Anda di halaman 1dari 14

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

PRODI KEBIDANAN (D-3)


TAHUN 2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Topik : Pergaulan Bebas


Sub Topik : Pergaulan Bebas Pada Remaja
Peserta/Sasaran : Remaja laki-laki dan perempuan usia 12-20 tahun di RT 4,
5, dan 7
Jumlah : 40 orang
Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Februari 2020
Waktu : 15.30 WIB – 16.00 WIB
Tempat : Padepokan RT 07 Kp. Nyalindung, Kel. Citeureup
Penyuluh :

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan di harapkan para remaja
laki-laki dan perempuan di RT 4,5, dan 7 usia 12-20 tahun dapat memahami
dan mengerti tentang pergaulan bebas pada remaja.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan remaja laki-laki dan perempuan
dapat mengetahui tentang :
a. Pengertian pergaulan bebas pada remaja
b. Pengertian remaja dan perubahan apa saja yang terjadi
c. Ciri-ciri pergaulan bebas remaja
d. Factor-faktor penyebab pergaulan bebas pada remaja

1
e. Dampak dari pergaulan bebas
f. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pergaulan bebas

B. Materi Penyuluhan
Terlampir

C. Metode
1. Ceramah
2. Menonton Video
3. Diskusi
4. Tanya jawab

D. Media
1. Leafleat
2. LCD

E. Susunan Kegiatan Materi


TAHAP KEGIATAN
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH SASARAN

1. Persiapan. 1. Remaja diam dan tenang.


2. Mengucapkan salam. 2. Menjawab salam.
3. Memperkenalkan diri. 3. Memperhatikan
penyuluh.
3 Menit Pembukaan
4. Menyampaikan tujuan. 4. Mendengarkan dan
memperhatikan
penyuluh.
5. Kontrak waktu pelaksanaan. 5. Menyetujui waktu
pelaksanaan.

2
1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan
pengetahuan sasaran pengetahuannya tentang
tentang materi penyuluhan. materi penyuluhan.
2. Menjelaskan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan kepada sasaran penyuluh
20 Kegiatan dengan metode ceramah menyampaikan materi.
Menit Inti dan penampilan video.
3. Memberikan kesempatan 3. Menanyakan hal-hal
kepada sasaran untuk yang tidak dimengerti
menanyakan hal-hal yang dari materi penyuluhan.
belum di mengerti dari
meteri yang dijelaskan.

1. Evaluasi oleh penyaji, tanya 1. Menjawab pertanyaan


jawab. dari penyaji.
5 Menit Penutupan 2. Menyimpulkan bersama 2. Mendengarkan dan ikut
materi yang diberikan. menyimpulkan bersama.
3. Menutup pertemuan dan 3. Memperhatikan dan
memberi salam. menjawab salam.

F. Layout

3
Keterangan :

: Penyaji : Sasaran

: Media

G. Evaluasi
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya jawab
Jenis Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian pergaulan bebas pada remaja!
b. Apa itu remaja dan perubahan apa saja yang terjadi?
c. Sebutkan ciri-ciri pergaulan bebas remaja?
d. Sebutkan factor-faktor penyebab pergaulan bebas pada remaja!
e. Sebutkan dampak yang diakibatkan dari pergaulan bebas!
f. Apa saja paya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pergaulan
bebas?

MATERI PENYULUHAN

4
PERGAULAN BEBAS PADA REMAJA

A. Pengertian Pergaulan Bebas pada Remaja


Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia. Tapi perlu
diketahui bahwa tidak selamanya perkembangan membawa kepada kemajuan.
Namun ada dampak negative yang lahir akibat perkembangan itu, salah
satunya adalah budaya pergaulan bebas.

Istilah pergaulan bebas bukan hal yang tabu lagi dalam kehidupan
masyarakat, tanpa melihat jenjang usia kata pergaulan bebas sudah sangat
popular, artinya bahwa ketika masyarakat mendengar kata pergaulan bebas
maka arah pemikirannya adalah tindakan yang terjadi diluar koridor hukum
yang bertentangan, terutama bagi aturan Agama.

Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas


yaitu lepas sama sekali ( tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga
boleh bergerak, berbicara, berbuat, dsb, Dengan leluasa), tidak terikat atau
terbatas oleh aturan-aturan.

Merujuk dari pengertian diatas maka dapat diuraikan bahwa pergaulan


bebas adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh individu atau kelompok
dengan tidak terkontrol dan tidak dibatasi oleh aturan-aturan hukum yang
berlaku dalam masyarakat.

Pergaulan bebas dalam pemahaman keseharian identik dengan


perilaku yang dapat merusak tatanan nilai dalam masyarakat, menurut
Kartono, ilmuwan sosiologi menjelaskan bahwa “ pergaulan bebas merupakan
gejala patologis social pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian social, akibatnya mengembangkan perilaku yang menyimpang”.
Sedangkan menurut Santrock sebagaimana dikutip oleh Hamzah” pergaulan
bebas merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat
diterima secara social hingga terjadi tindakan criminal”. Sedangkan dalam

5
pandangan Islam pergaulan bebas adalah tindakan yang dapat merusak
akhlak pada diri seseorang”, dan menurut B.Simanjuntak “ Pergaulan Bebas
adalah sebuah proses interaksi antara seorang dengan oran lain tanpa
mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun hukum
Agama serta adat kebiasaan.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pergaulan


bebas merupakan suatu interaksi individu atau kelompok masyarakat yang
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga
dengan itu dapat merusak citra pribadi ataupun lingkungan dimana peristiwa
tersebut terjadi.

B. Pengertian Masa Remaja dan Perubahan yang Terjadi


Masa remaja adalah masa puber dan sudah akil balig dimana
perkembangan fisik dan mental mengalami revolusi yang cepat sekali,
mulainya masa remaja antara satu anak dengan anak lain tidak sama, tapi
sering berbeda, terkadang selisih satu atau dua tahun kurang lebihnya. Masa
remaja dapat dilihat dari perubahan fisik. Bagi laki-laki alat kelaminnya telah
menghasilkan sel-sel mani sedangkan bagi perempuan kelenjar estrogen telah
menghasilkan sel telur atau ovum.

Selain perubahan fisik yang dialami remaja juga terdapat perubahan


psikis Umar hasim berpendapat bahwa:

1. Perasaan seksual semakin merangsang, bergairah dan romantis, ingin


dicintai dan mencintai lawan jenisnya.
2. Mulai mementingkan dirinya sendiri dan mengagumi dirinya sendiri.

3. Terkadang cinta-cintanya menggelora penuh rona dan bayangan yang


indah serta ilusi khayal.
4. Ia berpikir kritis, tetapi mudah tersinggung bila sedikit saja mendapat
celaan.
5. Masa remaja ini ada yang mengatakan sebagai masa yang negative,
masa penemuan diri.

6
6. Masa ini biasa dikatakan masa transisi.
Gunarsa mengemukakan bahwa ciri-ciri remaja adalah sebagai berikut:

1. Dalam pergaulan dan kelakuan dalam gerakan sebagai akibat dari


perkembangan fisik yang menyebabkan timbulnya perasaan rendah diri.
2. Ketidakseimbangan secara keseluruhan terutama kadar emosi yang
labil.
3. Perubahan pandangan dan petunjuk hidup yang diperoleh pada masa
sebelumnya. Kecenderungan
4. Menimbulkan perasaan kosong dalam dirinya.
5. Bersikap menentang orang tua maupun orang dewasa lainnya.
6. Pertentangan dalam diri remaja sendiri menjadi sebab pertentangan
dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Kemudian Kauna, Remaja adalah suatu kondisi dimana seorang anak
sudah memiliki idealism dan cita untuk menggapai kehidupan yang lebih baik
dimasa yang akan datang. Dengan kecenderungan :

a. Kecenderungan untuk meniru


b. Kecenderungan untuk mencari perhatian
c. Kecenderungan untuk tertarik terhadap lawan jenis
d. Kecenderungan untuk mencari idola

e. Kecenderungan untuk mencari hai-hal yang baru


f. Emosinya mudah meletus
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa masa remaja
adalah masa dimana setiap anak melalui proses perubahan mendasar baik
fisik maupun psikis dan pada masa ini segala bentuk problem dijumpai
berkenaan dengan masa yang dilaluinya. Kategori remaja berdasarkan usia
secara umum berkisar dari usia 13-21 tahun.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa masa remaja disebut


pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak
dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar dan
esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah

7
terutama fungsi seksual. Perubahan-perubahan fungsi fisik dan psikis ini
disebut perkembangan..

