Anda di halaman 1dari 8

28

ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

PERANAN PETERNAKAN AYAM BROILER PADA PLASMA


PT CIOMAS ADI SATWA TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK
(STUDI KASUS DI DESA SARANG HALANG KECAMATAN PELAIHARI
KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN)

(The Role of Broiler Chicken-Poultry in Plasma PT. Ciomas Adisatwa to Farm Revenue
(Case Study in Sarang Halang village Sub-district Pelaihari Tanah Laut Regency South
Kalimantan Province)

Fitri Mahyudi dan Husinsyah


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin
Email:fitri.mahyudi@yahoo.co.id, husinactivities@gmail.com

Article Submitted : 06-12-2018


Article Accepted : 14-01-2019

ABSTRACT
This Research aim to know technically about effort management broiler Broiler Chicken-
Poultry in Plasma PT. Ciomas Adisatwa to Breeder Revenue in Sarang Halang village Sub-district
Pelaihari Tanah Laut Regency South Kalimantan Province and to know about cost, acceptance,
and revenue Chicken-Poultry in Plasma PT. Ciomas Adisatwa. Pursuant to result of research to
effort livestock chicken broiler, Totalize product of broiler chicken is 10.200 with mean old age
conservancy 31-33 day and able total of wight body 18.856 at the price of selling from Rp.
17.870/kg - Rp. 18.220/kg. Acceptance obtained Plasma of Poultry of Broiler PT. Ciomas
Adisatwa equal to Rp. 338.422.335 with Total Variable Rp. 318.380.000. Earnings effort Plasma
of Poultry of Broiler PT. Ciomas Adisatwa in Sarang Halang village Sub-district Pelaihari Tanah
Laut Regency South Kalimantan Province equal to Rp. 20.042.335.

Key words : Poultry, Chicken, PT. Ciomas Adisatwa, Price, Cost, Revenue

PENDAHULUAN Ayam ras pedaging disebut juga ayam


pedaging (broiler) yang merupakan jenis ras
Ayam merupakan salah satu penghasil
unggulan hasil persilangan yang memiliki
daging dan telur yang harganya cukup
daya produktivitas dan pertumbuhan yang
terjangkau jika dibandingkan dengan daging
baik. Peternakan ayam broiler adalah salah
sapi. Ayam ternak yang dipelihara umumnya
satu jenis usaha yang memiliki prospek yang
dibedakan menjadi 2 jenis ayam berdasarkan
cukup menjanjikan untuk dikembangkan
hasilnya, yaitu ayam pedaging (broiler) dan
lebih lanjut. Hal ini dapat dilihat dari
ayam petelur. Ayam pedaging disebut juga
banyaknya daerah di Indonesia yang
ayam broiler merupakan salah satu komoditi
berpotensi untuk dijadikan lokasi
peternakan yang produksinya cukup cepat
pengembangan peternakan ayam broiler.
untuk memenuhi kebutuhan pasar
Usaha peternakan ayam broiler berpotensi
dibandingkan ternak lainnya. Keunggulan
menghasilkan daging dan meningkatkan
yang dimiliki oleh ayam ras pedaging adalah
konsumsi protein bagi masyarakat karena
waktu pertumbuhan serta peningkatan bobot
kemampuan pertumbuhan yang cepat dan
badan yang cepat dalam waktu yang singkat
dapat dipanen dalam waktu yang singkat.
(Nizam, 2013).
Keunggulan genetik yang dimiliki ayam
29
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

pedaging dan pemberian pakan yang baik dengan pola inti plasma perlu dilakukan
mampu menampilkan performa produksi untuk mengetahui besarnya pendapatan
yang optimal (Azizah et al., 2013) peternak. Dalam upaya untuk
Dalam pelaksanaan usaha ternak mengembangkan usaha ternak ayam broiler,
ayam broiler dibagi menjadi 2 jenis disamping untuk mencapai target produksi,
pengelolaan yaitu dikelola secara mandiri juga perlu diupayakan peningkatan
(peternak mandiri) dan dikelola secara pendapatan peternak. Pendapatan peternak
plasma-inti (kemitraan). Sistem kemitraan meningkat dapat membuka peluang bagi
yang dilakukan oleh inti adalah melalui peternak untuk mengembangkan usaha
penyediaan sarana produksi peternakan, ternaknya, yakni dengan cara menambah
bimbingan teknis dan manajemen, skala usaha (Suwarta et al., 2012)
menampung serta memasarkan hasil Mengingat keberadaan usaha ayam
produksi. Peternak plasma menyediakan pedaging (broiler) masih sedikit diusahakan
kandang, melakukan kegiatan budidaya dan di daerah ini, sehingga penelitian dapat
hasil dari penjualan ayam diserahkan kepada melihat dan mengamati keberadaan serta
pihak inti dengan harga yang telah kegiatan usahatani ini, baik dari segi teknis
disesuaikan pada isi kontrak perjanjian dan dari segi ekonomis. Dalam pelaksanaan
kerjasama (Alfa et al., 2016). nanti akan terlihat sejauh mana kegiatan
Pola kemitaran merupakan suatu usaha ayam pedaging (broiler)memberikan
bentuk kerja sama antara pengusaha dengan gambaran berapa besar biaya, penerimaan
peternak dari segi pengelolaan usaha dan pendapatan usaha ayam pedaging
peternakan. Dalam kemitraan pihak (broiler).
pengusaha dan peternak harus mempunyai Pengertian kemitraan secara jelas
posisi yang sejajar agar tujuan kemitraan terdapat dalam undang-undang No.9 tahun
dapat tercapai dimana dalam hal perhitungan 1995 pasal 1 butir 8 tentang Usaha Kecil yang
tentang biaya produksi diatur sepenuhnya menjelaskan bahwa kemitraan merupakan
oleh perusahaan yang disepakati bersama suatu bentuk kerjasama usaha antara usaha
oleh peternak. Pada hakekatnya kemitraan kecil dengan usaha besar atau menengah
adalah sebuah kerja sama bisnis untuk tujuan disertai pembinaan dan pengembangan oleh
tertentu dan antara pihak yang bermitra harus usaha menengah atau usaha besar dengan
mempunyai kepentingan dan posisi yang memperhatikan prinsip saling memerlukan,
sejajar (Salam et al., 2006). saling memperkuat, dan saling
Beberapa faktor pendorong peternak menguntungkan. Dalam pasal 27 dijelaskan
menggunakan pola kemitraan adalah dengan rinci bahwa kemitraan dilaksanakan
tersedianya sarana produksi peternakan, dengan pola (Anoraga, 2001) :
tersedianya tenaga ahli, modal kerja dari inti, 1. Inti plasma yaitu hubungan kemitraan
dan pemasaran terjamin. Akan tetapi ada usaha antara usaha kecil dengan usaha
beberapa hal yang menjadi kendala bagi menengah atau usaha besar, yang di
peternak pola kemitraan yaitu rendahnya dalamnya usaha menengah atau usaha
posisi tawar pihak plasma terhadap pihak inti, besar bertindak sebagai inti dan usaha
dan terkadang masih kurang transparan kecilsebagai plasma; perusahaan inti
dalam menentukan harga baik input maupun mengadakan pembinaan mulai dari
output. Ketidakberdayaan plasma dalam penyediaan sarana produksi, bimbingan
mengontrol kualitas sapronak yang dibelinya teknis, sampai dengan pemasaran hasil
menyebabkan kerugian bagi plasma produksi.
(Hidayati, 2015). 2. Subkontrak, yaitu hubungan kemitraan
Oleh sebab itu, maka analisa antara usaha kecil dengan usaha
pendapatan usaha ayam pedaging (Broiler) menengah atau usaha besar; dalam
30
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

hubungan kemitraan, usaha kecil Pemilihan lokasi dilakukan dengan


memproduksi komponen yang pertimbangan bahwa daerah tersebut
diperlukan oleh usaha menengah atau merupakan satu-satunya usaha ternak ayam
usaha besar sebagai bagian dari pedaging (broiler) di Desa Sarang Halang
produksinya. Kec. Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
3. Dagang umum, yaitu hubungan Provinsi Kalimantan Selatan. Pelaksanaan
kemitraan antara usaha kecil dengan penelitian akan dilakukan selama tiga bulan
usaha menengah atau usaha besar, yang Mulai bulan Desember 2018- Februari 2019
di dalamnya usaha menengah atau usaha yang meliputi persiapan, survey, pelaksanaan
besar memasarkan hasil produksi usaha dan pembuatan laporan.
kecil, atau sebagai pemasok kebutuhan Data yang diperoleh kemudian diolah,
usaha menengah atau usaha besar. selanjutnya dianalisis secara deskriptif, dan
4. Waralaba, yaitu hubungan kemitraan dilakukan analisis finansial. Menurut
yang di dalamnya memeberikan hak Soekartawi, (2006), biaya total, yaitu
penggunaan lisensi, merek dagang, dan keseluruhan jumlah biaya produksi yang
saluran distribusi perusahaan kepada dikeluarkan. Secara matematis biaya total
penerima waralaba dengan bantuan dapat dirumuskan sebagai berikut:
bimbingan manajemen. TC = TFC + TVC
5. Keagenan, yaitu hubungan kemitraan, Keterangan
yang didalamnya usaha kecil diberi hak TC (Total Cost ) = Biaya Total
leluasa untuk memasarkan barang dan (Rp)
jasa usaha menengah dan usaha besar. TFC (Total Fixed Cost) = Total Biaya
Penjabaran yang tidak jauh berbeda Tetap (Rp)
juga dinyatakan oleh Priyono et al. (2004) TVC (Total Variable Cost)= Total Biaya
yang menyebutkan bahwa pola kemitraan Variabel (Rp)
usaha dapat dilakukan dengan pola Menurut Utomo, H.R., H. Setiyawan dan
intiplasma, pola bangun operasi transfer S.I. Santoso. (2015), penerimaan total secara
(BOT), Pola Kerjasama Operasional (KSO), langsung ditentukan oleh jumlah produk
pola kontrak farming, pola dagang umum, yang terjual dan yang diterima. Secara
dan pola waralaba (franchise). matematis penerimaan total dapat
Pola kemitraan plasmainti dirumuskan sebagai berikut:
merupakan bentuk kerjasama antara peternak TR = P x Q
sebagai plasma dengan perusahaan (inti) Keterangan :
sebagai mitra usaha. Inti menyediakan TR (Total Revenue) = Penerimaan total
sapronak, bimbingan teknis, memasarkan (Rp)
hasil, dan lainnya. Sedangkan peternak P (Price) = Harga produk (Rp)
plasma melakukan pemeliharaan ayam Q (Quantity) = Jumlah produk (Kg)
pedaging (broiler) sebagai tindakan untuk Menurut Sunardi dan N. Supartini.
mengimplementasikan perjanjian (akad) (2010), untuk menentukan tingkat
yang telah disepakati bersama untuk pendapatan maka dianalisis secara tabulasi
mencapai hasil yang ditargetkan (Suwarta et sederhana dengan menggunakan rumusan
al., 2012) sebagai berikut :
I = TR – TVC
METODE PENELITIAN Keterangan :
I (Total Revenue) = Pendapatan Total
Penelitian ini akan dilaksanakan di
(Rp)
Plasma PT. Ciomas Adisatwa di Desa Sarang
TR (Total Revenue) = Penerimaan Total
Halang Kecamatan Pelaihari Kabupaten
(Rp)
Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
31
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

