Makalah Landasan Neurologis Bahasa - Kameliyanti, M.PD
Makalah Landasan Neurologis Bahasa - Kameliyanti, M.PD
Bismillahirahmanirahim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Prof. DR. Jenny M.T. Hardjatno, M.A selaku dosen pembimbing pada mata kuliah
memenuhi tugas mata kuliah Psikolinguistik. Makalah ini penulis buat dengan metode
Penulis menyadari pada makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis tidak menutup diri atas kritik dan saran dari para pembaca. Semoga makalah ini
Penulis
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
i
DAFTAR ISI................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................
1 ...............................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
2
C. Tujuan..............................................................................................................................
2
A. Penalaran ........................................................................................................................
4
3. Ciri-Ciri Penalaran.....................................................................................................
7
b. Penalaran Deduktif..................................................................................................
10
C. Otak Manusia...................................................................................................................
12
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
17
B. Saran................................................................................................................................
18
1509057009
2A
SEKOLAH PASCASARJANA
JAKARTA
2016
A. PENDAHULUAN
Perkembangan bahasa manusia terkait erat dengan
perkembangan biologinya. Mulai dari mempersepsi ujaran, produksi
ujaran ada juga faktor yang mempengaruhi bahasa. Faktor-faktor tersebut
membedakan antara bahasa manusia dan binatang. Pertumbuhan
bahasa pada manusia mengikuti jadwal perkembangan genetiknya
OTAK DEPAN
OTAK TENGAH
OTAK BELAKANG
5. GANGGUAN WIRACA
Meskipun ukuran otak hanya maksimal 2% dari seluruh ukuran
badan manusia, ia menyedot banyak sekali engri-15% dari seluruh
aliran darah dan 20% dari sumber daya metabilik tubuh. Apa bilah
aliran darah pada otak tidak cukup, atau ada penyempitan pembuluh
darah atau gangguan lain yang menyebabkan jumlah oksigen
9. BAHASA SINYAL
Orang yang tidak dapat berkomunokasi secara lisan
dapatmenggunakan peranti lain, yakni, bahasa sinyal (sign language).
Bahasa ini mempergunakan tangan dan jari-jari untuk membentuk
kata dan kalimat. Orang yang tuna rungu dapat mempergunakan
bahasa sinyal untuk berkomunikasi. Bahasa sinyal itu ada beberapa
macam, yang terkenal diantaranya adalah bahasa Sinyal Amerika dan
bahasa sinyal inggris.
Mereka yang afasia Broca kesukaran dalam mensinyalkan apa
yang ingin dinyatakan. Mereka mungkin bisa mensinyalkan kata,
tetapi infleksi untuk kata itu, atau fungsi gramatikalnya kacau. Dari
gejala-gejala ini dapat ditarik kesimpulan bahwa masalahnya bukan
terletak pada disfungsi motoris tetapi pada ketidak- mampuan mereka
untuk mengakses tata bahasa dengan benar. Begitu juga dengan
orang tuna rungu yang daerah Wernickenya terserang. Mereka dapat
memberikan sinyal dengan lancar tetapi maknanya tidak aruan.
Konfigurasi, lokasi, dan gerakan tangan atau jarinya menghasilkan
kata-kata yang tidak cocok maknanya sehingga kalimat tadi menjadi
tidak berarti.
Bukti lain bahwa pengguna bahasa sinyal memakai terutama
hemisfir kiri untuk bersinyal adalah bahwa kalau ada rusak adalah
hemisfer kanan, pada umumnya tidak terjadi ganguan dalam
bersinyal. Tata bahasanya masih utuh dan tidak terbata-bata.
2. Saran
Sebagai makhluk Tuhan yang telah diciptakan dengan begitu
sempurna, salah satunya adalah kelengkapan struktur dan fungsi
otak. Maka sebagai hambanya kita wajib untuk menjaga pemberian
Tuhan. Bersyukur adalah salah satu pengungkapan betapa
beruntungnya kita telah diberikan otak yang sempurna (strukturnya)
sehingga dapat berpikir dan menikmati nilmu pengetahuan di dunia
ini.