C. Ciri-ciri Pergaulan Bebas Remaja


1. Penggunaan obat-obat terlarang (Narkoba)
Narkoba ( Singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan bahan
adkitif lainnya) adalah bahan/dzat yang jika dimasukkan dalam tubuh
manusia, baik dengan diminum, dihirup, atau disuntikkan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati, atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis.
Narkoba akan dapat merusak kehidupan penggunanya baik secara fisik
ataupun psikis sehingga pengguna narkoba menjadi tidak normal dalam
menjalani kehidupan.

2. Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah dan
juga hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang ada di masyarakat.

Dunia remaja memang tidak lepas dari yang namanya percintaan


dan tidak dapat pula dipungkiri bahwa anak SD juga sudah mengenal
cinta. Sehingga dari situ timbullah yang namanya pacaran. Bahwa banyak
anak SMP/SMA bahkan yang tidak sekolah hanya berpacaran untuk
senang-senang saja, bukan dianggap sebagai suatu hal yang serius.
Banyak kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh remaja. Ini semua
terjadi karena factor pergaulan.

3. Mengkonsumsi Alkohol
Pada kehidupan modern, ada kecenderungan sebagian orang
mencari kesenangan melalui beraneka ragam cara, diantaranya mabuk-
mabukkan. Orang yang suka mabuk tidak tahu urusan hukum ataupun
akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya.

4. Perkelahian/ Tawuran Antar Kelompok

8
Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat
efektif yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti
nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang
bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku buruk ini
tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau
tawuran itu sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat
secara langsung. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar
usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja
(juvenile deliquency).

5. Pencurian
Mencuri sebagai kemungkaran yang sangat merugikan orang lain,
baik dalam hal materi ataupun imateril, berupa kekecewaan ataupun
kesedihan. Perbuatan mencuri dapat merugikan perseorangan, kelompok
sampai merugikan Negara.

6. Perjudian
Perjudian sebagai perilaku setan yang telah mewabah dalam
kehidupan masyarakat modern. Berbagai jenis perjudian telah menjamur
di masyarakat. Kehadirannya telah menjadi alternative sebagai golongan
karena keterhimpitan dan kerakusan terhadap dunia. Sebagian orang
mengira perjudian menjadi jalan yang mengutungkan dan
membahagiakan. Padahal sebenarnya perjudian sebagai tipu daya setan
yang menyesatkan bagi setiap orang yang melaluinya.

D. Faktor Penyebab pergaulan bebas


Pergaulan bebas tidak terjadi dengan sendirinya atau terjadi hanya
dengan satu sebab melainkan banyak sebab. beberapa hal yang
mempengaruhi timbulnya pergaulan bebas antara lain :

1. Lemahnya Iman
Iman merupakan fondasi bagi kehidupan seseorang. Agama apapun
mengajarkan kebaikan kepada penganutnya. Tidak ada agama yang
menginginkan penganutnya terlibat kedunia pergaulan bebas. Lemahnya

9
iman seseorang menyebabkan ia dengan sangat mudah terpengaruh oleh
sesuatu yang bersifat negative. Misalnya terbujuk mengonsumsi narkoba,
melakukan kekerasan, mabuk-mabukan dan lain-lain. Jika seseorang
senantiasa meningkatkan imannya maka ia tidak akan mudah terjerumus
ke hal-hal yang negative.
Peningkatan keimanan dapat dilakukan dengan cara mempelajari
pendidikan agama Islam. Pendidikan Agama Islam tidak hanya bertujuan
menstransfer pengetahuan dan keahlian, tetapi juga menekankan kepada
aspek pembentukan kesadaran dan kepribadian, serta perubahan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.
Menurut Yusuf Qadrawi dalam Azyumardi Azra, Pendidikan Islam
adalah Pendidikan manusia seutuhnya, akal, dan hatinya, rohani dan
jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu pendidikan Islam
menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun
perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala
kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.
2. Factor Keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan
agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang
dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya
keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang
menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat
pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak
akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak
akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.

3. Faktor Lingkungan Masyarakat


Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat
yang didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat
mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.

4. Faktor Pergaulan

10
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya
lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak
Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai
dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya
fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan
mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.

Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal
yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan
kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban
dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.

5. Kegagalan remaja menyerap norma

Norma atau kaidah adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku


manusia dalam masyarakat. Ketentuan tersebut mengikat bagi setiap
manusia yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut, dalam
arti setiap orang yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut
harus menaatinya. Dibalik ketentuan tersebut ada nilai yang menjadi
landasan bertingkah laku bagi manusia. Oleh karena itu, norma
merupakan unsure luar dari suatu ketentuan yang mengatur tingkah laku
manusia dalam masyarakat.

Pada umumnya norma hanya berlaku dalam suatu lingkungan


masyarakat tertentu atau dalam etnis tertentu, atau dalam suatu wilayah
Negara tertentu. Namun ada pula norma yang bersifat Universal, yang
berlaku disemua wilayah dn semua umat manusia misalnya larangan
mencuri, membunuh, menganiaya, memperkosa dll. Kegagalan remaja
menyerap norma dapat disebabkan karena norma-norma yang sudah
tergeser oleh modernisasi.

6. Taraf Pendidikan Keluarga yang Rendah

11
Seperti contoh mengizinkan anak yang masih dibawah umur
berpacaran tanpa adanya pengawasan. Hal ini dapat menjadi penyebab
anak terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak semestinya.

7. Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi yang rendah dapat menjadi penyebab seeorang


menjadi putus sekolah. Kurangnya ilmu atau pembelajaran membuat anak
sulit membedakan hal yang baik maupun yang buruk.

8. Kurangnya Kesadaran Remaja

Dampak dari pergaulan bebas yang belum diketahui membuat remaja


masih berani untuk melakukan pergaulan tersebut.

9. Penyalahgunaan Internet

Internet yang digunakan secara tidak semestinya juga dapat


menjadi factor seseorang meniru hal yang negative.

E. Dampak dari Pergaulan Bebas

1. Narkoba/ Ketergantungan Obat

Di mulai dari coba-coba yang berakhir menjadi ketagihan atau


ketergantungan. Hal ini berbahaya karena dapat menyebabkan kematian.

2. Seks bebas

Hal ini akan berujung pada kehamilan di luar nikah memang sudah
menjamur kasusnya. Inilah bahaya yang timbul dari pergaulan bebas,

3. Kriminalitas meningkat

Berusaha mendapatkan apa yang sangat diinginkan, seperti halnya


sedangkan sakaw karena tidak mendapat barang dikarenakan materi yang tidak
cukup. Hal ini dapat memicu terjadinya pencurian, perampokan, dan lain-lain.

4. Kesehatan menurun

12
Terserang penyakit berupa HIV/ AIDS karena melakukan hubungan seksual
dengan pasangan yang berbeda-beda. Hal ini tentu dapat merusak generasi
bangsa.

5. Menurunnya Prestasi

Seseorang yang telah terjerumus ke dunia bebas maka akan cenderung malas
untuk meraih prestasi.

6. Hubungan keluarga yang renggang

Dapat timul karena broken home ataupun suatu hal yang menyebabkan anak
tersebut kehilangan rasa hormat kepada orang tua yang menyebabkan
renggangnya hubungan keluarga .

7. Berdosa

Perbuatan yang melanggar aturan dari sebuah agama tentu akan menimbulkan
dosa.

F. Upaya-Upaya Mengatasi Pergaulan Bebas

1. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika


Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri antara lain
pendidikan agama, moral, dan etika dalam keluarga, kerjasama guru,
orang tua dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sangat
diperlukan agar mudah diserap oleh remaja. Pendidikan yang diberikan
hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan keterampilan mengambil keputusan yang
baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, dan mengembangkan
keterampilan berkomunikasi.

2. Penyuluhan pada remaja

13
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas mengenai batas-
batas penyimpangan yang masih dianggap dalam batas-batas normal.
Semua itu dikemukakan dengan latar belakang norma-norma yang
berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat. Kalau gerakan
sederhana ini dimulai dari keluarga, maka persoalan pergaulan bebas
dapat diminimalisir sekecil mungkin, karena keluarga adalah dasar
pertama untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan.

14

Anda mungkin juga menyukai