Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PH Meter
Ph meter adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau
kebasaan suatu cairan, pada Ph meter digital terdapat elektroda khusus yang
berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi padat , elektroda (probe
pengukur) terhubung sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan
nilai pH. Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari pH meter,
Elektroda adalah batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian
bawah elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang
berisi sensor. Jangan pernah menyentuh bola dengan tangan dan bersihkan dengan
bantuan kertas tisu dengan tangan sangat lembut. Untuk mengukur pH larutan,
probe dicelupkan ke dalam larutan. Probe dipasang di lengan dikenal sebagai
probe lengan.
  Prinsip kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa
elektrode kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di
dalam larutan. Ujung elektrode kaca adalah lapisan kaca setebal 0,1 mm yang
berbentuk bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor
atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl (0,1
mol/dm3). Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang
berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl.
Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl
memiliki nilai potensial stabil.
Sensor pH berfungsisebagaipenentu derajat keasaman atau kebasaan dari
suatu bahan. Pengukuran dan pengendalian nilai pH adalah sangat penting untuk
berbagai studi dalam bidang kimia dan biologi di laboratorium dan berbagai
bidang industri. Metode pengukuran  pH dapat dilakukan secara konvensional
yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan elektroda gelas, namun hal ini
memiliki tingkat akurasi hasil pengukuran yang rendah, mudah pecah dan tidak
kompatibel dengan alat ukur/sensor lain. Seiring dengan perkembangan teknologi,

Universitas Sriwijaya
saat ini dimungkinkan untuk membuat sebuah sistem alat ukur yang dapat
mendeteksi berbagai parameter secara simultan, akurat, dan berukuran kecil.
            Adapun aplikasi sensor dapatditemui dalam banyak peralatan konsumen,
otomotif,laboratorium, pengelolaaan lingkungan, konservasienergi, pabrikasi,
industri, kedokteran, pertambangan,pertanian, dan sebagainya. Aplikasi sistem
sensor inimasih dan akan terus berkembang sesuai dengankebutuhan. Namun,
sensor yang ada saat ini dipasaranhampir semuanya adalah produksi luar negeri
(import).Oleh karena itu penguasaan teknologi sensor ini sangatdiperlukan
mengingat aplikasinya yang terusberkembang dan pemenuhan kebutuhan sensor
di dalamnegeri masih diimpor.
            Pada umumnya jenissensor pH yang banyak digunakan terbuat dari bahan
gelas yang memiliki ukuran yang relatif besar, memilikitahanan dalam yang
sangat besar dalam orde Mega-Ohmdan mudah pecah bila terjatuh atau terbentur.
Berbagaiusaha telah dilakukan untuk miniaturisasi sensor pHdengan
menggunakan teknologi monolitik dan teknologifilm tanpa mengubah fungsinya
agar dapat lebihmenghemat ruang dan biaya.
Kalibrasi dan penggunaan Untuk pekerjaan yang sangat tepat pH meter
harus dikalibrasi sebelum setiap pengukuran. Untuk penggunaan kalibrasi normal
harus dilakukan pada awal setiap hari. Alasan untuk ini adalah bahwa elektroda
kaca tidak memberikan emf direproduksi selama waktu yang cukup lama.
Kalibrasi harus dilakukan dengan setidaknya dua larutan buffer standar yang
menjangkau rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk tujuan umum buffer pada
pH 4 dan pH 10 yang diterima.Ph meter dapat digunakan diberbagai macam
industri ataupun didalam laboratorium pengujian. Alatuji.com memiliki berbagai
macam jenis Ph meter dengan harga yang kompetitif
Cara kerja alat ini dengan mencelupkan kedalam air yang akan di uji
(dengan berkisar antara 5 cm), dengan sendirinya alat tersebut akan mengukur
secara otomatis. Pada saat saat pertama dicelubkan, alat tersebut masih berubah
berubah ukuran, maka daripada itu alat tersebut dicelupkan berkisar antara 2
hingga 3 menit sampai alat digital tersebut hingga stabil untuk mengukurnya.Alat
ini tidak hanya digunakan untuk mengukur air saja, akan tetapi alat ini digunakan
untuk mengukur tanah yang sudah bercampur air, supaya tanah tersebut mudah

Universitas Sriwijaya
untuk diukur pH yang dimiliki dalam kadungan asam atau basa. Dalam campuran
tanah dan air tidak hanya ukuran yang biasa, akan tetapi harus mengikuti aturan
yang berlaku dengan nisbah 1:1 atau 1:2,5 atau 1:5. Dengan adanya tipe keasaman
aktif atau keasaman actual disebabkan karena ada ion (H+) dalam larutan tanah.
Keasaman ini ditulis dengan ukuran pH (H2O). Sebagai contoh keasaman (pH)
tanah yang diukur dengan ukuran nisbah tanah: air 1 : 2,5 (10 g tanah dilarutkan
dengan 25 ml air) dan ditulis dengan pH2,5(H2O).

2.2 TDS EC Meter


TDS adalah singkatan Total Dissolved Solids (jumlah padatan terlarut).
Jadi, TDS meter adalah alat untuk mengukur jumlah padatan atau partikel terlarut
di dalam air. TDS meter biasa digunakan untuk mengukur jumlah partikel terlarut
dalam air minum dan juga untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi hidroponik
(konsentrasi larutan nutrisi). Satuan yang digunakan pada TDS meter adalah ppm
(part per million / sepersejuta bagian). EC adalah singkatan dari Electrical
Conductivity (elektro konduktivitas) atau daya hantar listrik. Daya hantar listrik
suatu larutan nutrisi dipengaruhi oleh nilai kepekatan suatu larutan. Semakin
pekat larutan nutrisi maka semakin tingi daya hantar listrik atau EC-nya, begitu
pula sebaliknya. Satuan yang digunakan pada EC meter adalah mS/cm (dibaca
mili siemen/cm) atau mmho/cm (dibaca mili hos/cm), tetapi di lapangan banyak
yang menyebut dengan EC saja misal 1 EC atau 2 EC.
TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic
maupun anorganic, mis : garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS
meter menggambarkan jumlah zat terlarut dalam Part Per Million (PPM) atau
sama dengan milligram per Liter (mg/L). Umumnya berdasarkan definisi diatas
seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati saringan
yang berdiameter 2 micrometer (2×10-6 meter). Aplikasi yang umum digunakan
adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan
aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuatan air mineral, dll. Setidaknya,
kita dapat mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun air
murni untuk keperluan kimia (misalnya pembuatan kosmetika, obat-obatan,

Universitas Sriwijaya
makanan, dll)Sampai saat ini ada dua metoda yang dapat digunakan untuk
mengukur kualitas suatu larutan. 
TDS meter dan EC meter memiliki fungsi yang sama yaitu untuk
mengukur kepekatan sauatu larutan nutrisi hidroponik, bedanya TDS untuk
mengukur konsentrasi atau jumlah partikel terlarut, sedangkan EC untuk
mengukur nilai konduktivitas. EC meter merupakan alternatif dari TDS meter
untuk mengukur kepekatan suatu larutan nutrisi hidroponik. Jika tidak ada TDS
meter, bisa menggunakan EC meter, atau sebaliknya. Adapun Cara kerja dari alat
ini adalah : Lepaskan tutup pelindung, Hidupkan TDS/EC meter, Rendam
TDS/EC meter ke dalam air/larutan sampai ke batas maksimum (+/- 2 inci),
Tunggu sampai angka pada layar stabil. TDS/EC meter akan otomatis
mengkompensasi variasi suhu. Setelah pembacaan stabil (30 sampai 45 detik),
tekan tombol hold untuk menghentikan pengukuran sehingga angka tetap terbaca
setelah TDS/EC meter diangkat serta Tekan tombol SHIFT untuk berpindah
antara pengukuran TDS/EC dan C/F.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai