Maternitas Ii Wulan
Maternitas Ii Wulan
LAPORAN TUTORIAL
Dosen Pengampuh :
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. AILDA DESTIANA
2. INDAH DWI AULIA
3. NURHAYATI
4. RAODATUL JANAH
5. RIZQIA ULANDARI
6. ROHATUL IBADIAH
7. SRI ASTUTI
8. TEDY BAYU ADI PRATA
9. VITA ULAN
10. WAHYUNI
11. WULAN SARITY
STIKES MATARAM
MEI 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini tentang “kehamilan
ektopik”
Adapun “kehamilan ektopik” ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya.Oleh karena itu kami mengucapkan
beribu-ribu maaf jika ada kesalahan dalam pembuatan laporan ini.
Akhirnya kami mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadappembaca, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan
jazakumuloh khoiron katsiron
Kelompok 4 Tutorial
KASUS II
1. Seorang perempuan usia 22 tahun datang klinik bersalin dengan keluhan sejak 2 bulan terakhir
tidak mengalami menstruasi, nyeri perut bagian bawah disertai ada bercak darah berwarna
coklat tua. Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 100/60mmHg, nadi 76 x/menit, suhu
36 oC , pasien nampak pucat, ada nyeri tekan perut bagian bawah dengan skala 7, dan adanya
nyeri goyang serviks.
LO : Kehamilan Ektopik
LANGKAH-LANGKAH TUTORIAL:
LANGKAH:
1. Bersalin
2. Menstruasi
3. Serviks
4. Nyeri
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika telur yang dibuahi
mengalami pertumbuhan di rongga utama uterus ( rahim ) , kehamilan dimulai
dengan pembuahan sel telur . normalnya setelah telur dibuahi, telur tersebut akan
menempel pada dinding rahim.
Kehamilan ektopik adalah kelainan implantasi dari pembuahan sel telur .sel telur
yangtelah dibuahi oles sperma secara alami seharusnya akan menmpel pada
dinding rahim. Namun , pada kehamilan ektopik hasil pembuahan ini menempel
pada tempat lain selain di dinding rahim .
Kehamilan ektopik atau ektopic pregnensi adalah suatu kehamilan dengan
pertumbuhan sel telur yang telah di buahi ( hasil konsepsi ) tidak menempel pada
dinding endometrium kavum uteri yang akhirnya berakhir dengan kematian fetus.
Kata ektopik sendiri berasal dari bahasa yunani “ ecetopos “ yang artinya diluar
tempat .
Kehamilan ektopik adalah hamil di luar kandungan atau rahim
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang dimana pembuahan tidak terjadi di sel
telur .
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika teluur yang di buang di
implant diluar uterus
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berkembang di luar rahim , biasanya di
dalam tubah falopi. situasi ini membahayakan nyawa karena dapat menyababkan
pecahnya tubah falopi jika kehamilan berkembang .
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika sel telur tidak menempel
diluar dinding rahim .
Tanda awal kehamilan ektopik mirip dengan kehamilan biasa seperti mual ,
payudara mengeras , dan menstruasi terhenti da nada bebrapa gejala yang sering
dirasakan penderita kehamilan ektopik yaitu nyeri perut dan perdarahan dari
vagina
Gejala kehamilan ektopik
Nyeri yang sangat hebat , nyeri tajam hilang timbul dengan intensitas yang
berbeda . nyeri dapat dirasakan di daerah panggul , perut , atau bahkan
menjalar dari daerah bahu dan leher
Perdaraham pada miss V , perdarahan muncul dengan jumlah yang dapat
lebih banyak atau lebih sedikit daripada saat haid .
Gejala pada daerah perut seperti mual , muntah , dan rasa penuh atau tidak
enak di perut
Lemah , pusing, lelah hingga pingsan
Tanda kehamilan ektopik
Adanya tanda iritasi peritoneal
Nyeri goyang pada serviks uteri
Nyeri tekan abdomen ( unilateral / bilateral ) atau nyeri tekan pada pelvis
yang akan terasa sakit disisi tempat kehamilan ektopik terjadi
Tanda yang menunjukan peringatan untuk dilakukan intervensi bedah
segera adalah : kekuatan abdomen , nyeri tekan abdomen yang hebat ,
serta tanda tanda syok hipovelemik , seperti perubahan tekanan darah
drastic dan takakardia
Pada pemeriksaan pelvis, uterus dapat menjadi sedikit membesar dan
melunak yang biasanya tidak sesuai dengan usia kehamilannya
Massa pada adnexa teraba
Kavum douglasi dapat menonjol dan nyeri pada perabaan karena terisi
darah
Gelaja kehamilan ektopik
Nyeri perut bagian bawah yang biasanya muncul tiba tiba ( hilan dan
timbul ) dan bias terjadi hanya di satu sisi saja
Perdarahan pervaginum di luar periode menstruasi normal , dapat ringan
maupu berat
Nyeri di ujung bahu , keluahan ini bias timbul karena darah dari tubah
ruptur dan terkumpul di bawah diafragma sehingga menyebabkan referred
pain di bahu
Keluhan gastrointestinal seperti diare dan nyeri saat BAB
Nyeri peut yang tiba tiba memberat yang dapat disertai dengan pingsan
Komplikasi kehamilan ektopik yang sering terjadi adalah perdarahan pada rongga
perut dan panggul. Akibatnya , ibu hamil akan mengakami mulai dari kekurangan
darah hingga wajah pucat , syok , bahkan kematian jika tidak ditangani dengan
segera
Komplikasi kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh misdiagnosis , diagnosis
yang terlambat , atau pendekatan tatalaksana yang kurang tepat . kegagalan untuk
mendiagnosis kehamilan ektopik secra tepat dapat menyebabkan rupture tuba atau
uterus yang kemudian dapat menyebabkan perdarahan massif , syok , DIC, dan
kematian .
Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain : perdarahan , infeksi ,
kerusakan organ sekitar ( usus , kandung kemih , ureter , dan pembuluh darah
besar ) . selain itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi
Tes kehamilan , dari darah berupa kadar HCG untuk memastikan pengidap benar
benar hamil
USG dilakukan untuk melihat adanya kantong kehamilan pada lokasi lokasi
tertentu seperti di saluran indung telur .
Darah rutin , tes ini dapat dilakukan untuk melihat apakah pengidap menderita
anamia yang diakibatkan oleh perdarahan dari pecahnya kantung kehamilan
Diagnosis kehamilan ektopik melalui anamnesis , pemeriksaan fisik , dan
ultrasonography .
membedakan yang jelas dan belum jelas sesuai dengan referensipertanyaan yang belum jelas
Faktor genetik.
Bawaan lahir.
Ketidakseimbangan hormon.
Peradangan akibat infeksi atau prosedur medis.
Perkembangan organ reproduksi yang tidak normal.
Referensi :
Referensi
Errol, Norwitz. 2008. At aGlance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:
Erlanga. Hlm: 16-17
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba
Medika. Hlm. 43-47.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm.
226-237.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi.
Jakarta: Widya Medika. Hlm116-123.
Linda J. Vorvick, MD. Ectopic
Pregnancy. nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000895.htm Diunduh 3
April 2012 pukul 01:40 WIB.
Josie, tenor. 2000. Ectopic
Pregnancy. aafp.org/afp/2000/0215/p1080.html Diunduh 3 April 2012
pukul 02:10 WIB.
Anggasuryadi. 2010. Kehamilan
Ektopik. anggasuryadi.wordpress.com/2010/01/23/kehamilan-ektopik/
Diunduh 3 April 2012 pukul 03:42 WIB.
2. Komplikasi kehamilan ektropik
Komplikasi kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh misdiagnosis, diagnosis
yang terlambat, atau pendekatan tatalaksana yang kurang tepat. Kegagalan
untuk mendiagnosis kehamilan ektopik secara tepat dapat menyebabkan
ruptur tuba atau uterus yang kemudian dapat menyebabkan perdarahan masif,
syok, disseminated intravascular coagulopathy (DIC), dan kematian.
Tatalaksana kehamilan ektopik itu sendiri, baik tatalaksana expectant,
medikamentosa, maupun intervensi bedah, dapat menyebabkan komplikasi
Pasien harus diberikan informed consent dari awal terkait komplikasi-
komplikasi tersebut. Pada intervensi bedah, risiko komplikasi berupa
perdarahan ataupun infeksi pada organ sekitar, seperti kandung kemih, usus,
pembuluh darah, ataupun ureter.
Referensi
V.P. Sepillan, Ectopic Pregnancy, , 2016.
Komplikasi yang dapat timbul akibat kehamilan ektopik, yaitu: ruptur tuba
atau uterus, tergantung lokasi kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan
perdarahan masif, syok, DIC, dan kematian.
Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain: perdarahan, infeksi,
kerusakan organ sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah
besar). Selain itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi.
referensi
Errol, Norwitz. 2008. At aGlance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlanga.
Hlm: 16-17
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Hlm. 43-47.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 226-237.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta:
Widya Medika. Hlm116-123.
Linda J. Vorvick, MD. Ectopic
Pregnancy. nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000895.htm Diunduh 3 April
2012 pukul 01:40 WIB.
Josie, tenor. 2000. Ectopic
Pregnancy. aafp.org/afp/2000/0215/p1080.html Diunduh 3 April 2012 pukul
02:10 WIB.
Anggasuryadi. 2010. Kehamilan
Ektopik. anggasuryadi.wordpress.com/2010/01/23/kehamilan-ektopik/ Diunduh 3
April 2012 pukul 03:42 WIB.
Image, umm.edu
3. Pengobatan kehamilan ektopik ?
Obat yang paling umum digunakan sebagai terapi pada kehamilan ektopik
adalah methotrexate. Methotrexate merupakan antagonis asam folat yang
menginhibisi sintesis DNA pada sel yang aktif membelah, temasuk trofoblas.
Pemberian secara tepat pada pasien terpilih memiliki tingkat kesuksesan
sampai 94%. Methotrexate telah lama diketahui efektif mengobati berbagai
jenis kanker dan penyakit autoimun.
Intervensi bedah yang dapat dilakukan sebagai terapi pada kehamilan ektopik
adalah salpingektomi dan salpingostomi. Salpingektomi adalah pembedahan
untuk menyingkirkan/membuang Tuba Fallopi. Sementara salpingostomi
adalah metode membuka Tuba Fallopi, tetapi tanpa menyingkirkan tuba.
Salpingostomi dikenal juga dengan sebutan neosalpingostomi atau
fimbrioplasti. Disebut demikian karena prosedur ini merupakan prosedur
rekonstruksi tuba dengan cara membuka fimbriae tuba dan memperbaikinya.
Pada perempuan tanpa faktor risiko infertilitas atau sudah tidak berkeinginan
untuk memiliki anak lagi, salpingektomi lebih dianjurkan. Kedua metode
pembedahan ini dapat dilakukan baik secara laparoskopi maupun laparotomi.
Namun, saat ini laparoskopi lebih sering digunakan karena lebih cepat dan
cenderung memiliki efek samping yang lebih rendah.
Referensi
V.N Svalingam, W.C. Duncan, E. Kirk, L.A. Shepard, dan A.W. Horne,
Journal of Family Planning Reproductive Health Care, 2011, 37(4), 231-40.
Tersedia pada
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3213855/pdf/ukmss-
37127.pdf
A. Pengkajian
1. Anamnesis dan gejala klinis
Riwayat terlambat haid
Gejala dan tanda kehamilan muda
Dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginan
Terdapat aminore
Ada nyeri mendadak di sertai rasa nyeri bahu dan seluruh abdomen, terutama abdomen
bagian kanan / kiri bawah
Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam
peritoneum.
2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
a. Mulut : bibir pucat
b. Payudara : hyperpigmentasi, hipervaskularisasi, simetris
c. Abdomen : terdapat pembesaran abdomen.
d. Genetalia : terdapat perdarahan pervaginam
e. Ekstremitas : dingin
Palpasi
a. Abdomen : uterus teraba lembek, TFU lebih kecil daripada UK, nyeri tekan,
perut teraba tegang, messa pada adnexa.
b. Genetalia : Nyeri goyang porsio, kavum douglas menonjol.
Auskultasi
Perkusi
Pemeriksaan abdomen: perut kembung, terdapat cairan bebas darah, nyeri saat
perabaan.
4. Pemeriksaan khusus:
Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks
Pemeriksaan ginekologis: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan dan
kiri
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang, sedangkan
untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter dapat melakukan:
a. Laboratorium
Hematokrit
Tergantung pada populasi dan derajat perdarahan abdominal yang terjadi.
Laparoskopi
peranan untuk menegakkan diagnosa kehamilan ektopik sudah diganti oleh USG
Laparotomi
Kuldosintesis
1. Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi sebagai
efek tindakan pembedahan.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di
perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.
3. Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba falopi, pendarahan intraperitonial.
4. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak
mengenal sumber-sumber informasi.
C. Intervensi keperawatan
1. Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi sebagai
efek tindakan pembedahan.
Kriteria hasil: ibu menunjukan kestabilan/ perbaikan keseimbangn cairan yang di
buktikan oleh tanda-tanda vital yang stabil, pengisian kapiler cepat, sensorium tepat, serta
frekuensi berat jenis urine adekuat.
Mandiri:
1 Tentukan sifat, lokasi dan durasi Membantu dalam mendiagnosis dan menentukan
nyeri. Kaji kontraksi uterus tindakan yang akan dilakukan. Ketidak
hemoragi ataunyeri tekan nyamanan dihubungkan dengan aborsi spontan
abdomen. dan molahidatiosa karena kontraksi uterus yang
mungkin diperberat oleh infuse oksitosin.
Rupture kehamilan ektropik mengakibatkan
nyeri hebat, karena hemoragi tersembunyi saat
tuba falopi rupture ke dalam abdomen.
Kolaborasi:
Tujuan: ibu berpartisipasi dalam proses belajar, mengungkapkan dalam istilah sederhana,
mengenai patofisiologi dan implikasi klinis.
No Rencana Intervensi Rasional
2 Berikan kesempatan bagi ibu Memberikan klisifikasi dari konsep yang salah,
untuk mengaji\ukan pertanyaan identifikasi masala-masalah dan kesempatan
dan mengungkapkan kesalah untuk memulai mengembangkan ketrampilan
konsep penyesuaian (koping)
D. Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan,
mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat,
dan bukan atas petunjuk data petugas kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama
seperti dokter atau petugas kesehatan lain.
E. Evaluasi keperawatan
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang
hendak dicapai.