Anda di halaman 1dari 14

Sabua Vol.6, No.

3: 293 - 306 November 2014 ISSN 2085-7020

HASIL PENELITIAN
 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERMUKIMAN KUMUH DI
KELURAHAN CALACA DAN ISTIQLAL KECAMATAN WENANG

Cyntha Tendean¹, Sonny Tilaar², Hendriek H. Karongkong³

¹Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota, Jurusan Arsitetur Universitas Sam Ratulangi
²&³Staf Pengajar Program Studi S1 Perencanaan Wilayah & Kota, Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi

Abstrak.Persoalan permukiman di pusat kota cukup beragam, salah satunya adalah tata
lingkungan yang tidak teratur. Ketidak teraturan permukiman memyebabkan wilayah itu
cenderung kumuh. Di kota manado permukiman serta sejumlah persoalannya perlu di kaji, salah
satunya yaitu pengelolaan air limbah domestik. Untuk itu wilayah yang menjadi fokus penting
yaitu di Kelurahan Calaca dan Kelurahan Istiqlal Kecamatan Wenang. Di Kecamatan Wenang,
memiliki lokasi pemukiman kumuh yang berada di daerah bantaran sungai Tondano.
Pengelolaan air limbah domestik (Rumah Tangga), seperti Tinja, Urine, dan buangan kamar
mandi serta buangan dapur yang baik dan benar menjadi penting di analisa, karena dilokasi
tersebut masyarakat membuang kotoran limbah cair masih dilakukan pada tempat yang tidak
tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikancara pembuangan air limbah domestik dan
menganalisis sistem pengelolaan air limbah domestik di permukiman kumuh, di Kelurahan
Calaca dan Istiqlal Kecamatan Wenang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Dalam menganalisis dataMetode penelitian yang digunakan adalah metode
analisis deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara/kusioner dan observasi
lapangan dianalisis untuk mengetahui prilaku dan cara masyarakat menyalurkan air limbah
domestiknya, serta kelembagaan, peraturan, kebijakan pemerintah, pembiayaan serta presepsi
dari masyarakat.Berdasarkan hasil analisis menunjukan untuk jenis limbah grey watermereka
menyalurkan air limbah domestiknya melalui pipa, drainase dan langsung kesungai, untuk jenis
limbah Black Water (Urine dan Tinja), masyarakat menyalurkan melalui pipa langsung ke
sungai, menyalurkan melalui kloset langsung mengalir ke sungai dan menggunakan septic tank
individu. Untuk Sistem Pengelolaannya,di tinjau dari Sarana dan Prasarana pada kelurahan
Calaca dari hasil presentase terbanyak yaitu tidak memenuhi 38% dan yang tersendah
dikategorikan memenuhi sebanyak 1%. Pada kelurahan Istiqlal dari hasil presentase terbanyak
yaitu memenuhi sebanyak 50% dan terenda di kategorikan tidak memenuhi sebanyak
1%.Ditinjau dari aspek pembiayaan, tidak ada retribusi yang di tanggungkan kepada masyarakat
dalam pembangunan IPAL yang berada di kelurahan Istiqlal, pembiayaan murni dari
pemerintah. Ditinjau dari aspek kelembagaan, yang mengorganisir pengelolaan air limbah
domestik di Kelurahan Calaca dan Istiqlal tidak berperan penuh dalam tupoksinya, serta terjadi
tumpang tindih tugas dan fungsi, serta program-program yang ada tidak terlaksana dengan
baik.Untuk aspek Kebijkan, ditemukan belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang
pengelolaan air limbah domestik, selain itu untuk peraturan dan kebijakan dari pemerintah pusat
tidak terlaksana dengan baik.

Kata Kunci :Pengelolaan, Air Limbah Domestik, Permukiman Kumuh

@Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)


Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik – Universitas Sam Ratulangi Manado
November 2014
294 CYNTHA TENDEAN, SONNY TILAAR & HENDRIEK H. KARONGKONG

 
PENDAHULUAN menghindari terjadinya penurunankualitas
Kota Manado sebagai Ibu Kota Provinsi lingkungan yang semakin parah, maka
Sulawesi Utara, mengalami perubahan perlu ada kajian bagaimana pengelolaan,
pembangunan yang berkembang pesat dengan sehingga diharapkan air limbah domestik dapat
jumlah penduduk 410.481 jiwa, luas wilayah dikelola menurut aspek kelembagaan,
daratan 15.726 hektar.Dampak dari kebijakan/peraturan, sarana prasarana dan
perkembangan bangunan dan kepadatan presepsi masyarakat.
penduduk ialah pertumbuhan permukiman
kumuh yang tidak dapat dihindari seiring dengan Definisi Air Limbah Domestik
kebutuhan masyarakat di Kota Manado. Air limbah domestik dalam
Selain permukiman kumuh, dampak dari pemahamannya Kodoatie J.R dan Sjarief R.
kondisi pertumbuhan bangunan dan kepadatan (2010), adalah air bekas yang tidak dapat
penduduk, ialah kemacetan, meningkatnya dipergunakan lagi untuk tujuan semula baik
volume sampah, limbah cair, tingkat yang menggandung kotoran manusia (tinja)atau
pengangguran serta masih banyak lagi dari aktifitas dapur,kamar mandi dan cuci.
permasalahan akibat dampak kependudukan
dibalik kesuksesan pembangunan kota Manado. Sumber Air Limbah Domestik
Dilihat dari karakteristik permukiman Sumber airlimbah diungkapkan Haryoto
kumuh (Alyati, 2011) permukiman kumuh yang dalamKaunang (2011), yaitu:
berada di Kelurahan Calaca dan Istiqlal yang Air buangan yang bersumber dari rumah tangga
berada di Kecamatan Wenang, di kategorikan (domestic wastes water), yaitu air limbah yang
kumuh sedang. berasal dari pemukiman penduduk.Secara umum
Masalah kompleks yang kurang menjadi air limbah rumah tangga dapat dikelompokkan
perhatian banyak orang bahkan Pemerintah dalam 3 fraksi penting, yaitu :
adalah air limbah domestik yang dihasilkan oleh a. Grey water, merupakan air bekas cucian
pertumbuhan penduduk dan perkembangan dapur, mesin cucidan kamar mandi. Grey
bangunan di Kota Manado. Pengelolaan air water sering juga disebut dengan istilah
limbah domestik (Rumah Tangga), seperti air sullage. Campuran faeces dan urine disebut
bekas buangan kamar mandi serta buangan sebagai excreta, sedangkan campuran
dapur dan cucian (grey water), serta urine dan excreta dengan air bilasan toilet disebut
tinja (black water) yang baik dan benar menjadi sebagai black water. Mikroba pathogen
penting di analisa,karena dilokasi tersebut masih banyak terdapat pada excreta. Excreta ini
ada masyarakat yang membuang kotoran limbah merupakan cara transport utama bagi
cair domestik grey water tersebut masih penyakit bawaan.
dilakukan pada tempat yang tidak tepat seperti di b. Black water, Tinja (faeces), berpotensi
permukaan tanah, drainase, langsung ke sungai mengandung mikroba pathogen dan air seni
dan sembarang tempat yang tidak bertuan dan (urine), umumnya mengandung Nitrogen
tanpa di dahului pengolahan walaupun (N) dan Fosfor, serta mikro-organisme.
sederhana, dan untuk jenis limbah black water
diolah sementara melalui septic tank Pengolahan Air Limbah Domestik
individu/cubluk dan langsung ke sungai hal ini Pengolahan air limbah dilakukan dalam
dapat mencemari lingkungan dan berdampak dua bentuk, pada pemahamannya Soeparmin
buruk bagi kesehatan, sehingga terjadi dalamGinting (2006), yaitu:
pelanggaran terhadap baku mutu/pencemaran 1. Menyalurkan air limbah tersebut jauh dari
lingkungan. daerah tempat tinggal,tanpah
Inimembuktikanbahwapengelolaanairlimbahdo diolahsebelumnya.
mestik di Wilayah Bantaran Sungai Tondano di 2.Menyalurkan air limbah tersebut setelah
Kelurahan Calaca dan Istiqlal diolah sebelumnya dan kemudian dibuang
belummendapatkanperhatian.sehingga kealam.Jika air limbah tersebut dibuang
mengakibatkan menurunnya kualitas begitu saja tanpa diolah sebelumnya maka
lingkungan. Oleh karena itu untuk

 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERMUKIMAN..  

ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, prosespenatalaksanaannya:


yakni: a. perencanaandanpengembanganprogram,
a. Tidak sampai mengotori sumber air b.perancangan,
minum. c. pembangunan,
b. Tidak menjadi tempat berkembang d.operasionaldanpemeliharaan,dan
biaknya berbagai bibit penyakit dan e. pemantauan.
vector. Kerangka perundangan danperaturan
c. Tidak mengganggu kesenangan hidup yangjelasharusdirancang untuk mendorong
misalnya dari segi pemandangan dan bagaimana proses penatalaksanaan ini dapat
bau. diatur dengan baik. Sejauhini, tidakada
Tidak mencemarkan alam sekitarnya seperti perundangankhususyangmengaturpenatalaksana
merusak tempat berekreasi berenang dan anlimbah domestikkota
sebagainya. karenasebagianbesarperaturanditetapkanuntukpe
rlindungan
Sarana Saluran Pembuangan Air Limbah lingkungandankesehatanlingkungan,bukanpenat
(SPAL) alaksanaanair limbah.Dengan caralain,
Beberapa aktivitas dalamrumah tangga untukmencapai perlindungan lingkungan
menghasilkan limbah cair antara lain air cucian dankesehatan lingkungan,
pakaian, mencuci alat makan dan penatalaksanaanairlimbahdomestikmenjadibagia
minum,memasak,mandi,mengepel nyangpenting (Nur’arif, 2008).
lantai,mencuci kendaraan,penggunaan toilet,dan PeranParaPihak(stakeholders)
lain sebagainya. Semakin banyak jenis aktifitas Dalam
yang dilakukan,semakin besar volume limbah periodedesentralisasi,perlindunganlingkunganme
cair yang dihasilkan dan limbah cair yang njaditanggung jawabpemerintah
dihasilkan disebut juga dengan limbah domestik. daerahditingkatpropinsidankota/kabupaten
Air limbah yang melalui (UU32tahun 2004,ayat13 dan14).UU32
penyaluran,pengumpulan,dan pengolahan yang tahun2004mengaturtanggungjawabpemerintah
benar di harapkan tidak menimbulkan masalah daerahuntukperlindunganlingkungandalam:mera
pencemaran air permukaan, pencemaran sumber ncangdan memantau
air minum,kehidupan akuatik,dan gangguan pembangunan,perencanaanregional,pemberianfa
kesehatan manusia.Saluran Pembuangan air silitasdan penatalaksanaan lingkungan.
limbah rumah tangga sebaiknya tidak dialirkan Perankoordinasipemerintah,akanmenent
langsung ke sungai,namun diawali oleh sistem ukanketerpaduan
perpipaan yang menyalurkan ke saluran pengelolaanlingkungan,termasukdalamkonteksp
induk.Saluran pembungan air limbah tersebut engelolaan limbahcairperkotaan.Sektor
harus dalam keadaan tertutup agar terhindar dari sanitasitidakbisaditanganiolehsatusektorsaja,teta
masalah kebocoran dan bau,dan memiliki bahan piharusmultisektor,karena
yang kuat dan mudah untuk di perbaiki menurut itusemuaperlubersinergiuntukmenangani.
pemahaman Tarigan (2008). Ditingkat pusat yang berperan di samping
Bappenas ialahh Departemen Keuangan, dan
Aspek Hukum dan Regulasi Depdagri, Depkes, Men LH, Dep. Perindustrian
Keberhasilanjasa dan Departemen PU. Di
sanitasisangatdipengaruhiolehkebijakanpemerint tingkatdaerahadalembagaataudinasditingkatpropi
ah, baikdi nsi,pemerintahkabupaten danpemerintah
tingkatpusatmaupundaerah.Aspekhukumdanpera kota.Disamping itujugaLSM/NGO,
turandiidentifikasi sebagaisalahsatudari swastadanperorangan. Bila merekabersinergisatu
sejumlahaspekyangperludidoronguntukmencipta terhadaplainnyadengantujuanakhiryangsamamak
kan lingkungan yang mendukung. Untuk a
mencapai penatalaksanaan air kemajuanpenanganansanitasiakanlebihsignifikan
limbahdomestikperkotaanyanglebihbaik .(Nur’arif, 2008).
diperlukanperhatianterhadaptiap-tiapbagian

 
296 CYNTHA TENDEAN, SONNY TILAAR & HENDRIEK H. KARONGKONG

 
Permukiman Kumuh limbah domestik melalui surat keputusan
Kumuh adalah kesan atau gambaran menteri lingkungan hidup No. 112 tahun 2003.
secara umum tentang sikap dan tingkah laku 2. Sikap Responden disekitar sungai dalam
yang rendah dilihat dari standar hidup dan membuang Air Limbah Domestik
penghasilan kelas menengah. Dengan kata lain, Sebagian masyarakat menyatakan setuju
kumuh dapat diartikan sebagai tanda atau cap membuang air limbah rumah tangga ke sungai.
yang diberikan golongan atas yang sudah mapan Alasan masyarakat membuangnnya kesungai
kepada golongan bawah yang belum mapan. antara lain: (1). Lebih dekat untuk membuang;
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan (2) Sudah menjadi kebiasaan; (3) Tidak ada
dapat pula ditempatkan sebagai pelayanan pengelolaan air limbah rumah tangga
akibat.Ditempatkan di mana pun juga, kata (4).Tidak ada perhatian dari Pemerintah.Dari
kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal yang pernyatan dan sikap yang di sampaikan oleh
bersifat negatif.Clinard dalam Putro (2011). masyarakat setempat dapat di ketahui bahwa
masyarakat yang berada di permukiman di
METODOLOGI bantaran sungai kelurahan calaca dan Istiqlal
Metode yang digunakan dalam tidak mematuhi peraturan-peraturan yang ada
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam dan tidak memikirkan dampak yang di
menganalisis dataMetode penelitian yang timbulkan, sehingga terkesan masa bodoh dan
digunakan adalah metode analisis deskriptif seenak sendiri dan tidak memikirkan dampak
kualitatif. Dengan menggunakan data primer yang di timbulkan.
yaitu data yang secara langsung diperoleh dari Sebagianresponden yang menyatakan
sumber data yaitu para informan yang terpilih tidak setuju membuang air limbah rumah tangga
untuk di wawancarai di lapangan.Dalam rangka ke sungai alasan yang dikemukakan masyarakat,
mengumpulkan data primer peneliti melakukan antara lain : (1) Menimbulkan bau tidak sedap.
kegiatan-kegiatan berupa observassi lapangan, (2) dapat mengganggu kesehatan. (3) kotor. (4)
pembagian kuisioner, dan dokumentasi gambar, menggangu estetika (keindahan) lingkungan.
dan menggunakan Data sekunder didapat dari (5)dapat menimbulkan pencemaran pada air
hasil penelitian terdahulu, instansi-instansi sungai. Sikap para masyarakat ini
terkait serta studi kepustakaan yang terkait. mengisyaratkan bahwa mereka paham dan
mengerti akan dampak yang akan timbul jika
HASIL DAN PEMBAHASAN mereka membuang air limbahnya secara
Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Air sembarangan. Hal ini menyimpulkan bahwa
Limbah Domestik pengetahuan mereka lebih tinggi dari
Penelitian ini membagi bentuk masyarakat lainnya, sehingga mereka lebih
operasional perilaku ini dalam tiga jenis paham dan mengerti.
sebagaimana yang dikemukakan oleh Soekidjo 3. Tindakan dan Kebiasaan masyarakat di
Notoadmojo (1985) dalamSasongko (2006) sekitar sungai dalam membuang Air
yaitu: (1) perilaku dalam bentuk pengetahuan; LimbahDomestik
(2) perilaku dalam bentuk sikap dan (3).Perilaku Kebiasan masyarakat yang menyalurkan
dalam bentuk tindakan. air limbah domestik langsung kesungai, menjadi
1. Pengetahuan Responden Tentang Air kebiasaan yang buruk yang dilakukan oleh
Limbah Domestik masyarakat tanpa memikirkan dampak yang
Berdasarkan pengamatan yang akan timbul. Adasebagian masyarakat yang
dilakukan pengetahuan responden tentang air tidak setuju untuk membuang air limbah ke
limbah domestik menurut UUNo 32 Tahun sungai, tetapi tidak memiliki pilihan lain untuk
2009,hasil pengamatan dan hasil terhadap tempat pembuangan air limbah, Pemerintah
responden, didapati masyarakat masi kurang dalam hal ini tidak menyediakan tempat
memahami dan tahu mengenai peraturan pembuagan yang memadai, atau alternatif lain
pengelolaan air limbah domestik. Sementara tidak tersedia bagi masyarakat untuk
pemerintah telah menetapkan buku mutu air pembuangan air limbah domestik rumah
tangga.Kebiasan masyarakat yang membuang air

