Anda di halaman 1dari 10

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

No
Keterangan
1. Pokok Bahasan Masa Remaja
2. Tugas Pengembangan Diri
Perkembangan
3. Bidang Bimbingan Bidang Pribadi
4. Jenis Layanan Layanan Orientasi
5. Fungsi Bimbingan Pemahaman, Pemeliharaan dan Pengembangan
6. Sasaran Kelas VIII B
7. Standar Siswa siswi mampu menjalankan tugas
Kompetensi perkembangannya sebagai remaja dengan baik
8. Kompetensi Dasar Siswa siswi mampu memahami dunia masa remaja
9. Indikator a. Siswa siswi mampu menjelaskan apa itu masa
remaja
b. Siswa siswi mengetahui perubahan-perubahan pada
masa remaja
c. Siswa siswi mampu mengoptimalkan
perkembangan masa remaja
10. Materi a. Pengertian Remaja
b. Perkembangan Masa Remaja
11. Metode / Strategi Diskusi dan tanya jawab
12. Waktu 1 x 40 menit
13. Tempat Ruang kelas
14. Media Power point, alat tulis
15. Skenario Pelayanan
16. Penilaian  Mengamati sejauh mana minat siswa terhadap
materi yang dibahas
 Menilai antusiasme siswa dalam menerima materi
yang diberikan
 Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pelayanan
 Mengungkap pemahaman siswa tentang materi yang
telah diberikan
17. Rencan Tindak Siswa yang belum mampu mengenal dan memahami
Lanjut tentang masa remaja, dapat ditindaklanjuti dengan
bimbingan kelompok maupun konseling individual.
18 Sumber Pustaka Admin.2011. Perkembangan Psikologis Remaja.
Dalam
http://belajarpsikologi.com/perkembangan-
psikologis-remaja/, diunduh pada 10
September 2012
Tim Paramitra. 2011. Materi Bimbingan dan
Konseling. Yogyakarta : Paramitra Publishing
Skenario Pelayanan

No Praktikan Siswa Durasi


1. Mengucapkan salam dan Semua siswa terlibat 1 menit
pembukaan
2. Ice breaking: Semua siswa terlibat 5 menit
Kisah inspiratif
3. Menyampaikan maksud dan Semua siswa terlibat 3 menit
tujuan diadakannya kegiatan
yang akan dilakukan
4. Praktikan menyampaikan materi Semua siswa terlibat 22 menit
5. Melakukan refleksi untuk Terlibat aktif 5 menit
memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan
6. Praktikan menyimpulkan materi Semua siswa terlibat 3 menit
pertemuan hari ini
7. Penutup dan salam Semua siswa terlibat 1 menit

Magelang, September 2012


Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan

Drs. Sugijarto Dinka Rizky Apriliana Mahanggi


NIP. 19560616 1986 03 1 008 NIM. 1301409025
MASA REMAJA

Masa yang paling indah adalah masa remaja,


Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja,
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja,
Masa yang paling tak ingin dilupakan adalah masa remaja.
A. Pengertian
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia
12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21
tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada
rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli,
bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya
masa remaja sangat bervariasi. Menurut Erickson masa remaja adalah masa
terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini
dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status
identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/confussion, moratorium,
foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001,
Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses
untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri
remaja.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa
awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira
10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa
remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan
tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan
karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang
dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak,
dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masa remaja ditandai oleh perubahan-perubahan psikologis dan fisik
yang pesat. Remaja telah meninggalkan masa anak-anak, tapi ia belum
menjadi orang dewasa. Remaja berada dalam masa peralihan atau transisi.
Remaja mengalami berbagai masalah sebagai akibat perubahan-
perubahan itu dalam interaksinya dengan lingkungan.Gunarsa (1989)
merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai
permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pAndangan dan petunjuk
hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab
pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memenuhi semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan
berkelompok.

B. Perkembangan Masa Remaja


Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa
saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan
fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan,
2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun
beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis,
fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya
banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut
ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami remaja.
1. Perkembangan Fisiologis
a. Ciri-ciri Seks Primer
Perkembangan psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan
pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan
kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini
memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami
“mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi
pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi
ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah
siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering
diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan
mudah tersinggung.
b. Ciri-ciri Seks Sekunder
Perkembangan psikologi remaja pada seksualitas sekunder
adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga
tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami
pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki,
ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja
pria berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar.
Pada remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara
lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi
pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta
pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara
proporsional.

2. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn
secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja
dapat digambarkan sebagai berikut
a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan
abstrak
b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana,
strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
c. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang
konkrit dengan yang abstrak
d. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
e. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif
untuk mencapainya psikologi remaja
f. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
g. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan,
moralitas, dan identitas (jati diri)

3. Perkembangan Emosi
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan
emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat
sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental
(mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir
sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang berkembang di
lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat.
Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah
suai”, misalnya :
a. Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-
lainnya
b. Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang
menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat
terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan
harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :
a. Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis
(senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain),
ramah, dan lain-lainnya
b. Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar,
optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat
dan bijak

4. Perkembangan Sosial
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk
memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan.
Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang
relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai,
dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap
comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti
bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat,
pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-
lainnya.

5. Perkembangan Kepribadian
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri
(jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk
dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan
hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang
dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam
perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
a. Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk
berperilaku dewasa pula
b. Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi
baru
c. Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi
dan cita-citanya
d. Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis
dan lawan jenis
e. Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak
menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami,
mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
DAFTAR PUSTAKA

Admin.2011. Perkembangan Psikologis Remaja. Dalam


http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/, diunduh
pada 10 September 2012

Tim Paramitra. 2011. Materi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Paramitra


Publishing

Anda mungkin juga menyukai