JUDUL KEGIATAN
Diusulkan oleh:
Icha Feronika
UNIVERSITAS JAMBI
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL---------------------------------------------------------------------
LEMBAR PENGESAHAN------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAK---------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN
3.1 PERENCANAAN----------------------------------------------------------
3.2 DESAIN---------------------------------------------------------------------
3.3 IMPLEMENTASI----------------------------------------------------------
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN-------------------------------------------------------------
5.2 SARAN----------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RINGKASAN
Salah satu daerah penghasil ikan seluang yaitu provinsi Jambi karena termasuk
daerah perairan. Ikan seluang merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi, karena cita rasa dagingnya yang gurih
dan disukai oleh masyarakat. Dan juga mengandung energi sebesar 361 kilo
kalori, protein 10 gram, karbohidrat 5,3 gram, lemak 3,2 gram, kalsium 80
miligram, fosfor 224 miligram, dan zat besi 4,7 miligram. Namun sangat
disayangkan pada musimnya tiba, harga ikan seluang menurun drastis. Untuk itu
dibuatlah suatu inovasi pengolahan ikan seluang menjadi sirup dengan bantuan
enzim bromelin dari buah nanas. Enzim bromelin merupakan enzim yang dapat
menghidrolisis ikatan peptida pada kandungan protein menjadi asam amino.
Proses pembuatan hanya terdiri dari dua langkah dimana pertama penyiapan
bahan sampel ikan seluang dan buah nanas, dan yang kedua pengolahannya
meliputi pembersihan, pengupasan, pembalutan dengan aluminium foil,
didiamkan, disaring, direbus dan ditambah madu.
BAB I
PENDAHULUAN
Jambi merupakan salah satu provinsi yang kaya akan sumber alamanya. Jambi
terkenal dengan hasil tanaman pangan seperti kopi, teh, nanas, dan perikanannya.
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia
baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Semakin maju
suatu bangsa, tuntutan dan perhatian terhadap kualitas pangan yang akan
dikonsumsi semakin besar. Tujuan mengkonsumsi pangan bukan hanya sekedar
untuk menutupi rasa lapar namun sebagai sumber utama dalam pemenuhan
kebutuhan zat-zat gizi, yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral
untuk menjaga kesehatan tubuh (Lingga 2011). Ikan seluang merupakan salah
satu komoditas utama dalam perikanan di provinsi Jambi.
Ikan seluang (Rasbora Argyrotaenia ) dapat diperoleh dari perairan umum
(danau dan sungai). Apabila musim hujan tiba dan sungai meluap populasi ikan
seluang (Rasbora argyrotaenia) akan meningkat drastis sehingga nilai jual tidak
terkendali (rendah).
Ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) termasuk ikan endemik dan bersifat
pelagis. Jenis ikan seluang ini dapat dijumpai di sepanjang Sungai Batanghari.
Peranan ikan seluang cukup besar bagi sosial-ekonomi nelayan karena
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta dapat meningkat kesejahteraan dan
gizi masyarakat. Ikan Seluang mengandung energi sebesar 361 kilokalori, protein
10 gram, karbohidrat 5,3 gram, lemak 3,2 gram, kalsium 80 miligram, fosfor 224
miligram, dan zat besi 4,7 miligram (Anonymus 2012). Ikan seluang merupakan
salah satu jenis ikan air tawar yang pengolahannya pada umumnya digoreng,
digulai, dan direbus untuk dijadikan bahan makanan (lauk) dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah pengolahan dengan
menggunakan enzim bromelin untuk menghasilkan suatu produk yang bernilai
jual tinggi berupa sirup. Pembuatan sirup tersebut hanya menggunakan prinsip
pengungkapan dengan buah nanas.
Enzim bromelin diperoleh dari buah nanas, komposisi yang terdapat dalam
buah nanas seperti, vitamin C dan vitamin B. Dalam 3,5 ons nanas terdapat 47,8
mg vitamin C, yang dapat berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat
menangkal radikal bebas penyebab kanker. Enzim bromelin merupakan salah satu
jenis enzim protease yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada protein
menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino sehingga mudah di cerna
tubuh. Enzim bromelin terdapat dalam semua jaringan tanaman nenas. Sekitar
setengah dari protein dalam nenas mengandung protease bromelin. Di antara
berbagai jenis buah, nenas merupakan sumber protease dengan konsentrasi tinggi
dalam buah yang masak.
Kandungan enzim bromelin yang terdapat dalam buah nanas memiliki banyak
kegunaan. Bagi kesehatan manusia, enzim bromelin dapat mengurangi rasa sakit
dan pembengkakan karena luka atau operasi, mengurangi radang sendi,
menyembuhkan luka bakar, serta meningkatkan fungsi paru-paru pada penderita
infeksi saluran pernapasan. Ekstrak nenas yang bersumber dari batang, daging,
bonggol, dan kulit yang telah digunakan dalam proses pengempukan daging
(Utami, 2010).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka saat ini dibutuhkan suatu inovasi
kreatif dalam pengolahan ikan seluang secara utuh menjadi bahan pangan yang
memiliki nilai gizi tinggi berupa sirup. Sirup ikan seluang juga dapat dijadikan
oleh-oleh muatan lokal, sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat lokal.
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PENULISAN
3.1 PERSIAPAN
1. Pada tahap ini, dilakukan survey ketempat populasi ikan seluang (Rasbora
argyrotaenia ), yakni di sungai batanghari dan mengambil ikan seluang
untuk dijadikan sebagai bahan olahan.
2. Selanjutnya mengambil nanas matang di daerah yang terdapat populasi
nanas atau dapat dibeli di pasar terdekat.
3.2 PENGOLAHAN
1. Pada tahap ini, dilakukan pembersihan terhadap ikan seluang dengan cara
mencuci ikan dan mengelurkan organ dalamnya sampai bersih.
2. Kulit nenas dikupas dengan pisau sampai bersih. Nenas dicuci dengan air
mengalir sampai bersih. Nenas kemudian dihaluskan dengan cara diparut
menggunakan parutan sederhana (parutan konvensional) untuk
mendapatkan ekstrak buah nanas.
3. Dibalut ikan seluang menggunakan aluminium foil , kemudian dimasukkan
parutan buah nanas yang telah diparut sebelumnya dan ditempatkan dalam
wadah tertutup.
4. Dibiarkan selama 48-72 jam hingga ikan seluang terurai oleh enzim
bromelin yang ada pada buah nenas dan sampel menjadi hancur.
5. Disaring sampel untuk mengambil cairannya dan dipisahkan dari
ampasnya.
6. Direbus cairan sampel dan ditambahkan dengan madu untuk menambah
rasa manis dan mempertahankan keawetan ikan seluang.
7. Sirup dari campuran ikan seluang dan enzim bromelin pada nanas siap
dikonsumsi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil penelitian beberapa jurnal menunjukkan bahwa rendaman ikan
seluang dari setengah kilogram dengan satu buah nenas. Rendaman ikan tersebut
lebih lanjut disebut sebagai substrat yang diolah menjadi sirup. Perendaman
substrat dengan buah nenas dikarenakan dalam buah nenas mengandung enzim
bromelin.
Bromelin adalah enzim yang diekstrak dari buah nanas (Ananas comosus).
Bromelin diisolasi dari buah nanas dengan menghancurkan daging buah untuk
mendapatkan ekstrak kasar enzim bromelin (Hairi, 2010). Bromelin ini berbentuk
serbuk amori dengan warna putih bening sampai kekuning-kuningan, berbau has,
larut sebagian dalam aseton, eter, dan CHCl3 (Fajrin, 2012). Enzim bromelin
menghidrolisis protein yang mengandung ikatan peptida menjadi asam amino
yang lebih sederhana.
Enzim bromelin adalah enzim protease yang digunakan dalam penelitian
ini. Substrat dihidrolisis terlebih dahulu menjadi produk hidrolisat kemudian
dibuat menjadi sirup. Pada proses hidrolisis tidak semua substrat hancur
terhidrolisis. Substrat yang tidak hancur disebut padatan sisa hidrolisis.
Menurut Simanjorang, dkk (2012) semakin besar penambahan enzim
maka semakin sedikit jumlah padatan sisa. Penurunan sisa padatan disebabkan
oleh semakin banyak enzim bromelin yang diberikan, maka semakin banyak ikan
seluang yang terhidrolisis, yaitu diubah menjadi molekul-molekul yang lebih
kecil. Sehingga molekul yang masih berukuran besar dan tidak lolos pada saat
disaring (sisa padatan) menjadi semakin sedikit. Tapi jika dibandingkan dengan
penelitian Amelia (2007) sisa padatan hidrolisis yang diperoleh lebih rendah
dibandingkan dengan hasil penelitian Simanjorang (2012), karena kosentrasi lebih
kecil dan waktu hidrolisis lebih singkat.
Volume hidrolisat adalah cairan yang dihasilkan dari hidrolisis substrat
dengan menggunakan enzim bromelin. Hasil penelitian menunjukan semakin
meningkat kosentrasi enzim bromelin yang diberikan maka semakin meningkat
volume hidrolisaat yang dihasilkan.
Hidayat (2005) menyatakan selama hidrolisis terjadi pelepasan air dari
jaringan daging ikan. Dengan adanya garam, air akan membantu proses hidrolisis
ikan, sehingga mempercepat proses konversi protein jaringan daging ikan menjadi
turunan-turunan utamanya seperti peptida dan asam amino.
Hasil pengukuran volume hidrolisat menunjukkan semakin meningkat
persentase enzim bromelin yang diberikan, semakin meningkat volume hidrolisat
yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan kadar air oleh
adanya perombakan-perombakan yang terjadi selama proses hidrolisis fermentasi.
Menurut Savitri (2011) selama proses fermentasi terjadi peningkatan kadar
air. Hal ini disebabkan oleh adanya perombakan protein. Sehingga semakin
banyak enzim bromelin, akan semakin banyak protein yang terombak. Menurut
Wibisono et all. (2003) dalam Savitri (2011), kenaikan kadar air selama proses
fermentasi disebabkan oleh katabolisme mikroba yang menghasilkan sejumlah
uap air, perombakan asam amino, serta dari difusi uap air dalam wadah tertutup
yang disebabkan karena keseimbangan uap air dalam sistim. Selain itu,
penambahan persentase air selama fermentasi dapat berasal dari perubahan tipe
air, yaitu dari air terikat menjadi air bebas, karena fermentasi memiliki ph yang
rendah. Ph rendah memiliki kemampuan membebaskan air yang terikat dengan
senyawa kompleks dan mempunyai gugus hidrofilik menjadi air bebas, misalnya
ikatan pada protein.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penulisan karya ilmiah tentang Pengolahan Ikan Seluang (Rasbora
Argyrotaenia) Menjadi Sirup dengan Menggunakan Enzim Bromelin pada Nanas
untuk Meningkatkan Kearifan Lokal dan Mensejahterakan Ekonomi Masyarakat
Lokal dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Jambi merupakan salah satu provinsi yang kaya akan sumber alamanya.
Jambi terkenal dengan hasil tanaman pangan seperti kopi, teh, nanas, dan
perikanannya, ikan seluang merupakan salah satu komoditas utama dalam
perikanan di provinsi Jambi
2. Ikan seluang merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai
ekonomis cukup tinggi, karena cita rasa dagingnya yang gurih dan disukai
oleh masyarakat. Ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) termasuk ikan
endemik dan bersifat pelagis. Ikan Seluang mengandung energi sebesar 361 kilo
kalori, protein 10 gram, karbohidrat 5,3 gram, lemak 3,2 gram, kalsium 80 miligram,
fosfor 224 miligram, dan zat besi 4,7 miligram
3. Tanaman nenas yang telah berhasil diekstraksi enzim bromelinnya adalah
daging buah (Utami (2010) dan Gautam et al., (2010)), batang (Gautam et al.,
(2010)), dan bonggol (Sangi (1989))
4. Didapatkanlah sirup ikan seluang dengan bantuan enzim bromolin, sehingga
dapat meningkatkan nilai gizi anak dan ibu hamil, selain itu juga bisa menjadi
mengangkat perekonomian lokal
5.2 Saran
Untuk meningkatkan perekonomiann masyarakat lokal khususnya daerah
jambi semoga dapat direalisasikan, dan dilanjutkan mengenai seberapa lama
sirup ini bisa digunakan (expired).