ABSTRACT
This article was about reviewing ten of Albert Bandura's scientific works on Social
Cognitive Theory published in journals, textbooks, and handbooks. Bandura has
elaborated the social learning process with cognitive and behavioral factors that
influence a person in the social learning process. The main identity of social cognitive
theory was the introduction of the concept of human agency and the concept of triadic
reciprocal determinism. Human agency has the meaning that human beings have the
capacity to direct themselves through control over the thinking process, motivation and
self-action. In the triadic model reciprocal determinism was discussed about the causes
of reciprocal consequences of behavior, cognition and other personal factors, and
environmental influences, in interacting interactions with one another. In addition to the
above concept, Bandura also put forward on self efficacy. Self-efficacy perception
occupies an important role in the causal structure of cognitive social theory because
efficacy beliefs affect human ability to adapt to change, individually or collectively.
Keywords: social cognitive theory, human agency, triadic reciprocal determinism, self
efficacy.
mengenai motivasi, emosi, dan tindakan dan aksi/tindakan, tetapi juga bagaimana
manusia. Perspektif teori ini memandang mereka memotivasi dan meregulasi
perilaku manusia merupakan komponen perilaku mereka dan membuat sistem-
dari sebuah model yang berinteraksi sistem sosial untuk mengorganisasi dan
saling memperngaruhi dengan menstrukturisasi kehidupan mereka.
komponen situasi lingkungan, serta
komponen personal manusia yang METODE
meliputi afeksi / emosi dan kognitif Penelitian pengkajian teoritik ini
individu. menggunakan 10 karya ilmiah Bandura
Bandura (1986) melabel teorinya yang terpublikasi dari tahun 1982
sebagai teori kognitif sosial didasarkan sampai dengan 2012, baik di jurnal,
atas beberapa alasan. Tidak hanya textbook, maupun handbook. Adapun
menempatkan manusia mempunyai karya ilmiah Bandura yang ditelaah
kemampuan kognitif yang berkontribusi seperti yang tercantum dalam tabel
pada proses motivasi manusia, afeksi berikut ini:
2 Social foundations of thought and action : A social 1986 Social foundations of thought
cognitive theory. and action : A social
cognitive theory.
4 Self Efficacy : The exercise of control 1997 Self Efficacy : The exercise of
control
Faktor Personal
pribadi dan mereka beraktivitas melalui memiliki trans terbentuk dari orang-
proses serupa (Bandura, 1982, 1997). orang yang ahli berperang. Namun
Dalam pengaruh efikasi kolektif mereka orang-orang telah berubah sedikit secara
berusaha untuk mencapainya melalui genetik selama beberapa dekade terakhir
upaya kolektif; seberapa baik mereka tetapi mereka memiliki perubahan
menggunakan sumber daya mereka, secara signifikan melalui evolusi budaya
berapa banyak usaha mereka dan teknologi yang cepat dalam
dimasukkan ke dalam usaha kelompok keyakinan mereka, adat istiadat, peran
mereka; seberapa besar daya tahan sosial, dan gaya perilaku. Melalui aksi
mereka ketika upaya kolektif gagal agentik, orang menemukan cara-cara
untuk menghasilkan hasil yang cepat; adaptasi secara fleksibel terhadap
dan kerentanan mereka terhadap lingkungan dengan kemampuan yang
keputusasaan yang dapat menimpa beragam. Selain itu, mereka
mereka dalam menghadapi masalah menggunakan kecerdikan mereka untuk
sosial. Hasil meta-analisis laboratorium mengisolasi diri dari tekanan seleksi.
dan studi lapangan menguatkan bahwa Mereka menciptakan perangkat alat
keberhasilan kolektif dirasakan yang mampu mengatasi keterbatasan
meningkatkan fungsi kelompok seperti sensorik dan fisik mereka, menghindari
halnya personal meningkatkan fungsi kendala lingkungan, mendesain ulang
individu. dan membangun lingkungan yang
mereka sukai, menciptakan gaya
7. Kemampuan generalisasi secara
perilaku yang memungkinkan mereka
teoritis dalam kajian lintas budaya
mewujudkan hasil yang diinginkan.
Teori kognitif sosial cocok untuk
Melalui pengembangan bioteknologi,
menjelaskan pengembangan pribadi
orang membuat dengan desain genetik
manusia, adaptasi, dan perubahan
pada tumbuhan dan hewan. Hal ini
budaya yang beragam. Analisis budaya
merupakan percepatan pertumbuhan
harus mengatasi masalah dasar apakah
pengetahuan yang sangat mampu
ada sifat manusia yang universal. Ini
meningkatkan daya manusia untuk
merupakan tema diskusi tentang sifat-
mengontrol, mengubah, dan
sifat manusia dalam teori kognitif sosial.
menciptakan lingkungan yang pada
Dilihat dari perspektif sosial kognitif,
akhirnya membentuk masa depan sosial
secara potensial sifat manusia dapat
mereka (Bandura, 2012). Bandura
dibentuk oleh pengalaman langsung dan
(1986) menambahkan, melalui informasi
berbagai batasan biologis. Biologi
yang disampaikan oleh pemodelan
memberikan potensi, namun dalam
aktual dan simbolik, manusia telah
banyak bidang, biologi berfungsi
berevolusi dengan kemampuannya yang
memungkinkan berbagai kemungkinan
luar biasa untuk pembelajaran
budaya. Dalam wawasan analisis,
observasional yang memungkinkan
pertentangan penjelasan utama adalah
mereka memperoleh pengetahuan, sikap
bukan antara nature dan nurture, tetapi
nilai-nilai, kecenderungan emosional,
apakah alam berproses sebagai
dan kompetensi.
determinis yang memiliki budaya
dengan pertalian yang erat ?
SIMPULAN
Sebagai contoh, orang memiliki
Melalui pencermatan pada sisi
potensi biologis untuk agresi, tetapi
kelemahan perspektif behavioristik, teori
jawaban untuk variasi budaya dalam
kognitif sosial telah membawa
agresivitas terletak lebih pada ideologi
perubahan perspektif baru dengan
daripada biologi. Terdapat keragaman
menempatkan manusia sebagai individu
budaya dan intrakultural yang luas
sebagai human agentik yang berperan
dalam agresi, seperti Swedia dan Swiss,
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 100