ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui (significant = P <0,05) menunjukan perbedaan antara
perbedaan ketaatan kontrak perjanjian kemitraan ayam input peternak dan output peternak dari masing-
broiler antara ketaatan input dan ketaatan output pada masing perusahaan. Hasil analisis jalur menunjukan
berbagai perusahaan di Kabupaten Bungo serta faktor input biaya pakan (42,39 %) dan biaya DOC (9,01 %)
lainnya yang mempengaruhi. Objek yang diamati pada berpengaruh (P<0,05) terhadap pendapatan peternak.
penelitian ini adalah peternak kemitraan ayam broiler Harga jual ayam (93,12 %), umur panen (22,00 %) dan
dengan tiga perusahaan inti dengan sampel sebanyak bonus (59,44 %) (P<0,05) terhadap pendapatan
58 responden peternak ayam broiler, data penelitian peternak. Berdasarkan hasil penelitian dapat
sumber dari data primer dan data sekunder. Data disimpulkan rata-rata tingkat ketaatan input yang
primer tentang input, ouput dan karakteristik peternak. terdiri dari harga pakan dan harga DOC serta ketaatan
Data hasil penelitian dianalisis mengunakan analisis output harga jual ayam dan perhitungan bonus sangat
uji beda rata-rata dan analisis jalur (Path Analysis). taat dari tiga perusahaan kemitraan broiler di
Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan Kabupaten Bungo. Terdapat perbedaan input serta
tingkat ketaatan input dan ketaatan output dari tiga output peternak dari tiga perusahaan kemitraan ayam
perusahaan dengan peternak. Hasil uji beda rata-rata broiler di Kabupaten Bungo.
Kata Kunci : Ayam broiler, input peternak, output peternak, pendapatan peternak
ABSTRACT This study aims to determine the with farmers. The average difference test result
differences in compliance with broiler partnership (significant = P <0.05) shows the difference between
agreement contracts between input compliance and farmer input and farmer output from each company.
output compliance in various companies in Bungo The results of path analysis showed that input feed
Regency and other influencing factors. The object costs (42.39%) and DOC costs (9.01%) had an effect
observed in this study was broiler partnership farmers (P <0.05) on farmer income, selling price of chicken
with three core companies with a sample of 58 (93.12%), harvest age (22.00%) and bonus (59.44%)
respondents of broiler breeders, research data sources (P <0.05) on farmer income. It can be concluded that
from primary data and secondary data. Primary data the average input compliance level consisting of feed
about inputs, outputs and characteristics of farmers. prices and DOC prices and compliance with the output
The results of the research data were analyzed using of chicken selling prices and very obedient bonus
analysis of the average difference test and path calculations from three broiler partnership companies
analysis. The results of the study showed that there in Bungo Regency. There are differences in input and
was no difference in the level of input compliance and output of farmers from three chicken partnership
compliance with the output of the three companies companies broiler in Bungo District.
Keywords : Broiler chicken farmer income, farmer input, farmer output
Analisis Ketaatan Kontrak Perjanjian Kemitraan Ayam Broiler terhadap Pendapatan Peternak di Kabupaten Bungo (Juanda, S.Pt, et al)
130
Data yang Dihimpun pengaruh langsung dan tidak langsung dari
Penelitian ini memperoleh data dari dua variabel eksogen (penyebab) terhadap variabel
sumber, yaitu data primer melalui kuisioner endogen (akibat).
dan data sekunder instansi perusahaan dan
dinas terkait. Data yang dikumpul melalui
HASIL DAN PEMBAHASAN
kuisioner tersebut bertujuan untuk
mengumpulkan informasi dalam satu periode Keadaan Umum Lokasi Penelitian dan
pemeliharaan ayam broiler pola kemitraan Potensi Peternakan Ayam Broiler
tentang 1). Input : terdiri dari bibit ayam Kabupaten Bungo secara spesifik
(DOC), pakan dan obat-obatan, vaksin dan memiliki letak geografis yang sangat strategis,
kimia (OVK) dari input tersebut parameter data yaitu berada pada jalan lintas Sumatera yang
adalah jumlah, harga, biaya dan distribusinya. terletak antara 101027’ sampai 102030’ Bujur
2). Output : terdiri dari jumlah ayam panen, Timur dan antara 01008’ sampai 01055’
rata-rata bobot panen, harga jual ayam dan Lintang Selatan. Secara Administrasi
perhitungan bonus. 3). Karakteristik Peternak : Kabupaten Bungo sebelah Utara berbatasan
terdiri dari tingkat pendidikan peternak, dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten
pekerjaan utama, umur peternak, skala usaha Dharmasraya (Provinsi Sumatera Barat),
dan lama beternak. sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Tebo, sebelah selatan berbatasan dengan
Pengolahan Data dan Analisis Data Kabupaten Merangin dan sebelah Barat
Uji validitas adalah suatu ukuran yang berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya
menunjukkan tingkat keaslian suatu alat ukur dan Kabupaten Kerinci. Kabupaten Bungo
(instrumen). Uji validitas alat ukur kuesioner memiliki luas wilayah 4.659 km2 yang terdiri
menggunakan rumus Korelasi Product Moment tersebar ke dalam 17 Kecamatan atau 153
Pearson berdasarkan Singarimbun dan Effendy Desa/Kelurahan.
(1995). Reliabilitas Instrumen adalah derajat Populasi ternak ayam broiler selama
ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang periode 2012-2016 berkembang sangat pesat
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. yaitu 1.171.802 ekor pada tahun 2011 menjadi
Untuk mengetahui tingkat ketaatan 4.157.658 ekor tahun 2016. Laju pertumbuhan
kontrak perjanjian kemitraan ayam broiler populasi ternak ayam broiler selama periode 5
berupa ketaatan input dan ketaatan output tahun terakhir tumbuh rata-rata sebesar 36,92
antara berbagai perusahaan inti dengan % per tahun. Sedangkan untuk konsumsi dan
peternak di Kabupaten Bungo menggunakan produksi tumbuh sebesar 7,16 % per tahun
analisis deskriptif menurut Sugiyono (2013). (Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Untuk mengetahui perbedaan ketaatan kontrak Bungo, 2017).
perjanjian kemitraan ayam broiler berupa
ketaatan input dan ketaatan output antara Karakteristik Peternak
berbagai perusahaan inti dengan peternak di Tingkat pendidikan terbanyak untuk PT.
Kabupaten Bungo menggunakan analisis uji Ciomas pada jenjang pendidikan S1 (66,67 %)
beda (uji - t) dengan rumus (Sarwono, 2010). sedangkan PT. SUJA dan PT. SUM pada
Jika thitung < ttabel, maka H1 ditolak dan H0 jenjang pendidikan SMA (50,00 % dan 62,50
diterima dan Jika thitung ≥ ttabel, maka H1 diterima %). Pekerjaan utama peternak terbanyak pada
dan H0 ditolak. Untuk mengetahui pengaruh PT. Ciomas adalah bekerja sebagai wiraswasta
ketaatan kontrak kemitraan ayam broiler (33,33 %) sedangkan pada PT. SUJA bekerja
berupa ketaatan input dan ketaatan output sebagai peternakan ayam (50,00 %) dan PT.
terhadap pendapatan peternak di Kabupaten SUM sebagai wiraswasta (37,30 %).
Bungo digunakan analisis jalur (path analysis). Kelompok umur peternak terbanyak untuk PT.
Menurut Sandi dan Maharani (2013), Analisis Ciomas pada rentang 31-41 tahun (66,67 %)
jalur digunakan karena analisis ini mempunyai sedangkan pada PT. SUJA rentang 41-50 tahun
beberapa kelebihan, yaitu dapat menjelaskan (60,00 %) dan PT. SUM rentang 31-41 tahun
Analisis Ketaatan Kontrak Perjanjian Kemitraan Ayam Broiler terhadap Pendapatan Peternak di Kabupaten Bungo (Juanda, S.Pt, et al)
132
SUJA yaitu Rp. 5.750,-/ekor. perbedaan harga Harga jual ayam tertinggi pada PT.
ini disebabkan perusahaan melakukan SUJA yaitu Rp. 18.448,-/kg, diikuti oleh PT.
vaksinasi saat DOC masih berada di daerah Ciomas yaitu Rp. 17.393,-/kg dan termurah
penetasan (Hatchery Vaksinasi) seperti pada pada PT. SUM yaitu Rp. 16.664,-/kg.
PT. Ciomas dan PT. SUM, sedangkan PT. Berdasarkan analisis beda rata-rata significant
SUJA melaksanakan vaksin pada saat ternak (α ≤ 0,05) menunjukkan bahwa harga jual
sudah berada di kandang. Biaya DOC ayam pada PT. SUJA lebih mahal
merupakan sumbangan biaya terbesar kedua dibandingkan dengan PT. Ciomas dan PT.
setelah biaya pakan hal ini seperti yang SUM. Namun pada PT. Ciomas lebih mahal
dijelaskan Fitriza et al. (2012) biaya DOC dibandingkan dengan PT. SUM.
merupakan biaya operasional terbesar kedua Penerimaan penjualan ayam tertinggi
setelah biaya pakan. Sulistyono (1995) tertinggi pada PT. Ciomas yaitu Rp. 37.336,-/
menyatakan bahwa menghitung biaya bibit ekor, diikuti PT. SUJA yaitu Rp. 35.667,-/ekor
sebesar 27 % dari total biaya produksi. dan terendah pada PT. SUM yaitu Rp. 34.922,-
/ekor. Berdasarkan analisis beda rata-rata
Input Obat-obatan, Vaksin dan Kimia significant (α ≤ 0,05) menunjukkan penerimaan
(OVK) penjualan ayam pada PT. Ciomas lebih besar
Biaya OVK yang termahal pada PT. dibandingkan dengan PT. SUJA dan PT. SUM.
SUJA yaitu Rp. 655,-/ekor diikuti oleh PT. Sedangkan untuk penerimaan penjualan ayam
SUM yaitu Rp. 462,-/ekor dan termurah pada pada PT. Ciomas sama dengan PT. SUM.
PT. Ciomas yaitu Rp. 235,- /ekor. Berdasarkan
analisis beda rata-rata significant (α ≤ 0,05), Tabel 2. Rata-Rata Output Peternak dari Tiga Perusahaan Kemitraan
Ayam Broiler di Kabupaten Bungo Per Periode Produksi
menunjukkan bahwa biaya OVK pada PT. No Output Peternak PT. Ciomas PT. SUJA PT. SUM
Ciomas berbeda dengan PT. SUJA dan PT. 1
Jumlah Ayam Panen
6.257 5.096 6.756
SUM, begitu juga biaya OVK pada PT. SUJA (Ekor/peternak)
Bobot Panen
2 2,15 1,93 2,10
dengan PT. SUM. (Kg/ekor)
Harga Jual Ayam
3 17.393 18.448 16.664
(Rp/kg)
Output Peternak Kemitraan Ayam Broiler Penerimaan
4 Penjualan Ayam 37.336 35.667 34.922
di Kabupaten Bungo (Rp/ekor)
Parameter data yang termasuk ke dalam 5
Penerimaan Bonus
241 137 372
FCR (Rp/ekor)
output peternak adalah output panen ayam, Penerimaan Bonus
6 0 17 46
output bonus dan output waktu panen dari Mortality (Rp/ekor)
Umur Panen Ayam
berbagai perusahaan kemitraan ayam broiler di 7 37 34 38
(Hari/peternak)
Kabupaten.
Output Bonus
Output Panen Ayam Penerimaan bonus FCR tertinggi
Jumlah panen terbanyak pada PT. SUM terdapat pada PT. SUM yaitu Rp. 372,-/ekor,
yaitu 6.756 ekor/peternak diikuti oleh PT. diikuti oleh PT. Ciomas yaitu Rp. 241,-/ekor
Ciomas yaitu 6.257 ekor/peternak dan paling dan terendah pada PT. Suja yaitu Rp. 137,-
sedikit pada PT. SUJA yaitu 5.096 /ekor. Berdasarkan analisis beda rata-rata
ekor/peternak. Selanjutnya Rata-rata bobot significant (α ≤ 0,05) menunjukkan bahwa
ayam yang dipanen tertinggi pada PT. Ciomas rata-rata penerimaan bonus FCR pada PT.
yaitu 2,15 Kg/ekor, diikuti oleh PT. SUM yaitu SUM lebih besar dibandingkan dengan PT.
2,10 Kg/ekor dan terendah pada PT. SUJA SUJA dan PT. Ciomas. Menurut Wijayanti
yaitu 1,93 Kg/ekor. significant (α ≤ 0,05) (2011) bahwa tinggi rendahnya angka konversi
menunjukkan bahwa rata-rata bobot panen pakan disebabkan oleh adanya selisih yang
pada PT. SUJA lebih rendah dibandingkan semakin besar atau kecil pada perbandingan
dengan PT. Ciomas dan PT. SUM. Sedangkan antara pakan yang dikonsumsi dengan
untuk rata-rata pada PT. Ciomas sama dengan pertambahan bobot badan yang dicapai.
PT. SUM.
Analisis Ketaatan Kontrak Perjanjian Kemitraan Ayam Broiler terhadap Pendapatan Peternak di Kabupaten Bungo (Juanda, S.Pt, et al)
134
berbagai perusahaan kemitraan ayam broiler di sehingga dapat diperoleh pengaruh langsung
Kabupaten Bungo secara keseluruhan sangat dan tidak langsung untuk biaya pakan terhadap
taat seperti pada PT. Ciomas, PT. SUJA dan pendapatan peternak sebesar 42,39 %.
PT. SUM dengan point 100 (sangat taat). Selanjutnya analisis jalur biaya DOC terhadap
Selanjutnya rata-rata tingkat ketaatan output pendapatan peternak kemitraan ayam broiler di
tidak berbeda dengan tingkat ketaatan input Kabupaten Bungo berpengaruh langsung
yaitu sama besarnya 100 (sangat taat) yang sebesar 8,35 % dan pengaruh tidak langsung
terdiri dari harga jual ayam, bonus FCR dan melalui biaya pakan sebesar 0,65 %, sehingga
bonus mortality peternak dari berbagai diperoleh pengaruh langsung dan tidak
perusahaan seperti pada PT. Ciomas, PT. langsung sebesar 9,01%. Berikutnya untuk
SUJA dan PT. SUM dengan point 100 (sangat total pengaruh langsung dan tidak langsung
taat). dari input peternak terhadap pendapatan
Tingginya point tingkat ketaatan input peternak kemitraan ayam broiler di Kabupaten
dan output peternak dari berbagai perusahaan Bungo sebesar 51,39 %.
ini disebabkan pihak perusahaan memberi
Tabel 5. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Input Peternak
harga beli/jual kepada peternak sesuai dengan terhadap Pendapatan Peternak Ayam Broiler di Kabupaten
harga yang terdapat di dalam kontrak Bungo (%)
perjanjian kerjasama yang sudah disepakati Variabel
Tidak Langsung Melalui
No Langsung Biaya Biaya Total
dan harga kontrak ini berlaku untuk 6 (enam) Bebas
Pakan (X1) DOC X2)
bulan sejak ditandatangani perjanjian kontrak 1 Biaya Pakan 41,73 0,00 0,65 42,39
(X1)
dan akan kembali diperbaharui setelah habis 2 Biaya DOC 8,35 0,65 0,00 9,01
masa waktu kontrak. (X2)
Pengaruh Total X1 dan X2 terhadap Pendapatan Peternak 51,39
masing-masing variabel tersebut terhadap Umur 22,00 -24,58 0,00 20,43 17,85
Panen (X5)
pendapatan peternak ayam broiler di 59,44 -63,84 20,43 0,00 16,04
Bonus (X6)
Kabupaten Bungo. Pengaruh Total X4 - X6 terhadap Pendapatan 38,60
Berdasarkan analisis jalur biaya pakan
terhadap pendapatan peternak kemitraan ayam
Berdasarkan analisis jalur harga jual
broiler di Kabupaten Bungo untuk berpengaruh
ayam terhadap pendapatan peternak kemitraan
langsung sebesar 41,73 % dan pengaruh tidak
ayam broiler di Kabupaten Bungo untuk
langsung melalui biaya DOC sebesar 0,65 %,
berpengaruh langsung sebesar 93,12 % dan
Analisis Ketaatan Kontrak Perjanjian Kemitraan Ayam Broiler terhadap Pendapatan Peternak di Kabupaten Bungo (Juanda, S.Pt, et al)
136
Umam M.K., Prayogi, H.S., Ani Fakultas Peternakan. Universitas
Nurgiartiningsih, V.M., 2015. Brawijaya. Malang.
Penampilan Produksi Ayam Pedaging
Yulianti, F. 2012. Kajian analisis pola usaha
yang dipelihara pada Sistem Lantai
pengembangan ayam broiler di Kota
Kandang Panggung dan Kandang
Banjarbaru. Jurnal Socioscientia
Bertingkat. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan.
Kopertis Wilayah XI Kalimantan. 4(1):
24(3): 79-87.
65-72.