Makalah Gastroenteritis
Makalah Gastroenteritis
(GASTROENTERITIS)
Disusun oleh :
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga
shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Semoga makalah ini memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, namun penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mendapat ridho
Allah. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS...........................................................................................3
A. Definisi............................................................................................................................3
B. Etiologi............................................................................................................................3
C. Manifestasi Klinis...........................................................................................................4
D. Patofisiologi....................................................................................................................4
E. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................5
F. Penatalaksanaan Medis...................................................................................................6
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN.......................................................................8
A. Pengkajian.......................................................................................................................8
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................................................9
C. Rencana Asuhan Keperawatan........................................................................................9
D. Pathways.......................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang
meningkat (Padila, 2013).
Manifestasi klinis penyakit gastroenteritis bervariasi. Berdasarkan salah
satu hasil penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual (93%), muntah (81%)
atau diare (89%), dan nyeri abdomen (76%) adalah gejala yang paling sering
dilaporkan oleh kebanyakan pasien. Tanda-tanda dehidrasi sedang sampai berat,
seperti membran mukosa yang kering, penurunan turgor kulit, atau perubahan status
mental, terdapat pada <10% pada hasil pemeriksaan. Gejala pernafasan yang
mencakup radang tenggorokan, batuk, dan rinorea dilaporkan sekitar 10% (Bresee et
al, 2012)
Berdasarkan data profil kesehatan 2011, jumlah kasus diare di Jawa
Tengah berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 420.587 sedangkan kasus
gastroenteritis dirumah sakit sebanyak 7.648 sehingga jumlah keseluruhan penderita
yang terdeteksi adalah 428.235 dengan jumlah kematian adalah sebanyak 54 orang.
Dari laporan surveilan terpadu tahun 2010 jumlah kasus diare didapatkan 15,3 % di
Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,20% pada penderita rawat inap dan 0,05 %
pasien rawat jalan. ( Haryawan, 2011).
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, cakupan penemuan dan
penanganan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 51,32%, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2012 (42,66%). Pada tingkat kabupaten/kota, diketahui bahwa
cakupan penemuan dan penanganan diare tertinggi adalah Kota Pekalongan
(106,85%) dan terendah adalah Kabupaten Boyolali (16,42%). (Dinkes Jateng, 2014).
1
B. Tujuan Penulisan Makalah
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien
dengan penyakit gastroenteritis
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan definisi gastroenteritis
b. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan patofisiologis gastroenteritis
c. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan manifestasi klinis
gastroenteritis
d. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan pemeriksaan penunjang
gatroenteritis
e. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan klasifikasi gastroenteritis
f. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan medis
gastroenteritis
g. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan keperawatan
gastroenteritis
2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS
A. Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada mucosa lambung dan usus halus (Lewis,
2000 ).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang
di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit
yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit ( cecyly, Betz, 2002).
Menurut Ardiansyah (2012) Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan
usus yang memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali
disertai peningkatan suhu tubuh.
B. Etiologi
1) Faktor infeksi
a. Infeksi Internal merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama gastroenteritis. meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli,
Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus
(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E.
hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans)
b. Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis. seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2) Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi
laktosa merupakan penyebab gastroenteritis yang terpenting pada bayi dan anak.
3) Faktor Makanan
3
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4) Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis ( rasa takut dan cemas ).
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis klien dengan gangguan gastroenteritis menurut Cecyly dan Betz
(2009) adalah :
1. Diare yang berlangsung lama ( berhari-hari atau berminggu-minggu) baik secara
menetap atau berulang à panderita akan mengalami penurunan berat badan.
2. BAB kadang bercampur dengan darah.
3. Tinja yang berbuih.
4. Konsistensi tinja tampak berlendir.
5. Tinja dengan konsistensi encer bercampur dengan lemak
6. Penderita merasakan sekit perut.
7. Rasa kembung.
8. Mual, kadang-kadang sampai muntah.
9. Kadang-kadang demam.
D. Patofisiologi
4
campylobacter, dan enterovasif E.coli yang menyebabkan terjadinya destruksi,serta
inflamasi (Jones, 2003).
Pada manifestasi lanjut dari diare dan hilangnya cairan, elektrolit memberikan
manifestasi pada ketidakseimbanganan asam basa (metabolik asidosis). Hal ini terjadi
karena kehilangan Na-Bikarbonat bersama feses. Metabolisme lemak tidak sempurna
sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh dan terjadinya penimbunan asam laktat
karena adanya anoreksia jaringan. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat
kerana tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya
pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler (Levine,
2009)
E. Pemeriksaan Penunjang
5
Untuk mengetahui penyebab sevara kuantitatif dan kualitatif terutama pada
diare kronik
F. Klasifikasi
6
c. Diare eks datif
Inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus
halus maupun usus besar. Inflamasi dan eksudat dapat terjadi akibat infeksi
bakteri atau bersifat non-infeksi seperti gluten sensitive enteropathy,
inflammatory bowel disease ataupun akibat radiasi. Kelompok lain akibat
gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu transit makanan dan
minuman diusus menjadi lebih cepat. Pada kondisi tirotoksikosis, sindroma
usus iritabel atau diabetes mellitus dapat muncul diare ini.
G. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
1. Dehidrasi Ringan
1 jam pertama 25 – 50 ml / kg BB / hari, kemudian 125 ml / kg BB
/oral.
2. Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50 – 100 ml / kg BB / oral kemudian 125 ml / kg BB
/hari.
7
3. Dehidrasi berat
1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit
(inperset 1 ml : 20 tetes), 16 jam nerikutnya 105 ml / kg BB oralit per
oral.
2. Obat- obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui
tinja dengan tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
glukosa / karbohidrat lain ( gula, air tajin, tepung beras, dsb ).
2) Penatalaksaan Keperawatan
Menurut Nugroho (2011) penatalaksanaan keperawatan antara lain :
1. Rencanakan dan berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
2. Monitor tanda-tanda dehidrasi : penurunan kesadaran, takikardi, tensi turun,
anuria, keadaan kulit/turgor.
3. Hentikan makanan padat
4. Monitor tanda –tanda vital
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
8
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Identitas /Biodata
a) Identitas Pasien
b) Identitas Penanggung Jawab
2) Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
b) Riwayat kesehatan sekarang
c) Riwayat kesehatan dahulu
d) Riwayat kesehatan keluarga
3) Pola fungsi kesehatan :
a) Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
b) Pola Nutrisi dan metabolik
c) Pola Eliminasi
d) Pola aktifitas dan latihan
e) Pola istirahat tidur
f) Pola persepsi sensoris dan kognitif
g) Pola hubungan dengan orang lain
h) Pola reproduksi / seksual
i) Pola persepsi diri dan konsep diri
j) Pola mekanisme koping
k) Pola nilai kepercayaan / keyakinan
4) Pemeriksaan fisik ( head to toe)
a) Data umum
b) Pemeriksaan head to toe
9
B. Diagnosa Keperawatan
10
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit ( proses infeksi )
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan masalah hipertermi dapat
teratasi dengan kriteria hasil: suhu kulit dalam rentang yang diharapkan, suhu
tubuh dalam batas normal, nadi dan pernafasan dalam rentang yang diharapkan,
perubahan warna kulit tidak ada.
Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kaji tingkat kenaikan suhu
tubuh (rasional untuk suhu 380 – 400C menunjukan proses infeksi sehingga
membantu untuk menentukan interveni yang tepat), pantau warna kulit (rasional
untuk mempermudah mengenali hipertermi), pantau suhu badan minimal setiap
dua jam atau sesuai kebutuhan (rasional untuk indikator perkembangan kondisi
pasien), pantau nadi dan pernafasan (rasional jika hipertermi maka nadi dan
pernafasan meningkat), berikan kompres air hangat pada kening, ketiak dan lipat
paha (rasional untuk menurunkan hipertermi melalui proses evaporasi), kolaborasi
dalam pemberian obat antipiretik (rasional untuk menurunkan suhu tubuh dengan
menstimulasi pusat pengaturan suhu dihipotalamus)
12
D. Pathways
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala
diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu
tubuh. (Muhamad Ardiansyah, 2012)
B. Saran
13
sehingga intervensi yang diberikan bermanfaat untuk kemampuan fungsional pasien,
perawat harus mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan keluarga untuk
mendukung adanya proses keperawatan serta dalam pemberian asuhan keperawatan
diperlukan pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga tentang penyakit,
penyebab diare, pencegahan, dan penanganan
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogyakarta : Diva Press
Bresee, J. S., et al., 2012. The Etiology of Severe Acute Gastroenteritis Among Adults
Visiting Emergency Departments in the United States. The Journal of Infectious Disease. 205
: 1374-1381.
M.Wilkinson Judith dan R.Ahern Nancy. (2011). Buku Saku Diagnosis keperawatan.Edisi
ke-9. Jakarta: EGC
Cecily Lynn betz & Linda A.Gowden.2009. Buku Saku Keperawatan Pediatrik, ed.5.
Jakarta : EGC
14