Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN ALAT DESTILASI UAP BIOETANOL

DENGAN BAHAN BAKU BATANG PISANG

Oleh :
Tia Setiawan

Abstrak

Bioetanol nama lain dari etanol yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari mahkluk
hidup, tumbuhan atau biomassa. Dengan rumus molekul etanol adalah C2HOH. Bioetanol
dengan kadar 70-94% dapat dibuat melalui operasi distilasi, Produk bioetanol yang dihasilkan
dari rancang bangun alat distilasi ini telah memenuhi spesifikasi produk etanol dengan kadar
maksimum 94% dengan menggunakan alat Pengukuran kadar etanol dengan alkoholmeter
(metode pengukuran kadar etanol secara cepat). Perancangan alat destilasi bioethanol ini terdiri
perancangan tabung destilator,pipa saluran, tabung kondensasi dan pipa kondensasi.

Key Word : Bioetanol, Destilator, tabung kondensasi, pipa kondensasi.

1. PENDAHULUAN pembuatannya memerlukan ketelitian


Bioetanol nama lain dari etanol yang dan presisi yang tinggi sehingga
dibuat dari bahan baku yang berasal dari rancang alat pembuat bioetanol dengan
mahkluk hidup, tumbuhan atau skala UKM ini dilakukan sebagai
biomassa. Rumus molekul etanol adalah alternatif atau pilihan untuk para
C2HOH. Bioetanol teknis dengan kadar pengrajin bioetanol dalam berpartipasi
70-94% dapat dibuat melalui operasi ikut mewujudkan kebijakan pemerintah
distilasi . Etanol jenis ini biasanya menciptakan bahan bakar alternatif.
digunakan untuk pelarut, disinfektan Produk bioetanol yang dihasilkan
dan bahan bakar keperluan rumah dari rancang bangun alat distilasi ini
tangga. Pembuatan bioetanol selain telah memenuhi spesifikasi produk
dilakukan dengan skala industri dan etanol teknis dengan kadar maksimum
laboratorium dapat juga dilakukan 94%. Pengukuran kadar etanol
dengan skala UKM (Usaha Kecil dilakukan dengan alkoholmeter
Menengah). (metode pengukuran kadar etanol
Biaya pembuatan peralatan secara cepat), dan selanjutnya
pembuatan bioetanol berskala industri divalidasi menggunakan Gas
dan laboratorium cukup besar Chromatographi (GC).
dibandingkan dengan skala UKM. Hal
ini disebabkan karena dalam
Jurnal Media Teknologi
Vol. 04 No. 02 Maret 2018 119
dipanaskan hingga titik didihnya,
serta mengalirkan uap ke dalam alat
2. MAKSUD DAN TUJUAN
pendingin (kondensor) dan
Maksud dan tujuan dari kajian adalah
mengumpulkan hasil pengembunan
memberikan gambaran serta
sebagai zat cair. Pada kondensor
pandangan beberapa hal berikut:
digunakan air yang mengalir sebagai
1. Pemanfaatan potensi sumber daya
pendingin.
khusus berupa bahan nabati (bahan
bakar bioetanol, biodiesel) untuk Destilasi dapat dibedakan menjadi

kesejahteraan dan kebutuhan beberapa macam, yaitu:

masyarakat. 1. Destilasi konvensional

2. Mendukung pemerintah dalam (sederhana), proses destilasi

mencari energi alternatif dari bahan berlangsung jika campuran

bakar nabati (BBN) yang ramah dipanaskan dan sebagian

lingkungan serta mengurangi komponen volatil menguap naik

ketergantungan akan energi listrik dan didinginkan sampai

dan energi konvensional bahan mengembun didinding

bakar dari fosil (solar, premium, kondensor. Pada destilasi

minyak tanah). sederhana tidak terjadi fraksionasi

3. Mendukung pengurangan efek pada saat kondensasi karena

rumah kaca dengan Go komponen campuran tidak

Green/renewable energi atau banyak. Destilasi sederhana

energi terbarukan yang ramah sering digunakan untuk tujuan

lingkungan. pemurnian sampel dan bukan

4. Dapat meningkatkan para pengrajin pemisahan kimia dalam arti

bioetanol sebagai alternatif atau sebenarnya.

pilihan sumber penghasilan.

