MAKALAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Kel 2 PDF
MAKALAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - Kel 2 PDF
MAKALAH
Oleh :
S1-AKUNTANSI
TANJUNGPINANG
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam atas segala
karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah penelitian kualitatif
yang berjudul “Kewajiban Jangka Panjang” Tujuan disusunnya makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan II. Dalam rangkaian
proses pembuatan makalah, banyak sekali dukungan dari pihak eksternal agar makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah memberikan inspirasi kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan
tetapi penulis sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat
banyak kekurangan nya dan masih jauh dari kata sempurna. Ucapan maaf penulis
sampaikan kepada para pembaca apabila didalam makalah ini terdapat padanan kata
yang terkesan menyinggung bagi pembaca. Besar harapan penulis makalah ini dapat
menjadi inspirasi atau sarana dalam membantu teman-teman untuk mengetahui atau
memahami tentang kewajiban jangka panjang.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ..............................................................................................1
1.3 Pembatasan Masalah..............................................................................................2
1.4 Tujuan ...................................................................................................................2
1.5 Manfaat .................................................................................................................2
BAB II ............................................................................................................................3
PEMBAHASAN .............................................................................................................3
2.1 Karakteristik Kewajiban ........................................................................................3
2.2 Pengakuan Awal dan Pengukuran ..........................................................................4
2.3 Pengukuran Setelah Pengakuan Awal ....................................................................5
2.4 Penghentian Pengakuan .........................................................................................5
2.5 Penyajian dan Pengungkapan .................................................................................8
BAB III ......................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Utang secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu jangka panjang
dan jangka pendek. Sudah menjadi rahasia umum jika hampir semua perusahaan
tak lepas dari utang jangka pendek maupun jangka panjang untuk menjalankan
operasional dan mengembangkan bisnisnya. Setiap utang baik jangka pendek
maupun jangka panjang memiliki peran penting dan manfaay bagi perusahaan.
Utang jangka panjang (long term liabilities) adalah kewajiban yang harus
dibayar dan dilunasi dalam tempo waktu yang relatif lama, bisa mencapai satu
periode akuntansi atau bahkan lebih. Secara lebih terperinci, utang jangka panjang
dapat dij- abarkan sebagai suatu kewajiban atau beban dimasa depan yang harus
dibayarkan sebagai akibat dari penundaan pembayaran seharusnya dilakukan
dalam satu tahun lebih atau siklus operasional perusahaan.
1
2
1.4 Tujuan
1.4.1 Mengetahui karakteristik dari liabilitas
1.4.2 Mengetahui yang dimaksud dengan pengakuan awal dan pengukuran.
1.4.3 Mengetahui yang dimaksud dengan pengukuran setelah pengakuan awal.
1.4.4 Mengetahui yang dimaksud dengan penghentian pengakuan.
1.4.5 Mengetahui yang dimaksud dengan penyajian dan pengungkapan.
1.4.6 Mengetahui yang dimaksud dengan anlisis laporan keuangan.
1.5 Manfaat
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keuangan II yang membahas tentang kewajiban jangka Panjang. Semoga makalah
ini dapat membantu pembaca semua dalam memecahkan segala pertanyaan yang
hadir dibenak kita.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
5
sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban
keuangan baru. Hal yang sama juga berlaku apabila dilakukan modifikasi secara
substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada. Selisih antara
nilai tercatat kewajiban keuangan yang berakhir atau yang ditransfer pada pihak
lain, dengan jumlah yang dibayarkan diakui dalam laporan laba rugi. Namun,
apabila pertukaran atau modifikasi tersebut tidak memenuhi kriteria penghapusan,
maka tiap biaya atau fee yang timbul diperlakukan sebagai penyesuaian atas nilai
tercatat kewajiban tersebut dan diamortisasi selama sisa umur dari kewajiban yang
telah dimodifikasi.
Untuk memenuhi persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi
substansial apabila nilai kini arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat – syarat
yang baru, termasuk tiap fee yang dibayarkan setelah dikurangi fee yang diterima
dan diskonto menggunakan suku bunga efektif awal, berbeda paling tidak 10
persen dari nilai kini sisa arus kas yang didiskonto yang berasal dari kewajiban
keuangan semula. Adapun contoh modifikasi persyaratan ulang – substansial :
PT. Siprus sedang mengalami kesulitan keuangan akibat kerugian operasi selama
beberapa tahun terakhir: PT Siprus mempunyai utang dari Bank Independen
sebesar Rp 2.000.000.000 dengan tingkat bunga 6%, dengan jangka waktu jatuh
tempo 5 tahun. Tidak terdapat diskonto atau premium terkait utang tersebut. PT.
Siprus juga mempunyai utang bunga sebesar Rp 120.000.000 ke Bank Idependen.
Bank Idependen setuju untuk merestrukturisasi utang PT Siprus untuk membantu
perusahaan agar tidak mengalami kebangkrutan. Modifikasi utang yang disetujui
dari restrukturisasi tersebut adalah tingkat bunga diturunkan menjadi 5%, pokok
pinjaman dikurangi menjadi Rp 1.800.000.000, dan utang bunga yang di
hapuskan.
Perbedaan antara nilai kini utang lama dan utang baru = Rp 2.120.000.000 – Rp
1.724.177.452 = Rp 395.822.548 atau 18,67% lebih rendah dibandingkan nilai
kini utang lama. Karena perbedaanya lebih dari 10%, maka restrukturisasi utang
tersebut, memenuhi kriteria untuk diakui sebagai penghapusan utang lama dan
mengakui utang baru. Nilai utang baru, sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014),
harus diakui sebesar nilai wajar. Nilai wajar dari utang tersebut dihitung denga
mengacu ke tingkat bunga pasar pada tanggal restrukturisasi. Apabila pada saat
restrukturisasi tingkat bunga yang berlaku adalah 10% maka nilai kini dari utang
baru adalah :
Pokok pinjaman (Rp 1.800.000.000 x PVIF10%,5) Rp 1.117.658.382
Bunga (Rp1.800.000.000 x PVIF10%,5) Rp 341.170.809
Total Rp 1.458.829.191
6
Diskonto dari utang baru berarti sebesar Rp 341.170.809 (Rp1.800.000.000 –
Rp1.458.829.191) dan keuntungan dari restrukturisasi utang sebesar Rp
661.170.809 (Rp 2.120.000.000 utang lama – Rp 1.458.829.191 utang baru).
Ayat jurnal untuk mencatat penghapusan utang lama dan pengakuan utang baru
tersebut adalah :
Utang Bank (lama) Rp 2.000.000.000
Utang Bunga Rp 120.000.000
Diskonto Utang Bank (baru) Rp 341.170.809
Utang Bank (Baru) Rp 1.800.000.000
Keuntungan dari restrukturisasi utang Rp 661.170.809
7
Oleh karena itu, sebagaimana diatur dalam PSAK 55 (Revisi 2014), biaya
atau fee yang timbul diperlakukan sebagai penyesuaian atas nilai tercatat
kewajiban tersebut dan diamortisasi selama sisa umur dari kewajiban yang telah
dimodifikasi. Berikut adalah perhitungan penyesuaian tersebut, yang berdasarkan
penyesuaian tersebut tingkat bunga efektif menjadi 8,4433%.
Tabel Amortisasi Modifikasi Persyaratan Utang – Tidak Substansial
Pembayaran
Tanggal Beban Bunga Nilai Kini
Bunga dan Pokok
Nilai kini utang lama 1.966.743.977
Fee (25.000.000)
1 Jan 2020 1.941.743.977
31 Des 2020 171.000.000 163.947.078 1.934.961.055
31 Des 2021 171.000.000 163.351.580 1.927.042.635
31 Des 2022 171.000.000 162.705.801 1.918.748.436
31 Des 2023 171.000.000 162.005.498 1.909.753.934
31 Des 2024 2.071.000.000 161.246.066 0
2.5 Penyajian dan Pengungkapan
Berikut adalah contoh penyajian kewajiban jangka panjang di laporan posisi
keuangan (Neraca) Konsolidasian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Anak
perusahaan 31 Desember 2013 dan 2012.
8
Kewajiban jangka panjang yang dibahas di makalah ini adalah kewajiban
yang termasuk dalam kewajiban keuangan. PSAK 60 Instrumen Keuangan:
Pengungkapan mengatur dengan rinci persyaratan pengungkapan untuk instrumen
keuangan. Beberapa persyaratan pengungkapan yang terkait dengan kewajiban
jangka panjang adalah :
1. Menyediakan informasi yang cukup untuk memungkinkan rekonsiliasi
terhadap setiap baris pos kewajiban jangka panjang yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan.
2. Nilai tercatat kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
3. Mengungkapkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan,
kebijakan akuntansi yang digunakan.
4. Analisis jatuh tempo untuk kewajiban keuangan jangka panjang yang
menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual.
2.5 Analisis Laporan Keuangan
Berikut adalah beberapa rasio keuangan yang terkait dengan liabilitas jangka
panjang:
Total Utang
Debt to equity ratio = Total Ekuitas
Total Utang
Debt to asset ratio = Total Aset
Total utang mencakup utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Rasio
utang yang lebih besar dibandingkan ekuitas maupun aset meningkatkan risiko
suatu perusahaan. Rasio keuangan lain terkait utang jangka panjang adalah Times
Interest Earned :
Laba sebelum Bunga dan Pajak
Times Interest Earned = Beban Bunga
Rasio ini mengukur sejauh mana laba tersedia untuk menutupi beban bunga,
yang mencerminkan perlindungan bagi kreditur. Semakin tinggi rasio ini berarti
semakin tinggi perlindungan bagi kreditur terkait pembayaran bunga.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika tidak
memenuhi kriteria berikut :
1. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan kewajiban tersebut dalam
siklus operasi normalnya.
2. Entitas memiliki kewajiban tersebut untuk tujuan diperdagangkan
3. Kewajiban tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu
dua belas bulan setelah periode pelaporan, atau
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
kewajiban selama sekurang – kurangnya dua belas bulan setelah periode
pelaporan
Instrumen keuangan majemuk harus dipisahkan menjadi komponen
kewajiban dan komponen ekuitas. Kewajiban jangka panjang dinilai berdasarkan
nilai kini dari ekspetasi arus kas dimasa depan, yang terdiri dari ekspetasi arus kas
di masa depan, yang terdiri dari pokok dan bunga. Untuk menghitung nilai kini
digunakan tingkat suku bunga pasar (market interest rate/effective interest rate),
sedangkan untuk menghitung bunga digunakan tingkat bunga kupon (coupon rate/
stated interest rate).
Harga wajar obligasi (harga jual) dapat berbeda dari nilai nominalnya.
Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka obligasi akan dijual
dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai
nominal maka dijual dengan harga diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila
tingkat suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon.
Pengukuran kewajiban jangka panjang setelah pengakuan awal adalah
menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Entitas menghentikan pengakuan (mengeluarkan dari laporan posisi
keuangan) kewajiban keuangan jika kewajiban yang diterapkan dalam kontrak
dilepaskan atau dibatalkan atau kardaluarsa.
3.2 Saran
Kewajiban terdiri dari dua yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang, dengan mempelajari makalah ini diharapkan kepada pembaca
agar dapat memahami kewajiban jangka panjang dan membedakan antara
kewajiban jangka pendek dengan kewajiban jangka panjang.
10
DAFTAR PUSTAKA
11