Anda di halaman 1dari 2

TIPE SKIZOFRENIA PPDGJ III

TIPE PARANOID

Merupakan tipe skizofrenia yang paling umum dan dapat muncul pada kondisi yang lebih lanjut daripada
tipe lainnya. Penderita skizofrenia mungkin saja mempunyai keyakinan yang salah atau delusi bahwa
seseorang atau sekelompok orang sedang berkonspirasi untuk mencelakakan dirinya dan keluarganya.
Mereka akan menghabiskan waktu untuk memikirkan bagaimana cara melindungi diri sendiri dan
keluarganya dari orang – orang yang dikiranya mengancam. Biasanya kemampuan fisik dan mengelola
emosi tidak terpengaruh.

TIPE HEBREFENIK

Perilaku dan cara berpikir yang tidak teratur adalah ciri dari skizofrenia tipe ini. Penderitanya mungkin
menunjukkan cara berpikir dan berbicara yang inkoheren dan tidak logis. Hal ini dapat menyulitkan
untuk melakukan aktivitas sehari – hari seperti menyiapkan makanan, menjaga kebersihan pribadi, dan
sulit dimengerti orang lain yang akan menyebabkan penderitanya merasa frustasi dan agitasi.

TIPE KATATONIK

Tipe ini memiliki gejala termasuk perilaku yang ekstrim seperti berikut:

 Katatonik Excitement – Gerakan fisik yang berlebihan dan aneh yang terkadang disebut
sebagai kegembiraan katatonik, mengulang – ulang sesuatu yang tidak bermakna, juga
meniru yang dikatakan atau dilakukan orang lain pada saat yang sama.
 Katatonik Stupor – Gejala yang juga dapat ditunjukkan dari penurunan aktivitas fisik
dan kontak, contohnya orang yang berada dalam fase katatonik menunjukkan penurunan
aktivitas hingga tidak bisa bicara, bergerak atau merespon.

Penderitanya biasanya tidak terkoordinasi dan terlihat canggung, berperilaku tanpa arah yang
jelas seperti mengepak – ngepakkan tangan atau kaki berulang, berdiam diri dalam satu posisi
yang sama selama beberapa waktu bahkan berhari – hari, mengulangi kata – kata atau kalimat
yang sama berulang – ulang.

TIPE TAK TERINCI

schizophrenia tak terinci merupakan sejenis schizophrenia dimana gejala-gejala yang muncul sulit untuk
digolongkan pada tipe schizophrenia tertentu. Schizophrenia tak terinci dikarakteristik dengan perilaku
yang disorganisasi dan gejala- gejala psikosis yang mungkin memenuhi lebih dari satu tipe/ kelompok
kriteria, klien schizophrenia tak terinci merupakan gangguan jiwa yang memenuhi kriteria umum
schizophrenia tetapi tidak memenuhi kriteria untuk memenuhi kriteria residual atau depresi pasca
schizophrenia. Schizophrenia tak terinci (undifferentiated) didiagnosis dengan memenuhi kriteria umum
untuk diagnosa schizophrenia, tidak memenuhi kriteria untuk schizophrenia paranoid, hebefrenik,
katatonik dan tidak memenuhi kriteria untuk schizophrenia tidak terinci atau depresi pasca
schizophrenia
TIPE RESIDUAL

Skizofrenia residual, merupakan keadaan skizofrenia dengan gejala-gejala primernya Bleuler, tetapi tidak
jelas adanya gejala-gejala sekunder. Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali serangan skizofrenia,
(Maramis, 2004).

TIPE SIMPLEK

Skizofrenia simpleks, sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama ialah
kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berfikir biasanya sukar
ditemukan. Waham dan halusinasi jarang sekali terjadi.

Jenis ini timbul secara perlahan. Pada permulaan mungkin penderita kurang memperhatikan
keluarganya atau menarik diri dari pergaulan. Makin lama ia semakin mundur dalam kerjaan atau
pelajaran dan pada akhirnya menjadi pengangguran, dan bila tidak ada orang yang menolongnya
ia akan mungkin akan menjadi “pengemis”, “pelacur” atau “penjahat” (Maramis, 2004).

TIPE DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA

Depresi Pasca-Skizofrenia adalah “episode depresi yang muncul setelah penyakit skizofrenia terlewati,
di mana beberapa gejala alam perasaan [suasana hati] khas skizofrenia yang berada di bawah kadar-
normal masih hadir.”1 Seseorang yang mengalami depresi pasca-skizofrenia dapat mengalami gejala-
gejala depresi dan juga gejala-gejala skizofrenia dalam kadar yang lebih rendah. Sayangnya, depresi
sebagai gejala-gejala yang umum ditemukan pada pasien dengan skizofrenia tidak dikenali selama
bertahun-tahun sebelum orang lain menyadari kehadirannya pada diri sang pasien.

Anda mungkin juga menyukai