ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545
(The Role of Broiler Chicken-Poultry in Plasma PT. Ciomas Adisatwa to Farm Revenue
(Case Study in Sarang Halang village Sub-district Pelaihari Tanah Laut Regency South
Kalimantan Province)
ABSTRACT
This Research aim to know technically about effort management broiler Broiler Chicken-
Poultry in Plasma PT. Ciomas Adisatwa to Breeder Revenue in Sarang Halang village Sub-district
Pelaihari Tanah Laut Regency South Kalimantan Province and to know about cost, acceptance,
and revenue Chicken-Poultry in Plasma PT. Ciomas Adisatwa. Pursuant to result of research to
effort livestock chicken broiler, Totalize product of broiler chicken is 10.200 with mean old age
conservancy 31-33 day and able total of wight body 18.856 at the price of selling from Rp.
17.870/kg - Rp. 18.220/kg. Acceptance obtained Plasma of Poultry of Broiler PT. Ciomas
Adisatwa equal to Rp. 338.422.335 with Total Variable Rp. 318.380.000. Earnings effort Plasma
of Poultry of Broiler PT. Ciomas Adisatwa in Sarang Halang village Sub-district Pelaihari Tanah
Laut Regency South Kalimantan Province equal to Rp. 20.042.335.
Key words : Poultry, Chicken, PT. Ciomas Adisatwa, Price, Cost, Revenue
pedaging dan pemberian pakan yang baik dengan pola inti plasma perlu dilakukan
mampu menampilkan performa produksi untuk mengetahui besarnya pendapatan
yang optimal (Azizah et al., 2013) peternak. Dalam upaya untuk
Dalam pelaksanaan usaha ternak mengembangkan usaha ternak ayam broiler,
ayam broiler dibagi menjadi 2 jenis disamping untuk mencapai target produksi,
pengelolaan yaitu dikelola secara mandiri juga perlu diupayakan peningkatan
(peternak mandiri) dan dikelola secara pendapatan peternak. Pendapatan peternak
plasma-inti (kemitraan). Sistem kemitraan meningkat dapat membuka peluang bagi
yang dilakukan oleh inti adalah melalui peternak untuk mengembangkan usaha
penyediaan sarana produksi peternakan, ternaknya, yakni dengan cara menambah
bimbingan teknis dan manajemen, skala usaha (Suwarta et al., 2012)
menampung serta memasarkan hasil Mengingat keberadaan usaha ayam
produksi. Peternak plasma menyediakan pedaging (broiler) masih sedikit diusahakan
kandang, melakukan kegiatan budidaya dan di daerah ini, sehingga penelitian dapat
hasil dari penjualan ayam diserahkan kepada melihat dan mengamati keberadaan serta
pihak inti dengan harga yang telah kegiatan usahatani ini, baik dari segi teknis
disesuaikan pada isi kontrak perjanjian dan dari segi ekonomis. Dalam pelaksanaan
kerjasama (Alfa et al., 2016). nanti akan terlihat sejauh mana kegiatan
Pola kemitaran merupakan suatu usaha ayam pedaging (broiler)memberikan
bentuk kerja sama antara pengusaha dengan gambaran berapa besar biaya, penerimaan
peternak dari segi pengelolaan usaha dan pendapatan usaha ayam pedaging
peternakan. Dalam kemitraan pihak (broiler).
pengusaha dan peternak harus mempunyai Pengertian kemitraan secara jelas
posisi yang sejajar agar tujuan kemitraan terdapat dalam undang-undang No.9 tahun
dapat tercapai dimana dalam hal perhitungan 1995 pasal 1 butir 8 tentang Usaha Kecil yang
tentang biaya produksi diatur sepenuhnya menjelaskan bahwa kemitraan merupakan
oleh perusahaan yang disepakati bersama suatu bentuk kerjasama usaha antara usaha
oleh peternak. Pada hakekatnya kemitraan kecil dengan usaha besar atau menengah
adalah sebuah kerja sama bisnis untuk tujuan disertai pembinaan dan pengembangan oleh
tertentu dan antara pihak yang bermitra harus usaha menengah atau usaha besar dengan
mempunyai kepentingan dan posisi yang memperhatikan prinsip saling memerlukan,
sejajar (Salam et al., 2006). saling memperkuat, dan saling
Beberapa faktor pendorong peternak menguntungkan. Dalam pasal 27 dijelaskan
menggunakan pola kemitraan adalah dengan rinci bahwa kemitraan dilaksanakan
tersedianya sarana produksi peternakan, dengan pola (Anoraga, 2001) :
tersedianya tenaga ahli, modal kerja dari inti, 1. Inti plasma yaitu hubungan kemitraan
dan pemasaran terjamin. Akan tetapi ada usaha antara usaha kecil dengan usaha
beberapa hal yang menjadi kendala bagi menengah atau usaha besar, yang di
peternak pola kemitraan yaitu rendahnya dalamnya usaha menengah atau usaha
posisi tawar pihak plasma terhadap pihak inti, besar bertindak sebagai inti dan usaha
dan terkadang masih kurang transparan kecilsebagai plasma; perusahaan inti
dalam menentukan harga baik input maupun mengadakan pembinaan mulai dari
output. Ketidakberdayaan plasma dalam penyediaan sarana produksi, bimbingan
mengontrol kualitas sapronak yang dibelinya teknis, sampai dengan pemasaran hasil
menyebabkan kerugian bagi plasma produksi.
(Hidayati, 2015). 2. Subkontrak, yaitu hubungan kemitraan
Oleh sebab itu, maka analisa antara usaha kecil dengan usaha
pendapatan usaha ayam pedaging (Broiler) menengah atau usaha besar; dalam
30
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545
222.345.000
Total 28.900 Kg 302.495.000
Sumber : PT. Ciomas Adisatwa (2018)
Dari Tabel 1 terlihat bahwa biaya yaitu hingga 70% dari total biaya terutama
produksi tertinggi adalah biaya pakan ternak untuk peternak pola kemitraan. Pakan
yaitu sebesar Rp. 302.495.000 dan biaya merupakan salah satu faktor yang
terendah adalah biaya pengadaan bibit/DOC. mempengaruhi tinggi rendahnya laju
Dalam pelaksanaan usaha ayam broiler pertumbuhan broiler.
menghabiskan biaya terbesar pada biaya Dalam usaha peternakan ayam
pembelian pakan yaitu mencapai angka broiler, pakan ternak memegang peranan
diatas 75% dari total biaya produksi. Hal ini yang sangat penting dalam menjamin
sesuai dengan pendapat Suherman (1991) kelangsungan hidup usaha tersebut.
yang menyatakan bahwa pakan merupakan Tingginya komposisi biaya pakan dalam
biaya yang memiliki kontribusi paling besar biaya produksi usaha peternakan ayam
pada biaya produksi peternakan ayam broiler dapat berpengaruh dalam efisiensi
pedaging (broller) bahkan bisa mencapai 60- usaha yang kemudian dititikberatkan pada
80%. Pendapat ini juga didukung oleh penggunaan input yang optimal.
pernyataan Rasyaf (2008) bahwa sebagain
besar biaya variabel dihabiskan untuk pakan
JUMLAH TOTAL
NO URAIAN QTY SATUAN
(Rp) (Rp)
1 SEWA KANDANG 10000 EKOR 700 7.000.000
2 LISTRIK 1 BULAN 200.000 200.000
3 KAYU BAKAR ULIN 4 RIT 500.000 2.000.000
4 SEKAM 100 KARUNG 6.000 600.000
5 KARUNG 200 LEMBAR 1.500 300.000
6 KORAN BEKAS 60 KILOGRAM 5.500 330.000
7 PEMBELIAN SARANA 1 PERIODE 1.000.000 1.000.000
PENUNJANG
33
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545
Dari Tabel 2 terlihat bahwa biaya 200.000. Dalam pelaksanaan usaha ayam
produksi tertinggi adalah biaya sewa kandang broiler peternak harus mengeluarkan biaya
yaitu sebesar Rp. 7.000.000 dan biaya sebesar Rp. 15.885.000.
terendah adalah biaya listrik sebesar Rp.
Dari Tabel 4 terlihat bahwa produksi dipengaruhi oleh perbedaan tempat atau
pada periode usaha jumlah produksi lokasi poultry yang mempengaruhi harga
Peternakan Ayam Broiler PT. Ciomas faktor-faktor produksi.
Adisatwa sebesar 10.200 ekor ayam dengan
Pendapatan
berat 18.856,00 kilogram. Harga yang telah
Adapun pendapatan pada usaha ayam
disepakati berkisar dari Rp. 17.870/kg – Rp.
pedaging (broiler) pada plasma PT. Ciomas
18.220/kg. Penerimaan yang diperoleh
Adisatwa di Desa Sarang Halang Kecamatan
Plasma Peternakan Ayam Broiler PT. Ciomas
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Adisatwa sebesar Rp. 338.422.335. Hasil
Kalimantan Selatan merupakan selisih antara
penelitian Bahari et al (2012) menjelaskan
Penerimaan dan Total Biaya Variabel.
bahwa penerimaan per kilogram sangat
34
ZIRAA’AH, Volume 44 Nomor 1, Pebruari 2019 Halaman 28-35 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545
Hidayati, N.I. 2015. Analisis Pendapatan Salam, T., M. Muis., dan A.E.N. Rumengan.
Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging 2006. Analisis Finansial Usaha
Pola Kemitraan dan Non Kemitraan di Peternakan Ayam Broiler Pola
Kabupaten Lamongan. Universitas Kemitraan. Jurnal Agrisistem 2(1) :32-
Yudharta Pasuruan 39.