Pertemuan 9 - Rekonsiliasi Fiskal
Pertemuan 9 - Rekonsiliasi Fiskal
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Pajak Penghasilan bagi Wajib
Pajak Badan. Pada akhir pertemuan delapan ini, mahasiswa diharapkan
mampu:
8.1 Menjelaskan macam-macam tarif PPh badan
8.2 Menghitung PPh terutang badan
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 8.1:
Menjelaskan macam-macam tarif PPh badan
S1 AkuntansiUniversitasPamulang 1
2. Mencari Kompensasi Kerugian Fiskal yang dapat mengurangi
penghasilan neto fiskal sehingga mendapatkan Penghasilan Kena
Pajak
Perhitungan kompensasi kerugian fiskal di sini hanyalah
berkenaan dengan kerugian fiskal dari kegiatan usaha di Indonesia saja,
tidak termasuk kerugian fiskal dari kegiatan usaha di luar negeri baik
melalui bentuk usaha tetap (BUT) ataupun bukan BUT. Terhadap
kerugian fiskal dari kegiatan usaha di luar negeri berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 164/KMK.03/2002 jo. Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-03/PJ.31/2004 hanya dapat
dikompensasikan dengan keuntungan fiskal yang diterima dan/atau
diperoleh dari kegiatan usaha di luar negeri dari negara yang sama (per
country basis). Dalam hal demikian, harus dibuat perhitungan
kompensasi kerugian fiskal yang terpisah dengan bentuk daftar yang
sama.
Contoh perhitungan kompensasi kerugian fiskal :
PT ABC berdiri pada tahun 2006. Pada Tahun Pajak 2014 Wajib Pajak
memperoleh laba fiskal sebesar Rp50.000.000,-. Adapun
keuntungan/kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut :
TahunPajak Laba/Rugi Jumlah
2006 rugifiskal
20.000.000
2007 rugifiskal
5.000.000
2008 rugifiskal
1.000.000
2009 rugifiskal
100.000.000
2010 rugifiskal
20.000.000
2011 labafiskal
30.000.000
2012 labafiskal
10.000.000
2013 rugifiskal
5.000.000
Perhitungan kompensasi kerugian fiskal adalah sebagai berikut :
Rugi Fiskal tahun 2006 Rp(20.000.000)
Laba fiskal tahun 2011 Rp 30.000.000
Sisa laba fiskal tahun 2011 Rp 10.000.000
Biaya Operasional
Beban Pemasaran :
1 Gaji dan komisi salesman 475.000.000
2 Gaji dan upah bagian penjualan 275.000.000
3 Beban angkut penjualan 200.000.000
4 Beban promosi 180.000.000
5 Beban cadangan piut tak tertagih 250.000.000
6 Beban kirim pos, telp, dan teleks 120.000.000
7 Depresiasi kendaraan 120.000.000
1.620.000.000
Beban administrasi dan Umum :
1 Gaji dan kesejahteraan pegawai 450.000.000
2 Beban premi asuransi 130.000.000
3 Beban konsultan 150.000.000
4 Beban supplies kantor 170.000.000
5 Depresiasi bangunan kantor 50.000.000
6 Depresiasi mebel dan alat kantor 150.000.000
1.100.000.000
Total Beban Usaha 2.720.000.000
Laba / rugi Usaha 870.000.000
Dalam beban gaji dan kesejahteraan pegawai kantor terdapat beban- beban
sebagai
berikut :
1 Tunjangan transportasi 40.000.000
2 Beban makan kantor 60.000.000
3 Pengobatan ditanggung perusahaan 20.000.000
4 Tunjangan PPh Pasal 21 20.000.000
5 PPh Pasal 25 yang telah dibayar untuk tahun 2008 adalah 120.000.000
Jumlah koreksi fiskal 120.000.000
Biaya Operasional
Beban Pemasaran :
1 Gaji dan komisi salesman 475.000.000 - - 475.000.000
2 Gaji dan upah bagian penjualan 275.000.000 - - 275.000.000
3 Beban angkut penjualan 200.000.000 - - 200.000.000
4 Beban promosi 180.000.000 15.000.000 - 165.000.000
5 Beban cadangan piut tak tertagih 250.000.000 250.000.000 - -
6 Beban kirim pos, telp, dan teleks 120.000.000 - - 120.000.000
7 Depresiasi kendaraan 120.000.000 - 8.125.000 128.125.000
1.620.000.000 265.000.000 8.125.000 1.363.125.000
Beban administrasi dan Umum :
1 Gaji dan kesejahteraan pegawai 450.000.000 120.000.000 - 330.000.000
2 Beban premi asuransi 130.000.000 - - 130.000.000
3 Beban konsultan 150.000.000 - - 150.000.000
4 Beban supplies kantor 170.000.000 - - 170.000.000
5 Depresiasi bangunan kantor 50.000.000 - 12.500.000 62.500.000
6 Depresiasi mebel dan alat kantor 150.000.000 44.531.250 - 105.468.750
1.100.000.000 164.531.250 12.500.000 947.968.750
Total Beban Usaha 2.720.000.000 429.531.250 20.625.000 2.311.093.750
Laba / rugi Usaha 870.000.000 1.278.906.250
Laba Bersih sebelum pajak/ Ph neto fiskal 969.800.000 439.731.250 185.625.000 1.223.906.250
Penghasilan Neto Fiskal sudah didapatkan sebesar Rp1.223.906.250
Jika seumpamanya kompensasi kerugian fiskal yang
masih boleh dibebankan untuk tahun 2015 sebesar Rp 100.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp1.123.906.250
Karena omzet PT Bentang Buana tidak lebih dari Rp50.000.000.000,00 setahun, maka
berhak mendapatkan fasilitas pengurangan tarif 50% untuk penghasilan kena pajaknya
dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00.
Penghitungan sebagai berikut :
Penghasilan Kena Pajak Rp1.123.906.250
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang
memperoleh fasilitas :
Batasan Omzet komersil PhKena Pajak PhKP Fasilitas
4.800.000.000 7.800.000.000 1.123.906.250 691.634.615
PhKP Fasilitas didapat dari = (4,8M/7,8M) X Rp1.123.906.250,00
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh
fasilitas
PhKena Pajak PhKP Fasilitas PhKP Non Fasilitas
1.123.906.250 691.634.615 432.271.635
PPh yang terutang
= (50%x 25% x Rp691.634.615) + (25% x Rp432.271.635)
= Rp86.454.327 + Rp108.067.909
= Rp194.522.236
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Laporan Rugi-Laba PT Burung Nuri untuk periode tahun 2015 sebagai berikut :
Penjualan 7.800.000.000
HPP (4.210.000.000)
Penghasilan Bruto Usaha 3.590.000.000
Biaya Operasional
Beban Pemasaran :
1 Gaji dan komisi salesman 475.000.000
2 Gaji dan upah bagian penjualan 275.000.000
3 Beban angkut penjualan 200.000.000
4 Beban promosi 180.000.000
5 Beban cadangan piut tak tertagih 250.000.000
6 Beban kirim pos, telp, dan teleks 120.000.000
7 Depresiasi kendaraan 120.000.000
1.620.000.000
Beban administrasi dan Umum :
1 Gaji dan kesejahteraan pegawai 450.000.000
2 Beban premi asuransi 130.000.000
3 Beban konsultan 150.000.000
4 Beban supplies kantor 170.000.000
5 Depresiasi bangunan kantor 50.000.000
6 Depresiasi mebel dan alat kantor 150.000.000
1.100.000.000
Total Beban Usaha 2.720.000.000
Laba / rugi Usaha 870.000.000