Skripsi
Diajukan Oleh:
Arisha Rinaldi
157022524
26
SKRIPSI
Dr. Ir. M. Isradi Zainal, M.T., M.H., M.M. DESS-CAAE., IPU., A.Eng.
NIK. 015 007 01
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Arisha Rinaldi
iii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
barokahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis
Uji Kekuatan Impak Komposit Limbah Botol Plastik Di Perkuat Arang Kayu”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Teknik (S.T.) pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi
Industri Universitas Balikpapan. Dalam melakukan penelitian dan penyusunan
laporan skripsi ini penulis telah mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
2. Suherna, S.Si., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Teknologi Industri Universitas Balikpapan yang memberikan izin kepada
penulis untuk belajar.
3. Budha Maryanti, S.T,. M.T selaku dosen pembimbing I, yang telah dengan
penuh kesabaran dan ketulusan memberikan ilmu dan bimbingan terbaik kepada
penulis.
4. Suherna, S.Si., M.T selaku dosen pembimbing II yang telah dengan penuh
kesabaran dan ketulusan memberikan ilmu dan bimbingan terbaik kepada
penulis.
6. Kepada Orang Tua yang telah memberi doa, semangat, dukungan dalam
menyelesaikan kuliah dan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
untuk itu semua jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun sangat
iv
penulis harapkan. Akhir kata semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri.
Arisha Rinaldi
v
ABSTRAK
Limbah botol plastik dan arang kayu adalah salah satu limbah yang di
hasilkan oleh rumah tangga tetapi pemanfaatan terhadap limbah tersebut masih
belum maksimal, Melalui penelitian ini yang bertujuan untuk memaksimalkan
pemanfaatan limbah plastik botol dan serbuk arang kayu sebagai bahan material
pembuatan komposit.
Penelitian ini suda dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2020 di
Laboratorium Teknik Universitas Balikpapan. Dimana dilakukan pembuatan
spesimen komposit menggunakan limbah botol plastik dan serbuk arang kayu
dengan berbagai kombinasi fraksi volume partikel yaitu sebesar 10%,20%, dan
30%. Pada penelitian ini digunakan pengujian impak dengan benda uji berdimensi
mengacu pada standar ASTM D6110-04 uji impak.
Hasil kekuatan maksimum pada 9 spesimen material komposit yang didapat
yaitu terdapat pada komposit partikel dengan fraksi voleme 10% partikel serbuk
arang kayu, 90% resin (limbah botol plastik) dengan nilai sebesar 0,249 kg/cm. Dari
hasil penelitian ini,bahan komposit dengan menggunakan limbah plastik botol dan
serbuk arang kayu memiliki hasil yang masih kurang optimal pada pengujian
impak.
Kata Kunci: limbah plastik botol, serbuk arang kayu,impak dan komposit
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
viii
2.11 Uji Impact...................................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 17
3.2 Objek Penelitian ......................................................................................... 17
3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 18
3.4 Alat dan Bahan ............................................................................................ 19
3.6 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 23
3.7 Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian ............................................................................................ 26
4.1.1 Dokumentasi Spesimen Komposit .................................................... 26
4.1.2 Perhitungan Volume Cetakan Spesimen ............................................ 26
4.1.3 Perhitungan Volume Komposisi ........................................................ 27
4.2 Hasil dan Pembahasan ................................................................................. 28
4.2.1 Perhitungan Energi Terserap ............................................................. 28
4.2.2 Perhitungan Harga Impact ................................................................. 31
4.3 Pembahasan Uji Impact ............................................................................... 32
BAB V
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 36
5.2 Saran ............................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
p : Panjang (cm)
t : Tinggi (cm)
A : Luas Penampang Patahan (cm2)
l : Lebar Permukaan Patahan (cm)
W : Energi Patahan (Kg.cm)
G : Berat Beban Bandul (Kg)
HI : Harga Impak (Kg/cm)
ρ : Massa Jenis Benda (g/cm3)
λ : Jarak Lengan Ayun Dengan Benda Uji (cm)
α : Sudut Ayun Awal Sebelum Mematahakan Benda Uji
β : Sudut Ayun Akhir Seterlah Mematahkan Benda Uji
ASTM : American Standart for Testing Materials
ANSI : American National Standard Institute
ASME : American Society of Mechanical Engineer
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Komposit merupakan jenis material baru terbentuk dari dua atau lebih bahan
pembentuknya, dimana sifat masing-masing bahan berbeda maupun bentuknya.
