Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN 13

MANAJEMEN STRATEGI

FORMULASI STRATEGI
PADA DUNIA BISNIS

ANALISA FORMULASI
STRATEGIS
A. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Analisa Visi dan Misi
Analisa Sasaran dan Tujuan
SWOT Analisis
Diagram Maping Strategi.
Grand Strategi.
Strategi perusahaan untuk persaingan yg
kompetitif

B. HASIL BELAJAR
Mendefinisikan Visi dan Misi perusahaan.
Menentukan sasaran dan tujuan perusahaan
Mampu membuat SWOT Analisis
Mampu membuat Diagram Maping Strategi.
Mampu membuat Grand Strategi.
Mampu membuat Strategi perusahaan untuk persaingan yg
kompetitif

Pertemuan 13 - 1
KASUS FORMULASI
STRATEGI
Carilah kasus Formulasi strategi kemudian lakukan
analisa meliputi :
Visi dan Misi perusahaan.
Sasaran dan tujuan perusahaan
SWOT Analisis
Diagram Maping Strategi.
Grand Strategi.
Strategi perusahaan untuk persaingan yg kompetitif

VISI,MISI,TUJUAN
Visi adalah cita-cita dimasa depan yang difikirkan
oleh pendiri atau pemimpin organisasi.
Misi adalah penjabaran dari visi kedalam statement
organisasi yang terfokus kepada kebutuhan
stakeholdernya.
Falsafah atau kredo organisasi adalah nilai-nilai
yang ditanamkan dan dijadikan sebagai acuan
dalam setiap gerak dan langkah perusahaan.
Tujuan perusahan adalah pernyataan kualitatif
mengenai keadaan atau hasil yang ingin dicapai
dimasa yang akan datang

TUJUAN DIBUAT HARUS MEMENUHI KAIDAH -


KAIDAH BERIKUT ATAU DAPAT DISINGKAT SMART:

Simple : Tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang


sederhana dan mudah dimengerti, sehingga dapat
dipahami oleh semua anggota organisasi.
Measurable : Jelas, kongkrit dan terukur dan mampu
menjadi motivasi bagi karyawan.
Aplikabel : Layak atau perusahaan mampu untuk
melakukannya.
Reliabel : Selalu sesuai dengan harapan dan
kepentingan stakeholder serta perkembangan zaman atau
realita kehidupan.
Time Able : memiliki tenggang waktu atau kemampuan
untuk dicapai dalam waktu tertentu

Pertemuan 13 - 2
PEMBUATAN STRATEGI

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan strategi adalah


bagaimana organisasi mampu merumuskan sebuah visi,misi dan
tujuan yang jelas dan terukur kemudian menghubungkan dengan
kondisi existing yang dihadapi ( lingkungan internal dan
eksternal ), menentukan sumberdaya yang menjadi nilai
keunggulan strategis organisasi, menciptakan strategi-strategi
yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut porter (1980) prinsip dalam pembuatan strategi adalah
bagaimana sebuah organisasi mengatasi persaingan dan
memenangkan persaing dengan menggunakan sumberdaya yang
dimiliki

PROSES PEMBUATAN
STRATEGI TERDIRI DARI
EMPAT ELEMEN
Penetuan Visi dan misi organisasi.
Perumusan tujuan yang jelas dan terukur
Identifikasi kondisi existing baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh
organisasi.
Penentuan sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber keunggulan
bersaing.
Pengembangan alternatif-alternatif strategi yang ada dengan mempertimbangkan
strategi generik serta variasinya.
Evaluasi dari tiap alternatif.
Penentuan pemilihan strategi terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia

Pertemuan 13 - 3
ANALISIS MATRIK SWOT

Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti dituliskan
di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
Skor Total Kekuatan 8
Skor Total Kelemahan 7
Skor Total Peluang 5
Skor Total Ancaman 8
Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan penegasan dari adanya
posisi dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang
kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif.
Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih kecil dari faktor kelemahan dan
pengaruh dari faktor peluang lebih kecil dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi berada pada
kwadran 4 yang berarti pada posisi Kombinasi, dimana hal ini menunjukkan kondisi intern yang
KUAT, dengan lingkungan yang MENGANCAM.

ANALISIS MATRIK SWOT


Berpijak dari skor total ini, maka penentuan posisi Dinas Pendidikan Surabaya
dapat digambar sebagai Matrik SWOT yang dapat dilihat pada Gambar dibawah.
Untuk mencari koordinatnya, dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) : 2 =
(8 - 7) : 2 = 0,5
Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) : 2 =
(5 – 8) : 2 = -1,5
Jadi titik koordinatnya terletak pada (0,5; -1,5)

DIAGRAM S W O T

II I
STABILITY EXPANSION
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Rasionalisasi Ofensif

W S

III IV
RETRENCHMENT COMBINATION
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Defensif Diversifikasi

Pertemuan 13 - 4
Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang
dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk
mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang
ada.
Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat
membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan
untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari
kelemahan.
Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan
segala kelemahan untuk menghadapi setiap
ancaman.
Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap
kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan
menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang

Matrik Strategi Umum

Pertumbuhan Pasar Tinggi


1. Peng.Pasar
1. Peng.Pasar
2. Penet.Pasar
2. Penet.Pasar
3. Peng.Produk
3. Peng.Produk
4. Integrasi kedepan
4. Integrasi horisontal
5. Integrasi kebelakang
5. Penciutan bisnis
6. Integrasi horisontal
Persaingan 6. Pengurangan Persaingan
7. Diversifi.Konsentrik
Lemah Kuat
1. Penciutan bisnis 1. Divers.Konsentrik
2. Likuidasi 2. Diversi.Horisontal
3. Divers.Konsentrik 3. Diversi Konglomerasi
4. Diversi.Horisontal 4. Usaha Patungan
5. Diversi Konglomerasi 5. Outsourching
6. Pengurangan 6. Benchmarking

Pertumbuhan Pasar Rendah

COMPETITOR ANALYSIS &


SOURCES OF ADVANTAGE

ROGER J BEST
MARKET-BASED MANAGEMENT
PEARSON EDUCATION INT’L, 2005

Pertemuan 13 - 5
PENGETAHUAN ADALAH
SUMBER KEUNTUNGAN
General Sun Tzu (510 BC):
Competitive strategy adalah proses pengembangan
keuntungan pengetahuan dan kemudian menyerang dengan tak
terduga tetapi pada akhirnya menyebabkan pesaing takluk.
Didasarkan pada pengetahuan superior tentang terrain
(pelanggan) dan enemy (kompetisi)

REACTIVE STRATEGY
Sebuah usaha dalam lingkup pengetahuan pelanggan yang baik
tetapi pengetahuan pesaing rendah mengakibatkan terlalu
menanggapi permintaan pelanggan
Kalau sebaliknya, maka terlalu bereaksi atas pergerakan pesaing

Gambar 1:
Competitive Strategies
Didasarkan PadaTingkat Pengetahuan

Reactive Oblique
Customer Strategy Strategy
Intelligence

Inside the Box Reactive


Strategy Strategy

Pertemuan 13 - 6
FRONTAL ATTACK
STRATEGY
Terjadi bila secara langsung menantang
pesaing untuk memperebutkan pangsa pasar
Perebutan ini dalam hal:
1. volume
2. penjualan
3. pangsa pasar
Hasilnya :
menang (mencapai tujuan pemasaran)
atau
kalah (profit rendah)

Kemungkinan Frontal Attack Strategy:


1. pengurangan harga
2. menaikkan biaya pemasaran
Dampak:
1. pangsa pasar,
2. volume penjualan,
3. pertumbuhan penjualan,
4. profit

OBLIQUE STRATEGY
Penyerangan secara tidak langsung pada pesaing guna
memenangkan pangsa pasar dengan biaya minimal dan
meminimalkan respon pesain serta mencapai tujuan pemasaran
Bersifat rahasia, fokus pada pelanggan, membingungkan dan
menggagalkan usaha pesaing

Pertemuan 13 - 7
Oblique Strategy sangat erat kaitannya dengan:
1. inovasi produk
2. pengembangan kualitas produk/jasa
3. inovasi program pemasaran
4. mengurangi biaya
5. penggunaan dan penempatan produk
6. mendapat distributor baru – manfaat yang dirasakan
pelanggan

PERSAINGAN DAN
POSISI BERSAING
Lingkungan bersaing dan
persaingan yang selalu berubah

Meng-update pengetahuan
pelanggan dan pesaing

Mempertahankan Competitive Advantage

BERSAING YANG
MENAJAMKAN POSISI
BERSAING DAN
PROFITABILITAS
Competitive Position
&Profitability

Industry Competitor
Competitive
Forces Benchmarking Advantage
Market entry/exit C Intelligence Cost Advantage
Buyer/Supplier Power C Analysis Differentiation
Advantage
Substitutes/rivalry C Benchmarking Marketing
Advantage

Pertemuan 13 - 8
INDUSTRY ANALYSIS : HUBUNGAN
ANTARA COMPETITIVE
ENVIRONMENT (FAVORABLE &
UNFAVORABLE) DENGAN PROFIT
POTENTIAL
Penghalang untuk masuk
Penghalang untuk keluar
Customer buying power
Supplier selling power
Produk pengganti
Competitive rivalry
Prisoner’s Dilemma

PENGHALANG UNTUK
MASUK :
International market Political barriers
Technological advantage
Low cost manufacturing / superior cost
High advertising expenditures
R&D spending
Sales force expenditures

Barriers Mengurangi persaingan,


Meningkatkan
potensi laba bagi pesaing
yang dilindungi

Penghalang untuk keluar :

Legal, political or social forces


Specialized assets (capital or people)
Strategic importance of bussiness

Customer buying power (High):

Jumlah pelanggan sedikit


Jumlah Pembelian besar
Pasar kurang atraktif
Negosiasi penurunan harga
Syarat penjualan yang lebih lunak
Mudah untuk berpindah supplier

Pertemuan 13 - 9
Supplier selling power (Low):
Jumlah pembeli banyak
Biaya berpindah supplier rendah
Pasar kurang atraktif

Produk pengganti :
Semakin banyak produk, semakin mudah berpindah
produk
Potensi laba semakin rendah
Industri kurang atraktif

Competitive Rivalry :
Semakin banyak pesaing, diferensiasi semakin
rendah
Kapasitas industri berlebih, persaingan semakin
tinggi
Harga semakin rendah
Meningkatkan biaya pemasaran
Potensi laba menurun

Prisoner’s Dilemma (hal:177):


Bussiness Marketing Strategy x Competitor
marketing strategy
Pangsa pasar, volume, harga, margin, total
contribution

POSISI BERSAING :
Benchmark Competitors (hal:179)
Persepsi konsumen membentuk perceptual map (peta persepsi)
untuk mengetahui posisi bersaing dan pesaing kunci utk benchmark
Competitor Analysis
Mengetahui competitor intelligent dan evaluasi competitive
advantage

Pertemuan 13 - 10
Competitor Intelligence; competitor behavior
Terkait customers, dealers, trade press,
business press, general press, industry consultants,
trade shows, financial report, industry report, &
government documents
Competitive Benchmarking adalah proses yang
dikembangkan untuk menguatkan posisi bersaing
relatif terhadap pesaing utama

GAMBAR 3: SUMBER
UTAMA
COMPETITIVE ADVANTAGE
Competitive
Advantage

Cost Differentiation
Marketing
Advantage Advantage
Advantage
Variable Cost Product Differentiation
Distribution
Biaya Pemasaran Service Quality
Usaha Penjualan

COST ADVANTAGE :
Variable Cost Advantage
Include manufacturing cost, and variable
cost dihubungkan dengan biaya distribusi, seperti
diskon, komisi penjualan, transportasi, dll.
Scale effect: Semakin besar volume
produksi, akan menurunkan biaya/unit
Scope effect: Bila bisnis menambah lini
produk sedangkan material dan proses
pembuatannya sama maka akan menurunkan biaya
rata2/unit
Learning effect: Bila bisnis dibangun dengan
oleh produk2 yang sama maka kesalahan akan
dapat diminimalkan

Pertemuan 13 - 11
Marketing Cost Advantage
Markeing cost scope effect terjadi bila sales force dapat
menjual lebih banyak produk kepada pelanggan yang sama.
Operating Cost Advantage
Biaya operasional yang relatif lebih rendah dibanding
pesaing berkontribusi thd OCA

DIFFERENTIATION
ADVANTAGE :
Product Advantage
Product’s durability, reliability, performance, features,
appearance, conformance to spesific application
Service Advantage
Reputation Advantage

MARKETING
ADVANTAGE :
Channel Advantage
Sales Force Advantage
Brand Awareness

Pertemuan 13 - 12
Daftar Pustaka
• Agustinus Sriwahyuni,1995,Manajemen Strategi , Pengantar berpikir strategi,
Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
• Hitt,Michael A.,R.Duane Ireland,Robert Ehoskisson,1999.Manajemen Strategis,
Jakarta :Penerbit Erlangga,
• Hitt, Micahel A., R. Duane Ireland, Robert E. Hoskisson. 2001. Manajemen Strategis :
Daya Saing dan Globalisasi;Konsep, Buku 1, Edisi keempat, terjemahan, Risa
Rimendi, Salemba Empat, Jakarta.
• Jauch, Lawrence,R dan William F. Glueck. 1988,Busines Policy and Strategic
management, Mc Graw Hill. Singapore.
• Kaplan,Robert S, and David P.Norton,1992. Using Balance Scorecard as a Stra tegic
management system,Harvard Business Review,January-Pebruary
• Porter, Michael E, 1997, Keunggulan Bersaing, alih Bahasa agus Maulana, Jakarta:
Penerbit Erlangga
• Roger J Best 2005Market-Based Management ,Pearson Education Int’l
• Umar Nimran,1996,Modul Kebijakan Perusahaan, Jakarta ,Penerbit Universitas
Terbuka

Pertemuan 13 - 13

Anda mungkin juga menyukai