Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.A DENGAN KONSTIPASI DALAM


KEHAMILAN

NAMA : DEVI ULANDARI


NIM : 173310003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO CENDEKIA MEDIKA PANGKALAN


BUN PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah yang telah di
berikan, kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan pendahuluan ini secara ringkas dan jelas.
Materi yang kami susun ini merupakan ringkasan dari berbagai sumber yang kami cari, baik dari
Literatur, Media Internet. Dari sekumpulan ini kami meringkasnya menjadi satu laporan pendahuluan
yang juga akan menjadi hasil dari kerjasama kami untuk program studi Kebidanan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh dari kesempurnaan namun
kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan.

Pangkalan Bun,2 Desember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar belakang..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................5
D. Manfaat.............................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI.....................................................................................................6


A. Pengertian...........................................................................................................6
B. Entiologi.............................................................................................................7
C. Fisilogi Konstipasi.............................................................................................7
D. Partofisiologi konstipasi.....................................................................................7
1. Penyebab konstipasi pada ibu hamil.............................................................9
2. Tanda dan Gejala konstipasi.........................................................................9
3. Komplikasi...................................................................................................10
4. Pengobatan konstipasi..................................................................................11
5. Penatalaksanaan............................................................................................12

BAB III TINJAUAN TEORI.....................................................................................................13


Terlampir............................................................................................................................13
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................14
A.Kesimpulan......................................................................................................................14
B.Saran ...............................................................................................................................14.
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehamilan merupakan proses alamiah pada wanita yang akan menimbulkan berbagai
perubahan dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Hal ini merupakan kondisi yang normal
pada wanita hamil. Beberapa ibu biasanya mengeluh hal-hal yang membuat kehamilannya
tidak nyaman dan kadang menyulitkan ibu hamil terutama ibu yang mengalami konstipasi.
Konstipasi disebabkan relaksasi otot halus dari usus besar dengan adanya jumlah
progesteron yang meningkat, pergeseran dan penekanan terhadap perut oleh uterus yang
membesar mungkin juga penyebab tambahan dalam gerak kerja yang menurun dalam saluran
pencernaan sehingga defekasi yang jarang dan jumlah feses yang kurang yang konsistensinya
keras dan kering. Yang sering mengalami konstipasi wanita hamil selama trimester kedua dan
ketiga.
Banyak wanita hamil mengalami konstipasi dalam tingkat ringan hingga berat.
Bebasnya seorang wanita dari ketidaknyamanan tersebut dapat membuat perbedaan
signifikan terhadap cara wanita memandang pengalaman kehamilannya. Aspek fisiologis,
anatomis dan psikologis yang mendasari setiap ketidaknyamanan dijelaskan untuk
merangsang pikiran ibu hamil mencari upaya lebih lanjut untuk mengatasinya. Cara
mengatasi konstipasi ini didasarkan pada gejala yang muncul.
Ibu hamil yang mengalami konstipasi pun tidak semuanya mengetahui bagaimana
cara untuk mengatasi atau meringankan masalah itu sendiri. Oleh sebab itu, kami akan
membahas mengenai ketidaknyamanan ibu hamil terutama konstipasi pada wanita hamil
trimester III yang umum atau biasa dialami oleh wanita selama kehamilan beserta cara-cara
untuk mengatasinya.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud konstipasi ?
2. Apa jenis-jenis Feses ?.
3. Apa saja jenis-jenis dan penyebab konstipasi secara umum ?.
4. Apa penyebab konstipasi pada ibu hamil trimester III ?.
5.  Apa saja tanda dan gejala konstipasi ?
6. .  Bagaimana cara mengatasi konstipasi

4
C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa kebidanan mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan konstipasi saat hamil dan diterapkan secara nyata selama parktek di
lapangan.

2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari konstipasi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari feses.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dan penyebab konstipasi secara umum.
4. Untuk mengetahui penyebab konstipasi pada ibu hamil trimester III.
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala pada konstipasi.
6. Untuk mengetahui cara mengatasi terjadinya konstipasi.

D. Manfaat
Mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis maupun
pathologis sesuai dengan standar kebidanan yang telah ditetapkan.

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Kehamilan merupakan salah satu faktor penyebab sistemik untuk terjadinya konstipasi
atau susah buang air besar. Konstipasi adalah kondisi mengalami perubahan pola
defekasi normal ditandai menurunnya frekuensi buang air besar atau pengeluaran feses
yang keras dan kering (Green & Judith, 2012). Kehamilan adalah kejadian fisiologis
yang dialamisemua wanita hamil. Dalam masa kehamilan, tubuh seorang wanita akan
mengalami banyak perubahan. Baik perubahan fisik, mood, maupun hormonal. Pada
kehamilan ini dapat menimbulkan keluhan dan masalah pada kehamilan trimester ketiga
salah satunya adalah konstipasi.Konstipasi merupakan masalah yang sering banyak
dikeluhkan wanita hamil terutama wanita hamil trimester ketiga yang disebabkan
berbagai faktor seperti faktor hormonal, perubahan pola diet pada saat hamil,
berkurangnya aktifitas fisik misalnya jalan kaki pada pagi hari dan senam hamil dan
riwayat posisi jongkok pada saat buang air besar.
Sembelit atau konstipasi merupakan keadaan tertahannya feses (tinja) dalamusus besar
pada waktu cukup lama karena adanya kesulitan dalam pengeluaran.Hal ini terjadi akibat
tidak adanya gerakan peristaltik pada usus besar sehingga memicu tidak teraturnya buang
air besar dan timbul perasaan tidak nyaman pada perut.
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau berisiko tinggi mengalami
stasis usus besar sehingga menimbulkan eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang
keluar jadi terlalu kering dan keras.
Konstipasi adalah suatu gejala bukan penyakit.Di masyarakat dikenal dengan istilah
sembelit, merupakan suatu keadaan sukar atau tidak dapat buang air besar, feses (tinja)
yang keras, rasa buang air besar tidak tuntas (ada rasa ingin buang air besar tetapi tidak
dapat mengeluarkannya), atau jarang buang air besar.Seringkali orang berpikir bahwa
mereka mengalami konstipasi apabila mereka tidak buang air besar setiap hari yang
disebut normal dapat bervariasi dari tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu.

6
B. Etiologi
Konstipasi terjadi akibat peningkatan produksi progesteron yang menyebabkan
tonus otot polos menurun, termasuk pada sistem pencernaan, sehingga sistem pencernaan
menjadi lambat.Motilitas otot yang polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus
besar meningkat sehingga feses menjadi keras.Selain itu, konstipasi terjadi akibat aktivitas
ibu yang kurang, asupan cairan dan serat yang rendah juga dapat menjadi faktor terjadinya
konstipasi (Irianti, 2014). Progesteron menyebabkan otot-otot usus menjadi lemas dan
mengering sehingga sisa-sisa makanan menjadi sulit dan sakit untuk dikeluarkan .

C. Fisiologi Konstipasi
Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus.
Penurunan tonus dan motilitas saluran gasterointestinal menyebabkan waktu
pengosoangan lambung menjadi lebih lama . penyerapan makanan meningkat.
Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid.

D. Patofisiologi Konstipasi
Berdasarkan patofisiologinya konstipasi dapat diklasifikasikan menjadi konstipasi
akibat kelainan struktural dan konstipasi fungsional. Konstipasi akibat kelainan struktural
terjadi melalui proses obstruksi aliran tinja, sedangkan konstipasi fungsional berhubungan
dengan gangguan motilitas kolon atau anorektal.Konstipasi pada wanita hamil umumnya
merupakan konstipasi fungsional. Ada beberapa faktor mengapa wanita hamil mengalami
konstipasi yakni: faktor hormonal, perubahan diet, pertumbuhan janin dan aktifitas fisik.
Riwayat posisi saat defekasi juga menjadi resiko untuk timbulnya konstipasi.Pada wanita
hamil terjadi perubahan hormonal yang drastis yakni peningkatan progesteron selama
kehamilan. Progesteron akan menyebabkan otot-otot relaksasi untuk memberi tempat janin
berkembang. Relaksasi otot ini juga mengenai otot usus sehingga akan menurunkan
motilitas usus yang pada akhirnya menyebabkan konstipasi (slow-transit constipation).
Disamping itu selama kehamilan tubuh menahan cairan, absorbsi cairan di usus meningkat
sehingga isi usus cenderung kering dan keras yang memudahkan terjadinya konstipasi.
Perubahan diet pada wanita hamil berkontribusi untuk terjadinya konstipasi. Gejala
mual muntah pada trimester pertama disertai asupan makanan khususnya minuman yang
berkurang akan mempengaruhi proses defekasinya. Semakin besar kehamilan biasanya
wanita hamil cenderung mengurangi asupan cairan. Komposisi makanan yang cenderung
berupa susu dan daging / ikan tanpa disertai cukup makanan yang kaya serat akan
memperbesar resiko terjadinya konstipasi. Begitu juga pemberian suplemen besi dan
7
kalsium selama kehamilan merupakan faktor resiko terjadinya konstipasi.Uterus yang
semakin membesar seiring dengan perkembangan janin pada wanita hamil akan
memberikan tekanan pada usus besar dengan akibat evakuasi tinja terhambat. Semakin
besar kehamilan maka semakin besar tekanan pada usus besar sehingga semakin mudah
terjadinya konstipasi.Aktifitas fisik yang cukup akan memperbaiki motilitas pencernaan
termasuk usus denganmemperpendek waktu transitnya. Wanita hamil cenderung akan
mengurangi aktifitasnya untuk menjaga kehamilannya. Begitu juga semakin besar
kehamilan wanita hamil cenderung semakin malas beraktifitas karena bobot tubuh yang
semakin berat.Ketegangan psikis seperti stres dan cemas juga merupakan faktor resiko
terjadinya konstipasi.
Posisi defekasi juga mempengaruhi untuk terjadinya konstipasi. Pada posisi jongkok, sudut
antara anus dan rektum akan menjadi lurus akibat fleksi maksimal dari paha. Ini akan
memudahkan terjadinya proses defekasi sehingga tidak memerlukan tenaga mengedan yang
kuat. Pada posisi duduk, sudut antara anus dan rektum menjadi tidak cukup lurus sehingga
membutuhkan tenaga mengedan yang lebih kuat. Proses mengedan kuat yang berkelanjutan
akan dapat menimbulkan konstipasi dan hemoroid. Ibu hamil cenderung lebih nyaman
defekasi dengan posisi duduk tetapi dapat berakibat timbulnya konstipasi.
Pengeluaran feses merupakan akhir proses pencernaan. Sisa-sisa makananyang tidak dapat
dicerna lagi oleh saluran pencernaan, akan masuk kedalam usus besar ( kolon ) sebagai massa
yang tidak mampat serta basah. Di sini, kelebihan air dalam sisa-sisa makanan tersebut
diserap oleh tubuh. Kemudian, massa tersebut bergerak ke rektum ( dubur ), yang dalam
keadaan normal mendorong terjadinya gerakan peristaltik usus besar. Pengeluaran feses
secara normal, terjadi sekali atau dua kali setiap 24 jam.Kotoran yang keras dan sulit
dikeluarkan merupakan efek samping yang tidak nyaman dari kehamilan. Sembelit terjadi
karena hormon-hormon kehamilan memperlambat transit makanan melalui saluran pencenaan
dan rahim yang membesar menekan poros usus ( rektum ). Suplemen zat besi prenatal juga
dapat memperburuk sembelit.Berolahraga secara teratur, menyantap makanan yang kaya serat
serta minum banyak air dapat membantu meredakan masalah tersebut.

8
1. Penyebab konstipasi pada ibu hamil :

a. Peningkatan hormone progesterone (mempengaruhi gerakan peristaltik usus) Progesteron


akan menyebabkan otot-otot relaksasi untuk memberi tempat janin berkembang. Relaksasi
otot ini juga mengenai otot usus sehinggaakan menurunkan motilitas usus yang pada
akhirnya menyebabkan konstipasi.
b. Mengkonsumsi zat besi
c. Penekanan uterus yang membesar
Uterus yang semakin membesar seiring dengan perkembangan janin pada wanita hamil
akan memberikan tekanan pada usus besar dengan akibat evakuasi tinja terhambat.
Semakin besar kehamilan maka semakin besar tekanan pada usus besar sehingga semakin
mudah terjadinya konstipasi.
d. Konsumsi asupan kurang serat
e. Aktivitas fisik
f. Wanita hamil cenderung akan mengurangi aktifitasnya untuk menjaga kehamilannya.
Begitu juga semakin besar kehamilan wanita hamil cenderung semakin malas beraktifitas
karena bobot tubuh yang semakin berat.
g. Ketegangan psikis seperti stres dan cemas juga merupakan faktor resiko terjadinya
konstipasi.

2. Tanda dan Gejala Konstipasi


Ada beberapa tanda dan gejala yang umumditemukan pada sebagian besar atau
terkadang beberapa penderita konstipasi pada ibu hamil yaitu :
a. Tubuh tidak fit, terasa tidak nyaman, lesu, cepat lelah sehingga malas mengerjakan
sesuatu bahkan terkadang sering mengantuk;
b. Sering berdebar-debar sehingga memicu untuk cepat emosi, mengakibatkan stress,
rentan sakit kepala bahkan demam;
c. Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku
d. Tubuh tidak fit, terasa tidak nyaman, lesu, cepat lelah
e. Mengejan saat defekasi
f. Konsistensi fases keras
9
g. Menurunnya frekuensi buang air besar
h. Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi kurang percaya diri, tidak
bersemangat, tubuh terasa terbebani, memicu penurunan kualitas, dan produktivitas
kerja
i. Feses lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, dan lebih sedikit daripada biasanya
j. Feses sulit dikeluarkan atau dibuang ketika air besar, pada saat bersamaan tubuh
berkeringat dingin, dan terkadang harus mengejan atupun menekan-nekan perut
terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan dan membuang feses ( bahkan sampai
mengalami ambeien/wasir )
k. Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan bagai terganjal sesuatu
disertai rasa sakit akibat bergesekan dengan feses yang kering dan keras atau
karena mengalami wasir sehingga pada saat duduk tersa tidak nyaman
l. Lebih sering bung angin yang berbau lebih busuk daripada biasanya;
m. Usus kurang elastis ( biasanya karena mengalami kehamilan atau usia lanjut), ada
bunyi saat air diserap usus, terasa seperti ada yang mengganjal, dan gerakannya
lebih lambat daripada biasanya
n. Terjadi penurunan frekuensi buang air besar
o. Adapun untuk sembelit kronis ( obstipasi ), gejalanya tidak terlalu berbeda hanya
sedikit lebih parah, diantaranya
p. Perut terlihat seperti sedang hamil dan terasa sangat mulas
q. Feses sangat keras dan berbentuk bulat-bulat kecil
r. Frekuensi buang air besar dapat mencapai berminggu-minggu
s. Tubuh sering terasa panas, lemas, dan berat
t. Sering kurang percaya diri dan terkadang ingin menyendiri

3. Komplikasi
a. Mual, muntah
b. Penurunan nafsu makan
c. Hemoroid
d. Inkontinensia alvi
e. Perdarahan per rektum
f. Fecal impacted
g. Prolapsus uteri

10
4. Pengobatan Konstipasi

Menurut Herawati (2012), pengobatan konstipasi pada ibu hamil dapat


dibagimenjadi dua cara, yaitu terapi non obat dan terapi obat.
a. Terapi non obat
Pada umumnya, konstipasi pada masa kehamilan dapat diatasi
denganmelakukan penyesuaian pola makan dan perubahan gaya hidup. Makanan kaya
serat (30-35%), misalnya gandum, buah-buahanan dan sayuran dapat meringankan
konstipasi.
Namun, mengkomsumsi makanan kaya serat dalam jumlah besar secara tiba-tiba
dapatmenyebabkan perut terasa tidak enak dan kembung.Ibu hamil sebaiknya
mengkonsumsi makanan secara teratur dan minum air dalam jumlah cukup (6-8
gelas/hari). Perubahan gaya hidup, misalnya: olahraga teratur dapat memperbaiki
saluran cerna.
b. Terapi obat
Obat pencahar digunakan apabila konstipasi tidak dapat diatasi denganpenyesuaian
jenis makanan dan perubahan gaya hidup saja. Kriteria obat pencahar yang boleh
diberikan kepada ibu hamil adalah:
a. Efektif,
b. Tidak diserap oleh saluran cerna,
c. Tidak teratogenik ( tidak menyebabkan cacat pada janin ), dan
d. Dapat ditoleransi dengan baik ( tidak menimbulkan efek samping pada ibu dan
janin )
e. Terdapat beberapa golongan obat pencahar, antara lain: obat pencahar osmotik,
pembentuk massa, dan stimulan. Obat pencahar pilihan untuk ibu hamil adalah
hanya digunakan secara terbatas hanya jika konstipasi tidak dapat diatasi dengan
obat pencahar osmotik

11
5. Penatalaksanaan

a. Diet tinggi serat dan asupan cairan.


b. Aktivitas fisik, Aktifitas fisik rutin dipercaya merangsang peristaltik usus untuk
bekerja normal sehingga memperpendek waktu transit di saluran pencernaan dan
membantu pengeluaran tinja.
c. Obat-obatan pencahar Kriteria obat pencahar yang boleh diberikan kepada ibu
hamil: Efektif, Tidak diserap oleh saluran cerna, Tidak teratogenik (tidak
menyebabkan cacat pada janin).

