Anda di halaman 1dari 16

Social Cognitive Theory : Journal PSIKODIMENSIA

Volume 18, No. 1, Januari – Juni 2019


A Bandura Thought Review published ISSN cetak : 1411-6073
in 1982-2012 ISSN online : 2579-6321
DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708
Sri Muliati Abdullah
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana
Yogyakarta
email : muliatiyogya@gmail.com

ABSTRACT
This article was about reviewing ten of Albert Bandura's scientific works on Social
Cognitive Theory published in journals, textbooks, and handbooks. Bandura has
elaborated the social learning process with cognitive and behavioral factors that
influence a person in the social learning process. The main identity of social cognitive
theory was the introduction of the concept of human agency and the concept of triadic
reciprocal determinism. Human agency has the meaning that human beings have the
capacity to direct themselves through control over the thinking process, motivation and
self-action. In the triadic model reciprocal determinism was discussed about the causes
of reciprocal consequences of behavior, cognition and other personal factors, and
environmental influences, in interacting interactions with one another. In addition to the
above concept, Bandura also put forward on self efficacy. Self-efficacy perception
occupies an important role in the causal structure of cognitive social theory because
efficacy beliefs affect human ability to adapt to change, individually or collectively.
Keywords: social cognitive theory, human agency, triadic reciprocal determinism, self
efficacy.

PENDAHULUAN Perspektif teori Kognitif Sosial


Kebutuhan akan teori yang lahir berdasar atas dari kritik terhadap
memiliki keluasan aplikasi atau teori yang dikembangkan oleh ahli
penggunaan teori ini dalam beragam behavioristik. Menurut Albert Bandura,
konteks kajian perkembangan jaman, walaupun prinsip belajar cukup untuk
tempat, dan latar belakang budaya menjelaskan dan meramalkan perilaku,
maupun sosial kemasyarakatan, namun prinsip tersebut harus
sangatlah besar. Di antara tokoh-tokoh memperhatikan suatu fenomena penting
besar psikologi, Albert Bandura yang diabaikan oleh paradigma
termasuk dalam tokoh yang produktif behaviorisme, yaitu bahwa manusia
menghasilkan karya-karya baru. Karya mempunyai kemampuan berpikir dan
publikasinya banyak digunakan sebagai mengatur tingkah lakunya sendiri.
landasan teori oleh peneliti-peneliti ilmu Bandura merumuskan Teori Belajar
sosial. Buah pemikiran Bandura dalam Sosial dengan mengakomodasi
rentang tahun 1982-2012 melewati kemampuan kognitif manusia dalam
pergantian millenium tahun yang di berpikir dan belajar melalui pengamatan
dalamnya terjadi perubahan sosial yang sosial. Selanjutnya teori belajar sosial ini
cukup signifikan. Karya besar Bandura lebih dikenal dengan Teori Kognitif
yang masih digunakan saat ini adalah Sosial. Teori ini didasarkan atas
teori Kognitif Sosial. proposisi bahwa proses sosial dan proses
kognitif adalah sentral bagi pemahaman
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 86

mengenai motivasi, emosi, dan tindakan dan aksi/tindakan, tetapi juga bagaimana
manusia. Perspektif teori ini memandang mereka memotivasi dan meregulasi
perilaku manusia merupakan komponen perilaku mereka dan membuat sistem-
dari sebuah model yang berinteraksi sistem sosial untuk mengorganisasi dan
saling memperngaruhi dengan menstrukturisasi kehidupan mereka.
komponen situasi lingkungan, serta
komponen personal manusia yang METODE
meliputi afeksi / emosi dan kognitif Penelitian pengkajian teoritik ini
individu. menggunakan 10 karya ilmiah Bandura
Bandura (1986) melabel teorinya yang terpublikasi dari tahun 1982
sebagai teori kognitif sosial didasarkan sampai dengan 2012, baik di jurnal,
atas beberapa alasan. Tidak hanya textbook, maupun handbook. Adapun
menempatkan manusia mempunyai karya ilmiah Bandura yang ditelaah
kemampuan kognitif yang berkontribusi seperti yang tercantum dalam tabel
pada proses motivasi manusia, afeksi berikut ini:

Tabel : Karya Ilmiah Bandura yang Terpublikasi Tahun 1982-2012


No Judul karya ilmiah Tahun terbit Judul jurnal atau buku

1 Self-efficacy mechanism in human agency 1982 American Psychologist

2 Social foundations of thought and action : A social 1986 Social foundations of thought
cognitive theory. and action : A social
cognitive theory.

3 Human agency in social cognitive theory. 1989 American Psychologist

4 Self Efficacy : The exercise of control 1997 Self Efficacy : The exercise of
control

5 Social cognitive theory : An agentic perspective 2001 Annual Reviews Psychology

6 Social cognitive theory in cultural context 2002 Applied Psychology : An


International Review

7 Growing primacy of human agency in adaptation 2002 European Psychologist


and change in the electronic area.

8 Toward a psychology of human agency 2006 Perspectives on


Psychological Science

9 Exercise of personal collective efficacy in 2009 Self Efficacy in Changing


changing societies Societies

10 Social Cognitif Theory 2012 Handbook of theories of


social psychology

(Sumber : Data Olahan Penulis, 2018)

Selanjutnya penulis menelaah isi karya HASIL


Bandura berdasar urutan tahun Pokok-pokok pemikiran utama
terpublikasi, mencermati pokok temuan Bandura berdasarkan urutan tahun
penting dalam artikel yang disajikan, publikasi berisi tentang penguatan
dan menuangkan hasil telaah dalam pembahasan dalam unit human agency
sebuah kompilasi. sampai dengan konteks changing
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 87

societies (perubahan sosial bahwa manusia mempunyai kapasitas


kemasyarakatan), antara lain kajian untuk mengarahkan diri sendiri melalui
tentang self efficacy dan selanjutnya kontrol terhadap proses berpikir,
terdapat kajian tentang collective motivasi dan tindakan diri sendiri.
efficacy. Secara rinci pokok-pokok Perilaku manusia seringkali
pemikiran Bandura adalah sebagai dijelaskan dalam determinisme satu sisi.
berikut : Perilaku digambarkan sedang dibentuk
1. Reciprocal determinism dan human dan dikendalikan baik oleh pengaruh
agency lingkungan atau disposisi internal.
2. Kekuatan dan jangkauan pemodelan Dalam model kognitif sosial, model
simbolis sebab akibat melibatkan triadic
3. Prinsip dan pengaruh pemodelan reciprocal determinism. Dalam model
4. Efikasi diri : komponen kepribadian ini, sebab akibat timbal balik perilaku,
agentik kognisi dan faktor pribadi lainnya, dan
5. Evolusi teori perilaku manusia pengaruh lingkungan semua beroperasi
agentik sebagai penentu yang berinteraksi
6. Teori kognitif sosial dalam konteks mempengaruhi satu sama lain. Penyebab
kultural timbal balik tidak berarti bahwa
7. Kemampuan generalisasi secara berbagai sumber pengaruh sama kuat.
teoritis dalam kajian lintas budaya Salah satu faktor mungkin lebih kuat
daripada yang lain, juga mungkin tidak
DISKUSI terjadi pengaruh timbal balik yang
Berdasarkan telaah terhadap 10 terjadi secara bersamaan. Faktor
karya yang mewakili buah pemikiran penyebab memerlukan waktu untuk
Bandura sepanjang rentang perubahan mengerahkan pengaruhnya dan
jaman yang menyiratkan perubahan mengaktifkan pengaruh timbal balik.
sosial yang terjadi, penulis menemukan Secara lebih rinci Bandura
ada 5 pokok penting yang menarik untuk menjelaskan bahwa triadic reciprocal
dibahas, yaitu: determinism merupakan model yang
1. Reciprocal determinism dan human terdiri dari tiga faktor yang
agency mempengaruhi perilaku yaitu
Evolusi teori kognitif sosial lingkungan (E), individu (P), dan
sebagai psikologi human agency perilaku (B) itu sendiri. Pada dasarnya,
tercermin dalam pendapat Bandura yang Bandura percaya bahwa perilaku
memandang manusia merupakan individu dipengaruhi oleh faktor
seorang agen yang dapat merubah atau lingkungan dan karakteristik pribadi.
mempengaruhi kejadian/ peristiwa Komponen lingkungan terdiri dari
dengan aksi-aksinya. Dalam pandangan lingkungan fisik di sekitar individu yang
ini, manusia merupakan kontributor bagi berpotensi memperkuat rangsangan,
rangkaian hidup mereka sendiri. termasuk juga lingkungan sosial yaitu
Perspektif teori agentik merupakan orang-orang yang hadir (atau tidak).
prinsip integratif dalam perkembangan Lingkungan mempengaruhi intensitas
diri manusia, adaptasi, dan dan frekuensi perilaku, seperti perilaku
perubahannya. Keberfungsian manusia itu sendiri dapat memiliki dampak
berakar dalam sistem sosial. Dalam terhadap lingkungan.
transaksi agentik, manusia membuat Komponen individual mencakup
sistem-sistem sosial, pada gilirannya semua karakteristik diri yang telah
mempengaruhi perkembangan dan terbangun sejak masa lalu hingga kini.
keberfungsiannya (Bandura, 2012). Kepribadian dan faktor kognitif
Human agency mempunyai makna memainkan peranan penting dalam
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 88

menyebabkan bagaimana seseorang Bandura berpendapat bahwa kepribadian


berperilaku, termasuk semua harapan merupakan produk dari tiga kekuatan
individu, keyakinan, dan karakteristik yang saling berinteraksi yaitu
kepribadian yang unik. lingkungan, perilaku, dan pikiran.
Komponen perilaku merupakan Interaksi antara ketiga faktor ini disebut
suatu perilaku yang dapat diperkuat pada triadic reciprocal determinism.
setiap saat atau pada situasi tertentu.

Faktor Personal

Faktor Perilaku Faktor Lingkungan

Gambar : Model Triadic Reciprocal Determinism


(Sumber: Social foundations of thought and action : A social cognitive theory, 1986)

Hubungan sebab akibat timbal reaksi yang berbeda terhadap


balik antara faktor personal (P) dan karakteristik fisik individu, seperti usia,
faktor perilaku (B), P <-> B ukuran badan, ras, dan jenis kelamin,
mencerminkan interaksi antara pikiran, dan daya tarik fisik, terlepas dari apa
harapan, keyakinan, persepsi diri, yang mereka katakan ataupun lakukan.
tujuan, dan niat yang memberi bentuk Orang yang sama dapat mengaktifkan
dan arah ke perilaku. Apa yang orang reaksi sosial yang berbeda tergantung
pikirkan, percaya, dan rasakan, dari peran dan status yang diberikan
mempengaruhi bagaimana mereka oleh lingkungan sosial mereka. Sebagai
berperilaku (Bandura, 1986). Efek alami contoh, anak-anak yang dikenal sebagai
dan ekstrinsik dari tindakan mereka, anak yang memiliki sifat nakal akan
pada gilirannya sebagian akan menimbulkan reaksi yang berbeda
menentukan pola pikir mereka dan dengan rekan-rekan mereka yang
reaksi emosional. Faktor personal juga dikenal sebagai sosok yang pemalu.
mencakup sifat biologis organisme. Jadi, dengan status sosial mereka dan
Sistem struktur fisik, sensori dan syaraf karakteristik yang dapat diamati, orang
mempengaruhi perilaku. Sistem sensori dapat mempengaruhi lingkungan sosial
dan struktur otak dapat diubah atau mereka. Karakteristik individu yang
dimodifikasi oleh pengalaman perilaku. diamati dapat mempengaruhi lingkungan
Segmen P<->E merupakan sosial mereka sebelum mereka
hubungan interaktif antara karakteristik mengatakan atau melakukan sesuatu.
pribadi (P) dan pengaruh lingkungan Reaksi sosial ini akan mempengaruhi
(E). Harapan manusia, keyakinan, konsepsi penerimaan diri individu dan
kondisi emosi dan kompetensi kognitif orang lain dengan cara yang
dikembangkan dan dimodifikasi oleh memperkuat maupun mengubah bias
pengaruh sosial yang menyampaikan lingkungan.
informasi dan mengaktifkan reaksi Segmen penyebab hubungan
emosional melalui pemodelan, instruksi timbal balik antara faktor perilaku (B)
dan persuasi sosial (Bandura, 1986). dan lingkungan (E), yaitu B<->E
Lingkungan sosial akan memberikan merupakan hubungan saling
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 89

mempengaruhi antara perilaku dan pengaruh terjadi secara bersamaam.


lingkungan. Dalam transaksi sehari-hari, Meskipun masing-masing faktor
perilaku mengubah kondisi lingkungan, melibatkan proses pengaruh yang
pada gilirannya akan diubah oleh berjalan dua arah, namun pengaruh-
kondisi yang menciptakan. Ketika pengaruh mutual dan efek resiprokal
beberapa aspek lingkungan fisik dan mereka tidak muncul secara bersamaan.
sosial membatasi mobilitas gerak Faktor-faktor penyebab membutuhkan
individu, hal ini dapat menyebabkan waktu untuk mengerahkan pengaruhnya.
reaksi individu apakah mereka suka atau Interaksi antar faktor-faktor bekerja
tidak. Namun sebagian besar aspek saling mempengaruhi secara sekuensial
lingkungan tidak memberikan pengaruh dalam variasi waktu yang berbeda.
sampai terjadi reaksi perilaku yang Munculnya efek dari sebuah proses
sesuai. Guru tidak mempengaruhi siswa resiprokal membutuhkan waktu. Jeda
kecuali mereka menghadiri kelas waktu munculnya efek akan bervariasi
mereka. Orangtua biasanya tidak tergantung pada kejadian.
memuji anak-anak mereka kecuali
mereka melakukan sesuatu yang terpuji. 2. Kekuatan dan jangkauan pemodelan
Perilaku akan menentukan pengaruh simbolis
lingkungan mana yang potensial. Sumber yang berpengaruh dalam
Pengaruh lingkungan pada gilirannya, pertumbuhan pembelajaran sosial adalah
sebagian akan menentukan bentuk pemodelan simbolis yang bervariasi dan
perilaku yang dikembangkan dan menyebar luas melalui media elektronik.
diaktifkan. Keuntungan utama dari pemodelan
Hubungan timbal balik yang simbolik adalah mampu mengirimkan
terdapat dalam model di atas, tidak informasi pada populasi yang tak
berarti sama dalam kekuatan pengaruh terbatas jumlahnya secara bersamaan
antar 2 arah. Tidak juga dalam hal pola dalam lokasi yang tersebar luas.
dan kekuatan yang saling mempengaruhi Kemajuan luar biasa dalam teknologi
antar faktor penyebab. Kekuatan komunikasi adalah sifat, jangkauan, dan
pengaruh yang terjadi dapat berbeda kecepatannya yang mampu
untuk ativitas perilaku yang berbeda, mempengaruhi manusia. Ide-ide baru,
individu yang berbeda dan dalam nilai-nilai, dan gaya perilaku yang
rangkaian situasi yang berbeda. Ketika dimodelkan, sekarang mampu dengan
kondisi lingkungan mendesak cepat menyebar ke seluruh dunia.
mempengaruhi perilaku, maka dominasi Teknologi informasi berkembang
kekuatan ada pada faktor penyebab dari menjadi semakin berfungsi sebagai
lingkungan. Ketika pengaruh lingkungan sarana untuk membangun jaringan sosial
lemah, faktor-faktor personal dapat yang melampaui hambatan ruang dan
menjadi faktor dominan yang waktu. Internet menyediakan akses
mempengaruhi sistem yang teregulasi. komunikasi instan di seluruh dunia. Saat
Dalam memutuskan sesuatu, peristiwa ini siaran global banyak menyiarkan
masa lalu akan dapat menjadi referensi konflik sosial politik, strategi dan
ke depan. Aktivasi perilaku defensif penanggulangan, serta dampaknya. Hal
juga dapat menjadi ilustrasi bahwa ini membuat pemodelan elektronik
faktor personal kognitif digunakan menjadi alat / sarana yang kuat bagi
dalam pengaruh tersebut. terjadinya transkultural dan perubahan
Faktor-faktor dalam model triadic sosial politik.
reciprocal determinism tidak berjalan Teori tradisional tentang perilaku
dengan cara interaksi holistik yang manusia dirumuskan jauh sebelum
simultan. Resiprokal tidak berarti kemajuan revolusioner dalam teknologi
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 90

komunikasi. Penjelasan teoritis tentang merupakan keterbatasan pandangan


perilaku manusia berakar pada pengaruh konseptual daripada sebuah keterbatasan
dari lingkungan sosial setempat dan yang melekat pada modelling.
pengaruh pengalaman langsung. Realitas Kesalahpahaman yang lain yaitu
sosial masyarakat kontemporer sangat pernyataan bahwa pemodelan dapat
berbeda dengan masyarakat yang menghambat kreativitas. Bandura (2012)
tumbuh dari lingkungan simbolis. Hal menunjukkan bagaimana inovasi dapat
ini memberikan kesempatan bagi muncul melalui pemodelan. Ketika
pelaksanaan agen pribadi (personal pengamat mengamati model yang
agentic) dan kolektif untuk melakukan berbeda dalam gaya berpikir dan
pengembangan diri, adaptasi, dan berperilaku, pengamat jarang langsung
perubahan (Bandura, 2012). memolakan pada perilaku mereka
Terdapat sejumlah kesalahpa- setelah kemunculan satu model. Para
haman tentang sifat dan ruang lingkup pengamat juga tidak mengadopsi semua
pemodelan yang terjadi dalam beberapa atribut meskipun modelnya merupakan
penelitian dan aplikasi sosial tentang model yang disukai. Pengamat lebih
pengaruh belajar sosial. Salah satu cenderung menggabungkan berbagai
kesalahpahaman tersebut adalah bahwa fitur model yang berbeda dalam
modelling, imitasi, hanya dapat campuran baru yang berbeda dari
menghasilkan proses mimikri. Pendapat sumber model individu. Dengan
ini merupakan warisan dari konsep awal demikian, dapat membuat bentuk-bentuk
yang sempit tentang modelling. perilaku baru melalui modelling yang
Penelitian tentang pemodelan abstrak berbeda satu sama lain dengan secara
menunjukkan bahwa pemodelan selektif mencampurkan / menggabung-
melibatkan informasi abstrak yang kan fitur yang berbeda dari para model.
disampaikan oleh pedoman khusus Dalam banyak inovasi sosial dan
tentang struktur dan prinsip-prinsip teknologi, pada individu yang
dasar yang mengatur perilaku, tidak mengadopsi aspek yang dimodelkan,
sekedar meniru contoh tersebut ditemukan menjadi efektif serta terjadi
(Bandura, 1986). Setelah individu perbaikan dan sintesis menjadi bentuk-
belajar tentang pedoman yang ada, bentuk baru. Secara singkat, pemodelan
individu tersebut dapat selektif ini seringkali menjadi awal
menggunakannya untuk menghasilkan sebuah inovasi.
versi baru perilaku yang melampaui dari
apa yang mereka lihat atau dengar. 3. Prinsip dan pengaruh pemodelan
Individu dapat menyesuaikan perilaku Studi Bandura tentang pemodelan
yang sesuai dengan kondisi perubahan. melalui observational learning didasari
Terdapat pula kesalahpahaman oleh kondisi situasi politik Amerika
yang sering diulang-ulang dalam Serikat yang terjadi di akhir tahun 1950-
bahasan tentang modelling. Banyak an. Pada saat itu, jangkauan siaran
kegiatan melibatkan ketrampilan televisi telah menyebar dengan cepat ke
kognitif tentang bagaimana memperoleh seluruh masyarakat. Industri penyiaran
dan menggunakan informasi untuk saat itu banyak menampilkan model
memprediksi dan memecahkan masalah. dengan adegan kekerasan karena alasan
Kritikus berpendapat bahwa pemodelan bahwa kekerasan lebih menjual. Televisi
tidak dapat membangun ketrampilan memberikan tontonan tentang perilaku
kognitif karena proses berpikir adalah pembunuh. Muncul kekhawatiran publik
proses yang tersembunyi dan tidak tentang kemungkinan efek kekerasan di
secara adekuat terefleksi dalam televisi pada anak-anak.
tindakan-tindakan model. Hal ini
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 91

Bandura mengadakan penelitian penjelasan mengenai proses


eksperimen untuk mempelajari observational learning. Kekuatan efek
pembelajaran observasional dengan modelling terletak pada proses yang
studi boneka Bobo. Penelitian ini terjadi pada pengamat. Dalam
mencoba mengidentifikasi bentuk agresi observational learning terdapat 4 proses
yang muncul pada anak melalui utama, yaitu :
pemodelan. Maksud paparan agresi yang a. Proses memperhatikan. Belajar
dimodelkan adalah katarsis, dalam hal melalui modelling, pengamat perlu
ini mengurangi agresi dengan memperhatikan dan mempersepsi
menyurutkan impuls agresif. Namun perilaku model secara tepat. Tingkat
ternyata ditemukan hal yang sebaliknya. keberhasilan belajar itu ditentukan
Anak-anak yang telah mengamati agresi oleh karakteristik model maupun
dewasa dengan cara verbal dan fisik karakteristik pengamat itu sendiri.
yang unik menunjukkan gaya perilaku Karakteristik model yang merupakan
agresif, tertuju pada boneka Bobo. variabel penentu tingkat perhatian,
Beberapa data permasalahan lain mencakup frekuensi kehadirannya,
pada saat itu adalah meningkatnya kejelasannya, daya tarik personalnya,
laporan korban luka serius oleh anak- dan nilai fungsional perilaku model
anak yang dimodelkan dalam adegan itu. Karakteristik pengamat yang
berbahaya di tayangan iklan televisi. penting untuk proses perhatian
Salah satunya adalah iklan sakit kepala adalah kapasitas sensorisnya, tingkat
yang mana karakter model menginduksi ketertarikannya, kebiasaan
sakit kepala dengan menggunakan palu. persepsinya, dan reinforcement masa
Bandura menjelaskan kasus ini dengan lalunya.
memaparkan kembali temuan hasil b. Proses retensi. Informasi yang
penelitian eksperimennya. Penjelasan diperoleh pengamat harus disimpan
mekanisme perilaku agresif yang terjadi dalam ingatan. Retensi ini dapat
karena pengamat melihat tayangan dilakukan dengan cara menyimpan
kekerasan di televisi. Media elektronik informasi secara imaginal atau
dapat menyebarkan efek modelling yang mengkodekan peristiwa model ke
negatif (Bandura, 2002b). Hal ini dalam simbol-simbol verbal yang
merupakan penggambaran teori kognitif mudah dipergunakan. Materi yang
sosial. bermakna bagi pengamat dan
Teori kognitif sosial juga dapat menambah pengalaman sebelumnya
digunakan dalam aplikasi komunikasi akan lebih mudah diingat. Cara lain
kesehatan masyarakat. Misalnya untuk untuk mengingat adalah dengan
kampanye tentang pencegahan membayangkan perilaku model atau
penularan suatu penyakit. Dalam dengan mempraktekkannya.
kampanye ditampilkan model yang Ketrampilan dan struktur kognitif
menunjukkan perilaku yang diharapkan pengamat dapat memperkuat retensi.
dicontoh oleh masyarakat. c. Proses produksi. Pada tahap tertentu,
Berdasar contoh kasus di atas, gambaran simbolik tentang perilaku
dapat disimpulkan bahwa modelling model mungkin perlu diterjemahkan
pada dasarnya merupakan observational ke dalam tindakan yang efektif.
learning. Modelling dapat mengajari Pengamat memerlukan gambaran
pengamat ketrampilan dan aturan kognitif yang akurat tentang perilaku
berperilaku tertentu. Dalam karya model untuk dibandingkan dengan
Bandura (1986) yang berjudul “Social umpan balik sensoris dari
foundations of thought and action : A perbuatannya.
social cognitive theory” terdapat
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 92

d. Proses motivasi. Apakah orang faktor kognitif yang berhubungan


mempraktekkan apa yang sudah dengan keyakinannya bahwa dia mampu
dipelajarinya atau tidak, tergantung atau tidak melakukan tindakan dengan
pada motivasinya. Pengamat akan memuaskan. Bandura (1986)
cenderung mengadopsi perilaku mendefinisikan efikasi diri sebagai
model jika perilaku tersebut: (a) penilaian terhadap kemampuan diri
secara internal pengamat untuk melaksanakan suatu kinerja pada
memberikan penilaian yang positif; tingkat tertentu.
(b) pengamat melihat bahwa perilaku Bandura menyebut penilaian
tersebut bermanfaat bagi model itu terhadap kemampuan pribadi sebagai
sendiri, dan (c) menghasilkan efikasi diri, dan harapan hasilnya disebut
imbalan eksternal. Antisipasi ekspektasi hasil. Efiksasi diri atau
terhadap akibat yang positif dan ekspektasi (self effication – efficacy
negatif menentukan aspek-aspek expectation) adalah “Persepsi diri
yang mana dari perilaku model itu sendiri mengenai seberapa bagus diri
yang diamati atau diabaikan oleh dapat berfungsi dalam situasi tertentu”.
pengamat. Efikasi dari berhubungan dengan
Pemahaman prinsip observational keyakinan bahwa diri memiliki
learning ini akan membantu pihak yang kemampuan melakukan tindakan yang
berkepentingan (baik pemerintah diharapkan. Ekspektasi hasil (outcome
maupun pihak lain) yang ingin membuat expectations) adalah perkiraan atau
program kampanye gerakan perilaku estimasi diri bahwa tingkah laku yang
tertentu pada masyarakat melalui dilakukan diri itu akan mencapai hasil
modelling. tertentu.

4. Efikasi diri : komponen kepribadian Proses Psikologis dalam Efikasi Diri


agentik Bandura (1986, 1989, 2009)
Bandura yakin bahwa pengaruh menguraikan bahwa ada 4 proses
yang ditimbulkan oleh self sebagai salah psikologis yang terjadi ketika efikasi diri
satu determinan tingkah laku, tidak mempengaruhi fungsi manusia dan
dapat dihilangkan. Dengan kata lain, self dilakukan untuk mewujudkan tujuan
diakui sebagai unsur struktur yang dianggap individu bernilai.
kepribadian. Sistem self bukan Keempat proses tersebut adalah :
merupakan unsur psikis yang a. Proses kognitif
mengontrol tingkah laku, tetapi mengacu Dampak efikasi diri pada proses
ke struktur kognitif yang memberi kognitif terjadi pada beberapa
pedoman mekanisme dan seperangkat bentuk. Banyak perilaku manusia
fungs-fungsi persepsi, evaluasi, dan yang diatur oleh pemikiran untuk
pengaturan tingkah laku. Pengaruh self mewujudkan tujuan-tujuan yang
tidak terjadi secara otomatis atau bernilai. Penetapan tujuan seseorang
mengatur tingkah laku secara otonom, dipengaruhi oleh pemikiran diri
tetapi self menjadi bagian dari interaksi mengenai kapasitas dan
resiprokal. komitmennya terhadap tujuan
Pembentukan efikasi diri sangat tersebut. Seseorang yang memiliki
penting bagi konsep human agency. efikasi diri yang kuat akan lebih
Bagaimana orang bertingkahlaku dalam senang menetapkan tujuan yang
situasi tertentu tergantung kepada bersifat menantang dan
hubungan timbal balik yang saling mengokohkan komitmennya terhadap
mempengaruhi antara lingkungan tujuan tersebut. Mereka akan tetap
dengan kondisi kognitif, khususnya mengerahkan orientasi pemikirannya
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 93

terhadap tugas ketika menghadapi menentukan tingkat kecemasan.


situasi yang menekan, kegagalan, Seseorang yang yakin akan dapat
maupun umpan balik yang ada mengatasi ancaman tidak akan
karena mereka senantiasa mengalami gangguan pola berpikir
membayangkan skenario keberhasil- dan berani menghadapi tekanan dan
an yang dapat mendukung ancaman. Sebaliknya, seseorang yang
penampilannya. Sebaliknya, tidak yakin akan dapat mengatasi
seseorang yang memiliki efikasi yang ancaman-ancaman akan mengalami
rendah tidak akan menyukai tujuan tingkat kecemasan yang tinggi.
yang menantang. Mereka akan Mereka menganggap bahwa berbagai
membayangkan skenario kegagalan aspek dalam lingkungan penuh
dan serba salah sehingga orientasi bahaya, bahkan selanjutnya mereka
dan analisa pemikirannya menjadi juga membesar-besarkan ancaman
tidak jelas. tersebut serta mengkhawatirkan hal-
b. Proses motivasional hal yang pada kenyataannya jarang
Efikasi diri memainkan peran utama terjadi. Cara berpikir yang tidak
dalam pengaturan motivasi. Sebagian memiliki efikasi diri tersebut
besar motivasi manusia dihasilkan menyebabkan mereka stres berat dan
oleh proses kognitif. Seseorang menghambat fungsi-fungsi diri yang
memotivasi dirinya sendiri dan dimiliki.
mengarahkan antisipasi-antisipasi d. Proses seleksi
tindakannya melalui pemikiran. Jenis aktivitas dan lingkungan yang
Mereka membentuk keyakinan dipilih seseorang dipengaruhi efikasi
tentang apa yang dapat mereka dirinya. Seseorang yang efikasi
lakukan. Mereka mengantisipasi hal- dirinya rendah akan cenderung
hal yang mungkin terjadi dari menghindari berbagai kegiatan dan
tindakan-tindakan yang prospektif. situasi yang mereka pandang
Mereka menetapkan tujuan bagi diri melampaui kapasitas untuk
mereka sendiri dan merencanakan mengatasinya. Sebaliknya, seseorang
serangkaian rencana tindakan untuk yang memiliki efikasi diri yang tinggi
menggapai masa depan yang bernilai. akan siap melakukan kegiatan-
Efikasi memberi sumbangan terhadap kegiatan dalam situasi menantang
motivasi melalui beberapa cara yaitu yang mereka tentukan berdasar
dengan menetapkan tujuan-tujuan keyakinan akan kapasitas mereka
bagi mereka sendiri dan menentukan untuk mengatasi situasi tersebut.
besar usaha yang akan diberikan, Pilihan perilaku atau kegiatan
menetapkan kegigihan dalam tersebut akan membawa pada pilihan
menghadapi kesulitan dan kegagalan lingkungan sosial tertentu yang dapat
yang akhirnya mempengaruhi pula mempengaruhi perkembangan
prestasi mereka. pribadi. Lebih lanjut lingkungan
c. Proses afektif sosial tersebut secara terus menerus
Efikasi diri berperan dalam proses akan mempengaruhi kompetensi-
afektif terutama terhadap kapasitas kompetensi, nilai-nilai, dan minat-
dalam mengatasi permasalahan yang minat tersebut sehingga menentukan
selanjutnya berpengaruh terhadap efikasi diri selanjutnya.
tingkat stres dan depresi yang dialami Dalam tulisan berikutnya,
seseorang ketika menghadapi situasi Bandura (1997) kembali menekankan
yang sulit dan mengancam. Efikasi bahwa mekanisme pengaruh efikasi diri
diri untuk mengatasi stresor terhadap perilaku manusia dapat terjadi
memainkan peran utama dalam melalui beberapa cara berikut :
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 94

1. efikasi diri akan mempengaruhi a. Pengalaman performansi


pilihan tindakan yang akan Adalah prestasi yang pernah dicapai
dilakukan. Individu akan terlibat pada masa yang telah lalu. Sebagai
dalam situasi tugas apabila ia merasa sumber, performansi masa lalu
mampu dan akan menghindari suatu menjadi pengubah efikasi diri yang
perilaku apabila ia merasa mampu paling kuat pengaruhnya. Prestasi
dan akan menghindari suatu perilaku (masa lalu) yang baik akan
apabila ia merasa tidak mampu. meningkatkan ekspektasi efikasi,
2. efikasi diri akan menentukan berapa sedang kegagalan akan menurunkan
banyak usaha yang akan dikeluarkan efikasi. Kegagalan menurunkan
dan kegigihannya dalam menghadapi efikasi, jika orang merasa sudah
tugas. Efikasi diri yang tinggi berusaha sebaik mungkin.
membuat seseorang lebih kuat dan b. Pengalaman Vikarius
lebih gigih dalam melakukan suatu Diperoleh melalui model social.
tugas. Efikasi akan meningkat ketika
3. efikasi diri akan mempengaruhi pola mengamati keberhasilan orang lain,
pikir dan reaksi emosi. Jika efikasi sebaliknya efikasi akan menurun jika
diri rendah, seseorang akan merasa mengamati orang yang
bahwa suatu tugas akan lebih sulit kemampuannya kira-kira sama
dibandingkan keadaan sebenarnya, dengan dirinya ternyata gagal. Jika
dapat menimbulkan stres, dan figur yang diamati berbeda dengan
mempunyai pandangan yang lebih diri si pengamat, pengaruh vikarius
sempit mengenai bagaimana cara tidak besar.
yang terbaik untuk keluar dari c. Persuasi Sosial
masalah. Sebaliknya, efikasi diri Efikasi diri juga dapat diperoleh,
yang tinggi membuat seseorang lebih diperkuat atau dilemahkan melalui
percaya dan lebih yakin menghadapi persuasi sosial. Dampak dari sumber
tugas-tugas yang sulit. ini terbatas, tetapi pada kondisi yang
Persepsi terhadap efikasi diri tepat persuasi dari orang lain dapat
akan menentukan bagaimana cara mempengaruhi efikasi diri. Kondisi
seseorang berpikir, merasakan dan itu adalah rasa percaya kepada
berperilaku, bahwa kepercayaan diri pemberi persuasi, dan sifat realistik
akan membawa sukses, keragu-raguan dari apa yang dipersuasikan.
akan kemampuan diri akan berakibat d. Keadaan Emosi dan Fisik
pada kekalahan dan kegagalan. Akan Keadaan emosi yang mengikuti suatu
tetapi, hal yang lebih penting adalah perilaku akan mempengaruhi efikasi
bagaimana individu secara aktif di bidang kegiatan itu. Emosi negatif
menggunakan kemampuan efikasi yang kuat, takut, cemas, stress, dapat
dirinya untuk mempengaruhi bagaimana mengurangi efikasi diri. Peningkatan
ia harus bertindak. emosi (yang tidak berlebihan) dapat
meningkatkan efikasi diri. Keadaan
Sumber Efikasi Diri
fisik yang sehat akan dapat
Menurut Bandura, perubahan
meningkatkan efikasi diri.
efikasi diri akan menentukan atau
berpengaruh pada perubahan perilaku. Efikasi Kolektif (Collective Efficacy)
Efikasi diri dapat diperoleh, diubah, Manusia tidak selamanya
ditingkatkan atau diturunkan, melalui berperilaku atas tujuan pribadi. Sebagai
salah satu atau kombinasi empat sumber, makhluk sosial, manusia berperilaku
yaitu : juga dapat didorong oleh tujuan yang
ditetapkan secara bersama / kolektif.
Sebagai contoh dalam kehidupan
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 95

berkeluarga, dalam sebuah komunitas, dimungkinkan berbeda dalam


organisasi, institusi sosial, maupun keragaman lintas budaya.
dalam kehidupan bernegara, perilaku Lebih lanjut Bandura menjelaskan
manusia untuk memecahkan batasan tentang efikasi kolektif yang
permasalasan bersama dan dirasakan (perceived collective efficacy),
meningkatkan kehidupan mereka didefinisikan sebagai keyakinan bersama
bersama didasarkan atas efikasi kolektif. sebuah kelompok dalam kemampuan
Keyakinan masyarakat bahwa usaha bersama untuk mengatur dan
mereka secara bersama-sama dapat melaksanakan program berikut tindakan
menghasilkan perubahan social tertentu, yang diperlukan untuk menghasilkan
disebut efikasi kolektif. tingkat pencapaian tertentu. Keyakinan
Bandura berpendapat, orang kolektif berpusat pada kemampuan
berusaha mengontrol kehidupan dirinya kelompok untuk mewujudkan. Fungsi
bukan hanya melalui efikasi diri kelompok adalah produk dari dinamika
individual, tetapi juga melalui efikasi interaktif dan koordinatif dari para
kolektif. Misalnya, dalam bidang anggota. Dinamika interaktif yang
kesehatan, orang memiliki efikasi diri muncul melebihi sekedar jumlah dari
yang tinggi untuk berhenti merokok atau atribut individual para anggota
melakukan diet, tetapi mungkin kelompoknya. Sejumlah faktor
memiliki efikasi kolektif yang rendah berkontribusi dengan efek yang
dalam hal mengurangi polusi interaktif, saling mempengaruhi satu
lingkungan, bahaya tempat kerja, dan sama lain. Beberapa faktor tersebut
penyakit infeksi. Efikasi diri dan efikasi adalah gabungan dari pengetahuan dan
kolektif bersama-sama saling kompetensi dalam kelompok, bagaimana
melengkapi untuk mengubah gaya hidup struktur kelompok dibuat dan bagaimana
manusia. Efikasi kolektif timbul cara agar kegiatannya dapat saling
berkaitan dengan masalah-masalah terkoordinasi, seberapa baik hal tersebut
perusakan hutan, kebijakan perdagangan dapat mengarahkan, strategi-strategi
internasional, perusakan ozone, yang digunakan, dan apakah anggota
kemajuan teknologi, hukum dan berinteraksi satu sama lain dengan cara
kejahatan, birokrasi, perang, kelaparan, saling menguntungkan atau merugikan.
bencana alam, dan sebagainya. Partisipan-partisipan yang sama dapat
Oleh karena itu, dalam teori mencapai hasil yang berbeda tergantung
kognitif sosial, pencapaian manusia pada seberapa baik keterampilan khusus
yang diwujudkan melalui upaya kolektif mereka dan usaha yang terkoordinasi
yang saling bergantung, sama seperti dan dipandu. Kemampuan sebuah
yang dicapai secara individual. Efikasi kelompok untuk melakukan secara
diri dapat melayani tujuan komunal keseluruhan dapat sangat bervariasi
maupun individualistik. Rasa yakin tergantung pada dinamika interaktif
terhadap keberhasilan merupakan nilai yang terjadi. Oleh karena itu,
fungsional yang terlepas dari apakah keberhasilan kolektif yang dirasakan
seseorang berada dalam sebuah budaya adalah tingkat atribut kelompok yang
yang berorientasi pada individualisme muncul, bukan dari jumlah manfaat
atau budaya yang berorientasi pada yang dirasakan oleh setiap pribadi
kolektivisme (Bandura, 2002). Namun anggota.
bagaimana keyakinan efikasi Persepsi efikasi pribadi dan
dikembangkan, bentuk yang mereka kolektif dimungkinkan berbeda, tetapi
ambil, cara-cara yang mereka pakai, dan dalam keduanya bentuk keyakinan
tujuan yang mereka tetapkan, efikasi memiliki sumber yang sama,
mempunyai fungsi yang sama, dan
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 96

beroperasi melalui proses yang serupa. untuk aksi perilaku selanjutnya.


Meskipun berperilaku kolektif, tindakan Melalui simbol-simbol, mereka
mereka diatur oleh proses analisis memberi arti, bentuk, dan
psikososial. Dengan demikian, keberlanjutan untuk pengalaman-
kelompok dalam pengaruh efikasi pengalaman yang telah mereka lalui.
kolektif akan berusaha untuk mencapai Dengan gambaran yang ada pada
harapan atau cita-cita kelompok, pengetahuan dan kekuatan simbolis
bagaimana mereka mengelola sumber mereka, manusia dapat
daya mereka, rencana dan strategi yang menggeneralisasikan ke dalam
mereka bangun, berapa banyak usaha perilaku inovatif mereka.
mereka, seberapa besar daya tahan Kemampuan kognitif yang lanjut
ketika upaya kolektif gagal mencapai pada akhirnya dapat menghasilkan
hasil yang diinginkan, dan seberapa ide yang kreatif, dengan data yang
besar kerentanan mereka terhadap diperoleh dari kemampuan sensori
keputusasaan. Proses ini, akan mereka.
mempengaruhi seberapa baik anggota b. Kemampuan berpikir ke depan
kerja kelompok bersama-sama mencapai Sebagian besar perilaku manusia
cita-cita kolektif (Bandura, 1982, 1986). bertujuan dan diregulasi oleh
pemikiran-pemikiran ke depan.
5. Evolusi teori perilaku manusia
Perspektif waktu masa depan
agentik
terwujud dalam diri mereka dalam
Teori kognitif sosial memandang
banyak cara. Orang-orang
bahwa manusia didorong oleh kekuatan
mengantisipasi konsekuensi-
internal yang dibentuk secara otomatis
konsekuensi melalui aksi-aksi yang
dan dikontrol oleh stimulasi eksternal.
mereka pandang prospektif, mereka
Keberfungsian manusia yang tercermin
menetapkan tujuan dan rencana-
dalam model triadic reciprocal yang
rencana aksi untuk masa depan yang
didalamnya terdapat perilaku, faktor
mereka pikirkan. Melalui berpikir ke
kognitif dan faktor personal lainnya, dan
depan, orang-orang memotivasi diri
lingkungan yang saling berinteraksi satu
mereka dan mengarahkan aksi-aksi
sama lain. Secara alami, manusia
antisipasi mereka.
mempunyai memiliki sejumlah
c. Kemampuan belajar dari pengalaman
kemampuan dasar, yaitu :
orang lain.
a. Kemampuan menerjemahkan simbol
Proses belajar dapat dihasilkan dari
Dalam kehidupan manusia, beberapa
pengalaman tidak langsung, yaitu
aspek yang digunakan dalam proses
dengan mengamati orang lain. Saat
manusia melakuka adaptasi terhadap
mengamati orang lain, individu
lingkungannya. Melalui simbol
seolah mengalami sendiri apa yang
manusia memproses dan mengubah
sedang dialami orang lain.
pengalaman dalam model-model
Kemampuan untuk belajar dengan
internal. Kemampuan untuk
cara mengamati orang lain
menggunakan simbol-simbol virtual
selanjutnya akan teregulasi dalam
yang ada pada setiap aspek
pola-pola perilakunya. Belajar
kehidupan manusia merupakan
melalui pengamatan pada orang lain,
kekuatan yang membekali manusia
pada dasarnya dapat digunakan untuk
ketika mereka melakukan adaptasi
bertahan hidup, menghindari
terhadap lingkungan mereka. Melalui
konsekuensi yang fatal dari tindakan
simbol-simbol, manusia memproses
mencoba-coba.
dan mentransformasi pengalaman-
pengalaman mereka ke dalam model-
model internal yang menjadi panduan
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 97

d. Kemampuan regulasi diri menghindari hasil yang merugikan.


Sebagian besar perilaku kita Melalui pelaksanaan pemikiran,
dimotivasi dan diregulasi oleh orang memotivasi diri dan
standar internal dan reaksi evaluasi mengarahkan tindakan mereka dalam
diri pada perilaku yang mereka mengantisipasi masa depan.
lakukan. Hal ini memungkinkan c. Reaktivitas diri.
manusia menganalisis Agen tidak hanya sekedar perencana
pengalamannya dengan cara dan pemikir masa depan. Mereka
merefleksi pengalaman mereka dan juga merupakan self regulator, yaitu
menkonfirmasi dengan pengetahuan menetapkan standar bagi diri sendiri,
yang mereka ketahui, sehingga memantau dan mengatur tindakan
mereka dapat memperoleh mereka dengan reaksi diri yang
pengetahuan baru tentang diri mereka evaluatif. Mereka melakukan hal-hal
dan dunia sekeliling mereka. Orang yang memberi mereka kepuasan dan
tidak hanya memperoleh pemahaman rasa harga diri, serta menahan diri
melalui refleksi, namun mereka dapat dari tindakan yang dapat
mengevaluasi dan mengubah mendatangkan kecaman bagi dirinya.
pemikiran mereka sendiri. Evaluasi diri melalui penetapan
Diantara tipe-tipe berpikir yang tujuan dipengaruhi oleh karakteristik
mempengaruhi tindakan, tidak ada tujuan, yaitu kekhususan tujuan,
satupun yang lebih penting. Ini tingkat tantangan, dan kedekatan
merupakan bagian dasar persepsi diri waktu. Efektivitas regulasi diri
dari efikasi diri yang mana mereka akan terhadap tujuan, tergantung
memilih apa yang mereka kerjakan, sejauhmana masa depan mereka
seberapa banyak usaha yang dilakukan, diproyeksikan.
seberapa lama daya tahan untuk d. Reflektivitas diri.
menghadapi hambatan (Bandura, Orang tidak hanya merupakan agen
1982a). suatu tindakan, namun juga sebagai
Hampir serupa dengan uraian di penguji dari fungsi mereka sendiri.
atas, dalam artikel yang terbit 9 tahun Melalui kesadaran diri fungsional
kemudian, Bandura (2001) merumuskan mereka merefleksikan keberhasilan
4 ciri utama human agency, yaitu : pribadi mereka, tingkat kesehatan
a. Intensionalitas. pikiran dan tindakan, makna dari
Manusia menyusun/membentuk niat kegiatan mereka, dan mencoba untuk
yang mencakup rencana aksi dan melakukan penyesuaian korektif jika
strategi untuk mewujudkannya. Oleh diperlukan.
karena itu, niat telah didasarkan pada Di antara empat hal di atas, tidak ada
self motivator yang mempengaruhi yang paling utama atau paling penting.
kemungkinan tindakan pada suatu Seluruhnya berperan memberikan
titik waktu di masa depan. pengaruh pada keberhasilan dalam
b. Berpikir ke depan. fungsi manusia. Individu mengorganisir
Berpikir ke depan meliputi pemikiran diri, proaktif, mengatur diri sendiri, dan
yang lebih dari sekedar menetapkan melakukan refleksi diri. Mereka tidak
rencana ke depan. Orang menetapkan menjadi penonton dari perilaku mereka,
tujuan untuk diri mereka sendiri, namun mereka adalah kontributor untuk
mengantisipasi kemungkinan hidup mereka (Bandura, 2006).
konsekuensi dari tindakan, memilih
6. Teori kognitif sosial dalam konteks
dan menciptakan program tindakan
kultural
yang mungkin untuk menghasilkan
Dalam artikel yang berjudul
hasil yang diinginkan dan
“Social Cognitive Theory in Cultural
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 98

Context” (Bandura, 2002a), Bandura motivator, mereka bertindak atau


membahas fungsi manusia dalam bertahan dalam menghadapi kesulitan
budaya dari perspektif agentik teori disebabkan karena kekuatan keyakinan
kognitif sosial. Orang tidak menjalani yang dimiliki seseorang untuk
hidup mereka secara mandiri. Banyak menghasilkan efek yang diinginkan oleh
hal yang mereka cari, akhirnya dapat tindakan seseorang. Keyakinan efikasi
dicapai hanya melalui upaya saling diri mengatur fungsi manusia melalui
bergantung secara sosial. Oleh karena kognitif, motivasi, afeksi dan proses
itu mereka harus berbagi pengetahuan, putusan. Efikasi diri mempengaruhi
ketrampilan, dan sumber daya, memberi apakah individu berpikir dalam diri
dukungan bersama, membentuk aliansi, untuk menguatkan cara adaptasi,
dan bekerjasama untuk mencapai apa seberapa baik mereka memotivasi diri
yang tidak dapat mereka capai sendiri. dan bertahan dalam menghadapi
Kesuksesan fungsi ini membutuhkan kesulitan; kualitas kehidupan emosional
perpaduan agentik dengan mode mereka, dan pilihan mereka untuk
keagenan yang berbeda. Teori sosial membuat putusan pada titik-titik penting
kognitif membedakan menjadi 3 mode, yang mengatur jalannya kehidupan.
yaitu agen pribadi langsung; agen proxy Bukti konvergensi dari beberapa
yang bergantung pada orang lain untuk penelitian memverifikasi bahwa
bertindak atas perintah seseorang untuk keyakinan efikasi diri berkontribusi
mengamankan hasil yang diinginkan, secara signifikan terhadap kualitas
dan agen badan kolektif yang dilakukan fungsi manusia. Seperti disebutkan
melalui tindakan kelompok yaitu sebelumnya, dalam kepercayaan
melalui upaya sosial koordinatif dan kognitif, teori efikasi sosial tidak
saling tergantung (Bandura, 2006). terbatas semata-mata untuk penilaian
Pada agen pribadi yang dilakukan kemampuan pribadi. Teori efikasi
secara individual, seseorang kolektif dirasakan mewakili keyakinan
bertanggungjawab langsung pada diri bersama untuk menghasilkan efek yang
dan lingkungannya dalam mengelola diinginkan dengan tindakan kolektif
kehidupan mereka. Pada banyak bidang (Bandura, 1987). Hal ini dirasakan
kehidupan, masyarakat tidak memiliki sebagai efikasi kolektif karena bukan
kendali langsung atas kondisi sosial dan hanya jumlah dari kepercayaan
praktek kelembagaan yang individual anggota, namun sebaliknya
mempengaruhi kehidupan sehari-hari adalah efikasi kolektif yang muncul
mereka. Pada keadaan ini, mereka pada akhirnya dapat mewujudkan
mencari kesejahteraan dan hasil dihargai dinamika koordinatif dan fungsi
melalui pelaksanaan agen proxy. Mode interaksi kelompok.
ini dimediasi sosial dari lembaga, orang Aktivitas sebuah kelompok tentu
mencoba untuk mendapatkan orang- saja berjalan melalui perilaku
orang yang memiliki akses ke sumber anggotanya. Pusat efikasi kolektif
daya, keahlian, atau yang memegang dianggap berada dalam pikiran anggota
pengaruh dan kekuasaan untuk bertindak kelompok. Mereka bertindak masing-
atas perintah mereka untuk masing dengan keyakinan bersama.
mengamankan hasil yang mereka Tidak ada entitas muncul dengan operasi
inginkan. secara independen dari keyakinan dan
Di antara mekanisme agensi tindakan individu yang membentuk
manusia tidak ada yang lebih utama dari sistem sosial. Meskipun keyakinan
keyakinan keberhasilan pribadi efikasi kolektif memiliki fokus
(Bandura, 1997). Apapun faktor-faktor sosiometrik, namun mereka berproses
yang berfungsi sebagai panduan dan mirip dengan keyakinan keberhasilan
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 99

pribadi dan mereka beraktivitas melalui memiliki trans terbentuk dari orang-
proses serupa (Bandura, 1982, 1997). orang yang ahli berperang. Namun
Dalam pengaruh efikasi kolektif mereka orang-orang telah berubah sedikit secara
berusaha untuk mencapainya melalui genetik selama beberapa dekade terakhir
upaya kolektif; seberapa baik mereka tetapi mereka memiliki perubahan
menggunakan sumber daya mereka, secara signifikan melalui evolusi budaya
berapa banyak usaha mereka dan teknologi yang cepat dalam
dimasukkan ke dalam usaha kelompok keyakinan mereka, adat istiadat, peran
mereka; seberapa besar daya tahan sosial, dan gaya perilaku. Melalui aksi
mereka ketika upaya kolektif gagal agentik, orang menemukan cara-cara
untuk menghasilkan hasil yang cepat; adaptasi secara fleksibel terhadap
dan kerentanan mereka terhadap lingkungan dengan kemampuan yang
keputusasaan yang dapat menimpa beragam. Selain itu, mereka
mereka dalam menghadapi masalah menggunakan kecerdikan mereka untuk
sosial. Hasil meta-analisis laboratorium mengisolasi diri dari tekanan seleksi.
dan studi lapangan menguatkan bahwa Mereka menciptakan perangkat alat
keberhasilan kolektif dirasakan yang mampu mengatasi keterbatasan
meningkatkan fungsi kelompok seperti sensorik dan fisik mereka, menghindari
halnya personal meningkatkan fungsi kendala lingkungan, mendesain ulang
individu. dan membangun lingkungan yang
mereka sukai, menciptakan gaya
7. Kemampuan generalisasi secara
perilaku yang memungkinkan mereka
teoritis dalam kajian lintas budaya
mewujudkan hasil yang diinginkan.
Teori kognitif sosial cocok untuk
Melalui pengembangan bioteknologi,
menjelaskan pengembangan pribadi
orang membuat dengan desain genetik
manusia, adaptasi, dan perubahan
pada tumbuhan dan hewan. Hal ini
budaya yang beragam. Analisis budaya
merupakan percepatan pertumbuhan
harus mengatasi masalah dasar apakah
pengetahuan yang sangat mampu
ada sifat manusia yang universal. Ini
meningkatkan daya manusia untuk
merupakan tema diskusi tentang sifat-
mengontrol, mengubah, dan
sifat manusia dalam teori kognitif sosial.
menciptakan lingkungan yang pada
Dilihat dari perspektif sosial kognitif,
akhirnya membentuk masa depan sosial
secara potensial sifat manusia dapat
mereka (Bandura, 2012). Bandura
dibentuk oleh pengalaman langsung dan
(1986) menambahkan, melalui informasi
berbagai batasan biologis. Biologi
yang disampaikan oleh pemodelan
memberikan potensi, namun dalam
aktual dan simbolik, manusia telah
banyak bidang, biologi berfungsi
berevolusi dengan kemampuannya yang
memungkinkan berbagai kemungkinan
luar biasa untuk pembelajaran
budaya. Dalam wawasan analisis,
observasional yang memungkinkan
pertentangan penjelasan utama adalah
mereka memperoleh pengetahuan, sikap
bukan antara nature dan nurture, tetapi
nilai-nilai, kecenderungan emosional,
apakah alam berproses sebagai
dan kompetensi.
determinis yang memiliki budaya
dengan pertalian yang erat ?
SIMPULAN
Sebagai contoh, orang memiliki
Melalui pencermatan pada sisi
potensi biologis untuk agresi, tetapi
kelemahan perspektif behavioristik, teori
jawaban untuk variasi budaya dalam
kognitif sosial telah membawa
agresivitas terletak lebih pada ideologi
perubahan perspektif baru dengan
daripada biologi. Terdapat keragaman
menempatkan manusia sebagai individu
budaya dan intrakultural yang luas
sebagai human agentik yang berperan
dalam agresi, seperti Swedia dan Swiss,
Sri Muliati Abdullah: Social Cognitive Theory: …
Psikodimensia Vol.18/ 1, 2019 | 85-100 | DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708 100

memberikan pengaruh pada keberhasilan Bandura, A. (1986). Social foundations


dalam fungsi manusia itu sendiri. of thought and action : A social
Individu mengorganisir diri, proaktif, cognitive theory. Englewood
mengatur diri sendiri, dan melakukan Cliffs : Prentice Hall.
refleksi diri. Efikasi diri mendasari
Bandura, A. (1989). Human agency in
keyakinan individu terhadap
social cognitive theory. American
kemampuannya untuk berperilaku
Psychologist, 44( 9), 1175-1184.
tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam lingkup kelompok/komunitas, Bandura, A. (1997). Self Efficacy : The
efikasi kolektif berperan dalam exercise of control. New York :
menggerakkan aktivitas dinamis Freeman.
kelompok. Model triadic reciprocal Bandura, A. (2001). Social cognitive
determinism memberi pemahaman theory : An agentic perspective.
interaksi hubungan yang saling Annual Reviews Psychology, 52,
mempengaruhi antara faktor personal 1-26.
individu, lingkungan dan perilaku. Teori
ini mampu memberi pemaparan tentang Bandura, A. (2002a). Social cognitive
proses kognitif individu dan proses theory in cultural context. Applied
sosial dalam menjelaskan dinamika Psychology : An International
perilaku manusia sebagai makhluk sosial Review, 51(2), 269-290.
dalam berbagai konteks. Bandura, A. (2002b). Growing primacy
Perjalanan karya-karya teori of human agency in adaptation
Bandura ini, berawal dari kajian dalam and change in the electronic area.
unit yang relatif mikro sebagai individu European Psychologist, 7(1), 2-
yaitu teori belajar sosial, menjadi teori 16. DOI: 10.1027//1016-
kognitif sosial, kemudian teori 9040.7.1.2.
berkembang dengan konteks yang lebih
luas yaitu konteks kultural dan lintas Bandura, A. (2006). Toward a
kultural, serta dalam konteks psychology of human agency.
perkembangan teknologi yang memberi Perspectives on Psychological
pengaruh besar pada kehidupan Science, 1(2), 164-180.
masyarakat. Berdasarkan review artikel Bandura, A. (2009). Exercise of
ini diharapkan dapat memberikan personal collective efficacy in
kontribusi insight bagi pemerhati teori changing societies. Dalam
kognitif sosial untuk mengkaji teori ini Bandura, A. (editor). Self Efficacy
dalam konteks yang lebih luas lagi dan in Changing Societies. New York
dalam kontek perubahan terkini. : Cambridge University Press.
Bandura, A. (2012). Social Cognitif
DAFTAR PUSTAKA Theory. Dalam Lange. P. A. M.
V.; Kruglanski, A.W; & Higgins,
Bandura, A. (1982). Self-efficacy E.T. (editor). Handbook of
mechanism in human agency. theories of social psychology.
American Psychologist, 37(2), Volume 1. London : Sage
122-147. Publications Ltd.

Anda mungkin juga menyukai