Anda di halaman 1dari 12

SISTEM JARINGAN PELAYANAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI DI KABUPATEN

MAPPI PROVINSI PAPUA


MINISTERING NETWORK SYSTEM AND PRASARANA IS TRANSPORTATION
AT REGENCY MAPPI PAPUAN PROVINCE
S. Kamran Aksa
LPPM Univ. 45 Makassar
email: chyaqulbi@yahoo.com

Diterima: 3 Februari 2014, Revisi 1: 24 Februari 2014, Revisi 2: 13 Maret 2014, Disetujui: 21 Maret 2014

ABSTRAK
Kabupaten Mappi dari segi geografis memiliki potensi yang besar, mengingat terdapat Laut Arafura dan
dilalui ALKI III. Kabupaten Mappi merupakan jalur perlintasan ke arah timur dan utara Provinsi Papua
Bagian Selatan melalui Sungai Digul arah Kabupaten Boven Digoel. Sistem jaringan prasarana dan
pelayanan Kabupaten Mappi yang nantinya dapat mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi di Koridor Ekonomi VI Papua–Kepulauan Maluku, khusus di Provinsi Papua. Makalah ini
dimaksudkan mewujudkan pola jaringan prasarana dan pelayanan transportasi dan bertujuan untuk
mewujudkan sistem transportasi dan pelayanan transportasi yang efesien, efektif, dan harmonis dalam
menunjang dinamika pembangunan. Berdasarkan hasil diperloleh menunjukkan nilai rata-rata kinerja
jaringan prasarana dan pelayanan transportasi Kabupaten Mappi termasuk kategori kurang, hal ini
terlihat dari hasil penilaian transportasi jalan, sungai dan penyeberangan, laut dan udara. Nilai kinerja
jaringan prasarana dan pelayanan transportasi jalan termasuk terkecil dibandingkan dengan nilai moda
transportasi sungai dan penyeberangan, laut dan udara.
Kata kunci: jaringan, prasarana, pelayanan

ABSTRACT
Mappi’s regency of facet geographicaling to have big potency, remember available Oceanic Arafura and passed
through by III. ALKI. Mappi’s regency constitute band about eastwards trajectory and Province north Papuan
Austral through digul’s River aims Boven Digoel’s Regency. prasarana’s network system and Mappi’s Regency
service that its following gets to back up velocity and Economic Development extension at Economic Corridor VI
Papua–Kepulauan Moluccas, special at Papuan Province. This therefore meaning to render prasarana’s network
pattern and transportation service and intent to render transportation system and transportation service that
efesien, effective, and harmonious deep prop development dynamics. Base diperloleh’s result point out network
performance average value prasarana and Regency transportation service Mappi comprises reducing category, it
visually of yielding transportation estimation clears a root, an river and crossing, salt water and air. Network
performance point prasarana and transportation service clears a root to comprise most little was compared with to
assess river transportation ne and crossing, salt water and air.
Keywords: network, infrastructure, service

PENDAHULUAN
Sejalan dengan semangat otonomi daerah dewasa menentukan dalam memacu perkembangan
ini, pemerintah kabupaten/kota berusaha berbagai sektor khususnya sektor ekonomi.
semaksimal mungkin untuk membangun Transportasi merupakan urat nadi kehidupan
daerahnya termasuk penyediaan fasilitas berbangsa dan bernegara yang mempunyai fungsi
transportasi, tidak dapat dipungkiri keberadaan penggerak, pendorong dan penunjang
fasilitas transportasi suatu daerah sangat pembangunan serta sistem yang terdiri dari sarana

Sistem Jaringan Pelayanan dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Mappi Provinsi Papua, S. Kamran Aska 215
dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan Sistem jaringan prasarana dan pelayanan di
sumber daya manusia membentuk jaringan Kabupaten Mappi dilakukan dalam upaya
prasarana dan jaringan pelayanan. peningkatan pelayanan transportasi baik keandalan
Kabupaten Mappi dari segi geografis memiliki maupun kelaikan sarana dan prasarana
potensi yang besar, mengingat pada bagian selatan transportasi, serta peningkatan keterpaduan antar
terdapat garis pantai sepanjang 215 km, yang mana dan intramoda transportasi, disesuaikan dengan
terdapat Laut Arafura, suatu alur pelayaran perkembangan ekonomi, tingkat kemajuan
internasional atau termasuk dalam Alur Laut teknologi, kebijakan tata ruang dan lingkungan,
Kepulauan Indonesia III (ALKI III), dari tiga ALKI sehingga dapat mendukung Percepatan dan
yang ditetapkan di Indonesia. Selain itu Kabupaten Perluasan Pembangunan Ekonomi di Koridor
Mappi juga merupakan jalur perlintasan ke arah Ekonomi VI Papua–Kepulauan Maluku, pada
timur dan utara Provinsi Papua Bagian Selatan umumnya dan percepatan pembangnan Provinsi
melalui Sungai Digul arah Kabupaten Boven Digoel, Papua khususnya.
sehingga memiliki nilai tambah bila potensi ini Makalah ini dimaksudkan untuk mewujudkan pola
dikembangkan. jaringan prasarana dan pelayanan transportasi
Pelayanan dan prasarana transportasi di Kabupaten yang terpadu dan handal antar wilayah di
Mappi masih terbatas yang disebabkan termasuk Kabupaten Mappi. Sedangkan tujuannya untuk
daerah yang umumnya dilalui alur sungai dan mewujudkan sistem transportasi dan pelayanan
rawa. Sistem transportasi belum melayani bagian transportasi yang efisien, efektif, dan harmonis
pelosok dan pedalaman, sehingga jalur transportasi dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan
yang ada umumnya sungai dan anak sungai. dinamika pembangunan, meningkatkan mobilitas
Sementara jaringan jalan masih terbatas dan hanya manusia dan/atau barang kecamatan dalam
disekitar ibukota distrik saja. Kesulitan masyarakat kabupaten, antar kabupaten/pulau dan
terutama di daerah pinggiran sulit berinteraksi mendukung pembangunan ekonomi wilayah
dengan ibukota distrik, disebabkan aksesibilitas dengan terciptanya pola distribusi wilayah yang
pelayanan transportasi sungai dan jalan terbatas mantap dan dinamis, serta pengembangan wilayah
hanya dalam distrik serta aksesibilitas yang yang berwawasan lingkungan.
menghubungkan antar desa-desa dengan
menggunakan kapal tradisional. TINJAUAN PUSTAKA
Keterpaduan antar dan intermoda mengakibatkan Pengembangan jaringan pelayanan dan prasarana
pelayanan dari pintu ke pintu belum optimal dan transportasi di Provinsi Papua untuk meningkatkan
tingginya biaya transportasi khususnya transportasi jaringan prasarana transportasi jalan terhadap
jalan dan sungai. Tarif angkutan transportasi moda unggulan transportasi udara, sehingga
terutama angkutan udara dinilai belum dapat percepatan pembangunan jaringan jalan lintas
terjangkau secara maksimal oleh semua tingkatan Papua dapat terwujud untuk menunjang MP3EI,
masyarakat sehingga pelayanan transportasi tidak MP3KI, KPI. Disamping itu, fasilitas dermaga
dapat dirasakan secara maksimal oleh semua sungai besar seperti di kawasan Sungai
kalangan, dan kurangnnya frekuensi moda Mambramo, Digul, maupun Pomako. Pelayanan
transportasi sungai/penyeberangan, dan udara trayek transportasi sungai dapat ditetapkan trayek
yang melayani rute-rute tertentu di Kabupaten tetap dan membuka trayek baru potensial.
Mappi sementara kecenderungan permintaan Penggunaan moda transportasi yang paling efisien
semakin meningkat. dan efektif pada suatu wilayah perlu
Jarak antar distrik sangat bervariatif mulai yang dipertimbangkan, bilamana dukungan potensi
dekat sampai dengan yang paling jauh atau terluar wilayah serta jaringan prasarana tersedia. Provinsi
sehingga aksesibilitas transportasi jalan belum Papua dengan potensi sungai yang besar dapat
terhubung dan sungai berperan sebagai moda diberdayakan dengan memadukan antara
yang pelayanannya lebih mudah, sehingga prasarana transportasi jalan, laut, maupun udara
memerlukan waktu tempuh yang relatif lama. (Balitbang, 2012).
Disamping itu, tingkat keselamatan dan
Terbatasnya jaringan jalan yang telah terbangun
kenyamanan transportasi sungai penyeberangan
baik menghubungkan ibukota kabupaten dengan
dan masih rendah baik untuk penumpang
kabupaten maupun ibukota kabupaten (AKDP)
maupun barang.
seperti halnya dengan Kabupaten Merauke dengan

216 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 26, Nomor 4, April 2014


Kabupaten Mappi serta kabupaten dengan ibukota untuk menghubungkan antar distrik pada ujung
provinsi (AKAP), khususnya jaringan jalan Lintas jalan dengan pembangunan dermaga-dermaga
Provinsi Papua, dan belum tersedianya pelayanan beton di setiap Distrik Kabupaten Mappi agar dapat
AKAP ke negera tetangga Papua New Guinea (BPI, memudahkan kelancaran operasional pelabuhan
2012). Kabupaten Mappi sudah terhubung dengan maupun penyeberangan, aktivitas bongkar muat
Kabupaten Merauke dengan melalui darat dan serta mendirikan bangunan gudang untuk
sungai dengan medan jalan tanah rusak parah pada penyimpanan barang dan tempat penumpukan
waktu musim hujan. barang serta parkir di area pelabuhan. Disamping
itu, pernambahan/perpanjangan bandara (run-
Provinsi Papua ditinjau dari Pelayanan transportasi
way) agar dapat didarati pesawat berkapasitas
masih bersifat parsial dan keterbatasan
lebih besar untuk mengangkut penumpang dan
keterpaduan, hal ini dapat dilihat keterbatasan
barang, sejenis Foker 27/28 dan ATR.
aksesibilitas antar wilayah melalui transportasi jalan
dan faktor inilah salah satu penyebab sehingga
membutuhkan transportasi udara sebagai moda METODOLOGI PENELITIAN
transportasi unggulan, meskipun membutuhkan Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini
biaya operasional yang tinggi. Program adalah melalui pendekatan teoritis dengan cara
pembangunan jaringan jalan lintas Papua masih melaksanakan studi literatur (desk study) dan
membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar pendekatan praktis dengan melaksanakan survai
untuk mewujudkannya mengingat kondisi lapang. Pengumpulan data sekunder dilakukan
topografi yang menantang, apalagi untuk melalui survai instansional, khususnya Bappeda,
memenuhi standar geometrik karena membutuhkan Dinas Perhubungan, Dinas PU, Kabupaten/Kota
mobilisasi peralatan yang menggunakan BPS serta dokumen-dokumen data sekunder
transportasi udara, material tidak tersedia pada terkait. Sedangkan pengumpulan data primer
beberapa wilayah serta sejumlah aliran sungai dengan observasi lapangan melalui wawancara
membutuhkan pembangunan jembatan. Secara dengan menggunakan kuesioner dalam
umum pelayanan transportasi udara di Provinsi pengumpulan informasi. Proses pengumpulan
Papua masih merupakan moda transportasi data tersebut untuk mendukung data keperluan
unggulan dan ditunjang kondisi landasan pacu analisis. Teknik analisis yang digunakan dengan
yang terbatas, cuaca ekstrim dan keterbatasan menggunakan 14 indikator dengan model Skala
fasilitas keselamatan penerbangan, sehingga cukup Likert yang ditetapkan 1 s.d. 5. Hasil ini juga
rawan terhadap kecelakaan penerbangan. Program digunakan dengan teknik analisis SWOT untuk
pembangunan dan pengembangan prasarana melihat strategi pengembangan jaringan
transportasi di Pulau Papua belum terpadu dalam prasarana dan pelayanan transportasi di
menetapkan prioritas pembangunan, sehingga Kabupaten Mappi.
sasaran untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan wilayah masih Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Morlok
mengalami kendala. (1984) bahwa transportasi mempunyai beberapa
peranan penting yakni peranan ekonomis, peranan
Dalam RTRW Kabupaten Mappi digambarkan sosial, politis, dan peranan dalam lingkungan.
bahwa transportasi untuk mobilitas barang maupun Tingkat mobilitas dan perekonomian serta pola
manusia umumnya masih terisolasi. Untuk kehidupan masyarakat erat kaitannya dengan
mencapai ibukota kabupaten harus menyeberangi ketersedian fasilitas transportasi. Pengembangan
beberapa sungai yang cukup luas (Sungai Obaa), wilayah erat kaitannya dengan sistem transportasi,
serta tidak tersedianya jalan darat menuju ke mencakup pusat nodal, wilayah pengaruh/
ibukota kabupaten maupun ke distrik-distrik layanan, jaringan transportasi dan jasa distribusi.
lainnya. Rata-rata pencapaian ke wilayah lainnya Geostrategi dan geoekonomi penataan ruang
ditempuh dengan jalan darat kemudian dilanjutkan wilayah NKRI serta struktur tata ruang, perlu
dengan menyeberangi sungai, atau sebaliknya. Hal menjadi dasar pertimbangan dan pengembangan
ini mengakibatkan mahalnya harga bahan pokok jaringan transportasi, selain perkembangan dari
kebutuhan sehari-hari masyarakat maupun bahan aspek lainnya, Jinca & Lindasari (2007). Oleh
material untuk pembangunan. karena itu, kerangka pikir dalam penyusunan
Dalam rencana dan strategi Kabupaten Mappi makalah menggunakan pendekatan sebagaimana
untuk mendukung aksesibilitas transportasi darat diperlihatkan pada gambar 1.

Sistem Jaringan Pelayanan dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Mappi Provinsi Papua, S. Kamran Aska 217
Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang
(RTRW dan MP3EI) Kondisi
Transportasi
Saat ini
Transportasi
Pola Aktivitas A ngkutan Pelayan an
Wilayah Penumpang dan Transportasi
Barang
Jaringan
Pela yanan dan
Perkiraan Prasa rana
Bangkitan Harapan Kondisi Transportasi
yang diinginkan
(Kondisi
Asal dan Tujuan
Mendatang)
Distribusi
Pergerakan KinerjaTrans
Pelayanan Ya
Pilihan Moda portasi

Alternatif Pengembangan
Tra nsporta si (Kesenjanga
Transportasi
n dan Gap)
Perenc. Tra yek/ Jar ingan
Rute Operasi Pelayanan ?
S arana Transportasi
Perkiraan Lalu- Jar ingan
Lintas Prasarana Prasarana
dan Sarana
T
i
Pengembangan Jaringan Arah dan Prioritas d Optimalisasi Jaringan
Pelayanan dan Pengemba ngan a Pelayanan dan Prasarana
Prasarana Transportasi k Transportasi

 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Jaringan


 Perencanaan Pem bangunan Berjangka (Program Pengembanga n)

Gambar 1. Kerangka Sistem Jaringan Transportasi Kabupaten Mappi


Untuk melihat kondisi transportasi saat ini Mappi memiliki luas wilayah secara keseluruhan seluas
merupakan salah satu modal dasar dalam 2.851.632,84 Ha (28.518 km2), meliputi luas daratan
mewujudkan pelayanan transportasi yang efektif 2.689.071,89 Ha (2.689 km2) dan luas perairan
dan efisien dengan menggunakan 14 indikator. 162.560,95 Ha (162.560 km2) terletak diantara terletak
Kondisi transportasi digambarkan melalui pada posisi 5°10’0" LU - 7°30’0" LS dan 138°30’0" BB -
penilaian kinerja setiap moda antara lain kapasitas 140°10’0" BT. Kabupaten Mappi berbatasan dengan :
prasarana, tarif, kelancaran, tingkat ketertiban, - Sebelah Utara Mappi berbatasan dengan Distrik
keamanan dan pelayanan transportasi. Sedangkan Atsy dan Distrik Suator Kabupaten Asmat.
kondisi transportasi yang akan datang ditinjau dari
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik
harapan masyarakat, operator, dan pemerintah
Kouh, Distrik Mandobo, dan Distrik Jair yang
dinyatakan dalam keterpaduan moda serta
merupakan bagian dari wilayah Kabupaten
penyelenggaraan masing-masing moda transportasi
Boven Digoel.
yang efektif dan efisien (Sistranas, 2012).
- Sebelah Barat berbatasan langsung dengan
Distrik Pantai Kasuari, Distrik Fayit Kabupaten
HASIL DAN PEMBAHASAN Asmat, serta berbatasan dengan Laut Arafura.
Berdasarkan UU No. 26/2002 tentang Pembentukan - Sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Okaba
14 kabupaten baru di Provinsi Papua salah satunya dan Distrik Kimaam Kabupaten Merauke.
adalah Kabupaten Mappi yang diresmikan
1. Transportasi Darat
bersamaan dengan pelantikan Pejabat Bupati
tanggal 11 April 2003. Secara administratif status, a. Jaringan Pelayanan
kedudukan, dan fungsi pemerintahannya berubah Pelayanan transportasi darat di Kabupaten Mappi
dari distrik (kecamatan) dibawah Kabupaten untuk pengguna jasa angkutan umum meliputi
Merauke menjadi Kabupaten Mappi. Kabupaten angkutan dalam trayek dan tidak dalam trayek. Hal

218 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 26, Nomor 4, April 2014


ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan angkutan merupakan Terminal tipe C dengan luas 1 ha. Skala
yang semakin berkembang. Menurut wilayah pelayanan terminal mencakup pelayanan
pelayanannya, angkutan penumpang menggunakan angkutan antar Distrik (Distrik Nambai dan Distrik
kendaraan umum, terdiri dari angkutan antar kota, Obaa)/kampung dan angkutan dalam kota.
angkutan kota dan angkutan perdesaan. Menurut
2. Transportasi Sungai dan Penyeberangan
operasi pelayanannya, angkutan penumpang
umum dilaksanakan dalam trayek tetap dan teratur a. Jaringan Pelayanan
atau tanpa trayek. Angkutan umum di Kabupaten Kabupaten Mappi memiliki 14 sungai sebagai
Mappi hanya melayani dalam distrik/pedesaan jaringan transportasi sungai yang dapat dilayari
dan antar distrik serta antar Kabupaten Merauke antar distrik dan antar desa dengan memiliki
dengan menyeberangi Sungai Digul dengan kondisi pelabuhan yang berfungsi sebagai jaringan trayek
jalan tanah dan berlumpur. antar distrik, perintis, penyeberangan, dan
Kondisi pelayanan angkutan umum yang tambatan (persinggahan). Sungai-sungai tersebut
beroperasi hanya terdapat di 3 distrik yaitu Kepi memiliki panjang 95 s.d. 180, dan 25 s.d. 900 dan
dengan trayek Kepi-Bandara-Emete-Soba- kedalaman 4 s.d. 30 m. Sungai-sungai dapat
Dagimon-Agham, Bade dengan trayek Bade- dilayari dengan kapal berkapasitas 100-5000 DWT
Gimikya, dan Eci dengan trayek Pasar Eci-Wilayah diataranya berada di Distrik Obaa, Edera, Assue,
Kampung Eci. Angkutan umum saat ini sangat Nambai, Citak Mitak, dan Haju. Disamping itu,
sedikit beroperasi, dibanding dengan angkutan ojek terdapat pelabuhan sungai 12 berfungsi pelabuhan
yang hampir semua distrik beroperasi di Kabupaten penyeberangan melayani antar distrik maupun
Mappi. Pelayanan angkutan ojek lebih cenderung antar kabupaten. Pelabuhan penyeberangan
digunakan di setiap distrik didasarkan jarak pendek tersebut adalah Bade, Banamepe Mur, Kepi, Cabang
yang ditempuh. Angkutan umum hanya terlihat Tiga, Linggua, Senggo, Haju, Eci, Aboge, Kerke, dan
untuk melayani antar distrik. Pada umumnya, Bapai. Alur pelayaran lintas penyeberangan di
kegiatan transportasi di Kabupaten Mappi dilayani Kabupaten Mappi, hanya 6 pelabuhan yang
transportasi sungai dan darat seperti terdapat di dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan
Distrik Assue dan Haju yang keseluruhan speedboat, long boat dan kapal kayu dengan bobot
pergerakan di desa menggunakan sarana prasarana 60-100 ton.
transportasi air. Jaringan jalan sudah terdapat di Berdasarkan hasil inventarisasi data menunjukkan
empat distrik di Kabupaten Mappi, yaitu Distrik pada alur pelayaran sungai di Kabupaten Mappi
Nambioman Bapai, Edera, Obaa, dan Distrik juga dilayani dengan kapal barang dan
Citakmitak. Jaringan jalan dengan perkerasan penumpang. Konsentrasi kapal barang dan
tanah pada umumnya tidak dapat dilalui penumpang tersebut beroperasi pada 6 pelabuhan
kendaraan roda empat sehingga moda transportasi sungai diantaranya Bade, Moor, Senggo, Eci, Kepi,
digunakan kendaraan roda dua berupa ojek sepeda dan Haju. Pada tahun 2006 jumlah kapal yang
motor. Jaringan jalan dengan perkerasan beton/ beroperasi sebanyak 23 kapal dan perahu motor
aspal terdapat di Distrik Edera dan Distrik Obaa. tempel 48 unit dan perahu speed boat/long boat
b. Jaringan Prasarana sebanyak 179 unit. Disamping itu, juga dilayani
dengan kapal perintis dengan frekunsi pelayanan
Berdasarkan jenis permukaan jalan di Kabupaten
2 – 3 kali sebulan. Terdapat dua rute yang melayani
Mappi memiliki panjang jalan sebesar 99,69 m
transportasi sungai dengan rute reguler wilayah
meliputi aspal 93,68 m (93,98%) dan tanah hanya
Kabupaten Mappi menggunakan Kapal Digul TA
6 m (6,02%). Sedangkan kondisi jalan berdasarkan
007 bertonase 100 DWT pada rute Merauke-
yaitu baik, sedang, rusak dan rusak berat sepanjang
Kimaam-Bade-Gatentiri-Tanah Merah pp, dan
720,855 m. Hal ini terlihat kondisi jalan secara
Merauke-Atsy-Senggo-Asgon-Agats pp. Disamping
keseluruhan hanya 13% dalam kondisi baik, sedang
itu, angkutan danau juga dimanfaatkan Danau
4,62%, 1,06 rusak dan rusak berat 81,32. Kondisi
Sentani (Kabupaten Jayapura) pada pelayanan
wilayah Kabupaten Mappi didominasi dengan
aliran sungai, sehingga wilayah tersebut dipisahkan
t r a n s p o r a t a s i s u n g a i p a d a P e l a b u h a n B a d e d a n M o o r .

sungai-sungai kecil yang diakses dengan jembatan b. Jaringan Prasarana


penghubung terbuat dari bambu atau kayu. Sebaran jaringan pelabuhan dermaga sungai di
Sementara Kabupaten Mappi di kota Kepi saat ini Kabupaten Mappi sebanyak 14 dermaga sungai
memiliki 1 terminal induk, terminal Kota Kepi konstruksi kayu dan beton (Dermaga Kepi dan

Sistem Jaringan Pelayanan dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Mappi Provinsi Papua, S. Kamran Aska 219
Dermaga Bade) dan 12 dermaga penyeberangan sementara dalam pembangunan dengan
dengan konstruksi kayu. Pelabuhan Bade sat ini menggunakan konstruksi beton.

Tabel 1. Fasilitas Dermaga Pelabuhan Sungai di Kabupaten Mappi


Luas
Jumlah Ruang Parkir
Sungai Pela buhan Dermaga Gudang
Dermaga Tunggu Kendaraan
(m2)
Digoel Bade 1 600 Ada Ada Ada
Edera Bade 1 300 - - -
Mappi Moor - - - - -
Ia Ia 1 750 Ada Ada Ada
Obaa Kepi - - - - -
Bapai Bapai - - - - -
Widelman Cab. Tiga 1 80 - - -
Dearam Senggo 1 90 - - -
Yuliana Haju 1 50 - - -
Assue Eci 1 1 .300 Ada Ada Ada
Freskap - - - - - -
Purmi - - - - - -
Surung - - - - - -
Sawa - - - - - -
Sumber: Tatralok Mappi, 2012

Tabel 2. Fasilitas Dermaga Pelabuhan Penyeberangan di Kabupaten Mappi


Luas
Jum lah Ruang Lua s
Pelab uhan Derm aga Tam batan
D erm aga Tung gu Park ir
(m 2)
Bade 2 30x 20 1 64 3 00
Banamepe 1 20x 10 - - 1 50
Moo r 1 30x 30 1 64 4 00
Kepi 1 15x 10 1 - -
Cab. Tig a 1 15x 10 - - -
Ling g ua 1 2x20 - - -
Seng g o 1 30x 30 1 - -
Haju 1 15x 10 - - -
Eci 2 30x 10 1 72 Ada
Ab og e 1 2x20 1 - 1 50
Kerke 1 2x20 1 - -
Bapai 1 30x 30 1 - -
Sumber: Tatralok Mappi, 2012

3. Transportasi Laut 4. Transportasi Udara


Sistem transportasi laut di Kabupaten Mappi hanya a. Jaringan Pelayanan
dilayani oleh armada pelayaran laut dan antar Pelayanan angkutan udara di Kabupaten Mappi
pulau yang pelayanannya baik nasional, regional berdasarkan jadwal penerbangan dengan frekuensi
dan lokal seperti armada kapal perintis serta ar- 3 kali seminggu dan tergantung cuaca dengan
mada kapal trayek. Untuk jaringan rute yang pesawat milik Merpati, AMA, dan Yayasan
melalui 4 pelabuhan singgah seperti Pelabuhan Keagamaan. Jadwal penerbangan milik Yayasan
Kepi, Moor, Ecy, Bade, dan Senggo dengan lama Keagamaan terjadwal 1 kali dalam seminggu dan
12 s.d. 30 hari dengan ukuran 200 DWT s.d. 950 DWT. kadang-kadang 2 kali trip dalam sehari. Pergerakan

220 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 26, Nomor 4, April 2014


orang menggunakan angkutan udara melalui perkembangan masing-masing wilayah distrik
Bandar Udara Mopah (Merauke) dan Bandar sebagai pusat simpul pergerakan transportasi secara
Udara Sentani (Kab. Jayapura). Pelayanan regional. Sedangkan sebaran pergerakan secara
penerbangan dari Bandar Udara Mopah dan internal di Kabupaten Mappi dapat dilihat dari
Bandara Sentani dengan tujuan Kabupaten Mappi potensi masing-masing distrik. Distrik Obaa sebagai
adalah Bandar Udara Mopah (Merauke)-Bandar wilayah distrik berperan sebagai wilayah ibukota
Udara Kepi, Bandar Udara Mopah (Merauke)- kabupaten tentunya tarikan cukup besar dibanding
Bandar Udara Senggo, Bandar Udara Mopah distrik lainnya, terlebih kawasan perkotaan Keppi
(Merauke)-Bandar Bade, dan Bandar Udara dan Waemeaman memiliki keterkaitan sangat kuat
Sentani (Jayapura)-Bandar Udara Senggo. dengan kebijakan pembangunan ruang wilayah
secara regional dan nasional. Banyaknya fasilitas
Jumlah pesawat datang 620 kali dengan jumlah
dan kegiatan di wilayah Distrik Obaa
penumpang yang datang tercatat 6.716 orang pada
mengakibatkan akumulasi pergerakan cukup tinggi
tahun 2008. Sebagai ibokota kabupaten, Bandar
dan untuk Distrik Edera disebabkan bandar udara
Udara Kepi memiliki frekuensi penerbangan cukup
dan pelabuhan sebagai simpul pergerakan orang
padat dibanding bandara lain di wilayah
dan barang. Disamping itu, wilayah distrik ini juga
Kabupaten Mappi yaitu mencapai 477 kali dengan
merupakan wilayah perlintasan pergerakan ke/
jumlah penumpang datang mencapai 4.933 orang.
dari Kabupaten Merauke hanya dibatasi Sungai
Bandar Udara Bade dengan jumlah pesawat
Digul sebagai media transportasi yang potensial
datang mencapai 107 kali, dengan jumlah
dikembangkan.
penumpang datang 1.475 orang. Namun Bandar
Udara Bade saat ini dalam tahap peningkatan Daerah distrik berdekatan dengan wilayah distrik
landasan pacu menjadi aspal dan rencana memiliki potensi berpengaruh besar terhadap
beroperasi pada akhir bulan Desember 2012. pergerakan dan umumnya terfokus di wilayah
Sementara itu Senggo memiliki frekuensi distrik berdekatan. Seperti halnya wilayah Distrik
penerbangan paling kecil 36 kali dengan jumlah Nambioman Bapai memiliki posisi geografis yang
penumpang datang tercatat 308 orang. sama dengan Distrik Edera. Hal inilah, Distrik
Nambioman Bapai merupakan salah satu wilayah
b. Jaringan Prasarana
distrik dengan prosentase potensi bangkitan dan
Bandar udara perintis di Kabupaten Mappi tarikannya yang relatif besar yang mencapai 9,74%.
diantaranya bandar udara Kepi, Bade, Senggo yang Sedangkan orientasi pergerakan arus barang
dapat beroperasi armada pesawat jenis DHC-6 maupun orang di Kabuaten Mappi, maka dapat
Twin Otter oleh maskapai penerbangan Merpati Air diamati pula pada identifikasi yang tertuang dalam
Lines dan AMA.Angkutan udara milik Yayasan RTRW Kabupaten Mappi, terdapat 5 (lima) SSPW,
Keagamaan digunakan dan bisa mendarat di air yakni SSPW Mappi Tengah dengan pusat Kepi
kapasitas 8 orang (pesawat ampibi). (meliputi Distrik Obaa dan Passue), SSPW Mappi
Dari 5 bandar udara di Kabupaten Mappi diantaranya Timur dengan pusat Bade (meliputi Distrik Edera
3 bandar udara miliki pemerintah pusat (Ditjen dan Venaha), SSPW Mappi Barat dengan pusat Eci
Perhubungan Udara) yaitu Bandar Udara Kepi, (meliputi Distrik Haju dan Assue), SSPW Mappi
Bade, dan Senggo dengan konstruksi landasan pacu Selatan dengan pusat Waemeaman (meliputi
Aspal dan 2 diantaranya milik Yayasan/ Distrik Nambioman Bapai dan Minyamur), dan
Masyarakat Adat dengan konstruksi landasan pacu SSPW Mappi Utara dengan pusat Senggo (meliputi
dari tanah dan jarang digunakan/dioperasikan Distrik Citak Mitak dan Kaibar). Kelima pusat
karena kondisinya sudah tidak layak yaitu Aboge pengembangan kawasan tersebut merupakan
dan Bumiyoro. pusat-pusat simpul pergerakan barang bagi
wilayah-wilayah yang ada dalam wilayah
Bangkitan pergerakan yang terjadi di Kabupaten pengaruhnya.
Mappi, terutama di distrik Obaa sebagai wilayah
ibukota kabupaten dengan dua kawasan Analisis Pembahasan
perkotaan, yakni kawasan perkotaan Keppi dan
a. Transportasi Jalan
Waemeaman tentu memiliki perbedaan sangat
berbeda dengan kota-kota lainnya dalam wilayah Secara umum pelayanan transportasi jalan di
Kabupaten Mappi. Keberadaan dan ketersediaan Kabupaten Mappi masih belum terhubung dengan
fasilitas transportasi juga merupakan cerminan baik dan kondisi masih jalan tanah. Kondisi jalan

Sistem Jaringan Pelayanan dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Mappi Provinsi Papua, S. Kamran Aska 221
aspal/beton biasanya terdapat di ibukota distrik, pelayaran dalam Kabupaten Sumuraman – Bade.
sehingga pergerakan kendaraan bermotor lancer. Sedangkan alur pelayaran antar kabupaten yaitu
Kondisi saat ini angkutan penumpang dan barang Timika– Agats– Sumuraman – Mappi dan
masih jauh dari memadai. Kinerja jaringan Sumuraman – Agats – Dekai, gambar 4.
prasarana dan pelayanan transportasi jalan di Efisien
Kabupaten Mappi masih kategori kurang dengan Selamat
4.00
2.96 Polusi Rendah

nilai rata-rata 2,43 terhadap 14 indikator penilaian. Aksesibiltas


2.75
3.00
2.94

Kondisi ini didasarkan pada aksesibilitas Tinggi


3.42
2.68
Aman

transportasi antar distrik yang belum mampu


2.00

diwujudkan. Nilai indikator yang cukup baik Ter pad 2.64


1.00
2.70 Tert ib

adalah selamat dan polusi udara dengan nilai 3, 0.00

berarti tingkat kecelakaan akibat transportasi jalan Kapasitas 2.86 2.74 Tarif

berbanding dengan pergerakan cukup rendah


Terjangkau

begitupula dengan polusi yang diakibatkan. 2.72 2.68


Teratur Nyaman
2.48
2.80
Efisien Lancar dan 2.84 Tepat Wakt u
4.00 Cep at
Selamat Polusi Rendah
2.79
3.00 3.00 Mudah Dicapai

Gambar 3. Kinerja Jaringan Prasarana dan


3.00
Aksesibiltas
Aman
Tingg i
2.61
2.00 2.48
Pelayanan Transportasi Sungai dan
Terpad 1.00 Tertib
Penyeberangan
1.84 2.54

0.00
Ef is ien
1.96 4.00
Kapasitas 2.86 Tarif Selamat 2.92 Polusi Rendah
Terjangkau
2.74 2 .82
1.94 Ak sesibiltas
3.00
2.48 Tinggi Aman
1.98
2.8 6 2 .76
Teratur 2.16 Nyaman 2.00
2.42
Lancar d an Terpad 1.00
Cepat
Tepat Waktu 2 .66 2.8 0 Tertib
Mudah D icapai
0.00
Gambar 2. Kinerja Jaringan Prasarana dan Kapas itas 2.94 2.76 Tarif

Pelayanan Transportasi Jalan Terjangk au

2 .62 2.7 8
b. Transportasi Sungai dan Penyeberangan Teratur Nyaman
2.6 4 2.6 4
2.54
Kinerja jaringan prasarana dan pelayanan
Lancar dan
Tepat Waktu
Cepat

transportasi sungai dan penyeberangan di Mudah Dicapai

Kabupaten Mappi menunjukkan nilai 2,8 yang Gambar 4. Kinerja Jaringan Prasarana dan
artinya termasuk kategori kurang, tetapi sudah Pelayanan Transportasi Laut
hampir mencapai nilai minimal 3. Hal ini d. Transportasi Udara
didasarkan bahwa moda transportasi unggulan
Kabupaten Mappi sampai saat ini mengandalkan Kinerja jaringan prasarana dan pelayanan
transportasi sungai dan penyeberangan. Topografi transportasi udara di Kabupaten Mappi kategori
yang berawa dan alur sungai yang tersedia cukup dengan nilai 3,13, artinya untuk pelayanan
merupakan potensi sebagai media transportasi transportasi udara lintas kabupaten termasuk nilai
sungai dan penyeberangan, meskipun dari segi cukup atau termasuk wilayah yang diharapkan.
kelancaran, kenyamanan dan keamanan perlu Indikator nilai cukup dalam empat belas indikator
menjadi perhatian, gambar 3. meliputi selamat, teratur, lancar dan cepat, tepat
waktu, nyaman, tertib, aman, polusi rendah dan
c. Transportasi Laut efisien.
Kinerja pelayanan transportasi laut di Kabupaten Rekapitulasi kinerja jaringan prasarana dan
Mappi berdasarkan trayek belum memberikan pelayanan transporasi di Kabupaten Mappi
pelayanan terhadap permintaan masyarakat. Hal menunjukkan nilai rata-rata 2,78 berarti masih
ini terlihat jadwal pelayaran untuk kapal-kapal termasuk kategori kurang, sehingga dibutuhkan
penumpang baik regular maupun perintis hanya peningkatan baik pembangunan prasarana
dilayani sebulan sekali, terutama pada alur maupun pelayanan. Nilai kinerja yang termasuk

222 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 26, Nomor 4, April 2014


kategori kurang adalah transportasi jalan, sungai Waghete, Wamena-Dekai-Oksibil dan Wamena-
dan penyeberangan dan laut. Sedangkan yang Kenyem-Agats. Arah pengembangan jaringan jalan
termasuk kategori cukup adalah moda transportasi tersebut diharapkan dapat interkoneksi dengan
udara. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, jaringan jalan di Kabupaten Mappi, sehingga
dibutuhkan strategi dan program pengembangan konsep pengembangan jaringan jalan arteri
jaringan prasarana dan pelayanan transportasi sekunder yaitu ruas jalan yang menghubungkan
jalan, sungai, penyeberangan, laut, dan udara. M e r a u k e - O k a b a - B a d e - M u r - Wa e m e a n a m ,
Waemena-Dekai-Suator-Senggo-Eci-Yogatsu-
Waemeanam, Wamena-Kenyem-Sawaerna-
Ef isien
4. 00
Selamat 3.00 Polusi Rendah
3.52
3. 00
3.20 Yogatsu-Waemeanam, Waemeanam-Mur-Bade-
Aksesibiltas
Ting gi
2.72
3.42 Aman Tanah Merah, dan Yogatsu-Sawaerna-Timika,
2. 00

3.46
Beberapa pertimbangan ruas jalan tersebut
diprogramkan diantaranya bahwa kebijakan
Terpad 1. 00 Tert ib
2.64

0. 00 pembangunan Masterplan Percepatan Pertumbuhan


Kapasitas 2.82
2.46 Tarif
Terjang kau
Ekonomi Indonesia Koridor VI, yang mana
Kabupaten Merauke, Jayawijaya, Jayapura, Nabire,
Teratur
3.10 3.54
Nyaman
dan Mimika sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
dengan sektor unggulan adalah pertambangan dan
3.48
Lancar dan 3.64
Cepat
2.86 Tep at Waktu perkebunan.
Ruas jalan Waemeaman-Sumuraman merupakan
Mud ah Dicap ai

Gambar 5. Kinerja Jaringan Prasarana dan ruas jalan yang strategis karena mendukung
Pelayanan Transportasi Udara rencana pembangunan kawasan pelabuhan di
Sumuraman. Kawasan pelabuhan ini diharapkan
terbangun dermaga untuk melayani kapal >10.000
GT dengan sistem peti kemas. Selain itu, terdapat
Transp ortasi Udara
4.00
3.13
3.00 dermaga melayani kapal Ekspress Pelni karena
2.00 pelabuhan ini dapat berfungsi untuk melayani
1.00
daerah belakangnya seperti Kabupaten Asmat,
Transp ortasi Jalan 2.43 0.00 Transportasi Laut
Yahukimo, Boven Digoel dan Nduga.
2.75
Ruas jalan Bade-Okaba-Merauke, termasuk ruas
jalan yang cukup memiliki prospek ke depan karena
2.80
jaringan jalan dari Merauke ke Okaba sudah
tersedia, tinggal melanjutnya dari Bade-Okaba.
Transportasi Sungai Masalahnya terdapat Sungai Bian dan Sungai Digul
d an Penyeb erangan
yang cukup lebar sehingga tahap awal dibutuhkan
Gambar 6. Kinerja Jaringan Prasarana dan kapal penyeberangan sungai pada titik ujung jalan
Pelayanan Transportasi Berdasarkan tersebut. Bahkan berdasarkan informasi lapangan
Moda Transportasi menunjukkan bahwa dari Kepi ke Merauke sudah
dapat ditempuh dengan menggunakan multimoda
Pengembangan jaringan transportasi di Kabupaten transportasi dengan waktu tempuh 18 jam. Kondisi
Mappi adalah sebagai berikut : ini membuktikan bahwa terdapat aktivitas
masyarakat yang melakukan pola perjalanan mulai
1. Transportasi Jalan transportasi jalan dan sungai, karena pertimbangan
Konsepsi pengembangan jaringan jalan Provinsi waktu tempuh dibandingkan menunggu kapal
Papua didasarkan pada terwujudnya lintas Papua perintis atau penyeberangan dari Merauke.
yang menghubungkan jaringan jalan nasional dan Pengembangan terminal di Kabupaten Mappi
berfungsi sebagai jalan arteri primer yaitu Sorong- diarahkan terminal Tipe B di Waememan dan Bade
Manokwari-Nabire-Mulia-Wamena-Jayapura. dan Tipe C di Distrik Senggo. Untuk mewujudkan
Ruas jalan nasional arteri sekunder Jayapura- jaringan jalan antar kabupaten akan mengundang
Oksibil-Tanah Merah-Merauke dan beberapa ruas pihak investor bidang jasa transportasi jalan untuk
jalan strategis yang ditetapkan oleh Kementerian menanamkan investasinya dalam moda
Pekerjaan Umum seperti Timika-Potowaiburu- transportasi yang akan dioperasikan untuk

Sistem Jaringan Pelayanan dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Mappi Provinsi Papua, S. Kamran Aska 223
melayani angkutan antar kota dalam provinsi titik singgah sebagai tempat transit pada kampung
(AKAP). Beberapa trayek yang memiliki prospek yang memiliki komonitas penduduk dan produksi
untuk dibuka jika aksesibilitas jaringan jalan dibuka yang dapat dipasarkan. Trayek tersebut adalah
seperti Waemeaman-Merauke pp, Waemeaman- Kepi-Mur, Kepi-Bade (via Mur), Kepi-Venaha (via
Dekai pp, Waemeaman-Oksibil pp, Waemeaman- Mur dan Bade), Kepi-Senggo (via Rep dan Enem
Tanah Merah pp, Waemeaman-Kenyem pp, Kogo, Waghete, Kotup, Peyai, Toghoputu, Gauda,
Waemeaman-Agats pp, Waemeaman-Timika pp, Busiri, Oyu Keta, Aku, Kaudabaru), Kepi-Pasue
Waemeaman-Wamena pp, Bade-Tanah Merah pp, (via Muin Kotup, Wairu II), Kepi-Haju (via Mur,
Bade-Oksibil pp, dan Bade-Merauke pp. Wagin, Kofar, Sumuraman, Komru, Sene, Amase,
Weage, Amagsu), dan Kepi-Assue (via Kepi, Mur,
2. Transportasi Sungai dan Penyeberangan
Wagin, Kofr, Sumuraman, Konro, Sene, Arare,
Pengembangan jaringan transportasi sungai di Segere, Yame, Kendu).
wilayah Kabupaten Mappi bertujuan untuk
Beberapa titik simpul yang dapat diarahkan sebagai
membuka akses wilayah dengan wilayah
pelabuhan transit adalah Bade Haju, Assue, Pasue
kabupaten sekitarnya atau dalam lingkup
dan Senggo. Hal ini dilakukan dengan
Kabupaten Mappi dan dapat meningkatkan
pertimbangan bahwa pada wilayah distrik tertentu
pergerakan pelaku pengguna angkutan umum.
jumlah pergerakan relatif terbatas sehingga jika
Pengembangan transportasi sungai dengan
dilakukan pelayanan langsung membutuhkan
pelayanan adalah Mappi – Kimaam – Bade –
biaya operasional yang tinggi dan tidak seimbang
Getentiri, Bade – Mur – Kepi – Senggo, Bade –
dengan jumlah pendapatan diterima dari tarif yang
Getentiri – Tanah Merah Bade – Getentiri –
ditetapkan.
Anggamburan – Mindiptana, Kepi – Mur –
Sumuraman – Bade – Sahapikya, Kepi – Mur – 3. Transportasi Laut
Sumuraman – Asmat, Kepi-Mappi-Agats-Dekai,
Rencana pengembangan pelabuhan dengan skala
Jair – Edera – Nambioman Bapai – Haju – Eci –
pelayanan pengumpul di Pelabuhan Sumuraman.
Atsy/Kabupaten Asmat, Kepi – Senggo - Atsy/
Sedangkan pengembangan pelabuhan pengumpan
Kabupaten Asmat – Eci, dan Mappi – Senggo
di Kabupaten Mappi adalah Pelabuhan Bade di
(Banamepe) – Kabupaten Merauke.
Distrik Obaa, Pelabuhan Kepi di Distrik Obaa
Pengembangan pelabuhan sungai terdapat Pelabuhan Mur di Distrik Nambioman Bapai,
Pelabuhan Kepi di Distrik Obaa, Pelabuhan Mur di Pelabuhan Eci di Distrik Assue dan Pelabuhan
Distrik Nambioman Bapai, Pelabuhan Bade di Senggo di Distrik Citak Mitak.
Distrik Edera, Pelabuhan Sumuraman di Distrik
Kawasan pengembangan pelabuhan diarahkan di
Minyamur, Pelabuhan Senggo di Distrik Citak
Sumuraman di Distrik Minyamur yang memiliki
Mitak, Pelabuhan Eci di Distrik Assue, Pelabuhan
lokasi ini sangat strategis dari segi posisi karena
Amazu di Distrik Kaibar, Pelabuhan Kotiak di
tepat berada di delta dan bibir pantai Laut Arafuru.
Distrik Passue, Pelabuhan Sahapikya di Distrik
Untuk mendapatkan kedalaman diatas 10 m
Venaha, dan Pelabuhan Haju di Distrik Haju,
sebagai antisipasi pelayanan kapal petikemas
Pelabuhan Banamepe di Distrik Edera
dengan bobot diatas 10.000 GT tidak mengalami
Pengembangan penyeberangan sungai Kabupaten kesulitan. Kawasan pelabuhan di rencanakan
Mappi menghubungkan dengan Kabupaten dengan membuat suatu Rencana Induk Pelabuhan
Merauke yang melintasi Sungai Digul di Banamepe. meliputi Pelabuhan Khusus Perikanan, Pelabuhan
Rencana pengembangan penyeberangan laut Khusus Pertamina, Pelabuhan Khusus
perintis Provinsi Papua di Kabupeten Mappi yang Pertambangan, Pelabuhan Terminal Peti Kemas,
merupakan penghubung antara Kabupaten Mappi Pelabuhan Umum untuk penumpang, Pelabuhan
dengan Kabupaten Asmat. Sungai dan Penyeberangan serta Terminal
Angkutan Tipe C.
Pelayanan transportasi sungai masih mengandalkan
kapal motor (KM), kapal kayu (KMP), Belang Kegiatan angkutan laut dalam negeri disusun dan
(KMT), speed boat dan long boat yang dikelola oleh dilaksanakan secara terpadu, baik intra maupun
swasta dan beberapa unit pemerintah untuk antarmoda yang merupakan satu kesatuan sistem
keperluan operasional institusi dalam rangka transportasi nasional. Kegiatan angkutan laut
perannya sebagai pengawas dan pengatur. dalam negeri dilaksanakan dengan trayek tetap dan
Beberapa trayek antar distrik yang dilayani dengan teratur (liner) serta dapat dilengkapi dengan trayek

224 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 26, Nomor 4, April 2014


tidak tetap dan tidak teratur (tramper). Kegiatan Distrik Edera, dan Distrik Citak Mitak yang dapat
angkutan laut dalam negeri yang melayani trayek didarati oleh pesawat jenis Twin Otter, dan untuk
tetap dan teratur dilakukan dalam jaringan trayek. Disrik lainya hanya dapat di darati oleh pesawat
Jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut kecil seperti Cessna.
dalam negeri disusun dengan memperhatikan
Jalur penerbangan niaga yang ada di Kabupaten
pengembangan pusat industri, perdagangan, dan
Mappi terdapat 2 (dua) jalur niaga, yaitu Bandara
pariwisata, pengembangan wilayah dan/atau
Mopah (Kabupaten Marauke)-Bandara Kepi
daerah, rencana umum tata ruang, keterpaduan
(Bandara Mappi) dan Bandara Mopah (Kabupaten
intra-dan antarmoda transportasi, dan perwujudan
Marauke) - Bandara Bade (Bandara Mappi). Rute
wawasan nusantara.
penerbangan di Kabupaten Mappi baik dalam
Armada angkutan laut pelayaran-rakyat dapat kabupaten maupun kabupaten lain adalah Bandara
dioperasikan di dalam negeri dan lintas batas, baik Mopah (Kab. Marauke) - Bandara Kepi
dengan trayek tetap dan teratur maupun trayek (Kab.Mappi), Bandara Mopah (Kab. Marauke) -
tidak tetap dan tidak teratur. Pengembangan jalur Bandara Senggo (Kab.Mappi), Bandara Mopah
pelayanan laut di Kabupaten Mappi kedepan (Kab. Marauke) - Bandara Bade (Kab.Mappi),
adalah Alur pelayaran dalam Kabupaten yaitu alur Bandara Mopah (Kab. Marauke) - Bandara Eci
Sumuraman – Bade, Alur pelayaran antar (Kab.Mappi), dan Bandara Sentani (Kab. Jayapura)
kabupaten, terdiri atas alur, Timika di Kabupaten - Bandara Senggo (Kab. Mappi).
Mimika – Agats di Kabupaten Asmat – Sumuraman
Bandara di Kabupaten Mappi terdapat 5 bandara
– Mappi di Kabupaten Mappi; dan Sumuraman –
yaitu Bandara Kepi, Bandara Bade, Bandara
Agats di Kabupaten Asmat – Dekai di Kabupaten
Senggo, Bandara Bumiyaro, dan Bandara Aboge.
Yahukimo.
Selain bandara tersebut juga terdapat bandara yang
Keberadaan Pelabuhan Sumuraman akan mampu berlandasan air yaitu di Ecy, Senggo, Bade, dan
melayani trayek antar kabupaten dan provinsi, Kepi. Rencana pembangunan bandar udara baru
mengingat beberapa jenis dermaga yang dibangun Kabupaten Mappi di arahkan untuk mendukung
disesuaikan dengan rencana kapal yang perkembangan Kabupaten Mappi dan Pelabuhan
dioperasikan, baik kapal, kargo, kapal peti kemas Sumuraman sebagai pelabuhan pengumpul dan
dan kapal penumpang. pengoperasian kembali Bandara Mur dan Amazu
(Distrik Kaibar), ini dimaksudkan menunjang dan
4. Transportasi Udara
merangsang peningkatan perekonomian distrik-
Bandar udara Kepi diarahkan untuk dikembangkan distrik pemekaran masih terisolir sebelum adanya
agar mampu didarati pesawat ATR 72 seri 500 transportasi darat yang memadai.
dengan pertimbangan untuk melayani Wameaman
Pengembangan bandar udara di Kabupaten Mappi
sebagai kota baru ke depan dan menjadi pusat
masih status bandar udara pengumpan yang
pemerintahan. Sedangkan Senggo dan Amazu
tersebar dibeberapa distrik. Adapun pengembangan
termasuk bandar udara tujuan wisata khususnya
bandar udara tahun 2013-2033 berupa bandara
Taman Anggrek, Rumah Pohon, dan Cagar Budara
pengumpan adalah Bandar Udara Kepi di Distrik
Kuruway Kombay. Beberapa rute penerbangan
Kepi, Bandar Udara Bade di Distrik Edera, Bandar
yang memungkinkan dapat dibuka dengan
Udara Senggo di Distrik Citak Mitak, Bandar Udara
kapasitas Pesawat ATR 72 seri 500 yaitu Merauke-
Aboge di Distrik Assue, Bandar Udara Amazu di
Senggo pp, Merauke-Amazu pp, Timika-Senggo,
Distrik Kaibar; dan Bandar Udara Sumuraman di
Dekai-Senggo, Dekai-Amazu, Wamena-Senggo,
Distrik Minyamur. Sementara rencana pelebaran
Wamena-Amazu, Kepi-Wamena, dan Kepi-Dekai.
Bandar Udara Kepi dan pengoperasian Bandar
Transportasi udara di Kabupeten Mappi Udara Mur dan Amazu.
merupakan akses pergerakan orang dan barang
antar kabupaten, selain transportasi darat dan
KESIMPULAN
transportasi air. Dari frekuensi penerbangan terus
meningkat sejalan dengan aktifitas pemerintah dan Kinerja jaringan prasarana dan pelayanan
masyarakat. Pada tahun 2010 jumlah pergerakan transportasi Kabupaten Mappi rata-rata termasuk
pesawat mencapai 728 kali dengan jumlah kategori kurang, hal ini terlihat dari hasil penilaian
penumpang tercatat 8.034 orang. Di Kabupaten transportasi jalan, sungai dan penyeberangan, laut
Mappi terdapat 3 lapangan udara di Distrik Obaa, dan udara. Nilai kinerja jaringan prasarana dan

Sistem Jaringan Pelayanan dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Mappi Provinsi Papua, S. Kamran Aska 225
pelayanan transportasi jalan termasuk terkecil DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan dengan nilai moda transportasi
Badan Pengelola Infrastuktur, 2012. Studi Pola
sungai dan penyeberangan, laut dan udara.
Jaringan Transportasi Terpadu dan Logistik Provinsi
Sedangkan nilai kinerja jaringan transportasi sungai
Papua, Laporan Akhir, Papua.
dan penyeberangan menduduki urutan tertinggi
untuk pelayanan internal kabupaten, sehingga Balitbang, 2011. Studi Prioritas Pengembangan
termasuk moda transportasi unggulan. Hal ini Transportasi Di Pulau Papua Dalam Rangka
didasarkan pada tingkat aksesibiltasnya yang tinggi Percepatan Pembangunan Ekonomi, Laporan
dan mampu menghubungkan antar distrik dan Akhir, Jakarta.
distrik serta pusat pemukiman. Balitbang, 2012. Studi Tinjau Ulang Tatrawil Propinsi
Di Kabupaten Mappi aksesibilitas jaringan jalan Papua Dalam Mendukung Percepatan
masih terbatas dan belum terbangun untuk Pembangunan Ekonomi di Koridor VI Papua-
menghubungkan antar wilayah distrik dan Kepulauan Maluku, Laporan Akhir, Jakarta.
kabupaten tetangga seperti Merauke, Boven Digul, Bappeda, 2011. RTRW Kabupaten Mappi, Laporan
Yahukimo, dan Agats, meskipun satu kesatuan Akhir, Kepi.
wilayah daerah belakang dalam mendukung
MP3EI. Bangunan fasilitas lainnya seperti dermaga BPS, 2011. Kabupate Mappi dalam Angka, Kepi
masih terbatas terbangun terutama pada titik simpul Dinas Perhubungan Kabupaten Mappi, 2011.
trayek transportasi sungai, khususnya pada Rencana dan Strategi Dishub, Kepi.
kampung yang memiliki komunitas masyarakat
Dinas Perhubungan Kabupaten Mappi, 2012.
dan potensi desa yang dapat dipasarkan.
Penyusunan Tataran Transportasi Lokal (Tatralok)
Trayek transportasi sungai yang bersubsidi bagi Kabupaten Mappi, Laporan Akhir, Kepi.
masyarakat belum tersedia dan masih minim
Jinca & Linda, 2007, Dasar-Dasar Transportasi,
frekuensi pelayanan antar ibukota distrik ke ibukota
Bahan Ajar Diklat Teknis Perhubungan Tingkat
kabupaten atau ibukota distrik ke ibukota distrik.
Staf, Jakarta.
Pelayanan transportasi jalan masih terbatas yang
berperan sebagai angkutan pedesaan yang Kementerian Perhubungan, 2012. Sistem
menghubungkan ibukota kabupaten dan ibukota Transportasi Nasional, Jakarta.
distrik dan pelayanan angkutan antar koda dalam
Morlok, Edward K., 1995. Pengantar Teknik dan
provinsi (AKDP) dan pelayanan transportasi Perencanaan Transportasi, Mc-Graw Hill,Inc
multimoda masih minim terhadap mobilisasi orang (terjemahan).
dalam dan luar Kabupaten Mappi.
UU No. 26/2002 tentang Pembentukan 14 kabupaten
di Provinsi Papua

226 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 26, Nomor 4, April 2014

Anda mungkin juga menyukai