Anda di halaman 1dari 2

Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang

luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami
emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan,
mengaburkan garis antara diri dan orang lain

Kemampuan empati terkadang memang tidak dapat langsung muncul dari diri seorang perawat
begitu saja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan empati, yaitu:
1. Peduli, perhatian dari perawat kepada pasiennya, sejauh mana komunikasi dapat terbentuk
sehingga pasien dapat merasa nyaman karena diperhatikan.
2. Berguru, dengan belajar kepada mereka yang telah nyata dianggap memiliki kemampuan empati
yang tinggi, misalnya seorang rohaniawan, psikolog, maupun dokter di rumah sakit perawat tersebut
mengabdi.
3. Berlatih, sepandai dan sepintar apapun kalau tidak pernah berlatih maka akan kalah dengan
mereka yang masih pemula tetapi rutin untuk rajin berlatih mengasah kemampuan empatinya.
4. Berbagi pengalaman, ingatlah bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik dan melalui
pengalaman kita dapat menjadi bijaksana, dengan berbagi pengalaman dengan sesama rekan
sekerja maka diharapkan perawat akan lebih tangguh dan hebat.

Dengan begitu maka perawat dapat meningkatkan kemampuan empatinya agar dapat lebih
mengerti, memahami, dan menghayati tidak hanya kondisi fisik namun juga kondisi psikis pasien
karena pada dasarnya pasien yang datang untuk berobat ke rumah sakit tentunya dengan tujuan
memulihkan kondisi fisiknya yang sakit, padahal apabila kondisi fisik seseorang mengalami suatu
keadaan sakit, maka akan mempengaruhi kondisi psikisnya, biasanya pasien akan lebih labil
emosinya. Tenaga kesehatan khususnya perawat harus peka dengan keadaan seperti ini, perawat
tidak hanya menangani kondisi fisik dari pasien tetapi kondisi psikisnya juga, dengan berempati
kepada pasien maka diharapkan pasien dapat sembuh lebih cepat.

Dengan kemampuan empati maka perawat memiliki kemampuan untuk menghayati perasaan
pasien. Kemampuan empati seorang perawat dipengaruhi oleh kondisi perawat itu sendiri. Perawat
perlu menjaga kondisi kesehatan fisik dan psikis, karena keduanya saling mempengaruhi satu sama
lain.

Untuk dapat memiliki kemampuan empati, seorang perawat harus mampu bersosialisasi.
Kebanyakan perawat memiliki sifat extovert (terbuka), maka akan lebih mudah dalam menangani
pasien, karena pasien merasa nyaman dengan keberadaannya.

Sekarang ini sudah cukup banyak pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas performance
perawat, pihak rumah sakit diharapkan dapat tanggap dalam meningkatkan manajemen terhadap
tenaga kesehatan terutama perawatnya. Pengawasan dan evaluasi kinerja secara rutin akan sangat
baik dilakukan oleh pihak rumah sakit melalui bagian HRD (Human Resource Development)-nya.
Begitu juga perhatian pihak rumah sakit terhadap kesejahteraan perawatnya, hal ini sangat penting
karena secara langsung mempengaruhi kinerja perawat itu sendiri.

Kemampuan empati perawat hendaknya disertai juga keramahan kepada keluarga atau kerabat
pengantar atau penunggu dari pasien lebih lagi kepada setiap pengunjung rumah sakit, karena
sesungguhnya citra rumah sakit ditentukan oleh sikap yang diperlihatkan sumber daya tenaga
kesehatan terutama perawat sebagai ujung tombak rumah sakit. Semoga dengan meningkatnya
kualitas tenaga kesehatan terutama perawat di Indonesia ini maka diharapkan akan meningkatkan
pula kesehatan dan kesejahteraan seluruh warga.

Anda mungkin juga menyukai