Anda di halaman 1dari 3

ANALISA JURNAL PICO

TINDAKAN MENGHARDIK UNTUK MENGATASI HALUSINASI


PENDENGARAN PADA KLIEN SKIZZOFRENIA DIRUMAH SAKIT JIWA

P (Problem) : Halusinasi Pendengaran adalah gangguan penerimaan pancaindra tanpa ada


stimulus eksternal, Menurut WHO Setiap 40 detik di suatu tempat di dunia ada seseorang
yang meninggal karena bunuh diri, terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta
orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia.

I (Intervensi) : membantu klien mengenali halusinasi tentang isi halusinasi (apa yang
didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang
menyebabkan halusinasi muncul dan respon klien saat halusinasi muncul. Tindakan
keperawatan yang digunakan untuk mengatasi halusinasi meliputi mengenal halusinasi,
melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik atau menolak halusinasi

C (Compare) : dalam jurnal yang dianalisa terdapat hasil penelitian lain sebagai pembanding

O (Outcome) : Berdasarkan hasil studi kasus pada klien Skizofrenia dengan gangguan
persepsi sensori: halusinasi dari pengkajian dan observasi penulis mendapatkan kesenjangan
saat melakukan pengkajian dan melakukan tindakan. temuan batasan karakteristik pada Sdr.
Sa, dan Sdr. So yang mendukung pada masalah gangguan persepsi sensori: halusinasi yaitu
klien mendengar suara- suara yang pada dasarnya tidak nyata, kontak mata yang mudah
beralih, sulit konsentrasi, respon verbal yang lambat, ekspresi wajah tegang, sulit
berkomunikasi dengan orang lain menurut (Prabowo, 2014). Berdasarkan pengkajian, teori
dan kasus pada Sdr. S dan Sdr. S ditemukan adanya kesesuaian antara teori dengan tanda dan
gejala yang muncul pada Sdr. Sa dan Sdr. So, jadi diagnosa yang di tentukan oleh penulis
sudah sesuai dengan teori yang ada (Dermawan, 2015). Data yang diperoleh menunjukkan
penyebab dari klien Skizofrenia mengalami halusinasi adalah pengaruh dari faktor
predisposisi yaitu faktor studi neurotransmiter dan faktor genetik, karena klien belum bisa
melakukan menghardik halusinasi secara benar sehingga klien masih sering mengalami
halusinasi yang mengganggu klien. Oleh karena itu klien dengan gangguan persepsi sensori:
halusinasi perlu mendapatkan perawatan halusinasi sehingga dapat mengontrol halusinasi jika
datang menyerang.
ANALISA JURNAL PICO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PERAWAT


DALAM PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN HALUSINASI

P (Problem) : Pemberian obat, Pasien dengan gangguan jiwa sering kali menolak
apabila disuruh minum obat, tidak mau menelan, mencurigai obat sebagai racun atau
bahkan menyimpan obat untuk bunuh diri.

I (Intervensi) : Terapi Psikofarmakologis, karena pasien dengan gangguan jiwa sering


kali menolak apabila disuruh minum obat, tidak mau menelan, mencurigai obat
sebagai racun atau bahkan menyimpan obat untuk bunuh diri.

C (Comparation) : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan


cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang Merpati, Nusa
Indah dan Merak Rumah sakit Dr. Ernaldi Bahar Palembang yang berjumlah 32
orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling. Analisa
Data meliputi Analisis univariat dilakukan dengan melihat distribusi frekuensi
(jumlah dan presentasi) dari masing-masing kategori variabel dependen (pemberian
obat pada pasien halusinasi) dan variabel independen (pendidikan, pengetahuan dan
sikap perawat).

Analisa bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel


independen dan variabel dependen. Untuk membuktikan adanya hubungan antara dua
variabel tersebut digunakan uji Chi Square tidak memberikan informasi tentang
kekuatan suatu hubungan hanya menyampaikan ada atau tidaknya hubungan antara
variabel independen dan dependen. Bila nilai p ≤ (0,05), maka Ho ditolak. Artinya ada
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dan bila nilai p > (0,05),
maka Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan antara variabel independent dan
variabel dependen.

(Outcome) : Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi


perilaku perawat dalam pemberian obat pada pasien halusinasi di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit adalah Distribusi frekuensi pendidikan tinggi (56,3%), pengetahuan baik
(59,4), sikap positif (56,3%) dan pemberian obat pada pasien halusinasi baik (62,5%).

Anda mungkin juga menyukai