Daur ulang limbah plastik dapat mengurangi tingginya volume sampah dan menjadi
nilai positif bagi lingkungan serta mampu merubah pandangan terhadap limbah
1
2
menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Salah satu pemanfaatan limbah
plastik menjadi material komposit baru menjadi alternative dalam upaya
mengurangi penggunaan sumber daya alam berlebihan untuk kebutuhan material
industri, disamping menghasilkan material baru dengan karakteristik kuat dan
ringan. Oleh karena itu peneliti memanfaatkan Limbah plastic botol sebagai limbah
yang dapat diolah menjadi serbuk atau partikel lalu dicampur dengan serbuk Arang
kayu dan dicetak menjadi suatu material dalam metode material komposit sehingga
penelitian ini berkesempatan untuk mencari nilai kekuatan impak tertinggi pada
spesimen komposit berpenguat partikel Limbah plastic botol dari limbah sisa
konsumsi manusia. Sehingga penelitian dengan judul “Analisis Uji Kekuatan
Impak Komposit Limbah Botol Plastik Diperkuat Arang Kayu” menarik
dilakukan karena secara langsung mampu menurunkan atau mengurangi
keberadaan limbah.
3. Perbandingan limbah botol plastik dan serbuk arang kayu 10%,20%, dan 30%.
3
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan didalam penelitian
yang dilakukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang penelitian relevan, landasan teori, dan hipotesa penelitian
yang dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi waktu dan tempat, obyek, teknik pengumpulan data, alat dan bahan,
prosedur, variable, dan diagram alir penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menyajikan hasil yang di peroleh dan cara pencapaiannya
beserta pembahasan hasil penelitian meliputi kelebihan dan kekurangan, dan
termasuk pengujian.
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan
kesimpulan hasil yang di capai dan sebagai jawaban dari rumusan masalah.
4
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Penelitian Relavan
Tinjauan pustaka atau penelitian relevan menjadi tolak ukur peneliti yang
diambil dalam menentukan hipotesa penelitian. Penelitian relevan sendiri bagian
dari penguatan pra penelitian yang menyatakan penelitian serupa atau mengandung
kemiripan sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain. Persamaan tersebut dapat
berupa metode, objek, sampel, maupun tempat,
1. N. Herlina Sari dkk, 2014 dengan “Analisa Sifat Kekuatan Impak Komposit
Sandwitch Plastik Bekas Diperkuat Serat Sisal Dengan Core Bonggol Jagung”.
Penelitian ini bertujuan mencari karekteristik kekuatan impak komposit
sandwich yang mengacu pada standarisasi pengujian impak ASTM D-5942.
Variasi persentas volum berat material (serat sisal) diambil berturut-turut 5, 10,
15, 20, 25, dan 30% yang akan diuji impak Charpy. Hasil penelitian
menunjukkan semakin bertambah volum persentase berat penguat
mengakibatkan semakin meningkat kekuatan yang diperoleh. Pada persentase
penguat 30% menghasilkan kekuatan tertinggi sebesar 0,0460 𝐽/𝑚𝑚2 dan
terendah 0,019 𝐽/𝑚𝑚2 dengan persentase volum berat 5% [1].
2. D. A. N. Mikrostruktur and F. H. Mentari, 2011. “Sistem Komposit
Polystyrene/karbon (PS/C) Berbasis Arang Kayu Jati dengan Variasi Komposisi
dan Pengaruhnya Terhadap Porositas, Konduktivitas Listrik, dan Mikrostruktur.
Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC) merupakan suatu alat yang
berfungsi sebagai pengumpul sekaligus memindahkan elektron dari anoda dan
katoda atau disebut juga pelat bipolar. Disamping itu alat ini juga memiliki
karakteristik konduktivitas listrik tinggi dengan porositas rendah. Proses
pembuata komposit pelat bipori menggunakan metode compression moulding
dengan matrik polystyrene/carbon diperkuat arang kayu jati melalui proses
panas 600ºC selama 1 jam. Matrik sebagai volum terbesar terbentuk dari 3 fraksi
diantaranya Styrofoam, chloroform, dan asam sulfat ( 𝐻2𝑆𝑂4). Variasi
5
6
3. persentase volum berat antara matrik dan penguat sebagai berikut 0 : 100, 10
:90, 20 :80, dan 30 :70. Pengukuran sifat eletrik dari komposit pelat bipori yang
dibentuk dengan 3 klai gaya tekan menggunakan Keithley yang menunjukkan
penambahan polystyrene menurunkan persntase porositas dan nilai
konduktivitas komposit pelat bipolar pada perbandingan 80% carbon : 20%
polystyrene dimana nilai porositas 0,63% dan konduktivitas listrik 7,5964 𝑆/𝑐𝑚
[2].
4. D. W. Nurhajati, dkk, 2003. “Komposit Dari Sampah Plastik Fleksibel Dan
Serbuk Gergaji (a Compostte From Flextble Plastic Waste and Saw Dust).
Pemanfaat limbah menjadi suatu barang tertentu merupakan bentuk nyata dalam
proses penurunan penumpukan limbah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Limbah plastik memberikan fenomena sendiri karena memerlukan lebih banyak
waktu untuk mampu terurai, sehingga pemanfaat limbah plastik baik dugunakan
sebagai bahan utama dari pembuatan komposit. Pembuatan komposit plastik
diperkuat serbuk gergaji yang sudah dilkukan bertujuan mencari perbandingan
optimum persentase volum berat antara matrik dan reinforcement (100/0, 90/10,
80/20, 70/30, 60/40, dan 50/50). Proses pembuatan komposit menggunakan
mesin Rheocord-90, pngaturan panas 60ºC selama 10 menit. Hasil peneltian ini
menunjukkan bahwa perbandingan persentase volum 90/10 memenuhi standar
nasional indonsi (SNI 03-4060-1996 Vinyl Floor) yang dimanfaatkan untuk
Floor Tile, setelah melalui pengujuan secara fisik yaitu flexibility, dimensional
stability, curling, volatility, tensile strength, elongation at break, dan hardness
[3].
5. A. Yuniari, 2008. “Kajian Komposit plastik daur ulang dengan serbuk kayu
untuk bahan banguanan” Kayu menjadi material pokok dalam pembangunan
rumah pada zaman dahulu, tetapi fungsi kayu tersebut sudah tergantikan dengan
bahan beton. Fenomena pemanfaatan kayu semakin meningkat sebanding
dengan bertambahnya populasi manusia di muka bumi, sehingga membutuhkan
bahan baku baru untuk memenuhinya. Perpaduan bahan dua atau lebih untuk
membuat komposit menjadi udara segar, dimana bahan pembentuknya terdiri
dari plastik daur ulang diperkuat oleh serbuk kayu. Hasil penelitian tersebut
7
2. 2 Material Komposit
Perkembangan dunia teknologi rekayasa yang berbasis material komposit
belum populer di Indonesia. Awal komersialisasi penerapan komposit dimulai
selam perang dunia II dari akhir 1940 hingga awal 1950 yang diterapkan pada
kapal-kapal militer. Sedangkan sekarang komposit sudah diproduksi industri
diantaranya aerospace, automotive, kapal laut, kapal boat, peralatan olah raga,
infrastruktur, dan lain-lain [5]. Pertumbuhan aplikasi komposit menuntut pelaku
industri menghasilkan produk baru lebih kuat dan ringan sekaigus memeberikan
daya tarik tersendiri.
Material komposit merupakan rekayasa material terbuat dari campuran dua
atau lebih material yang menghasilkan sebuah kombinasi sifat material baru dan
unik. Pengertian diatas lebih bersifat secara umum dan meliputi paduan metal,
plastic polymer, bahan tambang, dan kayu. Material komposit diperkuat serat
berbeda dari material diatas yang kasat mata dapat dilihat dan dipisahkan secara
mekanik dan sifat akhir material komposit lebih baik dari sifat pendukungnya [6].
