.8.1 Lembar Persetujuan (Informed consent)

Sebelum responden mengisi kuesioner penelitian yang akan diisi, peneliti

memberiakan lembar persetujuan kepada responden, bertujuan agar

responden mengerti maksud dan tujuan peneliti. Lembar ini berisikan bahwa

mereka bersedia menjadi responden, dalam penelitian ini disertakan pula

dengan tanda tangan responden. Dalam penelitian ini responden yang

dijadikan sempel tidak ada yang menolak untuk di jadikan sampel penelitian.

3.8.2 Tanpa Nama (Anonimity)


55

Peneliti tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau penyajian hasil penelitian.

3.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Penelitian memberikan jaminan keberhasilan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti. Hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

3.9 Analisa Data

Dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu.

Untuk pengolahan data kualitatif dapat dilakukan dengan tangan atau

melalui proses komputerisasi. Dalam pengolahan ini mencakup tabulasi

data dan perhitungan-perhitungan statistik, bila diperlukan uji statistik.

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

analisa data ini menggunakan analisa data univariet (Analisa Deskriptif)

yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik

setiap variabel penelitian.

Setelah data terkumpul kemudian dimasukan ke dalam tabel distribusi

frekuesnsi dan dianalisa sebagai berikut :

1. Perhitungan dengan bobot nilai

Memberikan bobot nilai setiap item pertanyaan:

1) Jawaban benar diberi nilai 1


56

2) Jawaban salah diberi nilai 0

2. Perhitungan statistik presentase untuk menyimpulkan hasil analisa data

dengan cara :

1) Tabulasi data dengan kolom, nomor urut, alternatif jawaban,

frekuensi hasil, dan presentase.

2) Frekuensi hasil jawaban responden dengan cara menjumlahkan dari

setiap alternative jawaban.


𝑋
3) Presentase dengan rumus : 𝑃 = 𝑁 x 100%

Keterangan :

P = Presentase

X = Skor pencapaian

N = Skor maksimal

% = Presentase jawaban

Menurut Arikunto (2006) dikutip oleh wawan dan Dewi,

(2018), dalam penelitian ini berdasarkan rumus diatas hasil akhir dapat

dikategorikan menjadi tiga tingkatan yang didasarkan pada nilai

presentase yaitu:

1. Baik : Hasil presentase 76% - 100%

2. Cukup : Hasil presentase 56% - 75%

3. Kurang : Hasil presentase < 56%.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 . Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada masyarakat RW 01 Kampung

Halimun Desa Jaya Mekar sebanyak 89 responden, pengambilan data dilakukan

pada bulan Mei-Juni 2020. Maka didapat data kuesioner yang disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi kumulatif Gambaran Pengetahuan Masyarakat


Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.
Kategori Frekuensi Presentase

Baik 21 24

Cukup 24 27

Kurang 44 49

Total 89 100

Berdasrkan tabel 4.1 dari responden mengenai pengetahuan Masyarakat Tentang

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas, kategori baik 21 responden

(24%), kategori cukup 24 responden (27%), kategori kurang 44 responden

(49%), dengan distribusi sub variabel sebagai berikut:

57
58

1. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Tabel 4.2 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Masyarakat Tentang


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Kategori Frekuensi Presentase

Baik 27 30

Cukup 41 46

Kurang 21 24

Total 89 100

Berdasarkan tabel 4.2 dari 89 responden mengenai Pengetahuan

Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan kategori baik

27 responden (30%), kategori cukup 41 responden (46%), kategori kurang

21 responden (24%)

2. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Bila Menemukan Korban Tidak Sadarkan Diri.

Tabel 4.3 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Masyarakat Tentang


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bila Menemukan
Korban Tidak Sadarkan Diri.

Kategori Frekuensi Presentase

Baik 16 18

Cukup 45 51

Kurang 28 31

Total 89 100
59

Berdasarkan tabel 4.3 dari 89 responden mengenai Pengetahuan

Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bila

Menemukan Korban Tidak Sadarkan Diri kategori baik 16 responden

(18%), kategori cukup 45 responden (51%), kategori kurang 28 responden

(31%)

3. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Bila Menemukan Korban Dengan Fraktur.

Tabel 4.4 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Masyarakat Tentang


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bila Menemukan
Korban Dengan Fraktur.

Kategori Frekuensi Presentase

Baik 17 19

Cukup 21 24

Kurang 51 57

Total 89 100

Berdasarkan tabel 4.4 dari 89 responden mengenai Pengetahuan

Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bila

Menemukan Korban Dengan Fraktur kategori baik 17 responden (19%),

kategori cukup 21 responden (24%), kategori kurang 51 responden (57%).


60

4. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Bila Menemukan Korban Dengan Pendarahan.

Tabel 4.5 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Masyarakat Tentang


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bila Menemukan
Korban Dengan Pendarahan.

Kategori Frekuensi Presentase

Baik 22 25

Cukup 27 30

Kurang 40 45

Total 89 100

Berdasarkan tabel 4.5 dari 89 responden mengenai Pengetahuan

Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bila

Menemukan Korban Dengan Pendarahan kategori baik 22 responden

(25%), kategori cukup 27 responden (30%), kategori kurang 40 responden

(45%).

5. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Bila Menemukan Korban Dengan Luka-Luka.

Tabel 4.6 Distribusi Kumulatif Pengetahuan Masyarakat Tentang


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bila Menemukan
Korban Dengan Luka-Luka.

Kategori Frekuensi Presentase

Baik 36 40
Cukup 20 23
Kurang 33 37
Total 89 100
61

Berdasarkan tabel 4.6 dari 89 responden mengenai Pengetahuan

Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bila

Menemukan Korban Dengan Luka-Luka kategori baik 36 responden (40%),

kategori cukup 20 responden (23%), kategori kurang 33 responden (37%).

4.2 . Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diatas bahwa secara umum Pengetahuan

Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas Di

Tanjakan Pengantin RW 01 Kampung Halimun Desa Jaya Mekar Kabupaten

Garut menunjukan Sebagian besar responden berpengetahuan kurang dengan

angka 49% atau sebanyak 44 responden, dimana sebagian besar responden

belum mengetahui tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Hal ini

diantaranya adalah pendidikan, umur, informasi, pekerjaan dan social budaya

(Notoatmodjo, 2018).

6. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan

Berdasarkan hasil dari penelitian diperoleh hasil dari 89 responden, 27

responden memiliki pengetahuan baik, 41 responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pertolongan pertama pada kecelakaan, 21 responden memiliki

pengetahuan kurang tentang pertolongan pertama pada kecelakaan, dapat

diketahui bahwa pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan

di masyarakat RW 01 Kampung Halimun berpengetahuan cukup. Hal ini

disebabkan oleh cukupnya informasi yang diterima tentang pertolongan


62

pertama pada kecelakaan, masyarakat mendapat informasi lewat media

internet, televisi dan pengalaman yang dimiliki oleh responden, menurut

(Notoatmodjo, 2018) pengetahuan itu bisa dipengaruhi oleh pendidikan, masa

media/informasi, social budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan

usia.

Menurut Wawan dan Dewi (2018) bahwa semakin banyak seseorang

menerima informasi maka semakin banyak pula pengetahuan pada seseorang

tersebut. Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan yang cukkup

pada responden dapat dilihat dari hasil jawaban kuesioner responden,

responden dapat menjawab hal pertama melakukan pertolongan pertama pada

kecelakaan seperti memanggil nomor darurat dan mengetahui prinsip dalam

pertolongan pertama.

7. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan bila menemukan korban tidak sadarkan diri.

Berdasarkan hasil dari penelitian diperoleh hasil dari 89 responden, 16

responden memiliki pengetahuan baik, 45 responden memiliki pengetahuan

cukup tentang pertolongan pertama pada kecelakaan, 28 responden memiliki

pengetahuan kurang tentang pertolongan pertama pada kecelakaan, dapat

diketahui bahwa sebagian besar berpengetahuan cukup. Hal ini disebabkan

oleh cukupnya informasi yang diterima tentang pertolongan pertama pada

kecelakaan, masyarakat mendapat informasi lewat media internet, televisi dan

pengalaman yang dimiliki oleh responden, menurut (Notoatmodjo, 2018)


63

pengetahuan itu bisa dipengaruhi oleh pendidikan, masa media/informasi,

social budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia.

Menurut Wawan dan Dewi (2018) bahwa semakin banyak seseorang

menerima informasi maka semakin banyak pula pengetahuan pada seseorang

tersebut. Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan korban

tidak sadarkan diri yang cukup pada responden dapat dilihat dari hasil

jawaban kuesioner responden, responden dapat menjawab hal pertama

melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan bila menemukan korban

tidak sadarkan diri yaitu memeriksa kesadaran korban dengan cara dipanggil

atau mengecek pernapasan dan nadi korban.

8. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan bila menemukan korban dengan fraktur.

Dari hasil penelitian di atas bahwa pengetahuan masyarakat tentang

pertolongan pertama pada kecelakaan dengan fraktur di RW 01 Kampung

Halimun Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut menunjukan sebagian besar

responden berpengetahuan kurang sebanyak 51 responden. Hal ini di

pengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan, pada penelitian ini

pendidikan yang paling dominan adalah SD yaitu 43,8%, SMP 36,0% dan

SMA 12,4%, Menurut (Notoatmodjo, 2018) pengetahuan itu bisa dipengaruhi

oleh pendidikan, masa media/informasi, social budaya dan ekonomi,

lingkungan, pengalaman dan usia. Faktor pekerjaan pada penelitian ini yang

paling dominan adalah buruh yaitu 55,1%, swasta 22,5%.


64

Penelitian yang dilakukan Suwaryo (2017) menjelaskan bahwa pekerjaan

seseorang akan berpengaruh terhadap pengetahuan dan pengalaman

seseorang, karena ketika pekerjaan tersebut lebih sering menggunakan otak

daripada menggunakan otot . kinerja dan kemampuan otak seseorang dalam

menyimpan (daya ingat) bertambah atau meningkat ketika digunakan, hal ini

berbanding lurus ketika pekerjaan seseorang lebih banyak menggunakan otak

daripada otot.

Pekerjaan di Masyarakat Kampung Halimun Desa Jaya Mekar

Kabupaten Garut yaitu lebih dominan bekerja sebagai buruh hal ini ynag

membuat hubungan dan hasil secara statistic bahwa pekerjaan memiliki

pengaruh terhadap pengetahuan. Responden dalam penelitian ini kurang

memahami prinsip dalam pembudaian, jenis fraktur dan cara pertolongan

pertama pada korban dengan fraktur.

9. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan bila menemukan korban dengan pendarahan.

Dari hasil penelitian di atas bahwa pengetahuan masyarakat tentang

pertolongan pertama pada kecelakaan dengan Pendarahan di RW 01

Kampung Halimun Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut menunjukan sebagian

besar responden berpengetahuan kurang sebanyak 40 responden. Hal ini di

pengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan, pada penelitian ini

pendidikan yang paling dominan adalah SD yaitu 43,8%, SMP 36,0% dan

SMA 12,4%, Menurut (Notoatmodjo, 2018) pengetahuan itu bisa dipengaruhi

oleh pendidikan, masa media/informasi, social budaya dan ekonomi,


65

lingkungan, pengalaman dan usia. Faktor pekerjaan pada penelitian ini yang

paling dominan adalah buruh yaitu 55,1%, swasta 22,5%. Penelitian yang

dilakukan Suwaryo (2017) menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang akan

berpengaruh terhadap pengetahuan dan pengalaman seseorang, karena ketika

pekerjaan tersebut lebih sering menggunakan otak daripada menggunakan

otot . kinerja dan kemampuan otak seseorang dalam menyimpan (daya ingat)

bertambah atau meningkat ketika digunakan, hal ini berbanding lurus ketika

pekerjaan seseorang lebih banyak menggunakan otak daripada otot.

Pekerjaan di Masyarakat Kampung Halimun Desa Jaya Mekar

Kabupaten Garut yaitu lebih dominan bekerja sebagai buruh hal ini yang

membuat hubungan dan hasil secara statistik bahwa pekerjaan memiliki

pengaruh terhadap pengetahuan. Responden kurang memahami prinsip

penatalaksanaan pendarahan dan tujuan imobilisasi jika terjadi pendarahan.

10. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan bila menemukan korban dengan luka-luka.

Berdasarkan hasil dari penelitian diperoleh hasil yang dominan yaitu

berpengetahuan cukup sebanyak , 36 responden memiliki pengetahuan cukup

tentang pertolongan pertama pada kecelakaan dengan luka-luka. Hal ini

disebabkan oleh cukupnya informasi yang diterima tentang pertolongan

pertama pada kecelakaan dengan luka-luka , masyarakat mendapat informasi

lewat media internet, televisi dan pengalaman yang dimiliki oleh responden,

menurut (Notoatmodjo, 2018) pengetahuan itu bisa dipengaruhi oleh

pendidikan, masa media/informasi, social budaya dan ekonomi, lingkungan,


66

pengalaman dan usia. Menurut Wawan dan Dewi (2018) bahwa semakin

banyak seseorang menerima informasi maka semakin banyak pula

pengetahuan pada seseorang tersebut. Pengetahuan pertolongan pertama pada

kecelakaan dengan luka-luka yang cukup pada responden dapat dilihat dari

hasil jawaban kuesioner responden, responden dapat menjawab apa itu luka,

jenis luka, cara penanganan luka robek dan luka memar.


BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 89 responden

mengenai Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Tanjakan Pengantin Kampung

Halimun RW 01 Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut, didapatkan hasil

pengetahuan secara umum masyarakat di kampung halimun termasuk

dalam kategori kurang sebanyak 44 responden (49%). Peneliti dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

6. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan, yaitu sebagian besar dari responden termasuk dalam

kategori cukup sebanyak 41 responden (46%).

7. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan Bila Menemukan Korban Tidak Sadarkan Diri, yaitu

sebagian besar dari responden termasuk dalam kategori cukup sebanyak

45 responden (51%).

8. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan Bila Menemukan Korban Dengan Fraktur, yaitu sebagian

besar dari responden termasuk dalam kategori kurang sebanyak 51

responden (57%).

67
69

9. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan Bila Menemukan Korban Dengan Pendarahan, yaitu

sebagian besar dari responden termasuk dalam kategori kurang

sebanyak 40 responden (45%).

10. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan Bila Menemukan Korban Dengan Luka-Luka, yaitu

sebagian besar dari responden termasuk dalam kategori baik sebanyak

36 responden (40%).

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian, maka peneliti dapat menyampaikan saran

sebagai bahan masukan kepada semua pihak, diantaranya:

1. Bagi Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Diharapkan perpustakaan Politeknik Kesehatan TNI-AU

Ciumbuleuit Bandung menambah penyediaan literatur terbaru mengenai

metodelogi keperawatan, Keperawatan Medical Bedah khususnya

mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas untuk

menambah informasi dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan

bahan penelitian selanjutnya.

2. Bagi Kepala Desa Jaya Mekar Garut

Mengingat Desa Jaya Mekar Mempunyai jalan raya yang cukup

sempit dan banyak jalan menanjak yang rawan akan kecelakaan, maka

penting bagi masyarakat mengetahui tentang pertolongan pertama pada


69

kecelakaan. Dari pada itu peneliti menyarankan untuk mengadakan

kegiatan seperti berikkut :

1) Mengadakan penyuluhan tentang pertolongan pertama pada

kecelakaan lalu lintas dan bekerja sama dengan Poltekes TNI AU

atau dari Instansi lain nya.

2) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan

pertolongan pertama pada kecelakaan.

3) Pemasangan poster atau membagikan leflet tentang pertolongan

pertama pada kecelakaan lalu lintas.

4) Diharapkan masyarakat lebih menggali informasi tentang

pertolongan pertama, khususnya pertolongan pertama pada

kecelakaan lalu lintas.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Mengingat keterbatasan penelitian diharapkan agar peneliti

selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode

penelitian yang lain dan menambah variabel penelitian menjadi lebih

baik dan dapat mengambil judu tentang sikap maupun motivasi, selain

itu juga diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan literature

review bagi peneliti selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, M. (2019). Melaksanakan prosedur kesehatan kerja. jawa tengah : CV.


Sernu Untung.

Asdiwinata,I.N., Yundari, A. I. D. H., Windyana, I. P. A. (2019). Gambaran


pengetahuan masyarakat terhadap pertolongan pertama pada
kecelakaan lalu lintas di banjar buagan, desa pamecutan kelod. Medika
Jurnal, 6 (1) : 64-76.

Astuti, H., & Syarifuddin, A. (2017). Penegakan hukum tindak pidana terhadap
kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal di Wilayah
hukum poltabes jambi. legalitas : Jurnal Hukum, 3 (1), 37-72.

Badan Pusat Statistik (2017), Jumlah kecelakaan, korban mati, luka berat, luka
ringan, dan kerugian materi yang diderita tahun 1992-2017, diakses
pada tanggal 24 November 2018 melalui :
http://www.jabar.bps.go.id.

Bhuana Ilmu Populer. (2017). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) &
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP. Jakarta :
Bhuana Ilmu Populer (BIP) Kelompok Gramedia.

Darwanti, L. E., Setianingsih, S., & Yulianto, I. (2019). Tingkat pengetahuan dan
keikutsertaan pelatihan CPR perawat dengan penanganan dasar pasien
henti jantung berdasarkan guedelines AHA 2015. Jurnal Gawat
Darurat, 2019, 1 (1) : 39-44.

Farida, I., Santosa, W., Sutandi, A.C.(2019). Karakteristik dan biaya kecelakaan
lalu lintas di kabupaten garut. Jurnal Transportasi, 19 (2) : 143-150.
Hardisman, MHID, DrPH. (2014). Gawat darurat medis praktis. Yogyakarta :
Goyen Publishing.

Iqbal, M. (2019). Mitos tanjakan panganten garut, calon pengantin dilarang naik
mobil saat melintas. Merdeka.com :
http://m.merdeka.com/peristiwa/mitos-tanjakan-panganten-garut-
calon-pengantin-dilarang-naik-mobil-saat-melintas.hmtl.

Kase, P.R., Prastiwi, S., Sitriningsih, A. (2018). Hubungan pengetahuan masyarakat


awam dengan tindakan awal gawat darurat kecelakaan lalu lintas di
keluraha tlogomas kecamatan lowokwaru malang. Nursing News, 3 (1):
662-673.
Khoirul, A. (2013). Hubungan pemahaman pertolongan dengan tindakan
pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas di igd rsud
unggaran dan rsud ambarawa. Jurnal Keperawatan 8 (1).

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Rata-rata 3 (tiga) orang


meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan. Jakarta : Depkes.

Maesaroh, S. (2019). Analisis daerah rawan kecelakaan lalu lintas tahun 2017
dengan cluster analysis (studi kasus: kabupaten pati) (doctoral
dissertation ITN Malang).

Mahardika, K., Pitoewas, B., & Nurmalisa, Y. (2017). Persepsi masyarakat


terhadap praktik jual beli lapas tanah di desa simpang agung. Jurnal
Kultur Demokrasi, 2017, 5 (5).

Marpaung, R. S., (2019). Tentang P3K. Kompasiana.com :


http://www.google.com/amp/s/www.raidersmarpaung/5c532f4d677ffb
70866d6c92/p3k.

Maryani, D., Roselin, R. E. N. (2019). Pemberdayaan masyarakat. Yogyakarta :


Deepublish.

Nur El Badhi, M. (2019). Tekan angka kecelakaan lalu lintas, satlantas polres garut
gencar lakukan razia. Bandungkita.id :
http://bandungkita.id/2019/02/15/tekan-angka-kecelakaan-lalu-lintas-
satlantas-polres-garut-gencar-laukan-razia/

Mustaqima, T. (2019). Karakteristik kecelakaan lalu lintas (studi kaus jalan jendral
sudirman kota metro).

Nursalam. (2015). Metodologi penelitian ilmu keperawatan : pendekatan praktis,


Jakarta : Salemba Meidika.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Patimah, S., Sima, Y., & Suryani, A. S. (2019). Gambaran pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap pertolongan pertama pada penanganan korban
tenggelam di wilayah hamadi. Healthy Papua-Jurnal Keperawatan
Dan Kesehatan, 2019, 2 (1) : 33-38.

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana Jalan Raya dan
Lalu Lintas.

Poltekes TNI AU. (2019). Pedoman penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah
(KTI). Bandung : Poltekes TNI AU Ciumbuleuit.
Rahmawati, I., Ahmad, R. (2016). Pentingnya pengetahuan pertolongan pertama.
Semarang :
https://bctemas.beacukai.go.id/pentingnya-pengetahuan-pertolongan-
pertama/#

Riyanto. A. (2011). Aplikasi metodologi penelitian kesehatan di lengkapi contoh


kuesioner dan laporan penelitian. Yogyakarta : Nuha Medika.

Saputra, A. D. (2018). Studi tingkat kecelakaan lalu lintas jalan di indonesia


berdasarkan data knkt (komite nasional keselamatan transportasi) dari
tahun 2007-2016. Warta Penelitian Perehubungan, 2018, 29 (2) : 179-
190.

Simbolon, H. (2020). Catatan polda jabar, 3250 orang meninggal akibat kecelakaan
sepanjang 2019. Liputan 6 :
http://m.liputan6.com/regional/read/4145208/catatan-polda-jabar-
3250-orang-meninggal-akibat-kecelakaan-sepanjang-2019.

Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung :


Alfabeta.
Suwaryo, P. A. W., & Podo Yuwono. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan dalam mitigasi bencana alam tanah longsor.
Universitas Muhammadiyah Magelang. ISSN : 2407-9189.

Tarano, F. M., & Parante, M. (2019). Gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat
pada pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas di kota jayapura.
Healthy Papua, Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 2 (1) : 20-32.HO

Tilong, A.D. (2014). Pertolongan pertama pada beragam penyakit. Yogyakarta :


FlashBooks.

Undang-Undang Republik Indonesia (2009). Nomor 22 Tahun 2009 Tentang : Lalu


Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta.

Wawan, A., Dewi, M. (2018). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan
prilaku manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

World Health Organization (WHO), (2018). Global status report on road safety
2018. Diakses pada tanggal 7 Desember 2018 melalui :
http://www.who.int/voilence-injury-prevention/road-safety-
status/2018/en/
RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurhayati
Tempat Tanggal Lahir : Garut, 21 Januari 1998
NIM : 10517080
Alamat : Jl. Raya Bungbulang Arinem Desa Jaya Mekar
Kabupaten Garut

Riwayat Pendidikan Formal dan Non Formal :

1. SD Negeri 1 Jatiwangi Garut lulus tahun 2011


2. SMP Negeri 3 Pakenjeng Garut lulus tahun 2014
3. SMK Kesehatan Bhakti Kencana Garut lulus tahun 2017
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6

INFORMED CONSENT

Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan dalam rangka
penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
program studi Diploma III Keperawatan di Politeknik Kesehatan TNI AU
Ciumbuleuit Bandung, saya :

Nama : Nurhayati
NIM : 10517080

Dengan ini memohon kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam


penelitian saya dengan judul “Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas Di Tanjakan Pengantin
Kampung Halimun RW 01 Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut”. Dalam penelitian
ini saya mohon partisipasi Anda untuk dapat mengisi data dengan sejujurnya karena
partisipasi Anda akan menjadi tolak ukur bagi yang lainnya. Anda cukup
mencantumkan inisial dari nama Anda saja, dengan tujuan untuk menjaga privasi.
Atas perhatian dan partisipasinya dalam penelitian ini, saya ucapkan
terimakasih.

Bandung, Juni 2020

Hormat Saya,

Nurhayati
NIM. 10517080
Lampiran 8

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Setelah mendapatkan penjelasan (informed consent) mengenai maksud dan

tujuan penelitian ini, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang di

lakukan oleh :

Nama : Nurhayati

NIM : 10517080

Mahasiswa Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan TNI AU

Ciumbuleuit Bandung.

Judul Penelitian : Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Tanjakan Pengantin RW 01 Kampung

Halimun Desa Jaya Mekar Kabupaten Garut.

Demikian suraT persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela, tanpa

paksaan dari siapapun.

Bandung, Juni 2020

Responden

( )
Lampiran 8

KISI-KISI KUESIONER

Gambaran Pengetahuan Mayarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan Lalu Lintas Di Tanjakan Pengantin Kampung Halimun RW 01 Desa

Jaya Mekar Kabupaten Garut.

No Variabel Sub Variabel No Soal Teknik Jawaban

1 Pengetahuan 1. Penegtahuan 1,2,3,4, Kuesioner B,A,A,D,A,


masyarakat tentang tentang 5,6,7 A,C
pertolongan pertolongan
pertama pada pertama pada
kecelakaan lalu kecelakaan lalu
lintas di tanjakan lintas
pengantin kampung
halimun RW 01 2. Pertolongan
Desa Jaya Mekar Pertama Pada 8,9,10,1 Kuesioner B,A,A,C,B,
Kabupaten Garut Kecelakaan bila
1,12,13, D,A
menemukan korban
tidak sadarkan diri 14

3. Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan bila
B,D,C,C,D,
menemukan korban 15,16,17, Kuesioner
dengan fraktur 18,19,20 B

4. Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan bila
menemukan korban
dengan pendarahan 21,22,2 Kuesioner B,D,C,B,A
3,24,25
5. Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan bila
menemukan korban
dengan luka-luka
Kuesioner
26,27,2 A,A,C,C,A
8,29,30

Jumlah 30
Lampiran 9

KUESIONER PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan Lalu Lintas di Tanjakan Pengantin Kampung RW 01 Halimun Desa
Jaya Mekar Kabupaten Garut

A. Identitas Responden

1. No Responden : (diisi oleh peneliti)

2. Inisial responden :

3. Tanggal Pengisian :

4. Umur :

5. Pekerjaan :

6. Suku :

7. Pendidikan terakhir : SD SMP SMA PT

8. Mendapat informasi pertolongan pertama pada kecelakaan :

Ya :Tidak

9. Kalau Ya informasi dari :

Keluarga Televisi Lain-lain

Radio Surat kabar

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan teliti

2. Berilah tanda ✓ pada kotak di atas

3. Jawablah pertanyaan di bahaw ini dengan memberikan tanda silang (X)

pada salah satu jawaban yang paling benar.


Lampiran 9

1. Kepanjangan dari P3K……..

a. Pertolongan pendarahan pada kecelakaan

b. Pertolongan pertama pada kecelakaan

c. Perawatan pertama pada kejadian

d. Perawatan pertama pada kecelakaan

2. Pengertian pertolongan pertama pada kecelakaan….

a. Memberikan pertolongan dan pengobatan darurat yang dilakukan secara

cepat dan tepat

b. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas

c. Perawatan pada korban kecelakaan

d. Memberikan Minum pada korban

3. Ketika menelpon layanan darurat informasi yang harus diberikan…..

a. Menyebutkan nomor telepon anda

b. Menyebutkan alamat rumah

c. Menyebutkan nomor darurat

d. Menyebutkan kodisi anda saat ini

4. Yang bukan termasuk prinsip dalam pertolongan pertama pada kecelakaan

adalah…..

a. Aman diri

b. Aman korban

c. Aman lingkungan

d. Langsung memberi pertolongan


Lampiran 9

5. Salah satu tujuan dari Pertolongan pertama pada Kecelakaan adalah…..

a. Untuk menyelamatkan nyawa korban dan mencegah keadaan korban

menjadi lebih buruk

b. Mencegah agar patah tulang dapat disembuhkan

c. Membuat korban sehat dan dapat beraktifitas kembali

d. Memberikan tindakan sehingga proses penyembuhan lebih cepat

6. Waktu yang tepat untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban

kecelakaan adalah…….

a. Setelah dipastikan bahwa aman penolong dan aman lingkungan untuk

melakukan pertolongan pada korban

b. Setelah terjadi kecelakaan

c. Saat terjadi kecelakaan

d. Sebelum terjadinya kecelakaan

7. Apabila yang dilakukan tidak benar, maka hal yang akan terjadi pada korban

adalah…..

a. Korban selamat

b. Korban sembuh

c. Korban semakin parah

d. Korban menjadi sehat

8. Tindakan pertama yang tepat untuk menolong korban kecelakaan adalah….

a. Melakukan resusitasi jantung paru

b. Memeriksa kesadaran, pernapasan dan cek nadi

c. Memriksa identitas korban


Lampiran 9

d. Memeriksa luka yang dialami korban

9. Cara untuk mengetahui korban sadar atau tidaknya ……

a. Memanggil korban

b. Meninggalkan korban

c. Membawa korban

d. Melihat korban

10. Pertolongan Pertama untuk menangani korban yang pingsan adalah….

a. Minyak kayu putih

b. Minyak wangi

c. Jeruk

d. Minyak tanah

11. Yang harus dilakukan jika menemukan korban yang henti jantung dan henti

nafas……

a. Berikan nafas buatan

b. Berikan minum

c. Lakukan Resusitasi jantung paru

d. Lakukan evakuasi korban

12. Yang di maksud Resusitasi Jantung Paru (RJP)….

a. Pertolongan pendarahan pada kecelakaan

b. Pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti nafas karena dan

henti jantung

c. Pertolongan pertama pada patah tulang

d. Pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas


Lampiran 9

13. Mana yang bukan termasuk langkah-langkah melakukan Resusitasi jantung

paru (RJP)….

a. Letakan korban di tempat yang datar

b. Letakan punggung telapak tangan tepat di tengah-tengah tulang dada

antara kedua putting susu tepat dari sebelah samping korban

c. Lakukan kompresi sebanyak 30 kali dan nafas buatan 2 kali.

d. Langsung melakukan nafas buatan

14. Berapa siklus pemberian RJP…..

a. 5 siklus

b. 6 siklus

c. 7 siklus

d. 8 siklus

15. Faraktur adalah….

a. Patah leher

b. Patah tulang

c. Patah tangan

d. Patah kaki

16. Fraktur terbagi menjadi….

a. Fraktur terbuka

b. Fraktur tertutup

c. Fraktur keluar dan ke dalam

d. Fraktur terbuka dan fraktur tertutup


Lampiran 9

17. Bagaimana pertolongan pertama jika korban mengalami fraktur….

a. Dibalut

b. Dililit

c. Pembalutan dan pembidaian

d. Diperban

18. Yang bukan termasuk prinsip pemasangan bidai adalah….

a. Panjang bidai mencakup 2 sendi

b. Bidai tidak mudah patah dan tidak terlalu lentur

c. Ikatan bidai ketat dan kencang

d. Ikatan bidai tidak terlalu longgar dan ketat

19. Apa tujuan pemasangan bidai…

a. Imobilisasi

b. Mengurangi rasa nyeri

c. Mencegah terjadinya komplikasi

d. Jawaban semua benar

20. Yang bukan termasuk tanda-tanda dari fraktur adalah…

a. Perubahan bentuk

b. Tidak nyeri

c. Bengkak dan nyeri

d. Pendarahan
Lampiran 9

21. Pembalutan merupakan tindakan pertama untuk menolong korban….

a. Pingsan

b. Pendarahan

c. Patah tulang tertutup

d. Luka memar

22. Bagaimana cara mengehentikan pendarahan….

a. Memindahkan korban

b. Mengevakuasi korban

c. Membidai korban

d. Menekan tempat pendarahan

23. Yang tidak termasuk prinsip penatalaksanaan pendarahan….

a. Kontrol ABC

b. Hentikan pendarahan

c. Langsung evakuasi korban

d. Tinggikan anggota badan darri jantung

24. Ada dua jenis pendarahan, yaitu….

a. Pendarahan dalam dan pendarahan hebat

b. Pendarahan luar dan pendarahan dalam

c. Pendarahan luar dan pendarahan sedikit

d. Pendarahan hebat dan pendarahan sedikit


Lampiran 9

25. Tujuan imobilisasi jika terjadi pendarahan luar ….

a. Untuk mencegah tidak terjadinya syok

b. Untuk mencegah tidak terjadi fraktur

c. Untuk mencegah korban kabur

d. Untuk mencegah korban tidak kesakitan

26. Luka adalah.…

a. Hilang atau rusaknya jaringan tubuh

b. Patahnya tulang

c. Pendarahan hebat

d. Perubahan warna kulit

27. Cara penanganan pertama pada luka robek …

a. Hentikan pendarahan terlebih dahulu

b. Cuci luka , beri antiseptic

c. Segera larikan ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat

d. Beri alcohol

28. Setelah pendarahan pada luka robek berhenti apa yang selanjutnya

dilakukan….

a. Bersihkan dengan cairan alcohol

b. Bersikan dengan cairan sabun

c. Bersihkan dengan cairan antiseptik atau dengan NaCl

d. Berikan balutan
Lampiran 9

29. Jika membersihkan luka kita harus menggunakan….

a. Tissue basah

b. Kain bersih

c. Kassa atau kapas

d. Kertas

30. Penanganan pertama yang tepat pada luka memar…..

a. Kompres dingin

b. Kompres hangat

c. Pembidaian

d. Pembalutan
Lampiran 12
Lampiran 12
Lampiran 12
Lampiran 12
Lampiran 12
Lampiran 12
Lampiran 12
Lampiran 12

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if


Item Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
P1 19.93 34.616 0.366 0.851
P2 20.00 34.483 0.341 0.852
P3 20.10 34.438 0.306 0.853
P4 20.13 33.430 0.480 0.848
P5 20.10 34.024 0.382 0.851
P6 20.20 34.097 0.347 0.852
P7 20.10 33.472 0.485 0.848
P8 19.93 34.754 0.334 0.852
P9 19.97 34.309 0.402 0.850
P10 20.00 34.621 0.313 0.853
P11 20.13 33.430 0.480 0.848
P12 20.03 34.033 0.411 0.850
P13 19.97 33.826 0.507 0.848
P14 20.10 34.162 0.357 0.852
P15 20.10 34.024 0.382 0.851
P16 20.17 34.420 0.295 0.854
P17 20.10 34.093 0.370 0.851
P18 20.07 34.064 0.388 0.851
P19 20.27 34.133 0.337 0.852
P20 19.93 34.409 0.414 0.850
P21 20.20 34.097 0.347 0.852
P22 20.17 34.282 0.319 0.853
P23 20.13 33.982 0.380 0.851
P24 20.13 34.395 0.305 0.853
P25 20.20 33.890 0.383 0.851
P26 19.87 34.947 0.375 0.852
P27 20.00 34.138 0.412 0.850
P28 20.20 33.890 0.383 0.851
P29 19.93 34.478 0.398 0.851
P30 20.07 34.340 0.336 0.852
Lampiran 12

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Exclud 0 0.0
eda
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
N of
Cronbach's Alpha Items
0.855 30
Lampiran 12

HASIL PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


LALU LINTAS DI TANJAKAN PENGANTIN RW 01 KAMPUNG HALIMUN DESA JAYA MEKAR KABUPATEN
GARUT
NO SCORE SCORE
RES P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 CAPAI TOTAL % KATEGORI

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 26 30 86.66667 BAIK

2 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 18 30 60 CUKUP

3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 15 30 50 KURANG

4 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 16 30 53.33333 KURANG

5 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 14 30 46.66667 KURANG

6 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 18 30 60 CUKUP

7 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 30 70 CUKUP

8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 14 30 46.66667 KURANG

9 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 17 30 56.66667 CUKUP

10 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 21 30 86.66667 BAIK

11 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 30 86.66667 BAIK

12 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 14 30 60 BAIK
Lampiran 12

13 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 21 30 63.33333 BAIK

14 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 15 30 50 KURANG

15 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 16 30 53.33333 KURANG

16 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 30 70 CUKUP

17 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 16 30 53.33333 KURANG

18 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 30 83.33333 BAIK

19 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 12 30 40 KURANG

20 1 0 1 1 0 0 1 -1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 14 30 46.66667 KURANG

21 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 16 30 53.33333 KURANG

22 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 16 30 53.33333 KURANG

23 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 30 83.33333 BAIK

24 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14 30 46.66667 KURANG

25 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 30 60 CUKUP

26 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 16 30 53.33333 KURANG

27 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 17 30 56.66667 CUKUP

28 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 10 30 33.33333 KURANG

29 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 16 30 53.33333 KURANG

30 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 18 30 60 CUKUP

31 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 30 80 BAIK

32 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 14 30 46.66667 KURANG
Lampiran 12

33 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 13 30 43.33333 KURANG

34 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 15 30 50 KURANG

35 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 17 30 56.66667 CUKUP

36 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 30 46.66667 KURANG

37 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 30 86.66667 BAIK

38 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 15 30 50 KURANG

39 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 30 53.33333 KURANG

40 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 15 30 50 KURANG

41 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 12 30 40 KURANG

42 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 11 30 36.66667 KURANG

43 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 30 76.66667 BAIK

44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 26 30 86.66667 BAIK

45 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 15 30 50 KURANG

46 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 17 30 56.66667 CUKUP

47 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 30 86.66667 BAIK

48 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 21 30 70 CUKUP

49 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 16 30 53.33333 KURANG

50 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 16 30 53.33333 KURANG

51 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 15 30 50 KURANG

52 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 21 30 70 CUKUP
Lampiran 12

53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 24 30 80 BAIK

54 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 12 30 40 KURANG

55 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 30 46.66667 KURANG

56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 30 93.33333 BAIK

57 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 12 30 40 KURANG

58 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 30 83.33333 BAIK

59 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 19 30 63.33333 CUKUP

60 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 13 30 43.33333 KURANG

61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27 30 90 BAIK

62 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 22 30 73.33333 CUKUP

63 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 16 30 53.33333 KURANG

64 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 17 30 56.66667 CUKUP

65 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 24 30 80 BAIK

66 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 19 30 63.33333 CUKUP

67 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 24 30 80 BAIK

68 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 15 30 50 KURANG

69 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 23 30 76.66667 BAIK

70 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 14 30 46.66667 KURANG

71 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 15 30 50 KURANG

72 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 20 30 66.66667 CUKUP
Lampiran 12

73 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 16 30 53.33333 KURANG

74 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 17 30 56.66667 CUKUP

75 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 22 30 73.33333 CUKUP

76 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 11 30 36.66667 KURANG

77 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 17 30 56.66667 CUKUP

78 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 16 30 53.33333 KURANG

79 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 25 30 83.33333 BAIK

80 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 14 30 46.66667 KURANG

81 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 18 30 60 CUKUP

82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 22 30 73.33333 CUKUP

83 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 16 30 53.33333 KURANG

84 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 16 30 53.33333 KURANG

85 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 12 30 40 KURANG

86 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 18 30 60 CUKUP

87 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 15 30 50 KURANG

88 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 19 30 63.33333 CUKUP

89 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 30 76.66667 BAIK
Lampiran 12

KATEGORI JUMLAH PRESENTASE (%)


BAIK 21 23.59550562
CUKUP 24 26.96629213
KURANG 44 49.43820225
Lampiran 13

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PENGETAHUAN


MASYARAKAT TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LALU LINTAS

No SCORE SCORE
Res P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 CAPAI TOTAL % KATEGORI
1 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
2 1 1 1 0 0 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
3 1 1 1 1 1 0 1 6 7 85.71429 BAIK
4 1 1 0 0 1 0 0 3 7 42.85714 KURANG
5 1 1 0 0 1 0 0 3 7 42.85714 KURANG
6 1 1 0 0 1 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
7 0 0 0 1 1 0 1 3 7 42.85714 KURANG
8 1 1 1 0 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
9 1 1 0 1 0 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
10 0 0 1 0 1 1 0 3 7 42.85714 BAIK
11 0 1 1 1 0 1 1 7 7 42.85714 BAIK
12 0 1 1 0 1 0 0 5 7 71.42857 BAIK
13 0 0 1 0 0 0 0 6 7 100 BAIK
14 1 0 0 0 1 1 0 3 7 42.85714 KURANG
15 1 1 1 1 1 0 0 5 7 71.42857 CUKUP
16 1 1 1 1 0 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
17 1 1 0 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
18 1 1 0 0 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
19 1 1 0 0 1 0 0 3 7 42.85714 KURANG
20 1 0 1 1 0 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
21 1 1 0 1 0 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
22 1 0 0 0 1 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
23 1 1 1 1 1 0 1 6 7 85.71429 BAIK
24 0 0 1 0 1 1 0 3 7 42.85714 KURANG
25 1 1 0 1 0 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
26 1 1 1 0 1 1 0 5 7 71.42857 CUKUP
27 1 1 0 1 1 0 0 4 7 57.14286 CUKUP
28 0 1 0 1 0 0 0 2 7 28.57143 KURANG
29 1 0 1 1 1 0 0 4 7 57.14286 CUKUP
30 1 1 1 0 0 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
31 0 0 1 1 1 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
32 1 0 1 0 0 0 1 3 7 42.85714 KURANG
33 1 1 0 1 0 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
34 1 0 0 1 1 1 0 4 7 57.14286 CUKUP
Lampiran 13

35 1 1 1 1 1 0 1 6 7 85.71429 BAIK
36 0 0 1 0 1 1 0 3 7 42.85714 KURANG
37 1 0 0 1 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
38 1 1 1 0 1 1 0 5 7 71.42857 CUKUP
39 0 0 0 0 1 0 0 1 7 14.28571 KURANG
40 1 1 0 1 0 0 0 3 7 42.85714 KURANG
41 0 0 1 1 0 0 0 2 7 28.57143 KURANG
42 1 0 0 1 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
43 1 1 0 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
44 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
45 0 1 0 1 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
46 1 0 0 0 1 0 1 3 7 42.85714 KURANG
47 0 1 1 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
48 1 1 0 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
49 1 1 1 0 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
50 1 1 1 0 0 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
51 1 0 1 0 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
52 1 1 1 1 1 0 1 6 7 85.71429 BAIK
53 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
54 1 1 0 1 1 1 0 5 7 71.42857 CUKUP
55 0 1 0 0 0 0 1 2 7 28.57143 KURANG
56 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
57 1 0 0 0 1 0 1 3 7 42.85714 KURANG
58 1 1 0 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
59 1 1 1 0 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
60 1 1 1 0 0 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
61 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
62 1 1 1 0 0 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
63 1 0 1 0 1 0 0 3 7 42.85714 KURANG
64 1 1 1 0 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
65 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
66 1 1 0 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
67 1 1 0 1 0 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
68 1 1 0 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
69 0 1 1 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
70 1 1 0 0 1 1 0 4 7 57.14286 CUKUP
71 1 0 1 0 0 0 1 3 7 42.85714 KURANG
72 1 1 1 0 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
73 1 1 0 0 0 1 0 3 7 42.85714 KURANG
74 1 1 0 1 1 1 0 5 7 71.42857 CUKUP
75 1 1 0 0 1 1 0 4 7 57.14286 CUKUP
Lampiran 13

76 1 1 1 0 0 0 0 3 7 42.85714 KURANG
77 1 1 0 0 1 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
78 1 1 0 0 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
79 1 1 1 0 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
80 0 0 0 0 1 1 0 2 7 28.57143 KURANG
81 1 1 0 0 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
82 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
83 1 0 1 1 1 0 0 4 7 57.14286 CUKUP
84 1 1 1 0 0 1 0 4 7 57.14286 CUKUP
85 1 0 0 1 0 0 1 3 7 42.85714 KURANG
86 1 1 1 0 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
87 1 1 0 0 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
88 1 1 0 0 1 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
89 0 0 1 1 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP

KATEGORI JUMLAH PRESENTASE (%)


BAIK 27 30.33707865
CUKUP 41 46.06741573
KURANG 21 23.59550562
Lampiran 13

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PENGETAHUAN


MASYARAKAT TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LALU LINTAS BILA MENEMUKAN KORBAN TIDAK
SADARKAN DIRI DI TANJAKAN PENGANTIN RW 01 KAMPUNG
HALIMUN DESA JAYA MEKAR KABUPATEN GARUT

No SCORE SCORE
Res P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 CAPAI TOTAL % KATEGORI
1 1 1 1 0 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
2 1 0 0 0 1 1 0 3 7 42.85714 KURANG
3 0 1 1 1 1 0 0 4 7 57.14286 CUKUP
4 0 1 1 0 1 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
5 1 0 1 0 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
6 1 0 1 1 1 0 0 4 7 57.14286 CUKUP
7 1 1 0 1 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
8 1 1 1 0 1 0 0 4 7 57.14286 CUKUP
9 0 0 1 1 1 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
10 1 0 0 1 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
11 0 1 0 1 0 0 0 2 7 28.57143 KURANG
12 1 1 0 0 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
13 1 1 1 0 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
14 0 0 1 1 0 1 0 3 7 42.85714 KURANG
15 1 0 1 0 1 1 0 4 7 57.14286 CUKUP
16 1 1 0 0 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
17 0 0 1 0 0 0 1 2 7 28.57143 KURANG
18 1 0 1 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
19 0 0 0 0 1 0 0 1 7 14.28571 KURANG
20 -1 1 1 1 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
21 1 1 1 1 1 0 0 5 7 71.42857 CUKUP
22 0 1 0 1 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
23 1 0 1 1 1 1 0 5 7 71.42857 CUKUP
24 0 0 0 1 0 1 1 3 7 42.85714 KURANG
25 0 1 1 1 0 0 0 3 7 42.85714 KURANG
26 0 1 1 0 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
27 1 1 0 1 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
28 0 0 1 0 0 0 0 1 7 14.28571 KURANG
29 1 0 1 0 1 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
30 1 0 0 1 0 1 0 3 7 42.85714 KURANG
31 0 1 1 0 1 0 0 3 7 42.85714 KURANG
32 0 0 1 1 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
33 1 0 1 0 0 0 0 2 7 28.57143 KURANG
34 0 1 0 1 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
35 1 0 1 0 0 1 1 4 7 57.14286 CUKUP
36 0 0 0 1 1 0 0 2 7 28.57143 KURANG
37 0 1 1 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
Lampiran 13

38 0 0 1 0 0 1 1 3 7 42.85714 KURANG
39 1 1 0 1 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
40 0 1 1 0 0 1 0 3 7 42.85714 KURANG
41 1 0 1 0 1 0 0 3 7 42.85714 KURANG
42 0 0 1 0 0 1 0 2 7 28.57143 KURANG
43 1 1 0 1 0 1 1 5 7 71.42857 CUKUP
44 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
45 0 1 0 1 1 1 0 4 7 57.14286 CUKUP
46 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
47 1 1 1 1 1 0 0 5 7 71.42857 CUKUP
48 1 1 0 1 0 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
49 1 1 1 1 1 1 0 6 7 85.71429 BAIK
50 0 1 1 0 1 0 0 3 7 42.85714 KURANG
51 0 1 1 0 0 1 0 3 7 42.85714 KURANG
52 1 0 1 1 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
53 1 1 1 1 0 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
54 0 1 0 0 1 0 0 2 7 28.57143 KURANG
55 0 0 1 0 1 0 1 3 7 42.85714 KURANG
56 1 1 1 1 0 1 1 6 7 85.71429 BAIK
57 1 0 1 1 1 1 0 5 7 71.42857 CUKUP
58 1 1 1 1 1 1 0 6 7 85.71429 BAIK
59 1 0 1 1 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
60 1 1 1 0 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
61 1 1 1 1 1 1 0 6 7 85.71429 BAIK
62 1 1 1 1 1 0 0 5 7 71.42857 CUKUP
63 1 1 1 0 1 1 0 5 7 71.42857 CUKUP
64 1 0 1 1 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
65 0 1 1 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
66 0 1 1 0 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
67 1 0 1 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
68 1 0 1 0 1 1 0 4 7 57.14286 CUKUP
69 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
70 1 1 0 0 0 0 0 2 7 28.57143 KURANG
71 0 0 1 1 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
72 1 1 1 0 1 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
73 0 1 0 0 1 0 0 2 7 28.57143 KURANG
74 0 0 1 1 0 1 0 3 7 42.85714 KURANG
75 1 1 0 1 1 1 1 6 7 85.71429 BAIK
76 1 0 0 1 0 0 0 2 7 28.57143 KURANG
77 1 0 1 0 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
78 0 0 1 0 1 0 0 2 7 28.57143 KURANG
79 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
80 1 1 0 0 1 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
81 1 1 1 1 0 0 1 5 7 71.42857 CUKUP
82 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
83 0 1 1 0 1 0 0 3 7 42.85714 KURANG
Lampiran 13

84 1 0 0 0 1 1 0 3 7 42.85714 KURANG
85 0 1 1 1 0 0 0 3 7 42.85714 KURANG
86 1 1 1 1 1 1 1 7 7 100 BAIK
87 1 1 0 1 0 0 1 4 7 57.14286 CUKUP
88 1 0 1 1 1 0 0 4 7 57.14286 CUKUP
89 1 1 0 1 0 0 1 4 7 57.14286 CUKUP

PRESENTASE
KATEGORI JUMLAH (%)
BAIK 16 17.97752809
CUKUP 45 50.56179775
KURANG 28 31.46067416
Lampiran 13

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PENGETAHUAN


MASYARAKAT TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LALU LINTAS BILA MENEMUKAN KORBAN DENGAN
FRAKTUR DI TANJAKAN PENGANTIN RW 01 KAMPUNG HALIMUN
DESA JAYA MEKAR KABUPATEN GARUT

No SCORE SCORE
Res P15 P16 P17 P18 P19 P20 CAPAI TOTAL % BAIK
1 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
2 0 1 1 1 1 0 4 6 66.66667 CUKUP
3 1 0 0 0 0 1 2 6 33.33333 KURANG
4 1 0 0 0 0 0 1 6 16.66667 KURANG
5 0 1 0 1 0 0 2 6 33.33333 KURANG
6 1 1 1 0 1 0 4 6 66.66667 CUKUP
7 1 1 0 1 0 1 4 6 66.66667 CUKUP
8 0 0 0 0 0 1 1 6 16.66667 KURANG
9 0 0 1 0 1 1 3 6 50 KURANG
10 0 1 1 1 1 0 4 6 66.66667 CUKUP
11 0 0 1 0 0 0 1 6 16.66667 KURANG
12 0 1 0 1 1 0 3 6 50 KURANG
13 1 0 0 1 1 1 4 6 66.66667 CUKUP
14 1 1 0 0 1 1 4 6 66.66667 CUKUP
15 1 0 1 0 0 1 3 6 50 KURANG
16 0 0 0 1 1 1 3 6 50 KURANG
17 1 0 1 0 0 1 3 6 50 KURANG
18 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
19 1 1 0 0 1 1 4 6 66.66667 CUKUP
20 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33333 KURANG
21 0 0 0 1 1 0 2 6 33.33333 KURANG
22 1 1 1 1 0 0 4 6 66.66667 CUKUP
23 0 1 1 1 1 1 5 6 83.33333 BAIK
24 1 0 0 0 0 1 2 6 33.33333 KURANG
25 1 0 1 1 0 0 3 6 50 KURANG
26 0 1 0 0 0 0 1 6 16.66667 KURANG
27 1 0 0 1 1 1 4 6 66.66667 CUKUP
28 0 1 0 1 0 0 2 6 33.33333 KURANG
29 1 0 1 0 0 1 3 6 50 KURANG
30 0 1 0 1 0 1 3 6 50 KURANG
31 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
32 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33333 KURANG
33 1 0 1 0 0 1 3 6 50 KURANG
34 1 0 1 1 0 0 3 6 50 KURANG
35 0 0 0 1 1 0 2 6 33.33333 KURANG
36 0 0 0 0 0 1 1 6 16.66667 KURANG
37 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
Lampiran 13

38 0 1 0 0 0 0 1 6 16.66667 KURANG
39 1 0 0 1 1 0 3 6 50 KURANG
40 0 1 0 0 1 1 3 6 50 KURANG
41 1 0 1 0 0 1 3 6 50 KURANG
42 1 0 0 1 0 0 2 6 33.33333 KURANG
43 1 1 0 0 1 0 3 6 50 KURANG
44 0 1 1 1 1 1 5 6 83.33333 BAIK
45 0 1 0 0 0 0 1 6 16.66667 KURANG
46 1 0 1 1 0 0 3 6 50 KURANG
47 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
48 1 1 0 1 1 1 5 6 83.33333 BAIK
49 1 1 1 0 0 0 3 6 50 KURANG
50 1 0 0 0 0 1 2 6 33.33333 KURANG
51 0 0 0 1 1 1 3 6 50 KURANG
52 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
53 0 1 1 1 1 1 5 6 83.33333 BAIK
54 1 0 0 0 0 1 2 6 33.33333 KURANG
55 1 0 0 0 0 0 1 6 16.66667 KURANG
56 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
57 0 1 0 0 0 0 1 6 16.66667 KURANG
58 1 0 1 1 0 1 4 6 66.66667 CUKUP
59 1 0 0 1 0 1 3 6 50 KURANG
60 1 0 0 0 0 0 1 6 16.66667 KURANG
61 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33333 BAIK
62 1 0 1 1 0 1 4 6 66.66667 CUKUP
63 0 1 0 1 1 1 4 6 66.66667 CUKUP
64 1 1 0 0 0 0 2 6 33.33333 KURANG
65 1 1 0 1 0 1 4 6 66.66667 CUKUP
66 1 1 1 0 1 0 4 6 66.66667 CUKUP
67 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
68 0 1 0 0 1 0 2 6 33.33333 KURANG
69 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
70 0 1 0 0 1 0 2 6 33.33333 KURANG
71 0 0 0 1 1 0 2 6 33.33333 KURANG
72 0 1 1 1 0 1 4 6 66.66667 CUKUP
73 1 1 1 0 0 1 4 6 66.66667 CUKUP
74 1 0 1 1 1 0 4 6 66.66667 CUKUP
75 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
76 1 1 1 0 0 1 4 6 66.66667 CUKUP
77 0 1 0 0 0 1 2 6 33.33333 KURANG
78 0 1 1 0 1 0 3 6 50 KURANG
79 1 1 1 1 1 1 6 6 100 BAIK
80 1 0 1 0 1 0 3 6 50 KURANG
81 1 0 1 1 0 1 4 6 66.66667 CUKUP
82 1 1 0 0 0 1 3 6 50 KURANG
83 0 0 1 1 1 1 4 6 66.66667 CUKUP
Lampiran 13

84 0 1 1 0 1 0 3 6 50 KURANG
85 1 0 0 0 0 1 2 6 33.33333 KURANG
86 1 1 1 0 0 0 3 6 50 KURANG
87 1 1 0 0 0 0 2 6 33.33333 KURANG
88 1 1 1 0 1 0 4 6 66.66667 CUKUP
89 0 1 1 1 1 1 5 6 83.33333 BAIK

KATEGORI JUMLAH PRESENTASE (%)


BAIK 17 19.1011236
CUKUP 21 23.59550562
KURANG 51 57.30337079
Lampiran 13

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PENGETAHUAN


MASYARAKAT TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LALU LINTAS BILA MENEMUKAN KORBAN DENGAN
PENDARAHAN DI TANJAKAN PENGANTIN RW 01 KAMPUNG
HALIMUN DESA JAYA MEKAR KABUPATEN GARUT

No SCORE SCORE
Res P21 P22 P23 P24 P25 CAPAI TOTAL % KATEGORI
1 1 1 1 1 0 4 5 80 BAIK
2 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
3 0 1 0 1 0 2 5 40 KURANG
4 1 1 0 1 0 3 5 60 CUKUP
5 0 0 1 0 0 1 5 20 KURANG
6 1 1 0 0 1 3 5 60 CUKUP
7 1 0 1 1 1 4 5 80 BAIK
8 0 1 0 1 0 2 5 40 KURANG
9 0 0 0 1 0 1 5 20 KURANG
10 1 0 1 0 1 3 5 60 CUKUP
11 0 1 1 0 0 2 5 40 KURANG
12 1 0 1 1 1 4 5 80 BAIK
13 0 0 1 0 1 2 5 40 KURANG
14 1 0 0 0 1 2 5 40 KURANG
15 0 1 1 0 0 2 5 40 KURANG
16 0 1 1 1 1 4 5 80 BAIK
17 1 1 0 1 0 3 5 60 CUKUP
18 1 0 1 1 1 4 5 80 BAIK
19 0 0 0 1 1 2 5 40 KURANG
20 0 0 1 0 0 1 5 20 KURANG
21 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
22 0 1 1 0 1 3 5 60 CUKUP
23 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
24 0 0 1 1 1 3 5 60 CUKUP
25 0 1 1 0 0 2 5 40 KURANG
26 1 0 1 1 1 4 5 80 BAIK
27 0 1 0 0 0 1 5 20 KURANG
28 0 1 0 1 1 3 5 60 CUKUP
29 0 1 1 0 0 2 5 40 KURANG
30 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
31 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
32 0 0 1 0 0 1 5 20 KURANG
33 1 1 0 0 1 3 5 60 CUKUP
34 0 1 1 0 1 3 5 60 CUKUP
35 0 0 0 1 1 2 5 40 KURANG
Lampiran 13

36 1 0 1 1 1 4 5 80 BAIK
37 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
38 1 0 1 1 1 4 5 80 BAIK
39 0 1 0 0 1 2 5 40 KURANG
40 0 0 1 0 1 2 5 40 KURANG
41 0 1 1 0 0 2 5 40 KURANG
42 0 1 0 0 1 2 5 40 KURANG
43 1 1 1 1 0 4 5 80 BAIK
44 1 1 1 0 0 3 5 60 CUKUP
45 1 0 1 1 0 3 5 60 CUKUP
46 0 0 0 0 1 1 5 20 KURANG
47 1 1 1 1 0 4 5 80 BAIK
48 1 0 0 1 0 2 5 40 KURANG
49 0 0 0 0 1 1 5 20 KURANG
50 1 1 1 1 0 4 5 80 BAIK
51 0 1 1 1 0 3 5 60 CUKUP
52 1 0 0 0 1 2 5 40 KURANG
53 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
54 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
55 0 1 1 1 1 4 5 80 BAIK
56 0 1 1 1 1 4 5 80 BAIK
57 0 0 0 0 0 0 5 0 KURANG
58 1 1 1 1 0 4 5 80 BAIK
59 0 1 0 1 0 2 5 40 KURANG
60 0 1 0 0 0 1 5 20 KURANG
61 1 1 1 1 0 4 5 80 BAIK
62 1 1 0 1 0 3 5 60 CUKUP
63 1 0 1 1 0 3 5 60 CUKUP
64 0 1 0 1 0 2 5 40 KURANG
65 0 0 1 1 1 3 5 60 CUKUP
66 0 1 0 1 1 3 5 60 CUKUP
67 0 0 1 1 1 3 5 60 CUKUP
68 0 0 0 1 0 1 5 20 KURANG
69 1 0 0 0 0 1 5 20 KURANG
70 1 0 0 1 0 2 5 40 KURANG
71 1 1 0 1 0 3 5 60 CUKUP
72 0 1 0 0 1 2 5 40 KURANG
73 1 1 0 1 0 3 5 60 CUKUP
74 0 1 1 1 0 3 5 60 CUKUP
75 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
76 0 0 1 0 0 1 5 20 KURANG
77 0 1 0 1 1 3 5 60 CUKUP
78 1 1 0 0 0 2 5 40 KURANG
79 1 1 0 1 0 3 5 60 CUKUP
80 0 0 0 0 1 1 5 20 KURANG
81 1 0 0 1 0 2 5 40 KURANG
Lampiran 13

82 0 0 1 1 1 3 5 60 CUKUP
83 0 0 0 1 0 1 5 20 KURANG
84 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
85 0 1 0 1 0 2 5 40 KURANG
86 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
87 0 0 1 1 0 2 5 40 KURANG
88 0 1 0 0 1 2 5 40 KURANG
89 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK

KATEGORI JUMLAH PRESENTASE (%)


BAIK 22 24.71910112
CUKUP 27 30.33707865
KURANG 40 44.94382022
Lampiran 13

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PENGETAHUAN


MASYARAKAT TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LALU LINTAS BILA MENEMUKAN KORBAN DENGAN
LUKA-LUKA DI TANJAKAN PENGANTIN RW 01 KAMPUNG HALIMUN
DESA JAYA MEKAR KABUPATEN GARUT

No SCORE SCORE
Res P26 P27 P28 P29 P30 CAPAI TOTAL % KATEGORI
1 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
2 0 0 0 0 1 1 5 20 KURANG
3 1 0 0 0 0 1 5 20 KURANG
4 0 1 1 1 1 4 5 80 BAIK
5 0 1 1 1 1 4 5 80 BAIK
6 1 0 0 0 1 2 5 40 KURANG
7 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
8 0 0 1 1 0 2 5 40 KURANG
9 0 1 1 1 0 3 5 60 CUKUP
10 1 1 1 0 1 4 5 80 BAIK
11 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
12 1 0 0 0 0 1 5 20 KURANG
13 1 1 0 1 0 3 5 60 CUKUP
14 0 0 1 1 1 3 5 60 CUKUP
15 1 0 0 1 0 2 5 40 KURANG
16 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
17 1 1 0 0 0 2 5 40 KURANG
18 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
19 1 1 0 0 0 2 5 40 KURANG
20 0 1 0 1 1 3 5 60 CUKUP
21 0 0 0 0 0 0 5 0 KURANG
22 1 0 0 0 0 1 5 20 KURANG
23 1 0 1 1 1 4 5 80 BAIK
24 0 1 0 1 1 3 5 60 CUKUP
25 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
26 1 0 1 0 0 2 5 40 KURANG
27 0 1 0 1 1 3 5 60 CUKUP
28 1 0 1 0 0 2 5 40 KURANG
29 1 0 0 1 0 2 5 40 KURANG
30 1 1 0 1 1 4 5 80 BAIK
31 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
32 0 1 1 1 1 4 5 80 BAIK
33 0 0 0 0 1 1 5 20 KURANG
34 1 0 0 0 0 1 5 20 KURANG
35 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
36 0 1 1 1 1 4 5 80 BAIK
37 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
Lampiran 13

38 1 0 1 0 0 2 5 40 KURANG
39 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
40 1 1 1 0 1 4 5 80 BAIK
41 1 0 0 1 0 2 5 40 KURANG
42 0 0 0 0 1 1 5 20 KURANG
43 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
44 1 0 1 1 1 4 5 80 BAIK
45 0 0 1 1 1 3 5 60 CUKUP
46 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
47 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
48 1 1 0 1 1 4 5 80 BAIK
49 0 0 0 0 0 0 5 0 KURANG
50 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
51 0 1 0 1 0 2 5 40 KURANG
52 0 1 1 0 0 2 5 40 KURANG
53 0 0 0 1 1 2 5 40 KURANG
54 0 0 0 0 0 0 5 0 KURANG
55 1 1 0 1 1 4 5 80 BAIK
56 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
57 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
58 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
59 1 1 0 0 1 3 5 60 CUKUP
60 0 0 1 0 1 2 5 40 KURANG
61 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
62 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
63 1 0 0 0 0 1 5 20 KURANG
64 1 0 0 1 0 2 5 40 KURANG
65 1 1 1 1 0 4 5 80 BAIK
66 0 1 0 0 1 2 5 40 KURANG
67 1 1 1 0 1 4 5 80 BAIK
68 0 0 1 1 0 2 5 40 KURANG
69 1 1 1 0 0 3 5 60 CUKUP
70 1 1 0 1 1 4 5 80 BAIK
71 0 1 0 1 1 3 5 60 CUKUP
72 0 1 1 1 1 4 5 80 BAIK
73 1 1 0 1 1 4 5 80 BAIK
74 0 0 1 1 0 2 5 40 KURANG
75 0 1 1 1 0 3 5 60 CUKUP
76 0 1 0 0 0 1 5 20 KURANG
77 1 1 1 0 0 3 5 60 CUKUP
78 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK
79 1 0 0 1 1 3 5 60 CUKUP
80 1 1 0 1 1 4 5 80 BAIK
81 0 1 1 1 0 3 5 60 CUKUP
82 0 0 1 0 1 2 5 40 KURANG
83 1 1 0 1 1 4 5 80 BAIK
Lampiran 13

84 1 0 0 0 0 1 5 20 KURANG
85 0 1 0 1 0 2 5 40 KURANG
86 0 0 0 0 0 0 5 0 KURANG
87 0 1 1 1 0 3 5 60 CUKUP
88 1 1 1 1 0 4 5 80 BAIK
89 1 1 1 1 1 5 5 100 BAIK

PRESENTASE
KATEGORI JUMLAH (%)
BAIK 36 40.4494382
CUKUP 20 22.47191011
KURANG 33 37.07865169
Lampiran 14

KARAKTERISTIK RESPONDEN
No Penggolongan Jumlah Presentase

1 Penggolongan berdasarkan umur

15-25 39 44
26-35 31 35
36-45 19 21

Total 89 100

2 Penggolongan berdasarkan pekerjaan

IRT 9 10
Buruh 49 55
Swasta 20 23
PNS 3 3
Pelajar 8 9
Total 89 100

3 Penggolongan berdasarkan pendidikan

SD 39 44
SMP 32 36
SMA 11 12
S1 7 8
Total 89 100

4 Penggolongan Mendapat informasi


pertolongan pertama pada kecelakaan
Ya 73 82
Tidak 16 18
Total 89 100
Lampiran 15

DAFTAR CODING

No Kategori Coding

1 Pengetahuan 1 : Baik
2 : Cukup
3 : Kurang

2 Karakteristik umur 1 : 15-25


2 : 26-35
3 : 36-45

3 Karakteristik Pekerjaan 1 : Buruh


2 : IRT
3 : Swasta
4 : PNS
5 : Pelajar

4 Karakteristik pendidikan 1 : SD
2 : SMP
3 : SMA
4 : S1

5 Karakteristik informasi 1 : Ya
2 : Tidak
Lampiran 16

Tabel Nilai-nilai r Product Moment

Anda mungkin juga menyukai