Anda di halaman 1dari 18

PERBANDINGAN KONSEP WAHYU AGAMA

ISLAM, HINDU, BUDHA DAN KONGHUCU


Dosen Pengampu:
 
Ustadzah Siti Nur Fadillah, M. Sos
 

Disusun oleh:

Sari Lestari
Uli Ulvika Sari
PENGERTIAN
Konsep, Wahyu Dan Agama
1. Pengertian Konsep

Konsep merupakan sebuah abstraksi dari suatu ide atau gambaran mental, yang
dinyatakan dalam suatu kata atau simbol-simbol. Konsep juga dinyatakan sebagai
bagian dari Ilmu Pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik.
Sedangkan menurut Bahasa Latin istilah Konsep yang berarti Conceptum adalah
Sesuatu yang akan dipahami.
2. Pengertian Wahyu
Sebagai umumnya wahyu itu ada dua pengertian, yaitu pengertian bahasa dan
menurut istilah.
Wahyu menurut bahasa ialah memberikan sesuatu dengan cara yang samar dan
cepat.
Wahyu menurut istilah ialah pemberitahuan Allah kepada nabi-nabi-Nya untuk
menerima perintah-perintah agama.
Wahyu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah, petunjuk dari Allah
yang diturunkan hanya kepada para nabi dan rasul melalui mimpi dan sebagainya.
3. Pengertian agama

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Agama mempunyai definisi


yaitu ‘prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat tertentu’.
Dalam penjabarannya, agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta manusia dengan
lingkungannya .
Ragam Definisi Agama dalam
Pendekatan Antropologis-Sosiologis

Makna agama sendiri bisa berbeda karena mempunyai beberapa faktor


diantaranya seperti pendapat Mukti Ali yang dikutip oleh Adon Nasrullah Jamaluddin
dalam bukunya Agama dan Konflik Sosial. Faktor tersebut adalah :
Pertama, pengalaman dalam beragama sangat subjektif dan individualis, maka dari
itu kadang setiap orang mempunyai definisi agama yang berbeda-beda.
Kedua, dalam pembahasan Agama selalu melibatkan emosi yang kuat setiap individu.
Ketiga, konsepsi seseorang untuk mendefinisikan agama dipengaruhi oleh tujuan dan
metode pendekatannya.
Konsep Wahyu
1. Konsep Wahyu Agama Islam

Seiring berjalannya waktu, konsep tentang wahyu itu sendiri menjadi sangat
bervariasi. Ada yang mengatakan bahwa tuhan bicara secara “verbatim” seperti
kisah “bertemunya” Musa dengan tuhan di gunung dan kemudian Musa turun
membawa lempengan batu yang berisi “firman tuhan”. Ada pula konsep lain yang
mengatakan firman tuhan (wahyu) sampai pada nabi/rasulnya melalui perantara
malaikat Jibril, dan wahyu ini tidak disampaikan secara “verbatim” tapi dengan
cara yang bevariasi, ada yang berisikan wahyu bisa datang ke Nabi Muhammad
berupa suara, yang dengan demikian tugas Nabi Muhammad adalah
menerjemahkan suara tadi menjadi sebuah kalimat yang bisa dipahami oleh
umatnya.
2. Konsep wahyu agama Hindu

