Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI KABUPATEN PANDEGLANG

( Suatu Tinjauan Teknis )

OLEH :

H. FERY HASANUDIN, SH.,MH


Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pandeglang

A. LATAR BELAKANG
Tranportasi merupakan kegiatan yang berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi maupun sosial. Oleh karenanya kegiatan tersebut perlu diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi yang andal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, aman, lancar, nyaman, efisien dan selamat dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta mendukung pola distribusi.

B. PERMASALAHAN PANDEGLANG

TRANSPORTASI

KABUPATEN

1. Peningkatan mobilitas di wilayah Kabupaten pandeglang baik merupakan pergerakan lokal maupun pergerakan terusan belum diimbangi dengan pengembangan jaringan jalan yang memadai sehingga di beberapa bagian wilayah kota terutama pada koridor penghubung antar wilayah memiliki tingkat pelayanan jalan yang rendah

2. Banyaknya trayek angkutan umum yang beroperasi saling tumpang tindih sehingga menjadikan terganggunya keseimbangan penyediaan jasa angkutan dengan kebutuhan yang ada dan hal ini berdampak pada tingkat pendapatan yang rendah dimana pada akhirnya para awak mengoperasikan angkutan umum tidak secara tertib dan teratur guna mencapai pendapatan yang memadai.

3. Banyaknya angkutan umum yang beroperasi tidak sesuai dengan izin trayek yang ditetapkan sehingga pelayanan angkutan umum yang ada belum mampu menciptakan kepastian pelayanan bagi pengguna jasa angkutan

4. Kondisi faktor muat (load factor) yang rendah dan penggunaan angkutan umum yang berkapasitas kecil menjadikan pelayanan angkutan umum mengenakan biaya yang relative lebih mahal, sehingga fenomena yang terjadi banyak penumpang angkutan umum yang beralih melakukan mobilitas dengan menggunakan sepeda motor.

5. Ketidak tersediaan terminal angkutan umum di beberapa bagian wilayah sebagai titik transfer angkutan umum menjadikan angkutan umum belum memiliki orientasi asal tujuan perjalanan yang representatife sehingga menyebabkan timbulnya terminal bayangan yang pada akhirnya memicu timbulnya kesemrawutan lalu lintas dan ketidakpastian pelayanan angkutan umum

ISU-ISU PENTING YANG PERLU DIPECAHKAN


1. Bagaimana pengembangan jaringan jalan mampu mengakomodir mobilitas orang dan barang dalam rangka meningkatkan kelancaran arus lalu lintas. 2. Bagaimana membuat angkutan umum semakin menarik dan biaya yang terjangkau, dimana pada akhirnya dapat mengurangi minat masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. 3. Bagaimana menetapkan suatu kebijakan transportasi dengan tersedianya terminal / sub terminal agar mampu menjadi pusat simpul transportasi yang representatif.

C. RUMUSAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TRANSPORTASI KABUPATEN PANDEGLANG

SISTEM

1.

Mengembangkan dan memadukan sistem jaringan jalan perkotaan dengan wilayah sekitarnya agar angkutan perkotaan dapat berfungsi secara optimal dalam melayani kegiatan lokal dan wilayah sekitarnya.

2.

Mengembangkan dan menata sistem angkutan yang lebih berkualitas dan efisien melalui kebijakan yang lebih aplikatif yakni : a. Mengembangkan sistem angkutan umum massal b. Menata jaringan trayek sesuai hirarki trayek dan kebutuhan mobilitas. c. Mengembangkan sistem jaringan lintas angkutan barang.

3. Mengembangkan dan mengoptimalkan sistem terminalisasi angkutan

D.

STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI KABUPATEN PANDEGLANG


1. Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Peningkatan mobilitas di wilayah Kabupaten Pandeglang baik merupakan pergerakan lokal maupun pergerakan terusan belum diimbangi dengan pengembangan jaringan jalan yang memadai sehingga di beberapa bagian wilayah kota terutama pada koridor penghubung antar wilayah memiliki tingkat pelayanan jalan yang rendah.
2. Pengembangan Sistem Terminal / Sub Terminal Adanya terminal / sub terminal akan berfungsi sebagai salah satu alat pengendali lalu lintas dimana angkutan umum yang beroperasi di wilayah tersebut memiliki orientasi asal dan tujuan sebagai titik transfer penumpang sehingga dengan lokasi terminal yang representaif dapat menghilangkan terminal bayangan dan pada akhirnya dapat berkonstribusi terhadap kelancaran lalu lintas

3. Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal Pengembangan potensi sistim angkutan umum massal (SAUM) di wilayah Kabupaten Pandeglang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan bahwa beberapa tahun kedepan akan semakin ramai / padat mobilitas orang dan kendaraan, maka konsep sistim angkutan umum massal (SAUM) adalah mengedepankan passenger traffic (lalulintas orang) daripada vehicle traffic (lalulintas kendaraan). 4. Pengembangan sistem Primer Angkutan Penumpang Umum Pada hakekatnya pengembangan sistem primer jaringan pelayanan angkutan penumpang umum merupakan perubahan yang mendasar pola pelayanan angkutan penumpang umum terutama angkutan AKAP dan AKDP yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pandeglang

Dengan terbentuknya Pola Transportasi Kabupaten Pandeglang diharapkan pembangunan sektor transportasi menjadi lebih terarah yang menjamin kelancaran mobilitas orang dan barang di wilayah Kabupaten Pandeglang secara efektif dan efisien sehingga secara signifikan akan dapat meningkatkan produktivitas

Anda mungkin juga menyukai