2. 3 Klasifikasi Komposit
Composite
Metal Matrix
Ceramic Matrix Polymer Matrix
Composite
Composite (CMC) Composite (PMC)
(MMC)
[6]
[6]
3. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)
Ceramic matrix composite merupakan komponen utama dari matrik adalah
ceramic dengan peresentase volum terbesar disbanding penguatnya dan salah satu
pembuatannya menggunakan proses DIMOX. Table 2.3 menampilkan propertis
dari komposit matrik logam dan aplikasinya
Tabel 2.3 Karakteristik Ceramic Matrix Composite
[6]
Kelompok komposit berdasarkan jenis penguatnya diklasifikasikan menjadi
3 kelompok, diantanya komposit diperkuar partiker, fiber, dan struktur:
2. Particulate composite
Material komposit diperkuat partikel merupakan jenis kompoosit yang
menggunakan partikel atau serbuk sebagai penguatnya, dimana penguat
tersebut bisa lebih dari dua dan material yang digunakan berupa metal ataupun
non-metal. Hasil komposit ini sangat dipengaruhi homogenitas (merata)
distribusi partikel atau serbuk di dalam matrik dan proses pembuatannya
sendiri diataranya poses panas, tekan, kelembaban, katalisator, dan lain-lain.
3. Laminated composite
Material komposit diperkuat laminat yang berupa lapisan, dimana lapisan
tersbut bisa lebih dari satu yang berada diantara matrik. Material komposit
laminat atau lapisan dapat disusun secara kontinyu, anyaman, acak, dan hybrid,
sedangkan penyusunan tersebut sangat mempengaruhi sifat hasil komposit
diantaranya kekuatan, kekakuan, tahan korosi, dan tahan suhu.
2. 4 Matrik
2. Thermoset
Serat atau serbuk merupan unsur utama yang berfungsi sebagai pembawa
beban yang dteruskan oleh matrik, dimana serat ini bisa berupa serat anorganik
(serat gelas, karbon, boron, keramik, dan logam) ataupun organik (grafit dan
seraserat alam yang berasal dari tumbuhan). Beberapa jenis serat alam digunakan
seperti pandan, katun, kapas, rami, serabut kelapa, serabut kelapa sawit, serbuk
gergaji, serat pisang, serat enceng gondok, dan lain-lain [9].
12
Produk akhir komposit sangat tergantung pada serat atau serbuk, pernyataan
ini diperkuat dengan semakin tinggi persentase serat atau serbuk dan semakin kecil
ukuran material komposit (diameter) maka semakin kuat komposit, hal ini dikarena
memperkecil kesempatan udara yang terperangkap pada pross pembuatan komposit
[10].
2. 8 Arang Kayu
Arang merupakan bagian residu dari proses penguraian panas terhadap bahan
yang mengandung karbon dan sebagain besar karbon [11]. Proses tersebut meliiputi
penyedian kayu, pembuatan tanur, pembuangan angin, dan penyulut api, cara
tersebut mengacu pada tradisi yang sudah banyak ditinggalkan generesi ke generasi.
Penggunaan arangkayu jauh lebih baik dari hasil pembakaran material biomassa
kaena nilai emisi atau asap yang dihasilkan lebih tinggi dan nilai kalornya
(pembakaran) [12].
Persamaan untuk mencari Fraksi volum (%) upaya dalam menentukan fraksi
persentase volum dari campuran partikel dan matrik sebagai pembentuk material
komposit. Penggunaan istilah fraksi volume mengacu pada ASTM D6110-04 [2]
Vcat : % Catalyst
Vkomposit : 100%
2. Volume cetakan dengan rumus sebagai berikut:
V= p × l × t .............................................................................................. (2.2)
Dimana:
p : Panjang (cm)
t : Tinggi (cm)
l : Lebar (cm)
Vresin = resin yang dibutuhkan (%) × Vkomposit
Vpartikel = partikel yang dibutuhkan (%) × Vkomposit
Vcatalys = catalyst yang dibutuhkan (%) × Vresin
mpartikel = ρpartikel × Vpartikel ................................................................................. (2.3)
3. Volume Serbuk
Mf = Vf x ρf…………………………………………………………………(2.4)
Dimana =
Vf = Fraksi volume
pf = Berat jenis (gr/cm3 )
2. 10 Spesimen Uji
Uji impak dilakukan untuk mengetahui sifat liat atau getas dari benda uji. Uji
impak ini membutuhkan tenaga untuk mematahkan benda uji dengan sekali pukul.
16
Prinsip dasar pengujian ini adalah ayunan beban yang dikenakan pada benda uji,
energi yang diperlukan untuk mematahkan benda uji di hitung langsung dari
perbedaan energi potensial pendulum pada awal dan akhir (setelah menabrak benda
uji) untuk memastikan titik bagian yanPg patah perlu dibuatkan takikan pada benda
uji tersebut. Benda uji yang digunakan berbentuk persegi panjang dengan ukuran
12,7 mm x 12,7 mm, panjang 64 mm dan takikan 2 mm serta sudut takikan 20°.
Karena mendapatkan pukulan tersebut, benda uji akan patah. Kemudian palu akan
berayun kembali membentuk sudut (β).
HI = ( ) ..................................................................................... (2.7)
A cm
Dimana:
HI : Harga Impak (kg/cm)
W : Energi Terserap (kg.cm)
A : Luas Penampang (cm2)
BAB III
METODE PENELITIAN
18
19
Arang kayu yang digunakan belum diberikan perlakuan, seperti gambar 3.3
merupakan bentuk fisik yang menjadi bahan penguat.
2. Sekrap
Sekrap yang digunakan adalah sekrap yang terbuat dari alumunium,
sekrap ini berfungsi untuk membersihkan kotoran pada cetakan kaca setelah
selesai melakukan pencetakan. Sekrap ini juga berfungsi untuk membantu
mengeluarkan komposit dari cetakan. Sekrap yang digunakan dapat dilihat
pada Gambar 3.5.
4. Kuas
Pada Gambar 3.7 adalah kuas yang digunakan dalam penelitian ini. Kuas
digunakan untuk membersihkan cerakan dari kotoran agar komposit yang dibuat
terhindar dari kotoran. Selain itu kuas juga digunakan untuk mengoleskan release
agent pada cetakan
7. Timbangan Digital
Timbangan digital pada gambar 3.11 digunakan untuk menimbang partikel kulit
kerang yang telah digunakan.
8. Ayakan
Ayakan pada Gambar 3.12 berfungsi untuk memisahkan bagian cangkang
kerang darah yang sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Ukuran yang
digunakan untuk penilitan ini adalah sekitar 1 mm dan 0,5 mm.
B. Bahan
7. Proses Pencetakan
Proses pencetakan dilakukan setelah homogenitas proses pencapuran didapat
dengan dimensi ukuran panjang 64 mm, lebar 12,7, dan tebal 12,7
8. Proses finishing benda uji
Proses finishing benda uji dilakukan untuk memperoleh hasil optimal saat
pengujian impak serta membuat takikan bentuk V sudut 45º sebelumnya
mengacu pada standar ASTM D-6110-4.
9. Proses Pengujian Impak Limbah Plastik
Proses pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin UNIBA, sampel
benda-benda uji yang sudah dipersipkan satu per satu di uji impak untuk
memperolah nilai maksimum kekuatan impak.
10. Pengolahan Data Hasil Uji Impak
Proses pengolahan data hasil uji impak yang diperoleh digunakan untuk
menentukan kekutan impak maksimum.
11. Selesai
3. 5 Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas disebut juga variabel penyebab merupakan varibel yang
menyebabkan perubahan terjadi terhadap variabel terikat. Nilai variabel bebas
penelitian ini mengacu pada variasi komposisi persentase fraksi volum antara arang
dan cairan limbah botol plastik yaitu 10:90, 20:80, dan 30:70.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat disebut juga variabel tergantung merupakan varibel yang
nilainya berubah dipengaruhi oleh variabel bebas. Nilai variabel terikat penelitian
ini mengacu pada kekuatan impak material komposit.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol disebut juga varibel konstan yang nilainya tidak akan
berubah dan tidak dapat dipengaruhi oleh nilai varebel bebas dan terikat. Nilai
konstanta tersebut digunakan untuk menjaga atau tidak merubah variabel bebas,
dimana variabel kontrol pada penelitian ini menggunakan standar spesimen ASTM
D6110-04.