TVC (Total Variable Cost ) = Biaya e.Penanganan kesehatan, pemberian vitamin


Variabel Total (Rp) dan obat – obatan sesuai dengan program
dan kondisi ternak tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN f.Penimbangan bobot badan mingguan,
penimbangan sample dilakukan untuk
Dalam pelaksanaan usaha peternakan
mengetahui pertambahan bobot badan
ayam broiler diperlukan pemahaman tentang
g.Pencatatan atau recording dilakukan sejak
manajemen cara pemeliharaan yang baik dan
DOC datang. Pencatatan meliputi laporan
benar sehingga usaha tersebut dapat
deplesi, jumlah pemberian pakan, obat, dan
mendatangkan Pendapatan yang sesuai bagi
berat badan mingguan.
peternak. Adapun tehnik pemeliharaan ayam
h.Pemanenan, akvitas pemanenan biasanya
broiler yang diterapkan pada plasma PT.
dilakukan pada pagi hari. Jumlah dan
Ciomas Adisatwa di Desa Sarang Halang
ukuran ayam yang akan ditangkap harus
Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
disesuaikan dengan surat permintaan
Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai
pembelian. Beberapa kegiatan yang
berikut:
dilakukan ketika panen sebagai berikut :
a.Persiapan kandang, meliputi : proses
pencucian dan sterilisasi kandang serta  Menggantung tempat pakan dan minum
peralatan kandang, mempersiapkan  Menangkap ayam harus dilakukan
pemanas dan pemasangan tempat pakan dengan hati-hati
dan tempat minum serta pemasangan tirai.  Menyekat kandang yang akan di panen
b.Pemasukan DOC (day old chick)  Menangkap ayam sebaiknya tidak
Melakukan pengecekan keadaan DOC menggunakan cara memilih, tetapi harus
secara keseluruahn baik kualitas maupun menghabiskan ayam dalam satu sekat.
kuantitasnya. Selanjutnya menempatkan  Memasukkan ayam yang akan
DOC pada pemanas dan pemberian 2 % air ditimbang kedalam keranjang secar
gula untuk mengurangi tingkat stress dan perlahan.
mengembalikan energy ternak yang hilang  Mencatat hasil penimbangan dan jumlah
selama peruses pengiriman. ayam
c.Pemberian Pakan dan Minum  Meletakkan ayam dalam kendaraan yang
Pemberian pakan pertama dilakukan 3 digunakan
sampai 4 jam setelah DOC diberikan
Biaya Variabel
minum. Pemberian pakan dan air minum
Adapun biaya variabel pada usaha
dilakukan secara adlibitum
ayam pedaging (broiler) pada plasma PT.
d.Pengaturan temperature brooder, pemanas
Ciomas Adisatwa di Desa Sarang Halang
sebaiknya dinyalakan satu hari sebelum
Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
DOC datang dengan tujuan agar
Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari
temperature di sekitar lingkungan kandang
Biaya Variabel yang dikeluarkan oleh
sudah hangat dan merata. Suhu awal yang
perusahaan dan Biaya Variabel yang
diperlukan 34 – 350C, setelah berumur 9
dikeluarkan oleh peternak.
hari suhu diturunkan menjadi 29 – 300C
32
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

Tabel 2. Biaya Variabel Yang Dikeluarkan Oleh PT. Ciomas Adisatwa


Tanggal Jumlah Nama Barang Harga Total

Bibit Ayam (DOC)


Des 2018- Jan 2019 10.000 Ek DOC 8.015 80.150.000
10.000 Ek 80.150.000
Pakan Ternak (Mt)

2.500.00 Kg MT – Pre Starter 8.400 20.720.000


2.500.00 Kg MT – Starter 7.870 19.675.000
5.500.00 Kg MT – Starter 7.870 43.285.000
4.000.00 Kg MT – Starter 7.870 31.480.000
4.000.00 Kg MT – Finisher 7.870 31.480.000
2.500.00 Kg MT – Finisher 7.210 18.025.000
8.000.00 Kg MT – Finisher 7.210 57.680.000

222.345.000
Total 28.900 Kg 302.495.000
Sumber : PT. Ciomas Adisatwa (2018)

Dari Tabel 1 terlihat bahwa biaya yaitu hingga 70% dari total biaya terutama
produksi tertinggi adalah biaya pakan ternak untuk peternak pola kemitraan. Pakan
yaitu sebesar Rp. 302.495.000 dan biaya merupakan salah satu faktor yang
terendah adalah biaya pengadaan bibit/DOC. mempengaruhi tinggi rendahnya laju
Dalam pelaksanaan usaha ayam broiler pertumbuhan broiler.
menghabiskan biaya terbesar pada biaya Dalam usaha peternakan ayam
pembelian pakan yaitu mencapai angka broiler, pakan ternak memegang peranan
diatas 75% dari total biaya produksi. Hal ini yang sangat penting dalam menjamin
sesuai dengan pendapat Suherman (1991) kelangsungan hidup usaha tersebut.
yang menyatakan bahwa pakan merupakan Tingginya komposisi biaya pakan dalam
biaya yang memiliki kontribusi paling besar biaya produksi usaha peternakan ayam
pada biaya produksi peternakan ayam broiler dapat berpengaruh dalam efisiensi
pedaging (broller) bahkan bisa mencapai 60- usaha yang kemudian dititikberatkan pada
80%. Pendapat ini juga didukung oleh penggunaan input yang optimal.
pernyataan Rasyaf (2008) bahwa sebagain
besar biaya variabel dihabiskan untuk pakan

Tabel 2. Biaya Variabel Yang Dikeluarkan Oleh Peternak

JUMLAH TOTAL
NO URAIAN QTY SATUAN
(Rp) (Rp)
1 SEWA KANDANG 10000 EKOR 700 7.000.000
2 LISTRIK 1 BULAN 200.000 200.000
3 KAYU BAKAR ULIN 4 RIT 500.000 2.000.000
4 SEKAM 100 KARUNG 6.000 600.000
5 KARUNG 200 LEMBAR 1.500 300.000
6 KORAN BEKAS 60 KILOGRAM 5.500 330.000
7 PEMBELIAN SARANA 1 PERIODE 1.000.000 1.000.000
PENUNJANG
33
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

8 TENAGA KERJA 1 PERIODE 3.255.000 3.255.000


9 UANG MAKAN TENAGA 100 EKOR 12.000 1.200.000
KERJA
SUB TOTAL 15.885.000
Sumber : Pengolahan data primer 2018

Dari Tabel 2 terlihat bahwa biaya 200.000. Dalam pelaksanaan usaha ayam
produksi tertinggi adalah biaya sewa kandang broiler peternak harus mengeluarkan biaya
yaitu sebesar Rp. 7.000.000 dan biaya sebesar Rp. 15.885.000.
terendah adalah biaya listrik sebesar Rp.

Tabel 3. Total Biaya Variabel Usaha Peternakan Ayam Broiler


No. Biaya Jumlah (Rp)
1 TVC Perusahaan PT.Ciomas Adisatwa 302.495.000
2 TVC Peternak 15.885.000
TVC 318.380.000
Sumber : Pengolahan data primer (2018)

Dari Tabel 3 terlihat bahwa biaya Adapun penerimaan pada usaha


variabel tertinggi adalah biaya variabel yang ayam pedaging (broiler) pada plasma PT.
dikeluarkan oleh PT. Ciomas Adisatwa yaitu Ciomas Adisatwa di Desa Sarang Halang
sebesar Rp. 302.495.000 sedangkan Biaya Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut
Variabel Yang Dikeluarkan Oleh Peternak Provinsi Kalimantan Selatan berupa
sebesar Rp. 15.885.000. penjualan ayam dengan harga yang sudah
tertera di kontrak antara PT. Ciomas
Penerimaan
Adisatwa dan peternak. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Penerimaan Usaha Peternakan Ayam Broiler PT. Ciomas Adisatwa


Tanggal No Bukti Jumlah Harga Total
Des 2018 1809000083 3.260 EK 6.738,30 KG 17.920 120.750.336
Des 2018 1809000085 4.810 EK 8.542,40 KG 17.870 152.652.688
Jan 2019 1809000096 510 EK 721,50 KG 18.050 13.023.075
Jan 2019 1809000106 1.620 EK 2.853,80 KG 18.220 51.996.236
TOTAL 10.200 EK 18.856,00 KG 18.015 338.422.335
Sumber : Pengolahan data primer 2019

Dari Tabel 4 terlihat bahwa produksi dipengaruhi oleh perbedaan tempat atau
pada periode usaha jumlah produksi lokasi poultry yang mempengaruhi harga
Peternakan Ayam Broiler PT. Ciomas faktor-faktor produksi.
Adisatwa sebesar 10.200 ekor ayam dengan
Pendapatan
berat 18.856,00 kilogram. Harga yang telah
Adapun pendapatan pada usaha ayam
disepakati berkisar dari Rp. 17.870/kg – Rp.
pedaging (broiler) pada plasma PT. Ciomas
18.220/kg. Penerimaan yang diperoleh
Adisatwa di Desa Sarang Halang Kecamatan
Plasma Peternakan Ayam Broiler PT. Ciomas
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Adisatwa sebesar Rp. 338.422.335. Hasil
Kalimantan Selatan merupakan selisih antara
penelitian Bahari et al (2012) menjelaskan
Penerimaan dan Total Biaya Variabel.
bahwa penerimaan per kilogram sangat
34
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel


5 berikut.

Tabel 5. Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Broiler PT. Ciomas Adisatwa


No. Biaya Jumlah (Rp)
1 Penerimaan 338.422.335
2 TVC 318.380.000
Pendapatan 20.042.335
Sumber : Pengolahan data primer 2019

Berdasarkan Tabel 5 pendapatan pada 2. Untuk lebih memberdayakan diri, peternak


usaha ayam pedaging (broiler) pada plasma harus mampu memanfaatkan ilmu
PT. Ciomas Adisatwa di Desa Sarang Halang pengetahuan dan teknologi yang mereka
Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut peroleh sebagai landasan untuk lebih
Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp. memajukan usahanya dengan efisien,
20.042.335. Hasil penelitian Yunus (2008) produktif dan professional serta
bahwa pendapatan peternak pola kemitraan berorientasi pada mutu yang sesuai dengan
adalah sebesar Rp.1.403.182 dan peternak permintaan pasar.
mandiri sebesar Rp. 3.293.398 per periode 3. Pemerintah hendaknya selalu bekerja sama
produksi. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan perusahaan inti dalam
disebabkan perbedaan lokasi, faktor produksi memonitoring hubungan kemitraan antara
dan harga produk. inti – plasma.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


1. Total ayam broiler yang di pelihara Alfa, H. F. T. Ekowati, M. Handayani. 2016.
adalah 10.200 ekor dengan rata-rata umur Analisis pendapatan Usaha Ayam Broiler
pemeliharaan 31-33 hari dan mampu di Kecamatan Jalaksana Kabupaten
menghasilkan total bobot badan 18.856 Kuningan Jawa Barat. Mediagro. Vol. 12
kg dengan harga jual berkisar dari Rp. (2):65-73
17.870/kg – Rp. 18.220/kg.
2. Penerimaan yang diperoleh Plasma Anoraga. 2001. Manajemen Bisnis. Rineka
Peternakan Ayam Broiler PT. Ciomas Cipta. Malang.
Adisatwa sebesar Rp. 338.422.335
dengan Total Biaya Variabel sebesar Rp. Azizah, N., H.D. Utami, dan B.A. Nugraho.
318.380.000. Pendapatan pada usaha 2013 Analisa Pola Kemitraan Ayam
ayam pedaging (broiler) pada plasma PT. Pedaging Sistem Closed House di
Ciomas Adisatwa di Desa Sarang Halang Plandaan kabupaten Jombang. Jurnal
Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Ilmu-Ilmu Peternakan. Vol. 23 (2): 1 – 5
Laut Provinsi Kalimantan Selatan sebesar
Rp. 20.042.335 Bahari, D.I.Z. Fanani dan B.A. Nugroho.
2012. Analis Struktur Biaya dan
Saran
Perbedaan Pendapatan Usaha Ternak
1. Perusahaan inti perlu meningkatkan
Ayam Ras Pedaging Pada Pola dan Skala
pembinaan dan pengawasan kepada
Usaha Ternak Yang Berbeda di Kota
peternak terutama untuk menekan angka
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. J.
mortalitas sehingga meningkatkan
Ternak Tropika Vol.13 No.1:35-46
Pendapatan peternak plasma maupun
perusahaan dari hasil penjualan.
35
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

Hidayati, N.I. 2015. Analisis Pendapatan Salam, T., M. Muis., dan A.E.N. Rumengan.
Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging 2006. Analisis Finansial Usaha
Pola Kemitraan dan Non Kemitraan di Peternakan Ayam Broiler Pola
Kabupaten Lamongan. Universitas Kemitraan. Jurnal Agrisistem 2(1) :32-
Yudharta Pasuruan 39.

Nizam. 2013. Analisis Pendapatan Peternak Soekartawi, 2006. Analisis Usahatani.


Ayam Broiler Pola Kemitraan di Desa Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Bontomatene Kecamatan Marusu
Kabupaten Maros. Skripsi. Fakultas Suherman, R. 1991. Pengantar teori ekonomi.
Peternakan Universitas Hasanudin Duta jasa. Surabaya.
Makasar.
Suwarta, Irham, dan Hartono. 2012. Struktur
Muslim, D.A. 2002. Budidaya Bina Ayam. Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak
Kansius. Jakarta. Ayam Broiler di Kabupaten Sleman.
AGRIKA. Vol. 6(1) :65-85.
Priyono, B.S., N. Nufus., dan Dessy K. 2004.
Performan Pelaksanaan Kemitraan PT. Yunus, R. 2009. Analisis Efisiensi Produksi
Primatama Karya Persada dengan Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging
Peternak Ayam Ras Pedaging di Kota Pola Kemitraan Dan Mandiri di Kota
Bengkulu. Jurnal LIPI. Vol. 6 (2) : 111- Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Tesis
115. Magister Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai