Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGAWASAN MINUM OBAT “PRINSIP 6 BENAR”

Disusun Oleh :
ALFINA TSARA NAFISAH
1841111076

UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH SUKABUMI


2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Prinsip 6 Benar Obat


Hari/ Tanggal : Rabu, 15 Jjuli 2020
Waktu : 07.00 – 07.00 WIB (25 menit)
Tempat : Ruang KMB 2
Sasaran : pasien dan Keluarga Pasien
Metode : Ceramah dan Diskusi, Leaflet
Materi : Terlampir
Penyuluh : Sdri. Alfina Tsara Nafisah

I. LATAR BELAKANG
Salah satu tugas seorang perawat adalah memberikan obat kepada
pasien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati pasien yang
memiliki masalah. Walaupun obat menguntungkan pasien dalam banyak
hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Seorang perawat juga memilki tanggung jawab dalam memahami
kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat, memberikan obat
dengan tepat dapat meminimalisir kesalahan saat memberikan obat. Maka
dari itu, akan disampaikan penyuluhan kesehatan tentang Prinsip 6 Benar
Obat.

II. TUJUAN
a. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyuluhan kesehatan
selama 20 menit diharapkan pasien dan keluarga mampu memahami
tentang prinsip 6 benar pemberian obat.

b. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS(TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit
diharapkan keluarga klien mampu :
1) Menyebutkan pengertian Obat
2) Menyebutkan manfaat obat
3) Cara Penyimpanan Obat
4) Menyebutkan 6 benar pemberian obat
5) Teknik pemberian obat

III. SETTING TEMPAT


- Peserta duduk di ruang tunggu
- Penyaji di depannya
IV. RENCANA PENYULUHAN
No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Audiens
1. Pembukaan
a. Salam 1 menit Menjawab salam
b. Memperkenalka 1 menit Mendengarkan
n diri 1 menit Memperhatikan
2. c. Menjelaskan 2 menit Menjawab pertanyaan
3. tujuan
Apersepsi
Penyajian materi Mendengarkan dan
a. Menjelaskan materi 2 menit Memperhatikan
tentang: 2 menit
 Pengertian Obat 2 menit
 Manfaat obat
 Cara Penyimpanan 2 menit
Obat 2 menit
 5 benar pemberian 5 menit Audiens bertanya,
obat penyaji menjawab
 Teknik pemberian
obat 4 menit Merespon
b. Sesi Diskusi Tanya Jawab 1 menit Menjawab salam

Penutup
a. Memberikan umpan balik
b. Salam

V. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di Desa Cimanggu
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
acara berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
Lampiran

A. Pengertian Obat
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau
binatang sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap
berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh.
Pada aspek obat ada beberapa istilah yang penting kita ketahui
diantaranya: nama generic yang merupakan nama pertama dari pabrik yang
sudah mendapatkan lisensi, kemudian ada nama resmi yang memiliki arti
nama di bawah lisensi salah satu publikasi yang resmi, nama kimiawi
merupakan nama yang berasal dari susunan zat kimianya seperti
acetylsalicylic acid atau aspirin, kemudian nama dagang ( trade mark)
merupakan nama yang keluar sesuai dengan perusahaan atau pabrik dalam
menggunakan symbol seperti ecortin, bufferin, empirin, anlagesik, dan lain-
lain.
Obat yang digunakan sebaiknya memenuhi berbagai standar
persyaratan obat diantaranya kemurnian, yaitu suatu keadaan yang dimiliki
obat karena unsure keasliannya, tidak ada pencampuran dan potensi yang
baik.selain kemurnian, obat juga harus memiliki bioavailibilitas berupa
keseimbangan obat, keamanan, dan efektifitas

B. Cara Penyimpanan Obat


Dalam menyimpan obat harus diperhatikan tiga faktor utama, yaitu :
1. Suhu, adalah faktor terpenting, karena pada umumnya obat itu bersifat
termolabil (rusak atau berubah karena panas), untuk itu perhatikan cara
penyimpanan masing-masing obat yang berbeda-beda. Misalnya insulin,
supositoria disimpan di tempat sejuk < 15°C (tapi tidak boleh beku),
vaksin tifoid antara 2 – 10°C, vaksin cacar air harus < 5°C.
2. Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempat umum
dan terkunci.
3. Kedaluwarsa, dapat dihindari dengan cara rotasi stok, dimana obat baru
diletakkan dibelakang, yang lama diambil duluan. Perhatikan perubahan
warna (dari bening menjadi keruh) pada tablet menjadi basah / bentuknya
rusak.

C. Teknik Pemberian Obat


1. Pemberian Obat Oral
Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan
mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi
dari jenis obat.
2. Pemberian obat intravena
Merupakan cara pemberian obat melalui pembuluh darah
intravena.
3. Pemberian obat subcutan
Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit
yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3
bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar
umbilicus ( abdomen ).
4. Pemberian obat intramuscular
Pemberian obat dengan cara dimasukkan langsung kedalam otot
(muskulus).
5. Pemberian obat intracutan
Pemberian obat melalui suntikan kedalam jaringan kulit atau
intradermis.
6. Pemberian obat topical
Pemberian obat yang dioleskan diatas permukaan kulit.
7. Pemberian obat supo
Pemberian obat yang dimasukkan ke dalam anus, vagina atau
uretra.

D. Prinsip 6 benar obat


1. Benar Klien
a. Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan
memeriksa gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya
sendiri
b. Klien berhak untuk mengetahui alasan obat
c. Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat
d. Membedakan klien dengan dua nama yang sama
2. Benar obat
a. Klien dapat menerima obat yang telah diresepkan
b. Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat
c. Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label
obat minimal tiga kali:
1) Pada saat melihat botol atau kemasan obat,
2) Sebelum menuang/menghisap obat,
3) Setelah menuang/ mengisap obat
d. Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
e. Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut
f. Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa
3. Benar Dosis
a. Dosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi klien
b. Dosis yang diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk
obat yang bersangkutan
c. Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah dosis
yang akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut: tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan/ diminta,
pertimbangan berat badan klien (mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu
dosisi obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain
d. Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat tertentu.
4. Benar Waktu Pemberian
a. Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari.
Misalnya seperti dua kali sehari, tiga kali sehat, empat kali sehari
dan 6 kali sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat
dipertimbangkan.
c. Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ½ ). Obat
yang mempunyai waktu paruh panjang diberikan sekali sehari, dan
untuk obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa
kali sehari pada selang waktu tertentu.
d. Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah
makan atau bersama makanan
e. Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat
mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan
f. Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien
telah dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah
puasa yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.
5. Benar rute
a. Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus tepat dan
memadai
b. Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum
memberikan obat-obat peroral
c. Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute
parenteral
d. Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan
klien sampai obat oral telah ditelan
e. Rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
f. oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul . ;
g. sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena ) ;
h. bukal (diantara gusi dan pipi) ;
i. topikal ( dipakai pada kulit ) ;
j. inhalasi ( semprot aerosol ) ;
k. instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina ) ;
l. parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena.
6. Benar Dokumentasi
Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di
rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat
yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai