Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 4 BAUBAU


MataPelajaran : KIMIA
Kelas/Semester :X/1
AlokasiWaktu : 2 X 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Kompetensi Spriritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotongroyong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Ketrampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Memahami cara penulisan - Menjelaskan pengertian konfigurasi elektron.
konfigurasi elektron dan pola - Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan tingkat energi pada kulit
konfigurasi elektron terluar untuk elektron.
- Menentukan jumlah elektron valensi.
setiap golongan dalam tabel
- Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan tingkat energi pada sub
periodik. kulit elektron.
- Menjelaskan pengertian bilangan kuantum
4.3 Menentukan letak suatu unsur - Menuliskan 4 macam bilangan kuantum
dalam tabel periodik dan sifat- - Menggambarkan bentuk orbital s dan orbital p
sifatnya berdasarkan konfigurasi - Membedakan fungsi dari masing-masing bilangan kuantum
electron - Menentukan hubungan nilai bilangan kuantum yang satu dengan
yang lainnya
- Menentukan bilangan kuantum untuk elektron terakhir suatu unsur /
ion berdasarkan nomor atomnya
- Menjelaskan perkembangan sistim periodik mulai dari zaman
Lavoisier sampai sistim periodik modern
- Menentukan blok unsur berdasarkan nomor atomnya.
- Menentukan perioda dan golongan suatu unsur dalam sistim
periodik.
- Mengidentifikasi letak suatu unsur berdasarkan nomor atomnya.
- Memperkirakan konfigurasi elektron suatu ion berdasarkan nomor
atom unsurnya.
- Memperkirakan perioda dan golongan suatu unsur berdasarkan
bilangan kuantumnya.
Pertemuan I

C. Materi Pembelajaran
- Konfigurasi elektron dan diagram orbital
- Bilangan kuantum dan bentuk orbital

D. KegiatanPembelajaran
Pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif STAD yang
menggunakan metode ceramah, kerja kelompok dan diskusi.

- Kegiatan Pendahuluan
- Guru menyampaikan salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa
- Appersepsi
- Guru memberikan pertanyaan cara menentukan jumlah elektron, proton dan neutron
dalam suatu unsur.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
- Guru membagi kelompok.
- Guru meyampaikan tahapan pembelajaran dan cara mengisi / menjawab pertanyaan
pada LKS.
- Kegiatan Inti
- Guru mengarahkan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya.
- Guru menyampaikan informasi tentang konfigurasi elektron, diagram orbital dan bilangan
kuatum.
- Guru membagikan LKS
- Siswa secara berkelompok mengkaji literatur
- Siswa mengisi / menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS
- Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya secara bergantian.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban
diberikan
- Guru memberikan penguatan / kesimpulan terhadap jawaban yang diberikan

- Kegiatan Penutup
- Membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dibahas
- Menyampaikan informasi tentang materi pelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan II

C. Materi Pembelajaran
- Hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik
- Hubungan konfigurasi elektron dengan bilangan kuantum
- Hubungan bilangan kuantum dengan letak unsur dalam tabel periodik

D. KegiatanPembelajaran
Pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif STAD yang
menggunakan metode ceramah, kerja kelompok dan diskusi.

- Kegiatan Pendahuluan
- Guru menyampaikan salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa
- Appersepsi
- Guru memberikan pertanyaan tentang cara membuat konfigurasi elektron dan
menentukan bilangan kuantum berdasarkan nomor atom suatu unsur
- Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Guru membagi kelompok.
- Guru meyampaikan tahapan pembelajaran dan cara mengisi / menjawab pertanyaan
pada LKS.

- Kegiatan Inti
- Guru mengarahkan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya.
- Guru menyampaikan informasi tentang hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur
dalam tabel periodik, hubungan konfigurasi elektron dengan bilangan kuantum serta
hubungan bilangan kuantum dengan letak unsur dalam tabel periodik.
- Guru membagikan LKS
- Siswa secara berkelompok mengkaji literatur
- Siswa mengisi / menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS
- Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya secara bergantian.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk menanggapi jawaban
diberikan
- Guru memberikan penguatan / kesimpulan terhadap jawaban yang diberikan

- Kegiatan Penutup
- Membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dibahas
- Menyampaikan informasi tentang materi pelajaran pada pertemuan berikutnya.

E. Tehnik Penilaian
1.Tes tertulis (LKS)
2. Tes praktek / kinerja

F. Media / Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/alat : LKS dan Power Point
2. Bahan : -
3. Sumber Belajar : Buku pegangan Kimia jilid 1 dan buku penunjang yang relevan

Mengetahui Baubau, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. ARIF, M.Pd FADLY R. S.Pd


NIP. 196012311980031078 NIP. 198002252007011007

Lampiran 1
Ringkasan Materi
Pertemuan Pertama

A. Konfigurasi elektron dan elektron Valensi


Konfigurasi elektron menggambarkan cara pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada kulit atom.
Konfigurasi elektron dapat dituliskan dalam 2 cara yaitu :
1. Menggunakan kulit
2. Menggunakan subkulit
Pengisian elektron pada kulit-kulit atom mempunyai aturan sebagai berikut:
a. Jumlah elektron maksimum pada kulit adalah 2 (n)2 , dengan n = nomor kulit
- Kulit K (n = 1) jumlah elektron maksimumnya = 2
- Kulit K (n = 2) jumlah elektron maksimumnya = 8
- Kulit K (n = 3) jumlah elektron maksimumnya = 18
- Kulit K (n = 4) jumlah elektron maksimumnya = 32
b. Jumlah elektron maksimum pada kulit terluar adalah 8. Jumlah elektron terluar disebut elektron
valensi. Dalam suatu konfigurasi elektron nomor kulit tertinggi menunjukkan periodanya sedangkan
banyaknya elektron valensi menunjukkan golongannya.
Pengisian elektron pada subkulit / orbital mengikuti aturan :
a. Aufbau
Elektron akan mengisi orbital yang tingkat energi lebih rendah dahulu , kemudian mengisi orbital yang
tingkat energinya lebih tinggi.

Urutannya menjadi : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s , dan seterusnya


Jumlah elektron maksimum pada:
sub kulit s = 2
sub kulit p = 6
sub kulit d = 10
sub kulit f = 14
Sehingga penulisan konfigurasi elektron menurut Aufbau akan menjadi :
1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f14 , dst.

b. Hund
Pada pengisian orbital-orbital yang setingkat, elektron-elektron tidak membentuk pasangan lebih
dahulu sebelum masing-masing orbital setingkat terisi sebuah elektron dengan arah spin yang sama.
(ke atas). Contoh

c. Pauli
Pauli menyatakan bahwa dalam satu atom tidak mungkin ada dua elektron yang mempunyai keempat
bilangan kuantum sama. Misal, 2 elektron yang menempati subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum akan
mempunyai nilai yang sama yaitu (n = 1, l = 0, m = 0). Tetapi bilangan kuantum yang terakhir, yaitu
bilangan kuantum spin(s) akan mempunyai nilai berbeda yaitu + ½ dan – ½

Penyimpangan Aturan Aufbau

Pada subkulit d dikarenakan orbital yang setengah penuh (d 5 ) atau penuh (d10) bersifat lebih stabil,
dibandingkan dengan orbital yang hampir setengah penuh (d4) atau hampir penuh (d9). Lihat beberapa
contoh berikut :

B. Bilangan Kuantum
Posisi / Kedudukan elektron dalam suatu orbital ditentukan oleh 4 macam bilangan kuatum yaitu :
- Bilangan Kuantum Utama ( n )
- Bilangan Kuantum Azimuth (l )
- Bilangan Kuantum Magnetik ( m )
- Bilangan Kuantum Spin ( s )
1. Bilangan Kuantum utama ( n )
Menyatakan tingkat energi elektron pada kulit / orbital. Mempunyai nilai 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7.
Semakin besar nilai n semakin jauh dari inti atom dan semakin besar energinya.
2. Bilangan Kuantum Azimuth (l )
menyatakan tingkat energi elektron pada subkulit, yang dilambangkan dengan s, p, d, f.
sharp (s), principal (p), diffuse (d), dan fundamental (f)
Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0
Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1
Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2
Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3
Hubungan antara harga n dengan l adalah :harga l mulai dari 0 sampai dengan n - 1.
3. Bilangan Kuantum magnetik ( m )
Menunjukkan arah / bentuk orbital elektron
Menyatakan jumlah orbital pada subkulit elektron.
Memiliki nilai negatif, nol, dan positif.
Secara matematika harga m dapat ditulis mulai dari - l sampai dengan + l.
4. Bilangan Kuantumspin
Menyatakan arah perputaran elektron pada sumbunya.
Memiliki harga = +½ atau – ½
Berdasarkan kesepakatan, untuk elektron pertama di dalam orbital harga spinnya = +½

Pertemuan Kedua

C. Sistim Periodik

Untuk memudahkan mempelajari sifat-sifat unsur perlu adanya suatu sistem klasifikasi unsur yang baik
berdasarkan pada persamaan sifat-sifatnya. Klasifikasi unsur mengalami perkembangan
1. Sistem Triade oleh Dobereiner (tahun 1829)
Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifatnya, ternyata tiap kelompok terdiri atas tiga
unsur yang disebut Triade. Apabila unsur-unsur satu triade disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, ternyata
massa unsur yang kedua merupakan rata-rata dari massa unsur pertama dan ketiga. Contoh
Triade Massa Atom Triade Massa Atom Triade Massa Atom
Li 6,29 Ca 40,08 Cl 35,45
Na 22,99 Sr 87,62 Br 79,90
K 39,10 Ba 137,33 I 126,90

Kelemahan dari sistem pengelompokkan ini adalah kenyataan bahwa di alam, unsur yang sifatnya mirip bukan hanya
3 (tiga).

2. Sistem Oktaf Newland (1864)


Dalam sistem pengelompokkan ini, unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Bila
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur ke-1 akan mirip dengan sifat
unsur ke-8 . Karena adanya pengulangan kemiripan sifat setiap 8 unsur tersebut, maka sistem pengelompokkan ini
biasa dikenal dengan sebutan Hukum Oktaf Newlands.
Daftar oktaf Newlands

1. H 2. Li 3. Be 4. B 5.C 6.N 7. O
8. F 9. Na 10.Mg 11.Al 12.Si 13.P 14. S
15. Cl 16. K 17.Ca 18.Ti 19.Cr 20.Mn 21. Fe
22. Co &Ni 23. Cu 24.Zn 25.Y 26.In 27.As 28. Se

Kelemahan pengelompokkan ini adalah :


Pengulangan sifat dari setiap 8 unsur itu hanya cocok untuk unsur-unsur yang memiliki massa atom kecil.

3. Sistem Periodik Mendeleev (1869)


Unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang
secara periodik Mendeleyev membuat suatu daftar periodik unsur yang disusun menurut kenaikan massa atom
relatifnya yang disusun dalam lajur horizontal yang disebut periode. Unsur-unsur yang mempunyai persamaan sifat
ditempatkan dalam lajur vertikal yang disebut golongan. Pada tabel system periodic ini ada beberapa tempat yang
kosong untuk tempat unsur yang belum ditemukan namun sudah diramalkan sifat-sifatnya. Ketika unsur yang
diramalkan itu ditemukan ternyata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleyev.
Kelemahan yang terdapat pada hukum periodik Mendeleyev adalah adanya unsur dengan massa atom
relatif lebih besar terletak di depan unsur yang memiliki massa atom relatif lebih kecil.
4. Sistem Periodik Modern (Henry G. Moseley, 1914)
Sistem periodik modern merupakan hasil modifikasi dari sistem periodik Mendeleyef. Pengelompokkan
unsur dalam sistem periodik moderen ini tidak lagi berdasarkan kenaikan massa atom sebagaimana pada sistem
pengelompokkan sebelumnya, tetapi unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. System periodic
modern terdiri dari Golongan dan Periode.
Golongan adalah lajur vertikal dalam sistem periodik yang disusun berdasarkan kemiripan sifat kimia.
Golongan terdiri atas :
1. Golongan A atau golongan unsur-unsur utama terdiri dari :Golongan IA (Alkali), Golongan IIA (Alkali tanah),
Golongan IIIA, Golongan IVA, Golongan VA, Golongan VIA (Kalkogen), golongan VIIA (halogen), golongan
VIIIA (gas mulia)
2. Golongan B atau golongan unsur-unsur transisi terdiri atas :Golongan IB sampai VIIIB. Pada golongan IIIB
periode 6, terdapat deret Lantanida dan pada golongan IIIB periode 7 terdapat deret Aktinida. Lantanida dan
aktinida disebut juga Unsur Transisi Dalam.
Periode adalah lajur horizontal dalam sistem periodik yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.
Periode dalam sistem periodik moderen terdiri dari tujuh periode yaitu periode 1, 2, 3 disebut periode
pendek, periode 4,5,6 disebut periode panjang dan periode 7 disebut periode tak lengkap.

Berdasarkan konfigurasi elektronnya unsur-unsur dalam sistim periodik terbagi menjadi 4 Blok,yaitu :
1. Blok s yaitu unsur yang konfigurasi elektronnya berakhir pada sub kulit s
2. Blok p yaitu unsur yang konfigurasi elektronnya berakhir pada sub kulit p
3. Blok d yaitu unsur yang konfigurasi elektronnya berakhir pada sub kulit d
4. Blok f yaitu unsur yang konfigurasi elektronnya berakhir pada sub kulit f
Blok s dan p dinyatakan sebagi unsur gol. A (Utama) sedangkan Blok d dinyatakan sebagi unsur gol. B
(Transisi)

Menentukan Elektron Valensi


 Yang tergolong unsur blok s, elek. valensinya = jumlah elek. pada sub kulit s terakhir.
 Yang tergolong unsur blok p, elek. valensinya = jumlah elek. pada sub kulit s terakhir + sub kulit p.
 Yang tergolong unsur blok d, elek. valensinya = jumlah elek. pada sub kulit s terakhir + sub kulit d. Jika
jumlah :
(s+d) = 3, 4, 5, 6, 7 Dinyatakan sebagai gol. III B, IV B, V B, VI B, dan VII B.
(s+d) = 8, 9, 10. Dinyatakan sebagai gol. VIII B
(s+d) = 11. Dinyatakan sebagai gol. I B
(s+d) = 12. Dinyatakan sebagai gol. II B
Hubungan Konfigurasi Elektron Dengan Sistem Periodik
Sistim periodik moderen terbagi 2 yaitu ;Yang Mendatar atau Baris dinamakan periode dan Yang
Menurun atau Kolom dinamakan golongan. Periode suatu unsur = nomor kulit tertinggi pada
konfigurasi elektronnya (bukan terakhir) sedangkan Golongan suatu unsur = jumlah elektron
valensinya

Lampiran 2
LKS PERTEMUAN PERTAMA

Kelompok : . . . . . . Kelas : X-MIPA- LKS NON PERCOBAAN


Pertemuan Pertama
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Point Tolal = 110
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Point Yang diperoleh = . . . . . . .

I. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menjelaskan konfigurasi - Menjelaskan pengertian konfigurasi elektron.
elektron dan pola konfigurasi - Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan tingkat energi pada kulit
elektron terluar untuk setiap elektron.
- Menentukan jumlah elektron valensi.
golongan dalam tabel periodik.
- Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan tingkat energi pada sub
kulit elektron.
4.3 Menentukan letak suatu - Menjelaskan pengertian bilangan kuantum
unsur dalam tabel periodik - Menuliskan 4 macam bilangan kuantum
berdasarkan konfigurasi - Menggambarkan bentuk orbital s dan orbital p
elektron - Membedakan fungsi dari masing-masing bilangan kuantum
- Menentukan hubungan nilai bilangan kuantum yang satu dengan
yang lainnya
- Menentukan bilangan kuantum untuk elektron terakhir suatu unsur /
ion berdasarkan nomor atomnya

II. Ringkasan Materi


A. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan cara pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada kulit atom.
Pengisian elektron pada kulit-kulit atom mempunyai aturan sebagai berikut:
a. Jumlah elektron maksimum pada kulit adalah 2(n) 2 dikenal sebagai aturan Pauli. n =nomor kulit,
maka :
- Kulit K (1) elektron maksimum = 2
- Kulit L (2) elektron maksimumnya = 8
- Kulit M (3) elektron maksimumnya= 18
- Kulit N (4) elektron maksimumnya = 32
b. Jumlah maksimum pada kulit terluar adalah 8.
c. Jumlah elektron dikulit terluar disebut elektron valensi.

Pengisian elektron dalam orbital-orbital / sub kulitmengikuti aturan aturan berikut :


1. Prinsip Aufbau
2. Aturan Hund
3. Larangan Pauli
1. Prinsip Aufbau
Elektron akan mengisi orbital yang tingkat energi lebih
rendah dahulu , kemudian mengisi orbital yang tingkat
energinya lebih tinggi. (perhatikan diagram disamping)
Urutannya :
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s , dan seterusnya
Sub kulit s , maksimum ditempati 2 elekron
Sub kulit p , maksimum ditempati 6 elekron
Sub kulit d , maksimum ditempati 10 elekron
Sub kulit f , maksimum ditempati 14 elekron
Sehingga menjadi :
1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 , dan
seterusnya

2. Aturan Hund
Pada pengisian elektron pada orbital yang setingkat, elektron-elektron tidak membentuk pasangan lebih dahulu
sebelum masing-masing orbital setingkat terisi sebuah elektron dengan arah spin yang sama. (ke atas)

3. Larangan Pauli
Pauli menyatakan bahwa dalam satu atom tidak mungkin ada dua elektron yang mempunyai keempat bilangan
kuantum sama

B. Hubungan Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum


Konfigurasi elektron menggambarkan susunan elektron dalam suatu unsur / ion, sedangkan bilangan kuantum
menyatakan kedudukan / posisi suatu elektron.
Lambang Jumlah Bil. Kuantum Elek. Terakhir
Konfigurasi elektron (sesuai sub kulit)
Unsur Elektron n l m s

12 Mg 12 1s2
2s 2
2p6
3s 2
3 0 0 - ½
❑ +
19 K
18 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 6
3 1 +1 - ½

24 Cr
24 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 2 4
3 2 +1 + ½

C. Bacalah Petunjuk Berikut


1. Jawablah pertanyaan berikut dengan mengikuti petunjuk yang telah ditentukan.
2. Gunakan literatur/bahan bacaan yang lain untuk menjawab pertanyaan tersebut.
3. Tulislah dengan rapi (Kerapian Tulisan termasuk salah satu bentuk penilaian)

1. (point 5) Jelaskan pengertian konfigurasi elektron


. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. (point 18) Dengan menggunakan cara penulisan konfigurasi elektron sesuai tingkat energi pada kulit, lengkapilah
tabel berikut :

Kulit Jumlah Elekt.


Lambang Jumlah
Valensi
Unsur / Ion Elektron
K L M N O

13A 13 2 8 3 3

18B 8 8

20C 8

33D 18

37E 37 1 1

53F 7

12 G+ 2 8
❑ +
19H

9 I– 8
❑ –2
16 J

3. (point 24) Dengan menggunakan cara penulisan konfigurasi elektron sesuai tingkat energi pada sub kulit,
lengkapilah tabel berikut :

Lambang Jumlah
Konfigurasi Elektron
Unsur / Ion elektron

13A 13 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1

19B

22C

27D 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 7

30E

33F 33

36G

38H 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2

41I
❑ +2
12K 10
❑ +
19 L

7M –3
10

16 N
–2

4. (point 5) Jelaskan pengertian bilangan kuantum


. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. (point 12) Tuliskan 4 macam bilangan kuantum dan jelaskan fungsinya masing-masing
1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6. (point 12) Gambarkan bentuk orbital S , Px , Py dan Py


Bentuk orbital S Bentuk orbital Px

Bentuk orbital Py Bentuk orbital Z

7. (point 10) Lengkapi tabel berikut dengan memperhatikan hubungan yang benar antara nilai bilangan kuantum
yang satu dengan yang lainnya

Bil. Kuantum
No.
n l m s
1 3 2 –1  – ½
2 3 1 –1  + ½
3 4  2     
4  4   0   – ½
5   2    + ½ 
6 2    +1  
7       + ½ 
8 4 +2
9 2
10 3
11 +½
12 –½

8. (point 14) Perhatikan nilai ke 4 bilangan kuantum pada tabel berikut ini, Berikan alasan jika hubungan antara
nilai-nilai bilangan kuantum tersebut salah

Bil. Kuantum
No. Alasannya
n l m s
1 3 2 –3  – ½ Bil. kuantum m seharusnya dari – l sampai + l
2 2 3 +1  – ½ Bil. Kuantum l seharusnya 0 sampai n - 1
3  4 3  0  0
4  3 3  –1  – ½
5  2 0  –1  + ½
6  4  2 –2  + ½ Benar
7 5  3 –1  – ½
8 5 2 –3  + ½
9 3 4 –1  0
10 2 2 –3 0

9. (point 22) Perhatikan nilai ke 4 bilangan kuantum pada tabel berikut ini, Berikan alasan jika hubungan antara
nilai-nilai bilangan kuantum tersebut salah

Bilangan Kuantum
Lambang
Konfigurasi Elektron Elektron Terakhir
Unsur / Ion
n l m s

13 A 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1 3 1+1 +½

19 B 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1 4 0

22 C 2 –1

27 D 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 7 3 -½

30 E +2

33 F

36 G 4 -½

38 H 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 2 10
4p 5s
6 2
5

41 I

12 X+ 2 2

19 Y+ 1

16 Z –2 -½

Lampiran 3
LKS PERTEMUAN KEDUA

Kelompok : . . . . . . Kelas : X-MIPA- LKS NON PERCOBAAN

Sistim Periodik serta Hubungannya dengan Konfigurasi


1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Elektron dan Bilangan Kuantum
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Point Total =
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Point Yang diperoleh = . . . . . . .

I. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menjelaskan konfigurasi - Menjelaskan perkembangan sistim periodik mulai dari zaman
elektron dan pola konfigurasi Lavoisier sampai sistim periodik modern
elektron terluar untuk setiap - Menentukan blok unsur berdasarkan nomor atomnya.
golongan dalam tabel periodik. - Menentukan perioda dan golongan suatu unsur dalam sistim
periodik.
- Mengidentifikasi letak suatu unsur berdasarkan nomor atomnya.
4.3 Menentukan letak suatu
- Memperkirakan konfigurasi elektron suatu ion berdasarkan nomor
unsur dalam tabel periodik atom unsurnya.
berdasarkan konfigurasi - Memperkirakan perioda dan golongan suatu unsur berdasarkan
elektron bilangan kuantumnya.

II. Ringkasan Materi


C. Sistim Periodik

Untuk memudahkan mempelajari unsur-unsur perlu adanya suatu sistem klasifikasi unsur yang baik
berdasarkan pada persamaan sifat-sifatnya. Perkembangan klasifikasi unsur adalah sebagai berikut :
1. Lavoisier mengelompokkan unsur atas unsur logam dan bukan logam,
2. Dobereiner (1817) mengelompokkan unsur berdasarkan massa atom relatifnya, yang dikenal dengan
Triade.
3. Newlands (1863) mengusulkan hukum oktaf.
4. Meyer (Jerman) dan Mendeleyev (Rusia) pada tahun 1869 menemukan hubungan yang lebih jelas
antara sifat unsur dan massa atom.
Henry Moseley (1909) menyusun daftar unsur berdasarkan nomor atomnya (Sistim Periodik Moderen),
ternyata bahwa urutan ini identik dengan daftar unsur Mendeleyev.
Sistim periodik moderen terbagi 2 yaitu :
1. Yang Mendatar atau Baris dinamakan periode
2. Yang Menurun atau Kolom dinamakan golongan
Periode suatu unsur = nomor kulit tertinggi pada konfigurasi elektronnya (bukan terakhir)
Golongan suatu unsur = jumlah elektron valensinya.

Menentukan Elektron Valensi


 Yang tergolong unsur blok s, elek. valensinya = jumlah elek. pada sub kulit s terakhir.
 Yang tergolong unsur blok p, elek. valensinya = jumlah elek. pada sub kulit s terakhir + sub kulit p.
 Yang tergolong unsur blok d, elek. valensinya = jumlah elek. pada sub kulit s terakhir + sub kulit d.
Jika jumlah :
(s+d) = 3, 4, 5, 6, 7 Dinyatakan sebagai gol. III B, IV B, V B, VI B, dan VII B.
(s+d) = 8, 9, 10. Dinyatakan sebagai gol. VIII B
(s+d) = 11. Dinyatakan sebagai gol. I B
(s+d) = 12. Dinyatakan sebagai gol. II B

III. Bacalah Petunjuk Berikut


1. Jawablah pertanyaan berikut dengan mengikuti petunjuk yang telah ditentukan.
2. Gunakan literatur/bahan bacaan yang lain untuk menjawab pertanyaan tersebut.
3. Tulislah dengan rapi (Kerapian Tulisan termasuk salah satu bentuk penilaian)

1. (point 5) Sistim periodik atau pengelompokkan unsur mengalami perkembangan dari zaman Lavoisier sampai
sistim periodik modern. Tuliskan perkembangan sistim periodik dari zaman Lavoisier sampai sistim periodik
modern.
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. (point 8) Tuliskan 2 contoh kelompok unsur yang dalam triad Dobreiner.


1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. (point 8) Tuliskan 2 contoh kelompok unsur yang sesuai hukum oktaf Newlands.
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. (point 10) Jelaskan perbedaan dasar penyusunan sistim periodik Mendeleyef dengan sistim periodik modern.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. (point 24) Dengan menggunakan cara penulisan konfigurasi elektron sesuai tingkat energi pada sub kulit,
lengkapilah tabel berikut :
Bilangan Kuantum Jum.
Pe
Lambang Elektron Terakhir Elekt. Go
riod
Unsur / Konfigurasi Elektron Valen longan
a
Ion si
n l m s

13A 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1 3 1+1 +½ 3 3 III A

19B 4 0 IA

22C 2 –1 4 IV B

27D 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 2 7
3 -½

30E +2 4

33F 4

36G 4 -½ VIII A

38H 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 2 10
4p 5s
6 2
5 2

41I 5 VB

12X+ 2 2

19Y+ 1

16Z –2 -½

6. (point 28) Dengan menggunakan hubungan antara bilangan kuantum , konfigurasi elektron dan sistim periodik,
lengkapilah tabel berikut :

Bilangan Kuantum Golon Unsur


Konfigurasi elektron Perioda
NO Elektron Terakhir gan Blok
n l m s
1 2 1+ 1 -½ 2 P
2 3 0 0 -½ II A
3 3 1 0 +½ 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 2
4 3 2 +1 +½ 4 VI B
5 3 2 –1 -½ VIII B
6 3 2 0 -½ 4 D
7 3 2 +2 -½ 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
2 2 6 2 6 2 10

8 4 0 0 +½
9 4 0 0 -½ 4 S
10 4 1 –1 +½
11 4 1 –1 -½ 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 4
12 5 1 –1 +½ 5
13 5 1 –1 -½ P
14 4 2 +2 -½ 5 II B D

Lampiran 3

LEMBAR PENILAIAN - LKS NON EKSPERIMEN

Kelas : X MIPA -
Topik / Sub Topik :
Tanggal Penilain :
Semester / TP : I , 2017/2018
(maks 4)Literatur yang Digunakan

(maks 4)Tenang Saat Bekerja

Jawaban LKS (maks 100)


Presentasi (maks 10)
Kerjasama (maks 4)

Disiplin (maks 4)
Aktif (maks 4)

Nilai Akhir
Kelompok

L/
NO NAMA SISWA
P

1                    
2                    
1
3                    
4                    
5                    
6                    
2
7                    
8                    
9     3                
10                    
11                    
12                    
13                    
14                    
4
15                    
16                    
17                    
18                    
5
19                    
20                    
21                    
22                    
6
23                    
24                    
25                    
26                    
7
27                    
28                    
29                    
30                    
8
31                    
32                    
33                    
34                    
9
35                    
36                    

Mengetahui Baubau, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. ARIF, M.Pd FADLY R. S.Pd


NIP. 196012311980031078 NIP. 198002252007011007
Lampiran 4

SOAL PENILAIAN HARIAN

A. Pilihan Ganda (setiap nomor mempunyai nilai 4 point)


1. Suatu unsur memiliki konfigurasi elektron, K =2, L = 8, M =1 8, N = 6. Jika unsur tersebut memiliki 45
netron, nomor atom dan nomor unsur massa tersebut adalah….
a. 24 dan 69 d. 34 dan 79
b. 28 dan 50 e. 45 dan 90
c. 34 dan 90
2. Ion X 2 – mempunyai konfigurasi elektron 2, 8, 8 maka nomor atom X adalah….
a. 8 d. 20
b. 16 e. 22
c. 18
3. Unsur X mempunyai nomor atom 51. Dalam sistim periodik unsur tersebut terletak pada ….
a. p = 4 ; gol. = VII A d. p = 5 ; gol = IV
b. p = 4 ; gol. = V A e. p = 5 ; gol III A
c. p = 5 ; gol. = V A
4. unsur Y mempunyai nomor atom = 17.Bilangan kuantum elektron terakhir dari atom tersebut adalah
….
a. n = 2 ,l = 0 , m = 0 , s = + ½
b. n = 2 ,l = 0 , m = 0 , s = – ½
c. n = 3 ,l = 1 , m = – 1 , s = + ½
d. n = 4 ,l = 1 , m = 0 , s = – ½
e. n = 3 ,l = 1 , m = 0 , s = – ½
5. Elektron terakhir pada unsur X mempunyai bilangan kuantum ; n = 3 , l = 2 , m = – 1 , s = – ½. Nomor
atom unsur X adalah ....
a. 13 d. 22
b. 16 e. 27
c. 18
6. Sistem periodik modern disusun berdasarkan …
a. Sifat fisika unsur d. Kenaikan jumlah netron
b. Kenaikan nomor atom e. Sifat kelogaman unsur
c. Kenaikan nomor massa
7. Unsur-unsur yang terletak pada perioda yang sama mempunyai….
a. elektron valensi sama d. sifat fisis yang sama
b. jumlah kulit yang sama e. titik didih yang sama
c. jari-jari yang sama
8. Unsur dengan nomor atom 10 letaknya segolongan dengan unsur yang mempunyai nomor atom ….
a. 6 d. 28
b. 12 e. 36
c. 16
39
9. Unsur 19 K mempunyai konfigurasi elektron ….
a. 1s , 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d1
2

b. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p5, 4s2


c. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1
d. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4d1
e. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4d3

10. Nilai bilangan kuantum suatu elektron yang terdapat pada orbital 4d adalah ….
a. n = 4 ,l = 0 , m = + 1 , s = + ½
b. n = 4 ,l = 1 , m = – 1 , s = – ½
c. n = 4 ,l = 2 , m = + 1 , s = + ½
d. n = 4 ,l = 2 , m = + 2 , s = – ½
e. n = 4 ,l = 3 , m = + 3 , s = + ½

B. Uraian Singkat
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konfigurasi elektron (3 point )
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bilangan kuantum (3 point )
3. Tuliskan 4 macam bilangan kuantum, kemudian jelaskan fungsinya masing-masing (8 point )
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistim periodik (3 point )
5. Tuliskan urutan perkembangan sistim periodik dari yang pertama sampai yang terakhir (5 point )

Anda mungkin juga menyukai