Agama Hindu memiliki banyak kitab suci yang sulit dipahami, karena bahasanya
asing. Diantara kitabnya ada sebagai penjelas dan ada juga sebagai peringkas,
diantara kitab tersebut :
1. Wedha
2. Hukum Manu
3. Kitab Kesustraan Agama Hindu Lainnya:
Kitab agama Hindu
1. Wedha
Wedha merupakan kitab tertua agama Hindu yang bahanya berasal dari
bahasa Sansekerta yang bermakna hikmah dan pengetahuan. Wedha terbagi
menjadi empat kitab (Catur Wedha):
a. Regwedha : Muncul pada tahun 3000 SM. Menerangkan beberapa dewa
seperti Bayu (dewa angin), Baruna (dewa pelindung), Surya (dewa matahari)
, Agni (dewa api), dan Soma (dewa bulan).
b. Ayurwedha : Kitab ini dibaca oleh para biarawan saat persembahan.
c. Samawedha : Berisi lagu-lagu pujian dalam do‟a dan permohonan.
d. Atharwedha : Memuat beberapa tulisan dan ungkapan magis untuk
menolak sihir, ilusi, takhayyul, mitos serta setan.
Catur Wedha Mencakup Berbagai Bagian
Masing-masing catur wedha mencakup bagian-bagian berikut:
• Pertama, Samhitha yang memuat penjelasan tentang doktrin agama dan
kumpulan do‟a-do‟a yang dilafalkan orang-orang India kuno sebelum
datangnya bangsa Arya.
• Kedua, Brahmana yang memuat petunjuk penggunaan mantra dalam
rangkaian upacara,
• Ketiga, Araniyakha yang mengandung do‟a-do‟a yang dibacakan para
pendeta saat berada di Gua, hutan, sungai, atau tempat-tempat asing
lainnya.
• Keempat, Upanishat berisi ungkapan-ungkapan kebenaran spiritual
tertinggi dan berbagai anjuran mengenai berbagai cara mencapai
kebenaran.
2. Hukum Manu
Ditetapkan pada abad ke-3 SM, masa kemenangan umat hindu terhadap Atheisme
yang dicontohkan agama Jainisme dan Budha. Hukum ini sebagai ungkapan atas
penjelasan wedha, antara rambu-rambu, prinsip dan dasar-dasar ajaran hindu.
3. Kitab Kesustraan Agama Hindu Lainnya:
Pertama, Mahabratha. dikarang oleh Byasa pada tahun 932 SM, menyerupai kitab
Yunani kuno Illiad dan Oddissey. Menceritakan konflik para pandawa lima dengan
sepupu mereka yang juga diikuti para dewa.
Kedua, Kayana. Bercerita tentang perang dalam kerajaan. Dalam kitab tersebut,
Krisna banyak menurunkan ajaran-ajaran filsafat dan sosialnya.
Ketiga, Yoga. Memuat 64.000 bait yang disusun pada abad ke-6 oleh sekelompok
orang. Di dalamnya memuat ajaran-ajaran filsafat dan teologi.
Keempat, Ramayana. Bercerita tentang kerajaan dan percintaan, etika, filsafat,
pemikiran dan pidato-pidato Rama (sang raja).
3. Konsep wahyu agama Budha
Konsep wahyu yang ada dalam agama Budha terletak pada ke empat
pengalaman Siddharta. Yaitu pengalamannya menghilang atau pergi dari
kemewahan yang telah dia dapatkan di dalam istana. Ketika ia melihat situasi
dunia luar yang berbeda dengan yang dialaminya, pengalaman saat perjalanan
keluar istana itulah yang meruntuhkan pengalamannya ketika masih berada dalam
lingkup istana yang selalu dikelilingi dengan kemewahan duniawi.
Empat Pengalaman Siddharta
Dalam empat kali perlawatannya secara diam-diam di luar istana bersama kusirnya
Channa, ia pun mengalami empat peristiwa yang amat membekas dalam jiwanya,
diantaranya :
Pertama, menyaksikan orang tua renta yang sudah bungkuk. Ia sangat lemah dan
menyaksikan betapa usia tua itu menghancurkan ingatan, keindahan, dan keperkasaan. Ia
tidak pernah bertemu orang tua sebelumnya.
Kedua, menyaksikan orang sakit parah yang sudah tidak tahu diri. Ia melihat orang cacat
yang tersiksa kesakitan, ia merasa shock melihat penderitaan demikian. Sebelumnya ia
tidak pernah melihat dan mengalami penderitaan seperti itu.
Ketiga, melihat usungan mayat yang di usung dengan ratap tangis. Orang yang berduka dan
prosesi pemakaman. Perasaannya sangat terganggu oleh suasana penderitaan karena
kematian, karena sebelumnya ia tidak pernah melihat peristiwa kematian.
Keempat, menampak fakir berkeliling (sanyasin) yang bercukur kepada dan mengenakan
jubah kuning. Dengan begitu ia pun menyaksikan dan mengenali edaran hidup manusia yang
penuh dengan penderitaan dan bangkit keinginannya untuk memperoleh jawaban atas
Konsep Wahyu Dalam Agama Budha Terletak
Pada Ke_empatPengalaman Siddharta
Konsep wahyu yang ada dalam agama Budha terletak pada ke empat
pengalaman Siddharta yang melihat situasi dunia luar yang berbeda
dengan yang dialaminya. Pengalaman saat perjalanan keluar istana itulah
yang meruntuhkan pengalamannya ketika masih berada dalam lingkup
istana yang selalu dikelilingi dengan kemewahan duniawi.
4. Konsep wahyu agama Konghucu
Agama Khonghucu juga memiliki kitab suci. Dinamakan“ SuSi” (Kitab yang empat atau kumpulan dari
empat buah kitab) dan “Wu Cing atau “Ngo King” (kitab lima).
1. SuSi (empat kitab) : Kitab ini hanya berbahasa Mandarin. Kitab ini sudah diterjemahkan oleh Matakin
ke dalam Bahasa Indonesia. Kitab ini ditetapkan sebagai kitab agama Khonghucu di Indonesia pada bulan
Agustus 1967. Diantara kitabnya :
a. Kitab Thai Hak : Kitab ini ditulis oleh murid Khonghucu bernama Ching Zi dan disusun kembali menjadi
1 bab utama dan10 bab uraian oleh Zi Hi.
b. Kitab Tiiong Yong : Kitab ini terdiri dari 32 bab dan ditambah dengan bab utama. Tiong Yong ditulis
oleh Zi Shi.
c. Kitab Lun Yu : Kitab ini merupakan kumpulan tulisan yang dilakukan oleh murid-murid Khonghucu
setelah beliau wafat.
d. Kitab Bing Cu : Kitab ini terdiri dari 7 jilid isi, isi kitab Bing Cu merupakan kumpulan ajaran dan
percakapan Mencius atau Bing Cu dalam menjalankan peradaban.
2. Ngo King (Lima Kitab) : Di samping kitab Khonghucu di atas, umat Khonghucu juga meyakini kitab-
kitab klasik lainnya sebagai kitab suci bagi agamanya. Kitab-kitab itu terdiri dari kitab: Si King, Su King,
Yak King, Lee King, Chun Ciu Kin.

3. PemikiranKonfusianisme : Konfusianisme merupakan kepercayaan masyarakat cina kuno. Konfusius


sebagai penerima pertama, lalu di berikan kepad apara pengikutnya tanpa ada perdebatan, perseteruan.

Konfusianisme berhasil mengalahkan dorongan Komunisme dansosialisme yang muncul sejak 2 abad SM,
layaknya kesuksesan meleburkan Buddhisme dengan acuan Konfusianisme Cina. Konfusianisme terbagi
menjadi 2 Golongan :

a. Aliran Radikal : Aliran ini tergambar pada diri mansius, dia menghafalkan secara literalis seluruh
pemikiran-pemikiran Konfusius serta menerapkannya secara utuh. Mansius merupakan murid spritual
Konfusius, tapi ia tidak mendapatkan ajaran secara langsung dari Konfusius melainkan dari sang paman,
Tsesze yang telah mengarang kitab Central Harmony

b. Aliran Analitis : Aliran ini terproyeksikan pada sosok Hsuntse dan Yangtse. Aliran ini berdiri
berdasarkan analisa dan interpretasi berbagai pendapat para guru. Selain itu berpedoman pada
beberapa pemikiran yang terilhami dari teks Konfusius.

Anda mungkin juga menyukai