Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS BENTANG ALAM

A. Bentang Alam
Bentang alam merupakan suatu produk dari geomorfologi yang terdiri dari
beberapa karakteristik permukaan bumi seperti sungai, lembah, gunung dan lain-
lain. Adapun geomorfologi merupakan perubahan permukaan bumi yang
disebabkan karena adanya gaya-gaya geologi yaitu gaya endogen (tektonik) dan
gaya eksogen (denudasi). Menurut W.M. Davis. demua permukaan di dataran
bumi dikontrol oleh tiga faktor, yaitu struktur, proses dan tahapan.
Pada umumnya proses yang sering terjadi yang menghasilkan bentang
alam adalah proses erosional, karena pada permukaan kontak langsung dari
angin dan hujan lebih banyak persentase nya dibandingkan dengan tektonik
yang menyebabkan uplift yang mana terjadi sempurna nya berjuta-juta tahun.

Sumber: Hendra, 2103.


Foto 1
Contoh Bentang Alam
B. Erosi
Erosi merupakan pengikisan atau penghilangan suatu permukaan tanah
yang disebabkan oleh aingin dan hujan (air). Terdapat beberapa faktor yang
dapat menyebabkan erosi terjadi diantaranya yaitu, curah hujan yang tinggi,
kegiatan makhluk hidup dan keadaan topografi. Terjadinya erosi juga dapat
menyababkan kehilangan sifat fisik dan kimia suatu permukaan tanah atau
batuan yang terkenai erosi, seperti hilangnya unsur hara dan bahan organik,
naiknya intensitas longsor pada suatu wilayah, menurunnya kemampuan tanah
untuk menahan air, khilangan tanah yang subur pada suatu wilayah perkebunan
atau pertanian dan lain-lain.

Sumber: Ahmad, 2018.


Foto 2
Hasil Erosi
C. Pengangkatan (uplift)
Pengangkatan terjadi akibat adanya tumbukan dua lempeng (lempeng
tektonik), yaitu lempeng benua dan lempeng samudera. Kedua lempeng tersebut
bergerak karena disebabkan adanya arus konveksi. Ketika kedua lempeng
tersebut bertumbukan, akan ada satu lempeng yang melipat ke atas dan
menyebabkan pengangkatan. Lempeng yang terangkat ke atas yaitu lempeng
benua, karena masa lempeng benua lebih ringan dari lempeng samudera. Di sisi
lain terdapat juga terdapat lempeng yang melipat atau tertekuk ke bawah, dan
semua itu adalah fenomena keseimbangan alami.

Sumber: Bobi, 2017.


Gambar 1
Proses Orogenesa
Peristiwa-peristiwa diatas disebu peristiwa orogenesa yang mana
peristiwa itu menghasilkan gunung merapi yang terbentuk dari lipatan lempeng
benua dan magma nya terbentuk antara gesekan kedua lempeng tersebut pada
zona subduksi. Dan peristiwa tektonik tersebut hanya terjadi di jalur ring of fire
yaitu meliputi wilayah Asia Tengah terus ke Timur sampai Indonesia dan terus ke
Filipina dengan terbentuknya kepulauan dan jalur-jalur pegunungan serta
sederetan gunung merapi.

Sumber: Wiratama, 2018.


Gambar 2
Ring Of Fire
D. Detail Lereng
Detail lereng merupakan bahasan tentang kemiringan lereng dan lereng
bukit. Penjelasan sebagai berikut:
 Kemiringan lereng
Kemiringa lereng merupakan kemiringan lahan suatu wilayah yang
biasanya dinyatakan dalam persen atau derajat yang akan menentukan
satuan bentang alam suatu wilayah. Persen lereng dapat dihitung dan
dapat diukur.

Foto 3
Rumus Sudut Kemiringan
E. Lereng Bukit
Lereng Bukit adalah suatu contoh bentang alam yang terletak antara
puncak dan dasar permukaan. Lereng mempunyai sifat-sifat antara lain:
 Lereng bergantu terhadap kandungan batuan yang ada pada lereng
tersebut.
 Proses yang terjadi pada lereng biasanya disebut dengan gerakan tanah
yang nantinya akan berpengaruh terhadap kemiringan (slope), dan
keterjadian tersebut diepngaruhi oleh faktor alam.

Sumber: Fatma, 2017.


Foto 4
Bentuk Lereng Bukit
Untuk panjang lereng dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kategori,
yaitu antara lain:
 Untuk lereng yang sangat pendek mempunyai panjang lereng kurang dari
15 m.
 Untuk lereng yang pendek mempunyai penjang lereng 15 m – 20 m.
 Untuk lereng yang sedang mempunyai panjang lereng yang lebih panjang
yaitu 50 m - 250 m.
 Untuk lereng yang panjang mempunyai panjang lereng dengan 250 m –
500 m.
 Dan yang terakhir untuk lerneg yang sangat panjang mempunyai panjang
lereng sepanjang lebih dari 500 m.
Dan untuk satuan bentang alam yang diklasifikasikan dengan melihat dari
beda tinggi dan persen lereng wilayah tersebut baik dihitung maupun diukur. Dan
disimbolkan dengan warna. Contoh dataran disimbolkan dengan warna kuning
dan pegunungan disimbolkan dengan warna merah.
KESIMPULAN
Bentang alam merupakan hasil dari proses geomorfologi yang
menyebabkan macam-macam bentuk relief bumi. Geomorfologi terjadi karena
adanya gaya endogen dan gaya eksogen yaitu adanya tektonik dan denudasi.
Dan pada umunya bentang alam juga terjadi karena adanya banyak erosi dari
angin dan air. Dan untuk menentukan satuan bentang alamnya dapat diketahui
melalui perhitungan persen lereng dan beda tinggi suatu wilayah. Untuk persen
lereng dapat dihitung juga dapat diukur.

DAFTAR PUSTAKA
1. Afdhal. 2014. "Pengertian Bentang Alam Dan Kelompoknya Dalam
Geologi". www.afdhalilahi.com. Diakses pada tanggal 27
April 2018. Pukul 06.19 WIB.

2. Efiaty, Sekhah. 2014. "Bentang Alam". missevi.wordpress.com.


Diakses pada tanggal 27 April 2018. Pukul 06.19 WIB.

3. Peter. 2013. "Tentang Bentang Alam". forestnews.cifor.org. Diakses


pada tanggal 27 April 2018. Pukul 06.25 WIB.

Anda mungkin juga menyukai