Kel 1 (2d3-A) Metode Penelitian Analitik
Kel 1 (2d3-A) Metode Penelitian Analitik
METODE PENELITIAN
DISUSUN OLEH
Amanda Nadia Putri P21345118008
Diah Ayu Nastiti P21345118018
Febrian Aditya P21345118026
Feni Sabputri P21345118027
Haykhal Muhammad Syafhaa P21345118031
DOSEN PEBIMBING
Kuat Prabowo, S.KM., M.Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode
Penelitian Analitik” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode
Penelitian yang diampu oleh Kuat Prabowo, S.KM., M.Kes
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui ruang lingkup terkait Metode
Penelitian Analitik.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
i
Kelompok 1
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di dunia ini tidak ada kebenaran yang mutlak kecuali hanya kebenaran Alloh
swt. Namun setiap indifidu juga mempunyai pilihan untuk menentukan sesuatu
yang di anggapnya paling benar. Begitu juga dengan permasalahan hukum, setiap
orang pasti manginginkan kebenaran yang di anggap paling benar menurut
siapapun. Maka dari itu ada sebuah penelitian untuk mencari dan meneliti
seberapa bener kebenaran tersebut. Jadi pada dasarnya tujuan penelitian adalah
untuk mendapatkan sebuah kebenaran. Mendapatkan kebenaran ternyata
merupakan suatu proses yang rumit. Karena kebenaran adalah hal yang rumit,
sulit didapat dan mahal, maka langkah penelitian dengan metode analitik untuk
mendapatkan kebenaran dengan cara yang lebih murah dan cepat, namun terarah.
Akan tetapi bagi paradigma alamiah, design dapat disusun sebelumnya secara
tidak lengkap. Apabila sudah mulai digunakan, maka metode itu baru mulai
dilengkapi dan disempurnakan. Metode itu dapat senantiasa diubah dan
disesuaikan dengan apa yang diperoleh dan disesuaikan pula dengan pengetahuan
baru yang ditemukan. Dalam makalah ini akan kita bahas untuk mengetahuinya
lebih dalam.
1
1.2. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian penelitian analitik
2. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian analitik
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat penelitian analitik
4. Untuk mengetahui jenis-jenis metode penelitian analitik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Desain penelitian analitik digunakan untuk mengetahui hubungan sebab
akibat antara dua variabel secara observasional, dimana bentuk hubungan
dapat perbedaan, hubungan atau pengaruh.
4
Kekurangan :
Kelebihan :
Contoh kasus : Mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil
dengan Berat Badan Bayi Lahir (BBL), dengan menggunakan rancangan
atau pendekatan cross sectional.
5
- Variabel independen (risiko ) : anemia besi.
- Variabel independent (risiko) yang dikendalikan : paritas, umur ibu,
perawatan kehamilan, dan sebagainya.
2. Langkah kedua : Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan
sampelnya.
- Subjek penelitian : ibu-ibu yang baru melahirkan, dengan lingkup
daerah yang dibatasi misal lingkup Rumah sakit, Rumah bersalin atau
rumah sakit bersalin. Batas waktu dan cara pengambilan sampel
(teknik random, atau non random) ditentukan.
3. Langkah ketiga : Melakukan pengumpulan data, observasi atau
pengukuran terhadap variabel dependen-independen dan variabel-
variabel yang dikendalikan dalam waktu yang sama.
- Caranya mengukur berat badan bayi yang sedang lahir, memeriksa Hb
ibu, menanyakan umur, paritas dan variabel-variabel kendali yang lain.
4. Langkah keempat : Mengolah dan menganalisis data dengan cara
membandingkan antar kelompok hasil. Bandingkan Berat bayi lahir
dengan Hb darah ibu. Dari analisis ini akan diperoleh bukti adanya
atau tidak adanya hubungan antara anemia dengan BBL.
6
4. Pemilihan subjek sebagai kontrol
5. Melakukan Pengukuran retrospektif (melihat kebelakang) untuk
melihat faktor risiko
6. Melakukan analisis dengan membandingkan Proporsi antara variabel-
variabel objek penelitian dengan variabel – variabel kontrol
Kekurangan :
a. Terjadi bias informasi akibat ketidakteraturan dan ketidaklengkapan
data tentang paparan atau pemberian dan pencatatan informasi tentang
status paparan dipengaruhi oleh status penyakit subjek.
b. Tidak efisien jika digunakan untuk mempelajari paparan-paparan yang
langka jika beda risiko (RD) antara populasi yang berpenyakit dan tak
berpenyakit kecil. Dibutuhkan ukuran sampel yang besar dan
prevalensi paparan pada populasi yang berpenyakit yang cukup tinggi.
c. Tidak dapat menghitung laju insidensi (kecepatan kejadian penyakit)
baik yang terpapar maupun tidak terpapar karena subjek dipilih
berdasarkan status penyakit.
d. Pada beberapa situasi tidak mudah untuk memastikan hubungan
temporal antara paparan dan penyakit.
e. Kelompok kasus dan kontrol dipilih dari dua populasi yang terpisah,
sehingga sulit dipastikan apakah benar-benar setara dalam hal faktor
luar dan sumber distorsi lainnya.
Kelebihan :
7
d. Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap sejumlah penyakit
sehingga tidak saja cocok untuk menguji hipotesis tetapi juga untuk
mengeksplorasi kemungkinan hubungan paparan dan penyakit yang
masih belum jelas.
8
pada kelompok kasus dan kelompok kontrol. Diharapkan akan muncul
atau tidaknya bukti hubungan antara penyakit DM dengan konsumsi
gula pada remaja.
9
4. Peneliti dapat mempelajari sejumlah efek secara serentak dari sebuah
paparan.
5. Pada studi kohor prospektif kemungkinan terjadi bias kecil dalam
menyeleksi subjek dan menentukan status paparan.
6. Tidak ada subjek yang sengaja dirugikan karena tidak mendapat terapi
yang bermanfaat atau mendapat paparan faktor yang merugikan
kesehatan.
Kekurangan :
1. Rancangan kohor prospektif lebih mahal dan butuh waktu yang lama
daripada case control atau kohor retrospektif.
2. Pada studi kohor retrospektif butuh data sekunder yang lengkap dan
handal
3. Tidak efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang
langka kecuali jika ukuran sampel relatif besar atau prevalensi
penyakit pada kelompok terpapar cukup tinggi.
4. Jika subjek hilang (karena migrasi, meninggal, tingkat partisipasi
rendah, dsb ) dan terkait dengan paparan serta penyakit yang diteliti
maka temuan menjadi tidak valid karena adanya bias waktu follow up.
5. Tidak cocok untuk merumuskan hipotesis tentang faktor etiologi lain
untuk penyakit tersebut karena faktor penelitian sudah ditentukan
terlebih dahulu.
10
- Variabel independen : merokok
- Variabel pengendali : umur, pekerjaan dan sebagainya.
2. Tahap kedua : Menetapkan subjek penelitian, yaitu populasi dan
sampel penelitian. Misalnya yang menjadi populasi adalah semua pria
di suatu wilayah atau tempat tertentu, dengan umur antara 40 sampai
dengan 50 tahun, baik yang merokok maupun yang tidak merokok.
3. Tahap ketiga : Mengidentifikasi subjek yang merokok (resiko positif)
dari populasi tersebut, dan juga mengidentifikasi subjek yang tidak
merokok (resiko negatif) sejumlah yang kurang lebih sama dengan
kelompok merokok.
4. Tahap keempat : Mengobservasi perkembangan efek pada kelompok
orang-orang yang merokok (resiko positif) dan kelompok orang yang
tidak merokok (kontrol) sampai pada waktu tertentu, misal selama 10
tahun ke depan, untuk mengetahui adanya perkembangan atau kejadian
Ca paru.
5. Tahap kelima : Mengolah dan menganalisis data. Analisis dilakukan
dengan membandingkan proporsi orang-orang yang menderita Ca paru
dengan proporsi orang-orang yang tidak menderita Ca paru,
diantaranya kelompok perokok dan kelompok tidak merokok.
11
BAB III
PENUTUP
12
3.1. Kesimpulan
Penelitian Analitik ini merupakan penelitian dengan menggunakan studi
korelasi (Correlation Study) yaitu untuk mengetahui korelasi (hubungan)
antara satu variabel dengan variabel lain dengan mengidentifikasi variabel
yang ada pada suatu obyek, kemudian pula di identifikasi pula variabel
lain yang ada pada obyek yang sama dan di lihat apakah ada hubungan
antara keduanya.
Ciri ciri penelitian analitik
1. Melakukan pengujian hubungan
2. Mencari etiologi atau penyebab terjadinya masalah kesehatan
3. Dilakukan uji hipotesis
13
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/224123296/Epidemologi-Analitik-Adalah-
Epidemiologi-Analitik-Menguji-Hipotesis-Dan-Menaksir
http://wisnuekos.blogspot.com/2010/10/metode-penelitian-analitik.html
http://erlynafkmundip.blogspot.com/2010/10/cross-sectional-case-control-dan-
cohort.html
http://nomensenbanunaek.blogspot.com/2014/10/jenis-jenis-metode-penelitian-
kesehatan.html
15