Anda di halaman 1dari 57

Pangan Fungsional

dalam Pola Konsumsi Pangan


untuk Hidup Sehat, Aktif dan Produktif
Disampaikan pada “Kegiatan Apresiasi Pengembangan Pola Konsumsi Pangan”
Hotel Royal-Bogor, 21-23 Maret 2013

Nurheni Sri Palupi

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan


Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Topik Bahasan

Pengertian Pangan Fungsional


Pengertian

Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan


Fungsional

Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional

Strategi Pengembangan Pangan Fungsional


Pola Pangan

MODERN Defisiensi
DIETARY HABIT Nutrien esensial

Pangan
Fungsional Penting untuk kesehatan
(sistem imun/kekebalan tubuh)

Perbaikan sistem imun


hnpalupi@yahoo.com
Pola Pangan

 Modern diet  sangat kaya produk hewani


 Menyebabkan gangguan kesehatan
 Penyakit kardiovaskuler dan kanker

 Mengurangi konsumsi asal-hewani


 Meningkatkan konsumsi pangan asal-tanaman 
untuk mendapatkan kesehatan optimal

“Let your food be your medicine;


let your medicine be your food”
(Hippocrates)
Industri Pangan Fungsional Global

Penjualan Pangan Fungsional Global


(% dari 2000 ritel per regional)

Eropa Barat
$17.0B Asia*
$13.3B
33.9%

$ 50.2 26.5%
*termasuk
Billion Australia &
New Zealand

37.6% 2.0%
Amerika Utara
$18.9B Negara lain
$1.0B

Source: HBP Consulting


Penggerak pasar Pangfung

Profesional kesehatan
Konsumen
• Hal yang baru
• Kesadaran lebih sehat
• Mengenalkan pangan
• Pengobatan alami
sehat
• Populasi lansia
• Dukungan LSM

Kecepatan
perkembangan
pangan fungsional

Pemerintah
• Pedoman Pemerintah Agen/distributor
• Kerangka kerja • Mencari kesempatan
regulasi (klaim) berkembang
• Biaya kesehatan tinggi
Ingridien Pangan Fungsional

Ingridien
(parawit) Parawit Baru
Umum

merupakan mengurangi
ingridien yang risiko penyakit
Vitamin Fitosterol
sudah umum jantung
terdapat pada
produk pangan penurunan
sejak dulu kemampuan
Mineral Kolin kognitif pada usia
lanjut
membantu mengurangi risiko
melancarkan aterosklerosis dan
Serat
saluran Isoflavon penyakit jantung
Pangan
pencernaan koroner.
10 Tren Pangan Fungsional 2012
Institute of Food Technologists (IFT)

Konsumen menginginkan zat gizi dari bahan pangan, bukan dari suplemen

Trend 2012  ‘real food nutrition’


 Pencampuran berbagai jenis pangan untuk mendapatkan
manfaat kesehatan yang maksimum;
 Memilih pangan yang melekat dengan nilai gizinya
(misalnya kacang-kavcangan dan buah-buahan); dan
 Integrasikan suplemen pangan secara utuh seperti santan
ke dalam diet, dibandingkan dengan suplementasi vitamin.

“Konsumen lebih menginginkan mendapat zat gizi secara


alami, dibandingkan dengan pangan yang difortifikasi atau
diseplmentasi vitamin dan mineral"
10 top tren pangan fungsional
Konsumen menginginkan zat gizi dari bahan pangan, bukan dari suplemen

1. Gizi dari bahan pangan


2. Pengelolaan pilihan pangan (memilih yang sehat)
3. Bioavailabilitas (ketersediaan bagi tubuh)
4. Sumber protein
5. Berbasis tanaman (pangan nabati)
6. Makanan ringan (snack) bergizi
7. Risiko baru (pencegahan stroke, serangan jantung)
8. Bantuan pertama (sakit tenggorokan, sembelit & sulit tidur)
9. Anak-anak, dewasa dan lansia (untuk kelompok tertentu)
10. Minuman yang enak, sehat, dan alami
Wellness Foods Interface

Pangan Pangan Kesehatan Farmasetikal

Pangan
Pangan Suplemen Obat
Kesehatan
Pangan menuju obat ...
Peningkatan keuntungan
Pangan baru

Herbal

Suplemen

Pangan Fungsional

Perbatasan Regulasi
Drugs
Pangan sehat/alami

Pangan

Zat Gizi Kebugaran Proteksi/Penurunan Pencegahan Pengobatan


Risiko

Manfaat Produk
Definisi

 Pangan Fungsional
 Suplemen pangan
 Nutrasetikal
 Fitokimia

3/22/2013
Definisi Pangan Fungsional

 Pangan fungsional adalah pangan segar atau olahan yang


memberikan manfaat terhadap kesehatan dan/atau dapat
pencegahan terhadap suatu penyakit, selain fungsi dasarnya
sebagai penyedia zat.
 Pangan fungsional merupakan pengembangan dari ilmu
pangan, dimana suatu pangan biasanya disertai dengan klaim
kesehatan untuk tujuan pemasaran.
 Produk sereal dengan klaim menurunkan risiko penyakit kanker.
 Didasari dengan studi yang menunjukkan bahwa sereal merupakan
sumber serat yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung

hnpalupi@yahoo.com
Tiga Kondisi Deinisi Pangan Fungsional
(Jepang)

1. Merupakan pangan (bukan kapsul, tablet atau powder)


berasal dari ingredien alami.
2. Dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehari-hari.
3. Mempunyai fungsi ketika dikonsumsi, mengatur proses
metabolisme tertentu di dalam tubuh, seperti:
• Meningkatkan mekanisme kekebalan tubuh
• Mencegah penyakit tertentu
• Pemulihan darisuatu penyakit tertentu
• Memperlambat proses penuaan

Functional food, designer food, pharmafood, dan nutraceuticals


merupakan sinonim istilah pangan yang dapat mencegah penyakit tertentu
Suplemen Pangan

Secara legal didefinisikan di dalam Dietary Supplement


Health and Safety Act (DSHEA) 1994:
“setiap produk yang dikonsumsi melalui mulut yang
mengandung ingredien pangan dan disebutkan
secara jelas dalam label sebagai suplemen diet”
 Ingredien pangan meliputi:
 Vitamin
 Mineral
 Herbal
 Asam amino
 Substansi seperti enzim, jaringan organ,
metabolit, ekstrak atau konsentrat
3/22/2013
Nutrasetikal

"Nutraceutical" merupakan kombinasi dari kata


nutrition dan pharmaceuticals, yang
menggambarkan konsep bahwa ekstrak dari
bahan pangan dapat digunakan sebagai obat,
yaitu suplemen pangan.
Nutraceuticals (sering mengacu pada fitokimia
atau pagan fungsional) merupakan senyawa
kimia bioaktif, secara alami mempunyai
manfaat terhadapkesehatan, pencegahan
penyakit atau sifat pengobatan.
Pangan Fungsional
Pangan yang secara alamiah maupun yang telah melalui proses
pengolahan mengandung satu atau lebih komponen yang berdasarkan
kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi fisiologis tertentu yang
bermanfaat bagi kesehatan, disajikan dan dikonsumsi sebagaimana
layaknya makanan atau minuman dan memiliki karakteristik sensori
seperti penampakan, warna, tekstur atau konsistensi dan citarasa yang
dapat diterima konsumen.

Bahan Fungsional:
Bahan pangan yang memberikan manfaat kesehatan di samping zat
gizi yang dikandungnya
Komponen Fungsional:
Komponen yang terdapat dalam pangan fungsional, yang berdasarkan
kajian ilmiah terbukti tidak membahayakan kesehatan dan dapat
memberikan manfaat kesehatan di luar manfaat yang umumnya
diberikan oleh komponen tersebut.
Senyawa-senyawa dalam pangan fungsional

1. Vitamin 8. Prebiotik
2. Mineral 9. Probiotik
3. Gula Alkohol 10. Kolin, Lesitin, Inositol
4. Asam Lemak Tak Jenuh 11. Karnitin & Skualen
5. Peptida & protein tertentu 12. Isoflavon (kedelai)
6. Asam amino 13. Fitosterol & Fitostanol
7. Serat Pangan 14. Polifenol

Komponen lain dapat dipertimbangkan sebagai komponen fungsional dengan


mengajukan bukti ilmiah dan klaim untuk dilakukan penilaian oleh Tim Mitra Bestari.
Fitokimia

Fitokimia merupakan senyawa kimia yang


bekerja sebagai nutrasetikal atau suplemen
diet yangberasal dari tanaman
 Isoflavon dari kedelai
 Antioksidan dari sayuran
 Likopen dari tomat
Fitokimia vs potensi kardiovaskuler

↑ aktivitas antioksidan

↓ permeabilitas

• Mencegah kebocoran Pembuluh


dinding sel Darah ↓ agregasi platelet

Penyumbatan
↑ fleksibilitas pembuluh darah

↓ inflamasi
• aliran darah terganggu
• pembentukan plak • aktivitas antibakteri
Keseimbangan Kesehatan

Good

Stres Olahraga
Tidak beraktivitas Kontrol BB
Merokok Serat
Lemak jenuh Biji-bijian utuh
Garam Buah & sayuran
Makan berlebihan Antioksidan
Topik Bahasan

Pengertian Pangan Fungsional

Potensi Pangan Lokal sebagai


Tradisional Pangan
sebagai Pangan
Fungsional

Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional

Strategi Pengembangan Pangan Fungsional


Pangan Tradisional – Pangan Fungsional

Pangan Pangan
Tradisional (makanan dan minuman)

tradisi yang telah lama berkembang

khas daerah atau masyarakat

diolah dengan resep masyarakat setempat

menggunakan bahan lokal

berkhasiat bagi Pangan


kesehatan Fungsional
Tempe

 Produk fermentasi dari kedelai oleh kapang Rhyzopus oligosporus


 Khasiat tempe
 hipokolesterolemik
 antidiare untuk bakteri E. coli enteropatogenik
 antioksidan
 Peptida tempe merupakan senyawa bioaktif yang mempunyai fungsi
penting bagi kesehatan:
 Membatu penyerapan kalsium dan besi
 senyawa antitrombotik
 menurunkan kolesterol
 toksik terhadap sel tumor
Sayuran dan Kacang-kacangan

Contoh menu Sunda mengutamakan sayuran dan kacang-kacangan

Kangkung Tauge
Paria Bayam
Daun singkong Daun katuk
Labu siam Kacang panjang
Leunca Kecipir

serat pangan dan


fitokomia tinggi

berkhasiat bagi
kesehatan
Cruciferae dan kanker

Cruciferae  antikarsinogenik dan antioksidan

» Konsumsi sayuran Cruciferous (kol, brokoli,


lobak) lebih 1/2 gelas per minggu dapat
menurunkan resiko kanker prostat hingga 40%

» Komponen bioaktif sebagai antikanker dalam


Cruciferae : glukosinolat, isotiosianat,
ditioltion, indol, sulfonat, dan vitamin (E dan C)
Rempah-rempah

Rempah-rempah sebagai jamu


 kunyit,
 temulawak,
 jahe,
 kencur,
 lempuyang
 lengkuas
Khasiat:
 meningkatkan produksi cairan empedu
 melindungi kerusakan sel hati
 anti jamur dan anti bakteri
 analgenik dan antiradang (jahe)

Dikonsumsi dalam minuman fungsional


bentuk minuman (karakteristik sensori)
Contoh: beras kencur, sari jahe, sari temulawak
Rempah-rempah

Rempah-rempah sebagai ramuan bumbu masak


 Kluwek yang biasa digunakan dalam bumbu rawon
mengandung senyawa aktif sebagai anti trombotik.
 Bawang putih memiliki khasiat dapat menurunkan kolesterol
darah, mengatur tekanan darah, sebagai antioksidan,
menghambat berkembangnya tumor, dan menghambat
timbulnya agregasi trombosit.

Khasiat
 Ditanam beribu tahun lalu untuk tujuan pengobatan
 Tumor, luka, sakit kepala, kanker, jantung
 Kardiovaskuler
 Hiperlipidemia: menurunkan kandungan lipid serum
 Hipertensi: menurunkan tekanan darah, kolesterol & trigliserida
 Kanker kolon, payudara, prostat
Komposisi kandungan zat gizi
dalam 100 g bawang putih

Zat Gizi Per 100 g


Air (g) 6.6
Energi (Kkal) 122.0
Protein (g) 7.0
Lemak (g) 0..3
Karbohidrat (g) 25.0
Serat (g) 1.1
Kalsium (mg) 26.0
Fosfor (mg) 109.0
Besi (mg) 1.2
Efek terhadap kolesterol dan penurunan lemak
 Tikus yang diberi makan bawang putih, kadar kolesterol, trigliserida, dan
VLDL (very low-density lipoprotein) menurun , sementara kadar HDLnya
meningkat
 Pemberian 7,2g ekstrak bawang putih per hari selama 6 bulan pada 56
pria dapat menurunkan 7% kadar kolesterol
 bawang putih mencegah arterosklerosis dengan cara mereduksi
hiperlipidemia, hipertensi
Efek antitrombotik (agregasi platelet)
 Penimbunan platelet dapat dihambat dengan ekstrak bawang.
 Senyawa yang berperan adenosin
 Allisin, ajoene, vinyl dithiins, dan dialil trisulfida efektif sebagai komponen
penghambat agregasi platelet
 Komponen aktif yang paling efektif adalah alisin dan dialil trisulfida
Efek terhadap penggumpalan darah, fibrinolisis, dan aliran darah

 Konsumsi bawang putih meningkatkan aktivitas fibrinolitik dan


mengurangi kecenderungan pembentukan bekuan darah,sehingga
mengurangi risiko terjadinya serangan jantung
 Komponen aktif dalam bawang putih yang berperan adalah ajoen

Efek antioksidan
 Komponen-komponen dalam bawang putih dapat menghambat
pembentukan radikal bebas, meningkatkan proses radical scavenger, dan
melindungi LDL dari oksidasi oleh radikal bebas.
 Allisin dan turunan alisin allil-sulfida yaitu alilmerkaptan diyakini sebagai
komponen aktif dalam efek antioksidan bawang putih
Pangan Fungsional Lain

 Serat dan beta-glukan dalam oats dan bahan pangan yang


mengandung oat, mengurangi kadar kolesterol darah
 Senyawa polifenol dalam anggur ungu berfungsi untuk
kesehatan jantung
 Protein kedelai mereduksi kadar kolesterol darah
 Likopen dalam tomat dan produknya, mengurangi risiko
kanker
 Probiotik dalam yogurt dan produk fermentasi susu
mengingkatkan kesehatan usus
Topik Bahasan

Pengertian Pangan Fungsional

Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan


Fungsional

Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional

Strategi Pengembangan Pangan Fungsional


Produk Pangan Fungsional

 Produk konvensional yang dipasarkan dengan


informasi baru
 Oat dengan klaim tinggi serat
 Tempe mengandung serat dan isoflavon
 Produk koncensional dengan penambahan atau
peningkatan ingredien
 Jam dengan sterol nabati
 Cokelat dengan peningkatan flavanol
 Produk baru yang memberikan ingredien fungsional
 Minuman – teh fungsional
 Menghilangkan fungsi negatif
 Minyak untuk kesehatan jantung (minyak nabati)
Komponen Pangan Fungsional

