Anda di halaman 1dari 1

Strategi saturasi adalah memasok dari pusat distribusi ke toko-toko yang memiliki jarak yang sangat

jauh, dalam waktu satu hari.

Manajemen Walmart menggunakan point of sale dalam mengendalikan per-sediaannya. Walmart


menghubungkan data antara perusahaan pusat/manajemen dengan toko-toko retailnya dan supplier.
Setiap toko retail kehabisan barang, manajemen akan langsung memesan kepada pemasok sesuai
dengan data point of sales.Kemudian, Walmart akan mengirimkan barang ke pusat distribusi untuk
dilakukan kemas ulang (untuk barang impor) ataupun dilakukan cek barang. Ada 40 pusat distribusi dan
masing-masing pusat distribusi akan dibagikan barang yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah barang
yang diterima dan dikelola.

Tiap barang yang ada di pusat distribusi Walmart dipasangi kode komputer, dan sebuah komputer
melacak lokasi dan pergerakan tiap kotak barang saat barang tersebut disimpan dan dikirimkan ke toko-
toko retailnya. Semua barang ini bergerak keluar masuk gudang di atas conveyor belt sepanjang 8,5 mil
yang dituntun oleh sinar laser yang dapat membaca kode di tiap kotak dan mengirimkan ke truk yang
benar.

Setelah barang tiba di toko, secara kompeterisasi pula barang yang masuk dan keluar, terjual terekam
dan terhubung pada manajemen Walmart. Pembayaran kepada pemasok juga dilakukan dengan online.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kekosongan persediaan, kelebihan persediaan, kecurangan
pada pusat distribusi dan toko retail seperti pencurian, pengurangan barang/persediaan, dan
keakuratan data dari toko retail dan supplier.Walmart juga menawarkan bagi hasil kepada para
karyawannya sebagai imbalan atas loyalitas dan pengadian mereka. Dengan menggunakan rumus dari
pertumbuhan laba, Walmart memberikan kontribusi persentase dari upah setiap karyawan yang berhak
atas bagi hasil, yang dapat diambil karyawan, saat mereka meninggalkan perusahaan, baik berupa uang
ataupun saham Walmart. Dengan begitu, karyawan akan merasa memiliki Walmart dan hal ini akan
mencegah pencurian di toko.

Salah satu kunci utama efiesiensi distribusi adalah informasi. Wal-Mart merupakan salah satu pengecer
pertama yang melakukan investasi besar dalam tekhnologi informasi. Wal-Mart melengkapi toko-
tokonya dengan peralatan scanning terkomputerisasi untuk cash register, dimana sistem ini
memungkinkan Wal-Mart untuk mengetahui apa yang dibeli pelanggan dan memberitahukan produsen
arus produksi dan kemana harus mengirimkan barang. Walt-Mart mewajibkan pemasoknya untuk
menghapalkan barang-barang yang sudah diberi label dan digantung, sehingga dapat langsung
dipindahkan ke ruang jual toko, sehingga mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai
hasilnya, toko-toko Wal-Mart menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan,
dibandingkan 25% rata-rata ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.

Anda mungkin juga menyukai