Anda di halaman 1dari 7

AIR PERMUKAAN SEBAGAI SUMBER SIR BERSIH

MATA KULIAH PENYEDIAAN AIR

Dosen : Aris Budianto, S.T., M.KM.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

ADILLA LULU FUJIANTI P21345119001

ALFIA FEBRIYANA P21335119003

ANGELITA EPRILIANI P21345119009

AULIA OKTAVIANI P21345119015

CINDY FADHILAH MURYANTO P21345119027

MUHAMMAD BAGUS RIDHO MUTTAQIN P21345119049

2-D3A KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12120
6.1 Air Permukaan sebagai Sumber Air Bersih

            Menurut Soegianto (2005) Air permukaan adalah air yang berasal dari air hujan yang
jatuh ke permukaan tanah, sebagian menguap dan sebagian lainnya mengalir ke sungai, saluran
air lalu disimpan di dalam danau, waduk dan rawa.

            Menurut Limbong (2008) Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan
bumi. Jadi, Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah yang dapat dengan mudah
dilihat oleh mata. Pada umumnya sumber air yang berasal dari permukaan, merupakan air yang
kurang baik untuk langsung dikonsumsi manusia.

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-
batang kayu, daun-daun, kotoran industry dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air
sungai dan air rawa. Air sungai yang digunakan sebagai air minum seharusnya melalui
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat
pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada
umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan oleh adanya zat-zat
organik yang telah membusuk yang menyebabkan warna kuning coklat, sehingga untuk
pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah. Air permukaan
berupa sungai, rawa, danau dan lain- lain sudah banyak yang tercemar.

Air permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan secara alami berkurang


melalui penguapan dan rembesan ke bawah permukaan sehingga menjadi air bawah tanah.
Meskipun ada sumber lainnya untuk air bawah tanah, yakni air jebak dan air magma, presipitasi
merupakan faktor utama dan air bawah tanah yang berasal dari proses ini disebut air meteor. Air
permukaan merupakan sumber terbesar untuk air bersih.

6.2 Macam-macam dan Karakteristik Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa dan badan air lain,

yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah.

Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu :

1. Badan air tergenang (standing water atau lentik)


Meliputi: danau, kolam, waduk (reservoir), rawa (wetland) dan
2. Badan air mengalir (flowing water atau lotik)
Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai, sungai dicirikan oleh arus yang
searah dan relatif kencang dengan kecepatan berkisar antara 0,1- 1,0 m/detik serta sangat
dipengaruhi oleh waktu, iklim dan pola drainase.

6.2.1 Macam-macam Air Permukaan

 Sungai

Contoh dari air permukaan yang pertama adalah sungai. Sungai adalah jalur Alami yang
dibuat oleh alam, walaupun terkadang ada beberapa sungai buatan. Sungai ini sebagai jalur
air dari gunung menuju ke samudra. Aliran air berawal dari hulu sampai ke hilir. Dari
beberapa anak sungai menuju ke sungai besar dan berakhir di lautan. Bagian sungai yang
paling ujung sebelum bertemu dengan laut disebut sebagai muara sungai.

Di Indonesia kurang lebih ada 10 sungai besar yaitu bengawan solo, ci sadane, ciliwung,
ci manuk, batang hari, sungai barito, sungai Kapuas, sungai Kahayan, sungai Mahakam, dan
sungai Mamberamo..

 Danau

Contoh permukaan yang selanjutnya adalah danau. Ada dua jenis danau yaitu danau
buatan dan danau alami. Danau adalah kumpulan dari air tawar atau air asin yang terkumpul
dalam sebuah tempat yang besar. Biasanya danau tercipta karena mencairnya gleser, adanya
mata air atau akibat dari aliran sungai. Danau bisa juga disebut sebagai cekungan yang dibuat
secara alami oleh alam maupun oleh manusia yang berisi air. Jadi biasanya danau itu tidak
mengalir seperti sungai tetapi tetap berada di dalam satu wadah.

Ada beberapa danau yang ada di Indonesia antara lain danau singkarak, danau kaut tawar,
danau maninjau, danau toba, danau ranau, danau towuti, danau tempe dan masih banyak
lainnya.

6.2.3 Karakterisitik Air Permukaan

Pada umumnya sumber air permukaan baik yang berupa sungai, danau, maupun waduk
merupakan air yang kurang baik dikonsumsi langsung karena itu perlu adanya pengolahan
terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Air sungai berasal dari hujan yang masuk ke dalam alur
sungai berupa aliran permukaan. Keadaan yang mempengaruhi aliran sungai sebagai berikut :

1) Keadaan daerah
Yaitu bila di sekitar daerah masih banyak terdapat hutan/tanaman, maka akan
mempengaruhi debit air yang ada.
2) Temperatur
Dengan iklim tropis mengakibatkan bertambahnya besarnya penguapan sehingga air akan
berkurang.
3) Keadaan topografi
Kelandaian dari sungai akan mempengaruhi besarnya pengaliran dan besar/kecilnya
pengikisan tanah.
4) Sifat permukaan tanah
Daerah dengan daya resap yang tinggi akan mengurangi debit air yanga da di atasnya.

Zat yang ada di dalam air permukaan :

a) Kesadahan (hardness) : 120 mg/l sebagai Ca CO3


b) Calcium : 80 mg/l sebagai Ca CO3
c) Magnesium : 40 mg/l sebagai Mg CO3
d) Sodium : 19 mg/l sebagai Na
e) Bicarbonat : 106 mg/l sebagai Ca CO3
f) Chlorida : 23 mg/l sebagai Cl
g) Sulfat : 38 mg/l sebagai SO4
h) Nitrat : 0,4 mg/l sebagai N
i) Besi : 0,3 mg/l sebagai Fe
j) Silica : 18 mg/l sebagai Si O2
k) Carbon dioxide : 4 mg/l sebagai Ca Co3
l) pH : 6
6.3 Klasifikasi Mutu Air

Klasifikasi mutu air permukaan menurut Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air adalah ukuran batas
atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air sungai. Baku mutu air
digunakan sebagai tolok ukur terjadinya pencemaran air.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 82 tahun 2011 tentang Pengelolaan


Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, klasifikasi miti air dibagi menjadi 4
kelas pembagian kelas ini berdasarkan tingkat baiknya mutu air dan kemungkinan
kegunaannya.

Klasifikasi mutu air tersebut adalah sebagai berikut:

NO KLASIFIKASI PENGGUNAAN

1. Air yang fungsinya digunakan untuk air baku air minum


Kelas Satu atau digunakan untuk syarat mutu air yang sama dengan
fungsinya tersebut.

2. Air yang fungsinya digunakan prasarana atau sarana


rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air
Kelas Dua
untuk mengairi pertanaman dan untuk fungsi lain yang
sama dengan kegunaan tersebut

3. Air yang fungsinya digunakan untuk pembudidayaan ikan


Kelas Tiga air tawar, peternakan, mengairi pertanaman dan atau
peruntukkan lain yang sama dengan kegunaan tersebut.

4. Air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk mengairi


Kelas Empat tanaman dan atau untuk fungsi lain yang sama dengan
kegunaan tersebut.
Semua kelas air dapat digunakan untuk peruntukan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan yang disebutkan dalam peruntukkannya. Kelas air
yang berbeda mensyaratkan kualitas air yang berbeda-beda, yang ditentukan sebagai
“kriteria mutu air.” Kriteria mutu air adalah tolok ukur kualitas air untuk setiap kelas air,
yang merinci batasan kadar pencemar bagi setiap peruntukan. Kelas air dan kriteria mutu
air dalam PP No. 82 Tahun 2001 menjadi acuan bagi pemerintah atau pemerintah daerah
dalam menetapkan kelas air dan baku mutu air pada sungai-sungai yang ada di wilayah
administratifnya.
DAFTAR PUSTAKA

Said, Nura Idaman. 1999. Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Peningkatan Kualitas


Air. Direktorat Teknologi Lingkungan. Jakarta.

https://www.academia.edu/9646910/Air_dan_karakteristik_berdasarkan_sumbernya

http://repository.unimus.ac.id/2501/2/BAB%20II.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Air_bersih

http://revara26.blogspot.com/2014/11/air-permukaan-sebagai-sumber-air-
bersih.html#:~:text=Menurut%20Soegianto%20(2005)%20Air%20permukaan,dalam%20danau
%2C%20waduk%20dan%20rawa.

https://id.wikipedia.org/wiki/Air_permukaan

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2011/KabupatenTabalong-2011-2.pdf

https://hukumlingkungan.or.id/2020/02/11/klasifikasi-mutu-air-dan-kriteria-mutu-air/

http://repository.unimus.ac.id/373/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai