Moch. Amin Alamsjah1*, Kurnia Ayu K.W2 and Boedi Setya Rahardja3
1
Departemen Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
2
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
3
Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas
Airlangga, Surabaya
*alamsjah_fpk@yahoo.com
Abstrak
Diperlukan alternatif pengganti penggunaan kayu di dalam pembuatan papan komposit. Salah satu jenis
produk papan komposit adalah Medium Density Fibreboard (MDF). Salah satu jenis alternatif yang dapat
digunakan sebagai pengganti kayu dalam pembuatan MDF adalah limbah rumput laut Eucheuma cottonii.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan dan penggunaan konsentrasi perekat yang
optimal dalam pemanfaatan limbah rumput laut Eucheuma cottonii sebagai Medium Density Fibreboard (MDF)
terhadap pengujian secara fisis dan mekanis. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan
percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah penambahan konsentrasi
perekat, yaitu A (0%), B (6%), C (9%) dan D (12%), dengan lima ulangan. Parameter yang diamati adalah
kerapatan (gr/cm3), kadar air(%), daya serap(%), pengembangan tebal(%), keteguhan lentur(kgf/cm2), keteguhan
patah(kgf/cm2) dan kuat pegang sekrup (kgf). Analisis data menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dan
apabila terdapat pengaruh terhadap hasil dilakukan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi perekat berpengaruh terhadap daya serap air, pengembangan tebal, keteguhan lentur dan keteguhan
patah (p<0,01), namun tidak berpengaruh terhadap kerapatan, kadar air dan kuat pegang sekrup MDF (p<0,01).
Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D (12%) dengan nilai kerapatan 0,65 gr/cm3, pengembangan tebal
7,86%, keteguhan lentur 1,68x104 kgf/cm2 , keteguhan patah 246,27 kgf/cm2 dan kuat pegang sekrup 34,72 kgf
yang secara umum telah memenuhi standar JIS kecuali nilai kadar air dan daya serap air. Perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan MDF yang memenuhi standar secara sempurna.
Kata kunci :Limbah Rumput Laut Eucheuma cottonii, Medium Density Fibreboard (MDF), Konsentrasi Perekat.
Abstract
Necessary alternative to the use of wood in the manufacture of composite board. One of the type
composite board products are Medium Density Fibreboard (MDF). One of the type alternatives that can be used
as a substitute for wood in the manufacture of MDF was Eucheuma cottonii waste.The purpose of this study was
to determine the effect of the different adhesive concentration and the optimal use of adhesive concentration in
the use of seaweed waste Eucheuma cottonii as Medium Density Fibreboard (MDF) on the basis of physical and
mechanical testing. The method of this study was experimental with Completely Randomized Design as
experimental design. The treatment was completed by adding concentration of adhesive as A (0%), B (6%), C
(9%) and D (12%), with five repeatations. Parameters were measured as density(gr/cm3), moisture content(%),
water absorption(%), thickess swelling(%), modulus of elasticity (kgf/cm2), modulus of rupture (kgf/cm2) and
the hold strength of screw (kgf). Data analysis used Analysis of Varian (ANOVA) and if there was different
from result further study by Duncan’s Multiple Range Test was needed.The result of this study showed that
adhesive concentration had effect on water absorption, thickess swelling, modulus of elasticity and modulus of
rupture (p<0,01), but had no effect on density, moisture content and the hold strength of screw. The best
treatment in this study was treatment D (12%) with the value of density was 0.65 g/cm3, thickess swelling was
7.86%, modulus of elasticity was 1.68x104 kgf/cm2, modulus of rupture was 246.27 kgf/cm2 and the hold
strength of screw 34.72 kgf which in generally has met the JIS standard except moisture content and water
absorption. It is necessary to do further study to get characteristic of MDF whice meet the standard perfectly.
Keywords : Seaweed Waste Eucheuma cottonii, Medium Density Fibreboard (MDF), Adhesive Concentration
14
Diterima/submitted: 9 Desember 2015
Disetujui/accepted: 12 Juni 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.2
0
Analisa Data
0% 6% 9% 12%
Analisa data yang digunakan adalah
Ana-lysis of Varian (ANOVA). Apabila Gambar 2. Grafik kadar air MDF dengan
didapat pemberian perlakuan menunjukkan konsentrasi perekat berbeda
adanya pengaruh terhadap hasil, maka akan
dilan-jutkan dengan uji jarak Duncan Dari grafik diatas diketahui bahwa
(Duncan’s multiple range test). nilai kadar air tertinggi terdapat pada per-
lakuan A (0% perekat) yaitu 32,31%, se-
16
Diterima/submitted: 9 Desember 2015
Disetujui/accepted: 12 Juni 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.2
dangkan nilai kadar air terendah terdapat pada perlakuan C (9% perekat) yaitu
pada perlakuan C (9% perekat) yaitu 13,42%, sedangkan nilai pengembangan
11,08%. tebal teren-dah terdapat pada perlakuan A
(0% pere-kat) yaitu 0,82%.
Daya Serap
Hasil analisis sidik ragam menun- Keteguhan Lentur
jukkan penambahan konsentrasi perekat Hasil analisis sidik ragam menun-
berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap jukkan penambahan konsentrasi perekat
nilai daya serap MDF. berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap
Dari grafik (Gambar 3.) diketahui nilai keteguhan lentur MDF.
bahwa nilai daya serap air tertinggi terda- Dari grafik (Gambar 5.) diketahui
pat pada perlakuan C (9% perekat) yaitu bahwa nilai keteguhan lentur tertinggi
88,11%, sedangkan nilai daya serap teren- terdapat pada perlakuan D (12% perekat)
dah terdapat pada perlakuan A (0% pere- yaitu 1,68x104kgf/cm2, sedangkan nilai ke-
kat) yaitu 11,35%. teguhan lentur terendah terdapat pada
JIS tidak perlakuan A (0% perekat) yaitu 0,47x104
menetapkan standar kgf/cm2.
untuk daya serap air
88,11 a 54, Standar MOE
100 3 (JIS)Minimal
70,87 ab 1
2,0x104 kgf/cm2 1,68x104a
80 5,96 20000 ±0,35x104
60 15000 1,0x10 4b±
11,35 c±25, 26,67 59,
c
0,14x104
40 63
0,47x104c 0,54x10
4c
38 10000
±0,48x104 ±0,55x10
4
20
5000
0
0% 6% 9% 12% 0
Gambar 3. Grafik daya serap MDF dengan 0% 6% 9% 12%
konsentrasi perekat berbeda
Gambar 5. Grafik keteguhan lentur MDF
Pengembangan Tebal dengan konsentrasi perekat berbeda
Hasil analisis sidik ragam menun-
jukkan penambahan konsentrasi perekat Keteguhan Patah
berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap Hasil analisis sidik ragam menun-
nilai pengembangan tebal MDF. jukkan penambahan konsentrasi perekat
berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap
Standar nilai keteguhan patah MDF.
Pengembangan
Tebal(JIS) 13,42 a±10
15 Maksimal 12% ,14 Standar MOR
300 (JIS)Minimal 246,27 a±5
7,86 b±3,1 0,8x102kgf/cm2 0,26
10 1 250
5,61 bc±12,
54 200 147,35b±2
2,25
5 150
69,14 c±38 79,66 ±74
c
0,82 c±1,83
100 ,55 ,14
0 50
0% 6% 9% 12%
0
Gambar 4. Grafik pengembangan tebal MDF 0% 6% 9% 12%
dengan konsentrasi perekat berbeda Gambar 6. Grafik keteguhan patah MDF
dengan konsentrasi perekat berbeda
Dari grafik diatas diketahui bahwa
nilai pengembangan tebal tertinggi terdapat
17
Diterima/submitted: 9 Desember 2015
Disetujui/accepted: 12 Juni 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.2
1 2 3 3 2
Penampakan 2 2 3 3 2
secara visual 3 2 2 2 2
4 2 2 2 2
5 2 2 2 2
1 2 3 3 2
Tingkat 2 2 2 3 2
Kekerasan 3 2 2 3 2
4 2 2 2 2
5 2 2 2 2
Total Penilaian 20 23 25 20
18
Diterima/submitted: 9 Desember 2015
Disetujui/accepted: 12 Juni 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.2
Kerapatan (g/cm3) 3 1 2 4
Kadar air (%) 1 2 4 3
Daya serap air (%) 4 3 1 2
Pengembangan tebal (%) 2 1 3 4
MOR (kgf/cm2) 1 2 3 4
MOE (kgf/cm2) 1 2 3 4
Kuat pegang sekrup (kgf) 1 2 3 4
Penampakan 1 4 3 2
Tingkat Kekerasan 1 2 4 3
Total Nilai 15 19 26 30
Ranking 4 3 2 1
nilai pengembangan tebal MDF. Pada kuan D dengan nilai 34,72 kgf. Sedangkan
MDF dengan perlakuan C nilai pengem- pada perlakuan A, B dan C nilai kuat
bangan tebal melebihi standar yang telah pegang sekrup berada di bawah standar
ditetapkan JIS (Japanese Industrial Stan- JIS. Hal ini dapat dikarenakan dalam
dard). Nilai standar menurut JIS men- pembuatan MDF yang mengakibatkan
syaratkan nilai pengembangan tebal mak- papan masih terdapat rongga sehingga kuat
simum 12% sedangkan pada perlakuan C pegang sekrupnya relatif menurun.
bernilai 13,42%. Berdasarkan JIS nilai
pengembangan tebal yang telah memenuhi
standar untuk dikategorikan sebagai MDF KESIMPULAN DAN SARAN
yang baik terdapat pada perlakuan A,B dan Kesimpulan
D dengan nilai yang berkisar 0,82%-7,86% Penambahan perekat dengan kon-
dengan tidak melebihi nilai maksimum di sentrasi berbeda pada pembuatan MDF
atas 12%. (Medium Density Fibreboard) berbahan
Berdasarkan Gambar 5. terlihat dasar rumput laut Eucheuma cottonii
bahwa keteguhan lentur MDF dipengaruhi memberikan pengaruh yang nyata (p<0,01)
oleh penambahan konsentrasi perekat. Hal terhadap daya serap air, pengembangan te-
ini disebabkan dengan semakin bertam- bal, keteguhan lentur dan keteguhan patah,
bahnya konsentrasi perekat yang digu- namun berpengaruh tidak nyata (p<0,01)
nakan kerekatan antar partikel menjadi terhadap kerapatan, kadar air dan kuat pe-
lebih rapat nilai keteguhan lentur semakin gang sekrup MDF yang dihasilkan. Perla-
tinggi. Namun pada penelitian ini nilai kuan terbaik terdapat pada D (penambahan
yang mendekati kriteria JIS terdapat pada perekat 12%) dengan nilai kerapatan 0,65
perlakuan D sebesar 1,68 x 104 kgf/cm2 g/cm3, pengembangan tebal 7,86%, kete-
maka keteguhan lentur MDF berbahan guhan lentur 1,68x104 kgf/cm2 , keteguhan
dasar E.cottonii belum memenuhi standar patah 246,27 kgf/cm2 dan kuat pegang
untuk dikategorikan sebagai MDF karena sekrup 34,72 kgf yang secara umum telah
nilai keteguhan lentur yang dihasilkan ha- memenuhi standar JIS kecuali nilai kadar
nya berkisar antara 0,47 x 104-1,68 x 104 air dan daya serap air.
kgf/cm2.
Sesuai dengan analisis sidik ragam Saran
diketahui bahwa penambahan konsentrasi Berdasarkan penelitian yang telah
perekat berpengaruh sangat nyata terhadap dilakukan, agar pada penelitian selanjutnya
nilai keteguhan patah. Nilai keteguhan pa- dilakukan penambahan bahan yang dapat
tah MDF mengalami peningkatan seiring membantu menurunkan kadar air dan daya
dengan penambahan konsentrasi perekat. serap air sangat tinggi, agar MDF yang
Berdasarkan JIS nilai keteguhan patah dihasilkan lebih baik dan didapat MDF
yang telah memenuhi standar untuk yang memenuhi standar.
dikategorikan sebagai MDF yang baik ter-
dapat pada perlakuan C dan D dengan nilai DAFTAR PUSTAKA
yang berkisar 147,35-246,27 kgf/cm2 Batubara, R.B. 2012. Fiber-Plastic
dengan tidak di bawah nilai minimum Composite dari Kertas Kardus Poli-
yang ditetapkan yaitu sebesar 80 kgf/cm2. etilena (PE) dengan Penambahan
Hasil analisis sidik ragam kuat Maleat Anhidrida (MAH) dan
pegang sekrup menunjukkan bahwa kon- Benzoil Peroksida (BP). Skripsi.
sentrasi perekat yang tidak berpengaruh Program Studi Kehutanan. Fakultas
nyata. Berdasarkan JIS maka kuat pegang Pertanian. Universitas Sumatera
sekrup MDF berbahan dasar E.cottonii Utara. Medan. 51 hal.
yang memenuhi standar untuk dikatego- Effendi, R. 2001. Kajian Tekno-Ekonomi
rikan sebagai MDF yang baik pada perla- Industri MDF (Medium Density
20
Diterima/submitted: 9 Desember 2015
Disetujui/accepted: 12 Juni 2016
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol 5 No.2
21
Diterima/submitted: 9 Desember 2015
Disetujui/accepted: 12 Juni 2016