LAPORAN PENDAHULUAN
SYOK HIPOVOLEMIK
DI RUANG DAHLIA RSUD. MARGONO SOEKARJO
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
OLEH :
1. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
asupan makanan tidak adekuat , mual muntah
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya eksudat di
alveoli akibat edema paru.
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kongesti
sistemik, kerusakan transpor oksigen, hipervolemia, hipoventilasi, gangguan
aliran arteri, gangguan aliran vena
d. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidak seimbangan perfusi-
ventilasi, perubahan membran kapiler alveoli karena adanya penumpukan
cairan di rongga paru
e. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan/ tahanan
f. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum dan imobilitas
g. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit berhubungan dengan kurang
informasi
h. Ansietas berhubungan dengan proses penyakit, ancaman atau perubahan pada
status kesehatan
2. Intervensi Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
asupan makanan tidak adekuat , mual muntah
Kriteria Hasil :
- Status Gizi : Asupan Gizi : Keadekuatan pola asupan zat gizi yang biasanya
- Selera Makan : Keinginan untuk makan dalam keadaan sakit atau sedang menjalani
pengobatan
Intervensi :
- Manajemen Nutrisi : membantu atau menyediakan asupan makanan dan cairan diet
seimbang Aktivitas Keperawatan
- Ketahui makanan kesukaan pasien
Rasional : makanan kesukaan biasanya meningkatkan selera makan
- Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
Rasional : Kandungan nutrisi yang tepat untuk meningkatkan energi klien beraktivitas
- Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
Rasional : agar klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi secara mandiri
- Kolaborasi dengan ahli gizi (jika perlu) jumlah kalori dan jenis zat gizi yang
dibutuhkan
Rasional : pemenuhan nutrisi klien secara tepat melalui gizi klinik
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya eksudat
di alveoli akibat edema paru.
Kriteria Hasil:
- Bernapas dengan mudah dan tanpa dispnea
- Menunjukkan kapasitas ventilasi yang membaik
- Melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
Intervensi:
- Instruksikan dan/ atau awasi latihan pernapasan dan pernapasan terkontrol
Rasional : untuk meningkatkan pernapasan disfragmatik yang tepat, ekspansi sisi, dan
perbaikan mobilitas dinding dada.
- Instruksikan pasien pada metode yang tepat dalam mengontrol batuk
Rasional : Batuk yang tidak terkontrol melelehkan dan in efektif dapat menimbulkan frustasi
- Observasi TTV
Rasional : Mengetahui keadaan umum pasien
- Dorong postur tubuh yang baik untuk ekspansi paru maksimum.
Rasional : Posisi tubuh yang tepat dapat membantu ekspansi paru maksimum
- Bantu klien dalam memilih aktivitas yang tepat sesuai kemampuan.
Rasional : Aktivitas yang dapat ditoleransi agar tidak memperberat kondisi klien
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kongesti
sistemik, kerusakan transpor oksigen, hipervolemia, hipoventilasi,
gangguan aliran arteri, gangguan aliran vena
Kriteria Hasil :
- Perfusi jaringan : perifer : keadekuatan aliran darah melalui pembuluh darah kecil
ekstremitas untuk mempertahankan fungsi jaringan
Intervensi :
- Perawatan Sirkulasi : Meningkatkan sirkulasi arteri dan vena
Aktvitas Keperawatan :
- Kaji secara komprehensif sirkulasi perifer (edema, CFR, warna, suhu, nadi perifer)
Rasional : untuk membantu penegakan diagnosa dan pemberian intervensi yang tepat
- Letakkan ekstremitas pada posisi menggantung, jika perlu
Rasional : untuk mencegah edema pada area luka
- Pantau parestesia (kebas, kesemutan, hiperestesia, dan hipoestesia)
Rasional : untuk mengetahui tingkat sensasi perifer
- Lakukan modalitas terapi kompresi, jika perlu
Rasional : untuk memperbaiki aliran darah arteri dan vena
- Kolaborasi pemberian obat anti trombosit atau antikoagulan, jika perlu
Rasional : untuk mencegah pembekuan darah atau terbentuknya emboli
d. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidak seimbangan
perfusi-ventilasi, perubahan membran kapiler alveoli karena adanya
penumpukan cairan di rongga paru
Kriteria Hasil :
- Terlihat adekuatnya ventilasi dan oksigenasi dari jaringan dimana dalam batas-batas normal
dan bebas dari gejala respiratory distress
- Berpartisipasi dalam pengobatan
Intervensi :
- Auskultasi suara pernafasan, catat adanya wheezing
Rasional : Menandakan adanya kongestif paru/pengumpulan sekresi
- Ajarkan klien untuk batuk secara efektif dan bernafas dalam
Rasional : Membersihkan jalan nafas dan memudahkan pertukaran oksigen
- Support klien untuk merubah posisi
Rasional : Membantu mencegah atelektasis dan pneumonia
- Atur posisi tidur dengan bagian kepala ditinggikan 200 - 300, semi fowler, beri bantal
pada siku
Rasional : Mengurangi kebutuhan oksigen dan meningkatkan pengembangan paru secara
maksimal
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai dengan kebutuhan
Rasional : Meningkatkan konsentrasi oksigen alveoli dimana dapat mengurangi hipoksemia
jaringan
e. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum dan
imobilitas
Kriteria Hasil :
- Ketahanan : Kapasitas untuk menyelesaikan aktivitas
- Penghematan energi : tindakan individu untuk mengelola energi untuk memulai dan
menyelesaikan aktivitas
Intervensi :
- Kaji penyebab kelemahan
Rasional : untuk pemberian intervensi yang tepat mengatasi penyebab
- Pantau TTV sebelum, selama dan setelah aktivitas
Rasional : untuk melihat aktivitas yang dapat ditoleransi oleh dan tidak dapat ditoleransi
misalnya nyeri dada, pucat, vertigo, dispnea.
- Anjurkan periode untuk istirahat dan aktivitas secara bergantian.
Rasional : untuk pengaturan energi sehingga energi cukup untuk beraktivitas
- Bantu klien melakukan Range of Motion
Rasional : untuk melatih fleksibiltas sendi
- Kolaborasi pengobatan pereda nyeri sebelum aktivitas, apabila nyeri merupakan salah
satu penyebab
Rasional : agar nyeri tidak mengganggu aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Doengoes, Marilyn.E dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta:
EGC
Grace, Pierce A. & Neil R. Borley. 2006. At A Glance Ilmu Bedah Edisi 3.Jakarta:
Erlangga.
Wilkinson, Judith.M, Nancy R.Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan :
Diagnosa NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC
Greenberg, M. I. 2005. Hypovolemic Shock. In: Greenberg's Text Atlas of
Emergency Medicine. Philadelphia: Lippicott Williams & Willkins
American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008. Abdominal and Pelvic
Trauma. In: Advanced Trauma Life Support for Doctors ATLS Student Course Manual