12
BAB III
TINJAUAN KASUS

TERLAMPIR

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konstipasi bisa disebut juga dengan sembelit atau susah buang air besar. Konstipasi
pada wanita hamil umumnya merupakan konstipasi fungsional. Ada beberapa faktor
mengapa wanita hamil mengalami konstipasi yakni: faktor hormonal, perubahan diet,
pertumbuhan janin dan aktifitas fisik. Tanda dan gejalannya biasanya perut terasa
begah dan penuh, Tinja menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, Pada saat
buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang. Namun konstipasi dapat di cegah
dengan beberapa hal misalnya dengan tidak jajan di sembarang tempat, menghindari
makanan yang kandungan lemak dan gulanya tinggi, Minum air putih minimal ±8 gelas
sehari dan cairan lainnya setiap hari dan Olahraga. Adapun penatalaksann yang dapat di
lakukan bila mengalami konstipasi yakni bisa dengan penatalaksann farmakologi atau
dengan obat-obatan dan penatalaksann non farmakologi atau tampa obat-obatan bisa
dengan menguanakan makanan- makanan yang sehat.

B. Saran

Setelah pembaca mengerti dan memahami isi bacaan diharapkan pembaca mampu
melakukan pelayanan penanganan konstipasi saat hamil dengan mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan dan mampu mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Herawati, F .2012. Panduan Terapi Aman Selama Kehamilan. Surabaya: PT. ISFI
Herdman, 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan, Definisi dan Klasifikasi 2018-
2020. Jakarta : EGC
Ojieh AE. 2012. Constipation in pregnancy and theeffect of vegetable consumption in
differentsocio-economic class in Warri, Delta state.Journal of Medical and
Applied Biosciences.
Syam AF. 2008. Konstipasi pada kehamilan. Dalam:Laksmi PW, Alwi I, Setiati S,
PurwaningsihW. &fatmawati S.(2010).Asuhan Keperawatan
Maternitas.Yogyakarta: Nuhamedika
Muflihah S., Kamariyah N., &Anggasari Y. (2014).Buku Ajar Kehamilan. Jakarta:
SalembaMedika
Irianti, B., Halida, E.M., Huhita, F.,Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti,N.,
Hartiningtiyaswati, S.,Anggraini, Y. (2014). Asuhan Kehamilan
Berbasisbukti. Jakarta: Sagungceto
Indiarti.(2015). Kehamilan, Persalinan, dan Perawatan. Yogyakarta: indoliterasi

Goetzl L. & Harford R. (2013).Kehamilan diatas 35 tahun .jakarta: Dian rakyat

Harsono T. (2013). Permasalahan kehamilan yang sering terjadi.Jakarta:


Platinum
Hutahaean, S. (2013).Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika

Indiarti.(2015). Kehamilan, Persalinan, dan Perawatan. Yogyakarta: indoliterasi

Irianti, B., Halida, E.M., Huhita, F.,Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti,N.,
Hartiningtiyaswati, S.,Anggraini, Y. (2014). Asuhan Kehamilan
Berbasisbukti. Jakarta: Sagungceto

Muflihah S., Kamariyah N., &Anggasari Y. (2014).Buku Ajar Kehamilan. Jakarta:


SalembaMedika

PurwaningsihW. &fatmawati S.(2010).Asuhan Keperawatan


Maternitas.Yogyakarta: Nuhamedika

15
Rungsiprakarn P.,Laopboon, M.,Sangkomkamhang, U.S.,Lumbiganon, P.,Pratt,

(2014).Interventions for traeting constipation in


pregnancy.Interventionprotocol.Vol 10. NoCD011448.12 2014:1-11

Shi,wenjun.,Xu,Xiaohang.,Zhang, Yi.,Guo, Sa.,Wang, Jing.,Wang, Jianjun,.


(2015). Epidemiology and Risk factors of functional Constipation in
Pregnant Women.Research article.vol.No 10.1371.24juli 2015:1-10

16
17

Anda mungkin juga menyukai