 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERMUKIMAN..  

limbah domestik secara sembarangan, banyak orang yang tinggal dalam 1 bangunan/ rumah
disebabkan oleh kurangnya perhatian dan tangga sebanyak 4 orang.
sosialisasi dari pemerintah akan pengelolaan air Dimana bila mengacu pada banyaknya
limbah yang baik dan tidak mencemari buangan air limbah domestik untuk jenis
lingkungan sekitarnya, sehingga pemahaman bangunan gandengan dengan rata-rata
dan pengetahuan masyarakat begitu kurang, pengeluaran air limbah sebanyak 150
akibatnya masyarakat seakan cuek dan menjadi liter/org/hari dilihat dalam pemahamannya
kebiasaan buruk sehari-harinya. Kodoatie J.R dan Sjarief R. (2010), maka
Bila melihat pada jumlah bangunan banyaknya air limbah yang dihasilkan oleh
sebanyak pada kelurahan Calaca sebanyak 68 masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh
bangunan dengan jumlah KK 145 dan pada wilayah bantaran sungai tondano yaitu sebanyak
Kelurahan Istiqlal memiliki 87 bangunan dan 205.800 ltr/hari.
198 kk, diasumsikan untuk banyaknya jumlah

Tabel 1. Jumlah Buangan Air Limbah Domestik Yang di Hasilkan

Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah Rata-rata Jumlah Buangan Air Limbah Domestik
Bangunan KK Penduduk air yang di Hasilkan
buangan
(liter/org)

Calaca 68 145 580 150 liter 145 x 4 x 150 = 87.000 ltr

Istiqlal 72 198 792 150 liter 198 x 4 x 150 = 118.800 ltr

Sumber: Analisis Data 2013


Asumsi : tiap rumah tangga terdiri dari 4 orang
 
Dilihat pada tabel diatas bisa Di titik-titik tertentu terdapat beberapa
disimpulkan dengan banyaknya volume air parameter yang melebihi kriteria baku mutu air
limbah domestik yang dihasilkan oleh penduduk Kelas II sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
yang berada dipermukiman wilayah bantaran PP 82/2001.
sungai tondano di kelurahan Calaca dan istiqlal Terlihat bahwa pada parameter e-coli
yang dialiri kesungai tondano mengakibatkan dan T-coli memiliki nilai kandungan yang
terjadinya pencemaran air sungai. Dibuktikan melebihi buku mutu air limbah, bisa
dengan hasil analisis laboratorium menggunakan disimpulkan bahwa masyarakat yang berada di
jasa PT. Water Laboratory Nusantara yang permukiman di wilayah bantaran sungai
merupakan laboratorium yang telah terakreditasi membuang kotoran tinja nya langsung ke sungai,
(KAN LP-433-IDN). Sungai Tondano sehingga kadar kandungan melebihi buku mutu
menunjukkan bahwa pada titik-titik tertentu air limbah domestik. Di mana sumber pencemar
terdapat beberapa parameter yang melebihi utama berasal dari pemukiman penduduk yang
kriteria mutu air Kelas II sebagaimana yang padat, dekat dengan bantaran sungai, pasar
dipersyaratkan dalam PP 82/2001. bersehati dan kompleks pertokoan yang banyak
Dari Hasil analisis laboratorium untuk memproduksi limbah cair domestik, dengan
sampel sungai Tondano yang di lakukan oleh pembuangan ke badan perairan sungai dan
BLH Provinsi Sulawesi Utara, menunjukkan berpotensi merusak, meningkatkan konsentrasi
bahwa terjadi pencemaran air sungai yang mikrobiologi dan bakteri yang menyebabkan
melebihi baku mutu air di lokasi jembatan timbulnya berbagai penyakit.Dilokasi didapati
Megawati. Aliran sungai melewati permukiman masyarakat masih mengunakan kembali air
di Kelurahan Calaca dan Istiqlal, menjadi tempat sungai, yang telah tercemar oleh klorin bebas,
masyarakat membuang air limbah domestiknya. COD, e-coli dan T-coli dan lainnya, dimana

 
298 CYNTHA TENDEAN, SONNY TILAAR & HENDRIEK H. KARONGKONG

 
kualitas air sungai sudah tercemari. Air tersebut kosan/kontrakan, kios, warung makan dan
dipergunakan untuk banyak keperluan seperti meubel.
mencuci, mandi dan sebagainya.

Identifikasi Sarana Prasarana Pengelolaan


Air Limbah
a. Kelurahan Calaca
Sarana dan prasarana air limbah yang
berada di Kelurahan Calaca pada saat ini hanya
berupa drainase, perpipaan, sungai dan
perkarangan rumah yang di mamfaatkan
masyarakat untuk membuang air limbah rumah
tangganya.
Dilihat dari jumlah bangunan yang
berada dikelurahan Calaca, sebanyak 68 jumlah
bangunan yang terdiri dari rumah tinggal, kos-

Gambar 1. Peta Fungsi Bangunan Kelurahan Calaca

Tabel 2. Keterangan Penilaian Sarana dan Prasarana


Keterangan Pembobotan Keterangan Penilaian

Ket Angka Ket Angka

Saluran Drainase 20 Sangat Tidak memenuhi 0-20

Saluran Pipa 20 Tidak Memenuhi 21-40

MCK 20 Cukup 41-60

Septic tank 20 Memenuhi 61-80

IPAL 20 Sangat Memenuhi 81-100

 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERMUKIMAN..  

