Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN MODUL 1

PETA-PETA KERJA

Disusun oleh:

Aimie 01033180007

Cherry Cecilia 01033180002

Fakhri Oktavianto Sjaifoellah 01033180026

Geonaldi Christiawan 01033180013

Hadi Septian 01033180003

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

2019
Daftar Isi

BAB I
1.1 Latar Belakang ….…………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……….….……………………………………………………... 1

BAB II
2.1 Pengertian Peta Kerja ……………………..…………………………. 2
2.2 Lambang-lambang pada Peta Kerja ...……………………………….. 2
2.3 Peta Proses Operas…………………………………………………… 5
2.4 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) ..……………………...…… 5
2.5 Peta Proses Kelompok Kerja (Gang Process Chart)….…………..…. 5

BAB III
3.1 Pengumpulan Data………………………………………...……….…. 6
3.2 Peta Proses Operasi Sistem Sekarang …...…………………….……. 7
3.3 Peta Aliran Proses Sekararang …………………………...…….……. 9
3.4 Peta Proses Kelompok Kerja Sekarang ………………..……………. 13

BAB IV
4.1 Kelemahan Peta Proses Operasi, Peta Aliran Proses Serta Peta Proses
Kelompok Kerja Untuk Sistem Sekarang…………………...……….…. 16
4.2 Usulan Perbaikan Peta Proses Operasi ...……………….…….……. 16
4.3 Usulan Perbaikan Peta Aliran Proses….. ………………..…….……. 17
4.4 Usulan Perbaikan Peta Proses Kelompok Kerja..……..……………. 20
4.4 Perbandingan Antara Sistem Sekarang dan Usulan Perbaikan………. 21

BAB V
5.1 Kesimpulan ……………………..…………………………………… 23
5.2 Saran ……………………………..…………………………………… 23

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kami sebagai mahasiswa Teknik Industri UPH angkatan 2018 yang mendapatkan tugas ini
dari mata kuliah analisis perancangan kerja untuk membuat suatu rancangan benda yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan nyata dari bahan-bahan bekas. Kami memilih membuat rumah
lampu meja yang dipasangkan dengan lampu asli karena menurut kami pembuatan rumah lampu
ini dapat bermanfaat karena dapat digunakan selayaknya lampu meja buatan profesional. Rumah
lampu meja yang kami buat sebagian besar menggunakan bahan bekas, antara lain botol plastik,
tutup kaleng, dan kawat.

Lampu sangatlah bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Lampu dapat menerangi setiap
aktivitas yang kita lakukan. Sering kali lampu dikemas dengan penampilan yang unik, atau
hanya digantung untuk memaksimalkan fungsinya saja. Salah satu yang populer adalah rumah
lampu meja. Pengumpulan bahan yang mudah juga merupakan salah satu alasan kami memilih
rumah lampu. Dalam proses pembuatannya, kami mengambil waktu kerja dalam pengerjaan
setiap komponen untuk diolah dan ditinjau kembali produktifitas dari setiap orang dan
efisiensinya. Kami menggunakan 3 instrumen berupa Operation Process Chart, Flow Process
Chart, dan Gang Process Chart sebagai syarat yang harus ada dalam modul 1 ini.

1.2 Tujuan Pratikum


Tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa adalah:
1. Dapat membuat Operations Process Chart.
2. Dapat menyesuaikan diri dalam pengumpulan data untuk Operations Process Chart.
3. Dapat memakai data yang telah dikumpulkan untuk memperbaiki masalah atau kekurangan
yang ada di dalam pengamatan dalam praktikum ini.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peta Kerja

Pada buku Ergonomi Studi Gerak dan Waktu yang dibuat oleh Sritomo Wignojosoebroto,
peta aliran proses atau Flow Operation Chart didefinisikan sebagai suatu instrumen sistematis
untuk melakukan komunikasi secara luas, menyeluruh yang sekaligus digunakan untuk
mendapatkan informasi untuk memperbaiki metode kerja kedepannya.
2.2 Lambang-Lambang Pada Peta Kerja
American Society of Mechanical Engineers (ASME) telah menetapkan simbol yang terdiri dari 6
macam lambang yang digunakan pada peta aliran proses. Ke-enam simbol itu adalah operasi, inspeksi,
transportasi, delay, storage, dan gabungan antara inspeksi dan operasi.

a. Operasi

Simbol ini digunakan bila dalam proses produksi, pada bahan atau benda kerja
terdapat perubahan.

b. Pemeriksaan

Simbol ini mewakilkan adanya pemeriksaan pada benda kerja.

