Anda di halaman 1dari 9

01. Bacalah kutipan cerita berikut!

Sungai adalah air yang mengalir secara alamiah melalui sebuah saluran alam. Berdasarkan debit airnya, sungai
dibagi dalam tiga jenis yaitu sungai permanen, sungai periodik, dan sungai episodik. Sungai permanen adalah
sungai yang debit airnya hampir tetap sepanjang tahun. Baik pada musim penghujan maupun musim kemarau
perbedaan debit airnya tidak terlalu besar. Sungai periodik adalah sungai yang airnya melimpah pada musim
penghujan dan kecil pada musim kemarau. Sungai-sungai jenis ini sering terdapat di Pulau Jawa karena daerah
aliran sungai di Pulau Jawa sudah berubah menjadi daerah pertanian. Sungai episodik adalah sungai yang debit
airnya besar pada musim penghujan dan kering pada musim kemarau. Sungai-sungai seperti ini terdapat di
daerah-daerah yang musim kemaraunya lebih panjang dibandingkan musim penghujannya.

Interpretasi yang sesuai dengan isi teks laporan hasil observasi tersebut adalah . . .

Sungai adalah air yang mengalir secara alamiah melalui sebuah saluran alam.
Sungai periodik adalah sungai yang airnya melimpah pada musim penghujan dan kecil pada musim kemarau.

Sungai episodik adalah sungai yang debit airnya besar pada musim penghujan dan kering pada musim
kemarau.

Sungai permanen adalah sungai yang debit airnya hampir tetap sepanjang tahun.

Sungai periodik sering terdapat di Pulau Jawa karena daerah aliran sungai di Pulau Jawa.

2. Pernyataan sesuai dengan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah . . .

Menentukan letak atau tempat observasi dilakukan.

Menentukan objek atau orang yang akan diobservasi.

Mengetahui dengan jelas dan pasti data yang diperlukan pada saat observasi.

Mencatat setiap permasalahan dengan runtut, terperinci, dan terarah.

Menentukan cara mencatat hasil observasi.

3. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!

Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir,
membentuk, dan memiliki kebudayaan yang khas. Kebudayaan tersebut terkait dengan ketergantungannya
pada pemanfaatan sumber daya pesisir. Kawasan pesisir adalah suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan
laut. Mata pencaharian masyarakat pesisir sebagian besar di sektor pemanfaatan sumber daya kelautan, seperti
nelayan, pembudi daya ikan, penambangan pasir, dan transportasi laut.

Disadur dari: http://adarwin120594.com, diunduh 8 September 2018

Teks laporan hasil observasi tersebut membahas . . .

pengertian masyarakat pesisir

profesi sebagian masyarakat pesisir


profesi masyarakat pesisir

kondisi lingkungan masyarakat pesisir


kondisi ekonomi masyarakat pesisir

4. Bacalah  teks hasil laporan hasil observasi  berikut!

Hutan pantai secara khusus menjadi habitat dan lokasi peneluran penyu. Di Jawa dan Bali, misalnya, tercatat
ada tiga spesies penyu yang secara teratur berkunjung ke hutan pantai untuk bertelur. Spesies penyu tersebut di
antaranya penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu belimbing
(Dermochelys coriacea). Satwa lainnya yang mudah dijumpai adalah berbagai spesies burung, seperti elang
laut perut putih dan elang bondol. Tutupan hutan yang relatif terbuka juga memudahkan kita mengamati
burung air yang berkunjung, seperti bangau, cangak, kuntul, dan bebek. Beberapa spesies burung laut, seperti
cikalang dan dara laut, juga dapat ditemukan dalam kelompok yang besar.  

Disadur dari: http://www.mongabay.co.id/, diunduh 8 September 2018

Ide pokok paragraf teks laporan hasil observasi tersebut adalah . . . .

ekosistem hutan pantai

pengertian vegetasi pantai


fungsi hutan pantai sebagai saltlick

fungsi hutan pantai sebagai lokasi peneluran penyu


fungsi hutan pantai sebagai lokasi berbagai fauna
5. Bacalah teks laporan hasil observasi  berikut!

Kondisi lingkungan permukiman masyarakat pesisir, khususnya nelayan, masih belum tertata dengan baik dan
terkesan kumuh. Kebanyakan rumah nelayan masih berstruktur kayu dan semipermanen. Di lingkungan
tersebut biasanya juga belum terdapat sarana mandi, cuci, dan kakus.

Disadur dari: http://adarwin120594.com

Ide pokok paragraf teks laporan hasil observasi tersebut adalah . . . .


tantangan masyarakat pesisir

kondisi lingkungan masyarakat pesisir

profesi masyarakat pesisir

pengertian masyarakat pesisir

kehidupan masyarakat pesisir

6. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!

Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir,
membentuk, dan memiliki kebudayaan yang khas. Kebudayaan tersebut terkait dengan ketergantungannya
pada pemanfaatan sumber daya pesisir. Kawasan pesisir adalah suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan
laut. Mata pencaharian masyarakat pesisir sebagian besar di sektor pemanfaatan sumber daya kelautan, seperti
nelayan, pembudi daya ikan, penambangan pasir, dan transportasi laut.

Disadur dari: http://adarwin120594.com, diunduh 8 September 2018

Fakta yang terdapat dalam kutipan teks laporan hasil observasi tersebut adalah . . . 

Kebanyakan rumah nelayan masih berstruktur kayu dan semipermanen.

Kebanyakan rumah nelayan sudah berstruktur tembok dan permanen.

Di lingkungan tersebut biasanya juga belum terdapat sarana mandi, cuci, dan kakus.

Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Mata pencaharian masyarakat pesisir sebagian besar di sektor pemanfaatan sumber daya kelautan.

7. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!

 Sungai adalah air yang mengalir secara alamiah melalui sebuah saluran alam. Berdasarkan debit airnya, sungai
dibagi dalam tiga jenis yaitu sungai permanen, sungai periodik, dan sungai episodik. Sungai permanen adalah
sungai yang debit airnya hampir tetap sepanjang tahun. Baik pada musim penghujan maupun musim kemarau
perbedaan debit airnya tidak terlalu besar. Sungai periodik adalah sungai yang airnya melimpah pada musim
penghujan dan kecil pada musim kemarau. Sungai-sungai jenis ini sering terdapat di Pulau Jawa karena daerah
aliran sungai di Pulau Jawa sudah berubah menjadi daerah pertanian. Sungai episodik adalah sungai yang debit
airnya besar pada musim penghujan dan kering pada musim kemarau. Sungai-sungai seperti ini terdapat di
daerah-daerah yang musim kemaraunya lebih panjang dibandingkan musim penghujannya.

Disadur dari: https://www.pelajaran.co.id, diunduh 14 September 2018

Teks laporan hasil observasi tersebut membahas . . . .

pengertian dan jenis-jenis sungai

jenis-jenis sungai dan lokasinya

jenis-jenis sungai dan manfaatnya


pengertian sungai dan fungsinya
jenis-jenis sungai berdasarkan musimnya
8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

1) Menentukan letak atau tempat observasi dilakukan.


2) Menentukan objek atau orang yang akan diobservasi.
3) Mengetahui dengan jelas data yang diperlukan saat observasi.
4) Menentukan cara mencatat hasil observasi.
5) Membatasi permasalah observasi secara tegas.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat melakukan observasi ditunjukkan oleh angka . . . .
1), 2) dan 3)
1), 2), dan 4)
1), 2), dan 5)
2), 3), dan 4)
2), 3), dan 5)
9. Bacalah kalimat berikut!
Mangrove menyukai arus laut hangat sepanjang garis khatulistiwa hingga 20° ke utara dan selatan.

Teks laporan hasil observasi yang sesuai dengan fakta tersebut adalah . . .
Hutan mangrove memiliki peran ekologis yang besar bagi kehidupan manusia. Hutan mangrove telah berabad-
abad lamanya dijadikan tumpuan jutaan orang yang hidup di pesisir. Hutan ini memiliki banyak fungsi mulai
dari penyedia sumber makanan, bahan baku industri, mencegah banjir, mencegah erosi, hingga fungsi rekreasi.
Hutan mangrove tersebar di 123 negara yang memiliki iklim tropis dan subtropis. Biasanya mangrove
menyukai arus laut hangat sepanjang garis khatulistiwa hingga 20° ke utara dan selatan. Terkadang ditemukan
hingga lintang 32° ke utara dan selatan. Hutan mangrove tersebar mulai dari benua Amerika, Afrika, Asia,
hingga ke Australia.
Hutan mangrove atau hutan bakau adalah ekosistem hutan daerah pantai yang terdiri atas kelompok
pepohonan yang bisa hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi. Salah satu ciri tanaman mangrove
memiliki akar yang menyembul ke permukaan.
Penampakan mangrove seperti hamparan semak belukar yang memisahkan daratan dengan laut. Kata
mangrove berasal dari kata mangue (bahasa Portugis) yang berarti tumbuhan, dengan grove (bahasa Inggris)
yang berarti belukar.
Meski wilayah sebaran hutan mangrove cukup luas, hanya mangrove tropis yang memiliki densitas spesies
tinggi. Lebih dari sepertiga luasan mangrove tropis ada di Asia Tenggara. Dari jumlah itu, spesies yang masuk
wilayah Indonesia mencapai lebih dari 80%.
10. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Menentukan cara mencatat hasil observasi.
2) Menentukan letak atau tempat observasi dilakukan.
3) Menentukan objek atau orang yang akan diobservasi.
4) Mengetahui dengan jelas dan pasti data yang diperlukan pada saat observasi.
5) Menentukan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data agar observasi berjalan tertib dan lancar.

Urutan langkah-langkah dalam melakukan kegiatan observasi yang sesuai adalah . . . .


2)–3)–1)–4)–5)
2)–3)–1)–5)–4)
2)–3)–4)–1)–5)
2)–3)–4)–5)–1)
2)–3)–5)–1)–4)
11. Bacalah teks laporan hasil observasi  berikut!
     Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Profesi tersebut
diperoleh secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Karakteristik masyarakat nelayan terbentuk
mengikuti sifat  dinamis sumber daya yang digarapnya. Untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal,
nelayan harus berpindah-pindah. Selain itu, risiko usaha yang tinggi menyebabkan masyarakat nelayan hidup
dalam suasana alam yang keras. Nelayan dan masyarakat pesisir selalu diliputi ketidakpastian dalam
menjalankan usahanya.
Disadur dari: http://adarwin120594.com, diunduh 8 September 2018

Fakta yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi tersebut adalah . . .
Mata pencaharian masyarakat pesisir sebagian besar di sektor pemanfaatan sumber daya kelautan.
Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.
Kebanyakan rumah nelayan sudah berstruktur tembok dan permanen.
Kebanyakan rumah nelayan masih berstruktur kayu dan semipermanen.
Di lingkungan tersebut biasanya juga belum terdapat sarana mandi, cuci, dan kakus.
12. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!
     Ikan tuna memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo disebut fusiform, sedikit
memipih di sisi-sisinya dengan moncong meruncing. Sirip punggung (dorsal) dua berkas, sirip punggung
pertama berukuran relatif kecil dan terpisah dari sirip punggung kedua. Di belakang sirip punggung dan sirip
pangkal terdapat sederetan sirip-sirip kecil tambahan yang disebut finlet. Sirip ekor bercabang dalam
(bercagak) dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Di kedua sisi batang ekor terdapat dua
lunas samping berukuran kecil. Tubuh ikan tuna kebanyakan terdapat barut badan (corselet), yakni bagian
belakang kepala dan di sekitar sirip dada ditutupi oleh sisik-sisik yang tebal dan agak besar. Sementara itu,
bagian tubuh sisanya bersisik kecil atau tanpa sisik. Tulang-tulang belakang (vertebrae) ikan tuna berjumlah
antara 31–66 buah.
Disadur dari: Andi Abriana, Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Ikan, Makassar, Sah Media, 2017

Teks laporan hasil observasi tersebut membahas . . .


Tulang-tulang belakang (vertebrae) ikan tuna berjumlah antara 31–66 buah.
Ikan tuna memiliki sirip ekor bercabang dalam (bercagak) dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung
hipural.
Ikan tuna memiliki sirip punggung (dorsal) dua berkas.
Ikan tuna memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo disebut fusiform.
Tubuh ikan tuna kebanyakan terdapat barut badan (corselet).
13. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!
     Pulau Kakaban terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Pulau Kakaban dalam bahasa daerah berarti pulau yang "memeluk". Sebutan tersebut bukan tanpa alasan
karena pada mulanya Pulau Kakaban merupakan atol (karang koral yang berbentuk lingkaran) yang terangkat
dari lempeng samudra dari kedalaman 200–300 meter. Pada awalnya terdapat daratan yang dikelilingi atol.
Jadi, Pulau Kakaban artinya "sebuah pulau yang memeluk danau" karena di tengah Pulau Kakaban terdapat
Danau Kakaban.
Disadur dari: https://www.wisatakalimantan.com, diunduh 9 September 2018

Teks laporan hasil observasi tersebut membahas . . . .


keunikan Pulau Kakaban
keunikan Danau Kakaban
letak Pulau Kakaban
sebutan Pulau Kakaban
sebutan Danau Kakaban
14. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Menguasai topik permasalahan yang akan diobservasi.
2) Memahami secara jelas tujuan observasi.
3) Mengetahui dengan jelas data yang diperlukan saat observasi.
4) Menentukan cara mencatat hasil observasi.
5) Membatasi permasalahan observasi secara tegas.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat melakukan observasi ditunjukkan oleh nomor . . . .
1), 2) dan 3)
1), 2), dan 4)
1), 2), dan 5)
2), 3), dan 4)
2), 3), dan 5)
15. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Teks laporan hasil observasi bersifat objektif.
2) Teks laporan hasil observasi bersifat subjektif.
3) Teks laporan hasil observasi bersifat universal.
4) Teks laporan hasil observasi bersifat khusus.
5) Teks laporan hasil observasi bersifat global.

Ciri-ciri teks laporan hasil observasi ditunjukkan oleh nomor . . . .


1), 2), dan 3)
1), 2), dan 4)
1), 2) dan 5)
1), 3) dan 4)
1), 3), dan 5)
16. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!
     Abrasi merupakan istilah untuk menggambarkan pengikisan daerah pantai yang terjadi karena gelombang
dan arus laut destruktif. Pengikisan tersebut menyebabkan berkurangnya daerah pantai mulai dari yang paling
dekat dengan air laut karena menjadi sasaran pertama pengikisan. Jika dibiarkan, abrasi akan terus
menggerogoti bagian pantai sehingga air laut akan menggenangi daerah permukiman ataupun objek wisata
pantai.
     Abrasi pantai disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pasang surut air laut, angin di atas
lautan yang menghasilkan gelombang, serta arus laut yang berkekuatan merusak. Proses abrasi yang paling
dominan disebabkan oleh kinerja gelombang laut. Abrasi sebenarnya sudah dimulai di daerah pinggiran muara
sungai pada saat terjadi pasang-surut muka laut. Kemudian, abrasi terjadi semakin besar menuju daerah muara
sungai, daerah teluk, dan daerah tebing yang curam.
     Abrasi boleh dikatakan sebagai suatu kejadian alam yang bersifat merusak. Sifat merusak ini akan
meningkat apabila telah terjadi campur tangan manusia. Campur tangan manusia dapat terlihat secara langsung
dan tidak langsung dalam fenomena abrasi pantai. Campur tangan tersebut misalnya mengubah pemanfaatan
lahan yang semua merupakan hutan menjadi lahan perkebunan, melakukan penambangan dengan sistem
tambang permukaan, mengeruk pasir sungai dan pasir pantai, dan memanfaatkan sungai sebagai arena lomba
kapal cepat.
Disadur dari: Sukandarrumidi, Bencana Alam dan Bencana Anthropogene, Yogyakarta, Kanisius, 2010

Teks laporan hasil observasi tersebut membahas . . . .


fenomena abrasi pantai
pengertian abrasi pantai
penyebab abrasi pantai
sifat merusak abrasi pantai
faktor pendukung abrasi pantai
17. Bacalah teks berikut!     
     Vegetasi pantai atau hutan pantai merupakan tutupan vegetasi yang tumbuh dan berkembang di pantai
berpasir di atas garis pasang tertinggi wilayah tropis. Kondisi hutan pantai umumnya terbuka, berpasir, dengan
ketinggian vegetasi rendah, dan bersemak. Hutan pantai tumbuh pada kondisi pasir yang kering, umumnya
terhindar dari pasang air laut. Hutan pantai disebut juga vegetasi litoral yang berkembang di wilayah pasang-
surut pesisir berperairan masin dangkal dengan substrat air atau karang.
Disadur dari: http://www.mongabay.co.id, diunduh 8 September 2018

Ide pokok paragraf teks laporan hasil observasi tersebut adalah . . . .


ekosistem pantai
ekosistem hutan pantai
pengertian vegetasi pantai
fungsi hutan sebagai saltlick
fungsi pantai sebagai lokasi peneluran penyu
18. Bacalah teks laporan hasil observasi  berikut!
       1) Mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mempunyai ikatan yang kuat dalam kelompok mereka,
dan sering membantu manusia dalam berbagai situasi, termasuk dalam misi penyelamatan. 2) Ada 43 spesies
berbeda dari lumba-lumba yang telah diketahui. 3) Sebanyak 38 spesies dari mereka adalah lumba-lumba yang
hidup di laut dan lima jenis lainnya adalah lumba-lumba sungai yang hidup di air tawar. 4) Semua jenis lumba-
lumba berada dalam ancaman kepunahan, bahkan lima jenis lumba-lumba yang hidup di air tawar sudah sangat
langka. 5) Oleh karena itu, pelestarian lumba-lumba perlu digalakkan kembali.
Disadur dari: https://www.daftarflorafauna.web.id, diunduh 13 September 2018

Kalimat fakta teks laporan hasil observasi tersebut ditunjukkan oleh kalimat . . . .
1) dan 2)
1) dan 3)
2) dan 3)
3) dan 4)
4) dan 5)
19. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!
     Penyu adalah hewan sejenis reptilia. Penyu mempunyai tulang dalam dan luar. Di bagian dalam terdapat
tulang rangka. Sementara itu, di bagian tubuh luar terdapat tempurung. Tulang-tulang iga penyu menyatu
dengan tempurungnya. Tulang pinggul dan bahunya berada di dalam tulang iganya sehingga seluruh
tempurung melindungi bagian dalam tubuhnya. Di seluruh dunia terdapat tujuh jenis penyu. Jenis-jenis penyu
tersebut yaitu penyu belimbing, penyu hijau, penyu tempayan, penyu sisik, penyu pipih, penyu lekang, dan
penyu kemp’s ridley. Setiap jenis penyu memiliki tempurung yang berbeda. Penyu dengan tempurung terbesar
adalah penyu belimbing. Sementara itu, jenis penyu terkecil adalah penyu kemp’s ridley.
Disadur dari: Koen Setyawan, Seri Binatang Langka Indonesia: Penyu dan Badak, Jakarta, Elex Media
Komputindo, 2013

Teks laporan hasil observasi tersebut membahas . . . .


jenis-jenis penyu
tulang-tulang penyu
jenis-jenis tempurung penyu
penyu sebagai hewan reptilian
bentuk dan bagian tubuh penyu
20. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut!
Pohon yang mampu tumbuh hingga 45 meter ini juga toleran terhadap tanah yang tercemar limbah.

Teks laporan hasil observasi yang sesuai dengan fakta tersebut adalah . . .
Berbeda dengan jenis cemara lain yang hidup di dataran tinggi yang dingin, cemara udang justru hidup di
daerah pesisir dengan pantai berpasir yang suhu udaranya lebih tinggi. Spesies ini juga toleran terhadap garam
sehingga angin pesisir yang mengandung banyak garam tidak akan mengganggu kehidupan spesies ini. Pohon
yang mampu tumbuh hingga 45 meter ini juga toleran terhadap tanah yang tercemar limbah.
Pohon cemara udang kebanyakan ditanam di sepanjang pantai untuk menahan kekuatan angin yang
menerpa daerah pesisir dan untuk meneduhkan kawasan pesisir. Tanaman ini juga berguna untuk menahan
erosi dan membantu proses nitrifikasi di dalam tanah karena perakaran tanaman ini bersimbiosis dengan
mikroba yang mengikat nitrogen. Pohon ini juga ditanam di kawasan reklamasi untuk membantu menstabilkan
tanah di kawasan tersebut.
Pohon cemara udang memiliki daun yang kecil, silindris, dan bersisik, biasanya berwarna hijau muda
hingga keabu-abuan. Batang pohon ini tertutupi oleh kulit kayu yang keras dan bertekstur kasar. Batang pohon
ini berwarna cokelat kemerahan hingga abu-abu. Akar dari pohon ini sangat rapat, yang digunakan untuk
mencengkeram substrat yang tidak stabil seperti pasir.
Sifat pohon ini yang mampu tumbuh dengan cepat, mudah diperbanyak, dan mampu tumbuh dari pokok
batang yang sudah ditebang menjadikan pohon ini sering dikultur untuk dimanfaatkan kayunya atau hanya
sekadar untuk rehabilitasi kawasan pesisir. Pohon yang dimanfaatkan kebanyakan adalah pohon yang masih
muda.
Nama umum lokal spesies ini di Indonesia adalah ”cemara udang”. Beberapa daerah juga menyebutnya
dengan ”cemara laut”. Pohon ini juga dikenal dengan nama Horsetail She-Oak karena kumpulan daunnya yang
menyerupai rambut pada ekor kuda. Pohon ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan Australia Utara.

Anda mungkin juga menyukai