3. DASAR TEORI

Destilasi adalah cara pemisahan zat


cair dari campurannya berdasarkan
perbedaan titik didih atau
berdasarkan kemapuan zat untuk
menguap. Dimana zat cair
Jurnal Media Teknologi
Vol. 04 No. 02 Maret 2018 120
Gambar 3.1 Alat destilasi konvensional Gambar 3.2 Alat destilasi fraksional
(sederhana) (bertingkat)
Destilasi fraksional atau destilasi Destilasi vakum, merupakan destilasi
bertingkat yaitu proses yang yang dilakukan degan cara cairan
komponen- komponennya secara diuapkan pada tekanan rendah.
bertingkat diuapkan dan diembunkan. Tujuan utamanya adalah menurunkan
Penyulingan terfraksi berbeda dari titik didih cairan yang bersangkutan,
distilasi biasa, karena ada kolom dan volatilitas relatif meningkat jika
fraksinasi di mana ada proses refluks. tekanan diturunkan. Alat destilasi ini
Refluk proses penyulingan dilakukan merupakan alat yang tidak sederhana
untuk pemisahan campuran bioetanol karna memerlukan system tertutup.
dan air dapat terjadi dengan baik.
Fungsi kolom fraksinasi agar kontak
antara cairan dengan uap terjadi
sedikit lebih lama. Sehingga
komponen yang lebih ringan dengan
titik didih yang lebih rendah akan
terus menguap ke kondensor. Gambar 3.3 Alat Destilasi vakum
Distilasi jenis ini dapat digunakan Destilasi Uap, destilasi uap dilakukan
untuk memisahkan zat yang untuk memisahkan komponen
mempunyai rentang perbedaan titik campuran pada temperatur lebih
didih hingga di bawah 300C. rendah dari titik didih normalnya.
Destilasi ini biasa digunakan dalam Dengan cara ini pemisahan dapat
pengolahan minyak bumi karena brlangsung tanpa merusak
sangat berguna untuk memisahkan komponen-komponen yangakan
kandungan minyak bumi. dipisahkan. Ada dua cara melakukan
destilasi uap. Yang pertama dengan
menghembuskan uap secara kontinu
diatas campuran yang sedang
diuapkan. Cara kedua dengan cara
memdidihkan senyawa yang
dipisahkan bersamaan dengan
pelarutnya.

Jurnal Media Teknologi


Vol. 04 No. 02 Maret 2018 121
Dalam model destilasi uap
temperatur dari komponen yang
dipisahkan dapat diturunkan dengan
cara menguapkanya. Temperatur
penguapan dalam hal ini lebih rendah
dari temperatur didih senyawa-
senyawa yang dipisahkan. Hal ini Gambar 3.5 Alat destilasi azeotrop
juga untuk menjaga agar senyawa-
senyawa yang dipisahkan tidak rusak Destilasi ekstraktif, destilasi ini mirip
karena panas. degan destilasi azeotropik dalam hal
penambahan senyawa dalam hal
penambahan senyawa lain untuk
mempermudah proses pemisahan.
Dalam hal ini pelarut yang
melakukan ekstrasi karena senyawa
yang ditargetkan dapat larut degan
Gambar 3.4 Alat destilasi uap baik dalam pelarut yang dipilih.
Destilasi azeotrop yaitu destilasi
dengan menguapkan zat cair tanpa
perubahan komposisi. Jadi ada
perbedaan komposisi antara fase cair
dan fase uap, dan hal ini merupakan
syarat utama supaya pemisahan
dengan distilasi dapat dilakukan.
Kalau komposisi fase uap sama
dengan komposisi fase cair, maka Gambar 3.6 Alat destilasi ekstraktif
pemisahan dengan jalan distilasi 3.2 Dasar – dasar perancangan alat
tidak dapat dilakukan. Destilasi ini destilasi
sering digunakan dalam proses a. Perhitungan pada tabung
isolasi komponen, pemekatan larutan, destilasi
dan juga pemurnian komponen cair. Tabung destilasi merupakan
tempat penampungan bahan untuk
bioetanol dimana rumus untuk

Jurnal Media Teknologi


Vol. 04 No. 02 Maret 2018 122
menentukan luas tabung adalah Dimana :
sebagai berikut: Q adalah debit aliran ( m3)
1) Menentukan diameter tabung V adalah kecepatan aliran ( m/s

d  1 / 4 d 2 . )
A adalah luas penampang ( m )
2) Menentukan luas tabung
L = 2  r h + 2 r2 .
2
4. METODE PENELITIAN
r = jari-jari tabung Untuk menyelesaikan Rancang Bangun
h = tinggi Alat Destilasi Uap Bioetanol ini,
3) Volume tabung langkah-langkah yang harus dilakukan
V = Ax h dimana A  ( r 2 ) x h adalah sebagai berikut :
b. Perhitungan aliran fluida 1. Pemilihan komponen yang akan
dalam pipa dirancangan
1. Menentukan jenis aliran 2. Gambar hasil perancangan dan
fluida dalam pipa Jenis aliran spesifikasi bahan yang digunakan
dalam pipa ditentukan oleh 3. Perhitungan komponen alat
bilangan reynold, dimana 4. Menentukan komponen yang akan
bilangan Reynold adalah sebagai dibuat
berikut : 5. Menentukan material
VD 6. Menentukan proses permesinan yang
Re 
 akan digunakan
Dimana : V : kecepatan (rata- 7. Proses pembuatan komponen alat
rata) fluida yang mengalir (m/s) 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

D adalah diameter dalam pipa 5.1.Kriteria perancangan


(m) Kriteria dalam perancangan harus
ρ adalah masa jenis fluida memenuhi beberapa hal sebagi
berikut:
(kg/m3)
1. Alat yang dirancang mudah
µ adalah viskositas dinamik
dalam pembuatan dan
fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2)
penggunaannya
Menentukan debit aliran fluida
2. Tahan terhadap tekanan
pada pipa
3. Material untuk komponen
V xt
Q ..........(m 3 s) banyak tersedia dipasaran
A
4. Tahan terhadap kebocoran
Jurnal Media Teknologi
Vol. 04 No. 02 Maret 2018 123
5.2 Tabel bahan komponen volume tabung pemanas
Nama mempunyai ukuran sebagai
No Bahan Ket
Komponen berikut
Tabung
1 Baja Plat 1,5 mm d  200 mm  0,2 m
Destilator
Tabung t  400 mm  0,4 m
2 Baja Plat 1,3 mm
Kondensor A   r 2  3,14 (0,10) 2  314cm 2
Pipa Pipa
3 ¼ inch
penghubung Simless
Jadi Volume tabung pemanas
Baja
4 Rangka 2,8 mm adalah
Profil L

5.3 Perencanaan tabung pemanas V  Axt


dantabung kondensor  314 . 40 12560 cm 3  12,5 liter
Tabung destilator berfungsi Jadi kapasitas volume tabung
untuk menampung cairan bahan adalah sebesar 12,5 liter
hasil fermentasi untuk b. Menentukan volume tabung
dipanaskan, kondensor
Tabung pemanas dirancang volume tabung kondensor
dengan dimensi seperti gambar mempunyai ukuran sebagai
dibawah ini berikut

Gambar 4.2 tabung kondensor

Gambar 4.1 tabung pemanas d  230 mm  23 cm


Perhitungan pada tabung t  400 mm  40 cm
pemanas A   r 2   . (12) 2  452 cm 2
a. Menentukan volume tabung
Jadi Volume tabung kondensor
pemanas
adalah

Jurnal Media Teknologi


Vol. 04 No. 02 Maret 2018 124
V  Axt V : Volume bioetanol
 452 . 40 18080 cm 3  18 liter dalam tabung (m3)
Jadi kapasitas volume tabung T : Waktu (s)
adalah sebesar 18 liter Diketahui bahwa volume
5.4 Perencanaan pipa bioetanol dalam tabung 10
a. Menentukan volume pipa liter (0,001 m3), waktu yang
digunakan 3600 detik maka
debit bioetanol di tabung
pemanasan adalah sebesar
0,01
Q V / t   2,7 x10 6 m3 / s
3600
Debit aliran dalam pipa
Gambar 4.3 pipa fluida saluran sebesar 1,3 x 10-6
d  12 mm  1,2 cm m3/s
L  4000 mm  400 cm
A   r 2  3,14 . (0,6) 2  1,1 cm 2
Jadi Volume pipa saluran
fluida adalah

V  A. L  1,1 . 400  440 cm 3


Gambar 4.4 Pipa saluran
5.5 Perhitungan perpindahan panas
b. Menetukan laju debit bioetanol
tabung pemanas
dari tabung destilasi ke tabung
Laju perpindahan panas pada
kondensasi.
tabung terjadi akibat adanya
Debit bioetanol merupakan
pemanasan dari kompor ke medium
kecepatan aliran zat persatuan
berbentuk cairan (bioetanol) maka
waktu
perpindahan panas yang terjadi
Q V / t
adalah perpindahan panas konveksi,
persamaan yang digunakan untuk
Dimana
perpindahan kalornya adalah
Q : Debit bioetanol
sebagai berikut:
(m3/s)
Q
laju Panas   hA(T2  T1 )
t
Jurnal Media Teknologi
Vol. 04 No. 02 Maret 2018 125
Dimana Cp = Kapasitas panas
Q : Panas jenis
t : waktu Diketahui panas hasil pembakaran
hA : Tetapan konveksi,luas pada alat destalasi mempunyai
penampang temperature 780C (351,15 K),
(T2-T1) : Perubahan suhu temperatur kondensasi 10 (283,15 K)
Diketahui data dari hasil Cp bioetanol 78,28 J (mol.K), maka
perhitungan dan tabel konduktivitas laju perpindahan panas fluida dalam
termal bahan didapatkan data pipa
sebagai berikut konduktivitas baja .
bahan destilator h 50 W.m-1.K-1, 
q

875
 0,16 j / mol
qmax 5323,04
luas penampang tabung 0,0314 m
temperatur pemanasan awal 50C qmax  Cp. T 
dan temperatur akhir 78 C 0
laju  78,28 351 ,15  283,15   5323,04
aliran dapat dicari sebagai berikut :
Q Jadi panas fluida yang melewati
laju Panas   50 . 0,0314 (348,15 K  278,15)  109,9 W/m 2 .K
t kondensor sebesar 0,16 J/mol.

5.6 Perhitungan perpindahan panas


dalam pipa kondensor
Untuk memudahkan dalam
perhitungan panas dalam pipa
sedangkan temperatur keluar belum
diketahui maka persamaannya adalah
sebagai berikut :
q
 Gambar 4.5 pipa fluida dalam tabung
q max
kondensor
q max  Cp. T 
Dimana 6. KESIMPULAN DAN SARAN

 = Laju perpindahan panas 6.1 Kesimpulan

pada saluran pipa 1. Perancangan alat destilasi bioetanol

qmax dirancang untuk memenuhi


= Panas maximum pada
kebutuhan industri skala kecil
pipa

Jurnal Media Teknologi


Vol. 04 No. 02 Maret 2018 126
menengah dengan harga jual alat george.1997.Separation Proccess
dibawah harga pasaran. Technologi. USA: MC Graw Hill,
2. Perancangan alat destilasi 1997
bioetanol terdiri dari perancangan 4. Holman J.P, Jasjfi.E .1994.
rangka,tabung destilator dan tabung Perpindahan Kalor Edisi ke Enam.
destilasi dengan laju aliran Jakarta : Erlangga, 1994
bioetanol yang dihasilkan sebesar 5. Tamrin Drs, Dkk. 2003. Rahasia
60 ml/jam. Penerapan Rumus-Rumus Fisika
6.2 Saran SMP. Surabaya : Gitamedia Press,
1. Perlu pengembangan lebih lanjut 2003
dalam hal desain untuk
meningkatkan ke efektifan alat .
2. Untuk pengembangan lebih lanjut
perlu dilakukan pengecekan dan
dokumentasi peralatan sebelum dan
sesudah pengujian sehingga dapat
diketahui lebih dalam lagi dampak
yang terjadi terhadap komponen
alat destilasi.
3. Faktor ketelitian dan kehati- hatian RIWAYAT PENULIS :
perlu di perhatikan dalam
merangkai alat destilasi, Tia Setiawan,M.T., lahir di Tasikmalaya,
karenapada sambungan tiap bagian 01 Agustus 1989. S1 UNIGAL Ciamis, S2
rentan terhadap kebocoran. UNPAS Bandung. Dosen Tetap Yayasan
4. Alat destilator yang digunakan Pendidikan Galuh Ciamis pada Program
menggunakan bahan bakar yang Studi Teknik Mesin UNIGAL Ciamis.
ramah lingkungan,

7. REFERENSI
1. Suryanto, dkk. 2004.kimia 3B.
Jakarta: grasindo,2004
2. Juwita, Ratna 2012. Studi Produksi
Alkohol Dari Tetes Tebu, 2012
3. Humphrey, L Jimmy ,Keller II, E
Jurnal Media Teknologi
Vol. 04 No. 02 Maret 2018 127
Jurnal Media Teknologi
Vol. 04 No. 02 Maret 2018 128

Anda mungkin juga menyukai