Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS TUTORIAL I

KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Tutorial Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun oleh:

Siti Nurfazri S. 220110180204 Fitri Yoselin Y. P. 220110180213


Salwa Mawaddah 220110180205 Khadijah Fatiya A. 220110180214

Fajar Aulia K. 220110180206 Purnajati Nugraha 220110180215


Resi Mutiara 220110180207 Agni Rizkiani 220110180216
Aisyah Istiqomah 220110180209 Dhiya Ulhaq A 220110180217
Viola Meilinda P. P. 220110180210 Muhamad Gustaf A. 220110180218
Aliza Zulpa P. 220110180211 Siti Basiroh 220110180219
Widia Vaulita R. 220110180212

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

TAHUN 2020
KASUS 1

Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian keluarga melalui telenursing pada


Keluarga Tn X (40 tahun), yang terdiri dari istri (Ny Y-33 tahun), dua anak perempuan (An
A-13 tahun & An B-2 tahun). Tn. N (65 tahun) dan Ny O (60 tahun) merupakan orangtuang
Tn. X yang tinggal bersama keluarga Tn. X. Tn. X bekerja pada suatu perusahaan penyedia
jasa ekspedisi di Bandung. Selama pandemic, Tn. X tetap bekerja dan tidak selalu mengikuti
protocol kesehatan karena tidak suka menggunakan masker dan sering lupa cuci tangan
setelah menerima barang dari konsumen. Pengkajian perawat saat ini berfokus pada gejala
berkaitan dengan COVID-19 karena seorang konsumen yang baru-baru ini ditetapkan sebagai
pasien COVID-19 mengatakan mengunjungi perusahaan Tn X. Tn. X mengatakan tidak
demam dan batuk walau selalu merasa capek setiap pulang kerja. Tn X mengatakan bahwa
dia tidak melayani konsumen yang menderita COVID-19 tersebut karena sedang merokok di
luar. Tn X merupakan perokok berat dan telah merokok sejak SMA.

Tn X mengeluhkan istrinya yang terlalu rewel berkaitan aktivitasnya di luar. Kedua


orangtua dan anak-anak tidak boleh keluar sehingga mereka merasa bosan. Keluarga
mengalami perubahan penghasilan karena TN X hanya mendapatkan 75% dari gaji yang
biasa diterima. Tn. X merasa stress karena kondisi pandemic ini dan perbedaan nilai dan
pandangan terhadap COVID-19 dengan istrinya. Walaupun Tn X merupakan seorang kepala
keluarga, keputusan berkaitan keluarga lebih sering ditentukan oleh istrinya. Untuk
menghindari perdebatan, TN X sering mengalah dan kebanyakan dari keputusan istrinya
tidak disukai. Ny. Y tidak menggunakan alat kontrasepsi karena masih mengingkan anak
perempuan namun suami kurang medukung harapannya ini. Ny Y bingung bagaimana
memenuhi kebutuhan spiritual mertua karena ingin sholat di masjid namun hanya
membolehkan mertua laki-laki untuk sholat jumat saja di masjid. Perawat berhasil mengkaji
jenis dan tahap perkembangan keluarga namun belum dapat membuat genogram secara
lengkap.

Hasil pengkajian perawat lainnya berkaitan dengan struktur dan fungsi keluarga akan
dikaji pada komunikasi selanjutnya. Ny. Y mengeluhkan bahwa kondisi pandemic membuat
dia semakin cemas karena suaminya masih harus keluar rumah namun kurang disiplin untuk
menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan. Ny Y selalu menanyakan kepada perawat
siapa konsumen suaminya yang sakit dan perawat merespon bahwa harus menjaga privasi
pasien dan perawat aan bekerja sesuai legalitasnya untuk melakukan contact-tracing kepada
orang-orang yang beresiko. Perawat komunitas akan melakukan pengkajian mendalam untuk
stress dan koping keluarga karena pengkajian yang lengkap akan membantu perawat
komunitas dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga yang optimal.
TUTORIAL I KEPERAWATAN KELUARGA

Dosen Pendamping : Witdiawati S.Kep., Ners, M.Kep

Moderator : Fajar Aulia Kurniawan (220110180206)

Notulensi : Resi Mutiara (220110180207)

Platform : Google Hangout Meet

Tanggal : 3 September 2020

TAHAPAN SEVEN JUMP

1. STEP 1 (Kata Sulit)

1. Muhamad Gustaf A. (220110180218) = Contact Tracing


2. Viola Meilinda P.P. (220110180210) = Telenursing
3. Siti Basiroh (220110180219) = Genogram

2. STEP 2 (Menetapkan Masalah)

1. Agni Rizkiani (220110802016)- Kebutuhan spiritual mertua Tn. X untuk pergi


beribadah ke masjid tidak bisa terpenuhi karena Covid-19
2. Resi Mutiara (220110180207) - Tidak patuh dalam mematuhi protokol kesehatan,
Tn. X tidak memakai masker dan tidak mencuci tangan saat beraktivitas di luar.
3. Muhamad Gustaf A. (220110180218) - Perokok berat
4. Khadijah (220110180214), Aisyah (220110180209), Yoselin (220110180213) – Ny.
Y tidak mau mengikuti saran untuk memakai alat kontrasepsi.
5. Aliza Zulpa Putri (220110180211) - Diketahui Tn. X yang merupakan kepala
keluarga namun pengambilan keputusan diambil oleh istri. Tuan X juga banyak
mengalah untuk menghindari perdebatan, namun Tn. X banyak tidak setuju dengan
keputusan istrinya.. -> fungsi peran tidak terpenuhi dan hubungan keluarga tidak
harmonis.

3. STEP 3 (Curah Pendapat)

1. Aisyah Istiqomah (220110180209) - Genogram: semacam pohon keluarga


2. Siti Nurfazri Sodiqiah (220110180204) - Genogram gambaran kualitas kesehatan,
bulet, lingkaran kotak. Telenursing: praktik keperawatan jarak jauh dgn komunikasi
misal telepon, sosmed, dll.
3. Viola Meilinda P.P (220110180210) - Kontrasepsi merupakan alat untuk membantu
atau mencegah kehamilan. Adapun jenis alat kontrasepsi yaitu pil KB, IUD (Intra
Uterine Device), kondom dll
4. Khadijah Fatiya A (220110180214) – contact tracing merupakan penelusuran
kontak guna mengendalikan laju penyebaran virus atau penyakit, terlebih dalam
kondisi pandemi COVID-19 ini penting sekali melakukan contact tracing. untuk
mengendalikan penularan virus ada 3 langkah: identifikasi kontak, daftar kontak, dan
tidak lanjut kontak. (menambahkan bagian genogram), Genogram merupakan pohon
keluarga yang biasanya terdiri dari 3 generasi. Genogram dapat pula menggambarkan
siklus hidup keluarga, penyakit, dan hubungan antar anggota keluarga.
5. Purnajati Nugraha (220110180215) – semakin tua semakin mendekatkan diri
kepada tuhan, diusahakan kita bisa memenuhi keinginan mertua (bisa disarankan
ibadah berjamaah dirumah)
6. Siti Nurfazri Sodiqiah (220110180204) – memberi tahu mertua bahwa ibadah itu
bisa dari rumah, karena di luar lebih riskan -> pendekatan keluarga, kasih pengertian
ke Tn. X (berikan informasi valid terkait Covid-19)
7. Siti Basiroh (220110180219) – Selain diberikan pemahaman mengenai kebutuhan
spiritual yang bisa dilakukan selain di tempat ibadah misalnya di rumah bisa juga
berikan pemahaman bahwa dengan beribadah di luar lebih riskan untuk
terkontaminasi virus covid sehingga dihimbau untuk beribadah di rumah saja.
Kemudian bisa sambil diberikan pemahaman mengenai kondisi diluarnya seperti apa.
8. Viola Meilinda P.P (220110180210) – Kurangnya kesadaran (Awareness) yang
dimiliki oleh Tn. X terhadap kesehatan diri sendiri maupun lingkungan dan keluarga
sehingga ia tidak mematuhi protokol kesehatan, terlebih saat ia bekerja diluar rumah
terlihat pada teks di kasus yaitu “..Tn. X tetap bekerja dan tidak selalu mengikuti
protocol kesehatan karena tidak suka menggunakan masker dan sering lupa cuci
tangan setelah menerima barang dari konsumen”.
9. Muhamad Gustaf A. (220110180218)– Tn. X belum bisa beradaptasi dengan kondisi
saat ini
10. Fitri Yoselin Nova Y. P (220110180213)– Sadarkan Tn. X bahwa kondisi Covid-19
ini sifatnya urgent. Dan berikan pengertian bahwa diusia yang sudah lanjut (lansia)
Ny. Y sangat rentan terhadap terpapar atau tertular penyakit. Oleh karena itu
diberikan pengertian untuk beribadah di rumah saja
11. Purnajati Nugraha (220110180215 )– Karena Tn.X merupakan perokok berat
terlihat diteks dikatakan bahwa dia sudah merokok sejak SMA.
12. Viola Meilinda P.P (220110180210) – Adanya perbedaan pandangan antara Tn.X
dan istrinya disebabkan oleh kurangnya pemahaman diantara keduanya mengenai
fungsi dan peran dari masing-masing anggota keluarga, didukung pula oleh keegoisan
Tn.X yang tidak bisa meningkatkan kesadarannya terhadap kesehatan terlebih di masa
pandemi COVID-19 yang memang seharusnya lebih menjalankan protokol kesehatan
meskipun telah menjalani AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru), sehingga istrinya yang
sangat caring ke dia dengan selalu memberi saran suka menimbulkan perbedaan
pendapat dengan Tn.X terlihat pada teks “...Tn. X merasa stress karena kondisi
pandemic ini dan perbedaan nilai dan pandangan terhadap COVID-19 dengan
istrinya.”. Adanya hal tersebut menimbulkan stress pada Tn.X.
13. Dhiyaa Ulhaq Amatullah (220110180217) – Ketidakharmonisan mungkin bisa
disebabkan karena Tn. X sering mengalah (plegmatis) terhadap istrinya.

4. STEP 4 (Mind Map dan Solusi Sementara)

Mind Map

Solusi Sementara

1. Dhiyaa Ulhaq Amatullah (220110180217)– Tn. X butuh penkes dan diberikan role
model
2. Purnajati Nugraha (220110180215)– Keharmonisan dan peran keluarga->
komunikasi empat mata -> openness
3. Salwa Mawaddah (220110180205)– Hadirkan komunikator yang baik untuk
membahas mengenai peran keluarga dalam kasus ini perawat dapat mengambil peran
tersebut. Untuk masalah perokok berat dapat dimulai dengan niat Tn. X untuk
berhenti merokok dan atur lingkungan sosial yang mendukung agar lebih mudah
untuk berhenti merokok
4. Siti Nurfazri Sodiqiah (220110180204) – Jika ingin melakukan ibadah dalam
kondisi pandemi seperti ini sebaiknya di rumah saja
5. Khadijah Fatiya Adnurrahman (220110180214) - Menurut pendapat pribadi, benar
bahwa lansia memiliki kesadaran spiritual yang semakin tinggi di usianya, jadi
apabila Tn. N dan Ny. O bersikeras untuk melakukan ibadah di masjid walaupun
dalam keadaan pandemi, dapat diberi pilihan untuk beribadah di masjid yang
menerapkan physical distancing bagi para jemaahnya dan tidak lupa menerapkan
protokol kesehatan.
6. Resi Mutiara (220110180207) – Keluarga harus aware karena dalam kasus ini di
rumah ada lansia dimana lansia sangat riskan terkena Covid-19, Tn. X harus sayang
sama orang tuanya
7. Aliza Zulpa P. (220110180211) - konseling itu penting dilakukan. Dilihat dari
penyebab tidak harmonisnya keluarga ini karena kurang kuatnya koping keluarga
terhadap stressor yang ada sehingga diharapkan dengan memberikan konseling,
keluarga dapat meningkatkan kemampuan koping nya
8. Fitri Yoselin Nova Y. P (220110180213) – Berikan pengertian untuk memakai alat
kontrasepsi karena saat covid sangat riskan untuk ke USG.
9. Dhiyaa Ulhaq Amatullah (220110180217) – Saling mengerti peran dan fungsi
sebagai anggota keluarga
10. Viola Meilinda P.P (220110180210) – Perawat dapat menjadi fasilitator dalam
memenuhi kebutuhan spiritual keluarga, dan membantu keluarga untuk dapat
mengetahui tugas dan perannya di dalam tatanan keluarga. Serta perawat dapat
menjadi mediator diantara keluarga untuk dapat membantu mengajarkan struktur dan
peran dari masing-masing anggota keluarga.

5. STEP 5 (Menyusun Learning Objectives/ LO)

1. Menjelaskan pengertian keluarga dan keperawatan keluarga

2. Menjelaskan Jenis-jenis keluarga


3. Menjelaskan struktur keluarga

4. Menjelaskan genogram keluarga

5. Menjelaskan fungsi dan peran keluarga

6. Menjelaskan tugas keluarga

7. Menjelaskan stres dan koping keluarga

8. Menjelaskan peran perawat sebagai fasilitator dalam membantu memenuhi kebutuhan


spiritual keluarga

9. Menjelaskan legal etik di dalam keperawatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai