Anda di halaman 1dari 21

MATERNITAS II

LAPORAN TUTORIAL

Dosen Pengampuh :

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 4

1. AILDA DESTIANA
2. INDAH DWI AULIA
3. NURHAYATI
4. RAODATUL JANAH
5. RIZQIA ULANDARI
6. ROHATUL IBADIAH
7. SRI ASTUTI
8. TEDY BAYU ADI PRATA
9. VITA ULAN
10. WAHYUNI
11. WULAN SARITY

STIKES MATARAM

MEI 2020
KATA PENGANTAR

    Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini tentang “kehamilan
ektopik”

    Adapun “kehamilan ektopik” ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan laporan ini.

    Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya.Oleh karena itu kami mengucapkan
beribu-ribu maaf jika ada kesalahan dalam pembuatan laporan ini.

    Akhirnya kami mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadappembaca, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan
jazakumuloh khoiron katsiron

Mataram, 20 Mei 2020

Kelompok 4 Tutorial
KASUS II

1. Seorang perempuan usia 22 tahun datang klinik bersalin dengan keluhan sejak 2 bulan terakhir
tidak mengalami menstruasi, nyeri perut bagian bawah disertai ada bercak darah berwarna
coklat tua. Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 100/60mmHg, nadi 76 x/menit, suhu
36 oC , pasien nampak pucat, ada nyeri tekan perut bagian bawah dengan skala 7, dan adanya
nyeri goyang serviks.

LO : Kehamilan Ektopik
LANGKAH-LANGKAH TUTORIAL:

1. menyusun kata kulit


2. menjawab kata sulit
3. tentukan LO
4. membuat pertanyaan dari LO
5. menjawab pertanyaan dari LO
6. membedakan yang jelas dan belum jelas sesuai dengan referensi
7. menjawab sesuai referensi

LANGKAH:

 menentukan kata sulit


1. bersalin
2. menstruasi
3. serviks
4. nyeri

 menjawab kata sulit

1. Bersalin

 bersalin merupakan proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks , lahirnya


bayi dan plasenta dari rahim ibu
 bersalin merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan ( 37 – 42 minggu )
 bersalin diartikan sebagai proses keluarnya janin dari rahim , karena sudah
waktunya dengan bantuan tenaga medis baik itu bidan maupun perawat
 bersalin adalah proses keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia luar . proses
persalinan dapat dilakukan melalai jalan lahir / vagina ( persalinan
pervaginum ) atau persalinan melalui sayatan pada dinding perut dan dinding
rahim ( persalinan perabdominan ) atau dikenal dengan bedah sesar ( seksio
sesarea )
 bersalin adalah proses yang dialami oleh ibu hamil ketika bayi yang
dikandungnya siap dilahirkan .

2. Menstruasi

 Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi


diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh wanita
 Menstruasi atau haid atau kadang juga disebut datang bulan adalah
perdarahan uterus secara periodik dan siklus yang normal terjadi pada wanita
yang telah puber
 Menstruasi adalah keluarnya darah dari dalam uterus yang diakibatkan oleh
terlepasnya lapisan dinding rahim disertai pelepasan endometrium dan terjadi
setiap bulan
 Menstruasi adalah siklus alamih pada tubuh wanita , proses keluarnya darah
dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya lapisan dinding rahim bagian
dalam .
 Menstruasi merupakan siklus yang di alami wanita dimana menstruasi terjadi
karena tidak adanya pembuahan .

3. Serviks

 Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina


 Serviks disebut juga leher rahim adalah bagian dasar uterus ( rahim ) yang
menyempit. Serviks adalah salah satu bagian dari rahim .tetapi secara
keseluruhan keduanya disebut serviks.
 Serviks adalah struktur yang menghubungkan mulut rahim dengan vagian .

4. Nyeri

 Nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan yang dapat membatasi


kapibilitas dan kemampuan seseorang untuk mmenjalnkan rutinitas sehari
hari, sering kali nyeri menjadi sinyal peringatan awal bahwa ada sesuatu
yang tidak benar terhadap tubuh .
 Nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan
akibat terjadi kerusakan actual maupun potensial
 Nyeri adalah rasa tidak nyaman yang dialami seseorang ketika merasakan
nyeri
 Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang umunya disebabkan oleh
rangsangan yang kuat atau merusak .
 Nyeri adalah rusaknya suatu jaringan yang mengakibatkan kontraksi pada
tubuh
 Nyeri adalah slah satu mekanisme pertahanan tubuh manusia yang
menunjukan adanya pengalaman masalah

 Tentukan LO : kehamilan ektopik


 Membuat pertanyaan dari LO
1. Pengertian kehamilan ektopik ?
2. Penyebab kehamilan ektopik ?
3. Tanda dan gejala kehamilan ektopik ?
4. Komplikasi kehamilan ektopik ?
5. Pengobatan kehamilan ektopik ?
6. Diagnosis kehamilan ektopik ?