26
Pada penelitian ini pembuatan setiap spesimen benda uji dilakukan dengan
metode Hand Lay-up. Pengujian impak dilakukan diLaboratorium Teknik Mesin
Universitas Balikpapan. Dari pengujian impak ini dapat diketahui panjang
spesimen 6,4 cm dan tinggi 1,27 cm dan lebar 1,27 cm, dengan massa jenis dari
arang 208 kg/m3 (0,208 g/cm3) dan massa jenis plastik 1,38 g/cm3 dengan bahan
limbah botol plastik dan serbuk arang kayu dengan komposisi yang berbeda tanpa
menggunakan resin,karena limbah botol plastik telah mengandung unsur pengikat
sebagai pengganti resin kemudian dilakukan perhitungan untuk memperoleh energi
terserap dan harga impak.
4.1.1 Spesimen Komposit Limbah Botol Dan Arang Kayu
27
28
2. Menghitung komposisi spesimen dengan fraksi volume 20% serbuk arang kayu
dan, 80% resin (limbah botol plastik)
Volume Arang = 20% x V komposit
= 0,2 x 10,322 cm3
= 2,064 cm3
3. Menghitung komposisi spesimen dengan fraksi volume 30% serbuk arang kayu
dan 70% resin(limbah botol plastik)
Volume Arang = 30% x V komposit
= 0,3 x 10,322 cm3
= 3,096 cm3
Massa Arang = ρ arang x V arang
= 0,208 g/cm3 x 3,096 cm3
= 0,644 g
Volume plastik = 70% x V komposit
= 0, 7 g x 10,322 cm3
= 7,225 cm3
Massa Plastik = ρ plastik x Vplastik
30
= 10,615 g
Dari data hasil pengujian impak di ketahui bahwa sudut beta (β) yang dimiliki
oleh setiap fraksi volume 10%, 20% dan 30% tidak sama, dengan ini dilakukan
perhitungan data untuk mengetahui energi yang terserap pada spesimen.
1. Fraksi volume serbuk 10% pada spesimen sebagai berikut :
Spesimen 1
W= 2,696 kg.cm
Spesimen 2
W= 3,279 kg.cm
31
Spesimen 3
W= 3,825 kg.cm
Spesimen 1
W= 2,076 kg.cm
Spesimen 2
W= 1,420 kg.cm
Spesimen 3
W= 2,696 kg.cm
Spesimen 1
W= 1,420 kg.cm
Spesimen 2
W= 0,728 kg.cm
Spesimen 3
W= 0.728 kg.cm
Dari hasil perhitungan dapat ditemukan energi terbesar yang terserap pada
sepesimen 3 adalah 3,825 kg.Cm dengan sudut α 20 0 dan β 140, dimana fraksi
volume serbuk arang kayu sebanyak 10% dan energi terkecil yang terserap pada
spesimen 3% adalah 0.728 kg.Cm dengan sudut α 200 dan β 190.
