Disusun oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(1)
Balikpapan, 24-Febuari-2020
Mengetahui,
Ketua Program Studi,
(Suherna, SSi.,M.T)
NIK. 013 003 022
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
(2)
Menyetujui,
Pembimbing PKL
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
(Dr.Ir.M.Isradi Zainal,M.T.,M.H.,M.M.CAAE.,IPM.,A.Eng)
NIK. 015 007 017
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana telah
melimpahkan rahmat dan menyelesaikan menulis laporan PKL ini.
Dalam menyusun laporan ini Penulis banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis merasa perlu menyampaikan
rasa terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. M. Isradi Zainal, MT, M.H, M.M, CAAE IPM.A.Eng, selaku Dekan
Fakultas Teknologi Industri Universitas Balikpapan.
2. Suherna H, S.Si., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin yang
telah menyetujui untuk melakukan Praktik kerja Lapangan di PT.
Komatsu Remanufacturing Asia
3. Marsius Ferdnian, S.T., M.S. Sebagai Dosen Pembimbing PKL, yang
telah membimbing dalam pelaksanaan PKL dan pembuatan laporan PKL.
4. Rahmadi sebagai Pembimbing Lapangan di PT. Bumi Intan Gemilang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan PKL ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu semua jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri.
Wahyu Budi. S
iv
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................
Lembar Asistensi .......................................................................................... i
Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iv
Daftar Isi....................................................................................................... v
Daftar Gambar .............................................................................................. vii
Daftar Tabel.................................................................................................. viii
Daftar Lampiran............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Later Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Waktu dan Tempat .................................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.4 Tujuan PKL ............................................................................................ 2
1.5 Manfaat PKL .......................................................................................... 3
1.5.1 Manfaat Bagi Perusahaan.......................................................... 2
1.5.2 Manfaat Bagi Universitas Balikpapan ...................................... 3
1.5.3 Manfaat Bagi Mahasiswa .......................................................... 3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTITUSI TEMPAT PKL ..................... 4
2.1 Sejarah Singkat ....................................................................................... 4
2.2 Struktur Organisasi ................................................................................. 5
2.3 Kegiatan Produksi PT. Bumi Intan Gemilang .......................................... 6
2.4 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................ 10
BAB III DASAR TEORI .............................................................................. 11
3.1 Overhrad Crane ....................................................................................... 11
3.2 Nama dan Fungsi Komponen Crane ........................................................ 12
3.3 Prinsip Kerja Overhead Crane ................................................................. 12
3.4 Jenis-jenis Utama Crane .......................................................................... 14
3.5 Keselamatan Sistem Kerja ....................................................................... 17
v
3.6 Job Safety Analisis .................................................................................. 18
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 19
4.1 Hasil Penelitian Praktik Kerja Lapangan ................................................. 19
4.2 Analisis Praktik Kerja Lapangan ............................................................. 20
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 21
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 25
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 25
5.2 Saran....................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 26
LAMPIRAN ................................................................................................. 27
Lampiran 1 Daftar Hadir PKL yang ditandatanganin oleh Pembimbing
Lapangan ...................................................................................................... 27
Lampiran 2 Detail kegiatan selama pelaksanaan PKL ................................... 27
Lampiran 3 Surat Pengantar Fakultas Teknologi Industri .............................. 27
Lampiran 4 Bukti Penerimaan Mahasiswa PKL diterima oleh perusahaaN .... 27
Lampiran 5 Sertifikat PKL ............................................................................ 27
vi
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Lampiran
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
nama Overhead Crane bukan hal yang asing lagi karena sudah pasti ada dan sangat
diperlukan.
Berdasarkan hal tersebut pengamat mengambil topik “Analisa Pengangkatan
dengan Menggunakan Jib crane atau Overhead Crane pada PT. Bumi Intan
Gemilang“ untuk di bahas dalam laporan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL).
4
5
Komponen-komponen yang telah rusak dan tidak lagi sesuai dengan ukuran standar
kembali di fabrikasi agar kembali standar. Langkah-langkah produksi ulang
(remanufacturing) pada PT. Bumi Intan Gemilang sebagai berikut :
1. Engine (Mesin) masuk
Engine masuk merupakan bagian paling awal dalam proses. Mesin yang rusak
diterimadari customer. Engine yang masuk diletakkan pada luar pabrik dan
selanjutnya menunggu sampai perintah untuk memulai pekerjaan (job order)
release.
2. Washing
Setelah mesin diterima, maka mesin dicuci untuk menghilangkan kotoran
pada mesin. Mesin dicuci dengan menggunakan cairan kimia dengan mesin spray
dan menggunakan operator washing untuk melakukan spray dengan chemical
water untuk mejangkau bagian pada mesin yang sulit dijangkau.
3. Disassembly
Setelah mesin dicuci dan dikeringkan maka langkah selanjutnya yaitu
melepas atau membongkar komponen-komponen yang terdapat pada mesin.
Pelepasan komponen yang ringan dengan cara manual sedangkan komponen yang
berat dengan bantuan bantuan alat khusus.
4. Measuring
Pada proses ini dilakukan pengukuran komponen dengan bantuan alat khusus
yang selanjutnya dianalisis dan dievaluasi untuk dicari penyebab kerusakannya.
Dari kerusakaan ditemukan keputusan selanjutnya yaitu digunakan kembali namun
diperbaiki terlebih dahulu atau memerlukan komponen baru.
5. Part order
Pada proses ini dilakukan setelah komponen yang rusak diketahui, sehingga
selanjutnya dilakukan pemesanan komponen yang baru atau menggunakan part
yang telah disimpan dalam gudang.
6. Assembly
Pada proses ini dilakukan setelah komponen yang baru tiba, sehingga
selanjutnya adalah merakit komponen yang yang telah dipesan dengan engine yang
telah tersedia. Perakitan dilakukan secara manual dan dengan bantuan alat khusus.
8
7. Test run
Pada proses ini, mesin yang sudah dilengkapi dengan komponen-komponen
yang baru kemudian dilakukan uji coba dan dijalankan untuk melihat apakah mesin
berfungsi dengan baik atau tidak.
8. Painting
Pada tahap ini, dilakukan setelah tahap pengujian dan tidak ditemukan
kerusakan padapengujian. Maka mesin akan dicat dengan menggunakn spray gun
pada ruangan tertutup pada lokasi painting engine.
9. Engine keluar
Pada tahap ini dilakukan setelah mesin dicat, maka dilanjutkan dengan
inspeksi terakhir untuk memeriksa semua kelengkapan yang ada. Setelah itu
dikirim kembali pada customer.
4) Alternator
5) Fuel injection Pump
6) Others
3. Unit Model
1) HD465-HD1500
2) PC750-PC2000
3) GD8251-2
4) HM400
5) D155-D475
6) WA/WD 600-WA1200
2.4.2 Misi
1. Misi PT. Bumi Intan Gemilang sebagai berikut :
2. Bermanfaat bagi bangsa dan negara.
3. Menghasilkan produk berkualitas melalui kerjasama stratejik, inovasi, dan
perbaikan berkelanjutan.
4. Memberikan manfaat bagi stakeholder melalui penciptaan nilai tambah.
5. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh karyawan untuk
peningkatan kesejahteraan dan maksimalisasi potensi individu melalui
pencapaian kinerja sesuai standar profesionalitas.
BAB III
DASAR TEORI
1. Lintasan ( runway rail ) Berfungsi sebagai jalan bagi crane untuk gerakan maju
dan mundur.
2. Drum, Drum penggulung tali baja untuk penggerak daya, dilengkapi dengan alur
agar tali baja dapat digulung dengan teratur sehingga keausan baja dapat
dikurangi.
10
11
3. Jembatan palang berfungsi sebagai lintasan bagi crane untuk bisa bergerak ke
kiri dan kenan.
4. Motor penggerak roda, berfungsi untuk mengerakan roda yang ada pada lintasan
Sehingga memungkinkan crane untuk bergerak maju dan mundur.
5. Roda penggerak, berfungsi sebagai roda dari palang crane tersebut.
6. Motor pengerak naik/turun (hoist), berfungsi untuk menaikan dan menurunkan
benda yang di kaitkan pada pengait.
7. Tali baja, digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkut sebagai perabot
pengangkat.
8. Puli, dibuat dengan desain tetap dan bebas. Puli digunakan sebagai penuntun
karena berfungsi sebagai pengubah arah peralatan. Pada puli bebas terdapat
gander yang bergerak dan dibebani dengan muatan. Gabungan beberapa puli
bebas dan puli tetap merpakan suatu sistem puli yang digunakan untuk
mengubah gaya yang terdapat pada sistem crane.
9. Pengait, di dalam peralatan pengangkat, untuk mengangkat beban digunakan
rantai tali baja yang dihubungkan dengan kait. Jenis kait tunggal dan kait tanduk
merupakan kait yang paling banyak digunakan pada sistem crane.
2. Gerakan Transversal.
Gerakan ini adalah berpindah arah melintang. Untuk gerakan tersebut
diperlukan motor troli, dimana motor troli ini akan bergerak pada gelagar utama.
Jarak pemindahan bahan dapat diatur sesuai yang diinginkan. Rem pengontrol
dipasang pada poros motordan bekerja menurut prinsip elektromagnet.
13
3. Gerakan Longitudinal.
Gerakan ini adalah gerakan memanjang (longitudinal) disepanjang rel yang
terdapat dilokasi dimana portal crane berada. Gerakan ini diperoleh dengan
pemakaian motor ke roda jalan.
12. Penekanan secara terus menerus terhadap dilaksanakannya metode kerja yang
aman oleh seluruh tenaga kerja pada seluruh tingkatan.
13. Tinjauan ulang secara regular tantang seluruh system kerja untuk menjamin.
18
19
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengoperasian Overhead Crane Yang Aman
Dalam mengoperasikan overhead crane dengan aman, hal yang wajib
dilaksanakan adalah menajemen keselamatan, manajemen transportasi (system
manajemen dan prosedur pengoperasian standart) untuk pengoperasian overhead
crane. Manajemen perawatan untuk overhed crane dan perawatan yang terkait
memelihara fungsi overhead crane dengan melakukan pengecekan rutin,
pemeliharaan dan lainnya, harus diterapkan seluruhnya.
1. Prosedur Pengoperasian Overhead crane
a. Pertemuan persiapan sebelum mulai kerja.
b. Penegasan kondisi tempat dan operasi.
c. Inspeksi visual dan inspeksi luar overhead crane sebelum mulai kerja.
d. Nyalakan troli utama atau kabel tenaga utama.
e. Memastikan gerakan overhead crane termasuk pemeriksaan alat angkat
keselamatan.
f. Pengoperasian overhead crane
g. Mengembalikan overhead crane ketempat yang telah ditentukan dan dimatikan.
h. Matikan troli utama atau kabel power utama.
i. Laporkan penyelesaian laporan tertulis dan lainnya.
c. Overhead crane tidak boleh dioperasikan bila tidak ada sertifikat inspeksi,
sertifikat inspeksi yang kadaluarsa ataupun overhead crane yang kondisinya
buruk karena kurang perawatan.
d. Dilarang keras untuk mengangkut beban melebihi kapasitas yang diizinkan
pada overhead crane.
e. Jangan meninggalkan overhead cranetanpa pengawasan. Jika seorang operator
overhead crane meninggalkan overhead crane walaupun untuk waktu sebentar,
turukan beban dari hook dan matikan sumber tenaga listrik.
f. Jika bekerja dengan pemberi isyarat, maka harus mengetahui isyarat.
g. Tidak boleh mengangkut seseorang menggunakan overhead crane atau
menyuruh seseorang bekerja dengan cara mengangkatnya. Dan jika overhead
crane dioperasikan dilantai, maka seseorang operator dilarang naik diatas beban
atau bekerja diatas beban.
h. Tidak diperolehkan seorang pun masuk dibawah beban pengangkatan.
i. Alat keselamatan harus selalu dijaga dalam keadaan normal agar dapat bekerja
dengan benar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa pengololahan data menunjukan bahwa pada
industri-industri permesinan maupun bengkel (workshop) banyak sekali yang
menggunakan peralatan angkat khususnya overhead crane,dimana peralatan
tersebut sangat menunjang dalam produktivitas.Oleh karena penggunaan alat
tersebut berpotensi resiko bahaya,maka diperlukan operator yang handal dan
memiliki keterampilan yang memadai disamping itu pula sesuai dengan Perundang-
undangan dan peraturan menteri tenaga kerja no.5 tahun 1985 pada pasal 4 dan
permenaker no. I tahun 1989 tentang kualifikasi operator crane. Operator yang
memiliki sertifikat memegang penting peranan dalam mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja dalam mengoprasikan overhead crane, karena operator
mengetahui dan memahami prosedur pengoprasian yang aman. Karena itu
pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan,salah
satu pendekatan yang sering digunakan adalah melalui pendidikan dan pelatihan.
Melalu pendidikan dan pelatihan dapat ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan,
tanggung jawab dan disiplin,pemahaman dan pengertian tentang persyaratan
keselamatan dan kesehatan kerja.
5.2 Saran
Operator mampu mengendalikan bahaya penyebab terjadinya kecelakaan
dengan mengenal dan mengevaluasi sumber bahaya yang mungkin terdapat
ditempat kerja.
24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
WAKTU
NO TANGGAL KETERANGAN
DATANG PARAF PULANG PARAF
Pembimbing Lapangan,
Rahmadi
27
TANGGAL KEGIATAN
01 Mei 2019 Perkenalan diri pada seluruh karyawan PT. Bumi Intan
Gemilang
Pembimbing Lapangan,
Rahmadi
30
3.Sertifikat PKL