Anda di halaman 1dari 8

DESAIN SISTEM DRAINASE UNIVERSITAS

JENDERAL ACHMAD YANI TERINTEGRASI


DENGAN SUNGAI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Studi Sarjana Teknik Sipil

Oleh :
Rifki Bayu Pratama
NIM 2411171101

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2020
BAB 1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Secara global drainase didefinisikan suatu rekayasa untuk menyalurkan kelebihan
air yang habis pakai dan penanggulangan dari kelebihan air tersebut agar fungsi
dari suatu daerah tidak terganggu (Danang Ady dkk, 2015). Pada permasalahan air
bersih, buangan, maupu air hujan sering terjadi pada kawasan perkotaan di
Indonesia yang dapat menyebabkan terjadinya genangan di suatu kawasan pada
musim penghujan (Dani Eko dkk, 2017). Genangan di kawasan perkotaan khusunya
di dataran rendah seperti di Kota Cimahi dapat mengganggu kegiatan sehari-hari,
sehingga sistem drainase yang ada di perkotaan harus terjadi peningkatan untuk
mengatasi genangan yang akan datang dimana kemungkinan pada tahun berikutnya
akan terjadi lebih parah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan infrastruktur
(Charlotte de Fraiture dkk, 2017)

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah daratan yang menjadi satu
kesatuan dengan sungai dan anak sungai lainnya. DAS memiliki fungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari hujan ke danau
atau laut secara alami (Ajeng Alya Hidrijanti dkk, 2019). Sumber daya air di
Indonesia dikelola dengan berbasis wilayah sunggai yang kondisinya sangat
beragam, seperti beragamnya kondisi luas wilayah sungai, jumlah penduduk di
wilayah sungai, aktifitas sosial-ekonomi, kondisi iklim dan hidrologi, maka dengan
keberagaman tersebut penanganan suatu wilayahsungai tidak dapat disama ratakan
dengan wilayah sungai lainnya (Waluyo Hatmoko dkk, 2015). Pada basin sungai
terjadi sistem yang kompleks meliputi manajemen resiko banjir untuk keamanan
yang dapat mempengaruhi lingkungan, sosial-ekonomi dan kesehatan, sehingga
diperlukan sistem yang terpadu dari drainase ke sungai agar bisa di atur dengan baik
(Zevenbergen C. dkk, 2013).
Penyebab bencana banjir di Kota Cimahi salah satunya yaiut berasal dari aliran
lahan (overland flow) yang meluap karena tidak tertampungnya aliran pada sistem
drainase sehingga menimbulkan genangan pada beberapa kawasan (Ariani Budi
Safarina dan Ramli, 2015). Penyaluran air hujan dengan sistem adalah suatu bentuk
untuk meningkatkan kualitas lingkungan sejajar dengan meningkatnya infrastruktur
yang beralih fungsi lahan sehingga diindikasikan meningkatnya run off (Nurhapni
dan Hani Burhanudin, 2011). Pada perencanaan sistem drainase yang terintegrasi
perlu meningkatkan kerjasama antar daerah untuk upaya pembangunan dan
pengendalian banjir (PERDA Kota Cimahi No.4, 2013).

Genangan yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh alam dan perbuatan
manusia (Titiek Suliyati, 2014) seperti halnya yang terjadi di Universitas Jenderal
Achmad Yani Kota Cimahi terjadi alih fungsi lahan yang berawal lahan hijau
menjadi infrastruktur gedung perkuliahan yang dapat merubah merubah kondisi
hidrologi dan lingkungan sehingga dapat menyebabkan genangan di titik-titik
tertentu di kawasan kampus. Dengan pembangunan saluran drainase berwawasan
lingkungan, limpasan air yang berasal dari hulu di tahan sehingga beberapa air
dapat meresap kedalam tanah, sementara bagian hilir air dialirkan secepat mungkin
agar tidak terjadi genangan (Nurhapni dan Hani Burhanudin, 2011). Melihat dari
kondisi Universitas Jenderal Achmad Yani yang berada di hilir dan muka air tanah
yang tinggi sehingga perlu mengalirkan air secepat mungkin, artinya di kawasan
kampus tidak memungkinkan untuk membuat air terserap ketanah secara massal
karena pola penyelesaian masalah harus sesuai dengan kondisi sekitar (Dani Eko
dkk, 2017).

Sesuai kondisi di kampus Universitas Jenderal Achmad Yani perlu menerapkan


sistem drainase yang terintegrasi dengan sungai sehingga air dapat cepat mengalir
menuju sungai. Sistem ini berwawasan lingkungan karena pada kawasan kampus
berada di daerah hilir sehingga air limpasan harus dikembalikan ke sungai (Ariani
Budi Safarina, 2020). Drainase ini akan direncanakan terintegrasi dengan sungai
utama yaitu Sungai Cimahi atau sungai di sekitarnya yaitu Sungai Cibereum,
Sungai Cisangkan, Sungai Cilember (Ariani Budi Safarina dkk, 2019).
1.2. Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah yang dapat dihimpun berdasarkan latar belakang:
1. Apakah sistem drainase Universitas Jenderal Achamd Yani sudah terintegrasi
dengan sungai?
2. Sungai apakah yang efektif untuk terintegrasinya sistem drainase Universitas
Jenderal Achmad Yani?
3. Apakah genangan air sering terjadi di kawasan Universitas Jenderal Achmad
Yani?
4. Bagaimana genangan air bisa terjadi di kawasan Universitas Jenderal
Achmad Yani?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan sungai yang efektif untuk sistem drainase yang terintegrasi
dengan sungai.
2. Merencanakan sistem drainase yang terintegrasi dengan sungai.
3. Menentukan banyak kejadian genangan air ketika hujan.
4. Menentukan penyebab terjadinya genangan air di kawasan kampus
Universitas Jenderal Achmad Yani.

1.4. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


Pada penelitian ini agar pembahasan lebih terperinci dan tepat sasaran, maka
berikut adalah ruang lingkup dan batasan masalah :
1. Meninjau lokasi yang sering terjadi genangan di kawasan kampus
Universitas Jenderal Achmad Yani.
2. Meninjau kondisi eksisting sistem drainase yang ada di kampus Universitas
Jenderal Achmad Yani.
3. Menganalisis sistem drainase Universitas Jenderal Achmad Yani.
4. Menganalisis jarak dan efektifitas desain drainase terintegrasi ke Sungai
Cimahi, Sungai Cibereum, Sungai Cisangkan dan Sungai Cilember.
5. Data hidrologi mengunakan data 10 tahun terakhir.
6. Analisis sistem drainase menggunakan software SWMM.
1.5. Lokasi Penelitian
Lokasi studi berada di kawasan kampus Universitas Jenderal Achmad Yani Jl.
Terusan. Jenderal Sudirman, Kota Cimahi.

Gambar 1 1 Peta Universitas Jenderal Achmad Yani


Sumber : pmb.unjani.ac.id

1.6. Sistematika Penulisan


Pada penelitian ”Desain Sistem Drainase Universitas Jenderal Achmad Yani
Terintegrasi dengan Sungai” terdiri dari lima bab dan dibuat sistematika penulisan
agar memudahkan para pembaca. Berikut adalah sistematika penulisan dari
penelitian ini :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud
dan tujuan, ruang lingkup dan batasan masalah, serta sistematika
penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian berdasarkan referensi jurnal, tugas akhir, buku, prosiding dan
lain-lain.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang akan
digunakan seperti metode pengumpulan data dan metode permodelan
dengan menggunakan bantuan software.
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang analisis perhitungan dan menampilkan
permodelan dari sistem drainase yang terintegrasi dengan sungai.
BAB 5 ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi hasil dari analisa dan permodelan sehingga dapat
ditentukan sungai mana yang efektif dapat terintegrasi dengan sistem
drainase Universitas Jenderal Achmad Yani.
DAFTAR PUSTAKA

Safarina, A.B., dan Ramli (2015) : Analisis keterpaduan Jaringan Sungai dan
Sistem Drainase Sebagai Solusi Banjir Kota Cimahi, Prosiding SNIJA, 169
– 174.

Hatmoko, W., Radhika, Purnama, B., Firmansyah, R., Fathoni, A. (2010) :


Pengelompokan Wilayah Sungai di Indonesia dengan Analisis Komponen
Utama, Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI XXXII, Malang.

Saputro, D.A.T., Ismoya, M.J., Wicaksono, P.H. (2015) : Perencanaan Drainase


Perkotaan di Kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandu Provinsi Kalimantan
Tengah.Brawijaya Knowledge Garden, Malang.

Hidrijanti, A.A., Juwana, I., dan Sari, Y.S. (2019) : Kajian Daya Tampung
BebanPencemaran Sungai Cibereum DAS Citarum di Sektor Pertanian,
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 7, 72 – 80.

Guntoro, D.E., Harisuseno, D., dan Cahya, E.N. (2019) : Pengelolaan Drainase
Secara Terpadu untuk Pengendalian Genangan di Kawasan Sidokare
Kabupaten Sidoarjo, Jurnal Tekni Pengairan, 8, 60 – 71.

Suliyati, T. (2014) : Penataan Drainase Perkotaan Berbasis Budaya dalam Upaya


Penanganan Banjir di Kota Semarang, Humanika, 19, 59 – 69.

Fraiture, C.D., Susanto, R.H, dan Suryadi, F.X. (2017) : Urban Drainage
Management and Flood Control Improvement Using the Duflow Case Study
: Aur Sub Catchment, Palembang, South Sumatra, Indonesia, Makara J.
Technol, 21, 83 – 92.

Zevenbergen, C., Rijke, J., Ludy, J. dan Ashley, R. (2013) : Room for the River :
International Relevance, Baltzer Science Publisher, 8, 24 – 31.

Nurhapni., dan Burhanudin, H. (2011) : Kajian Pembangunan Sistem Drainase


Berwawasan Lingkungan di Kawasan Perumahan, Jurnal Perencanaan
Wilayah dan Kota, 11, 1 – 12.

Safarina, A.B., Karnisah, I., dan Sufianto, D. (2019) : Green Cimahi Watershed for
Balancing Water Supply and Flood Control, IOP Publishing.

Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Cimahi Tahun 2012-2032.

Anda mungkin juga menyukai