Jumlah 100 - -

Sumber :Data Analisis 2014

Tabel 3. Jumlah Sarana dan Prasarana yang di kategorikan sangat tidak memenuhi, tidak memeuhi,
cukup, memenuhi dan sangat memenuhi di Kelurahan Calaca

Sangat tidak Sangat Jumlah


Tidak memenuhi Cukup Memenuhi
memenuhi memenuhi keseluruhan

Jumlah 16 26 25 1 0 68

Sumber :Data Analisis2014


Dari hasil analisis tersedianya sarana
dan prasarana, diketahui bahwa terbanyak dilihat
dari penilaian/pembobotan yaitu sebanyak 38%
tidak memenuhi dan terendah dari hasil
presentase yaitu sebanyak 1% memenuhi. Dari
hasil presentase tersebut dapat disimpulkan
bahwa untuk sarana dan prasarana air limbah
domestik yang berada di permukiman wilayah
bantaran sungai tondano di kelurahan Calaca,
belum memadai dilihat dari sarana dan prasarana
yang dimiliki di permukiman wilayah bantaran
sungai tondano, yang masi sangat kurang.

Gambar 2. Peta Penilaian Sarana dan Prasarana Kelurahan Calaca

b. Kelurahan Istiqlal
Sarana dan prasarana air limbah yang rumah yang di mamfaatkan masyarakat untuk
berada di Kelurahan Istiqlal pada saat ini berupa membuang air limbah rumah tangganya.
drainase, perpipaan, sungai dan perkarangan Dilihat dari jumlah bangunan yang
berada dikelurahan Calaca, sebanyak 87

 
300 CYNTHA TENDEAN, SONNY TILAAR & HENDRIEK H. KARONGKONG

 
bangunan yang terdiri dari rumah tinggal, kos- kosan/kontrakan, kios dan warung makan.

Gambar 3.Peta Fungsi Bangunan di Kelurahan Istiqlal


Tabel 4. Jumlah Sarana dan Prasarana yang di kategorikan sangat tidak memenuhi, tidak memeuhi,
cukup, memenuhi dan sangat memenuhi di Kelurahan Istiqlal
Sangat tidak memenuhi Tidak Cukup Memenuhi Sangat Jlh
memenuhi Memenuhi

Jumlah - 8 21 45 13 87

Sumber :Data Analisis 2014

Dari hasil analisis rekapitulasi fungsi bahwa untuk sarana dan prasarana air limbah
bangunan, diketahui bahwa terbanyak dilihat domestik yang berada di permukiman wilayah
dari penilaian/pembobotan yaitu sebanyak 50% bantaran sungai tondano, memadai dilihat dari
dikatan memenuhi dan terendah dari hasil sarana dan prasarana yang dimiliki di
presentase yaitu sebanyak 9% tidak memenuhi. permukiman wilayah bantaran sungai tondano.
Dari hasil presentase tersebut dapat disimpulkan

 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERMUKIMAN..  

Gambar 4.Peta Penilaian Sarana dan Prasarana di Kelurahan Istiqlal

Kondisi Sarana Prasarana bahwa saluran-saluran yang ada tidak


Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) mencukupi daya tampung dari air limbah
1. Kelurahan calaca yang ada dipermukiman,sehingga air limbah
Hasil pengamatan saluran hanya mengalir begitu saja di jalanan ataupun
Pembuangan Air Limbah sendiri (SPAL) pekarangan tetangga, sehingga masyarakat
masyarakat di dapati tidak memiliki saluran berpendapat kondisi drainase di lingkungan
yang permanen karena sebagian mereka kurang baik.
masyarakatnya langsung membuang ke 2. Kelurahan Istiqlal
sungai, adapun masyarakat yang memiliki a. Perpipaan
saluran pembuangan, baik yang langsung Untuk kelurahan Istiqlal sendiri,di
maupun tidak langsung dengan menggunakan dapati bahwa keadaan perpipaan yang ada
pipa buangan yang disalurkan ke sungai. terlihat kurang baik, karena terlihat pipa-pipa
Kondisi ini banyak disebabkan oleh kondisi tersebut mulai berlumut dan dalam kondisi
keuangan yang tidak memadai untuk patah.Sehingga tidak berfungsi dengan baik,
membuat penampungan, dan kondisi rumah masyarakat terkesan membiarkan dan masa
yang berdekatan dengan sungai, bodoh dengan kondisi perpipaan yang buruk.
sehinggajalan pintas yang diambil masyarakat b. Drainase
dengan membuangan air limbah domestik ke Untuk saluran drainase/selokan
aliran sungai. dilokasi tersebut, masyarakat mengeluh
a. Perpipaan bahwa drainase yang ada dipermukiman
Situasi yang sangat burut terjadi mereka tidak bisa menampung air limbah, air
dikelurahan Calaca, banyaknya pipa-pipa limbah mereka hanya merembes ke
dalam keadaan rusak pata/bocor yang permukan, dan akhirnya masyarakat lebih
menyebabkan, terjadi perembesan, memilih membuangnya langsung ke sungai
mengakibatkan semua jenis air limbah dikarenakan selokan sering tersumbat atau
domestik merembes seperti kotoran tinja ikut dipenuhi dengan sampah, sehingga kondisi
keluar dan merembes ke jalan dan drainase di lingkungan mereka kurang baik.
menimbulkan bau yang sangat menyengat Bila dilihat secara jelas bahwa
dan sangat menggangu aktifitas masyarakat Permukiman kumuh yang berada di bantaran
sehingga terkesan kurang baik. Dalam Baku sungai Tondano khusunya di kelurahan
Mutu Air Limbah kepmen LH no 112 tahun calaca dan istiqlal,tidak memenuhi
2003 dalam pasal 8 b, jelas-jelas ditegaskan persyaratan SPAL yang tidak menimbulkan
bahwa setiap penanggung jawab usaha dan masalah pencemaran air permukaan,
atau kegiatan permukiman,rumah pencemaran sumber air minum,kehidupan
makan,perkantoran,perniagaan dan apartemen akuatik,dan gangguan kesehatan
wajib membuat saluran pembuangan air manusia.Namun kenyataanya Masyarakat
limbah domestik tertutup dan kedap air yang berada di Permukiman Kumuh Bantaran
sehingga tidak terjadi perembesan air limbah. Sungai Kelurahan Calaca dan Istiqlal tidak
b. Drainase melakukannya dengan benar, sehingga
Saluran Drainase sebagian tidak mengakibatkan dampak yang tidak baik.Hal
berfungsi sebagaiman mestinya, karena ini sangat mengundang keprihatinan bagi
didapati ada beberapa saluran yang sudah penduduk di daerah bantaran sungai,hal ini
tertutupi sampah-sampah menjadian terjadi karena tidak adanya perhatian
salurannya tersumbat dan tidak bekerja pemerintah dan masyarakatnya yang tidak
dengan baik dan mengakibatkan air limbah mempedulikan dampak yang ada, serta tidak
yang seharusnya mengalir ke saluran-saluran adanya kesadaran masyarakat yang masih
(got) malah tidak berfungsi dengan baik. kurang.
Adapun masyarakat yang mengeluhkan

 
302 CYNTHA TENDEAN, SONNY TILAAR & HENDRIEK H. KARONGKONG

 
Water Treatmen/Septic Tank keluarga, yaitu sebanyak 6.94%.Bagi
1. Kelurahan Calaca sebagian masyarakat yang tidak memiliki
Pada lokasi penelitian permukiman di jamban keluarga, mereka hanya
daerah bantaran sungai Tondano, dari 59 menggunakan jamban tetangga sebagai
sampel hanya 1 sampel yang menyatakan tempat untuk membuang limbah black water,
memiliki tempat penampungan air limbah karena dilokasi tersebut tidak memiliki MCK
domestik yaitu sepictank individu, bisa dilihat umum.
dalam tabel 4.15 Distribusi lokasi
pembuangan pada kelurahan calaca. Sarana IPAL
Dapat disimpulkan sebagian besar Kelurahan Calaca
masyarakat yang bertempat tingal di Lokasi penelitian di Kelurahan
permukiman wilayah bantaran sungai Calaca tidak memiliki sarana IPAL (instalasi
tondano, langsung mengalirkan air limbah pengelolaan air limbah), hal ini lebih
domestiknya khususnya air limbah Black dikarenakan oleh tidak adanya lahan untuk
Water langsung ke sungai, dan teridentifikasi dibangunnya sarana IPAL.
mencemari air sungai, dibuktikan dengan
hasil analisis laboratorium sampel air sungai Kelurahan Istiqlal
tondano pada tabel 4.7 dan 4.8 yang Pada Kelurahan Istiqlal sendiri
menyatakan bahwa parameter e-coli dan T- pemerintah PU telah memprogramkan
coli memiliki nilai kandungan yang melebihi pembangunan IPAL Komunal, pada tahap
buku mutu air limbah. pertama telah direncanakan pembangunan
IPAL Komunal yang dapat melayani ± 25
Kelurahan Istiqlal keluarga yang saat ini sementara dilakukan.
Lokasi penelitian permukiman di Namun musibah banjir yang terjadi di lokasi
daerah bantaran sungai Tondano, sebagian tersebut membuat pekerjaan terganggu.
rumah penduduk memiliki septic tank sebagai Dalam pembangunan sarana IPAL ini,
tempat membuang air limbah (urine dan tinja) masyarakat tidak dibebankan untuk
sebanyak 47.22% dan sebagian penduduk memberikan retribusi kepada pemerintah.
tidak memiliki tempat penampungan air Dengan adanya pembuatan Sarana
limbah domestik (septic tank) sebanyak IPAL Komunal yang dibangun oleh Dinas PU
52.78%. Bisa disimpulkan sebagian Agar IPAL Komunal yang dibangun di
masyarakatnya menyalurkan air limbah black harapkan dapat berfungsi dengan baik dan
water langsung ke sungai, dibuktikan dengan dimanfaatkan oleh masyarakat, maka perlu
hasil analisis lab, yang menyatakan sampel ditinjau kembali konstruksinya serta
air sungai tondano khususnya di lokasi mengatur sistem pemeliharaan dengan
penelitian, tercemari e-coli dan T-coli. melibatkan masyarakat.Untuk menjamin
keberhasilan pengelolaan air limbah domestik
Sarana Jamban / MCK maka pelibatan masyarakat sejak perencanaan
Kelurahan Calaca hingga operasional mutlak harus dilakukan.
Pada kelurahan Calaca ada sebagian
masyarakat yang tidak memiliki jamban Kelembagaan
keluarga, yaitu sebanyak 18.18%.Bagi Pada aspek kelembagaan, Hasil
sebagian masyarakat yang tidak memiliki observasi di lapangan ada 4 lembaga yang
jamban keluarga, mereka menggunakan mengorganisis pengelolaan air limbah
jamban tetangga dan menggunakan MCK domestik di kelurahan calaca dan istiqlal
umum sebagai tempat untuk membuang yaitu:
limbah black water. Kelurahan: Pertama yang dekat dengan
lokasi dan masyarakatnya ialah Kelurahan
Kelurahan Istiqlal yang bertugas memantau dan mengawasi
Pada kelurahan Istiqlal ada sebagian masyarakatnya khususnya diKelurahan
masyarakat yang tidak memiliki jamban Calaca dan Istiqlal dalam mengelola air

 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERMUKIMAN..  

limbah domestik, karena masih didapati pembuanganairlimbah


masyarakatnya membuang air limbahnya di domestiksepertigot/saluran drainase/saluran
sungai dan tidak memiliki septic tank/ tempat perpipaan dibiayaioleh pemerintah
penampungan air limbah. daerah,masyarakat tinggal memakai kecuali
Kecamatan: Kurang mampu mengawasi dan saluran pipa dan
mengarahkan masyarakatnya dan jambankeluargasebagianbesar
bawahannya di Kelurahan-Kelurahan yang atasbiayasendirimeskipunada
ada, karena didapati masih ada masyarakat jugabantuandaripemerintah seperti
yang berada di kelurahan Calaca dan Istiqlal pembuatan MCK umum lewat PNPM
tidak memiliki tempat pembuangan dan melaluipemerintah daerah di kelurahan
pengolahan air limbah domestik, sehingga calaca lingkungan 3, ada juga sarana septic
masyarakatnya membuang air limbah tank individual yang dibangun dengan
domestiknya langsung ke sungai sehingga menggunakan biaya sendiri. Untuk retribusi
teridentifikasi mencemari sungai. penyedotan kakus/tinja diukur berdasarkan
Dinas Kesehatan dan BLH: Memiliki tugas jumlah volume kakus/tinja yang di sedot,
yaitu, untuk merencanakan dan melaksanakan dan untuk penyedotan tinja bagi keluarga
pembinaan kesehatan lingkungan yang tidak mampu ditetapkan sejumlah
permukiman, serta mengawasi, khususnya di Rp.500.000,- menurut PERDA Kota manado
Kelurahan Calaca dan Istiqlal. Dikatakan Nomor 3 Tahun 2011 tentang retribusi
kurang baik, karena masyarakatnya masih penyediaan dan penyedotan kakus pada
mengkonsumsi kembali air sungai yang pasal 90 ayat 2. Untuk pembuatan dan
sudah teridentifikasi mengalami pelaksanaan IPALkomunal yangberadadi
pencemaran.Dinas kesehaatan gagal dalam Kelurahan Istiqlal pembiayaannyamurni dari
membina dan mensosialisasikan tentang pemerintah. Hasil observasi dan kusioner
dampak dari kurangnya perhatian masyarakat dari beberapa masyarakat yang
dalam membuang air limbah domestiknya ke menggunakan/memiliki septic tank, pada
tempat yang bukan pada tempatnya yaitu umumnya menjawab biaya penyedotan tinja
sungai dan lingkungan tempat mereka tingal. pada kisaran Rp. 500.000 – 1.000.000 jt.
Lebih parahnya lagi masyarakat disana masih
menggunakan air sungai yang teridentifikasi Kebijakan (Hukum dan Peraturan)
tercemar, dengan menggunakan air sungai Keberhasilan jasa sanitasi sangat di
sebagai sumber air bersih untuk mandi, pengaruhi oleh kebijakan pemerintah, baik
mencuci pakaian, perlengkapan dapur dan dari tingkat pusat maupun daerah.Untuk
WC. mencapai penatalaksanaan air limbah
Namun demikian terdapat beberapa domestik yang lebih baik diperlukan
permasalahan terkait dengan pelaksanaan perhatian terhadap tiap-tiap bagian
tugass pokok dan fungsi yaitu: penatalaksanaan tentunya dengan
Terjadinya tumpang tindih dalam perencanaan dan pengembangan program,
pelaksanaan tugas oleh karena itu perlu dikaji perancangan, pembangunan, operasional dan
lagi tupoksi masing-masing instansi serta pemeliharaan dan tentunya dengan
diperlukan penguatan koordinasi antara pemantauan.
instansi yang memiliki tupoksi terkait air Kerangka perundangan dan peraturan
limbah domestik karena dalam pengadaan yang jelas harus dirancang untuk mendorong
layanan pengelolaan air limbah domestik proses pelaksanaan ini dapat diatur dengan
akan menyangkut pengadaan infrastruktur, baik. Sejauh ini tidak ada perundangan
pengawasan air limbah buangan serta dampak khusus yang mengatur penatalaksanaan
terhadap kesehatan dan social terhadap limbah domestik kota karena sebagian besar
masyarakat. peraturan ditetapkan untuk perlindungan
lingkungan dan kesehatan lingkungan, bukan
Aspek Pembiayaan penatalaksanaan air limbah.
Sebagianbesarsarana

 
304 CYNTHA TENDEAN, SONNY TILAAR & HENDRIEK H. KARONGKONG

 
Di tingkat daerah (Kota Manado) Dinas Kesehatan saat ini mengintegrasikan
hingga saat ini belum ada peraturan yang dengan pengelolaan air limbah domestik.
mengatur pengelolaan air limbah rumah Adapun kebijakan-kebijakan yang
tangga.Padahal aspek hukum dan peraturan di ada, yang bisa menjadi acuan ataupun
identifikasikan sebagai salah satu aspek yang pedoman bagi pemerintah dan masyarakat
perlu di dorong untuk menciptakan dalam menangani air limbah domestik,
lingkungan yang mendukung perbaikan dan dimana kebijakan-kebijan yang ada ini tidak
pengelolaan limbah cair domestik yang dapat terlaksana sebagaimana mestinya.Hal ini
menciptakan lingkungan yang bersih dan dikarenakan masih terdapatnya masyarakat
sehat.Kondisi ini menyebabkan masyarakat yang tidak/kurang tahu terhadap peraturan
kurang memperhatiakn dan tidak pengelolaan air limbah domestik.Dengan
mempedulikannya, Padahal resiko demikian penting untuk membekali
pencemaran air akibat air limbah domestik masyarakat lewat sosialisasi peraturan
cukup besar seiring dengan pertambahan pengelolaan air limbah domestik, serta
jumlah penduduk.Oleh karena itu program penting dilakukan penegakan hukum lewat
penyehatan lingkungan yang melekat pada pemberlakuan sanksi tegas bagi setiap
pelanggarnya.

 
Sabua Vol.6, No.3: 293 - 306 November 2014 ISSN 2085-7020

HASIL PENELITIAN
 
Kesimpulan kategorikan tidak memenuhi
Dari hasil pembahasan dan analisis sebanyak 1%.
serta merujuk pada tujuan penelitianmaka • Pembiayaan: Tidak ada retribusi yang
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai di tanggungkan kepada masyarakat
berikut : dalam pembangunan IPAL yang
1. Cara masyarakat membuang air berada di kelurahan Istiqlal,
limbah domestik pembiayaan murni dari pemerintah.
Cara masyarakat membuang air • Kelembagaan: Dari aspek lembaga
limbah domestiknya, untuk jenis limbahGrey yang mengorganisir pengelolaan air
water (air limbah cucian pakaian, kamar limbah domestik di Kelurahan Calaca
mandi dan dapur), mereka menyalurkan dan Istiqlal tidak berperan penuh
melalui pipa sebanyak 13.55%, 20.33%, dan dalam tupoksinya, serta terjadi
49.15% pada kelurahan calaca dan untuk tumpang tindih tugas dan fungsi, serta
kelurahan istiqlal 27.78%, 19.44% dan program-program yang ada tidak
51.39%. Masyarakat yang menyalurkan terlaksana dengan baik.
melalui drainase yaitu 20.33%, 32.20,% dan • Kebijakan: Di pihak pemerintah
32.20% pada kelurahan calaca, dan untuk ditemukan belum adanya peraturan
kelurahan istiqlal 43.05%, 56.28% dan daerah yang mengatur tentang
38.89%. Dan yang membuang air limbah pengelolaan air limbah domestik,
domestiknya langsung kesungai, untuk selain itu untuk peraturan dan
kelurahan calaca 66.10%, 47.45% dan 8.47% kebijakan dari pemerintah pusat tidak
dan untuk kelurahan Istiqlal 29.17%, 15.78% terlaksana dengan baik.
dan 9.72%. Untuk jenis limbah Black Water
(Urine dan Tinja), masyarakat yang DAFTAR PUSTAKA
menyalurkan melalui pipa langsung ke sungai Ginting M, Rina. 2006. Hubungan Tingkat
sebanyak 62.71% pada kelurahan calaca dan Resiko Pencemaran Terhadap Kualitas
untuk kelurahan istiqlal 47.22%, dan yang Air Sumur Gali Di Kelurahan Martubung
menyalurkan melalui kloset langsung Kecamatan Medan Labuhan.Skripsi.
mengalir ke sungai sebanyak 35.59% untuk Universitas Sumatera Utara.
kelurahan calaca, dan pada kelurahan istiqlal Kodoatie J.R dan Sjarief R.2010.Tata Ruang
sebanyak 8.33%. Dan yang menggunakan Air. Penerbit Andi, Yogyakarta.
septic tank individu pada kelurahan calaca Nurarif,Muhamad. 2008. Pengelolaan Air
sebanyak 1.69% dan pada kelurahan istiqlal Limbah Domectik (studi kasus Dikota
sebanyak 44.44%. Praya Kabupaten Lombok
2. Sistem pengelolaan air limbah Tengah).Tesis.Universitas Diponegoro
domestik di Permukiman Wilayah Semarang.
Bantaran Sungai di kelurahan Calaca Putro, J.D. 2011.Penataan Kawasan Kumuh
dan Istiqlal: Pinggiran Sungai Di Kecamatan Sungai
• Sarana dan Prasarana : pada Raya. Jurnal Teknik Sipil Untan.11: 19-
kelurahan Calaca dari hasil 34.
presentase terbanyak yaitu tidak Sasongko, A. L. 2006.Kontribusi Air Limbah
memenuhi 38% dan yang tersendah Domestik Penduduk di Sekitar Sungai
dikategorikan memenuhi sebanyak Tuk Terhadap Kualitas Air Sungai
1%. Pada kelurahan Istiqlal dari hasil Kaligarang Serta Upaya Penanganannya
presentase terbanyak yaitu memenuhi (studi kasus kelurahan sampangan dan
sebanyak 50% dan terenda di bendan ngisor Kecamatan gajah mungkur

@Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)


Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik – Universitas Sam Ratulangi Manado
November 2014
306 CYNTHA TENDEAN, SONNY TILAAR & HENDRIEK H. KARONGKONG

 
kota semarang).Tesis.Universitas
Diponogoro Semarang.
Tarigan, P. S. P. 2008. Hubungan Kerentanan
Kondisi Fisik, Sanitasi Dasar Rumah dan
Tingkat Risiko Lokasi Permukiman
Penduduk Dengan Riwat Penyakit
Berbasis Lingkungan di Kelurahan Bidara
Cina, Jakarta Timur.Tahun
2008.Skripsi.Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai