Anda di halaman 1dari 1

ROCULAX® • ROCULAX® should be used with caution in patients with clinically significant hepatic

disease because clinical duration and the recovery was moderately prolonged in
these patients.
ROCULAX® •
kronik di ICU. Jadi ROCULAX® hanya digunakan jika manfaat ROCULAX® yang
spesifik lebih besar dibanding dengan risikonya.
ROCULAX® tidak dianjurkan untuk induksi cepat pada pasien sectio cesarea.
Rocuronium bromide • Both respiratory and metabolic acidosis prolonged the recovery time. The potency
of ROCULAX® was significantly enhanced in metabolic acidosis and alkalosis, but
Rocuronium bromide • ROCULAX® harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati
karena lama kerja dan pemulihan agak memanjang pada pasien tersebut.
was reduced in respiratory alkalosis. • Asidosis respiratorik dan metabolik memperpanjang waktu pemulihan. Potensi
injection • Severe acid-base and/or electrolyte abnormalities may potentiate or cause resistance injeksi ROCULAX® secara bermakna meningkat pada asidosis dan alkalosis metabolik,
to the neuromuscular blocking action of ROCULAX®. tetapi menurun pada alkalosis respiratorik.
• Extravasation of ROCULAX® may result signs or symptoms of local irritation; the • Kelainan asam-basa dan/atau elektrolit yang berat dapat mempotensiasi atau
Composition injection or infusion should be terminated immediately and restarted in another vein. Komposisi menyebabkan resistensi terhadap kerja hambatan neuromuskuler dari ROCULAX®.
Each mL of injection contains: • Burns, disuse atrophy, denervation, direct muscle trauma, and cerebral palsy may Tiap mL injeksi mengandung: • Ekstravasasi ROCULAX® dapat mengakibatkan tanda atau gejala iritasi lokal; injeksi
Rocuronium bromide................................................................................ 10 mg result the development of resistance to nondepolarizing muscle relaxants. Rocuronium bromide ..................................................................................10 mg atau infus harus dihentikan segera atau diulang lagi pada vena lain.
• Other nondepolarizing neuromuscular blocking agents exhibit profound neuromuscular • Luka bakar, diuse atrophy, denervasi, trauma otot langsung, dan kelumpuhan saraf
Description blocking effects in cachectic or debilitated patients, patients with neuromuscular Deskripsi serebral dapat mengakibatkan resistensi terhadap relaksan otot nondepolarisasi.
ROCULAX® is a nondepolarizing neuromuscular blocking agent, supplied as a sterile, diseases, and patients with carcinomatosis. In these patients a decrease from the ROCULAX® adalah obat penghambat neuromuskuler nondepolarisasi, tersedia sebagai • Obat penghambat neuromuskuler nondepolarisasi lain menunjukkan efek hambatan
nonpyrogenic, isotonic solution for intravenous injection only. Each mL contains 10 mg recommended initial dose should be considered. larutan steril, nonpirogenik, isotonik, yang hanya digunakan untuk injeksi intravena. neuromuskuler yang besar pada pasien kaheksia atau lemah, pasien dengan penyakit
rocuronium bromide and 2 mg sodium acetate. • ROCULAX® may be associated with increased pulmonary vascular resistance so Tiap mL mengandung 10 mg rocuronium bromide dan 2 mg natrium asetat. neuromuskuler, dan pasien dengan karsinomatosis. Pada pasien-pasien ini
caution in patients with pulmonary hypertension or valvular heart disease. dipertimbangkan untuk menurunkan dosis awal yang dianjurkan.
Pharmacology • Anaphylactic reactions to neuromuscular blocking agents in general have been Farmakologi • ROCULAX® mungkin berkaitan dengan peningkatan resistensi vaskuler pulmoner
Pharmacodynamics reported. Farmakodinamik sehingga hati-hati diberikan pada pasien dengan hipertensi pulmoner atau penyakit
Rocuronium bromide acts by competing for cholinergic receptors at the motor end-plate. • Because ROCULAX® is always used with other agents and because the occurrence Rocuronium bromide bekerja dengan bersaing terhadap reseptor kolinergik pada motor katup jantung.
This action is antagonized by acetylcholinesterase inhibitors, such as neostigmine and of malignant hyperthermia during anaesthesia is possible, even in the absence of end-plate. Aksi ini dilawan oleh penghambat asetilkolinesterase, seperti neostigmine • Reaksi anafilaktik terhadap obat penghambat neuromuskuler secara umum pernah
edrophonium. The recovery of neuromuscular function is satisfactory. The neuromuscular known triggering agents, clinicians should be familiar with early signs, confirmatory dan edrophonium. Pemulihan fungsi neuromuskuler baik. Aksi penghambatan dilaporkan.
blocking action of rocuronium bromide may be enhanced in the presence of potent diagnosis and treatment of malignant hyperthermia prior to the start of any anaesthesia. neuromuskuler dari rocuronium bromide dapat meningkat dengan adanya anestetik • Karena ROCULAX ® selalu digunakan dengan obat lain dan karena adanya
inhalation anaesthetics. • ROCULAX® should be used with caution in patients with clinically significant hepatic inhalasi yang poten. kemungkinan kejadian hipertermia malignan selama anestesia walaupun tidak ada
and/ or billiary tract diseases and/ or renal failure. obat pencetus yang diketahui, dokter harus mengenal tanda dini, diagnosis yang
Pharmacokinetics • Conditions associated with prolonged circulation time such as cardiovascular disease, Farmakokinetik kuat dan terapi hipertermia malignan sebelum memulai anestesia.
Rocuronium is a nondepolarizing neuromuscular agent with rapid to intermediate onset old age, and oedematous state resulting in an increased volume of distribution, may Rocuronium adalah obat penghambat neuromuskuler nondepolarisasi dengan mula • ROCULAX® harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati
depending on dose, and intermediate duration. The rapid distribution half-life is 1-2 contribute to a slower onset of action. kerja cepat sampai sedang tergantung dosisnya, dan lama kerjanya sedang. dan/atau saluran empedu yang bermakna secara klinik dan/atau gagal ginjal.
minutes and the slower distribution half-life is 14-18 minutes. Rocuronium is approximately • Like other neuromuscular blocking agents, ROCULAX® should be used with extreme Waktu paruh distribusi cepat adalah 1-2 menit dan waktu paruh distribusi yang lebih • Kondisi yang dikaitkan dengan pemanjangan waktu sirkulasi seperti penyakit
30% bound to human plasma proteins. Rocuronium is eliminated primarily by the liver. caution in patients with a neuromuscular disease or after poliomyelitis since the lambat adalah 14 -18 menit. Kira-kira 30 % rocuronium terikat oleh protein plasma kardiovaskuler, usia lanjut, dan keadaan edematosa yang mengakibatkan peningkatan
The metabolite of rocuronium,17-desacetyl-rocuronium, has been rarely observed in response to neuromuscular blocking agents may be considerably altered in these manusia. Rocuronium terutama dieliminasi oleh hati. Metabolit rocuronium, 17-desacetyl- volume distribusi, dapat menyebabkan mula kerja ROCULAX ® lebih lambat.
the plasma or urine of humans administered single doses of 0.5-1 mg/kgBW with or cases. rocuronium, jarang ditemukan dalam plasma atau urin manusia pada pemberian dosis • Seperti obat penghambat neuromuskuler lain, ROCULAX® harus digunakan dengan
without a subsequent infusion of rocuronium. • In surgery under hypothermic condition, the neuromuscular blocking effect of tunggal 0,5 - 1 mg/kg dengan atau tanpa infus rocuronium berikutnya. sangat hati-hati pada pasien dengan penyakit neuromuskuler atau setelah poliomielitis
ROCULAX® is increased and the duration prolonged. karena respon terhadap obat penghambat neuromuskuler dapat sangat berubah
Indications • ROCULAX® may exhibit a prolonged duration and a prolonged spontaneous recovery Indikasi pada kasus-kasus ini.
ROCULAX® is indicated as an adjunct to general anesthesia to facilitate endotracheal in obese patients. ROCULAX® diindikasikan sebagai tambahan pada anestesia umum untuk mempermudah • Pada pembedahan dengan kondisi hipotermia, efek hambatan neuromuskuler dari
intubation, and to provide skeletal muscle relaxation during surgery. • ROCULAX® should be given to lactating women only when the physician decides intubasi endotrakeal serta memberikan relaksasi otot rangka selama pembedahan. ROCULAX® meningkat dan lama kerja ROCULAX® memanjang.
that the benefits outweigh the risk. • Pada pasien dengan obesitas dapat terjadi pemanjangan lama kerja dan pemanjangan
Dosage and administration • It is not recommended to use potentially dangerous machinery or drive a car within Dosis dan cara pemberian pemulihan spontan dari ROCULAX®.
As with other neuromuscular blocking agents, the dosage of Rocuronium bromide 24 hours after the full recovery from the neuromuscular blocking action of ROCULAX®. Dosis • ROCULAX® diberikan pada wanita menyusui hanya jika dokter memutuskan bahwa
should be individualized to each patients. The method of anaesthesia, the expected Seperti obat penghambat neuromuskuler lainnya, dosis ROCULAX® sebaiknya manfaatnya lebih besar dibanding dengan risikonya.
duration of surgery, the possible interaction with other drugs that are administered Drug interactions diindividualisasi terhadap setiap pasien. Metode anestesia, lama pembedahan yang • Tidak dianjurkan untuk menggunakan mesin yang potensial berbahaya atau
before and/or during anaesthesia, and the condition of the patients should be taken into • If ROCULAX® is administered following administration of succinylcholine, it should diharapkan, kemungkinan interaksi dengan obat lain yang diberikan sebelum dan/atau mengendarai mobil dalam waktu 24 jam setelah pemulihan penuh dari kerja hambatan
account when determining the dose. not be given until recovery from succinylcholine has been observed. selama anestesia, serta kondisi pasien harus diperhitungkan saat menentukan dosis. neuromuskuler dari ROCULAX®.
The use of an appropriate muscular monitoring technique is recommended for the • Interactions have been observed between ROCULAX® and other nondepolarizing Dianjurkan penggunaan teknik pemantauan muskuler yang sesuai untuk penilaian
evaluation of neuromuscular block and recovery. Inhalational anaesthetics do potentiate muscle relaxants if administered in succession. hambatan neuromuskuler dan pemulihannya. Interaksi obat
the neuromuscular blocking effects of ROCULAX®. This potentiation however, becomes • Isoflurane and enflurane may also prolong the clinical duration and the spontaneous Anestetik inhalasi dapat mempotensiasi efek penghambatan neuromuskuler dari • Jika ROCULAX® harus diberikan bersama succinylcholine, sebaiknya diberikan
clinically relevant in the course of anaesthesia, when the volatile agents have reached recovery time of initial and maintenance doses of ROCULAX® and decrease the ROCULAX®. Namun potensiasi ini menjadi relevan secara klinik dalam anestesia, jika setelah terjadi pulih sadar dari succinylcholine.
the tissue concentration required for this interaction. Consequently, adjustments with average infusion requirement of ROCULAX® compared to opioid/N2O/O2 anaesthesia. obat volatil tersebut mencapai konsentrasi di dalam jaringan yang diperlukan untuk • Dapat terjadi interaksi antara ROCULAX® dengan relaksan otot nondepolarisasi lain
ROCULAX® should be made by administering smaller maintenance doses at less No definite interaction between ROCULAX® and halothane has been demonstrated. interaksi ini. Konsekuensinya, harus dilakukan penyesuaian dosis ROCULAX® dengan jika diberikan berturut-turut.
frequent intervals or by using lower infusion rates of ROCULAX® during long lasting • The use of propofol for induction and maintenance of anaesthesia does not alter the pemberian dosis pemeliharaan yang lebih kecil paling tidak dengan interval yang lebih • Dibandingkan dengan anestesia opioid/N2O/O2, isofluran dan enfluran dapat
procedures (longer than 1 hour) under inhalational anaesthesia. clinical duration or recovery characteristics following recommended doses of jarang atau dengan kecepatan infus ROCULAX® yang lebih lambat selama prosedur memperpanjang lama kerja dan waktu pemulihan spontan dari dosis awal dan dosis
ROCULAX®. pembedahan yang lama (lebih lama dari 1 jam) dengan anestesia inhalasi. pemeliharaan ROCULAX® serta menurunkan rata-rata kebutuhan infus ROCULAX®.
• Endotracheal intubation: • If ROCULAX® is administered to patients chronically receiving anticonvulsant agents Tidak ada interaksi yang pasti antara ROCULAX ® dengan halothane.
The dose is 0.6 -1.2 mg/kgBW. The maintenance dose is 0.1 - 0.2 mg/kgBW. such as carbamazepine or phenytoin, shorter durations of neuromuscular block may • Intubasi endotrakeal: • Pada dosis ROCULAX® yang dianjurkan, penggunaan propofol untuk induksi dan
• Use by continuous infusion: occur and infusion rates may be higher. Dosis 0,6 - 1,2 mg/kgBB. Dosis Pemeliharaan: 0,1 - 0,2 mg/kgBB. pemeliharaan anestesia tidak mengubah lama kerja atau karakteristik pemulihan.
It is recommended to give loading dose of 0.6 mg ROCULAX ® /kgBW, when • If certain antibiotics (e.g., aminoglycosides; vancomycin; tetracyclines; bacitracin; • Penggunaan dengan infus kontinyu: • Jika ROCULAX® diberikan pada pasien yang mendapat pengobatan antikonvulsan
neuromuscular block starts to recover, to start administration by infusion. In adults polymyxins; colistin; and sodium colistimethate) are used in conjunction with Jika hambatan neuromuskuler mulai pulih dianjurkan untuk memulai pemberian infus jangka panjang seperti carbamazepine atau phenytoin, dapat terjadi pemendekan
under i.v. anaesthesia, the infusion rate required to maintain neuromuscular block at ROCULAX®, the posibility of prolongation of neuromuscular block should be considered. ROCULAX® dengan dosis muat 0,6 mg/kgBB. Pada pasien dewasa dengan anestesia lamanya hambatan neuromuskuler dan mungkin diperlukan kecepatan infus yang
this level ranges from 5 -10 mg/kgBW/min. Continuous monitoring of neuromuscular • Magnesium salts, lithium, local anesthetics, procainamide, and quinidine have been i.v. kecepatan infus yang diperlukan untuk mempertahankan hambatan neuromuskuler lebih tinggi.
block is essential since infusion rate requirements vary from patient to patient and shown to increase the duration of neuromuscular block and decrease infusion pada tingkat ini berkisar 5 -10 mg/kgBB/menit. Pengawasan yang kontinyu terhadap • Jika antibiotik tertentu (seperti aminoglikosida, vancomicyn, tetracycline, bacitracin,
with the anaesthetic method used. requirements of other neuromuscular blocking agents. hambatan neuromuskuler penting dilakukan karena kecepatan infus yang diperlukan polymyxin, colistin, dan sodium colistimethate) digunakan bersama dengan ROCULAX®,
• Pediatrics: bervariasi dari pasien ke pasien dan dengan metode anestetik yang digunakan. harus dipertimbangkan kemungkinan pemanjangan hambatan neuromuskuler.
The initial dose is 0.6 mg/kgBW. The maintenance dose is 0.075 - 0.125 mg/kgBW. Adverse effects • Anak-anak: • Garam magnesium, litium, anestetik lokal, procainamide, dan quinidine menunjukkan
A continuous infusion of ROCULAX® initiated at a rate of 0.012 mg/kgBW/min may Prolonged neuromuscular block is associated with neuromuscular blockers. Dosis awal 0,6 mg/kgBB. Dosis pemeliharaan 0,075 - 0,125 mg/kgBB. peningkatan lamanya hambatan neuromuskuler dan menurunkan kebutuhan infus
FINAL ARTWORK
also be used to maintain neuromuscular blockade in pediatric patients. Adverse experiences with probable or unknown relationship: Infus kontinyu ROCULAX® yang diawali dengan kecepatan 0,012 mg/kgBB/menit penghambat neuromuskuler lain.
There are no data to support the recommendation for the use of rocuronium bromide Cardiovascular : arrhythmia, abnormal electrocardiogram, tachycardia, dapat digunakan untuk mempertahankan hambatan neuromuskuler pada pasien Brosur ROCULAX inj.
in neonates (0-3 months). hypotension, hypertension. anak-anak. Efek samping
• Geriatrics ( 65 years) and patients with hepatic and/or biliary tract disease and/or Digestive : nausea, vomiting. Tidak ada data yang mendukung rekomendasi penggunaan rocuronium bromide Pemanjangan hambatan neuromuskuler dikaitkan dengan penghambat neuromuskuler.
renal failure: Respiratory : asthma (bronchospasm, wheezing, or rhonchi), hiccup. pada neonatus (usia 0-3 bulan). Efek samping dengan keterkaitan yang mungkin atau tidak diketahui:
The dose is 0.6 - 1.2 mg/kgBW. The maintenance dose is 0.075 - 0.1 mg/kgBW. Skin and appendages : allergic reactions (rash, pruritus, anaphylactic and • Pasien usia lanjut ( 65 tahun) dan pasien dengan penyakit hati dan/atau saluran Kardiovaskuler : aritmia, kelainan elektrokardiogram, takikardia, hipotensi, 1KBR0103
The recommended infusion rate is 5-6 mg/kgBW/min. anaphylactoid), injection site edema. empedu dan/atau gagal ginjal: hipertensi.
• Obese patients: Dosis 0,6 - 1,2 mg/kgBB. Dosis pemeliharaan 0,075 - 0,1 mg/kgBB. Saluran cerna : mual, muntah.
When used in overweight or obese patients (defined as patients with a body weight Overdose and treatment Kecepatan infus yang dianjurkan 5 - 6 mg/kgBB/menit. Saluran napas : asma (bronkospasme, mengi, atau ronki), cekugan.
Menggantikan kode:
of 30% or more above ideal body weight) doses should be reduced taking into account Overdosage with neuromuscular blocking agents may result in neuromuscular block • Pasien dengan obesitas: Kulit dan anggota badan : reaksi alergi (ruam kulit, pruritus, anafilaktik dan 1KBR0102
a lean body mass. beyond the time needed for surgery and anaesthesia. The primary treatment is Jika digunakan pada pasien dengan berat badan lebih atau obesitas (pasien dengan anafilaktoid), edema pada tempat injeksi.
maintenance of a patent airway and controlled ventilation until recovery of normal berat badan 30% di atas berat badan ideal), dosis harus diturunkan dengan
Administration neuromuscular function is assured. Further recovery may be facilitated by administration memperhitungkan massa tubuh langsing (lean body mass). Overdosis dan penanganan Keterangan
ROCULAX® administered intravenously either as a bolus injection or as a continuous of an anticholinesterase agent (e.g. neostigmine, edrophonium) in conjunction with an Overdosis obat penghambat neuromuskuler dapat mengakibatkan hambatan
infusion. appropriate anticholinergic agent. Cara pemberian neuromuskuler yang melebihi waktu yang diperlukan untuk pembedahan dan anestesia. Ukuran : 180 x 300 mm
ROCULAX® diberikan secara intravena baik dengan injeksi bolus atau dengan infus Penanganan utama adalah mempertahankan jalan napas yang baik dan mengawasi Cetak : 2 (dua) muka
Contraindications Antagonism of neuromuscular blockade: kontinyu. ventilasi sampai dijamin pemulihan fungsi neuromuskuler yang normal. Pemulihan
ROCULAX® is contraindicated in: Antagonists (such as neostigmine) should not be administered prior to the demonstration lebih lanjut mungkin dipermudah dengan pemberian obat antikolinesterase (seperti Bahasa : IInggris, Indonesia
• Patients known to have hypersensitivity to rocuronium bromide or to bromide ion. of some spontaneous recovery from neuromuscular blockade. Patients should be Kontraindikasi neostigmin, edrophonium) bersama dengan obat antikolinergik yang sesuai. Warna : Hitam (P Black U)
• Pregnancy. evaluated for adequate clinical evidence of antagonism, e.g., 5 sec head lift, adequate ROCULAX® dikontraindikasikan pada:
phonation, ventilation, and upper airway maintenance. Ventilation must be supported • Pasien yang hipersensitif terhadap rocuronium bromide atau ion bromida. Antagonis penghambat neuromuskuler: Kertas : HVS 60 g/m²
Warnings and precautions until the patients breathe spontaneously. • Kehamilan. Antagonis (seperti neostigmin) jangan diberikan sebelum terjadi pemulihan spontan Lipatan : B1 - B3
• ROCULAX® should be administered in carefully adjusted dosages under the supervision Antagonism may be delayed in the presence of debilitation, carcinomatosis, and dari hambatan neuromuskuler. Harus dilakukan penilaian tanda klinik antagonisme
of experienced clinicians who are familiar with the drug's actions and the possible concomitant use of certain broad spectrum antibiotics, or anaesthetic agents and other Peringatan dan perhatian yang adekuat pada pasien, seperti angkat kepala 5 detik, fonasi, ventilasi, dan Jenis huruf & ukuran:
complications of its use. ROCULAX® should not be administrated unless facilities for drugs which enhance neuromuscular blockade or separately cause respiratory depression. • ROCULAX® harus diberikan dalam dosis yang disesuaikan secara hati-hati di bawah pemeliharaan jalan napas atas yang adekuat. Ventilasi harus ditunjang sampai pasien Nama produk : Frutiger Extra Bold, 20.8 pt
intubation, artificial respiration, oxygen therapy, and an antagonist are immediately Under such circumstances the management is the same as that of prolonged pengawasan dokter yang berpengalaman yang mengetahui kerja obat dan komplikasi bernapas spontan.
Nama generik : Frutiger Extra Bold, 16.63 pt
available. It is recommended that administration of ROCULAX® employ a peripheral neuromuscular blockade. dari penggunaan ROCULAX® yang mungkin terjadi. ROCULAX® hanya boleh Antagonisme mungkin diperlambat dengan adanya kelemahan, karsinomatosis, dan
nerve stimulator to monitor drug response, need for additional relaxant, and adequacy diberikan jika fasilitas untuk intubasi, pernapasan buatan, terapi oksigen, dan penggunaan bersama antibiotika berspektrum luas, atau obat anestetik dan obat lain Teks lain : Helvetica, 6 pt
of spontaneous recovery or antagonism. Storage condition antagonisnya dapat tersedia dengan segera. Pemberian ROCULAX® dianjurkan yang meningkatkan hambatan neuromuskuler atau secara terpisah menyebabkan
• ROCULAX® administration must be accompanied by adequate anaesthesia or sedation. ROCULAX® should be stored under refrigeration (2-8°C). Do not freeze. Upon removal dengan menggunakan stimulator saraf perifer untuk memonitor respons obat, depresi pernapasan. Pada keadaan seperti ini, penanganannya sama dengan pada
• In patients with myasthenia gravis, small doses of nondepolarizing neuromuscular from refrigeration to room temperature storage conditions (25°C), use ROCULAX® kebutuhan relaksan tambahan, dan pemulihan spontan atau antagonisme yang pemanjangan hambatan neuromuskuler.
blocking agents may have profound effects. within 60 days. Do not use solution if particulate matter is present. adekuat.
• ROCULAX®, which has an acid pH, should not be mixed with alkaline solutions (e.g. • Pemberian ROCULAX ® harus disertai anestesia atau sedasi yang adekuat. Penyimpanan
barbiturate solutions) in the same syringe or administered simultaneously during Presentation • Pada pasien dengan miastenia gravis, dosis kecil ROCULAX® dapat mempunyai ROCULAX® disimpan di lemari es (2 - 8°C). Jangan dibekukan. Jika sudah dikeluarkan
intravenous infusion through the same needle. ROCULAX® 10 mg/mL : Box of 2 blisters @ 5 ampoules @ 5 mL efek yang besar. dari lemari es ke suhu kamar (25°C), gunakan ROCULAX® dalam 60 hari. Jangan
• In the use of ROCULAX®, increases or decreases in MAP (Mean Arterial Pressure) Reg. No. DKL0611637243A1 • ROCULAX®, yang mempunyai pH asam, tidak boleh dicampur dengan larutan alkalin digunakan jika terdapat partikel.
and tachycardia may occurred. Most of the pediatric patients developed tachycardia (seperti larutan barbiturat) dalam suntikan yang sama atau diberikan secara bersamaan
BB-Rv-041005
were anaesthetized with halothane and who did not receive atropine for induction. ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY. selama infus intravena melalui jarum yang sama. Kemasan rtx-061005: 101005dlZA
Laryngoscopy and tracheal intubation following ROCULAX® administration were • Pada penggunaan ROCULAX® dapat terjadi peningkatan atau penurunan tekanan ROCULAX® 10 mg/mL : Dos isi 2 blister @ 5 ampul @ 5 mL rtx-80-291105.txt-B-170106
accompanied by transient tachycardia ( 30 % increment) in adult patients under Store in refrigerator (2- 8oC). Do not freeze. darah arteri rata-rata (MAP) dan takikardia. Takikardia kebanyakan terjadi pada pasien Reg. No. DKL0611637243A1 rtx-230106. rtx260106 (270106)
opioid/ N2O/O2 anaesthesia. The tachycardia observed in some patients may result anak-anak dengan anestesia halothane dan yang tidak mendapat atropin untuk rtx-300106.NRG.160606
from this vagal blocking activity. induksi. Laringoskopi dan intubasi trakea pada pemberian ROCULAX® dapat disertai HARUS DENGAN RESEP DOKTER. cp2-190606
• Prolonged paralysis and/or skeletal muscle weakness may be noted during initial takikardia sementara (peningkatan 30%) pada pasien dewasa yang menerima efd 090708 logo baru, ml>mL
attempts to wean from the ventilator patients who have chronically received anestesia opioid /N 2 O/O 2 . Takikardia yang terjadi pada beberapa pasien Simpan di lemari es (2-8°C). Jangan dibekukan.
neuromuscular blocking drugs in the ICU. So ROCULAX® should only be used if the mungkin merupakan akibat dari aktivitas penghambatan vagal ini. efd 130213 dsnbru(gnrkbld), bhsing->dpn
specific advantages of the drug outweigh the risk. PT KALBE FARMA Tbk. • Pemanjangan paralisis dan/atau kelemahan otot rangka dapat ditemukan selama PT KALBE FARMA Tbk.
• ROCULAX® is not recommended for rapid induction in cesarean section patients. Bekasi - Indonesia pelepasan ventilator dari pasien yang mendapat obat penghambat neuromuskuler Bekasi - Indonesia efd 080915 revpresentation(sptaccpom)

1KBR0103

180 x 300 mm DEPAN 180 x 300 mm BELAKANG

BO3130AAA03

Anda mungkin juga menyukai