 Menjawab pertanyaan dari LO

1. Pengertian kehamilan ektopik ?

 Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika telur yang dibuahi
mengalami pertumbuhan di rongga utama uterus ( rahim ) , kehamilan dimulai
dengan pembuahan sel telur . normalnya setelah telur dibuahi, telur tersebut akan
menempel pada dinding rahim.
 Kehamilan ektopik adalah kelainan implantasi dari pembuahan sel telur .sel telur
yangtelah dibuahi oles sperma secara alami seharusnya akan menmpel pada
dinding rahim. Namun , pada kehamilan ektopik hasil pembuahan ini menempel
pada tempat lain selain di dinding rahim .
 Kehamilan ektopik atau ektopic pregnensi adalah suatu kehamilan dengan
pertumbuhan sel telur yang telah di buahi ( hasil konsepsi ) tidak menempel pada
dinding endometrium kavum uteri yang akhirnya berakhir dengan kematian fetus.
Kata ektopik sendiri berasal dari bahasa yunani “ ecetopos “ yang artinya diluar
tempat .
 Kehamilan ektopik adalah hamil di luar kandungan atau rahim
 Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang dimana pembuahan tidak terjadi di sel
telur .
 Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika teluur yang di buang di
implant diluar uterus
 Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berkembang di luar rahim , biasanya di
dalam tubah falopi. situasi ini membahayakan nyawa karena dapat menyababkan
pecahnya tubah falopi jika kehamilan berkembang .
 Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika sel telur tidak menempel
diluar dinding rahim .

2. Penyebab kehamilan ektopik

 Penyabab kehamilan ektopik , infeksi atrau pembengkakan di tubah falopi


sehingga menghambat jalan embrio ke rahim membuat embrio harus menbempel
di tubah falopi , jaringan luka pada tubah falopi karena operasi atau karena
mengalalami infeksi , sehingga menghalangi jalan embrio menuju rahim .
 Pemyebab kehamilan ektopik yaitu ketidakseimbangan hormone atau
peerkembangan yang tidak normal dari teluar yang di buahi juga dapat menjadi
penyebab kehamilan ektopik. Jika seorang ibu pernah mengalami kondisi ini
sebelumnya , maka ia akan rentan mengalami hal yang sama . perasdangan atau
infeksi yang tertular karena hubungan seksual seperti gonorrhea atau klaminda
dapat menyababkan peradangan pada tuba falopi atau organ terdekat, dan
menyababkan terjadinya kehamilan ektopik .
 Kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh satu atau beberapa sebab berikut :
 Infeksi atau peradangan pada daerah saluran indung telur sehingga terjadi
perlengketan yang menutup jalan sel telur yang telah dibuahi menuju ke
dinding rahim
 Jaringan parut dari bekas operasi daerah panggul dan rahim sebelumnya .
atau operasi yang melibatkan saluran indung telur dapat menyebabkan
kehamilan ektopik karena adanya penutupan saluran indung telur
 Abnormalitas pertumbuhan dari janin atau adanya cacat janin yang
menyebabkan hasil pembuahan tidak dapat menempel pada dinding rahim
 Penyebab kehamilan ektopik
 Kerusakan tuba palopi
 Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
 Abnormalitas zigot
 Pemakaian intrauterine device ( IUD ) dan pil KB progestin
 Riwayat terapi inpertilitas
 Merokok
 Paparan terhadap DES ( diethylstilbestrol ) selama kehamilan
 Riwayat infeksi menular seksual

