A. MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Kode Etik Keperawatan
1.1 Autonomy (Menghargai)
Contoh : Pasien memiliki Diagnose Medis SNH, Hari ini seorang Perawat akan
melakukan implementasi ROM pasif (Membantu pasien makan).
Sebelum mengajari 3 hal tersebut, pasien diberi kesempatan untuk
memilih latihan yang mana yang akan dilakukan.
1.2 Justice (Keadilan)
Contoh : Diruang Rawat Mentari terdapat 2 kelas perawatan yaitu kelas satu dan
kelas dua, saat dinas Pagi ada 2 pasien yang sedang membutuhkan
bantuan Perawat, Perawat Anton mengganti cairan Infuse kelas satu
dengan ramah dan penuh senyum namun saat menganti cairan Infuse
dikelas dua Perawat Anton tampak cemberut.
1.3 Beneficience (Berbuat Baik)
Contoh : Perawat memberikan nasehat kepada pasien tentang program latihan
untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi Perawat juga
menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan
Jantung.
1.4 Fidelity (Menepati Janji)
Contoh : Seorang Perempuan 28 tahun di rawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan BAB encer sejak 2 Minggu yang lalu, pasien sudah diberitahu
oleh Perawat bahwa menderita HIV, pasien meminta kepada Perawat
untuk merahasiakan penyakit yang dialami kepada siapa pun, Perawat
menyetujui permintaan pasien tersebut.
1.5 Confidentiality (Kerahasiaan)
(Kerahasiaan)
Contoh : Saat Perawat sedang melakukan perawatan pada bagian Genetalia
pasien, Perawat lupa menutup korden Jendela, sehingga salah satu
Lansia lain melihat tindakan yang dilakukan Perawat tersebut.
1.6 Nonmaleficience
Nonmaleficience (Tidak Merugikan)
1.7 Veracity (Kejujuran )
2. Gaya Kepemimpinan
2.1 Demokratis
Gaya pemimpin yang selalu mendengar dan mempertimbangkan atas masukan-
masukan dari para pegawainya.
Contoh : Disebuah ruang Perinatalogi, terlihat kepala ruang dan para Perawat
sangat dekat. Kepala ruang perinatalogi sering mendisusikan tentang
pelayanan yang lebih baik dan para Perawat pun aktif dalam
memberikan masukan-masukan.
2.2 Otoriter
Gaya pemimpin yang memusatkan pada segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
Contoh : Dalam menjalankan tugas para perawat dibangsal bedah saraf harus
sesuai tujuan yang telah ditentukan oleh kepala ruang, tidak ada sedikit
pun bantahan dari Perawat untuk melaksanakan tugasnya sesuai
dengan yang diinginkan kepala ruang.
2.3 Laisez Faire
Pemimpin memberikan dan membiarkan pegawainya untuk melakukan kinerja
masing-masing sesuka hati
Contoh : Seorang kepala ruang disuatu bangsal memberikan kepercayaan penuh
kepada para pegawainya untuk melaksanakan tugas masing-masing,
kepala ruang hanya menerima laporan
l aporan perkembangan kinerjanya.
2.4 Otokratis
Ketergantungan kepada yang berwenang dan tidak akan melakukan apa-apa
kecuali jika diperintah
2.5 Karismatik
Suatu hubungan emosional antara pemimpin dan anggota kelompok yang
dipimpin.
Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian Janin yang berada dalam
Fundus Uteri.
Leopold II
Untuk menentukan bagian Janin yang berada pada kedua sisi Uterus, pada
Letak Lintang tentukan di mana Kepala Janin.
Leopold III
Untuk menentukan bagian Janin apa yang berada pada bagian bawah dan
apakah sudah masuk atau masih goyang.
Leopold IV
2. Persalinan
2.1 Tahapan Persalinan
1) Kala I (Pembukaan)
Lamanya Kala I untuk Primigravida berlangsung selama 12 jam
Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
Keluar lendir bercampur darah (Show) yang lebih banyak karena
robekan kecil pada servik.
Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya.
Servik mulai membuka (Dilatasi) dan mendatar (Effacement)
Fase-fase Kala I Persalinan
i. Fase Laten
Dimulai sejak awal kontraksi, pembukaan servik secara bertahap
cm.
Fase deselerasi (Sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm s/d lengkap (+
10 cm).
2) Kala II (Pengeluaran Janin)
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali,
Kepala Janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa
ngedan karena tekanan pada rectum sehingga merasa seperti BAB dengan
tanda anus membuka. Pada waktu his Kepala Janin mulai kelihatan,
Vulva membuka dan Perineum meregang.
Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahir dan diikuti oleh seluruh
badan Janin.
Kala II pada Primi 1.5-2 jam, pada Multi 0.5 jam.
Saling menghargai
Menabung
Membentuk norma-norma
G. KEPERAWATAN JIWA
1. PK
1.1 Tanda Gejala
- Mengancam - Meninju
- Mengumpat - Membanting
- Bicara keras dan kasar - Melempar
1.2 Startegi Pelaksanaan
Pasien
1) SP 1
Mengidentifikasi penyebab PK
Mengidentifikasi akibat PK
2) SP II
Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien
3) SP III
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
4) SP IV
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Keluarga
1) SP I
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2) SP II
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK
obat
2. Isolasi Sosial
2.1 Tanda Gejala
- Mengatakan malas berinteraksi
- Mengatakan orang lain tidak mau menerima dirinya
- Merasa orang lain tidak level
- Menyendiri
- Mengurung diri
- Tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain
2.2 Startegi Pelaksanaan
Pasien
1) SP I
Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien
lain
Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain
Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan orang lain
Keluarga
1) SP I
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2) SP II
Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan Isolasi
Sosial
3) SP III
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum
obat
3. Halusinasi
3.1 Tanda Gejala
- Mengatakan mendengar suara bisikan/melihat bayangan berbicara sendiri
- Tertawa sendiri
- Melamun
- Menyendiri
- Marah tanpa sebab
3.2 Strategi Pelaksanaan
Pasien
1) SP I
Mengidentifikasi penyebab halusinasi
jadwal kegiatan
2) SP II
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
6.2 Strategi Pelaksanaan
Pasien
1) SP I
Memebina hubungan saling percaya
kemampuan pasien
2) SP II
Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
3) SP III
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Keluarga
1) SP I
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
proses terjadinya
Menjelaskan cara merawat pasien HDR
2) SP II
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien HDR
3) SP III
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum
obat
1) SP I
Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
2) SP II
Mengidentifikasikan aspek positif pasien
berharga
3) SP III
Mengidentifikasikan pola koping yang biasa diterapkan pasien
kegiatan harian
4) SP IV
Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
Keluarga
1) Sp I
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
Menjelaskan pengertian, tanda gejala resiko bunuh diri yang dialami
pasien dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
Menjelaskan cara merawat pasien resiko bunuh diri
2) SP II
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien
obat