Komponen Sumber Manfaat


Likopen Tomat dan Mencegah kanker
produknya prostat
Inulin Biji-bijian utuh Meningkatkan
kesehatan saluran
pencernaan
Flavanol Cokelat, teh Melancarkan
peredaran darah
Sulforafan Brokoli Antioksidan
Komponen Pangan Fungsional

Komponen FoodSumber Manfaat


Asam lemak Salmon, tuna Mengurangi risiko
Omega 3 penyakit jantung
Isoflavon Kedelai Kesehatan tulang;
menopaus
Protein Kedelai Menurunkan
kedelai kolesterol

Huruf yang dicetak miring telah disetujui oleh FDA untuk klaim kesehatan
Produk Biji-bijian
Lemak, minyak, gula KUNCI
Lemak (alami dan ditambahkan)
Digunakan bersama-sama Gula (ditambahkan)
Simbol menunjukkan lemak dan gula dalam bahan pangan

Susu, yogurt, keju Daging, unggas, ikan,


2-3 sajian kacang2an, telur
2-3 sajian

Sayur-sayuran Buah-buahan
3-5 sajian 2-4 sajian

Roti, sereal dan


pasta 6-11
sajian

Produk biji-bijian merupakan dasar diet yang sehat


Penyosohan Biji-bijian

Biji-bijian utuh Penggilingan Hasil Sosoh


(fitonutrien 100%) (Fitonutrin 15-35%)

Penyosohan menghilangkan fitonutrien sekitar 75%


Konsumsi Biji-bijian Utuh

Lain-lain
17%

Makanan ringan
21%

Sereal sarapan pagi


30%

Roti-rotian
32%

Konsumsi biji-bijian utuh dapat ditingkatkan dengan mudah


Fitonutrien dalam biji utuh

Vitamins & Minerals


Serat Antioksidan
aktivitas
mikroflora usus

Fitin Lignan
(inositol fosfat: (antioksidan,
regulator pembelahan pencegah kanker)
sel & apoptosis)

Sfingolipid Tokotrienol
(regulator aktivitas sel) (⇓ sintesis kolesterol,
agregasi platelet)
Fitosterol
(absorpsi kolesterol)

Biji-bijian utuh mengandung berbagai macam fitonutrien


Khasiat komponen bekatul

Asam
Oryzanol Omega-3 Tokoferol
Ferulat

Menurunkan Menurunkan Memacu kerja Antioksidan


kadar tekanan otak, indera yang kuat
kolesterol darah dan penglihatan, sehingga
dalam darah. glukosa dan fungsi – penting
darah. fungsi menjaga
kelenjar kesehatan
hormon. manusia.
Khasiat Komponen utama BEKATUL

Serat
Vit B15  Konsumsi oat bran 50
g/hari menurunkan
kolesterol total 19%
 Diabetes
 Jantung dan LDL 23%. (serat
 Pembuluh larut tinggi, 14,0%.
 Hipertensi
darah
 Asma
 Kolestrol
 Diabetes  Oat bran atau oatmeal
 Obesitas setiap hari mampu
 Jantung
 Hipertensi
 Hati menurunkan kolesterol
 Gangguan
usus hingga 3%
Produk Olahan Bekatul

 Bekatul dapat dicampur dengan bahan untuk membuat


pembuatan biskuit, kue, dan lain-lain.
 Substitusi bekatul 15 % pada tepung terigu pada sereal
makanan sarapan memberikan hasil yang optimal
terhadap penerimaan cookies dan roti manis dan
meningkatkan kandungan serat pangan.

 Penggunaan bekatul secara


komersial di luar negeri dalam
bentuk ekstrak minyak bekatul.
 Di Jepang, gamma oryzanol
dijual secara komersial sebagai
makanan dan antioksidan
KOMPONEN SUSU
sebagai sumber pangan fungsional

PANGAN-SEHAT Tren EFEK KESEHATAN


(awareness ↑) Ilmu Gizi (perhatian >)

Peranan diet & pangan spesifik


dlm mencegah penyakit serta
meningkatkan fungsinya bagi tubuh
semakin berkembang

hnpalupi@yahoo.com
KOMPONEN SUSU
sebagai sumber pangan fungsional

Adanya Daya beli


Perkembangan Populasi
Ilmu Gizi Manula

Kesempatan industri pangan dan


masyarakat untuk meningkatkan &
mengembangkan produk pangan baru
KOMPONEN SUSU
sebagai sumber pangan fungsional

Bahan dasar berbagai produk Susu sapi


pangan (mengandung zat gizi
esensial & komponen bioaktif)

- Isolat
- Konsentrat
- Komponen termodifikasi (pangan
fungsional)
- Suplemen pangan
- Pangan fungsional (functional foods)
Fitokimia Potensial

Bahan pangan Kandungan Reduksi resiko

Cruciferous: brokoli, bunga kol, kubis Senyawa kanker


brussels, kubis, sayuran berdaun hijau tua, organosulfur
bayam
Brokoli sulforafan kancer payudara
Teh hijau polifenol kanker
Seleri butilftalat Tekanan darah tinggi
Kedelai isoflavon kanker
Tahu, susu kedelai, tepung kedelai (hitoestrogen) penyakit jantung
saponin
Tomat dan semangka likopen* kanker prostat,
penyakit jantung
Bawang-bawangan: bawang bombay, Senyawa alium kanker, jantung
bawang putih, daun bawang
Anggur, strawberi, kacang-kacangan Asam elagat* kanker
Fitokimia Potensial

Bahan pangan Kandungan Reduksi resiko


Jus anggur merah, resveratrol* penyakit jantung
kanker
Buah jeruk, sayuran, dan daun hijau: , beta-karoten* kanker
vegetables, and dark
greens: wortel, ubi jalar, waluh, mangga,
bayam
Buah sitrus monoterpena kanker

Flaxseed Lignan, asam kanker


lemak omega-3 penyakit jantung
Kacang-kacangan, vitamin E Asam lemak penyakit jantung
omega-3
Onion, kubis, brokoli, anggur merah, kuersetin kanker
apel dan sereal penyakit jantung
*Several different classes of compounds are very potent antioxidant and free radical scavengers.
Source:Vegetables, fruit and cancer prevention/Amer. Diet Assoc. 1996; 96: 1027-1039, Phytochemicals. Amer.
Diet Assoc. 1997;97(suppl 2): s199-s204. B. Clevidence, Ph.D.,USDA Phytonutrient Laboratory
Topik Bahasan

Pengertian Pangan Fungsional

Potensi Pangan Lokal sebagai Pangan


Fungsional

Teknologi Pengolahan Pangan Fungsional

StrategiPengembangan
Strategi PengembanganPangan
PanganFungsional
Fungsional
Strategi pengembangan pangan fungsional

Identifikasi
Pangan Fungsi
Mekanisme

Efek Fungsional

Studi klinis berdasarkan hipotesa (dugaan)

Penurunan risiko
Peningkatan Fungsi Klaim
penyakit
Pengembangan Pangan
Fungsional:

Konsep menuju Kenyataan

1. Pengembangan pangan fungsional melibatkan beberapa tahap


yang berbeda dari konsep, sampai pelaksanaan di pasar.
2. Proses yang terlibat di setiap tahap, dimulai dengan
menerjemahan konsep esensial ke dalam prototipe yang dapat
diterima dan dijual/dipasarkan..

hnpalupi@yahoo.com
3. Bebera prototipe kemudian memerlukan pengujian khasiat dan
keamanan menggunakan hewan coba dan manusia melalui uji
klinis.
4. Publikasi data efikasi dan keamanan akan meningkatkan
kredibilitas produk pangan fungsional yang akan digambarkan
dengan peningkatan kesadaran konsumen, yang juga dapat
digunakan sebagai dasar untuk memperoleh perijinan dan
pengembangan klaim kesehatan.
5. Penerimaan konsumen dan adanya klaim kesehatan
memudahkan dalam penetrasi pasar pangan fungsional, yang
dengan sendirinya meningkatkan inisiatif untuk penciptaan
produk baru.
Pengembangan Pangan Fungsional

Multi tahap: Konsep ⇒ Pemasaran Produk


KONSEP

menerjemahkan
• Penerimaan panelis
PROTOTIPE • Penerimaan pasar

• Khasiat • Penyusunan Regulasi


PUBLIKASI
• Keamanan • Klaim kesehatan

PENCIPTAAN
• Penerimaan konsumen ⇑
PRODUK BARU
• Kredibilitas produk ⇑
Contoh

Contoh lain:
 Beras hipoalergenik
Teh Hijau  Sereal sarapan ubi jalar
 Minuman fungsional instan
berbasis kedelai

Hasil riset
(klaim kesehatan)
Promosi

Variasi penyajian Aturan

Antisipasi pasar
Minuman Fungsional (booming)
Contoh Label Minuman Fungsional

BERAT BERSIH 17 g

KOMPOSISI Susu Full Cream, Gula, Isolat Protein Whey, Isolat


Protein Kedelai, Emulsifier (E472A), Stabiliser
(E466), garam, Maltodekstrin, 50 mg
Aspartam/sachet (ADI : 50 mg/kg berat badan), 50
mg Asesulfam-K/sachet (ADI : 15 mg/kg berat
badan), vitamin, perisa karamel dan pewarna
karamel
PETUNJUK PENGGUNAAN Penyajian sebagai minuman hangat :
Masukkan 1 sachet produk ke dalam gelas,
tambahkan 150 ml air matang hangat, aduk
hingga larut
Penyajian sebagai minuman dingin :
Masukkan 1 sachet produk ke dalam gelas
shaker, tambahkan 150 ml air matang dingin,
• Rendah kocok
lemakhingga berbuih

• Mengandung
PETUNJUK PENYIMPANAN Simpan di karotenoid yang
tempat kering dan sejukbermanfaat

KLAIM KANDUNGAN sebagai


& antioksidan dalam tubuh
FUNGSI GIZI a) •Rendah lemak
• Tinggi akan vitamin
•Mengandung C yang
karotenoid yang berperan
bermanfaat
sebagaisebagai
antioksidan
antioksidanyang bekerja bersama
dalam tubuh
•Tinggi akan vitamin C yang berperan sebagai
antioksidan lain yang
antioksidan terutama vitamin
bekerja bersama E serta
antioksidan
berperan dalam
lain terutamapembentukan jaringan
vitamin E serta berperan dalam
pembentukan jaringan kolagen
kolagen•Kaya akan vitamin E yang berperan sebagai
• Kaya akan vitamin E yang berperan sebagai
antioksidan
•Mengandung isoflavon dan protein whey
antioksidan
• Mengandung
KETERANGAN TENTANG
PENGGUNAAN PEMANIS
Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk
isoflavon dan protein whey
penderita Fenilketonurik
BUATAN b)
Pangan Tradisional -------- Pangan Fungsional

 Berbasis komoditas lokal


 Dukungan penelitian yang
berkesinambungan (hulu – hilir)
 Adanya sentuhan inovasi teknologi
 Membangun brand image dan
penumbuhan rasa kecintaan
 Promosi (paket promosi wilayah)
 Penampilan produk (kemasan dan
penyajian)
 Pendampingan (materi B2SA)

Anda mungkin juga menyukai