A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan di harapkan para remaja
laki-laki dan perempuan di RT 4,5, dan 7 usia 12-20 tahun dapat memahami
dan mengerti tentang pergaulan bebas pada remaja.
1
e. Dampak dari pergaulan bebas
f. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pergaulan bebas
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah
2. Menonton Video
3. Diskusi
4. Tanya jawab
D. Media
1. Leafleat
2. LCD
2
1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan
pengetahuan sasaran pengetahuannya tentang
tentang materi penyuluhan. materi penyuluhan.
2. Menjelaskan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan kepada sasaran penyuluh
20 Kegiatan dengan metode ceramah menyampaikan materi.
Menit Inti dan penampilan video.
3. Memberikan kesempatan 3. Menanyakan hal-hal
kepada sasaran untuk yang tidak dimengerti
menanyakan hal-hal yang dari materi penyuluhan.
belum di mengerti dari
meteri yang dijelaskan.
F. Layout
3
Keterangan :
: Penyaji : Sasaran
: Media
G. Evaluasi
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya jawab
Jenis Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian pergaulan bebas pada remaja!
b. Apa itu remaja dan perubahan apa saja yang terjadi?
c. Sebutkan ciri-ciri pergaulan bebas remaja?
d. Sebutkan factor-faktor penyebab pergaulan bebas pada remaja!
e. Sebutkan dampak yang diakibatkan dari pergaulan bebas!
f. Apa saja paya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pergaulan
bebas?
MATERI PENYULUHAN
4
PERGAULAN BEBAS PADA REMAJA
Istilah pergaulan bebas bukan hal yang tabu lagi dalam kehidupan
masyarakat, tanpa melihat jenjang usia kata pergaulan bebas sudah sangat
popular, artinya bahwa ketika masyarakat mendengar kata pergaulan bebas
maka arah pemikirannya adalah tindakan yang terjadi diluar koridor hukum
yang bertentangan, terutama bagi aturan Agama.
5
pandangan Islam pergaulan bebas adalah tindakan yang dapat merusak
akhlak pada diri seseorang”, dan menurut B.Simanjuntak “ Pergaulan Bebas
adalah sebuah proses interaksi antara seorang dengan oran lain tanpa
mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun hukum
Agama serta adat kebiasaan.
6
6. Masa ini biasa dikatakan masa transisi.
Gunarsa mengemukakan bahwa ciri-ciri remaja adalah sebagai berikut:
7
terutama fungsi seksual. Perubahan-perubahan fungsi fisik dan psikis ini
disebut perkembangan..
2. Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah dan
juga hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang ada di masyarakat.
3. Mengkonsumsi Alkohol
Pada kehidupan modern, ada kecenderungan sebagian orang
mencari kesenangan melalui beraneka ragam cara, diantaranya mabuk-
mabukkan. Orang yang suka mabuk tidak tahu urusan hukum ataupun
akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya.
8
Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat
efektif yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti
nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang
bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku buruk ini
tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau
tawuran itu sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat
secara langsung. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar
usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja
(juvenile deliquency).
5. Pencurian
Mencuri sebagai kemungkaran yang sangat merugikan orang lain,
baik dalam hal materi ataupun imateril, berupa kekecewaan ataupun
kesedihan. Perbuatan mencuri dapat merugikan perseorangan, kelompok
sampai merugikan Negara.
6. Perjudian
Perjudian sebagai perilaku setan yang telah mewabah dalam
kehidupan masyarakat modern. Berbagai jenis perjudian telah menjamur
di masyarakat. Kehadirannya telah menjadi alternative sebagai golongan
karena keterhimpitan dan kerakusan terhadap dunia. Sebagian orang
mengira perjudian menjadi jalan yang mengutungkan dan
membahagiakan. Padahal sebenarnya perjudian sebagai tipu daya setan
yang menyesatkan bagi setiap orang yang melaluinya.
1. Lemahnya Iman
Iman merupakan fondasi bagi kehidupan seseorang. Agama apapun
mengajarkan kebaikan kepada penganutnya. Tidak ada agama yang
menginginkan penganutnya terlibat kedunia pergaulan bebas. Lemahnya
9
iman seseorang menyebabkan ia dengan sangat mudah terpengaruh oleh
sesuatu yang bersifat negative. Misalnya terbujuk mengonsumsi narkoba,
melakukan kekerasan, mabuk-mabukan dan lain-lain. Jika seseorang
senantiasa meningkatkan imannya maka ia tidak akan mudah terjerumus
ke hal-hal yang negative.
Peningkatan keimanan dapat dilakukan dengan cara mempelajari
pendidikan agama Islam. Pendidikan Agama Islam tidak hanya bertujuan
menstransfer pengetahuan dan keahlian, tetapi juga menekankan kepada
aspek pembentukan kesadaran dan kepribadian, serta perubahan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.
Menurut Yusuf Qadrawi dalam Azyumardi Azra, Pendidikan Islam
adalah Pendidikan manusia seutuhnya, akal, dan hatinya, rohani dan
jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu pendidikan Islam
menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun
perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala
kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.
2. Factor Keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan
agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang
dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya
keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang
menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat
pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak
akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak
akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
4. Faktor Pergaulan
10
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya
lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak
Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai
dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya
fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan
mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal
yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan
kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban
dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.
11
Seperti contoh mengizinkan anak yang masih dibawah umur
berpacaran tanpa adanya pengawasan. Hal ini dapat menjadi penyebab
anak terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak semestinya.
9. Penyalahgunaan Internet
2. Seks bebas
Hal ini akan berujung pada kehamilan di luar nikah memang sudah
menjamur kasusnya. Inilah bahaya yang timbul dari pergaulan bebas,
3. Kriminalitas meningkat
4. Kesehatan menurun
12
Terserang penyakit berupa HIV/ AIDS karena melakukan hubungan seksual
dengan pasangan yang berbeda-beda. Hal ini tentu dapat merusak generasi
bangsa.
5. Menurunnya Prestasi
Seseorang yang telah terjerumus ke dunia bebas maka akan cenderung malas
untuk meraih prestasi.
Dapat timul karena broken home ataupun suatu hal yang menyebabkan anak
tersebut kehilangan rasa hormat kepada orang tua yang menyebabkan
renggangnya hubungan keluarga .
7. Berdosa
Perbuatan yang melanggar aturan dari sebuah agama tentu akan menimbulkan
dosa.
13
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas mengenai batas-
batas penyimpangan yang masih dianggap dalam batas-batas normal.
Semua itu dikemukakan dengan latar belakang norma-norma yang
berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat. Kalau gerakan
sederhana ini dimulai dari keluarga, maka persoalan pergaulan bebas
dapat diminimalisir sekecil mungkin, karena keluarga adalah dasar
pertama untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan.
14