Anda di halaman 1dari 209

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN JAHE TERHADAP PERUBAHAN


TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATUA

Oleh:

VELICIA M.V.G. TJEN

C121 14 504

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN JAHE TERHADAP PERUBAHAN


TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATUA

Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

VELICIA M.V.G. TJEN

C121 14 504

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
ii
Pernyataan keaslian
iii
iv
ABSTRAK

Velicia M.V.G. Tjen. C12114504. PENGARUH PEMBERIAN JAHE TERHADAP


PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATUA, dibimbing oleh Elly L. Sjattar dan Nurmaulid.

Latar Belakang : Hipertensi masuk dalam sepuluh besar penyakit penyebab kematian tertinggi di
Makassar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi adalah dengan terapi
komplementer seperti terapi herbal dengan menggunakan ekstrak jahe.

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe terhadap perubahan
tekanan darah sebelu dan setelah 2 minggu pemberian jahe pada pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Batua.

Metode : Dalam penelitian ini digunakan Quasi Experimental dengan rancangan PreTest dan Post
Test Design. Kelompok intervensi diberikan ekstrak jahe selama 2 minggu dan dilakukan observasi
1 minggu setelah pemberian ekstrak jahe dihentikan. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 11
responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini juga digunakan
pendekatan dengan uji Paired T-Test, Uji Wilcoxon, dan Uji Mann-Withney..

Hasil : Pada kelompok intervensi, terdapat pengaruh pemberian ekstrak jahe terhadap tekanan darah
diastolik setelah 2 minggu (p=0,015) tetapi tekanan darah sistolik tidak terdapat pengaruh yang
signifikan (p=0,086). Sedangkan pada kelompok kontrol, tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap tekanan darah sistolik (p=0,086) dan diastolik (p=0,123). Perbedaan tekanan darah antara
kelompok intervensi dan kontrol setelah 2 minggu pemberian jahe dengan p=0,523 untuk sistolik
dan p=0,915 untuk diastolik tidak memilik perbedaan yang signifikan. Namun secara klinis, terdapat
penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada kelompok intervensi setelah 2 minggu
pemberian jahe dan 1 minggu pemberian jahe dihentikan tetapi tidak signifikan. Selain itu, secara
klinis juga terdapat perbedaan antara kelompok intervensi dan kontrol. Penurunan tekanan darah
yang tidak signifikan tersebut dipengaruhi oleh data karakteristik responden.

Kesimpulan dan saran : Pemberian ekstrak jahe dapat menurunkan tekanan darah diastolik pasien
hipertensi. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah sebaiknya lebih mengontrol hal-hal yang dapat
mempengaruhi tekanan darah.

Kata kunci : Hipertensi, ekstrak jahe, tekanan darah

Sumber literatur : 48 Kepustakaan (2002-2017)

v
ABSTRACT

Velicia M.V.G. Tjen. C121114504. THE EFFECT OF GIVING GINGER ON CHANGE


BLOOD PRESSURE IN PATIENTS WITH HYPERTENSION IN WORK AREA OF
BATUA COMMUNITY HEALTH CLINIC, guide by Elly L.Sjattar and Nurmaulid.

Background : Hypertension was included in the top ten most common cause of death in Makassar.
One way to overcome hypertension is with complementary therapies such as herbal therapy using
ginger extract.

Objective : this study was to determine the effect of giving ginger on changes blood pressure before
and after 2 weeks giving extract ginger in patients with hypertension in work area of Batua
Community Health Clinic.

Methods : This study used the Quasi Experimental with Pre Test and Post Test Design. Respondents
were given ginger extract for 2 weeks and observation 1 week after giving ginger extract stopped.
The sample size was 11 respondents each intervention and control group. On this study also used
approach with Paired T-Test, Uji Wilcoxon, dan Uji Mann-Whitney.

Result : In the intervention group, there was effect of ginger extract on diastolic blood pressure after
2 weeks (p = 0,015) but systolic blood pressure did not have significant effect (p = 0,086). While in
the control group, there was no significant effect on systolic blood pressure (p = 0.086) and diastolic
(p = 0.123). The difference in blood pressure between the intervention and control groups after 2
weeks of ginger administration with p = 0.523 for systolic and p = 0.915 for diastolic did not have
a significant difference. However, clinically, there was a decrease on systolic and diastolic blood
pressure in the intervention group after 2 weeks of ginger administration and 1 week of ginger was
stopped but not significant. In addition, there are also clinical differences between intervention and
control groups. The decrease in blood pressure is not significant is influenced by the data
characteristic of respondents.

Conclusions and suggestions : Ginger extract can reduce hypertensive diastolic blood pressure of
the patient. Recommendation for next researchers are better controlled for things that can affect
blood pressure.

Key words : Hypertension, Ginger Extract, Blood Pressure.


Source of literature : 48 Literatures (2002-2017).

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian

ini yang berjudul Pengaruh Pemberian Jahe Terhadap Perubahan Tekanan Darah

pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Batua. Peneliti juga

mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua saya, Papa dan Mama yang senantiasa memberikan

dukungan baik secara moril maupun materil demi kelancaran segala

kebutuhan saya dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Elly L.Sjattar, S.Kp., M.Kes. selaku pembimbing pertama dan

Nurmaulid, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing kedua yang

senantiasa mebimbingan, memberikan motivasi dan arahan-arahan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Yuliana Syam, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku penguji pertama dan

Ilkafah, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku penguji kedua yang memberikan

masukan dan arahan demi penyempurnaan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin

Makassar.

5. Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan bantuan, semangat dan

motivasi dalam menyusun skripsi ini.

6. Seluruh teman-teman yang telah memberikan bantuan dan semangat

kepada saya dalam menyusun proposal ini

vii
7. Semua orang yang telah membantu saya baik seraca langsung maupun

tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Strata-1 di

Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Peneliti menyadari

bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan tidak luput dari kekurangan. Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan dan perbaikan kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi ilmu keperawatan, masyarakat, serta dapat menjadi acuan untuk penelitian

selanjutnya.

Makassar, 19 Januari 2018

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xiv

DA FTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

1. Tujuan Umum ....................................................................................................6

2. Tujuan Khusus ....................................................................................................6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

1. Bagi Teoritis .......................................................................................................6

2. Bagi Praktis ........................................................................................................6

ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8

A. Tinjauan Umum Hipertensi ........................................................................... 8

1. Definisi...............................................................................................................8

2. Klasifikasi ..........................................................................................................9

3. Etiologi...............................................................................................................9

4. Patofisiologi ..................................................................................................... 10

5. Tanda dan Gejala .............................................................................................. 11

6. Faktor Risiko .................................................................................................... 11

7. Penatalaksanaan................................................................................................ 17

8. Komplikasi ....................................................................................................... 19

B. Tinjauan Umum Jahe .................................................................................. 21

1. Definisi............................................................................................................. 21

2. Taksonomi ........................................................................................................ 21

3. Jenis Jahe ......................................................................................................... 22

4. Kandungan ....................................................................................................... 23

5. Manfaat ............................................................................................................ 24

6. Kandungan Jahe dan Mekanisme Penurunan Tekanan Darah ............................. 25

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS.......................................... 28

A. Kerangka Konsep ........................................................................................ 28

B. Hipotesis ..................................................................................................... 28

BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 29

A. Rancangan Penelitian .................................................................................. 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................... 30

x
C. Populasi dan Sampel ................................................................................... 30

D. Alur Penelitian ............................................................................................ 32

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................................. 33

1. Identifikasi Variabel ......................................................................................... 33

2. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ........................................................ 33

F. Instrument Penelitian .................................................................................. 34

G. Pengumpulan, Pengelolahan dan Analisa Data ............................................ 35

1. Pengumpulan Data ............................................................................................ 35

2. Pengelolahan Data ............................................................................................ 36

3. Teknik Analisa Data ......................................................................................... 38

H. Etika Penelitian ........................................................................................... 39

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 41

A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 41

B. Pembahasan ................................................................................................ 49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 56

A. Kesimpulan ................................................................................................. 56

B. Saran........................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Klasfikasi Tekanan Darah ...................................................................... 9

Tabel 2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan


Lama Riwayat Hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Batua ............. 42
Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,
Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, Jenis Obat yang Dikonsumsi,
Penyakit Penyerta, Aktivitas Fisik, Merokok, Konsumsi Kopi dan
Kebiasaan Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Batua ........................ 43

Tabel 4 Tekanan Darah Sebelum Pemberian Jahe ........................................... 45

Tabel 5 Tekanan Darah Setelah Pemberian Jahe .............................................. 46

Tabel 6 Analisis Perubahan Tekanan Darah Sistolik, Sebelum (pre),


Setelah Diberikan Jahe, dan Setelah Pemberian Jahe
Diberhentikan ........................................................................................ 47

Tabel 7 Analisis Perubahan Tekanan Darah Diastolik, Sebelum (pre),


Setelah Diberikan Jahe, dan Setelah Pemberian Jahe
Diberhentikan ........................................................................................ 48

Tabel 8 Hasil Analisis Perbedaan Tekanan Darah pada Kelompok


Intervensi dan Kelompok Kontrol Setelah 2 Minggu Pemberian
Jahe dan 1 Minggu Setelah Pemberian Jahe Dihentikan ....................... 49

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jahe Gajah (Zingiber officinale var. Roscoe) ................................... 22

Gambar 2 Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum) ................................ 23

Gambar 3 Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) .................................. 23

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Konsep .................................................................................. 28

Bagan 2 Rancangan Penelitian ............................................................................ 29

Bagan 3 Alur Penelitian ....................................................................................... 32

xiv
DA FTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penjelasan Penelitian

Lampiran 2 Formulir Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Kuisioner Data Demografi

Lampiran 4 Lembar Pemberian /Pemantauan Ekstrak Jahe

Lampiran 5 Daftar Isian

Lampiran 6 SOP Pengukuran Tekanan Darah

Lampiran 7 SOP Pemberian Jahe

Lampiran 8 Analisa Data

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut American Heart Association (2014), hipertensi atau tekanan

darah tinggi sering dikaitkan dengan ketegangan, kegugupan, dan hiperaktif

oleh masyarakat. Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan

elevasi persisten dari tekanan darah sistolik (TDS) pada level 140 mmHg atau

lebih dan tekanan darah diastolik (TDD) pada level 90 mmHg atau lebih (Black

& Hawks, 2014). Hipertensi merupakan gangguan asimptomatik. Hipertensi

ditandai dengan gejala pusing atau nyeri kepala dan ketegangan pada bagian

punggung leher (Nurarif & Kusuma, 2015) serta peningkatan tekanan darah

secara persisten (Potter & Perry, 2005).

Hipertensi secara kilinis dapat diklasifikasikan menjadi Normal, Normal

Tinggi, Hipertensi Derajat 1, Hipertensi Derajat 2, Hipertensi Derajat 3 dan

Hipertensi Derajat 4. Pada klasifikasi Normal, tekanan darah sistoliknya

berkisar antara 120 sampai 129 dan tekanan darah diastoliknya berkisar antara

80 sampai 84 mmHg. Sedangkan pada Normal Tinggi, tekanan darah

sistoliknya berkisar antara 130 sampai 139 dan tekanan darah diastoliknya

berkisar antara 85 sampai 89 mmHg. Selanjutnya pada klasifikasi Hipertensi

Derajat 1, tekanan darah sistoliknya berkisar antara 140 sampai 159 dan

tekanan darah diastoliknya berkisar antara 90 sampai 99 mmHg, pada

Hipertensi Derajat 2 tekanan darah sistoliknya berkisar antara 160 sampai 179

dan tekanan darah diastoliknya berkisar antara 100 sampai 109 mmHg, dan

1
pada Hipertensi Derajat 3 tekanan darah sistoliknya berkisar antara 180 sampai

209 dan tekanan darah diastoliknya berkisar antara 100-119 mmHg. Pada

klasifikasi yang terakhir yaitu Hipertensi Derajat 4, tekanan darah sistoliknya

>210 dan tekanan darah diastoliknya >120 mmHg (Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan klasifikasi tersebut, ditemukan jumlah penderita hipertensi

semakin meningkat.

Menurut American Heart Association (2014), sekitar 77,9 juta orang

dewasa di United States menderita hipertensi dimana prevalensi hipertensi

pada orang dewasa usia ≥20 tahun dan lansia dari tahun 2007 sampai tahun

2010 meningkat. Hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian dpada

63.119 orang di Amerika tahun 2010 dan terdaftar sebagai penyebab utama

kematian sekitar 362.895 dari 2,5 juta kematian di U.S. pada tahun 2010. Tidak

hanya di luar negeri, penderita hipertensi di Indonesia juga meningkat.

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dalam kategori penyakit

tidak menular.

Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, hipertensi di Indonesia menduduki

peringkat keenam dalam kelompok penyakit tidak menular (PTM) yang

ditimbulkan dari penyakit kardiovaskular. Prevalensi hipertensi di Indonesia

pada umur ≥ 18 tahun sebesar 25,8% dengan penderita hipertensi tertinggi di

Bangka Belitung sebesar 30,9%. Prevalensi hipertensi pada perempuan

cenderung lebih tinggi daripada laki-laki dan prevalensi hipertensi di perkotaan

cenderung lebih tinggi daripada di pedesaan. Pada analisis hipertensi pada usia

15-17 tahun menurut JNC VII 2003, prevalensi nasional sebesar 5,3% (laki-

2
laki 6,0% dan perempuan 4,7%), pedesaan (5,6%), dan di perkotaan (5,1%).

Sulawesi Selatan menduduki peringkat 26 dengan pasien hipertensi terbanyak

di Indonesia dengan prevalensi yang terdiagnosa hipertensi sebesar 10,3%,

terdiagnosa hipertensi atau sedang minum obat hipertensi sebesar 10,5%,

minum obat hipertensi tanpa didiagnosa hipertensi sebesar 0,1%, dan

dilakukan pengukuran tekanan darah sebesar 28,1% (RISKESDAS, 2013).

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (2016), jumlah penderita

hipertensi pada tahun 2015 terjadi sebanyak 142.571 orang dan kota Makassar

menduduki peringkat ke-6 dengan kasus hipertensi tertinggi dari 24

kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan. Hipertensi menempati urutan ke-

3 dalam 10 penyakit penyebab utama kematian tertinggi tahun 2015 di kota

Makassar sebesar 11.596 kasus (Dinas Kesehatan Kota Makassar, 2016).

Upaya yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan di Sulawesi Selatan

meliputi terapi farmakologis dan non farmakologis. Namun dampak dari upaya

yang dilakukan tersebut tidak bisa maksimal dan sulit tercapai jika terdapat

faktor risiko pada pasien seperti kegemukan atau obesitas, stress, merokok,

atau kebiasaan makan salah satunya karena mengkonsumsi garam yang

berlebih (Sherwood, 2013). Jika hal tersebut dibiarkan atau tidak tertangani

dengan baik akan mengakibatkan komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi

adalah stroke yang dapat menyebabkan kematian. Hipertensi juga merupakan

faktor yang dapat memperberat serangan jantung (infark miokard) (Potter &

Perry, 2005). Ada dua penatalaksanan untuk mengurangi dampak dari

hipertensi yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis.

3
Terapi farmakologis yaitu terapi yang dilakukan dengan pemberian

medikasi berupa obat-obatan. Jenis-jenis medikasi antihipertensi meliputi

diuretik, penyekat beta-adregenik atau beta-blocker, vasodilator, penyekat

saluran kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) (Potter

& Perry, 2005). Selain terapi farmakologis, terapi nonfarmakologis untuk

penderita hipertensi juga dapat dilakukan. Terapi non farmakologis untuk

penderita hipertensi adalah dengan modifikasi gaya hidup seperti,

mempertahankan gaya hidup sehat dengan berolahraga dan mengkonsumsi

makanan yang sehat untuk mengendalikan berat badan agar tidak mengalami

obesitas, berhenti merokok, belajar mengendalikan stress, serta mengurangi

asupan garam (Nurarif & Kusuma, 2015). Selain itu, terdapat juga terapi

komplementer seperti terapi herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi

hipertensi menggunakan tanaman herbal seperti mengkudu, daun salam,

kunyit, belimbing wuluh dan bawang putih (Syaifuddin, 2013). Dalam

penelitian yang dilakukan Ojulari, Okesina, dan Owoyele (2014) tentang efek

ekstrak Jahe (Zingiber Officinale) terhadap tekanan darah dan denyut jantung

pada orang sehat di Universitas Ilorin, Kwara State, Nigeria pada 60 responden

menyebutkan bahwa terdapat efek penurunan tekanan darah setelah 2 jam

pemberian ekstrak Jahe.

Jahe dapat memperlancar sirkulasi darah dan menjaga tekanan darah tetap

rendah (Bhuiyan, 2015). Kandungan mineral yang tinggi pada jahe berupa

magnesium, kalsium, fosfor dan potasium sangat bermanfaat untuk spasme

otot, nausea, hipertensi, dan penyakit gastrointestinal. Potasium berperan

4
dalam regulasi tekanan darah dan mengatur detak jantung (Ojulari, Okesina, &

Owoyele, 2014). Selain itu, senyawa yang dikandung dalam jahe seperti

flavonoid, fenol dan saponin juga berperan dalam penurunan tekanan darah

(Anthony, 2008). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk meneliti permasalahan tersebut untuk mengetahui Pengaruh Pemberian

Jahe Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Kota Makassar.

B. Rumusan Masalah

Pada tahun 2015, menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

(2016), jumlah penderita hipertensi pada tahun 2015 terjadi sebanyak 142.571

orang dan kota Makassar menduduki peringkat ke-6 dengan kasus hipertensi

tertinggi dari 24 kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan. Hipertensi

menempati urutan ke-3 dalam 10 penyakit penyebab utama kematian tertinggi

tahun 2015 di kota Makassar sebesar 11.596 kasus (Dinas Kesehatan Kota

Makassar, 2016). Upaya yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan di

Sulawesi Selatan meliputi terapi farmakologis dan non farmakologis. Akan

tetapi, terapi non farmakologis dengan menggunakan jahe masih jarang

dilaporkan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik utnuk melakukan

penelitian tentang Bagaimanakah Pengaruh Pemberian Jahe Terhadap

Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Batua?

5
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah diketahui pengaruh pemberian

jahe terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah

kerja puskesmas Batua.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui tekanan darah sebelum dilakukan pemberian jahe pada

pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.

b. Diketahui tekanan darah setelah dilakukan pemberian jahe pada

pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.

c. Diketahui pengaruh pemberian jahe terhadap perubahan tekanan

darah sebelum dan setelah dilakukan pemberian jahe pada pasien

hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Teoritis

Diharapkan mampu menambah studi kepustakaan tentang

penatalaksanaan hipertensi dalam menurunkan tekanan darah dengan

pemberian jahe.

2. Bagi Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu perawat dalam

memberikan intervensi nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan

darah pada penderita hipertensi dengan pemberian jahe.

6
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang

dapat digunakan masyarakat dalam meurunkan tekanan darah pada

penderita hipertensi dan dapat diaplikasikan sebagai bentuk terapi

nonfarmakologi yang murah dan mudah dilakukan secara mandiri.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Hipertensi

1. Definisi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan elevasi persisten dari

tekanan darah sistolik (TDS) pada level 140 mmHg atau lebih dan tekanan

darah diastolik (TDD) pada level 90 mmHg atau lebih (Black & Hawks,

2014). Menurut Kozier, dkk (2011), hipertensi merupakan keadaan dimana

tekanan darah terus menerus berada di atas nilai normal dan merupakan

gangguan asimptomatik (tanpa gejala yang jelas). Hipertensi ditandai

dengan peningkatan tekanan darah secara persisten (Potter & Perry, 2005).

Hipertensi merupakan gangguan paling yang paling umum pada tekanan

darah. Hipertensi merupakan faktor utama penyebab kematian karena

stroke dan memperberat serangan jantung atau infark miokard (Potter &

Perry, 2005). Hipertensi juga merupakan komplikasi medis yang paling

umum pada masa kehamilan (Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2013).

8
2. Klasifikasi

Berikut ini merupakan klasifikasi tekanan darah untuk usia dewasa 18

tahun dan lansia:

Tabel 1 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Usia Dewasa 18 Tahun dan Lansia

Sistolik Diastolik
Kategori
(mmHg) (mmHg)
Normal < 130 <85
Normal Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi Derajat 2 160-179 100-109
Hipertensi Derajat 3 180-209 110-119
Hipertensi Derajat 4 ≥210 ≥120
Sumber: (Potter & Perry, 2005)

3. Etiologi

Hipertensi biasanya dihubungkan dengan pengerasan dan hilangnya

elastisitas dinding arteri yang mengakibatkan tahan vaskular perifer

meningkat dalam pembuluh darah yang keras dan tidak elastis sehingga

jantung harus memompa melawan tahanan yang lebih besar secara

kontinu. Hal ini juga mengakibatkan aliran darak ke organ vital, seperti

jantung, otak dan ginjal, menurun (Potter & Perry, 2005). Berdasarkan

penyebabnya, hipertensi dikelompokkan menjadi hipertensi primer dan

hipertensi sekunder (Sherwood, 2013).

Hipertensi primer atau hipertensi esensial atau hipertensi idiopatik

merupakan kasus yang hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.

Faktor yang dapat mempercepat atau memperburuk hipertensi primer ini

adalah kegemukan, stress, merokok, atau kebiasaan makan (Sherwood,

2013). Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang terjadi akibat

9
masalah primer lain atau gangguan sistem lain. Contoh hipertensi sekunder

yaitu, hipertensi ginjal, hipertensi endokrin, dan hipertensi neurogenik

(Sherwood, 2013). Penyebab hipertensi sekunder yaitu penggunaan

esterogen, penyakit ginjal, sindrom cushing, dan hipertensi yang

berhubungan dengan kehamilan (Nurarif & Kusuma, 2015).

4. Patofisiologi

Pusat vasomotor pada medulla di Otak merupakan mekanisme yang

mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah. Pusat vasomotor ini

bermula jaras saraf simpatis kemudian berlanjut ke bawah ke korda

spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di

thoraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam

bentuk impuls yang bergerak melalui system saraf simpatis ke ganglia

simpatis. Pada saat itu, neuron pre-ganglion melepaskan asetilkolin, yang

akan merangsang serabut saraf setelah ganglion ke pembuluh darah,

dimana dengan dilepaskannya nonepinefrin mengakibatkan konstriksi

pembuluh darah. Faktor yang dapat mempengaruhi respon pembuluh

darah terhadap rangsangan vasomotor adalah kecemasan dan ketakutan.

Penderita hipertensi sangat sensitif terhadap nonepinefrin (Brunner &

Suddarth, 2002).

Ketika sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai

respon rangsangan emosi pada saat yang bersamaan, kelenjar adrenal juga

terangsang sehingga mengakibatkan penambahan aktivitas vasokonstriksi.

Medulla adrenal mensekresikan epinefrin yang menyebabkan

10
vasokonstriksi. Sedangkan, korteks adrenal mensekresikan kortisol dan

steroid yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah.

Pelepasan renin disebabkan oleh vasokonstriksi yang mengakibatkan

penurunan aliran darah ke ginjal (Brunner & Suddarth, 2002).

Renin yang dilepaskan merangsang pembentukan angiostensin I

kemudian berubah menjadi angiostensin II. Vasokonstriksi yang kuat akan

merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon tersebut

mnyebabkan resistensi natrium dan air oleh tubulus ginjal sehingga

menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Hal tersebutlah yang

menyebabkan hipertensi (Brunner & Suddarth, 2002).

5. Tanda dan Gejala

Gejala yang paling sering dilaporkan dari penderita hipertensi ini

adalah pusing atau nyeri kepala serta ketegangan pada bagian punggung

leher. Beberapa pasien yang menderita hipertensi mengeluh sakit kepala,

pusing, lemas, lelah, gelisah, mual, dan muntah. Tanda dan gejala lain

yang muncul yaitu sesak napas, epistaksis, dan kesadaran menurun

(Nurarif & Kusuma, 2015).

6. Faktor Risiko

Faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperburuk hipertensi

adalah kegemukan atau obesitas, kebiasaan merokok, stres, dan kebiaasan

makan seperti mengkonsumsi makan yang mengandung garam secara

berlebih (Sherwood, 2013). Menurut Black & Hawks tahun 2014, faktor

risiko pada hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu faktor-faktor risiko yang

11
dapat diubah dan tidak dapat diubah. Faktor-faktor risiko yang tidak dapat

diubah yaitu riwayat penyakit keluarga, usia, dan jenis kelamin.

Sedangkan faktor-faktor risiko yang dapat diubah yaitu diabetes, stress,

obesitas, nutrisi dan penyalahgunaan obat.

a) Faktor-faktor risiko yang dapat diubah

1) Riwayat keluarga

Hipertensi dianggap poligenik dan multifactorial – yaitu,

pada seseorang dengan riwayat hipertensi keluarga, beberapa gen

mungkin berinteraksi dengan yang lainnya dan juga lingkungan

yang dapat menyebabkan tekanan darah naik dari waktu ke

waktu. Kecenderungan genetis yang membuat keluarga tertentu

lebih rentan terhadap hipertensi mungkin berhubungan dengan

peningkatan kadar natrium intraseluler dan penurunan rasio

kalsium-natrium, yang lebih sering ditemukan pada orang

berkulit hitam. Klien dengan orang tua yang memiliki hipertensi

berada pada risiko hipertensi yang lebih tinggi pada usia muda.

2) Usia

Hipertensi primer biasanya munul antara usia 30-50 tahun.

Peristiwa hipertensi meningkat dengan usia: 50-60% klien yang

berumur lebih dari 60 tahun memiliki tekanan darah lebih dari

140/90 mmHg. Penelitian epidemiologi, bagaimanapun juga,

telah menunjukkan prognosis yang lebih buruk pada klien yang

hipertensinya muali pada usia muda. Hipertensi sistolik terisolasi

12
umumnya terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Di

antara orang dewasa, pembacaan TDS lebih baik daripada TDD

karena merupakan predictor yang lebih baik untuk

memungkinkan kejadian di masa depan seperti penyakit jantung

koroner, stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.

3) Jenis kelamin

Pada keseluruhan insiden, hipertensi lebih banyak terjadi

pada pria dan wanita hamper sama antara usia 55 sampai 74

tahun; kemudian setelah usia 74 tahun, wanita berisiko lebih

besar.

b) Faktor-faktor risiko yang dapat diubah

1) Diabetes

Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dari dua kali lipat pada

klien diabetes menurun beberapa studi penelitian terkait Diabetes

mempercepat arterosklerosis dan menyebabkan hipertensi karena

kerusakan pada pembuluh darah besar. Oleh karena itu, hipertensi

akan menjadi diagnosis lazim pada diabetes, meskipun

diabetesnya terkontrol dengan baik. Ketika seorang klien diabetes

didiagnosis dengan hipertensi, keputusan pengobatan dan

perawatan tindak lanjut harus benar-benar individual dan agresif.

2) Stres

Stress meningkatkan resistansi vaskular perifer dan curah

jantung serta menstimulasi aktivitas system saraf simpatis. Dari

13
waktu ke waktu hipertensi dapat berkembang. Stressor bisa

banyak hal, mulai dari suara, infeksi, peradangan, nyeri,

berkurangnya suplai oksigen, panas, dingin, trauma, pengerahan

tenaga berkepanjangan, respons pada peristiwa kehidupan,

obesitas, usia tua, obat-obatan, penyakit, pembedahan dan

pengobatan medis dapat memicu respons stres.

Ransangan berbahaya ini dianggap oleh seseorang sebagai

ancaman atau dapat menyebabkan bahaya; kemudian sebuah

respons psikopatologis “melawan-atau-lari” (fight or flight)

diprakarsai di dalam tubuh. Jika respon stress menjadi berlebihan

atau berkepanjangan, disfungsi organ sasaran atau penyakit yang

akan dihasilkan. Sebuah laporan dan Lembaga Stress Amerika

(American Institute of Stress) memperkirakan 60% sampai 90%

dari seluruh kunjungan perawatan primer meliputi keluhan yang

berhubungan dengan stres. Oleh karena stress adalah

permasalahan persepsi, interpretasi orang terhadap kejadian yang

menciptakan banyak stressor dan respon stress. Keadaan

emosional (stres) dapat memicu peningkatan hormon adrenalin

dimana hormon tersebut akan mengakibatkan jantung memompa

darah lebih cepat sehingga terjadi peningkatan tekanan darah

(Nuraini, 2015).

14
3) Obesitas

Obesitas, terutama pada tubuh bagian atas (tubuh berbentuk

“apel”), dengan meningkatnya jumlah lemak sekitar diafragma,

pinggang dan perut, dihubungkan dengan pengembangan

hipertensi. Orang dengan kelebihan berat badan tetapi

mempunyai kelebihan paling banyak di pantat, pinggul, dan paha

(tubuh berbentuk “pear”) berada pada risiko jauh lebih sedikit

untuk pengembangan hipertensi sekunder daripada peningkatan

berat badan saja. Kombinasi obesitas dengan faktor-faktor lain

dapat ditandai dengan sindrom metabolis, yang juga

meningkatkan risiko hipertensi.

4) Nutrisi

Konsumsi natrium bisa menjadi faktor penting dalam

perkembangan hipertensi esensial. Paling tidak 40% dari klien

yang akhirnya terkena hipertensi akan sensitif terhadap garam

dan kelebihan garam mungkin menjadi penyebab pencetus

hipertensi pada individu ini. Diet tinggi garam mungkin

menyebabkan pelepasan hormon natriuretik yang berlebihan,

yang mungkin secara tidak langsung meningkatkan tekanan

darah. Muatan natrium juga menstimulasi mekanisme

vasopressor di dalam sistem saraf pusat (SSP). Penelitian juga

menunjukkan bahwa asupan diet rendah kalsium, kalium dan

magnesium dapat berkontribusi dalam pengembangan hipertensi.

15
5) Penyalahgunaan obat

Merokok sigaret, mengonsumsi banyak banyak alkohol, dan

beberapa pengguna obat terlarang merupakan faktor risiko

hipertensi. Pada dosis tertentu nikotin dalam rokok sigaret serta

obat seperti kokain dapat menyebabkan naiknya tekanan darah

secara langsung; namun bagaimanapun juga, kebiasaan memakai

zat itu telah turut meningkatkan kejadian hipertensi dari waktu ke

waktu. Kejadian hipertensi juga tinggi di antara orang yang

minum 3 ons etanol per hari. Pengaruh dari kafein adalah

kontroversial. Kafein meningkatkan tekanan darah akut tetapi

tidak menghasilkan efek berkelanjutan.

6) Pola hidup

Pola hidup yang tidak sehat juga mempengaruhi tekanan darah

seperti merokok, konsumsi kopi serta mengkonsumsi makana

yang berlemak. Rokok mengandung nikotin yang membentuk

plak yang dapat menyebabkan arteroklerosis sehingga pembuluh

darah menyempit dan menghambat peredaran darah. Hal tersebut

memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu, efek langsung dari

nikotin adalah pelepasan hormon epinefrin dan norepinefrin

dimana hormon tersebut berperan dalam peningkatan tekanan

darah (Setyanda, Sulastri, & Lestari, 2015). Konsumsi kopi juga

merupakan salah satu faktor pemicu peningkatan tekanan darah

karena kopi mengandung kafein. Kafein memiliki efek untuk

16
meningkatkan tekanan darah karena dapat berikatan dengan

reseptor adenosin yang akan mengaktifkan sistem saraf simpatik

sehingga membuat vasokonstriksi pembuluh darah (Kurniawaty

& Insan, 2016). Mengkonsumsi makanan yang mengandung

lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol. Kolesterol dapat

membuat plak sehingga menghambat peredaran darah karena

pembuluh darah menjadi sempit dan mengurangi kelenturan

pembuluh darah. Hal tersebut dapat menyebabkan tekanan darah

meningkat (Maryati, 2017).

7. Penatalaksanaan

Ada dua penatalaksanan untuk mengurangi dampak dari hipertensi

yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Terapi

farmakologis yaitu terapi yang dilakukan dengan pemberian medikasi

berupa obat-obatan. Jenis-jenis medikasi antihipertensi meliputi diuretik,

penyekat beta-adregenik atau beta-blocker, vasodilator, penyekat saluran

kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).

Jenis medikasi diuretik berupa Furosemid (Lasix), Spironolakton

(Aldactone), Metolason, Politiazid, dan Bensitiazid yang berfungsi untuk

menurunkan tekanan darah dan mengubah reabsorpsi ginjal terhadap

natrium dan air sehingga menurunkan volume sirkulasi cairan.

Selanjutnya, jenis medikasi penyekat beta adregenik beta-blocker seperti

Atenolol (Tenormin), Nadolol (Cogard), Timolol meleat (Blocadren), dan

Propranalol (Inderal) yang berfungsi untuk mengurangi frekuensi jantung

17
serta curah jantung dengan cara bergabung bersama reseptor beta

adregenik di jantung, arteri dan arteriol untuk menyekat respon terhadap

nervus simpatik. Jenis medikasi selanjutnya adalah vasodilator berupa

Hidralazin hidrokloroid (Asperoline) dan Minoksidil (Loniten) yang

bekerja pada otot polos arteriolar untuk merelaksasikan dan menurunkan

tekanan vaskular perifer. Penyekat saluran kalsium merupakan jenis

medikasi antihipertensi berupa Verapamil hidroklorid (Calan) dan

Nifedipin (Procardia) yang dapat mengurangi tahanan vascular perifer

dengan vasodilatasi sistemik. Jenis medikasi yang terakhir adalah

penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) seperti Captopril

(Capoten), Enalapril (Vasotec) dan Lisinopril (Prinivil) yang dapat

menurunkan tekanan darah dengan menyekat konversi angiostensin I

menjadi angiostensin II dan mencegah vasokonstriksi. ACE juga dapat

menurunkan produksi aldosterone dan retensi cairan serta mengurangi

volume cairan bersirkulasi (Potter & Perry, 2005). Selain terapi

farmakologis, terapi nonfarmakologis untuk penderita hipertensi juga

dapat dilakukan. Terapi non farmakologis untuk penderita hipertensi

adalah dengan modifikasi gaya hidup seperti, mempertahankan gaya hidup

sehat dengan berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk

mengendalikan berat badan agar tidak mengalami obesitas, berhenti

merokok, belajar mengendalikan stress, serta mengurangi asupan garam

(Nurarif & Kusuma, 2015). Olahraga secara teratur seperti berjalan, lari,

berenang, bersepeda dapat menurunkan tekanan darah dan memperbaiki

18
keadaan jantung. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur, merngurangi

asupan garam dan makanan yang menyebabkan kolesterol serta berhenti

merokok juga dianjurkan kepada penderita hipertensi (Aspiani, 2015).

Selain itu, terdapat juga terapi komplementer nonfarmakologis yang secara

statistik bermakna dapat mengontrol dan mempertahankan tekanan darah

pada pasien hipertensi (HIkayati, Flora, & Purwanto, 2013). Dalam

penelitian ini terapi komplementer yang digunakan adalah terapi herbal.

8. Komplikasi

Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit hipertensi ini adalah

stroke, infark miokard atau serangan jantung, gagal ginjal, ensefalopati

atau kerusakan otak, dan kejang pada wanita preeklampsia. Stroke dapat

terjadi akibat tekanan darah yang tinggi di otak atau akibat embolus yang

terlepas dari pembuluh darah selain otak yang mengalami tekanan tinggi.

Stroke dapat terjadi apabila arteri yang menuju ke otak mengalami

hipertrofi dan penebalan, sehingga aliran darah yang menuju ke otak

berkurang. Arteri ke otak yang mengalami arterosklerosis tersebut dapat

meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma (Aspirasi, 2014).

Serangan jantung atau infark miokard terjadi apabila arteri coroner

tidak dapat menyuplai oksigen ke miokardium atau apabila terjadi

thrombus yang menghambat aliran darah pada pembuluh darah.

Kebutuhan oksigen ke miokardium yang tidak terpenuhi dapat

mengakibatkan iskemia jantung yang menyebabkan infark. Pada hipertrofi

ventrikel dapat menyebabkan perubahan waktu hantaran listrik yang

19
melintasi ventrikel sehingga dapat terjadi disritmia, peningkatan resiko

pembentukan bekuan dan hipoksia jantung (Aspirasi, 2014).

Gagal ginjal terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi

pada kapiler glomerulus. Rusaknya glomerulus dapat menyebabkan aliran

darah ke nefron terganggu dan dapat menyebabkan hipoksik dan kematian

jika berlanjut. Rusaknya membran glomerulus menyebabkan protein

keluar melalui urin sehingga tekanan osmoid plasma berkurang dan dapat

menimbulkan edema pada pasien hipertensi kronik (Aspirasi, 2014).

Kerusakan otak atau ensefalopati terjadi pada pasien hipertensi

dengan peningkatan tekanan darah yang cepat dan berbahaya. Tekanan

darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan tekanan kapiler dan

mendorong cairan ke interstisial di seluruh susunan system saraf pusat

sehingga neuron disekitarnya menjadi kolaps dan dapat mengakibatkan

penderita menjadi koma bahkan meninggal (Aspirasi, 2014).

Kompikasi yang juga bisa terjadi adalah kejang pada wanita

preeklampsia. Bayi yang lahir munkin akan lahir dengan berat badan kecil

akibat perfusi plasenta yang tidak adekuat sehingga dapat mengalami

hipoksia dan asidosis jika ibu mengalami kelang selama atau sebelum

proses persalinan (Aspirasi, 2014). Hipertensi juga dapat mengakibatkan

keparahan aterosklerosis, stroke, nefropati, penyakit vaskular perifer,

aneurisma aorta, dan gagal jantung. Hampir semua orang dengan gagal

jantung telah didahului oleh hipertensi. Jika hipertensi dibiarkan tanpa

pengobatan, hamper separuh klien hipertensi akan meninggal karena

20
penyakit jantung, dan sisa 10-15% akan meninggal karena gagal ginjal

(Black & Hawks, 2014).

B. Tinjauan Umum Jahe

1. Definisi

Jahe atau Zingiber officinale termasuk dalam famili Zingiberaceae

atau temu-temuan. Tanaman jahe memiliki batang semu, berwarna hijau,

pangkal batang berwarna putih hingga kemerah-merahan yang berbentuk

silindris dan berdiri tegak dengan tinngi sekitar 30-75 cm. Tanaman jahe

memiliki daun dengan panjang 15-23 cm, lebar 1-2,5 cm dan tumbuh

berselang-seling teratur. Bunga jahe tumbuh dari rimpang, muncul ke

permukaan tanah, berbentuk tongkat, mahkota bunga bebentuk tabung dan

berwana kuning kehijau-hijauan. Tanaman jahe juga memiliki daun

pelindung yang berbentuk bulat telur, tidak berbulu, dan berwarna hijau

cerah (Murniati, 2006). Rimpang atau akar tinggal merupakan batang yang

tumbuh di bawah permukaan tanah secara mendatar yang memiliki buku-

buku, ruas serta daun sisik pada permukaannya (Budhwaar, 2006).

2. Taksonomi

Taksonomi tumbuhan jahe menurut Suprapti (2003), yaitu jahe termasuk

dalam kingdom Plantae, subkingdom Tracheobionta, superdivisi

Sprematophyta dan divisi Magnoliophyta. Jahe juga termasuk dalam

kelas Liliiopsida, subkelas Commelinidae, ordo Zingiberales, dan family

Zingiber. Jahe memiliki tiga spesies yaitu Zingiber officinale Roscoe atau

yang dikenal dengan Jahe Gajah (Jahe Putih Besar), Zingiber officinale

21
Amarum atau yang dikenal dengan Jahe Emprit (Jahe Putih Kecil), dan

Zingiber officinale Rubrum atau yang dikenal dengan Jahe Merah.

3. Jenis Jahe

Jahe dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan

warna rimpangnya, yaitu jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah. Jahe

merah berukuran paling kecil, berwarna merah sampai jingga, beraroma

tajam dan berserat kasar. Jahe emprit merupakan jenis jahe dengan ukuran

sedang, berwarna putih atau kuning, bebrbentuk agak pipih, berserat

lembut dan aromanya tidak terlalu tajam. Sedangkan jahe gajah memiliki

ukuran rimbang yang paling besar, berwarna kuning atau kuning muda,

berserat sedikit dan lembut, serta beraroma tidak terlalu tajam. Jahe gajah

juga biasa dikenal dengan sebutan jahe badak atau jahe kombongan

(Bengkulu) (Suprapti, 2003). Menurut Herlina, dkk dalam Fathona, jahe

merah merupakan jenis jahe yang banyak digunakan sebagai obat karena

memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang paling tinggi

dibandingkan dengan jenis jahe lainnya (Fathona, 2011). Jahe yang biasa

digunakan dalam pembuatan jamu adalah jahe merah (Kurniawan, 2016).

Gambar 1 Jahe Gajah (Zingiber officinale var. Roscoe)

22
Gambar 2 Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum)

Gambar 3 Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)

Sumber gambar 1, 2 dan 3: http://jahe.greenleafindonesia.co.id/hello-world/

4. Kandungan

Jahe mengandung protein 8,6%, lemak 6,4%, serat 6,9%, karbohidrat

66,5%, abu 5,7%, kalsium 0,1%, fosfor 0.15%, natrium 0,03%, kalium

(potassium) 1,4%, vitamin A 175 IU/100gr, vitamin B 0,05mg/100gr,

vitamin B2 0,13mg/100gr, vitamin C 12 mg/100gr, niasin 1,9mg/100gr,

kalori 380 kal/100gr (Budhwaar, 2006). Pada ekstrak jahe yang dilarutkan

dengan air 1000C terdapat kandungan antioksidan, yaitu Polyphenols

888mg/100gr, Tannin 1,34gr/100gr, Flavonoids 1,371gr/100gr (Praskash

& Pilerood, 2010). Kandungan yang mudah menguap pada jahe, yaitu

alpha-zingiberene 22,29%, beta-sesquiphellandrene 8,58%, alpha-

farnesene 3,93%, beta-bisabolene 3,87%, alpha-curcumene 2,63%.

23
Kandungan memberi rasa pedas pada jahe, yaitu Gingerol 9,38%, Shogaol

7,59%, dan Zingerone 9,24% (Zhan, Wang, Xu, & Yin, 2008).

Komponen utama dari jahe segar adalah gingerol. Saat adanya panas

atau pada suhu tinggi, gingerol akan berubah menjadi shogaol yang

memiliki rasa yang lebih pedas. Pada jahe kering, konsentrasi gingerol

lebih rendah dan shogaol lebih tinggi. Sebaliknya, pada jahe segar

konsentrasi gingerol lebih tinggi dan shogaol lebih rendah (Hernani &

Winarti, 2011). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fathona

(2011), kandungan (6)-, (8)-, (10)-gingerol dan (6)-shogaol pada jahe

gajah sebesar 9,56 mg/gr, 1,49 mg/gr, 2,96 mg/gr dan 0,92 mg/gr; pada

jahe emprit sebesar 22,57 mg/gr, 4,73 mg/gr, 6,68 mg/gr, 2,24 mg/gr; serta

pada jahe merah 18,03 mg/gr, 4,09 mg/gr, 4,61 mg/gr, 1,36 mg/gr. Jenis

jahe yang mengandung gingerol dan shogaol yang terbesar adalah jahe

empriit, jahe merah, dan jahe gajah. Selain (6)-gingerol, flavonoid & fenol

asid merupakan molekul bioaktif dalam jahe dan flavonoid merupakan

molekul yang sangat penting berperan dalam anti oksidan adan inhibitor

enzim (Ghasemzadeh, Jaafar, & Rahmat, 2010). Dalam penelitian ini

menggunakan jahe emprit yang memilki kandungan gingerol dan shogaol

paling tinggi.

5. Manfaat

Jahe memiliki manfaat dalam sistem kardiovaskular yaitu

meningkatkan aliran cairan tubuh dengan merangsang sirkulasi darah ke

seluruh tubuh. Peningkatan sirkulasi darah dapat merangsang

24
peningkatkan metabolisme sel sehingga dapat mengurangi keram. Jahe

memilki efek antioksidan. Selain itu, jahe juga mengurangi pembentukan

prostaglandin-E2 (PGE2) & tromboksan sehingga mampu mengurangi

risiko pembekuan darah (Zadeh & Kor, 2014). Jadi, jahe tidak boleh

digunakan bersamaan dengan obat terapi pengencer darah seperti heparin,

wafarin, dan aspirin karena dapat memperlama waktu perdarahan

(Moghaddasi & Kashani, 2012).

Jahe memiliki manfaat dalam menurunkan tekanan darah melalui

blokade saluran kalsium voltage dependen (Ghayur & Gilani, 2005). Jahe

juga dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat aktivasi ACE

(Al-Azzawie, Aziz, & Ruaa, 2014). Jahe memiliki potensi sebagai obat

pencegah faktor risiko hipertensi dan hiperlipidaemia (Sanghal, et al.,

2012). Jahe juga dapat menghalangi kalsium yang menyebabkan kontraksi

jaringan otot polos pada organ & dinding arteri. Hal tersebut mengurangi

kontraksi sehingga menghasilkan relaksasi otot maupun dinding arteri

maka aliran darah menjadi lancar dan terjadilah penurunan tekanan darah

(Satyanand, Krishnan, Ramalingam, Rao, & Priyadarshini, 2013). Selain

itu, jahe dapat menurunkan komponen kolesterol darah sehingga dapat

mengurangi resiko penyakit jantung (Al-Azzawie, Aziz, & Ruaa, 2014).

6. Kandungan Jahe dan Mekanisme Penurunan Tekanan Darah

Jahe mengandung senyawa Flavonoid, Saponin, dan Fenol non

Flavonoid. Flavonoid memiliki efek inhibisi terhadap aktivitas

angiostensin-converting enzyme (ACE) (Guerrero, et al., 2012) yang

25
menyebabkan pembentukan angiotensin II dari angotensin I berkurang

sehingga terjadi vasodilatasi, kemudian penurunan curah jantung dan

akhirnya tekanan darah menurun (Gyuton & Hall, 2008). Inhibisi ACE

juga dapat meningkatkan nitric oxide dan menurunkan anion superoksida

yang juga dapat menyebabkan vasodilatasi (Kojsova, et al., 2006).

Jahe juga mengandung senyawa fenol seperti (6)-shogaol dan (6)-

gingerol, (10)-gingerol yang memiliki efek antioksidan (Ghayur M. N.,

Gilani, Afridi, & Houghton, 2005). Antioksidan mampu mengurangi

radikal bebas seperti anion superioksida, tromboxane A2, endothelins, dan

endopperoxides yang dapat menyebabkan hipertensi. Anion superoksida

dapat mengurangi nitric oxide sedangkan tromboxane A2, endothelins,

dan endopperoxides merupakan faktor vasokonstriksi endotel.

Antioksidan mampu meningkatkan pembentukan dan ketersediaan nitric

oxide (NO) (Kojsova, et al., 2006). Produksi NO menurun pada ibu yang

mengalami preeklampsia (Choi, Im, & Pai, 2002). NO memiliki peranan

dalam mengatur tahanan vaskular (vasodilator) selama masa kehamilan

normal maupun preeklampsia (Gladwin, Crawford, & Patel, 2004). Pada

saat terjadi vasodilatasi, Total Peripheral Resistance (TPR) menurun

sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah.

Selain senyawa Flavonoid dan fenol, jahe juga mengandung saponin

(Ghayur M. N., Gilani, Afridi, & Houghton, 2005). Saponin berperan

dalam menghibisi renin (RAA sistem) di ginjal (Chen, et al., 2013)

sehingga mengurangi pembentukan angiotensin II yang merupakan

26
vasokonstriktor. Angiotensin II juga dapat merangsang sekresi aldosteron

yang menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air oleh ginjal sehingga

terjadi peningkatan curah jantung. Hal tersebut dapat menyebabkan

peningkatan tekanan darah. Penurunan pembentukan angiotensin II dapat

menurunkan tekanan darah (Gyuton & Hall, 2008).

Jahe mengandung mineral salah satunya kalium (potasium) 1,4%.

Dalam 100 gr jahe segar, mengandung potasium sebanyak 415 mg.

Potasium merupakan nustrisi yang diperlukan untuk memelihara volume

total tubuh, asid dan keseimbangan elektrolit serta fungsi sel.

Meningkatkan konsumsi potasium dapat menurunkan tekanan darah pada

orang dewasa (Aburto, et al., 2013). Makanan yang mengandung potasium

penting untuk menangani tekanan darah karena mengurangi efek dari

sodium. Potasium juga mengurangi tekanan pada dinding pembuluh yang

selanjutnya menurunkan tekanan darah. Konsumsi potasium yang

disarankan untuk orang dewasa adalah 4.700 mg per hari (American Heart

Association, 2014).

27
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Perubahan tekanan darah


Pemberian jahe
pada penderita hipertensi

Variabel Perancu

Usia
Pekerjaan
Akhivitas fisik
Riwayat Merokok
Obat anti hipertensi

Bagan 1 Kerangka Konsep

Keterangan:

: diteliti

: tidak diteliti

: berpengaruh/mempengaruhi

B. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian jahe mapun tanpa

pemberian jahe terhadap perubahan tekanan darah sebelum dan setelah

pemberian jahe pada penderita hipertensi.

28
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan quasi

experimental design dengan rancangan pre test dan post test design, yang

diilustrasikan sebagai berikut:

01 02
X

03 04
Bagan 2 Rancangan Penelitian

Keterangan:

01 : Pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan

jahe (pre test).

X : Pemberian jahe dengan cara diminum.

02 : Pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi setelah diberikan

jahe (post test).

03 : Pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi tanpa diberikan jahe

(pre test).

04 : Pengukuran tekanan darah pada penderita hipertensi tanpa diberikan jahe

(post test).

Tujuan rancangan pre test dan post test dilakukan untuk mengetahui adanya

pengaruh terhadap pemberian jahe terhadap perubahan tekanan darah yang

29
dapat dilihat dari hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah

pemberian jahe.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Batua.

Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2017 - Februari 2018.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Notoatmodjo (2012), populasi penelitian adalah seluruh objek

yang diteliti. Sedangkan, sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Populasi dan sampel dari penelitian ini

adalah penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.

1. Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi

a) Kriteria Inklusi sebagai berikut:

1) Responden yang berusia ≤ 65 tahun.

2) Responden yang tidak mengkonsumsi terapi medikasi pengencer

darah.

3) Responden yang tidak menderita penyakit lain yang dapat

mempengaruhi tekanan darah.

4) Responden yang menderita hipertensi derajar satu dan derajat

dua.

b) Kriteria Eksklusi sebagai berikut:

1) Responden yang tidak berpartisipasi secara penuh dalam

peneltian.

30
2. Besar Sampel

Peneliti menggunakan non-probability sampling dengan metode

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan maksud

dan tujuan tertentu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Besar

sampel dalam penelitian eksperimen berkisar 10 sampai 20 sampel

(Sugiyono, 2010). Maka dalam penelitian ini memengambil sampel

sebesar 20 sampel yang dibagi dalam dua kelompok yaitu 10 sampel

kelompok intervensi dan 10 sampel kelompok kontrol. Ditambahkan 10%

dari sampel untuk mengantisipasi adanya responden yang drop out, maka:

20 + 10% = 20 + 2 = 22 orang

Jadi, berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel untuk penelitian ini

adalah 22 orang.

31
D. Alur Penelitian

Pengajuan usulan judul

Penelusuran literatur

Uji Etik di Komite Etik FK

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua

Metode sampel adalah Purposive Sampling dengan jumlah responden 22 orang sesuai kriteria inklusi

Melakukan informed consent kepada responden termasuk menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian

Melakukan pengukuran tekanan darah (pre test) dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter

Kelompok intervensi (n=11)


Kelompok
kontrol
Melakukan pemberian jahe emprit sebanyak 4 gr yang dicampur dengan air hangat
(n=11)
sebanyak 200 ml sekali setiap pagi selama dua minggu

Melakukan pengukuran tekanan darah (post test) dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter
pada minggu pertama (setelah satu minggu intervensi)

Melakukan pengukuran tekanan darah (post test) dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter
pada minggu kedua (setelah dua minggu intervensi)

Observasi selama satu minggu (tanpa pemberian jahe)

Melakukan pengukuran tekanan darah (post test) dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter
pada minggu ketiga (setelah satu minggu observasi)

Pengumpulan data

Pengelolahan dan analisis data menggunakan t test

Penyajian hasil dan pembahasan

Kesimpulan
Bagan 3 Alur Penelitian 32
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Identifikasi Variabel

Variabel independen pada penelitian ini adalah pemberian jahe.

Variabel dependen pada penelitian ini adalah tekanan darah pada penderita

hipertensi di wilayah kerja puskesmas batua. Variabel perancu pada

penelitian ini adalah usia, pekerjaan, aktivitas fisik dan penggunaan obat

antihipertensi, riwayat merokok, kebiassan makan dan konsumsi kopi.

2. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

a. Pemberian jahe

Pemberian air jahe emprit yang dibuat dari 4 gr jahe bubuk dari

Jogjakarta kemudian dicampurkan dengan air hangat 200 ml dalam

sekali minum (Anthony, 2008) yang diberikan setiap pagi selama dua

minggu.

b. Penurunan tekanan darah

Penurunan tekanan darah adalah hasil pemeriksaan tekanan darah

pertama yaitu sebelum pemberian intervensi lebih tinggi

dibandingkan hasil pemeriksaan tekanan darah kedua yaitu satu

minggu setelah pemberian intervensi yang dilakukan pada minggu

pertama, minggu kedua dan minggu ketiga oleh peneliti yang diukur

dengan menggunakan stetoskop dan tensimeter yang sudah

terkalibrasi.

33
Kriteria Objektif:

1) Menurun : Jika tekanan darah pada pengukuran pertama yaitu

sebelum diberikan intervensi lebih tinggi dari tekanan darah pada

pengukuran kedua yaitu setelah diberikan intervensi berapapun

penurunannya.

2) Tidak Menurun : Jika tekanan darah pada pengukuran pertama

yaitu sebelum diberikan intervensi lebih rendah dari tekanan

darah pada pengukuran kedua yaitu setelah diberikan intervensi.

Atau jika hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah

diberikan intervensi tidak mengalami perubahan (tetap).

F. Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat instrument yang akan digunakan oleh

peneliti yaitu kuisioner berisi data demografi dan data pengukuran tekanan

darah, daftar isian pemberian jahe dan pengukuran tekanan darah yang

diperiksa sebelum dan sesudah diberi jahe, paket pengukuran tekanan darah,

dan paket pemberian jahe. Kuisioner berisi hasil pengukuran tekanan darah,

data demografi responden seperti nama, jenis kelamin, usia, alamat, pekerjaan,

lama riwayat hipertensi, penyakit lain yang diderita, jenis aktivitas fisik yang

biasa dilakukan, jenis obat yang dikonsumsi, jenis makanan yang dikonsumsi,

konsumsi kopi dan riwayat merokok. Daftar isian pemberian berisi identitas

responden seperti nama, usia dan nilai tekanan darah sebelum maupun setelah

diberikan jahe.

34
Paket pengukuran tekanan darah meliputi alat dan Standar Operasional

Prosedur (SOP). Alat yang digunakan yaitu tensimeter dan stetoskop yang

sudah terkalibrasi. SOP pengukuran tekanan darah merupakan standar

operasional prosedur yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan

pengukuran tekanan darah yang diaptasi dari buku Keterampilan & Prosedur

Laboratorium Keperawatan Dasar Edisi 2 oleh Eni Kusyati, dkk (2012). Paket

pemberian jahe meliputi alat dan bahan, SOP pemberian jahe dan lembar

pemberian/pemantauan ektrak jahe. Alat dan bahan yang digunakan adalah

timbangan, gelas ukur, gelas, sendok, jahe bubuk, dan air. SOP pemberian jahe

diadaptasi dari penelitian Anthony (2008) yang dimodifikasi oleh peneliti

Ukuran jahe dan air disesuaikan dengan jumlah sampel. Tiap sampel meminum

4 gr jahe yang dicampur dengan air hangat sebanyak 200 ml.

G. Pengumpulan, Pengelolahan dan Analisa Data

1. Pengumpulan Data

Setelah mendapat surat izin untuk melakukan penelitian, peneliti

kemudian membuat daftar isian pemberian jahe dan pengukuran tekanan

darah pada responden. Prosedur penelitian dilakukan dengan mengambil

data, dengan membuat kontrak terlebih dahulu dengan pasien atau

keluarga pasien dan menandatangani surat persetujuan (informed consent)

bahwa bersedia menjadi responden. Kemudian dilakukan pengukuran

tekanan darah (pre test), setelah itu responden diberikan jahe. Setelah 1

minggu mengkonsumsi jahe, dilakukan pengukuran tekanan darah (post

test pertama) untuk melihat ada atau tidak adanya pengaruh pada

35
pengukuran kedua. Selanjutnya, setelah 2 minggu mengkonsumsi jahe,

dilakukan pengukuran tekanan darah (post test kedua). Kemudian

dilakukan observasi selama satu minggu tanpa pemberian ekstrak jahe

pada kelompok intrvensi dan kontrol. Setelah itu, dilakukan pengukuran

tekanan darah (post test ketiga).

2. Pengelolahan Data

Pengelolahan data diperlukan agar menghasilkan informasi yang

benar. Menurut Notoatmodjo (2012), pengelolahan data dapat dilakukan

dengan cara manual dan menggunakan computer dengan langkah-langkah

berikut:

a. Editing

Merupakan penyuntingan data saat peneliti memeriksa semua

lembar observasi yang sudah diisi mengenai kelengkapan,

kesinambungan dan keragaman data yang diperoleh.

b. Coding

Merupakan pengklasifikasian jawaban dari responden

berdasarkan kategori yang biasa dilakukan dengan memberi tanda

atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban

c. Sorting

Merupakan pengsortiran (klasifikasi data) dengan

mengelompokkan data menurut jenis yang dikehendaki.

36
d. Entry Data

Merupakan penginputan data berupa jawaban yang sudah diberi

kategori kemudian dimasukkan dalam tabel dengan menghitung

frekuensi data. Penginputan data bisa menggunakan cara manual atau

menggunakan komputer.

e. Cleaning

Merupakan pembersihan data dengan cara melihat apakah ada

kesalahan, ketidaklengkapan, dan lain-lain kemudian dilakukan

pengoreksian.

f. Komputerisasi

Merupakan pengelolahan data menggunakan komputer. Melalui

komputerisasi dapat dilakukan tabulasi sederhana, tabulasi silang,

regresi, korelasi, analisa, faktor dan berbagai tes statistik.

Penyajian data :

1) Dibuat dalam bentuk narasi mulai dari pengambilan data sampai

kesimpulan.

2) Tabel atau daftar penyajian dibuat dalam bentuk angka yang

disusun dalam kolom dan baris untuk menunjukkan frekuensi

kejadian dalam kategori yang berbeda.

37
3. Teknik Analisa Data

Setelah pengambilan dan pengelolahan data, maka data-data tersebut

kemudian dianalisis. Tahap analisis data suatu penelitian antara lain:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian. Analisa ini digunakan untuk

mendeskripsikan variabel penelitian yang disajikan dalam distribusi

frekuensi berbentuk persentase dari tiap variabel yaitu usia, jenis

kelamin, pekerjaan, pendidikan, pola makan, merokok, konsumsi

kopi, aktivitas fisik dan tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan

intervensi.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat mengetahui adanyanya hubungan antara antara

variabel independen dan variabel dependen dengan cara melalui uji

statistik. Uji statistik yang dilakukan berupa uji paires t test, uji

wilcoxon, uji mann-whitney,. Uji paired t test untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh pemberian jahe terhadap perubahan tekanan

darah sistolik pada pre test dan post test dan uji wilcoxon untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian jahe terhadap

tekanan darah diastolik pada pre test dan post test. Uji mann-whitney

untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan tekanan darah sistolik

tiap kelompok. Uji tersebut dilakukan dengan tingkat p<0,05.

38
H. Etika Penelitian

Komisi Nasional Etika Penelitian Kesehatan (KNEPK) pada tahun 2011

menyatakan bahwa etika penelitian meliputi:

1. Respect of Person (Prinsip Menghormati Harkat Manusia)

Peneliti menjelaskan tentang penelitian yang akan dilakukan agar

responden mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta hal-hal yang

diteliti selama penelitian atau pengumpulan data. Jika responden bersedia

diteliti maka akan diberikan lembar persetujuan (inform consent) untuk

diisi dan ditandatangani. Informasi yang peneliti dapat dari responden

akan dijaga dan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Informasi tersebut

hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Jika responden menolak maka

peneliti tidak akan memaksa dan responden boleh mengundurkan diri.

2. Beneficience (Prinsip Etik Berbuat Baik)

Penelitian ini tidak akan mencelakakan atau merugikan (non

malefencence, do no harm) subjek penelitian. Responden akan

memperoleh informasi mengenai salah satu pengobatan alternatif untuk

hipertensi yang aman terjangkau. Jika responden ingin berhenti melakukan

penelitian ini, maka peneliti tidak akan memaksa untuk tetap melanjutkan

penelitian.

39
3. Justice

Pada penelitian ini, semua responden dari setiap kelompok akan

diperlakukan sama yaitu semua responden akan diberikan jahe dan gelas

minum jahe dengan ukuran dan bentuk yang sama. Tetapi pada kelompok

kontrol pemberian jahe dilakukan setelah penelitian dilakukan.

40
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan mulai tangal 1

Desember 2017. Pelaksanaannya bertempat di wilayah kerja Puskesmas Batua.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Design

dengan rancangan pre test dan post test design. Data yang diambil pada

penelitian ini berupa data demografi dan tekanan darah. Adapun responden

dalam penelitian ini ialah pasien hipertensi derajat satu sampai derajat dua di

wilayah kerja Puskesmas Batua. Besar sampel pada penelitian ini adalah 20

responden yang ditambah dengan 10% untuk antisipasi drop out jadi totalnya

adalah 22 responden yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok

intervensi dan kelompok kontrol.

Sebelum penelitian dimulai, peneliti terlebih dahulu menjelaskan lembar

penjelasan untuk responden. Apabila responden setuju, akan diberikan lembar

persetujuan setelah penjelasan (informed consent) untuk ditandatangani.

Responden yang bersedia mengikuti penelitian dibagi ke dalam 2 kelompok

yakni kelompok intervensi dan kelompok control secara acak. Kelompok

intervensi akan diberikan ekstrak jahe dalam bentuk bubuk yang dicampurkan

dengan 200 ml air hangat sedangkan kelompok kontrol akan diberikan ekstrak

jahe setelah penelitian selesai. Terdapat 3 responden kelompok intervensi yang

di drop out dalam penelitian ini. Hal tersebut dilakukan karena responden

tersebut tidak mengikuti penelitian sampai akhir dalam hal ini responden tidak

41
meminum jahe sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 2 minggu.

Responden tidak mampu melanjukan untuk meminum jahe dikarenakan

responden tidak bisa menahan rasa jahe yang pedas dan rasa panas yang

dihasilkan.

Hasil penelitian yang telah didapatkan selanjutnya diolah dan dianalisa

secara univariat dan bivariat. Hasil pengolahan dan analisa data akan disajikan

dalam bentuk tabel yang meliputi distribusi karakteristik responden, tekanan

darah sebelum intervensi dan setelah intervensi serta perbandingan tekanan

darah pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, pekerjaan, lama riwayat hipertensi, derajat hipertensi, jenis obat

yang dikonsumsi, penyakit penyerta, aktivitas fisik, merokok, kebiasaan

makan dan konsumsi kopi.

Tabel 2
Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Usia dan Lama Riwayat
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Batua

Intervensi (n=11) Kontrol (n=11)


Karakteristik
Mean±SD Min-Maks Mean±SD Min-Maks
Usia (th) 49.27±10.13 32-64 48.27±5.002 40-58
Lama Riwayat
3.73±5.62 1-20 7.00±6.797 1-20
Hipertensi (th)
Sumber : Data Primer (2017)

Tabel 2 menunjukkan bahwa responden pada kelompok intervensi

memiliki rata-rata usia 49,27 tahun mulai dari usia 32 tahun sampai 64 tahun

dan pada kelompok kontrol responden memiliki rata-rata usia 48,27 tahun

mulai dari usia 40 tahun sampai 58 tahun. Selain itu, responden pada

kelompok intervensi rata-rata menderita hipertensi selama 3,73 tahun

42
dengan lama menderita hipertensi mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun dan

pada kelompok kontrol rata-rata menderita hipertensi selama 7 tahun

dengan lama menderita hipertensi mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun.

Tabel 3
Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Tingkat
Pendidikan, Pekerjaan, Derajat Hipertensi, Konsumsi Obat, Penyakit Penyerta,
Aktivitas Fisik, Merokok, Konsumsi Kopi dan Kebiasaan Makan di Wilayah Kerja
Puskesmas Batua

Intervensi (n=11) Kontrol (n=11)


Karakteristik
N % N %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 4 36.4 2 18.2
Perempuan 7 63.7 9 81.8
Tingkat Pendidikan
Rendah 8 72.7 9 81.8
Tinggi 3 27.3 2 18.2
Pekerjaan
Bekerja 8 72.7 2 18.2
Tidak Bekerja 3 27.3 9 81.8
Derajat Hipertensi
Hipertensi Derajat 1 3 27.3 3 27.3
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 8 72.7
Konsumsi Obat
Obat Rematik 1 9.1 0 0
Obat Kolesterol 0 0 1 9.1
Suplemen 1 9.1 0 0
Tidak Ada 9 81.8 10 90.9
Penyakit Penyerta
Rematik 2 18.2 2 18.2
Kolesterol 0 0 1 9.1
Asam Urat 0 0 2 18.2
Maag 0 0 1 9.1
Gangguan Asam Lambung 1 9.1 0 18.2
Tidak Ada 8 72.7 5 45.5
Aktivitas Fisik
Ya 5 45.5 9.1 1
Tidak Pernah 6 54.5 90.9 10
Merokok
Ya 4 36.4 1 9.1
Tidak 7 63.6 10 90.9
Konsumsi Kopi
Ya 6 54.5 1 9.1
Tidak 5 45.5 10 90.9
Kebiasaan Makan
Baik 3 27.3 1 9.1
Buruk 8 72.7 10 90.9
Sumber : Data Primer (2017)

43
Tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki jenis

kelamin perempuan yaitu 7 orang (63,6%) pada kelompok intervensi dan 9

orang (81,8%) pada kelompok kontrol. Pada kriteria tingkat pendidikan,

mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 8 orang

(72,7%) pada kelompok intervensi dan 9 orang (81,8%) pada kelompok

kontrol. Sebagian besar responden pada kelompok intervensi memiliki

pekerjaan yaitu sebanyak 8 orang (72,7%) dan pada kelompok kontrol tidak

memiliki pekerjaan yaitu sebanyak 9 orang (81,8%).

Mayoritas responden memiliki hipertensi derajat 2 sebanyak 8 orang

(72,2%) tiap kelompok. Mayoritas responden tidak memiliki penyakit

penyerta yaitu sebanyak 8 orang (72,2%) pada kelompok intervensi

sedangkan 6 orang (54,5%) pada kelompok kontrol memiliki penyakit lain

yaitu asam urat, kolesterol, rematik dan maag. Selain itu, mayoritas

responden tidak mengkonsumsi obat khusus yaitu sebanyak 9 orang

(81,8%) pada kelompok intervensi dan 10 orang (90,9%) pada kelompok

kontrol.

Sebagian besar responden juga tidak pernah melakukan aktivitas fisik

seperti berolahraga sebanyak 6 orang (54.5%) pada kelompok intervensi

dan 10 orang (90,9%) pada kelompok kontrol serta tidak merokok sebanyak

7 orang (63,6%) pada kelompok intervensi dan 10 orang (90,9%) pada

kelompok kontrol. Responden pada kelompok intervensi sebagian besar

mengkonsumsi kopi sebanyak 6 orang (54,5%) sedangkan pada kelompok

kontrol sebagian besar tidak mengkonsumsi kopi sebanyak 10 orang

44
(90,9%). Mayoritas responden memiliki kebiasaan makan yang buruk

sebanyak 8 orang 72,7% pada kelompok intervensi dan sebanyak 10 orang

(90,9%) pada kelompok kontrol.

2. Tekanan darah sebelum dilakukan pemberian jahe pada responden

Tabel 4
Tekanan Darah Sebelum Pemberian Jahe

Kelompok Variabel Mean SD Mean SE Min-Maks


Pre Test Sistolik 157.82 13.152 3.965 142-178
Intervensi
Post Test Diastolik 101.45 7.048 2.125 90-110
Pre Test Sistolik 149.27 11.429 3.446 140-168
Kontrol
Post Test Diastolik 98.18 7.508 2.264 90-110
Sumber : Data Primer (2017)

Tabel 4 menunjukkan bahwa mean tekanan darah sistolik pada

kelompok intervensi adalah 157,82 mmHg dan pada kelompok kontrol

adalah 149,27 mmHg sedangkan pada kelompok intervensi mean tekanan

darah diastolik adalah 101,45 mmHg dan pada kelompok kontrol adalah

98,18 mmHg. Pada kelompok intervensi, nilai minimum tekanan darah

sistolik adalah 142 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg serta nilai

maksimum tekanan darah sistolik adalah 178 mmHg dan tekanan darah

diastolik 110 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol, nilai minimum

tekanan darah sistolik adalah 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90

mmHg serta nilai maksimum tekanan darah sistolik adalah 168 mmHg dan

tekanan darah diastolik 110 mmHg.

45
3. Tekanan darah setelah pemberian jahe pada responden dan setelah 1 minggu

pemberian jahe dihentikan

Tabel 5
Tekanan Darah Setelah Pemberian Jahe

Kelompok Variabel Mean SD Mean SE Min-Maks


Post Test Sistolik 1 154.64 11.561 3.486 140-174
Post Test Sistolik 2 152.55 11.827 3.566 135-168
Post Test Sistolik 3 153.09 10.895 3.285 140-172
Intervensi Post Test Diastolik 1 97.09 5.467 1.684 90-106
Post Test Diastolik 2 94.18 4.771 1.439 88-100
Post Test Diastolik 3 94.36 4.884 1.437 90-100
Post Test Sistolik 1 148.36 13.764 4.150 140-178
Post Test Sistolik 2 149.09 10.445 3.149 140-170
Post Test Sistolik 3 150.36 10.462 3.154 140-170
Kontrol
Post Test Diastolik 1 95.91 6.640 2.002 90-110
Post Test Diastolik 2 93.64 5.045 1.521 90-100
Post Test Diastolik 3 99.09 8.312 2.506 90-110
Sumber : Data Primer (2017)

Tabel 5 menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi mean tekanan

darah sistolik post test 1 adalah 154,64 mmHg dan diastolik adalah 97,09

mmHg. Selain itu, mean tekanan darah sistolik post test 2 adalah 152,55

mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 94,18 mmHg. Mean tekanan

darah sistolik post test 3 adalah 153,09 mmHg dan tekanan darah diastolik

adalah 94,36 mmHg.

Sedangkan pada kelompok kontrol mean tekanan darah sistolik post

test 1 adalah 148,36 mmHg dan diastolik adalah 95,91 mmHg. Selain itu,

mean tekanan darah sistolik post test 2 adalah 149,09 mmHg dan tekanan

darah diastolik adalah 93,64 mmHg. Mean tekanan darah sistolik post test 3

adalah 150,36 mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 99,09 mmHg.

46
4. Analisis perubahan tekanan darah responden pada kelompok intervensi dan

kontrol saat sebelum dan setelah pemberian jahe serta 1 minggu setelah jahe

dihentikan

Tabel 6
Analisis Perubahan Tekanan Darah Sistolik Sebelum (pre), Setelah Diberikan
Jahe, dan Setelah Pemberian Jahe Diberhentikan

Variabel Kelompok P
Intervensi 0.078*
Pre Test- Post Test 1
Kontrol 0.595**
Intervensi 0.086*
Pre Test - Post Test 2
Kontrol 0.943**
Intervensi 0.111*
Pre Test - Post Test 3
Kontrol 0.493**
Intervensi 0.326*
Post Test 1 - Post Test 2
Kontrol 0.496**
Intervensi 0.436*
Post Test 1 - Post Test 3
Kontrol 0.389**
Intervensi 0.647*
Post Test 2 - Post Test 3
Kontrol 0.396**
*Uji Paired T Test
**Uji Wilcoxon

Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil uji Paired T Test tekanan darah

sistolik pada kelompok intervensi yaitu mendapat nilai p>0,05 yang berarti

bahwa tidak terdapat perubahan tekanan darah sistolik yang bermakna

sebelum dan setelah pemberian jahe serta setelah 1 minggu pemberian jahe

dihentikan. Hasil uji Wilcoxon tekanan darah sistolik pada kelompok

kontrol juga menunjukkan nilai p>0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat

perubahan tekanan darah yang bermakna selama 3 minggu observasi.

47
Tabel 7
Analisis Perubahan Tekanan Darah Diastolik Sebelum (pre), Setelah diberikan
Jahe, dan Setelah Pemberian Jahe Dihentikan

Variabel Kelompok P
Intervensi 0.073*
Pre Test - Post Test 1
Kontrol 0,222*
Intervensi 0.015*
Pre Test - Post Test 2
Kontrol 0,123*
Intervensi 0.040*
Pre Test - Post Test 3
Kontrol 0,679*
Intervensi 0.055*
Post Test 1 - Post Test 2
Kontrol 0,366*
Intervensi 0.252*
Post Test 1 - Post Test 3
Kontrol 0,196*
Intervensi 0.904*
Post Test 2 - Post Test 3
Kontrol 0,014*
*Uji Wilcoxon

Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji Wilcoxon tekanan darah

diastolik pada kelompok intervensi sebelum dan setelah 2 minggu

pemberian jahe mendapat nilai p<0.05 yang berarti bahwa terdapat

perubahan tekanan darah sistolik yang bermakna sebelum dan setelah

pemberian jahe serta setelah 1 minggu pemberian jahe dihentikan.

Sedangkan nilai perbandingan variabel yang lainnya mendapat nilai p>0,05

yang berarti bahwa tidak terdapat perubahan tekanan darah sistolik yang

bermakna. Pada kelompok kontrol, hasil uji Wilcoxon tekanan darah

diastolik selama 3 minggu menunjukkan p>0,05 yang berarti tidak terdapat

perubahan yang bermakna.

48
5. Perbedaan selisih tekanan darah pada kelompok intervensi dan kontrol

setelah 2 minggu pemberian jahe dan seterlah 1 minggu pemberian jahe

dihentikan.

Tabel 8
Hasil analisis perbedaan tekanan darah pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol setelah 2 minggu pemberian jahe dan 1 minggu setelah pemberian jahe
dihentikan (n=22)

Selisih Mean Selisih Min-


Variabel Kelompok P
Mean Rank Median Maks
Post Test Sistolik Intervensi 5.27 12,36 5 135-168
0.523*
Minggu Ke-2 Kontrol 0.18 10,64 6 140-170
Post Test Diastolik Intervensi 7.27 11,64 6 88-100
0.915*
Minggu Ke-2 Kontrol 4.54 11,36 10 90-100
Post Test Sistolik Intervensi 4.73 12,36 5 140-172
0.524*
Minggu Ke-3 Kontrol 1.09 10,64 6 140-170
Post Test Diastolik Intervensi 7.09 9,82 8 88-100
0.205*
Minggu Ke-3 Kontrol 0.91 13,18 0 90-110
*Uji Mann-Whitney

Tabel 8 menunjukkan hasil uji Mann-Whitney tekanan darah sistolik

dan diastolik setelah 2 minggu pemberian jahe yaitu p=0,523 dan p=0,915.

Selain itu, hasil uji Mann-Whitney tekanan darah sistolik dan diastolik

setelah 1 minggu pemberian jahe dihentikan yaitu p=0,524 dan p=0,205.

Karena nilai p menunjukkan > 0,05 maka secara statistik tidak ada

perbedaan bermakna tekanan darah kelompok intervensi dan kontrol 2

minggu setelah pemberian jahe serta 1 minggu pemberian jahe dihentikan.

Akan tetapi secara klinis terdapat perbedaan bermakna antar kelompok.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Jahe Terhadap Perubahan Tekanan Darah

Jahe memiliki manfaat dalam sistem kardiovaskular yaitu

meningkatkan aliran cairan tubuh dengan merangsang sirkulasi darah ke

seluruh tubuh. Jahe juga memiliki efek antioksidan yang mampu

49
mengurangi radikal bebas dan dapat menurunkan tekanan darah melalui

blokade saluran kalsium voltage dependen (Ghayur & Gilani, 2005). Jahe

juga dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat aktivasi ACE

(Al-Azzawie, Aziz, & Ruaa, 2014). Hal tersebut dipengaruhi oleh

kandungan jahe.

Kandungan yang terdapat di dalam jahe yaitu senyawa Flavonoid,

Saponin, dan Fenol non Flavonoid. Flavonoid memiliki efek inhibisi

terhadap aktivitas angiostensin-converting enzyme (ACE) (Guerrero, et

al., 2012) yang menyebabkan pembentukan angiotensin II dari angotensin

I berkurang sehingga terjadi vasodilatasi, kemudian penurunan curah

jantung dan akhirnya tekanan darah menurun (Gyuton & Hall, 2008).

Inhibisi ACE juga dapat meningkatkan nitric oxide dan menurunkan anion

superoksida yang juga dapat menyebabkan vasodilatasi (Kojsova, et al.,

2006). Jahe juga mengandung senyawa fenol seperti (6)-shogaol dan (6)-

gingerol, (10)-gingerol yang memiliki efek antioksidan (Ghayur M. N.,

Gilani, Afridi, & Houghton, 2005). Antioksidan mampu mengurangi

radikal bebas seperti tromboxane A2, endothelins, dan endopperoxides

yang merupakan faktor vasokonstriksi endotel (Kojsova, et al., 2006).

Antioksidan juga mampu mengurangi anion superioksida yang dapat

mengurangi nitric oxide yang memiliki peranan dalam mengatur tahanan

vaskular yaitu vasodilator (Gladwin, Crawford, & Patel, 2004). Selain itu,

jahe juga mengandung Saponin berperan dalam menghibisi renin (RAA

sistem) di ginjal (Chen, et al., 2013) sehingga mengurangi pembentukan

50
angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor dan perangsang sekresi

aldosteron yang menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air oleh

ginjal sehingga terjadi peningkatan curah jantung. Penurunan

pembentukan angiotensin II dapat menurunkan tekanan darah (Gyuton &

Hall, 2008).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anthony (2008) menunjukkan

bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah setelah pemberian air jahe 4

gram pada 30 pria dewasa. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Satyanand (2013) bahwa jahe dapat menurunkan

tekanan darah sistolik maupun diastolik melalui pemberian 4 gram jahe

sekali dalam sehari setiap pagi selama 4 minggu. Pada penelitian ini,

secara statistik maupun klinis tidak terdapat perubahan tekanan darah yang

signifikan setelah 2 minggu pemberian jahe pada kelompok kontrol.

Sedangkan pada kelompok intervensi perubahan (penurunan) tekanan

darah yang signifikan hanya tampak pada tekanan darah diastolik setelah

2 minggu pemberian jahe. Perubahan tersebut disebabkan oleh kandungan

jahe yaitu Saponin berperan dalam menghibisi renin (RAA sistem) di

ginjal (Chen, et al., 2013) sehingga mengurangi pembentukan angiotensin

II yang merupakan vasokonstriktor. Angiotensin II juga dapat merangsang

sekresi aldosteron yang menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air

oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan curah jantung (Gyuton & Hall,

2008). Hal tersebut menunjukkan bahwa jahe memiliki efek sebagai

diuretik dengan meningkatkan ekskresi garam dan air melalui inhibisi

51
renin yang memiliki peran dalam kerja ginjal untuk mengatur osmolalitas

dan volume urin. Efek diuretik tersebut akan menyebabkan eksresi urin

meningkat dan efek diuretik berpengaruh pada tekanan diastolik sehingga

terjadi penurunan tekanan darah diastolik. Secara statistik, pada tekanan

darah sistolik tidak terdapat peubahan (penurunan) yang signifikan. Hal

tersebut dapat dipengaruhi oleh data karakteristik responden. Namun

secara klinis, terdapat perubahan (penurunan) pada tekanan darah sistolik

maupun diastolik.

Pada minggu kedua setelah pemberian jahe, 8 responden mengalami

penurunan tekanan darah sistolik dan 3 responden tidak mengalami

penurunan. Dari 3 responden yang tidak mengalami penurunan, 2

responden tetap tidak mengalami penurunan tekanan darah sejak minggu

pertama. Ketiga responden tersebut memiliki kebiasaan makan yang buruk

dimana jarang mengkonsumsi buah-buahan. Salah satu responden juga

tidak sering mengkonsumsi sayur dan kadang-kadang mengkonsumsi

gorengan. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur, merngurangi asupan

garam dan makanan yang menyebabkan kolesterol dianjurkan kepada

penderita hipertensi (Aspiani, 2015). Mengkonsumsi makanan yang

mengandung lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol yang dapat

membuat plak sehingga menghambat peredaran darah karena pembuluh

darah menjadi sempit dan mengurangi kelenturan pembuluh darah

kemudian dapat menyebabkan tekanan darah meningkat (Maryati, 2017).

Sedangkan responden yang lainnya berdasarkan hasil wawancara dengan

52
peneliti ditemukan bahwa responden tersebut mengalami keadaan

emosional yang tidak stabil (stres) karena terdapat masalah keluarga.

Keadaan emosional (stres) dapat memicu peningkatan hormon adrenalin

dimana hormon tersebut akan mengakibatkan jantung memompa darah

lebih cepat sehingga terjadi peningkatan tekanan darah (Nuraini, 2015).

Selain 2 serponden tersebut, terdapat 1 responden yang mengalami

kenaikan tekanan darah sistolik di minggu kedua setelah mengalami

penurunan di minggu pertama setelah minum jahe. Berdasarkan data

karakteristik, responden tersebut berjenis kelamin laki-laki dan memiliki

riwayat merokok serta mengkonsumsi kopi. Responden memiliki

kebiasaan merokok 4 batang/hari. Nikotin yang terdapat dalam rokok

dapat membentuk plak yang dapat menyebabkan arteroklerosis sehingga

pembuluh darah menyempit dan menghambat peredaran darah. Hal

tersebut memicu peningkatan tekanan darah. Selain itu, efek langsung dari

nikotin adalah pelepasan hormon epinefrin dan norepinefrin dimana

hormon tersebut berperan dalam peningkatan tekanan darah (Setyanda,

Sulastri, & Lestari, 2015). Selain data karakteristik diatas, 2 responden

tidak mengalami penurunan tekanan darah sistolik karena tidak pernah

berolahraga. Olahraga secara teratur seperti berjalan, lari, berenang,

bersepeda dapat menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan

jantung (Aspiani, 2015).

Pada tekanan darah diastolik setelah 2 minggu pemberian jahe, 8

responden yang juga mengalami penurunan dan 3 responden tidak

53
mengalami penurunan. Berdasarkan data karakteristik responden, 3

responden yang tidak mengalami penurunan memiliki jenis kelamin laki-

laki dan memiliki riwayat merokok serta mengkonsumsi kopi. Dari 3

responden tersebut, responden pertama memiliki kebiasaan merokok 4

batang/hari. Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat membentuk plak

yang dapat menyebabkan arteroklerosis sehingga pembuluh darah

menyempit dan menghambat peredaran darah. Hal tersebut memicu

peningkatan tekanan darah. Selain itu, efek langsung dari nikotin adalah

pelepasan hormon epinefrin dan norepinefrin dimana hormon tersebut

berperan dalam peningkatan tekanan darah (Setyanda, Sulastri, & Lestari,

2015). Responden kedua memiliki kebiasaan merokok 2 batang/minggu

dan mengkonsumsi kopi 1 kali dalam seminggu. Sedangkan responden

ketiga, memiliki kebiasaan merokok 2 batang/hari tetapi berhenti minum

kopi sekitar 5 tahun yang lalu. Kandungan dalam rokok yaitu Nikotin

dapat membentuk plak yang dapat menyebabkan arteroklerosis sehingga

pembuluh darah menyempit dan menghambat peredaran darah kemudian

memicu peningkatan tekanan darah (Setyanda, Sulastri, & Lestari, 2015).

Sedangkan konsumsi kopi juga merupakan salah satu faktor pemicu

peningkatan tekanan darah karena mengandung kafein. Kafein memiliki

efek untuk meningkatkan tekanan darah karena dapat berikatan dengan

reseptor adenosin yang akan mengaktifkan sistem saraf simpatik sehingga

membuat vasokonstriksi pembuluh darah (Kurniawaty & Insan, 2016).

(Kurniawaty & Insan, 2016). Selain memiliki riwayat merokok dan

54
konsumsi kopi, ketiga responden tersebut juga memilki kebiasaan makan

yang buruk dimana responden jarang mengkonsumsi buah-buahan dan

sering mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh. Ketiga

responden tersebut juga tidak pernah berolahraga. Dimana telah dibahas

bahwa olahraga sangat berperan dalam menurunkan tekanan darah.

2. Perbedaan Tekanan Darah pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

Hasil analisa statistik tekanan darah 2 minggu setelah pemberian

jahe pada kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan tidak ada

perbedaan bermakna tekanan darah sistolik begitupun dengan tekanan

darah diastolik. Hal tersebut mungkin dikarenakan jumlah responden yang

sedikit sehingga mempengaruhi hasil statistik atau dikarenakan data

karakteristik responden. Akan tetapi, secara klinis terdapat perbedaan

mean tekanan darah antara kelompok intervensi dan kontrol. Pada tekanan

darah sistolik kelompok intervensi memiliki selisih mean tekanan darah

sistolik yang lebih besar antara sebelum dan setelah 2 minggu pemberian

jahe dibandingkan dengan kelompok kontrol begitupun juga pada selisih

mean tekanan darah diastolik.

3. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini ialah jarak tempat tinggal antara

responden tidak berdekatan sehingga peneliti hanya mengunjungi

responden 2-3 kali seminggu untuk di follow up selebihnya dilakukan

melalui telepon.

55
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian jahe terhadap perubahan

tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Batua dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Tekanan darah responden pada kelompok intervensi sebelum diberikan

jahe menunjukkan mean sistolik sebesar 157,82 mmHg dan diastolik

sebesar 101,45 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan

mean sistolik sebesar 149,27 mmHg dan diastolik sebesar 98,18 mmHg.

2. Tekanan darah responden setelah 2 minggu diberikan jahe pada kelompok

intervensi menunjukkan mean sistolik sebesar 152,55 mmHg yaitu

mengalami penurunan sedangkan kelompok kontrol sebesar 149,09

mmHg yaitu menglami kenaikan. Pada kelompok intervensi menunjukkan

mean diastolik sebesar 94,18 mmHg yaitu mengalami penurunan

sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan mean diastolik sebesar

93,64 mmHg yaitu mengalami kenaikan.

3. Secara statistik maupun klinis tidak terdapat perubahan tekanan darah

yang signifikan setelah 2 minggu pemberian jahe pada kelompok kontrol

dengan p=0,086 untuk sistolik dan p=0,123 untuk diastolik. Pada

kelompok intervensi perubahan (penurunan) tekanan darah yang

signifikan hanya tampak pada tekanan darah diastolik setelah 2 minggu

pemberian jahe dengan p=0,015 sedangkan tekanan darah sisnolik

56
memiliki nilai p=0,086. Namun, secara klinis terdapat perubahan

(penurunan) pada tekanan darah sistolik maupun diastolik.

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai evidence based practice

bagi pelajar sehingga dijadikan sumber ilmu atau referensi baru demi

menambah wawasan dalam intervensi mandiri keperawatan.

2. Peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya lebih mengontrol faktor yang dapat

mempengaruhi tekanan darah selama intervensi dengan pemberian jahe

seperti makan yang dikonsumsi serta menambah jumlah sampel. Selain itu,

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan lama pemberian

jahe yang mampu memberikan efek maksimal terhadap penurunan tekanan

darah.

57
DAFTAR PUSTAKA

Aburto, N. J., Hanson, S., Gutierrez, H., Hooper, L., Elliott, P., & Cappuccio, F. P.
(2013). Effect of Increased Pottasium Intake on Cardiovascular Risk Factors
and Disease: Systematic Review and Meta-analyses. BMJ.

Al-Azzawie, H. F., Aziz, G. M., & Ruaa, A. (2014). Ginger Attunuates Blood
Pressure, Oxidant-Antioxidant Status and Lipid Profile in The Hypertensive
Patients. International Journal of Advance Research.
American Heart Association. (2014). How potassium can help control high blood
pressure. Dipetik Oktober 25, 2017, dari American Heart Association:
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Make
ChangesThatMatter/How-Potassium-Can-Help-Control-High-Blood-
Pressure_UCM_303243_Article.jsp#mainContent
Anthony, W. (2008). Pengaruh Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roscoe)
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa.
Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Aspirasi, R. Y. (2014). Buku ajar Askep Klien Gangguan Kardoivaskuler: Aplikasi
NIC & NOC. Jakarta: EGC.
Bhuiyan, S. N. (2015). Why Ginger? Ginger! Should We Care. New York: New
York City College of Technology.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan Edisi 8 Buku 2. Indonesia: PT Salemba
Medika.

Brunner, & Suddarth. (2002). Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 3. Jakarta: EGC.
Budhwaar, V. (2006). Khasiat Rahsia Jahe dan Kunyit. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer.
Chen, M., Long, Z., Wang, Y., Liu, J., Pian, H., & Wang, L. (2013). Protective
Effect of Saponin on a Hypertension Target in Spontaneously Hypertensive
Rats. Experimental and Terapeutic Medicine.
Choi, J. W., Im, M. W., & Pai, S. H. (2002). NItric Oxide Production Incerases
during Normal Pregnancy and Decrease in Preeclampsia. Annals of Clinical
& Laboratory Sicence, 32, 257-263.
Dinas Kesehatan Kota Makassar. (2016). Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun
2015. Dipetik Oktober 5, 2017, dari Dinas Kesehatan Kota Makassar:
http://dinkeskotamakassar.com/index.php/2017-02-09-09-30-
56?download=17:profil-kesehatan-kota-makassar-tahun-2015

58
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. (2016). Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan. Dipetik Oktober 5, 2017, dari Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan:
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dinkes.
sulselprov.go.id/file/publik/Data%2520ProfiL%25202015.pdf&ved=0ahU
KEwib9LvNpOXWAhUMopQKHbyhAUcQFgiVATAW&usg=AOvVaw
2svB0IUnmB6D_watTrcXf1

Fathona, D. (2011). Kandungan Gingerol dan Shogaol, Intensitas Kepedasan dan


Penerimaan Panelis Terhadap Oleoresin Jahe Gajah (Zingiber officinale
var. Roscoe), Jahe Emprit (Zingiber officinale var Amarun), dan Jahe
Merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Bogor: Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Ghasemzadeh, A., Jaafar, H. Z., & Rahmat, A. (2010). Synthesis of Phenolics and
Flavonoids in Ginger (Zingiber officinale Roscoe) and Their Effects on
Photosynthesis Rate. International Journal of Molecular Sciences.
Ghayur, M. N., & Gilani, A. H. (2005). Ginger LOwer Blood Pressure Through
Blokade of Voltage-Dependent Calsium Channels. Journal of
Cardiovaskular Pharmacology.
Ghayur, M. N., Gilani, A. H., Afridi, B. M., & Houghton, J. P. (2005).
Cardiovascular Effects of Ginger Aqueous Extract and Its Phenolic
Contituens are Mediated Through Multiple Pathways. Vascular
Pharmacology.
Gladwin, M. T., Crawford, J. H., & Patel, R. P. (2004). The Biochemistry of Notric
Oxide, Nitrite and Hemoglobin: Role in Blood Flow Regulation. Elsevier,
707-717.
Guerrero, L., Castillo, J., Quinones, M., Garcia-Vallve, S., Arola, L., & Pujadgas,
G. (2012). Inhibition of Angiotensin Converting Enzyme Activity by
Flavonoids: Structure-Activity Relationship Studies. Plos One Journal.
Gyuton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC.
Hernani, & Winarti, C. (2011). Kandungan Bahan Aktif Jahe dan Pemanfaatannya
dalam Bidang Kesehatan. Balai Besar Benelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian.
HIkayati, Flora, R., & Purwanto, S. (2013). Penatalaksanaan Non Farmakologis
Terapi Komplementer Sebagai Upaya untuk Mengatasi dan Mencegah
Komplikasi pada Penderita Hipertensi Primer di Kelurahan Indralaya Mulya
Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 124-131.

59
Kojsova, S., Jendekova, L., ZIcha, J., Kunes, J., Andriantsitohaina, R., &
Pechanova, O. (2006). The Effect of Different Antioxidant on Nitric Oxide
Production in Hypertensive Rats. Physiological Research.

Kurniawan, D. (2016). Laporan Ujian Tengah Semester Etnobotani dan


Etnofarmakologi: Kajian Etnobotani dan Etnofarmakologi Bahan-Bahan
Utama Jamu Gendong Sebagai Obat Herbal Tradisional dari etnik Jawa.
Tangerang: Univeritas Surya.
Kurniawaty, E., & Insan, A. N. (2016). Pengaruh Kopi Terhadap Hipertensi.
Medical Journal of Lampung Vol 5 No 2, 6-10.
Kusyati, E., Yunani, Syaifudin, A., Wahyuningsih, R. D., Mustaida, Fauziyah, N.,
& Hartana, A. (2012). Keterampilan & Prosedur Laboratorium
Keperawatan Dasar Edisi 2. Jakarta: EGC.
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K. (2013). Keperawatan Maternitas
Edisi 8 Buku 2. Singapore: Elsevier.
Maryati, H. (2017, Juli 4). Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah
Penderita Hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan
Ploso Kabupaten Jombang. Diambil kembali dari Ejournal UMM:
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.
umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/4030/4758&ved=2ahU
KEwjV1LKn4uvYAhVLKo8KHYLSCzQQFjACegQIEhAB&usg=AOvV
aw2a9o8FZRMzn40Qyd-cLxN
Moghaddasi, M. S., & Kashani, H. H. (2012). Ginger (Zingiber officinale): A
Review. Journal of Medicinal Plants Research Vol 6, 4255-4258.

Muniroh, L., & Kuntoro. (2007). Pengaruh Pemberian Jus Buah Belimbing dan
Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Pasien
Hipertensi . The Indonesian Journal Public Health Vol 4 No 1, 25-34.
Murniati, E. (2006). Jahe Manfaat Ganda. Surabaya: SIC.
Nuraini, B. (2015). Risk Factors of Hypertension. J Majority Vol 4 No 5, 10-19.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.
Ojulari, L. S., Okesina, K., & Owoyele, B. (2014). The Effect of Zingiber Officinale
(Ginger) Extract on Blood Pressure and Heart Rate in Health Humans. IOSR
Journal of Dental and Medical Sciences.
Pellizzon, M. (2008). Diet Induced Atheroclerosis/Hypercholesterolemia in Rodent
Models. Brief Scientific Literatur Review.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Fundamental Keperawatan Volume 1 Edisi 4.
Jakarta: EGC.

60
Praskash, J., & Pilerood, S. A. (2010). Chemical Composition and Antioxidant
Properties of Ginger Root (Zingiber officinale). Journal of Medicinal Plants
Research.

RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Dipetik Oktober 25, 2017, dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan: http://labdata.litbang.depkes.go.id/riset-badan-
litbangkes/menu-riskesnas/menu-riskesdas/374-rkd-2013
Sanghal, A., Pant, K. K., Natu, S. M., Nischal, A., Khattri, S., & Nath, R. (2012).
An Experimental Study to Evaluate The Preventive Effect of Zingiber
officinale (GInger) on Hypertension and Hyperlipidaemia and Its
Comparison with Allium sativum (Garlic) in Rats. Journal of Medicine
Plant Research Vol 6, 4231-4238.
Satyanand, V., Krishnan, T. V., Ramalingam, K., Rao, P. S., & Priyadarshini, S.
(2013). Blockade of Voltage Dependent Calcium Channels Lower The High
Blood Pressure Through Ginger. International Journal of Analytical,
Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 64-66.
Setyanda, Y. O., Sulastri, D., & Lestari, Y. (2015). Hubungan Merokok dengan
Kejadian Hipertensi pada Laki-Laki Usi 35-65 Tahun di Kota Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas.
Sherwood, L. (2013). Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 6. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suprapti, M. L. (2003). Aneka Awetan Jahe. Yogyakarta: Kanisius.
Syaifuddin, M. (2013). Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita
Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
Zadeh, J. B., & Kor, N. M. (2014). Physicological and Pharmaceutical Effects of
Ginger (Zingiber officinale Roscoe) as A Valueable Medicinal Plant.
European Journal of Experimental Biology, 87-90.

Zainuddin, M. (2011). Metode Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan. Surabaya:


Airlangga University Press.
Zhan, K., Wang, C., Xu, K., & Yin, H. (2008). Analysis of Volatile and Non-
Volatile Compositions in Ginger Oleoresin by Gas Chromatography-mass
Spectrometry. Chinese Journal of Chromatography.

61
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10 Makassar 90245
Contac Person: dr. Agussalim Bukhari, M.Med, PhD, Sp. GK (HP. 081241850850), email: agussalimbukhari@ yahoo.com

LAMPIRAN 1

NASKAH PENJELASAN UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI


RESPONDEN PENELITIAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan Selamat pagi bapak/ibu.
Perkenalkan nama saya Velicia, saya adalah mahasiswa pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Keperawatan UNHAS. Saat ini, saya sedang melakukan
penlitian tentang Pengaruh Pemberian Jahe terhadap Perubahan Tekanan Darah pada
Pasien Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Batua.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan tekanan


darah dan perlemakan pada pasien hipertensi, serta memberikan ekstrak jahe kepada
pasien Hipertensi, kemudian dievaluasi tekanan darah. Pada penelitian ini, Bapak/Ibu
akan dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu kelompok yang akan diberikan
ekstrak jahe (intervensi) dan kelompok yang tidak diberikan ekstrak jahe (kontrol).
Akan tetapi, setelah penelitian ini dilakukan, maka kelompok kontrol juga akan
diberikan ektrak jahe sebagai salah satu prinsip keadilan dalam penelitian ini. Setelah
Ibu/Bapak bersedia menjadi responden, saya akan memutuskan apakah bapak masuk
ke dalam kelompok intervensi atau kontrol secara acak. Saya menawarkan partipasi
ibu/bapak menjadi responden pada penelitian ini.
Bapak/Ibu akan diwawancarai tentang identitas (umur, jenis kelamin, dll)
untuk pengambilan data awal berupa data demografi. Kemudian akan dilakukan
pemeriksaan tekanan darah menggunakan stetoskop dan tensimeter. Darah yang
diambil darah vena sebanyak minimal 10µL pada ujung jari. Efek samping
pengambilan darah di ujung jari sangat jarang terjadi. Namun, jika terjadi efek
samping akibat pengambilan darah maka, Bapak/Ibu akan kami bawa ke RS
Pendidikan UNHAS dan mendapat tindakan sesuai dengan standar SOP yang berlaku
di rumah sakit.
Setelah pengambilan darah di atas, pada kelompok intervensi akan mendapat
ekstrak jahe, dengan dosis 1 × 200 cc/hari selama 2 minggu sedangkan pada
kelompok kontrol dapat melakukan aktivitas sehari-harinya seperti biasa.
Selanjutnya darah Bapak/Ibu akan diperiksa kembali sampel darahnya dan diukur
kembali kadar kolesterol total setelah 2 minggu. Semua biaya yang timbul akibat
penelitian dan efek sampingnya ditanggung oleh peneliti.
Penelitian ini tidak berbahaya maupun berisiko bagi keselamatan Bapak/Ibu.
Efek yang mungkin timbul adalah rasa tidak nyaman pada lidah saat meminum ektrak
jahe karena rasanya yang sedikit pahit dan pedas serta nyeri pada saat ditusuk dan
perdarahan. Pengambilan darah mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan
namun kemungkinan terjadi sangat kecil karena dilakukan secara steril dan oleh
petugas terlatih. Setelah masa penelitian berakhir, kami akan memberitahukan hasil
pemeriksaan kami kepada Bapak/Ibu sekalian.

Keikutsertaan Bapak/Ibu sebagai responden dalam penelitian ini adalah tanpa


paksaan dari siapapun dan akan diperkenankan mengundurkan diri dari responden
tanpa konsekuensi apapun. Data diri responden yang diperoleh pada penelitian ini
akan dijaga kerahasiaannya dan setelah penelitian selesai maka data akan disimpan
dalam waktu 3 tahun kemudian akan dimusnahkan. Demikian penjelasan dari saya,
apabila ada yang ingin ditanyakan saya persilahkan. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi
responden penelitian ini, saya akan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden dan silahkan diisi. Terima kasih.

Makassar, Desember 2017

Peneliti

VELICIA M.V.G. TJEN

Penanggung Jawab : Peneliti


Nama : Velicia M.V.G. Tjen
Alamat : Jalan Borong Raya Komp. Delta Mas II Blok A1/11
No. Telepon : 082347249898
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10 Makassar 90245
Contac Person: dr. Agussalim Bukhari, M.Med, PhD, Sp. GK (HP. 081241850850), email: agussalimbukhari@ yahoo.com

LAMPIRAN 2

FORMULIR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
No.hp/tlp :
Benar telah menerima dan mengerti penjelasan peneliti tentang “Pengaruh
Pemberian Jahe Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Batua” termasuk tujuan dan manfaat penelitian. Dengan
penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya bersedia menjadi responden penelitian
tersebut. Dengan pernyataan ini, saya bersedia mengikuti penelitian dan memberikan
jawaban sejujur-jujurnya tanpa paksaan pihak manapun.

Makassar, 2017
Yang memberi pernyataan,

(…..........................................)

Saksi 1 :
Saksi 2 :

Penanggung Jawab : Peneliti


Nama : Velicia M.V.G. Tjen

Alamat : Jalan Borong Raya Komp. Delta Mas II Blok A1/11


No. Telepon : 082347249898
LAMPIRAN 3

KUISIONER

A. Demografi

Nama :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

Tingkat Pendidikan :

Lama Riwayat Hipertensi :

Obat yang Dikonsumsi :

Penyakit Penyerta :

Aktivitas Fisik :

Riwayat Merokok :

Konsumsi Kopi :

Jenis Makanan :

B. Pengukuran

Pre test Post test 1 Post test 2 Post test 3


Pengukuran
(tgl............) (tgl .........) (tgl .........) (tgl .........)

Tekanan Sistol
Darah Diastol
LAMPIRAN 4

LEMBAR PEMBERIAN/PEMANTAUAN EKSTRAK JAHE

Nama (Inisial) :

No. Subyek :

Alamat :

No. Telp. :

Tanggal Mulai Pemberian Ekstrak Jahe :

Tanggal Pengukuran Pre Test :

Tanggal Pengukuran Post Test 1 :

Tanggal Pengukuran Post Test 2 :

Tanggal Pengukuran Post Test 3 :

Hari/tgl.
Pemantauan Suplementasi
Pemberian

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Pemantau,

(............................................)
LAMPIRAN 5

DAFTAR ISIAN

(KELOMPOK ...................................)

Minggu Minggu
Minggu Pertama
Nama Usia Kedua Ketiga
No.
(Inisial) (Thn) TD Pretest TD Posttest TD Posttest TD Posttest
(mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg)

10

11
LAMPIRAN 6

SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

A. Definisi

Pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan tekanan pembuluh

darah) menggunakan sphygmomanometer.

B. Tujuan

Mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik klien.

C. Alat

1. Stetoskop

2. Sphygnomanometer raksa atau aneroid dengan bola karet dan manset

D. Prosedur Pelaksanaan

1. Dekatkan peralatan ke klien.

2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.

3. Cuci tangan.

4. Atur posisi klien dengan posisi duduk yang nyama dan sangga lengan

klien setinggi jantung dengan telapak tangan menghadap ke atas.

5. Angkat lengan baju klien yang menutupi lengan atas.

6. Palpasi arteri brachialis dan pasang manset 2,5 cm di atas denyut arteri

brachialis.

7. Pasang sphygmomanometer raksa atau aneroid pada manset sejajar

dengan arteri brachialis dan pastikan lilitan manset rapat tetapi tidak

ketat.
8. Pastikan sphygmomanometer raksa atau aneroid sejajar dengan mata dan

pengukur berada dengan jarak < 1 m dari sphygnmomanometer.

9. Palpasi arteri brachialis sambil memompa manset hingga 30 mmHg di

atas titik arteri brachialis tidak teraba lagi, kemudian perlahan buka

katup pada manset. Perhatikan titik ketika kembali teraba (sistolik

palpasi).

10. Kempiskan manset sepenuhnya dan tunggu selama 30 menit.

11. Pasang stetoskop

12. Palpasi kembali arteri brachialis dan letakkkan diafragma stetoskop di

atasnya.

13. Tutup katup pada manset hingga searah jarum jam hingga rapat.

14. Pompa manset hingga mencapai 30 mmHg di atas titik sistolik palpasi

klien.

15. Buka katup secara perlahan sehingga memungkinkan raksa turun rata-

rata 2-3 mmHg per detik.

16. Perhatikan titik pada sfigmomanometer ketika denyut terdengar pertama

kali.

17. Lanjutkan membuka katup secara perlahan dan perhatikan titik ketika

denyut tidak terdengar lagi.

18. Kempiskan manset dengan cepat dan tuntas

19. Jika prosedur diulangi, tunggu hingga 30 menit.

20. Buka manset dan lipat serta simpan dengan rapi

21. Rapikan baju klien dan bantu klien memperoleh posisi yang diinginkan.
22. Rapikan alat.

23. Informasi hasil pada klien

24. Cuci tangan

25. Dokumentasikan pada daftar isian.

(Kusyati, et al., 2012)


LAMPIRAN 7

SOP PEMBERIAN JAHE

A. Definisi

Pemberian jahe adalah salah satu terapi herbal yang dilakukan dengan

memberikan air jahe yang diminum.

B. Tujuan

Untuk menurunkan tekanan darah

C. Alat & Bahan

1. Timbangan 5. Jahe (bubuk)

2. Gelas ukur 6. Air hangat 200 ml

3. Gelas

4. Sendok

D. Prosedur

1. Menimbang jahe sebanyak 4 gram (Anthony, 2008)

2. Mengukur air hangat sebanyak 200 ml (Anthony, 2008)

3. Campurkan dalam satu gelas sari jahe dan air hangat, kemudian aduk rata.

4. Siap diminum.

5. Dokumentasikan.
E. Gambar Pembuatan Jahe

No. Gambar Keterangan


1.

Jahe puthih kecil (Jahe


Emprit) bubuk yang dibeli
dari toko rempah-rempah di
Pasar Bringharjo Jl.
Malioboro, Jogjakarta

2.

Timbang jahe bubuk sebanyak


4 gram

3.

Masukkan jahe bubuk 4 gram


ke dalam gelas
4.

Siapkan air hangat


200 ml

5.

Campurkan jahe dengan air


yng telah disiapkan

6.

Aduk dan diamkan selama 10


menit agar ampas jahe
tertinggal di dasar gelas.
Kemudian siap diminum.
LAMPIRAN 8

Data Karakteristik Demografi Responden Kelompok Intervensi

Lama
Nama Usia Jenis Pendidikan Riwayat Konsumsi Penyakit Aktivitas Konsumsi Kebiasaan Derajat
Pekerjaan Merokok
(Inisial) (Thn) Kelamin Terakhir Hipertensi Obat Penyerta Fisik Kopi Makan** Hipertensi*
(Thn)
L 55 Perempuan IRT SD 1 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 1
I 32 Laki-Laki Wiraswasta SMP 1 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Ya Ya Buruk Derajat 2
B 38 Perempuan Wiraswasta SMP 2 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Tidak Tidak Buruk Derajat 2
N 40 Perempuan IRT D1 3 Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Ya Buruk Derajat 2
S 55 Laki-Laki Wiraswasta SD 20 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Ya Ya Buruk Derajat 2
Obat
U 64 Perempuan Wiraswasta SD 5 Rematik Ya Tidak Tidak Buruk Derajat 2
Rematik
Karyawan Gg. Asam
G 53 Laki-Laki SMA 1 Tidak Ada Ya Ya Ya Buruk Derajat 1
Swasta Lambung
T 50 Laki-Laki Wiraswasta SMP 5 Suplemen Rematik Tidak Pernah Ya Tidak Buruk Derajat 1
Karyawan
R 51 Perempuan D3 1 Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Tidak Baik Derajat 2
Swasta
A 62 Perempuan IRT SMP 1 Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Ya Baik Derajat 2
Karyawan
E 42 Perempuan S1 1 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Pernah Tidak Ya Baik Derajat 2
Swasta
Data Karakteristik Demografi Responden Kelompok Kontrol

Lama
Nama Usia Jenis Pendidikan Riwayat Konsumsi Penyakit Aktivitas Konsumsi Kebiasaan Derajat
Pekerjaan Merokok
(Inisial) (Thn) Kelamin Terakhir Hipertensi Obat Penyerta Fisik Kopi Makan** Hipertensi*
(Thn)
Tidak
R 45 Perempuan IRT SD 2 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak Buruk Derajat 2
Pernah
Obat Tidak
S 47 Perempuan IRT SD 2 Kolesterol Tidak Tidak Buruk Derajat 2
Kolesterol Pernah
Tidak
B 51 Perempuan IRT SD 20 Tidak Ada Maag Tidak Tidak Buruk Derajat 2
Pernah
W 47 Perempuan IRT SMP 1 Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Tidak Buruk Derajat 1
Tidak
N 46 Perempuan IRT SMA 4 Tidak Ada Rematik Tidak Tidak Buruk Derajat 1
Pernah
Tidak
M 46 Perempuan IRT SMA 13 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak Buruk Derajat 2
Pernah
Tidak
A 53 Laki-Laki Wiraswasta S1 15 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak Buruk Derajat 2
Pernah
Tidak
N 45 Perempuan IRT SMP 6 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak Buruk Derajat 2
Pernah
Tidak
M 58 Perempuan IRT SD 12 Tidak Ada Rematik Tidak Tidak Baik Derajat 2
Pernah
Asam Tidak
H 40 Perempuan IRT SMA 1 Tidak Ada Tidak Tidak Buruk Derajat 1
Urat Pernah
Karyawan Asam Tidak
V 53 Laki-Laki S1 1 Tidak Ada Ya Ya Buruk Derajat 2
Swasta Urat Pernah
Data Tekanan Darah

Tekanan Darah
Nama
Kelompok
(Inisial) Pre Test Post Test 1 Post Test 2 Post Test 3
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol
L Intervensi 155 98 155 90 160 96 158 100
I Intervensi 144 100 150 106 140 100 144 96
B Intervensi 158 100 150 100 150 90 152 90
N Intervensi 155 110 160 100 166 100 160 100
S Intervensi 176 110 174 102 168 100 170 90
U Intervensi 176 104 170 90 168 90 172 100
G Intervensi 146 90 140 96 150 90 148 92
T Intervensi 142 90 140 100 135 98 140 100
R Intervensi 156 100 150 90 146 88 150 92
A Intervensi 178 106 166 94 155 90 150 88
E Intervensi 150 108 146 100 140 94 140 90
R Kontrol 168 110 178 110 170 100 164 110
S Kontrol 164 90 160 100 160 100 170 110
B Kontrol 166 100 168 100 160 90 160 100
W Kontrol 144 90 146 95 150 90 150 90
N Kontrol 140 90 140 90 140 100 150 110
M Kontrol 150 110 140 100 140 90 150 100
A Kontrol 140 100 140 90 140 90 140 90
N Kontrol 140 100 140 90 140 90 140 100
M Kontrol 150 100 140 100 140 90 140 90
H Kontrol 140 90 140 90 150 90 150 90
V Kontrol 140 100 140 90 150 100 150 100
Kebiasaan Makan

Makan Kebiasaan
Nama Kelompok
Sayur Buah Dg. Ayam Dg. Sapi Gorengan Makan**
L Intervensi Kadang Jarang Jarang Jarang Kadang Buruk
I Intervensi Sering Jarang Kadang Kadang Sering Buruk
B Intervensi Sering Jarang Kadang Kadang Kadang Buruk
N Intervensi Sering Kadang Jarang Jarang Jarang Buruk
S Intervensi Sering Kadang Kadang Kadang Jarang Buruk
U Intervensi Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Buruk
G Intervensi Sering Jarang Jarang Jarang Sering Buruk
T Intervensi Sering Kadang Kadang Kadang Jarang Buruk
R Intervensi Sering Sering Jarang Jarang Jarang Baik
A Intervensi Sering Sering Jarang Tidak Jarang Baik
E Intervensi Sering Sering Jarang Jarang Jarang Baik
R Kontrol Sering Kadang Kadang Jarang Jarang Buruk
S Kontrol Sering Kadang Kadang Kadang Sering Buruk
B Kontrol Kadang Jarang Kadang Kadang Sering Buruk
W Kontrol Sering Kadang Jarang Jarang Jarang Buruk
N Kontrol Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Buruk
M Kontrol Sering Jarang Jarang Kadang Jarang Buruk
A Kontrol Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Buruk
N Kontrol Sering Jarang Jarang Jarang Jarang Buruk
M Kontrol Sering Sering Kadang Kadang Jarang Baik
H Kontrol Kadang Kadang Kadang Kadang Jarang Buruk
V Kontrol Sering Kadang Jarang Jarang Jarang Buruk
Perubahan Tekanan Darah

Tekanan Darah
Nama
Kelompok Post Test 1*** Post Test 2*** Post Test 3***
(Inisial)
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol
Tidak Tidak Tidak Tidak
Intervensi L Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak
Intervensi I Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak
Intervensi B Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Menurun
Tidak Tidak Tidak
Intervensi N Menurun Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun
Intervensi S Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Intervensi U Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Intervensi G Menurun
Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak
Intervensi T Menurun Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun
Intervensi R Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Intervensi A Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Intervensi E Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak
Kontrol R Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak
Kontrol S Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak
Kontrol B Menurun Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kontrol W
Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kontrol N
Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak
Kontrol M Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Menurun
Tidak Tidak Tidak
Kontrol A Menurun Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak
Kontrol N Menurun Menurun
Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak
Kontrol M Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kontrol H
Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Kontrol V Menurun
Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Keterangan Data Karakteristik:

Tingkat pendidikan : SD-SMA termasuk dalam katergori rendah


D1-S1 termasuk dalam kategori tinggi
Pekerjaan : IRT termasuk dalam katergori tidak bekerja
Karyawan Swasta dan Wiraswata termasuk dalam kategori bekerja
*Derajat hipertensi berdasarkan tekanan darah pre test
**Kebiasaan Makan : Baik jika mengkonsumsi sayur >4 kali seminggu,
mengkonsumsi buah >4 kali seminggu
Buruk jika mengkonsumsi sayur <4 kali seminggu,
mengkonsumsi buah <4 kali seminggu

***Dibandingkan dengan tekanan darah pre tes


Frekuensi Statistics Kelompok Intervensi
Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD
Lama Riwayat Pre Test TD Pre Test TD
Usia Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
Hipertensi Sistolik Diastolik
Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 49.27 3.73 157.82 101.45 154.64 97.09 152.55 94.18 153.09 94.36
Std. Error of Mean 3.054 1.695 3.965 2.125 3.486 1.648 3.566 1.439 3.285 1.473
Median 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
Mode 55 1 155a 100 150 100 140a 90 140a 100
Std. Deviation 10.130 5.623 13.152 7.048 11.561 5.467 11.827 4.771 10.895 4.884
Minimum 32 1 142 90 140 90 135 88 140 88
Maximum 64 20 178 110 174 106 168 100 172 100
Sum 542 41 1736 1116 1701 1068 1678 1036 1684 1038
Percentiles 25 40.00 1.00 146.00 98.00 146.00 90.00 140.00 90.00 144.00 90.00
50 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
75 55.00 5.00 176.00 108.00 166.00 100.00 166.00 100.00 160.00 100.00
Jenisexist.
a. Multiple modes Kelamin (Kelompok
The smallest valueIntervensi)
is shown Tingkat Pendidikan (Kelompok Intervensi)
Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 4 36.4 36.4 36.4 Valid Rendah 8 72.7 72.7 72.7
Perempuan 7 63.6 63.6 100.0 Tinggi 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Pekerjaan (Kelompok Intervensi) Kebiasaan Makan (Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Bekerja 8 72.7 72.7 72.7 Valid Baik 3 27.3 27.3 27.3
Tidak Bekerja 3 27.3 27.3 100.0 Buruk 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

2
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 0 4 4 1 3 4 0 4 4 0 4 4 0 4 4


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * .0% 44.4% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4%

% of Total .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4%

Tidak Count 2 5 7 0 7 7 1 6 7 1 6 7 1 6 7
Menurun
% within Post Test TD
28.6% 71.4% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 55.6% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6%

% of Total 18.2% 45.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

3
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 5 6 1 5 6 0 6 6 0 6 6 0 6 6


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 16.7% 83.3% 100.0% 16.7% 83.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 50.0% 55.6% 54.5% 100.0% 50.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5%

% of Total 9.1% 45.5% 54.5% 9.1% 45.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5%

Tidak Count 1 4 5 0 5 5 1 4 5 1 4 5 1 4 5
Menurun
% within Post Test TD
20.0% 80.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 50.0% 44.4% 45.5% .0% 50.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5%

% of Total 9.1% 36.4% 45.5% .0% 45.5% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

4
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%

% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%

Tidak Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
Menurun
% within Post Test TD 12.5
25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3 %

% within * 100.0
100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
%

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 100.0
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

5
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 2 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 22.2% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%

% of Total 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%

Tidak Count 1 7 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
Menurun
% within Post Test TD
12.5% 87.5% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 77.8% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%

% of Total 9.1% 63.6% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

6
Tests of Normality (Kelompok Kontrol)
Tests of Normality (Kelompok Intervensi)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test TD Sistolik .246 11 .062 .777 11 .005
Pre Test Sistolik .222 11 .137 .869 11 .075
Pre Test TD Diastolik .232 11 .100 .822 11 .018
Pre Test Diastolik .146 11 .200* .907 11 .227
Post Test TD Sistolik
.365 11 .000 .682 11 .000 Post Test Sistolik
Minggu Ke-1 .201 11 .200* .932 11 .428
Minggu Ke 1
Post Test TD Diastolik
.268 11 .027 .811 11 .013 Post Test Diastolik
Minggu Ke-1 .248 11 .057 .893 11 .151
Minggu Ke 1
Post Test TD Sistolik
.263 11 .033 .829 11 .023 Post Test Sistolik
Minggu Ke-2 .145 11 .200* .926 11 .374
Minggu Ke 2
Post Test TD Diastolik
.401 11 .000 .625 11 .000 Post Test Diastolik
Minggu Ke-2 .264 11 .031 .844 11 .036
Minggu Ke 2
Post Test TD Sistolik
.241 11 .073 .862 11 .060 Post Test Sistolik
Minggu Ke-3 .176 11 .200* .921 11 .323
Minggu Ke 3
Post Test TD Diastolik
.227 11 .120 .819 11 .017 Post test Diastolik
Minggu Ke-3 .239 11 .078 .823 11 .019
Minggu Ke 3
a. Lilliefors Significance Correction
a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

7
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Intervensi) Paired Samples Correlations (Kelompok Intervensi)
Mean Sum of N Correlation Sig.
N Rank Ranks
Pair 1 Pre Test Sistolik & Post Test
Post Test Diastolik Negative Ranks 7a 6.43 45.00 11 .913 .000
Sistolik Minggu Ke 1
Minggu Ke 1 - Pre
Positive Ranks 3b 3.33 10.00 Pair 2 Pre Test Sistolik & Post Test
Test Diastolik 11 .735 .010
Ties 1c Sistolik Minggu Ke 2

Pair 3 Pre Test Sistolik & Post Test


Total 11 11 .737 .010
Sistolik Minggu Ke 3
d
Post Test Diastolik Negative Ranks 8 5.38 43.00
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke
Minggu Ke 2 - Pre Positive Ranks 1e 2.00 2.00
1 & Post Test Sistolik 11 .835 .001
Test Diastolik
f
Ties 2 Minggu Ke 2

Total 11 Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke

Post test Diastolik Negative Ranks 8g 7.00 56.00 1 & Post Test Sistolik 11 .843 .001

Minggu Ke 3 - Pre Minggu Ke 3


Positive Ranks 3h 3.33 10.00
Test Diastolik Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke
Ties 0i
2 & Post Test Sistolik 11 .946 .000
Total 11 Minggu Ke 3
j
Post Test Diastolik Negative Ranks 8 4.81 38.50
Minggu Ke 2 - Post Positive Ranks 1k 6.50 6.50
Test Diastolik Minggu
Ties 2l
Ke 1
Total 11

Post test Diastolik Negative Ranks 6m 5.33 32.00


Minggu Ke 3 - Post Positive Ranks 3n 4.33 13.00
Test Diastolik Minggu
Ties 2o
Ke 1
Total 11

Post test Diastolik Negative Ranks 4p 5.38 21.50


Minggu Ke 3 - Post Positive Ranks 5q 4.70 23.50
Test Diastolik Minggu
Ties 2r
Ke 2
Total 11

a. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 < Pre Test Diastolik

b. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 > Pre Test Diastolik

c. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 = Pre Test Diastolik

d. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Pre Test Diastolik

e. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Pre Test Diastolik

f. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Pre Test Diastolik

g. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Pre Test Diastolik

h. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Pre Test Diastolik

i. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Pre Test Diastolik

j. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1

k. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1

l. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1

m. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1

n. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1

o. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1

p. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 2

q. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 2

r. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 2

8
Paired Samples Test (Kelompok Intervnsi)

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 1 3.182 5.382 1.623 -.434 6.797 1.961 10 .078

Pair 2 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 5.273 9.177 2.767 -.892 11.438 1.906 10 .086

Pair 3 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 4.727 8.968 2.704 -1.297 10.752 1.748 10 .111

Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 2.091 6.715 2.025 -2.420 6.602 1.033 10 .326

Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 1.545 6.314 1.904 -2.697 5.788 .812 10 .436

Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke 2 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 -.545 3.830 1.155 -3.119 2.028 -.472 10 .647

Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Intervensi)

Post Test Diastolik Post Test Diastolik Post test Diastolik Post Test Diastolik Post test Diastolik Post test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre Minggu Ke 2 - Pre Minggu Ke 3 - Pre Minggu Ke 2 - Post Test Minggu Ke 3 - Post Test Minggu Ke 3 - Post Test
Test Diastolik Test Diastolik Test Diastolik Diastolik Minggu Ke 1 Diastolik Minggu Ke 1 Diastolik Minggu Ke 2

Z -1.794a -2.439a -2.052a -1.919a -1.146a -.120b

Asymp. Sig.
.073 .015 .040 .055 .252 .904
(2-tailed)

a. Based on positive ranks.

b. Based on negative ranks.

c. Wilcoxon Signed Ranks Test

9
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Kontrol)

N Mean Rank Sum of Ranks


Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3a 4.33 13.00
b
Positive Ranks 3 2.67 8.00
Ties 5c
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 4d 4.62 18.50
e
Positive Ranks 4 4.38 17.50
Ties 3 f

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3g 3.33 10.00
h
Positive Ranks 4 4.50 18.00
Ties 4i

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2j 2.50 5.00
Positive Ranks 3k 3.33 10.00
Ties 6l
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2m 4.50 9.00
n
Positive Ranks 5 3.80 19.00
Ties 4 o

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 2p 2.25 4.50
q
Positive Ranks 3 3.50 10.50
Ties 6 r

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 4s 4.00 16.00
Positive Ranks 2t 2.50 5.00
Ties 5 u

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 6v 4.67 28.00
w
Positive Ranks 2 4.00 8.00
Ties 3 x

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 3y 2.00 6.00
Positive Ranks 2z 4.50 9.00
Ties 6aa
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 5ab 3.80 19.00
ac
Positive Ranks 2 4.50 9.00
Ties 4ad

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2ae 2.25 4.50
af
Positive Ranks 4 4.12 16.50
Ties 5ag

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 0ah .00 .00
Positive Ranks 6ai 3.50 21.00
Ties 5aj

10
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Kontrol)
Post Test Post Test
TD Post Test TD
Post Test Post Test Post Test TD Post Test TD Post Test TD Diastolik TD Diastolik Post Test TD Post Test TD Post Test TD
TD Sistolik TD Sistolik Sistolik Sistolik Sistolik Minggu Diastolik Minggu Diastolik Diastolik Diastolik
Post Test TD Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3 Ke-1 - Minggu Ke- Ke-3 - Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Sistolik Minggu 2 - Pre 3 - Pre - Post Test - Post Test - Post Test Pre Test 2 - Pre Pre Test - Post Test - Post Test - Post Test
Ke-1 - Pre Test Test TD Test TD TD Sistolik TD Sistolik TD Sistolik TD Test TD TD TD Diastolik TD Diastolik TD Diastolik
TD Sistolik Sistolik Sistolik Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Diastolik Diastolik Diastolik Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2
Z -.531a -.071a -.686b -.680b -.861b -.849b -1.222a -1.508a -.414b -.904a -1.294b -2.449b
Asymp. Sig.
.595 .943 .493 .496 .389 .396 .222 .132 .679 .366 .196 .014
(2-tailed)
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test

Mann Withney - Ranks


Mann Withney - Test Statisticsb
Mean Sum of
Kelompok N Rank Ranks Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD
SIstolik Diastolik SIstolik Diastolik
Post Test TD SIstolik Minggu Intervensi 11 12.36 136.00
Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Ke-2
Kontrol 11 10.64 117.00
Mann-Whitney U 51.000 59.000 51.000 42.000
Total 22
Wilcoxon W 117.000 125.000 117.000 108.000
Post Test TD Diastolik Intervensi 11 11.64 128.00
Z -.639 -.107 -.637 -1.268
Minggu Ke-2 Kontrol 11 11.36 125.00
Asymp. Sig. (2-tailed) .523 .915 .524 .205
Total 22
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .562a .949a .562a .243a
Post Test TD SIstolik Minggu Intervensi 11 12.36 136.00 a. Not corrected for ties.
Ke-3 Kontrol 11 10.64 117.00 b. Grouping Variable: Kelompok
Total 22

Post Test TD Diastolik Intervensi 11 9.82 108.00


Minggu Ke-3 Kontrol 11 13.18 145.00

Total 22

11
Derajat Hipertensi (Kelompok Intervensi) Aktivitas fisik (Kelompok Intervensi)
Valid Cumulative Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3 Valid Ya 5 45.5 45.5 45.5
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Penyakit Penyerta Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative Konsumsi Kopi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Percent Percent Cumulative
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2 Frequency Percent Valid Percent Percent
Gangguan Asam Lambung 1 9.1 9.1 27.3 Valid Ya 6 54.5 54.5 54.5
Tidak Ada 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0
Konsumsi Obat (Kelompok Intervensi)
Valid Cumulative Merokok (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Percent Percent
Cumulative
Valid Obat Rematik 1 9.1 9.1 9.1 Frequency Percent Valid Percent Percent
Suplemen 1 9.1 9.1 18.2 Valid Ya 4 36.4 36.4 36.4
Tidak Ada 9 81.8 81.8 100.0 Tidak 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

2
LAMPIRAN 9
Dokumentasi Penelitian

(a) (b)

(c) (d)

Gambar (a), (b), (c), (d). Gambar Pemberian Jahe.

(e) (f) (g)

Gambar (e), (f), (g). Gambar Pengukuran Tekanan Darah.

3
2
3
4
5
6
7
Frekuensi Statistics Kelompok Kontrol
Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Te
Lama Riwayat Pre Test TD Pre Test TD
Usia Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sistolik Diast
Hipertensi Sistolik Diastolik
Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu
Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 48.27 7.00 149.27 98.18 148.36 95.91 149.09 93.64 150.36 99.0
Std. Error of Mean 1.508 2.049 3.446 2.264 4.150 2.002 3.149 1.521 3.154 2.50
Median 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.
Mode 45a 1 140 100 140 90 140 90 140a 90
Std. Deviation 5.002 6.797 11.429 7.508 13.764 6.640 10.445 5.045 10.462 8.31
Minimum 40 1 140 90 140 90 140 90 140 90
Maximum 58 20 168 110 178 110 170 100 170 11
Percentiles 25 45.00 1.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.0
50 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.
75 53.00 13.00 164.00 100.00 160.00 100.00 160.00 100.00 160.00 110.
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Jenis Kelamin (Kelompok Kontrol) Tingkat Pendidikan (Kelompok Kontrol)
Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 2 18.2 18.2 18.2 Valid Rendah 9 81.8 81.8 81.8
Perempuan 9 81.8 81.8 100.0 Tinggi 2 18.2 18.2 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Pekerjaan (Kelompok Kontrol) Kebiasaan Makan (Kelompok Kontrol)


Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Bekerja 2 18.2 18.2 18.2 Valid Baik 1 9.1 9.1 9.1
Tidak Bekerja 9 81.8 81.8 100.0 Buruk 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

2
Derajat Hipertensi (Kelompok Kontrol) Aktivitas fisik (Kelompok Kontrol)
Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3 Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Penyakit Penyerta (Kelompok Kontrol)


Cumulative Konsumsi Obat (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Cumulative
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2 Frequency Percent Percent Percent
Kolesterol 1 9.1 9.1 27.3 Valid Obat Kolesterol 1 9.1 9.1 9.1
Maag 1 9.1 9.1 36.4 Tidak Ada 10 90.9 90.9 100.0
Asam Urat 2 18.2 18.2 54.5 Total 11 100.0 100.0
Tidak Ada 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0

3
Konsumsi Kopi (Kelompok Kontrol) Merokok (Kelompok Kontrol)
Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1 Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0 Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

4
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)

Jenis Kelamin* Kebiasaan Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak
Post Test Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8 4 4
TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0%
Sistolik Minggu Ke-1
Ke-1
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4%
Tidak Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 1 2 3 2 1
Menurun
% within Post Test TD
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3%
Sistolik Minggu Ke-1
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5
% within Post Test TD
36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%
Sistolik Minggu Ke-1
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5%

5
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kop

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak

Post Test Menurun Count 1 6 7 3 4 7 1 6 7 4 3 7 4


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 14.3% 85.7% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0% 57.1% 42.9
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 25.0% 85.7% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 25.0% 85.7% 63.6% 80.0% 50.0% 63.6% 66.7% 60.0

% of Total 9.1% 54.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6% 36.4% 27.3

Tidak Count 3 1 4 0 4 4 3 1 4 1 3 4 2
Menurun
% within Post Test TD
75.0% 25.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 75.0% 14.3% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 75.0% 14.3% 36.4% 20.0% 50.0% 36.4% 33.3% 40.0

% of Total 27.3% 9.1% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% 18.2% 18.2

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6

6
% within Post Test TD
36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5

7
8
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak

Post Test TD Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4


Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 1
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 60.0% 83.3% 72.7% 66.7% 80.0%

% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4%

Tidak Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 2 1 3 2 1
Menurun
% within Post Test TD
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 66.7% 33.3% 1
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 40.0% 16.7% 27.3% 33.3% 20.0%

% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 18.2% 9.1%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 1
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 1

9
10
11
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak T

Post Test Menurun Count 1 7 8 3 5 8 1 7 8 4 4 8 4 4


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 12.5% 87.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 10
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 25.0% 100.0% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 25.0% 100.0% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 7

% of Total 9.1% 63.6% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 7

Tidak Count 3 0 3 0 3 3 3 0 3 1 2 3 2 1
Menurun
% within Post Test TD
100.0% .0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 10
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 75.0% .0% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 75.0% .0% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 2

% of Total 27.3% .0% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 2

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 10
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 10

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 10

12
13
14
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kop

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak

Post Test Menurun Count 2 5 7 3 4 7 2 5 7 3 4 7 3


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 42.9% 57.1
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 71.4% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 50.0% 71.4% 63.6% 60.0% 66.7% 63.6% 50.0% 80.0

% of Total 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 27.3% 36.4

Tidak Count 2 2 4 0 4 4 2 2 4 2 2 4 3
Menurun
% within Post Test TD
50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 75.0% 25.0
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 28.6% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 50.0% 28.6% 36.4% 40.0% 33.3% 36.4% 50.0% 20.0

% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 27.3% 9.1

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5

15
16
17
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kop

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak

Post Test Menurun Count 2 6 8 3 5 8 2 6 8 4 4 8 5


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 62.5% 37.5
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 85.7% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 50.0% 85.7% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 83.3% 60.0

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 18.2% 54.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 45.5% 27.3

Tidak Count 2 1 3 0 3 3 2 1 3 1 2 3 1
Menurun
% within Post Test TD
66.7% 33.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 14.3% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 50.0% 14.3% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 16.7% 40.0

% of Total 18.2% 9.1% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5

18
19
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kop

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak

Post Test Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0
Sistolik Minggu Ke-1

% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0

% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3

Tidak Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1
Menurun
% within Post Test TD
25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5
Sistolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 1

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9
Sistolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9

20
21
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak

Post Test Menurun Count 2 2 4 0 4 4 1 3 4 0 4 4 1


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 22.2% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0%

% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3%

Tidak Count 0 7 7 1 6 7 0 7 7 1 6 7 0
Menurun
% within Post Test TD
.0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * .0% 77.8% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0%

% of Total .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 1

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9%

22
23
24
Frekuensi Statistics Kelompok Intervensi
Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD
Lama Riwayat Pre Test TD Pre Test TD
Usia Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
Hipertensi Sistolik Diastolik
Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 49.27 3.73 157.82 101.45 154.64 97.09 152.55 94.18 153.09 94.36
Std. Error of Mean 3.054 1.695 3.965 2.125 3.486 1.648 3.566 1.439 3.285 1.473
Median 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
Mode 55 1 155a 100 150 100 140a 90 140a 100
Std. Deviation 10.130 5.623 13.152 7.048 11.561 5.467 11.827 4.771 10.895 4.884
Minimum 32 1 142 90 140 90 135 88 140 88
Maximum 64 20 178 110 174 106 168 100 172 100
Sum 542 41 1736 1116 1701 1068 1678 1036 1684 1038
Percentiles 25 40.00 1.00 146.00 98.00 146.00 90.00 140.00 90.00 144.00 90.00
50 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
75 55.00 5.00 176.00 108.00 166.00 100.00 166.00 100.00 160.00 100.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Jenis Kelamin (Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 4 36.4 36.4 36.4
Perempuan 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0

25
Tingkat Pendidikan (Kelompok Intervensi)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Rendah 8 72.7 72.7 72.7
Tinggi 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0

Pekerjaan (Kelompok Intervensi) Kebiasaan Makan (Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Bekerja 8 72.7 72.7 72.7 Valid Baik 3 27.3 27.3 27.3
Tidak Bekerja 3 27.3 27.3 100.0 Buruk 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

26
Derajat Hipertensi (Kelompok Intervensi) Aktivitas fisik (Kelompok Intervensi)
Valid Cumulative Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3 Valid Ya 5 45.5 45.5 45.5
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Penyakit Penyerta Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative Konsumsi Kopi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Percent Percent Cumulative
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2 Frequency Percent Valid Percent Percent
Gangguan Asam Lambung 1 9.1 9.1 27.3 Valid Ya 6 54.5 54.5 54.5
Tidak Ada 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Konsumsi Obat (Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative Merokok (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Percent Percent
Cumulative
Valid Obat Rematik 1 9.1 9.1 9.1 Frequency Percent Valid Percent Percent
Suplemen 1 9.1 9.1 18.2 Valid Ya 4 36.4 36.4 36.4
Tidak Ada 9 81.8 81.8 100.0 Tidak 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

27
28
Frekuensi Statistics Kelompok Kontrol
Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD
Lama Riwayat Pre Test TD Pre Test TD
Usia Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
Hipertensi Sistolik Diastolik
Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 48.27 7.00 149.27 98.18 148.36 95.91 149.09 93.64 150.36 99.09
Std. Error of Mean 1.508 2.049 3.446 2.264 4.150 2.002 3.149 1.521 3.154 2.506
Median 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
Mode 45a 1 140 100 140 90 140 90 140a 90a
Std. Deviation 5.002 6.797 11.429 7.508 13.764 6.640 10.445 5.045 10.462 8.312
Minimum 40 1 140 90 140 90 140 90 140 90
Maximum 58 20 168 110 178 110 170 100 170 110
Percentiles 25 45.00 1.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00
50 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
75 53.00 13.00 164.00 100.00 160.00 100.00 160.00 100.00 160.00 110.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Jenis Kelamin (Kelompok Kontrol) Tingkat Pendidikan (Kelompok Kontrol)


Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 2 18.2 18.2 18.2 Valid Rendah 9 81.8 81.8 81.8
Perempuan 9 81.8 81.8 100.0 Tinggi 2 18.2 18.2 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

29
Pekerjaan (Kelompok Kontrol) Kebiasaan Makan (Kelompok Kontrol)
Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Bekerja 2 18.2 18.2 18.2 Valid Baik 1 9.1 9.1 9.1
Tidak Bekerja 9 81.8 81.8 100.0 Buruk 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

30
Derajat Hipertensi (Kelompok Kontrol) Aktivitas fisik (Kelompok Kontrol)
Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3 Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Penyakit Penyerta (Kelompok Kontrol)


Cumulative Konsumsi Obat (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Cumulative
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2 Frequency Percent Percent Percent
Kolesterol 1 9.1 9.1 27.3 Valid Obat Kolesterol 1 9.1 9.1 9.1
Maag 1 9.1 9.1 36.4 Tidak Ada 10 90.9 90.9 100.0
Asam Urat 2 18.2 18.2 54.5 Total 11 100.0 100.0
Tidak Ada 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0

Konsumsi Kopi (Kelompok Kontrol) Merokok (Kelompok Kontrol)


Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1 Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0 Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

31
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)

Jenis Kelamin* Kebiasaan Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total
Post Test Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8 4 4 8
TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1
Ke-1
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 1 2 3 2 1 3
Menurun
% within Post Test TD
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

32
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 6 7 3 4 7 1 6 7 4 3 7 4 3 7


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 14.3% 85.7% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 25.0% 85.7% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 25.0% 85.7% 63.6% 80.0% 50.0% 63.6% 66.7% 60.0% 63.6%

% of Total 9.1% 54.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6%

Tidak Count 3 1 4 0 4 4 3 1 4 1 3 4 2 2 4
Menurun
% within Post Test TD
75.0% 25.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 75.0% 14.3% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 75.0% 14.3% 36.4% 20.0% 50.0% 36.4% 33.3% 40.0% 36.4%

% of Total 27.3% 9.1% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

33
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test TD Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8


Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 60.0% 83.3% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%

% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%

Tidak Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 2 1 3 2 1 3
Menurun
% within Post Test TD
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 40.0% 16.7% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%

% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

34
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 7 8 3 5 8 1 7 8 4 4 8 4 4 8


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 12.5% 87.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 25.0% 100.0% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 25.0% 100.0% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%

% of Total 9.1% 63.6% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%

Tidak Count 3 0 3 0 3 3 3 0 3 1 2 3 2 1 3
Menurun
% within Post Test TD
100.0% .0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 75.0% .0% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 75.0% .0% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%

% of Total 27.3% .0% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

35
36
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 2 5 7 3 4 7 2 5 7 3 4 7 3 4 7


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 71.4% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 50.0% 71.4% 63.6% 60.0% 66.7% 63.6% 50.0% 80.0% 63.6%

% of Total 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6%

Tidak Count 2 2 4 0 4 4 2 2 4 2 2 4 3 1 4
Menurun
% within Post Test TD
50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 28.6% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 50.0% 28.6% 36.4% 40.0% 33.3% 36.4% 50.0% 20.0% 36.4%

% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

37
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 2 6 8 3 5 8 2 6 8 4 4 8 5 3 8


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 62.5% 37.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 85.7% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 50.0% 85.7% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 83.3% 60.0% 72.7%

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 18.2% 54.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 45.5% 27.3% 72.7%

Tidak Count 2 1 3 0 3 3 2 1 3 1 2 3 1 2 3
Menurun
% within Post Test TD
66.7% 33.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 14.3% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 50.0% 14.3% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 16.7% 40.0% 27.3%

% of Total 18.2% 9.1% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

38
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1

% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%

% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%

Tidak Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
Menurun
% within Post Test TD
25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

39
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 2 2 4 0 4 4 1 3 4 0 4 4 1 3 4


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 22.2% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4%

% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4%

Tidak Count 0 7 7 1 6 7 0 7 7 1 6 7 0 7 7
Menurun
% within Post Test TD
.0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * .0% 77.8% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6%

% of Total .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

40
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 0 4 4 1 3 4 0 4 4 0 4 4 0 4 4


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * .0% 44.4% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4%

% of Total .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4%

Tidak Count 2 5 7 0 7 7 1 6 7 1 6 7 1 6 7
Menurun
% within Post Test TD
28.6% 71.4% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 55.6% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6%

% of Total 18.2% 45.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

41
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 5 6 1 5 6 0 6 6 0 6 6 0 6 6


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 16.7% 83.3% 100.0% 16.7% 83.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 50.0% 55.6% 54.5% 100.0% 50.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5%

% of Total 9.1% 45.5% 54.5% 9.1% 45.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5%

Tidak Count 1 4 5 0 5 5 1 4 5 1 4 5 1 4 5
Menurun
% within Post Test TD
20.0% 80.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 50.0% 44.4% 45.5% .0% 50.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5%

% of Total 9.1% 36.4% 45.5% .0% 45.5% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

42
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%

% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%

Tidak Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
Menurun
% within Post Test TD 12.5
25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3 %

% within * 100.0
100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
%

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 100.0
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

43
44
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 2 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 22.2% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%

% of Total 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%

Tidak Count 1 7 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
Menurun
% within Post Test TD
12.5% 87.5% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 77.8% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%

% of Total 9.1% 63.6% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

45
Tests of Normality (Kelompok Kontrol)
Tests of Normality (Kelompok Intervensi)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test TD Sistolik .246 11 .062 .777 11 .005
Pre Test Sistolik .222 11 .137 .869 11 .075
Pre Test TD Diastolik .232 11 .100 .822 11 .018
Pre Test Diastolik .146 11 .200* .907 11 .227
Post Test TD Sistolik
.365 11 .000 .682 11 .000 Post Test Sistolik
Minggu Ke-1 .201 11 .200* .932 11 .428
Minggu Ke 1
Post Test TD Diastolik
.268 11 .027 .811 11 .013 Post Test Diastolik
Minggu Ke-1 .248 11 .057 .893 11 .151
Minggu Ke 1
Post Test TD Sistolik
.263 11 .033 .829 11 .023 Post Test Sistolik
Minggu Ke-2 .145 11 .200* .926 11 .374
Minggu Ke 2
Post Test TD Diastolik
.401 11 .000 .625 11 .000 Post Test Diastolik
Minggu Ke-2 .264 11 .031 .844 11 .036
Minggu Ke 2
Post Test TD Sistolik
.241 11 .073 .862 11 .060 Post Test Sistolik
Minggu Ke-3 .176 11 .200* .921 11 .323
Minggu Ke 3
Post Test TD Diastolik
.227 11 .120 .819 11 .017 Post test Diastolik
Minggu Ke-3 .239 11 .078 .823 11 .019
Minggu Ke 3
a. Lilliefors Significance Correction
a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

46
47
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Intervensi) Paired Samples Correlations (Kelompok Intervensi)
Mean Sum of N Correlation Sig.
N Rank Ranks
Pair 1 Pre Test Sistolik & Post Test
Post Test Diastolik Negative Ranks 7a 6.43 45.00 11 .913 .000
Sistolik Minggu Ke 1
Minggu Ke 1 - Pre
Positive Ranks 3b 3.33 10.00 Pair 2 Pre Test Sistolik & Post Test
Test Diastolik 11 .735 .010
Ties 1c Sistolik Minggu Ke 2

Pair 3 Pre Test Sistolik & Post Test


Total 11 11 .737 .010
Sistolik Minggu Ke 3
d
Post Test Diastolik Negative Ranks 8 5.38 43.00
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke
Minggu Ke 2 - Pre Positive Ranks 1e 2.00 2.00
1 & Post Test Sistolik 11 .835 .001
Test Diastolik
f
Ties 2 Minggu Ke 2

Total 11 Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke

Post test Diastolik Negative Ranks 8g 7.00 56.00 1 & Post Test Sistolik 11 .843 .001

Minggu Ke 3 - Pre Minggu Ke 3


Positive Ranks 3h 3.33 10.00
Test Diastolik Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke
Ties 0i
2 & Post Test Sistolik 11 .946 .000
Total 11 Minggu Ke 3
j
Post Test Diastolik Negative Ranks 8 4.81 38.50
Minggu Ke 2 - Post Positive Ranks 1k 6.50 6.50
Test Diastolik Minggu
Ties 2l
Ke 1
Total 11

Post test Diastolik Negative Ranks 6m 5.33 32.00


Minggu Ke 3 - Post Positive Ranks 3n 4.33 13.00
Test Diastolik Minggu
Ties 2o
Ke 1
Total 11

Post test Diastolik Negative Ranks 4p 5.38 21.50


Minggu Ke 3 - Post Positive Ranks 5q 4.70 23.50
Test Diastolik Minggu
Ties 2r
Ke 2
Total 11

a. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 < Pre Test Diastolik

b. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 > Pre Test Diastolik

c. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 = Pre Test Diastolik

d. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Pre Test Diastolik

e. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Pre Test Diastolik

f. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Pre Test Diastolik

g. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Pre Test Diastolik

h. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Pre Test Diastolik

i. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Pre Test Diastolik

j. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1

k. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1

l. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1

m. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1

n. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1

o. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1

p. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 2

q. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 2

r. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 2

48
Paired Samples Test (Kelompok Intervnsi)

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 1 3.182 5.382 1.623 -.434 6.797 1.961 10 .078

Pair 2 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 5.273 9.177 2.767 -.892 11.438 1.906 10 .086

Pair 3 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 4.727 8.968 2.704 -1.297 10.752 1.748 10 .111

Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 2.091 6.715 2.025 -2.420 6.602 1.033 10 .326

Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 1.545 6.314 1.904 -2.697 5.788 .812 10 .436

Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke 2 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 -.545 3.830 1.155 -3.119 2.028 -.472 10 .647

Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Intervensi)

Post Test Diastolik Post Test Diastolik Post test Diastolik Post Test Diastolik Post test Diastolik Post test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre Minggu Ke 2 - Pre Minggu Ke 3 - Pre Minggu Ke 2 - Post Test Minggu Ke 3 - Post Test Minggu Ke 3 - Post Test
Test Diastolik Test Diastolik Test Diastolik Diastolik Minggu Ke 1 Diastolik Minggu Ke 1 Diastolik Minggu Ke 2

Z -1.794a -2.439a -2.052a -1.919a -1.146a -.120b

Asymp. Sig.
.073 .015 .040 .055 .252 .904
(2-tailed)

a. Based on positive ranks.

b. Based on negative ranks.

c. Wilcoxon Signed Ranks Test

49
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Kontrol)

N Mean Rank Sum of Ranks


Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3a 4.33 13.00
b
Positive Ranks 3 2.67 8.00
Ties 5c
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 4d 4.62 18.50
e
Positive Ranks 4 4.38 17.50
Ties 3 f

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3g 3.33 10.00
h
Positive Ranks 4 4.50 18.00
Ties 4i

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2j 2.50 5.00
Positive Ranks 3k 3.33 10.00
Ties 6l
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2m 4.50 9.00
n
Positive Ranks 5 3.80 19.00
Ties 4 o

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 2p 2.25 4.50
q
Positive Ranks 3 3.50 10.50
Ties 6 r

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 4s 4.00 16.00
Positive Ranks 2t 2.50 5.00
Ties 5 u

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 6v 4.67 28.00
w
Positive Ranks 2 4.00 8.00
Ties 3 x

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 3y 2.00 6.00
Positive Ranks 2z 4.50 9.00
Ties 6aa
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 5ab 3.80 19.00
ac
Positive Ranks 2 4.50 9.00
Ties 4ad

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2ae 2.25 4.50
af
Positive Ranks 4 4.12 16.50
Ties 5ag

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 0ah .00 .00
Positive Ranks 6ai 3.50 21.00
Ties 5aj

50
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Kontrol)
Post Test Post Test
TD Post Test TD
Post Test Post Test Post Test TD Post Test TD Post Test TD Diastolik TD Diastolik Post Test TD Post Test TD Post Test TD
TD Sistolik TD Sistolik Sistolik Sistolik Sistolik Minggu Diastolik Minggu Diastolik Diastolik Diastolik
Post Test TD Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3 Ke-1 - Minggu Ke- Ke-3 - Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Sistolik Minggu 2 - Pre 3 - Pre - Post Test - Post Test - Post Test Pre Test 2 - Pre Pre Test - Post Test - Post Test - Post Test
Ke-1 - Pre Test Test TD Test TD TD Sistolik TD Sistolik TD Sistolik TD Test TD TD TD Diastolik TD Diastolik TD Diastolik
TD Sistolik Sistolik Sistolik Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Diastolik Diastolik Diastolik Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2
Z -.531a -.071a -.686b -.680b -.861b -.849b -1.222a -1.508a -.414b -.904a -1.294b -2.449b
Asymp. Sig.
.595 .943 .493 .496 .389 .396 .222 .132 .679 .366 .196 .014
(2-tailed)
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test

Mann Withney - Ranks


Mann Withney - Test Statisticsb
Mean Sum of
Kelompok N Rank Ranks Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD
SIstolik Diastolik SIstolik Diastolik
Post Test TD SIstolik Minggu Intervensi 11 12.36 136.00
Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Ke-2
Kontrol 11 10.64 117.00
Mann-Whitney U 51.000 59.000 51.000 42.000
Total 22
Wilcoxon W 117.000 125.000 117.000 108.000
Post Test TD Diastolik Intervensi 11 11.64 128.00
Z -.639 -.107 -.637 -1.268
Minggu Ke-2 Kontrol 11 11.36 125.00
Asymp. Sig. (2-tailed) .523 .915 .524 .205
Total 22
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .562a .949a .562a .243a
Post Test TD SIstolik Minggu Intervensi 11 12.36 136.00 a. Not corrected for ties.
Ke-3 Kontrol 11 10.64 117.00 b. Grouping Variable: Kelompok
Total 22

Post Test TD Diastolik Intervensi 11 9.82 108.00


Minggu Ke-3 Kontrol 11 13.18 145.00

Total 22

51
LAMPIRAN 9
Dokumentasi Penelitian

(a) (b)

(c) (d)

Gambar (a), (b), (c), (d). Gambar Pemberian Jahe.

(e) (f) (g)

Gambar (e), (f), (g). Gambar Pengukuran Tekanan Darah.

52
2
3
4
5
6
7
Frekuensi Statistics Kelompok Intervensi
Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD
Lama Riwayat Pre Test TD Pre Test TD
Usia Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
Hipertensi Sistolik Diastolik
Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 49.27 3.73 157.82 101.45 154.64 97.09 152.55 94.18 153.09 94.36
Std. Error of Mean 3.054 1.695 3.965 2.125 3.486 1.648 3.566 1.439 3.285 1.473
Median 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
Mode 55 1 155a 100 150 100 140a 90 140a 100
Std. Deviation 10.130 5.623 13.152 7.048 11.561 5.467 11.827 4.771 10.895 4.884
Minimum 32 1 142 90 140 90 135 88 140 88
Maximum 64 20 178 110 174 106 168 100 172 100
Sum 542 41 1736 1116 1701 1068 1678 1036 1684 1038
Percentiles 25 40.00 1.00 146.00 98.00 146.00 90.00 140.00 90.00 144.00 90.00
50 51.00 1.00 155.00 100.00 150.00 100.00 150.00 94.00 150.00 92.00
75 55.00 5.00 176.00 108.00 166.00 100.00 166.00 100.00 160.00 100.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Jenis Kelamin (Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 4 36.4 36.4 36.4
Perempuan 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0

8
Tingkat Pendidikan (Kelompok Intervensi)
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Rendah 8 72.7 72.7 72.7
Tinggi 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0

Pekerjaan (Kelompok Intervensi) Kebiasaan Makan (Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Bekerja 8 72.7 72.7 72.7 Valid Baik 3 27.3 27.3 27.3
Tidak Bekerja 3 27.3 27.3 100.0 Buruk 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

9
Derajat Hipertensi (Kelompok Intervensi) Aktivitas fisik (Kelompok Intervensi)
Valid Cumulative Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3 Valid Ya 5 45.5 45.5 45.5
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Penyakit Penyerta Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative Konsumsi Kopi (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Percent Percent Cumulative
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2 Frequency Percent Valid Percent Percent
Gangguan Asam Lambung 1 9.1 9.1 27.3 Valid Ya 6 54.5 54.5 54.5
Tidak Ada 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Konsumsi Obat (Kelompok Intervensi)


Valid Cumulative Merokok (Kelompok Intervensi)
Frequency Percent Percent Percent
Cumulative
Valid Obat Rematik 1 9.1 9.1 9.1 Frequency Percent Valid Percent Percent
Suplemen 1 9.1 9.1 18.2 Valid Ya 4 36.4 36.4 36.4
Tidak Ada 9 81.8 81.8 100.0 Tidak 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

10
11
Frekuensi Statistics Kelompok Kontrol
Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD
Lama Riwayat Pre Test TD Pre Test TD
Usia Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
Hipertensi Sistolik Diastolik
Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 48.27 7.00 149.27 98.18 148.36 95.91 149.09 93.64 150.36 99.09
Std. Error of Mean 1.508 2.049 3.446 2.264 4.150 2.002 3.149 1.521 3.154 2.506
Median 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
Mode 45a 1 140 100 140 90 140 90 140a 90a
Std. Deviation 5.002 6.797 11.429 7.508 13.764 6.640 10.445 5.045 10.462 8.312
Minimum 40 1 140 90 140 90 140 90 140 90
Maximum 58 20 168 110 178 110 170 100 170 110
Percentiles 25 45.00 1.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00 140.00 90.00
50 47.00 4.00 144.00 100.00 140.00 95.00 150.00 90.00 150.00 100.00
75 53.00 13.00 164.00 100.00 160.00 100.00 160.00 100.00 160.00 110.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Jenis Kelamin (Kelompok Kontrol) Tingkat Pendidikan (Kelompok Kontrol)


Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 2 18.2 18.2 18.2 Valid Rendah 9 81.8 81.8 81.8
Perempuan 9 81.8 81.8 100.0 Tinggi 2 18.2 18.2 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

12
Pekerjaan (Kelompok Kontrol) Kebiasaan Makan (Kelompok Kontrol)
Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Bekerja 2 18.2 18.2 18.2 Valid Baik 1 9.1 9.1 9.1
Tidak Bekerja 9 81.8 81.8 100.0 Buruk 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

13
Derajat Hipertensi (Kelompok Kontrol) Aktivitas fisik (Kelompok Kontrol)
Valid Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Hipertensi Derajat 1 3 27.3 27.3 27.3 Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Hipertensi Derajat 2 8 72.7 72.7 100.0 Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

Penyakit Penyerta (Kelompok Kontrol)


Cumulative Konsumsi Obat (Kelompok Kontrol)
Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Cumulative
Valid Rematik 2 18.2 18.2 18.2 Frequency Percent Percent Percent
Kolesterol 1 9.1 9.1 27.3 Valid Obat Kolesterol 1 9.1 9.1 9.1
Maag 1 9.1 9.1 36.4 Tidak Ada 10 90.9 90.9 100.0
Asam Urat 2 18.2 18.2 54.5 Total 11 100.0 100.0
Tidak Ada 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0

Konsumsi Kopi (Kelompok Kontrol) Merokok (Kelompok Kontrol)


Cumulative Valid Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1 Valid Ya 1 9.1 9.1 9.1
Tidak 10 90.9 90.9 100.0 Tidak 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0 Total 11 100.0 100.0

14
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)

Jenis Kelamin* Kebiasaan Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total
Post Test Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8 4 4 8
TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1
Ke-1
% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%
% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%
Tidak Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 1 2 3 2 1 3
Menurun
% within Post Test TD
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1
% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%
% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%
Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11
% within Post Test TD
36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1
% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

15
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 6 7 3 4 7 1 6 7 4 3 7 4 3 7


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 14.3% 85.7% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0% 57.1% 42.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 25.0% 85.7% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 25.0% 85.7% 63.6% 80.0% 50.0% 63.6% 66.7% 60.0% 63.6%

% of Total 9.1% 54.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6% 36.4% 27.3% 63.6%

Tidak Count 3 1 4 0 4 4 3 1 4 1 3 4 2 2 4
Menurun
% within Post Test TD
75.0% 25.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 75.0% 14.3% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 75.0% 14.3% 36.4% 20.0% 50.0% 36.4% 33.3% 40.0% 36.4%

% of Total 27.3% 9.1% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

16
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test TD Menurun Count 3 5 8 3 5 8 3 5 8 3 5 8 4 4 8


Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 75.0% 71.4% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 75.0% 71.4% 72.7% 60.0% 83.3% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%

% of Total 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%

Tidak Count 1 2 3 0 3 3 1 2 3 2 1 3 2 1 3
Menurun
% within Post Test TD
33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 25.0% 28.6% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 25.0% 28.6% 27.3% 40.0% 16.7% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%

% of Total 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

17
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 7 8 3 5 8 1 7 8 4 4 8 4 4 8


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 12.5% 87.5% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 25.0% 100.0% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 25.0% 100.0% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 66.7% 80.0% 72.7%

% of Total 9.1% 63.6% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7%

Tidak Count 3 0 3 0 3 3 3 0 3 1 2 3 2 1 3
Menurun
% within Post Test TD
100.0% .0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 75.0% .0% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 75.0% .0% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 33.3% 20.0% 27.3%

% of Total 27.3% .0% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

18
19
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 2 5 7 3 4 7 2 5 7 3 4 7 3 4 7


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 28.6% 71.4% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0% 42.9% 57.1% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 71.4% 63.6% 100.0% 50.0% 63.6% 50.0% 71.4% 63.6% 60.0% 66.7% 63.6% 50.0% 80.0% 63.6%

% of Total 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 18.2% 45.5% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6% 27.3% 36.4% 63.6%

Tidak Count 2 2 4 0 4 4 2 2 4 2 2 4 3 1 4
Menurun
% within Post Test TD
50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 75.0% 25.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 28.6% 36.4% .0% 50.0% 36.4% 50.0% 28.6% 36.4% 40.0% 33.3% 36.4% 50.0% 20.0% 36.4%

% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 18.2% 18.2% 36.4% 27.3% 9.1% 36.4%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

20
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Intervensi)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 2 6 8 3 5 8 2 6 8 4 4 8 5 3 8


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 25.0% 75.0% 100.0% 37.5% 62.5% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0% 62.5% 37.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 85.7% 72.7% 100.0% 62.5% 72.7% 50.0% 85.7% 72.7% 80.0% 66.7% 72.7% 83.3% 60.0% 72.7%

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% 27.3% 45.5% 72.7% 18.2% 54.5% 72.7% 36.4% 36.4% 72.7% 45.5% 27.3% 72.7%

Tidak Count 2 1 3 0 3 3 2 1 3 1 2 3 1 2 3
Menurun
% within Post Test TD
66.7% 33.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 66.7% 33.3% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 14.3% 27.3% .0% 37.5% 27.3% 50.0% 14.3% 27.3% 20.0% 33.3% 27.3% 16.7% 40.0% 27.3%

% of Total 18.2% 9.1% 27.3% .0% 27.3% 27.3% 18.2% 9.1% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3%

Total Count 4 7 11 3 8 11 4 7 11 5 6 11 6 5 11

% within Post Test TD


36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.4% 63.6% 100.0% 27.3% 72.7% 100.0% 36.4% 63.6% 100.0% 45.5% 54.5% 100.0% 54.5% 45.5% 100.0%

21
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1

% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%

% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%

Tidak Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
Menurun
% within Post Test TD
25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

22
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 1 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 2 2 4 0 4 4 1 3 4 0 4 4 1 3 4


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-1 50.0% 50.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 22.2% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4%

% of Total 18.2% 18.2% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4%

Tidak Count 0 7 7 1 6 7 0 7 7 1 6 7 0 7 7
Menurun
% within Post Test TD
.0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * .0% 77.8% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% .0% 70.0% 63.6%

% of Total .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-1

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

23
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 0 4 4 1 3 4 0 4 4 0 4 4 0 4 4


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 .0% 100.0% 100.0% 25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * .0% 44.4% 36.4% 100.0% 30.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4% .0% 40.0% 36.4%

% of Total .0% 36.4% 36.4% 9.1% 27.3% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4% .0% 36.4% 36.4%

Tidak Count 2 5 7 0 7 7 1 6 7 1 6 7 1 6 7
Menurun
% within Post Test TD
28.6% 71.4% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0% 14.3% 85.7% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 55.6% 63.6% .0% 70.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6% 100.0% 60.0% 63.6%

% of Total 18.2% 45.5% 63.6% .0% 63.6% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6% 9.1% 54.5% 63.6%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

24
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 2 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 5 6 1 5 6 0 6 6 0 6 6 0 6 6


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-2 16.7% 83.3% 100.0% 16.7% 83.3% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 50.0% 55.6% 54.5% 100.0% 50.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5% .0% 60.0% 54.5%

% of Total 9.1% 45.5% 54.5% 9.1% 45.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5% .0% 54.5% 54.5%

Tidak Count 1 4 5 0 5 5 1 4 5 1 4 5 1 4 5
Menurun
% within Post Test TD
20.0% 80.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0% 20.0% 80.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 50.0% 44.4% 45.5% .0% 50.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5% 100.0% 40.0% 45.5%

% of Total 9.1% 36.4% 45.5% .0% 45.5% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5% 9.1% 36.4% 45.5%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-2

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

25
Crosstab TD Sistolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 0 3 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3


TD Sistolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 .0% 100.0% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * .0% 33.3% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%

% of Total .0% 27.3% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%

Tidak Count 2 6 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
Menurun
% within Post Test TD 12.5
25.0% 75.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3 %

% within * 100.0
100.0% 66.7% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%
%

% of Total 18.2% 54.5% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Sistolik Minggu Ke-3

% within * 100.0
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

26
27
Crosstab TD Diastolik Minggu Ke 3 (Kelompok Kontrol)

Kebiasaan
Jenis Kelamin* Makan* Merokok* Aktivitas Fisik* Konsumsi Kopi*

Laki-Laki Perempuan Total Baik Buruk Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total Ya Tidak Total

Post Test Menurun Count 1 2 3 1 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3


TD Diastolik
% within Post Test TD
Minggu Ke-3 33.3% 66.7% 100.0% 33.3% 66.7% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0% .0% 100.0% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 22.2% 27.3% 100.0% 20.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3% .0% 30.0% 27.3%

% of Total 9.1% 18.2% 27.3% 9.1% 18.2% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3% .0% 27.3% 27.3%

Tidak Count 1 7 8 0 8 8 1 7 8 1 7 8 1 7 8
Menurun
% within Post Test TD
12.5% 87.5% 100.0% .0% 100.0% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0% 12.5% 87.5% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 50.0% 77.8% 72.7% .0% 80.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7% 100.0% 70.0% 72.7%

% of Total 9.1% 63.6% 72.7% .0% 72.7% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7% 9.1% 63.6% 72.7%

Total Count 2 9 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11 1 10 11

% within Post Test TD


18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%
Diastolik Minggu Ke-3

% within * 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 18.2% 81.8% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0% 9.1% 90.9% 100.0%

28
Tests of Normality (Kelompok Kontrol)
Tests of Normality (Kelompok Intervensi)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test TD Sistolik .246 11 .062 .777 11 .005
Pre Test Sistolik .222 11 .137 .869 11 .075
Pre Test TD Diastolik .232 11 .100 .822 11 .018
Pre Test Diastolik .146 11 .200* .907 11 .227
Post Test TD Sistolik
.365 11 .000 .682 11 .000 Post Test Sistolik
Minggu Ke-1 .201 11 .200* .932 11 .428
Minggu Ke 1
Post Test TD Diastolik
.268 11 .027 .811 11 .013 Post Test Diastolik
Minggu Ke-1 .248 11 .057 .893 11 .151
Minggu Ke 1
Post Test TD Sistolik
.263 11 .033 .829 11 .023 Post Test Sistolik
Minggu Ke-2 .145 11 .200* .926 11 .374
Minggu Ke 2
Post Test TD Diastolik
.401 11 .000 .625 11 .000 Post Test Diastolik
Minggu Ke-2 .264 11 .031 .844 11 .036
Minggu Ke 2
Post Test TD Sistolik
.241 11 .073 .862 11 .060 Post Test Sistolik
Minggu Ke-3 .176 11 .200* .921 11 .323
Minggu Ke 3
Post Test TD Diastolik
.227 11 .120 .819 11 .017 Post test Diastolik
Minggu Ke-3 .239 11 .078 .823 11 .019
Minggu Ke 3
a. Lilliefors Significance Correction
a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

29
30
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Intervensi) Paired Samples Correlations (Kelompok Intervensi)
Mean Sum of N Correlation Sig.
N Rank Ranks
Pair 1 Pre Test Sistolik & Post Test
Post Test Diastolik Negative Ranks 7a 6.43 45.00 11 .913 .000
Sistolik Minggu Ke 1
Minggu Ke 1 - Pre
Positive Ranks 3b 3.33 10.00 Pair 2 Pre Test Sistolik & Post Test
Test Diastolik 11 .735 .010
Ties 1c Sistolik Minggu Ke 2

Pair 3 Pre Test Sistolik & Post Test


Total 11 11 .737 .010
Sistolik Minggu Ke 3
d
Post Test Diastolik Negative Ranks 8 5.38 43.00
Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke
Minggu Ke 2 - Pre Positive Ranks 1e 2.00 2.00
1 & Post Test Sistolik 11 .835 .001
Test Diastolik
f
Ties 2 Minggu Ke 2

Total 11 Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke

Post test Diastolik Negative Ranks 8g 7.00 56.00 1 & Post Test Sistolik 11 .843 .001

Minggu Ke 3 - Pre Minggu Ke 3


Positive Ranks 3h 3.33 10.00
Test Diastolik Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke
Ties 0i
2 & Post Test Sistolik 11 .946 .000
Total 11 Minggu Ke 3
j
Post Test Diastolik Negative Ranks 8 4.81 38.50
Minggu Ke 2 - Post Positive Ranks 1k 6.50 6.50
Test Diastolik Minggu
Ties 2l
Ke 1
Total 11

Post test Diastolik Negative Ranks 6m 5.33 32.00


Minggu Ke 3 - Post Positive Ranks 3n 4.33 13.00
Test Diastolik Minggu
Ties 2o
Ke 1
Total 11

Post test Diastolik Negative Ranks 4p 5.38 21.50


Minggu Ke 3 - Post Positive Ranks 5q 4.70 23.50
Test Diastolik Minggu
Ties 2r
Ke 2
Total 11

a. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 < Pre Test Diastolik

b. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 > Pre Test Diastolik

c. Post Test Diastolik Minggu Ke 1 = Pre Test Diastolik

d. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Pre Test Diastolik

e. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Pre Test Diastolik

f. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Pre Test Diastolik

g. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Pre Test Diastolik

h. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Pre Test Diastolik

i. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Pre Test Diastolik

j. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1

k. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1

l. Post Test Diastolik Minggu Ke 2 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1

m. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 1

n. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 1

o. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 1

p. Post test Diastolik Minggu Ke 3 < Post Test Diastolik Minggu Ke 2

q. Post test Diastolik Minggu Ke 3 > Post Test Diastolik Minggu Ke 2

r. Post test Diastolik Minggu Ke 3 = Post Test Diastolik Minggu Ke 2

31
Paired Samples Test (Kelompok Intervnsi)

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 1 3.182 5.382 1.623 -.434 6.797 1.961 10 .078

Pair 2 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 5.273 9.177 2.767 -.892 11.438 1.906 10 .086

Pair 3 Pre Test Sistolik - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 4.727 8.968 2.704 -1.297 10.752 1.748 10 .111

Pair 4 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 2 2.091 6.715 2.025 -2.420 6.602 1.033 10 .326

Pair 5 Post Test Sistolik Minggu Ke 1 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 1.545 6.314 1.904 -2.697 5.788 .812 10 .436

Pair 6 Post Test Sistolik Minggu Ke 2 - Post Test Sistolik Minggu Ke 3 -.545 3.830 1.155 -3.119 2.028 -.472 10 .647

Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Intervensi)

Post Test Diastolik Post Test Diastolik Post test Diastolik Post Test Diastolik Post test Diastolik Post test Diastolik
Minggu Ke 1 - Pre Minggu Ke 2 - Pre Minggu Ke 3 - Pre Minggu Ke 2 - Post Test Minggu Ke 3 - Post Test Minggu Ke 3 - Post Test
Test Diastolik Test Diastolik Test Diastolik Diastolik Minggu Ke 1 Diastolik Minggu Ke 1 Diastolik Minggu Ke 2

Z -1.794a -2.439a -2.052a -1.919a -1.146a -.120b

Asymp. Sig.
.073 .015 .040 .055 .252 .904
(2-tailed)

a. Based on positive ranks.

b. Based on negative ranks.

c. Wilcoxon Signed Ranks Test

32
Wilcoxon - Ranks (Kelompok Kontrol)

N Mean Rank Sum of Ranks


Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3a 4.33 13.00
b
Positive Ranks 3 2.67 8.00
Ties 5c
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 4d 4.62 18.50
e
Positive Ranks 4 4.38 17.50
Ties 3 f

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Sistolik Negative Ranks 3g 3.33 10.00
h
Positive Ranks 4 4.50 18.00
Ties 4i

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2j 2.50 5.00
Positive Ranks 3k 3.33 10.00
Ties 6l
Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2m 4.50 9.00
n
Positive Ranks 5 3.80 19.00
Ties 4 o

Post Test TD Sistolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Sistolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 2p 2.25 4.50
q
Positive Ranks 3 3.50 10.50
Ties 6 r

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 4s 4.00 16.00
Positive Ranks 2t 2.50 5.00
Ties 5 u

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 6v 4.67 28.00
w
Positive Ranks 2 4.00 8.00
Ties 3 x

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Pre Test TD Diastolik Negative Ranks 3y 2.00 6.00
Positive Ranks 2z 4.50 9.00
Ties 6aa
Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 5ab 3.80 19.00
ac
Positive Ranks 2 4.50 9.00
Ties 4ad

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-1 Negative Ranks 2ae 2.25 4.50
af
Positive Ranks 4 4.12 16.50
Ties 5ag

Post Test TD Diastolik Minggu Ke-3 - Post Test TD Diastolik Minggu Ke-2 Negative Ranks 0ah .00 .00
Positive Ranks 6ai 3.50 21.00
Ties 5aj

33
Wilcoxon - Test Statisticsc (Kelompok Kontrol)
Post Test Post Test
TD Post Test TD
Post Test Post Test Post Test TD Post Test TD Post Test TD Diastolik TD Diastolik Post Test TD Post Test TD Post Test TD
TD Sistolik TD Sistolik Sistolik Sistolik Sistolik Minggu Diastolik Minggu Diastolik Diastolik Diastolik
Post Test TD Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3 Ke-1 - Minggu Ke- Ke-3 - Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Sistolik Minggu 2 - Pre 3 - Pre - Post Test - Post Test - Post Test Pre Test 2 - Pre Pre Test - Post Test - Post Test - Post Test
Ke-1 - Pre Test Test TD Test TD TD Sistolik TD Sistolik TD Sistolik TD Test TD TD TD Diastolik TD Diastolik TD Diastolik
TD Sistolik Sistolik Sistolik Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Diastolik Diastolik Diastolik Minggu Ke-1 Minggu Ke-1 Minggu Ke-2
Z -.531a -.071a -.686b -.680b -.861b -.849b -1.222a -1.508a -.414b -.904a -1.294b -2.449b
Asymp. Sig.
.595 .943 .493 .496 .389 .396 .222 .132 .679 .366 .196 .014
(2-tailed)
a. Based on positive ranks.
b. Based on negative ranks.
c. Wilcoxon Signed Ranks Test

Mann Withney - Ranks


Mann Withney - Test Statisticsb
Mean Sum of
Kelompok N Rank Ranks Post Test TD Post Test TD Post Test TD Post Test TD
SIstolik Diastolik SIstolik Diastolik
Post Test TD SIstolik Minggu Intervensi 11 12.36 136.00
Minggu Ke-2 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-3
Ke-2
Kontrol 11 10.64 117.00
Mann-Whitney U 51.000 59.000 51.000 42.000
Total 22
Wilcoxon W 117.000 125.000 117.000 108.000
Post Test TD Diastolik Intervensi 11 11.64 128.00
Z -.639 -.107 -.637 -1.268
Minggu Ke-2 Kontrol 11 11.36 125.00
Asymp. Sig. (2-tailed) .523 .915 .524 .205
Total 22
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .562a .949a .562a .243a
Post Test TD SIstolik Minggu Intervensi 11 12.36 136.00 a. Not corrected for ties.
Ke-3 Kontrol 11 10.64 117.00 b. Grouping Variable: Kelompok
Total 22

Post Test TD Diastolik Intervensi 11 9.82 108.00


Minggu Ke-3 Kontrol 11 13.18 145.00

Total 22

34
LAMPIRAN 9
Dokumentasi Penelitian

(a) (b)

(c) (d)

Gambar (a), (b), (c), (d). Gambar Pemberian Jahe.

(e) (f) (g)

Gambar (e), (f), (g). Gambar Pengukuran Tekanan Darah.

35
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai