Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI GIGI

Terdapat dua perangkat gigi-geligi yang tumbuh pada saat yang berbeda-
beda dalam kehidupan. Perangkat pertama, disebut gigi decidua, bersifat
sementara. Perangkat kedua, disebut gigi tetap.1
Gigi decidua berjumlah 20 buah: 4 incisivus, 2 caninus, dan 4 molar pada
setiap rahang. Gigi ini mulai tumbuh (erupsi) kira-kira umur 6 bulan setelah lahir
dan selesai pada akhir tahun kedua.1
Gigi tetap berjumlah 32 buah, terdiri atas 4 incisivus, 2 caninus, 4
premolar, dan 6 molar pada setiap rahang. Gigi geligi rahang bawah biasanya
tumbuh lebih dulu dari gigi rahang atas.1
Gigi geligi (Dentes) tersusun dalam 2 lengkung gigi, lengkung gigi atas
(Arcus dentales maxillaris atau superior) dan bawah (Arcus dentales mandibularis
atau inferior), dan melekat ke Maxilla serta mandibula. Gigi pada manusia bersifat
heterodon; gigi memiliki bentuk-bentuk khas sebagai gigi seri (Incisivi), taring

3
(Canini), premolar, dan molar. Gigi seri dan taring disebut gigi depan, sementara
premolar dan molar adalah gigi lateral.2

Email
Email merupakan bagian terluar dari gigi yang kelihatan dalam mulut.
Dibandingkan dengan bahan keras dalam tubuh seperti kuku, rambut, tulang
semen dan dentin, email merupakan bahan yang terkeras tetapi getas (mudah
patah).
Email merupakan bahan yang tidak mempunyai sel, pembuluh darah, saraf
dan limf sehingga jika patah atau sakit, email tidak dapat mengadakan regenarasi
atau tidak mempunyai daya reparatif. Jadi, pencegahan kerusakan email dari
proses karies ataupun fraktur sangat penting. Email terdiri dari 97% bahan
anorganik yang terdiri atas apatit dan karbonat. Apatit menambah resistensi email
terhadap serangan asam, sebaliknya karbonat mengurangi resistensi email
terhadap serangan asam. Kandungan 1% lainnya terdiri daribahan yang tidak
dapat larut, misalnya keratin, dan bahan yang dapat larut, misalnya
mukopolisakarida. Keratin juga terdapat dalam rambut, kuku dan kulit. Zat ini
mudah mengambil air sehingga menyebabkan email bersifat permeable (dapat
ditembus oleh air). Sisanya, 2% dari komposisi email adalah air.

Dentin
Dentin merupakan jaringan termineralisasi yang membentuk sebagian besar massa
gigi. Di daerah mahkota, dentin ada di lapisan dasar email dan di daerah akar,
dentin ditutup oleh sementum. Warnanya kuning pucat, kekerasannya lebih keras
dari pada tulang maupun sementum, tapi kurang keras dibanding email. Secara
klinis dentin sensitive terhadap rangsang. Rangsang diterima oleh cabang
odontoblas (serat Tome’s) kemudian dilanjutkan ke dalam badan
sel odontoblas terus ke pulpa. Pada odontoblas banyak ujung serat saraf yang
berasal dari pulpa.

4
Dentin mengandung 70% bahan anorganik yang komposisi utamanya adalah
hidroksiapatit. Bahan organiknya merupakan 20% dari berat dentin yang
komponen utamanya adalah serat-
serat kolagen yang terpendam dalam bahan dasarnya yang amorf. Komposisi
lainnya yaitu 10% terdiri dari air.

Pulpa
Pulpa merupakan jaringan ikat lunak vaskuler yang menempati pertengahan gigi.
Bentuk pulpa mendekati bentuk permukaan luar gigi. Pulpa dibentuk oleh kamar
pulpa di bagian mahkota gigi dan saluran akar yang memanjang sepanjang gigi.
Bentuk dan jumlah saluran akar dapat be
rvariasi. Pada bagian apeks masing-masing akar terdapat foramen apikal yang
dilalui pembuluh darah, saraf dan pembuluh limf. Tonjolan pulpa yang disebut
tanduk pulpa atau koruna terletak di bagian bawah masing-masing tonjol (cusp)
gigi.

Fungsi pulpa :
a. Induktif
Jaringan pulpa berpartisipasi dalam memulai dan perkembangan dentin,
yang
bila terbentuk, akan mengarah pada pembentukan email.
b. Formatif
Odontblas membentuk dentin. Sel ini berpartisipasi dalam pembentukan
dentin dalam tiga cara :
 Melalui sintesis dan sekresi matriks anorganik;
 Melalui pengangkutan komponen anorganik ke matriks yang baru
terbentuk;
 Melalui penciptaan lingkungan yang memungkinkan mineralisasi
matriks. Odontoblas dapat pula membentuk dentin sebagai respons
atas cedera, yaitu jika ada karies, trauma, atau prosedur restorasi.

5
c. Nutritif
Jaringan pulpa memasok nutrient yang sangat penting bagi pembentukan
dentin (misalnya dentin peritubuler) dan hidrasi melalui tubulus dentin.
d. Defensif
Odontoblas membentuk dentin sebagai respons terhadap cedera, terutama
jika ketebalan dentin yang asli telah berkurang akibat karies, atrisi, trauma,
atau prosedur restoratif. Dentin dapat juga terbentuk pada lokasi yang
kontinuitasnya terputus, seperti pada tempat terbukanya pulpa. Hal ini
terjadi melalui induksi, diferensiasi dan migrasi odontoblas baru atau sel-
sel mirip odontoblas pada lokasi terbuka tersebut.
e. Sensatif
Jaringan pulpa mentransmisikan sensasi saraf yang berjalan melalui email
atau dentin ke pusat saraf yang lebih tinggi. Stimulus ini biasanya
diekspresikan secara klinis sebagai nyeri. Jaringan pulpa juga
mentransmisikan sensasi dari nyeri dalam, yang timbul karena adanya
penyakit, terutama penyakit inflamasi.

6
Gambar Lengkung gigi atas, Arcus dentalis maxillaris (superior)

Dengan satu pengecualian, susunan gigi di Arcus dentalis mandibularis


serupa dengan yang di Arcus dentalis maxillaris. Untuk menunjukkan secara tepat
hubungan topografik “oral”, digunakan istilah “palatinal” untuk rahang atas dan
“lingual” untuk rahang bawah. Gingiva atau gusi adalah bagian dari lapisan
mukosa mulut yang menutupi Processus alveolaris tulang dan sekat tulang antar
gigi, yang dikenal sebagai gingival embrasure. Selain itu, gusi melapisi bagian
leher gigi dan mengalami transisi menjadi mukosa mulut di Margo gingivalis.
Gingiva membantu perlekatan gigi dan menstabilkan posisi gigi di tulang alveolar
(Pars fixa gingivae); sebagai bagian dari mukosa mulut, tepi gingival membentuk
epitel taut yang melekat ke permukaan gigi.2

7
Gambar Lengkung gigi bawah, Arcus dentalis mandibularis (inferior)

8
Struktur Gigi (Dentes)

Gambar Gigi Seri, Dens Incisivus

Gambaran khas tiap gigi adalah memiliki mahkota (Corona dentis), bagian
leher (Cervix dentis), dan akar gigi (Radix dentis).2
Mahkota gigi, adalah bagian gigi yang terlihat, muncul di atas gingival,
dan dilapisi oleh email (Enamelum).2
Akar gigi, terletak di kantung gigi alveolar (Alveolus dentalis), suatu
rongga di Proc. alveolaris maxillae dan mandibulae, dan dilapisi oleh cementum.
Serabut periodontal (Periodontium, Desmodontium) melekatkan akar gigi ke
tulang alveolar. Cemento-enamel-junction (CEJ) terletak di bagian leher gigi. Di
sini, serat-serat gusi menghubungkan gingiva ke cementum gigi.2
Titik terdalam di suatu gigi adalah puncak atau ujung akar (root apex, apex
radicis dentis). Di foramen apicis dentis, papilla gigi (Papilla dentis) ditembus
oleh saluran akar (root canal, canalis radicis dentis) yang menjadi rute akses untuk
pembuluh darah dan saraf ke rongga pulpa (Cavitas dentis).2

9
Rongga pulpa (Cavitas dentis) terbagi menjadi cavitas pulparis (pulpa
radikular) dan Cavitas coronae (pulpa korona). Pulpa dentis terdiri dari jaringan
ikat, yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf, dan
karenanya memberi makan gigi. Serupa dengan cavitas dentis, dapat dibedakan
antara pulpa radikular (pulpa radicularis) dan pulpa korona (pulpa coronalis).
Secara bersama-sama, cementum, desmodontium, tulang alveolar, dan bagian-
bagian gingival disebut sebagai Parodontium.2

Gambar Gigi taring bawah tetap, Dens caninus permanen


(contoh sebuah gigi dengan satu akar)

Gambar Gigi geraham desidua (susu) kedua, Dens molaris deciduus


(contoh sebuah gigi dengan dua akar)

10
Gambar Molar Pertama Rahang Atas Kanan

Gambar Gigi permanen

11
Aliran Darah ke Gigi
Aliran darah arteri ke gigi lateral atas berasal dari A.alveolaris superior
posterior dan gigi depan atas dari A.infraorbitalis, keduanya adalah cabang dari
A.maxillaris.2
Gigi dan gingival rahang bawah mendapat darah dari A.alveolaris inferior,
yang berjalan di canalis mandibulae. Vena-venanya mengalirkan darah ke dalam
Plexus Pterygoideus.2
Arteri maxillaris adalah cabang terminal dari a.carotis externa yang lebih
besar di dalam glandula parotidea. Dipercabangkan di belakang collum
mandibula, berjalan ke atas dan depan, di superficial atau profunda caput inferior
m. pterygoideus lateralis. Selanjutnya arteri ini meninggalkan fossa
infratemporalis dengan masuk ke dalam fossa pterygopalatina.
Vena maxillaris adalah pembuluh pendek yang berasal dari ujung posterior
plexus venosus pterygoideus. Vena tersebut berjalan ke belakang bersama dengan
a. maxillaris pada sisi medial collum mandibulae dan bergabung dengan v.
temporalis superficialis di dalam glandula parotis untuk membentuk
v.retromandibularis.

12
Gambar Aliran darah ke gigi
Suplai arteri pada rahang dan gigi berasal dari arteri maksilaris, yang mana
merupakan percabangan dari arteri karotis eksternal. Cabang dari arteri maksilaris
yang memberi nutrisi pada gigi secara langsung adalah arteri alveolar inferior dan
arteri alveolar superior.

Arteri Alveolar Inferior


Percabangan arteri alveolar inferior berasal dari arteri maksilaris yang berada pada
medial dari ramus mandibula. Arteri ini dilindungi oleh ligamen
sphenomandibular, yang mengeluarkan percabangan mylohyoid, yang terletak
pada groove mylohyoid pada mandibula dan berjalan ke bagian medial dibawah
garis mylohyoid. Setelah bercabang ke mylohyoid, arteri ini memasuki foramen
mandibula dan meneruskan kebawah dan kedepan melalui kanal mandibula dan
mencabang ke gigi premolar dan molar. Di sekitar foramen mentalis arteri ini
akan bercabang menjadi percabangan mentalis dan incisive yang mensuplai
jaringan pada dagu dan beranastomosis kepada arteri labial inferior dan arteri

13
submentalis. Sedangkan cabang insisive akan berjalan kedepan untuk mensuplai
gigi bagian anterior dan tulang, serta beranastomosis dengan bagian yang
berlawanan. Anastomosis dari cabang mentalis dan insisive memberikan suplai
darah kolateral yang baik untuk mandibula dan gigi. Pada kanalnya, arteri alveolar
inferior dan arteri insisife akan memberikan percabangan dental kepada masing
masing akar gigi untuk suplai daerah pulp dan membran periodontal. Percabangan
lain memasuki septa interdental, mensuplai tulang dan membran periodontal yang
berdekatan dan berakhir di gingiva.

Arteri Alveolar Superior


Arteri Posterior Superior alveolar merupakan cabang dari arteri maksilaris
superior yang memasuki kanal alveolar bersamaan dengan nervus posterior
superior alveolar dan arteri ini mensuplai gigi maksilaris, tulang alveolar dan
membran dari sinus. Percabangan dari arteri ini berjalan kedepanpada periosteum
junction dari prosesus alveolar dan juga badan maksilaris, mensuplai gingiva
mukosa alveolar dan juga pipi. Percabangan medial superior alveolar
mendistribusikan darah kepada gigi premolar maksilaris Percabangan Anterior
superior alveolar berasal dari arteri infraorbital sebelum arteri infraorbital
meninggalkan foramennya. Arteri ini mensuplai gigi maksilaris anterior dan
jaringan pendukungnya dan bergabung dengan cabang alveolar medial dan
posterior dalam melengkapi plexus anastomosisnya. Pencabangannya ke gigi,
ligamen periodontal, dan tulang adalah sama dengan sebagaimana dideskripsikan
pada arteri alveolar inferior.

Arteri Palatine Desendens dan Arteri Sphenopalatine


Suplai darah palatal berasal dari dua sumber namun utamanya berasal dari arteri
palatine descendens. Dimana turun dari sumbernya ke maksilaris melalui kanal
besar. Percabangan palatin yang besar masuk ke palatum melalui foramen palatin
besar. Arteri ini mendistribusikan darah ke tulang, kelenjar, dan mukosa dari hard
palatum dan kepada tulang dan mukosa dari prosesus alveolar.

14
Persarafan Gigi

Gambar Persarafan Gigi

N. maxillaris (V/2) dan N. mandibularis (V/3) dari N. trigeminus (V)


menyalurkan inervasi sensorik ke gigi. Gigi rahang atas diinervasi oleh Plexus
dentalis superior yang terdiri dari Rr. Alveolares superiores posteriores, medii,
dan anteriores dari Nn. Alveolaris superiores yang berasal dari N. infraorbitalis.2
Gigi rahang bawah diinervasi oleh Plexus dentalis inferior yang dibentuk
oleh Rr. Dentales inferiores dari N. alveolaris inferior. Selain itu, gigi depan di
rahang bawah diinervasi oleh N. mentalis. Persarafan Gingiva bahkan lebih
kompleks daripada persarafan sensorik gigi. Di sini, rahang atas juga menerima
serabut-serabut sensorik dari N. ophthalmicus (V/1).2

Nervus Maxillaris
Nervus ini melintas menuju dinding ca vernous sinus dan meninggalkan
tengkorak melalui foramen rotundum. Syaraf maxillary juga memiliki sebuah

15
cabang posterior superior alveolar dari porsi pterygopalatinenya. Syaraf ini
terbagi, memasuki foramina pada permukaan posterior dari maxilla dan
membentuk sebuah plexus, terdistribusi menuju gigi molar dan jaringan
penyangga. Cabang maksila nervus trigeminus mempersarafi gigi-gigi pada
maksila, palatum, dan gingiva di maksila. Selanjutnya cabang maksila nervus
trigeminus ini akan bercabang lagi menjadi nervus alveolaris superior. Nervus
alveolaris superior ini kemudian akan bercabang lagi menjadi tiga, yaitu nervus
alveolaris superior anterior, nervus alveolaris superior medii, dan nervus
alveolaris superior posterior. Nervus alveolaris superior anterior mempersarafi
gingiva dan gigi anterior, nervus alveolaris superior medii mempersarafi gingiva
dan gigi premolar serta gigi molar I bagian mesial, nervus alveolaris superior
posterior mempersarafi gingiva dan gigi molar I bagian distal serta molar II dan
molar III.3

Nervus Mandibularis

Nervus ini meninggalkan tengkorak melalui foramen ovale dan terdiri dari
beberapa cabang. Cabang-cabang pendek paling bawah adalah saraf inferior
alveolar yang pertama kali bergerak secara langsung turun melintasi permukaan
medial dari pterygoid external. Saraf inferior alveolar berlanjut meuju canal
madibular di bawah akar gigi molar dan menuju foramen mental. Selama berada
pada lintasannya, meninggalkan cabang-cabang menuju gigi molar dan premolar
dan tulang penyangganya. Saraf ini membentuk sebuah plexus dari cabang
inferior dental memasuki akar gigi tunggal dn cabang-cabang interdental
mensuplai tulang alveolar, membrane periodontal, dan gingiva. Pada foramen
mental, saraf akan terbagi, dan sejumlah kecil cabang incisive berlanjut guna
mensuplai gigi anterior dan tulang serta cabang mental yang lebih besar yang
muncul melalui foramen untuk mensuplai kulit pada bagian bawah bibir dan
dagu.3

Cabang awal yang menuju ke mandibula adalah nervus alveolar inferior.


Nervus alveolaris inferior terus berjalan melalui rongga pada mandibula di bawah

16
akar gigi molar sampai ke tingkat foramen mental. Cabang pada gigi ini tidaklah
merupakan sebuah cabang besar, tapi merupakan dua atau tiga cabang yang lebih
besar yang membentuk plexus dimana cabang pada inferior ini memasuki tiap
akar gigi. Selain cabang tersebut, ada juga cabang lain yang berkonstribusi pada
persarafan mandibula. Nervus buccal, meskipun distribusi utamanya pada 
mukosa pipi, saraf ini juga memiliki cabang yang biasanya di distribusikan ke
area kecil pada gingiva buccal di area molar pertama. Namun, dalam beberapa
kasus, distribusi ini memanjang dari caninus sampai ke molar ketiga. Nervus
lingualis, karena terletak di dasar mulut, dan memiliki cabang mukosa pada
beberapa area mukosa lidah dan gingiva. Nervus mylohyoid, terkadang dapat
melanjutkan perjalanannya pada permukaan bawah otot mylohyoid dan memasuki
mandibula melalui foramen kecila pada kedua sisi midline. Pada beberapa
individu, nervus ini berkontribusi pada persarafan dari insisivus sentral dan
ligament periodontal.

Aliran Limfe Gigi


 Nodi lymphoidei submandibulares
Terletak pada permukaan superficial glandula submandibularis, di bawah lamina
superficialis fasciae colli profundae. Nodi ini dapat dipalpasi tepat di pinggir
bawah corpus mandibula, dan menerima cairan limfe dari area yang luas,
termasuk bagian depan kulit kepala; hidung dan daerah pipi yang berdekatan;
bibir atas dan bawah (kecuali bagian tengah); sinus frontalis, maxillaris, dan
ethmoidalis; gigi atas dan bawah (kecuali incisivus bawah); dua pertiga bagian
anterior lidah (kecuali ujung lidah); dasar mulut dan vestibulum; serta gusi.
Pembuluh limfe eferen bermuara ke nodi lymphoidei cervicales profundi.1

 Nodi lymphoidei submentales


Terletak di dalam trigonum submentale di antara venter anterior m.digastricus kiri
dan kanan. Nodi ini menampung cairan limfe dari ujung lidah, dasar mulut di
bawah ujung lidah, gigi incisivus dan gusi yang berdekatan, bagian tengah bibir

17
bawah, dan kulit di atas dagu. Pembuluh limfe eferen bermuara ke nodi
lymphoidei submandibulares dan cervicales profundi.1

Gambar Aliran Limfe Kepala dan Leher

DAFTAR PUSTAKA

18
1. Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik ed. 6. Jakarta: EGC
2. Paulsen, F dan Wachake J. 2013. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia Kepala, Leher,
dan Neuroanatomi. Jakarta: EGC
3. Liebgott, Bernard. 1994. Dasar-Dasar Anatomi Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC

19

Anda mungkin juga menyukai