2
c. Transportasi

Simbol delay menandakan benda kerja tidak mengalami apapun ataupun pekerja
tidak melakukan apa-apa.

d. Menunggu atau Delay

Simbol delay menandakan benda kerja tidak mengalami apapun ataupun pekerja
tidak melakukan apa-apa.

e. Penyimpanan

Storage mewakilkan tentang benda kerja yang disimpan dalam waktu yang cukup
lama, baik untuk dikerjakan lagi nanti ataupun disimpan dalam gudang.

f. Aktivitas gabungan

Gabungan mewakilkan dua aktivitas sekaligus yaitu inspeksi dan operasi.

3
2.3 Peta Proses Operasi (OPC)
Kita bisa melihat pembuatan per komponen dari bahan mentah menjadi bahan yang sudah
jadi hingga perakitannya secara terperinci melalui peta proses operasi. Di sini, kita bisa melihat
waktu setiap pengolahan bahan, banyaknya operasi dan inspeksi, dan alur per komponen.
Dengan begitu kita bisa melihat mana yang kurang efektif dan bisa memperbaikinya sehingga
mendapatkan hasil yang optimal.

2.4 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)

Pada buku Ergonomi Studi Gerak dan Waktu yang dibuat oleh Sritomo Wignojosoebroto, peta
aliran proses atau Flow Operation Chart didefinisikan sebagai suatu instrumen sistematis untuk
melakukan komunikasi secara luas, menyeluruh yang sekaligus digunakan untuk mendapatkan
informasi untuk memperbaiki metode kerja kedepannya.

American Society of Mechanical Engineers (ASME) telah menetapkan simbol yang


terdiri dari 6 macam lambang yang digunakan pada peta aliran proses. Ke-enam simbol itu
adalah operasi, inspeksi, transportasi, delay, storage, dan gabungan antara inspeksi dan operasi.

2.5 Peta Proses Kelompok Kerja (Gang Process Chart)

Peta yang diciptakaan oleh John A. Alfridge ini adalah peta yang dapat membantu dalam
mempelajari dan menganalisis aktivitas sekelompok pekerja yang bekerja bersama-sama. Peta
ini adalah gabungan dari peta masing-masing pekerja yang dianalisis secara individu .Peta ini
dapat digunakan untuk menganalisis pengerjaan sekelompok pekerja dan mencari metode
alternative yang dapat digunakan untuk mengurangi delay menjadi seminimal mungkin.

4
BAB III

SISTEM SEKARANG

3.1 Pengumpulan Data

Nama Komponen Jenis Kegiatan Waktu (Detik)


Pengukuran 128.68
Periksa Ukuran 49.85
Dasar Lampu (Tutup Kaleng) Pembolongan 186.36
Perakitan 1 822.4
Perakitan 2 469.7
Pemotongan 110.05
Badan Lampu (Botol Plastik Pengeleman 294.92
Kecil) Pengukuran 42.38
Pembolongan 22.23
Perakitan 16.57
Penyangga Kepala Lampu Pengukuran 269.5
(Kawat) Pemotongan 254.675
Periksa Ukuran 94.625
Pembolongan 41.165 (3x)
Kerangka Kepala Lampu Pengukuran 195.07
(Kawat) Pemotongan 144.28
Periksa 32.41
Pembolongan 286.13
Pembentukan 337.05
Perakitan 739.87
Kepala Lampu (Botol Plastik Pengukuran 119.24
Besar) Pemotongan 1077.94

5
1.2 Peta Proses Operasi Sistem Sekarang

1.3 Peta Aliran Proses Sistem Sekarang

6
7
8
9
10
11
1.4 Peta Proses Kelompok Kerja Sekararang

12
13
14
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Kelemahan Peta Proses Operasi, Peta Aliran Proses serta Peta Proses Kelompok Kerja
untuk Sistem Sekarang

Dalam peta proses operasi, peta aliran proses, dan peta proses kelompok kerja yang
sistem sekarang, dapat terlihat bahwa pembuatan lampu tidur sangat tidak efisien. Selain banyak
pekerja yang menganggur atau idle, banyak proses pembuatan komponen yang terlalu lama
sehingga tidak efisien. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Aimie mendapatkan tugas untuk memotong dan membentuk kawat yang tebal, bahkan
dilakukan oleh pria saja sulit karena tenaganya yang kurang jika dibandingkan oleh pria.
2. Penggaris yang sifatnya kaku selalu digunakan dalam pengukuran benda yang beragam
bentuknya dan pengukurannya juga dilakukan berkali- kali.
3. Pemilihan alat yang kurang tepat sesuai fungsinya seperti memotong benda berliku
menggunakan cutter yang fungsinya untuk memotong benda lurus panjang atau menembus
sesuatu.

4.2 Usulan Perbaikan Peta Proses Operasi

15
4.3 Usulan Perbaikan Peta Aliran Proses

16
17
18
4.4 Usulan Perbaikan Peta Proses Kelompok Kerja

19
4.5 Perbandingan Antara Sistem Sekarang Dengan Usulan Perbaikan

Pada pengerjaan lampu ini terdapat beberapa operasi yang membuat pengerjaan dari
benda ini kurang efisien. Maka dari itu supaya lebih efisien kami menggunakan 2 worker saja
yaitu di stasiun 2 (mengerjakan dasar lampu, badan lampu, dan kepala lampu) dan selanjutnya
pada stasiun 1 (mengerjakan kawat kerangka sama kawat penyangga). Pada stasiun 1 kami
melakukan perbaikan dimana tidak usah melakukan pengukuran karena kami sudah memakai
pola cetakan lingkaran jadi langsung menuju pemotongan , terus menuju kawat penyangganya
yang juga memakai pola sehingga langsung melakukan pemotongan juga dan waktunya yang ada
lebih simple yakni stasiun 1 hanya 8 menit (480 detik). Lanjut ke stasiun 2 dimana kami juga
menggunakan cetakan serta palu jadi lebih cepat, tetapi badan lampu serta dasar lampu dan
badan lampu harus dirakit dulu dan setelahnya membuat kepala lampu dan terbukti lbih simple
juga dibanding yang lama yaitu di stasiun 2 membutuhkan 8 menit (480 detik) sama seperti
stasiun 1. Selanjutnya tidak hanya itu, kepala lampu ditransport ke stasiun 1 lalu stasiun 1
merakit kepala lampu dengan kawat penyangga maka disini stasiun 2 akan menganggur. Tetapi
hasilnya akan ditransport menuju stasiun 2 dan hasilnya akan muncul selama 810 detik, jauh
lebih cepat dibanding sebelumnya yakni 2330 detik.

20
Kami juga menambahkan beberapa model untuk ukuran pemotongan kawat dan botol
plastik. Selain itu, kami menambahkan alat bantu berupa pola untuk membolongi kaleng
sehingga proses pembolongan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat tanpa perlu mengukur
letak titik pembolongan terlebih dahulu. Dengan ditambahkannya alat bantu tersebut, proses
pengukuran manual menggunakan spidol dan penggaris dapat ditiadakan. Sehingga kami
dapatkan waktu baru yang lebih cepat dan proses yang lebih sedikit. Berikut kami lampiran
ilustrasi alat bantu yang kami sebutkan diatas.

Dengan berkurangnya waktu produksi, kami juga mengurangi jumlah pekerja dari yang
sebelumnya 5 orang menjadi 2 orang saja. Dengan begitu, posisi meja kerja pun dapat lebih
disesuaikan dan lebih berdekatan. Berikut ilustrasinya.

Meja yang ditengah akan diisi oleh pekerja satu, di sebelah kiri meja pekerja 1 akan diisi
meja pekerja dua, dan di sebelah kanan meja pekerja 1 akan dijadikan sebagai tempat
penyimpanan barang jadi.

21
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, peneliti mampu membuat sebuah peta kerja
lampu meja dan mampu memperbaiki proses kerja sehingga proses pembuatan menjadi lebih
efisien karena durasi waktu pengerjaan menjadi lebih singkat.

2. Berdasarkan pengukuran waktu secara langsung dengan menggunakan stop watch, didapatkan
waktu sebanyak 2330 detik. Pada metode baru kami memperkirakan pengerjaan dapat dilakukan
dengan waktu sebanyak 810 detik, dengan masalah pengukuran diperbaiki menggunakan pola
serta adanya perbaikan alat. Hal ini menurunkan waktu pengerjaan sebesar 34,7% dan dapat
dilihat dari GPC.

3. Setelah menganalisis metoda kerja lama kami menyeimbangkan kerja 1 orang dengan orang
yang lainnya agar tidak terjadi delay dan memaksimalisasikan pekerjaan yang dilakuan 1 pekerja
dengan menjadikan pengerjaan dilakukan oleh 2 pekerja saja.

2. Saran

Saran terhadap percobaan ini adalah membaca modul praktikum agar setiap pekerja dapat
mengetahui tugasnya masing-masing dalam pembuatan barang dan menyiapkan secara matang
bahan dan alat yang diperlukan agar dapat diganti jika tidak memadai. Dengan hal tersebut,
diharapkan proses pengerjaan barang dapat menjadi lebih optimal.

22
Daftar Pustaka

Wignojosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Indonesia: Guna Widya.

Anda mungkin juga menyukai