NIM : 18114010005
Semester : IV
Prodi : D3 Fisioterapi
ANKLE SPRAIN
Pengertian
Cedera engkel atau ankle sprain adalah cedera pada pergelangan kaki yang muncul
akibat ikatan ligamen, yaitu urat yang mengikat tulang, mengalami peregangan yang
berlebihan.Tentunya, peregangan yang terjadi cukup keras hingga membuat ligamen terkilir.
Biasanya, gerakan memutar hingga perubahan posisi tiba-tiba adalah penyebab cedera ini
terjadi.Ligamen memang berfungsi untuk membuat tubuh Anda lebih mudah untuk
digerakkan. Namun setiap ligamen punya batasan gerakan, sehingga jika melewati batas
tersebut ligamen akan meregang dan robek.Hal inilah yang terjadi ketika Anda mengaami
cedera engkel (pergelangan kaki) atau cedera mata kaki.
Etiologi
1.Faktor Ekstrinsik
a. Jenis olahraga: bola basket, bola voli, panjat tebing, sepak bola
2.Faktor Intrinsik
Terdapat juga faktor risiko intrinsik sebagai berikut:
Tanda Gejala
Gejala yang timbul pada keseleo tergantung pada tingkat keparahannya, antara lain
nyeri, pembengkakan dan memar. Selain itu, gerakan menjadi terbatas pada sendi yang
terkena. Kadang, saat cedera akan terdengar bunyi di sendi.
Patofisiologi
2. Sendi subtalar
1. Pada bagian lateral: ligamen anterior talofibular, posterior talofibular dan kalkaneofibular
Lateral ankle sprain merupakan lokasi paling sering terjadinya sprain yaitu diperkirakan
85% dari angka kejadian. Mekanisme terjadinya lateral ankle sprain disebabkan oleh gerakan
supinasi berlebih pada subtalar yang menyebabkan gerakan inversi dan internal rotasi yang
berlebihan pada kaki yang sedang plantar fleksi.
Ligamen yang paling rentan mengalami cedera adalah ligamen talofibular anterior, yang
diikuti oleh ligamen kalkaneofibular dan kemudian ligamen talofibular posterior. Rupturnya
ligamen tersebut bergantung pada kekuatan dari tekanan yang ditimbulkan.
Tiga gerakan penyebab dari syndesmotic sprain adalah rotasi eksternal,eversi dari talus
dalam bony mortise, dan gerakan dorsifleksi yang berlebihan. Pasien dengan cedera pada
ligamen sindesmotik akan memiliki kecenderungan terjadinya ankle sprain rekuren dan
pembentukan dari osifikasi heteropik.
Penanganan Fisioterapi
1. Ultrasound
b.Persiapan pasien : bersihkan dari benda-benda yang menghalangi area terapi, lepaskan
baju dan jauhkan hp agar tidak kena radiasi
d. Penerapan : sinarkan langsung pada area yang nyeri yaitu pada area lateral ankle dextra
2. Terapi latihan : pasien tidur terlentang, posisi terapis berdiri disamping pasien, kemudian
memberikan aba-aba kepada pasien, gerakan plantar fleksi, dorsi fleksi, inversi, eversidan
sirkumduksi masing-masing 8x hitungan
3. Stretching
Posisi pasien terlentang, posisi terapis berdiri disamping pasien. Digerakan dorsi
fleksi pada ankle kemudian ditahan 8x hitungan, kemudian rileks kemudian diulangi 4x
pengulangan. Hip pasien diangkat keposisi fleksi secara maksimal, kemudian ditahan 8x
hitungan. Stretching digunakan untuk mengulur ischiadicus.
4. RICE
Ice : pemberian ice pada 48-72 jam pertama setiap 3-4 jam selama 15-20 menit dapat
mengurangi pendarahan, bengkak dan nyeri
Compression : elastic bandage dililitkan sekitar ankle dengan penekana yang cukup dapat
menurunkan bengkak
Elevation : tinggikan posisi ankle hingga lebih tinggi dri posisi jantung untuk mengurangi
pembekakan