3. Tanda dan gejala kehamilan ektopik ?

 Tanda awal kehamilan ektopik mirip dengan kehamilan biasa seperti mual ,
payudara mengeras , dan menstruasi terhenti da nada bebrapa gejala yang sering
dirasakan penderita kehamilan ektopik yaitu nyeri perut dan perdarahan dari
vagina
 Gejala kehamilan ektopik
 Nyeri yang sangat hebat , nyeri tajam hilang timbul dengan intensitas yang
berbeda . nyeri dapat dirasakan di daerah panggul , perut , atau bahkan
menjalar dari daerah bahu dan leher
 Perdaraham pada miss V , perdarahan muncul dengan jumlah yang dapat
lebih banyak atau lebih sedikit daripada saat haid .
 Gejala pada daerah perut seperti mual , muntah , dan rasa penuh atau tidak
enak di perut
 Lemah , pusing, lelah hingga pingsan
 Tanda kehamilan ektopik
 Adanya tanda iritasi peritoneal
 Nyeri goyang pada serviks uteri
 Nyeri tekan abdomen ( unilateral / bilateral ) atau nyeri tekan pada pelvis
yang akan terasa sakit disisi tempat kehamilan ektopik terjadi
 Tanda yang menunjukan peringatan untuk dilakukan intervensi bedah
segera adalah : kekuatan abdomen , nyeri tekan abdomen yang hebat ,
serta tanda tanda syok hipovelemik , seperti perubahan tekanan darah
drastic dan takakardia
 Pada pemeriksaan pelvis, uterus dapat menjadi sedikit membesar dan
melunak yang biasanya tidak sesuai dengan usia kehamilannya
 Massa pada adnexa teraba
 Kavum douglasi dapat menonjol dan nyeri pada perabaan karena terisi
darah
 Gelaja kehamilan ektopik
 Nyeri perut bagian bawah yang biasanya muncul tiba tiba ( hilan dan
timbul ) dan bias terjadi hanya di satu sisi saja
 Perdarahan pervaginum di luar periode menstruasi normal , dapat ringan
maupu berat
 Nyeri di ujung bahu , keluahan ini bias timbul karena darah dari tubah
ruptur dan terkumpul di bawah diafragma sehingga menyebabkan referred
pain di bahu
 Keluhan gastrointestinal seperti diare dan nyeri saat BAB
 Nyeri peut yang tiba tiba memberat yang dapat disertai dengan pingsan

4. Komplikasi kehamilan ektopik ?

 Komplikasi kehamilan ektopik yang sering terjadi adalah perdarahan pada rongga
perut dan panggul. Akibatnya , ibu hamil akan mengakami mulai dari kekurangan
darah hingga wajah pucat , syok , bahkan kematian jika tidak ditangani dengan
segera
 Komplikasi kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh misdiagnosis , diagnosis
yang terlambat , atau pendekatan tatalaksana yang kurang tepat . kegagalan untuk
mendiagnosis kehamilan ektopik secra tepat dapat menyebabkan rupture tuba atau
uterus yang kemudian dapat menyebabkan perdarahan massif , syok , DIC, dan
kematian .
 Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain : perdarahan , infeksi ,
kerusakan organ sekitar ( usus , kandung kemih , ureter , dan pembuluh darah
besar ) . selain itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi

5. Pengobatan kehamilan ektopik ?

 Penanganan kehamilan ektopik dilakukan dengan operasi . karena kehamilan


ektopik dapat mengancam nyawa , maka deteksi dini keputusan umtuk
mengakhiri kehamilan disesuaikan dengan prosedur yang disarankan oleh pihak
rumah sakit
 Suntik methotrexate
 Operasi laporaskopi adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengangkat embrio
dan memperbaiki kerusakan akibat perdarahan pada kondisi kehamilan ektopik

6. Diagnosis kehamilan ektopik ?

 Tes kehamilan , dari darah berupa kadar HCG untuk memastikan pengidap benar
benar hamil
 USG dilakukan untuk melihat adanya kantong kehamilan pada lokasi lokasi
tertentu seperti di saluran indung telur .
 Darah rutin , tes ini dapat dilakukan untuk melihat apakah pengidap menderita
anamia yang diakibatkan oleh perdarahan dari pecahnya kantung kehamilan
 Diagnosis kehamilan ektopik melalui anamnesis , pemeriksaan fisik , dan
ultrasonography .

 membedakan yang jelas dan belum jelas sesuai dengan referensipertanyaan yang belum jelas

1. penyebab kehamilan ektopik ?


2. komplikasi kehamilan ektopik ?
3. pengobatan kehamilan ektopik ?
4. diagnosa kehamilan ektopik ?

 menjawab sesuai refrensi

1. penyebab kehamilan ektopik ?


 Meskipun belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kehamilan
ektopik, namun kondisi ini sering kali dikaitkan dengan kerusakan pada tuba
falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim.Kerusakan
tuba falopi dapat disebabkan oleh:

 Faktor genetik.
 Bawaan lahir.
 Ketidakseimbangan hormon.
 Peradangan akibat infeksi atau prosedur medis.
 Perkembangan organ reproduksi yang tidak normal.

Referensi :

Lee, et al. (2018).Diagnosing Ectopic Pregnancy in the Emergency


Setting.Ultrasonography.37(1). pp. 78–87.
Torpy, et al. (2012) Ectopic Pregnancy. JAMA Patient Page, 308(8), pp.829.
American Pregnancy Association (2017).Ectopic Pregnancy
Mayo Clinic (2018).Diseases & Conditions.Ectopic Pregnancy.
Selner, M. Healthline (2018). Ectopic Pregnancy.
Harding, M. Patient (2017). Ectopic Pregnancy.
WebMD (2019). What to Know About Ectopic Pregnancy

 Penyebab kehamilan ektopik


 Faktor tuba, meliputi: penyempitan lumen tuba, gangguan silia tuba,
operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna, endometriosis tuba,
tumor;
 Faktor ovum, meliputi: rapid cell  devision, migrasi eksternal dan internal
ovum, perlekatan membran granulosa;
 Penyakit radang panggul;
 Kegagalan kontrasepsi;
 Efek hormonal, meliputi: penggunaan kontrasepsi mini pil, dan
 Riwayat terminasi kehamilan sebelumnya.

Referensi
Errol, Norwitz. 2008. At aGlance  Obstetri  dan Ginekologi. Jakarta:
Erlanga. Hlm: 16-17
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba
Medika. Hlm. 43-47.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis  Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm.
226-237.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi.
Jakarta: Widya Medika. Hlm116-123.
Linda J. Vorvick, MD. Ectopic
Pregnancy. nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000895.htm Diunduh 3
April 2012 pukul 01:40 WIB.
Josie, tenor. 2000. Ectopic
Pregnancy. aafp.org/afp/2000/0215/p1080.html Diunduh 3 April 2012
pukul 02:10 WIB.
Anggasuryadi. 2010. Kehamilan
Ektopik. anggasuryadi.wordpress.com/2010/01/23/kehamilan-ektopik/ 
Diunduh 3 April 2012 pukul 03:42 WIB.
2. Komplikasi kehamilan ektropik
 Komplikasi kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh misdiagnosis, diagnosis
yang terlambat, atau pendekatan tatalaksana yang kurang tepat. Kegagalan
untuk mendiagnosis kehamilan ektopik secara tepat dapat menyebabkan
ruptur tuba atau uterus yang kemudian dapat menyebabkan perdarahan masif,
syok, disseminated intravascular coagulopathy (DIC), dan kematian.
Tatalaksana kehamilan ektopik itu sendiri, baik tatalaksana expectant,
medikamentosa, maupun intervensi bedah, dapat menyebabkan komplikasi
Pasien harus diberikan informed consent dari awal terkait komplikasi-
komplikasi tersebut. Pada intervensi bedah, risiko komplikasi berupa
perdarahan ataupun infeksi pada organ sekitar, seperti kandung kemih, usus,
pembuluh darah, ataupun ureter.

Referensi
V.P. Sepillan, Ectopic Pregnancy, , 2016.
 Komplikasi yang dapat timbul akibat kehamilan ektopik, yaitu: ruptur tuba
atau uterus, tergantung lokasi kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan
perdarahan masif, syok, DIC, dan kematian.
Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain: perdarahan, infeksi,
kerusakan organ sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah
besar). Selain itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi.

referensi
Errol, Norwitz. 2008. At aGlance  Obstetri  dan Ginekologi. Jakarta: Erlanga.
Hlm: 16-17
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Hlm. 43-47.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis  Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 226-237.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta:
Widya Medika. Hlm116-123.
Linda J. Vorvick, MD. Ectopic
Pregnancy. nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000895.htm Diunduh 3 April
2012 pukul 01:40 WIB.
Josie, tenor. 2000. Ectopic
Pregnancy. aafp.org/afp/2000/0215/p1080.html Diunduh 3 April 2012 pukul
02:10 WIB.
Anggasuryadi. 2010. Kehamilan
Ektopik. anggasuryadi.wordpress.com/2010/01/23/kehamilan-ektopik/  Diunduh 3
April 2012 pukul 03:42 WIB.
Image, umm.edu
3. Pengobatan kehamilan ektopik ?

 Obat yang paling umum digunakan sebagai terapi pada kehamilan ektopik
adalah methotrexate. Methotrexate merupakan antagonis asam folat yang
menginhibisi sintesis DNA pada sel yang aktif membelah, temasuk trofoblas.
Pemberian secara tepat pada pasien terpilih memiliki tingkat kesuksesan
sampai 94%. Methotrexate telah lama diketahui efektif mengobati berbagai
jenis kanker dan penyakit autoimun.
 Intervensi bedah yang dapat dilakukan sebagai terapi pada kehamilan ektopik
adalah salpingektomi dan salpingostomi. Salpingektomi adalah pembedahan
untuk menyingkirkan/membuang Tuba Fallopi. Sementara salpingostomi
adalah metode membuka Tuba Fallopi, tetapi tanpa menyingkirkan tuba.
Salpingostomi dikenal juga dengan sebutan neosalpingostomi atau
fimbrioplasti. Disebut demikian karena prosedur ini merupakan prosedur
rekonstruksi tuba dengan cara membuka fimbriae tuba dan memperbaikinya.
Pada perempuan tanpa faktor risiko infertilitas atau sudah tidak berkeinginan
untuk memiliki anak lagi, salpingektomi lebih dianjurkan. Kedua metode
pembedahan ini dapat dilakukan baik secara laparoskopi maupun laparotomi.
Namun, saat ini laparoskopi lebih sering digunakan karena lebih cepat dan
cenderung memiliki efek samping yang lebih rendah.

Referensi

NICE Clinical Guideline, Ectopic Pregnancy and Miscarriage: Diagnosis and


Initial Management in Early Pregnancy of Ectopic Pregnancy and
Miscarriage, RCOG Press, London, 2012. Tersedia pada
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK132775/pdf/Bookshelf_NBK13277
5.pdf

NICE Clinical Guideline, Ectopic Pregnancy and Miscarriage: Diagnosis and


Initial Management, RCOG Pres, London, 2012. Tersedia pada
https://www.nice.org.uk/guidance/cg154/resources/ectopic-pregnancy-and-
miscarriage-diagnosis-and-initial-management-35109631301317

V.N Svalingam, W.C. Duncan, E. Kirk, L.A. Shepard, dan A.W. Horne,
Journal of Family Planning Reproductive Health Care, 2011, 37(4), 231-40.
Tersedia pada
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3213855/pdf/ukmss-
37127.pdf

M.B. Dayal, Salpingostmoy and Salpingectomy, , 2015.


4. Diagnosis kehamilan etropik ?

 Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan USG transvaginal untuk


memastikan terjadinya kehamilan ektopik. Selain membantu dokter
kandungan melihat kondisi organ reproduksi pasien, prosedur ini dapat
memastikan lokasi kehamilan secara akurat.
 Tes lain yang dapat dilakukan adalah tes darah, guna mengukur kadar hormon
hCG dan progesteron. Pada kehamilan ektopik, kadar kedua hormon tersebut
cenderung lebih rendah dibandingkan kehamilan normal.
Referensi
Lee, et al. (2018).Diagnosing Ectopic Pregnancy in the Emergency
Setting.Ultrasonography.37(1). pp. 78–87.
Torpy, et al. (2012) Ectopic Pregnancy. JAMA Patient Page, 308(8), pp.829.
American Pregnancy Association (2017).Ectopic Pregnancy
Mayo Clinic (2018).Diseases & Conditions.Ectopic Pregnancy.
Selner, M. Healthline (2018). Ectopic Pregnancy.
Harding, M. Patient (2017). Ectopic Pregnancy.
WebMD (2019). What to Know About Ectopic Pregnancy.
ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN EKTOPIK

A. Pengkajian
1. Anamnesis dan gejala klinis
 Riwayat terlambat haid
 Gejala dan tanda kehamilan muda
 Dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginan
 Terdapat aminore
 Ada nyeri mendadak di sertai rasa nyeri bahu dan seluruh abdomen, terutama abdomen
bagian kanan / kiri bawah
 Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam
peritoneum.
2. Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
a. Mulut            :           bibir pucat
b. Payudara       :           hyperpigmentasi, hipervaskularisasi, simetris
c. Abdomen      :           terdapat pembesaran abdomen.
d. Genetalia       :           terdapat perdarahan pervaginam
e. Ekstremitas   :           dingin

 Palpasi

a. Abdomen      :     uterus teraba lembek, TFU lebih kecil daripada UK, nyeri tekan,
perut teraba tegang, messa pada adnexa.
b. Genetalia           : Nyeri goyang porsio, kavum douglas menonjol.

 Auskultasi

Abdomen            : bising usus (+), DJJ (-)

 Perkusi

Ekstremitas : reflek patella + / +


3. Pemeriksaan fisik umum:
 Pasien tampak anemis dan sakit

 Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa.

 Kesadaran bervariasi dari baik sampai koma tidak sadar.

 Daerah ujung (ekstremitas) dingin

 Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat, adanya tanda-tanda


abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding
abdomen.

 Pemeriksa nadi meningkat, tekanan darah menurun sampai syok

 Pemeriksaan abdomen: perut kembung, terdapat cairan bebas darah, nyeri saat
perabaan.
4. Pemeriksaan khusus:
 Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks

 Kavum douglas menonjol dan nyeri

 Mungkin tersa tumor di samping uterus

 Pada hematokel tumor dan uterus sulit dibedakan.

 Pemeriksaan ginekologis: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan dan
kiri
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang, sedangkan
untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter dapat melakukan:

a. Laboratorium
 Hematokrit
Tergantung pada populasi dan derajat perdarahan abdominal yang terjadi.

 Sel darah putih


Sangat bervariasi dan tak jarang terlihat adanya leukositosis. Leoukosite
15.000/mm3.  Laju endap darah meningkat.
 Tes kehamilan
Pada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan pemeriksaan β-hCG positif. Pada
kehamilan intrauterin, peningkatan kadar β-hCG meningkat 2 kali lipat setiap dua hari,
2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan adanya peningkatan titer serial hCG yang
abnormal, dan 1/3 sisanya menunjukkan adanya peningkatan titer hCG yang normal.
Kadar hormon yang rendah  menunjukkan adanya suatu masalah seperti kehamilan
ektopik.
b. Pemeriksaan Penunjang/Khusus
 Setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.

 Pemeriksaan ultrosonografi (USG). Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi dari


rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi kehamilan
seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain.
USG :
o Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
o Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri
o Adanya massa komplek di rongga panggul

 Laparoskopi

peranan untuk menegakkan diagnosa kehamilan ektopik sudah diganti oleh USG

 Laparotomi 

Harus dilakukan pada kasus kehamilan ektopik terganggu dengan


gangguan hemostasis (tindakan diagnostik dan definitif).

 Kuldosintesis  

Memasukkan jarum kedalam cavum Douglassi transvaginal untuk menentukan ada


atau tidak adanya darah dalam cavum Douclassi. Tindakan ini tak perlu dikerjakan bila
diagnosa adanya perdarahan intraabdominal sudah dapat ditegakkan dengan cara
pemeriksaan lain.

 Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.


B. Diagnosa Keperawatan
Kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul adalah sebagai berikut:

1. Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi sebagai
efek tindakan pembedahan.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di
perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.
3. Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba falopi, pendarahan intraperitonial.
4. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak
mengenal sumber-sumber informasi.

C. Intervensi keperawatan
1. Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi sebagai
efek tindakan pembedahan.
Kriteria hasil: ibu menunjukan kestabilan/ perbaikan keseimbangn cairan yang di
buktikan oleh tanda-tanda vital yang stabil, pengisian kapiler cepat, sensorium tepat, serta
frekuensi berat jenis urine adekuat.

No Rencana Inervensi Rasional

1 Lakukan pendekatan kepada pasien Pasien dan keluarga lebih kooperatif


dan keluarga.

2 Memberikan penjelasan mengenai pasien mengerti tentang keadaan dirinya dan


kondisi pasien saat ini lebih kooperatif terhadap tindakan.

3 Observasi TTV dan observasi tanda parameter deteksi dini adanya


akut abdoment. komplikasiyang terjadi.

4 Pantau input dan output cairan Untuk mengetahui kesaimbangan cairan


dalam tubuh

5 Pemeriksa kadar Hb mengetahui kadar Hb klien sehubungan


dengan perdarahan.
6 Lakukan kolaborasi dengan tim medis melaksanakan fungsi independent.
untuk penanganan lebih lanjut.

2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di


perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.
Kriteria hasil: menunjukan perfusi jaringan yang adekuat, misalnya: Tanda-tanda vital
stabil, membrane mukosa warna merah muda, pengisian kapilerbaik, haluaran urine
adekuat, wajah tidak pucat dan mental seperti biasa.

No Tindakan intervensi rasional

1 Awasi tanda vital, kaji pengisian Memberikan informasi tentang


kapiler, warna kulit/membrane derajat/adekuat perfusi jaringan dan
mukosa, dasar kuku. membantu menentukan kebutuhan intervensi.

2 Catat keluhan rasa dingin, Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi perifer.


pertahankan suhu lingkungan dan Kenyamanan pasien/ kebutuhan rasa hangat
tubuh hangat sesuai indikasi. harus seimbang dengan kebutuhan untuk
menghindari panas berlebihan.

3 Kolaborasi dengan tim medis yang Mengidentifikasi defisiensi dan kebuutuhan


lain, awasi pemeriksaan lab: pengobatan atau terhadap terapi.
misalnya: HB/HT

3. Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba falopi, pendarahan intraperitonial.


Kriteria hasil: ibu dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi, tanda-tanda vital dalam batas
normal, dan ibu tidak meringis atau menunjukan raut muka yang kesakitan.

No Rencana Intervensi Rasional

Mandiri:

1 Tentukan sifat, lokasi dan durasi Membantu dalam mendiagnosis dan menentukan
nyeri. Kaji kontraksi uterus tindakan yang akan dilakukan. Ketidak
hemoragi ataunyeri tekan nyamanan dihubungkan dengan aborsi spontan
abdomen. dan molahidatiosa karena kontraksi uterus yang
mungkin diperberat oleh infuse oksitosin.
Rupture kehamilan ektropik mengakibatkan
nyeri hebat, karena hemoragi tersembunyi saat
tuba falopi rupture ke dalam abdomen.

2 Kaji steres psikologi Ansietas terhadap situasi darurat dapat


ibu/pasangan dan respons memperberat ketidak nyamanan karena
emosional terhadap kejadian. syndrome ketegangan, ketakutan, dan nyeri..

3 Berikan lingkungan yang tenang Dapat membantu dalam menurunkan tingkat


dan aktivitas untuk menurunkan asietas dan karenanya mereduksi
rasa nyeri. Instruksikan klien ketidaknyamanan.
untuk menggunakan metode
relaksasi, misalnya: napas
dalam, visualisasi distraksi, dan
jelaskan prosedur.

Kolaborasi:

4 Berikannarkotik atau sedative Meningkatkan kenyamanan, menurunkan


berikut obat-obat praoperatif bila komplikasi pembedahan
prosedur pembedahan
diindikasikan.

5 Siapkan untuk prosedur bedah Tingkatkan terhadap penyimpangan dasar akan


bila terdapat indikasi menghilangkan nyeri.

4. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak


mengenal sumber-sumber informasi.

Tujuan: ibu berpartisipasi dalam proses belajar, mengungkapkan dalam istilah sederhana,
mengenai patofisiologi dan implikasi klinis.
No Rencana Intervensi Rasional

1 Menjelaskan tindakan dan rasional Memberikan informasi, menjelaskan kesalahan


yang ditentukan untuk kondisi konsep pikiran ibu mengenai prosedur yang
hemoragia. akan dilakukan, dan menurunkan sters yang
berhubungan dengan prosedur yang diberikan.

2 Berikan kesempatan bagi ibu Memberikan klisifikasi dari konsep yang salah,
untuk mengaji\ukan pertanyaan identifikasi masala-masalah dan kesempatan
dan mengungkapkan kesalah untuk memulai mengembangkan ketrampilan
konsep penyesuaian (koping)

3 Diskusikan kemungkinan Memberikan informasi tentang kemungkinan


implikasi jangka ependek pada komplikasi dan meningkatkan harapan realita
ibu/janin dari kedaan pendarahan. dan kerja sama dengan aturan tindakan.

4 Tinjau ulang implikasi jangka Ibu dengan kehamilan ektropik dapat


panjang terhadap situasi yang memahami kesulitan mempertahankan setelah
memerlukan evaluasi dan tindakan pengangkatan tuba/ovarium yang sakit.
tambahan.

D. Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan,
mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi.

Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat,
dan bukan atas petunjuk data petugas kesehatan lain.

Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama
seperti dokter atau petugas kesehatan lain.
E. Evaluasi keperawatan
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang
hendak dicapai.

Anda mungkin juga menyukai