4.2.2. Perhitungan Harga Impak
Hasil pengujian impak telah didapatkan energi yang terserap dan luas
penampampang patahan pada setiap spesimen. Dari hasil perhitungan tersebut
dapat ditentukan harga impak dari setiap spesimen uji. Perhitungan harga impak
adalah sebagai berikut :
1. Fraksi volume serbuk arang 10%
Spesimen 1
HI = = 0,175 kg/cm
33
Spesimen 2
Spesimen 3
HI = = 0.249 kg/cm
Spesimen 1
HI = = 0.135 kg/cm
Spesimen 2
HI = = 0,092 kg/cm
Spesimen 3
HI = = 0,175 kg/cm
Spesimen 1
HI = = 0,092 kg/cm
Spesimen 2
HI = = 0,047 kg/cm
Spesimen 3
HI = 0,047 kg/cm
34
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Energi Terserap 2.69613 3.27915 3.82539 2.07652 1.42049 2.69613 1.42049 0.72824 0.72824
Harga Impak 0.17576 0.21376 0.24937 0.13537 0.0926 0.17576 0.0926 0.04747 0.04747
Nilai Harga Impak (HI) Kg/Cm
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 2 3
Energi Terserap 2.696134394 3.279150688 3.825388186
Harga Impak 0.175758435 0.213764712 0.249373415
2.5
1.5
0.5
0
1 2 3
Energi Terserap 2.076516897 1.420486939 2.696134394
Harga Impak 0.13536616 0.092600192 0.175758435
Nilai Harga Impak (HI) Kg/Cm
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1 2 3
Energi Terserap 1.420486939 0.728244352 0.728244352
Harga Impak 0.092600192 0.047473556 0.047473556
Nilai Harga Impak (HI) Kg/Cm
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pada penelitian yang dilakukan, masih terdapat kekurangan dan kesalahan yang
dilakukan. Maka dari itu terdapat beberapa saran yang dapat digunakan untuk
menyempurnakan penelitian selanjutnya dan meminimalkan kesalahan yang akan
terjadi, adapun saran tersebut yaitu:
37
DAFTAR PUSTAKA
[1] N. Herlina Sari, E. S. Dyah, and M. Wirya Dirjan, “Analisis Sifat Kekuatan
Impact Komposit Sandwich Plastik Bekas Diperkuat Serat Sisal Dengan
Core Bonggol Jagung,” Din. Tek. Mesin, vol. 4, no. 1, pp. 2088–88, 2014.
[2] D. A. N. Mikrostruktur and F. H. Mentari,
“Sistem Komposit
Polystyrene/karbon (PS/C) Berbasis Arang Kayu Jati dengan Variasi
Komposisi dan Pengaruhnya Terhadap Porositas, Konduktivitas Listrik, dan
Mikrostruktur,” p. 9, 2011.
[3] D. W. Nurhajati’, A. Yuniari’, Herminiwati’, S. Brataningsih, and P.
Lestari’, “Komposit Dari Sampah Plastik Fleksibel Dan Serbuk Gergaji (a
Compostte From Flextble Plastic Waste and Saw Dust),” vol. 19, no. I, 2003.
[4] A. Yuniari, “Kajian Komposit plastik daur ulang dengan serbuk kayu untuk
bahan banguanan,” vol. XL No 4, 2008.
[5] D. V. R. Donald V.Rosato, David P.Dimattia, Designing with Plastics and
Composites A Handbook, 1st ed., vol. 28, no. 2. New York: Springer
Science+Business Media, 1994.
[6] Pramono Agus Edy, “Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis
Limbah
Organik Hasil Proses Tekan Panas,” Universitas Indonesia, 2012.
[7] F. C. Campbell, “Manufacturing Technology for Aerospace Structural
Materials,” no. 1996, ELSEVIER LTD, 2004, pp. 557–562.
[8] Beckwith,S.W. Thermoset Composite Resin Matrices. SAMPE Journal, Vol.
48, No. 6. 2012.
[9] Findasari TA. Komposit Berpenguat Partiker Tempurung Kelapa Sawit
Dengan Resin Butek 3210 Sebagai Pengganti Alternatif Kampas Rem.
Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 2006.
[10] Oroh, Jonathan.. Analisis Sifat Mekanik Material Komposit Dari Sabut
Kelapa.Universitas Sam Ratulangi : Manado, 2013.
38
39
[11] F. Ferdinand Polii, “Pengaruh Suhu dan Lama Aktivasi Terhadap Mutu
Arang Aktif Dari Kayu Kelapa,” J. Ind. Dan Has. Perkeb., vol. vol 12, no.
2, pp. 21– 28, 2017.
[12] A. Gebresas, H. Asmelash, H. Berhe, and T. Tesfay, “Briquetting of
Charcoal from Sesame Stalk,” J. Energy, vol. 2015, no. August, pp. 1–6,
2015.
[13] Y. Handoyo, “Pearancangan Alat Uji Impak Metode Charpy kapasitas 100
Joule,” J. Ilm. Tek. Mesin, vol. 1, no. 1, pp. 45–53, 2013.
40
LAMPIRAN