Anda di halaman 1dari 12

1

MINI RISET
MK. BAHAN BAKAR &
PELUMAS

Skor Nilai :

TEKNIK PEMBAKARAN TONGKOL JAGUNG

NAMA MAHASISWA : RICKY QADAPI

NIM : 5171122008

DOSEN PENGAMPU : JANTER P. SIMANJUNTAK, S.T.,M.T.,Ph.D

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MEI 2019
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
kesehatan dan kesempatan, sehingga saya bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan
tugas CRITICAL BOOK REVIEW bahan bakar dan pelumas ini.

Pembuatan tugas ini bertujuan sebagai tugas kelompok mata kuliah bahan bakar dan
pelumas sebagai tugas mini riset. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
yang telah membimbing dalam pembuatan tugas ini.

CRITICAL BOOK REVIEW ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Atas semua itu dengan rendah hati
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat.

Medan, MEI 2019

RICKY QADAPI
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan energi bagi penduduk dunia terus meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk, perkembangan industri, peningkatan sarana transportasi, serta beragam
peningkatan kebutuhan terhadap kenyamanan dan gaya hidup manusia yang membutuhkan
energi. Pemenuhan terhadap energi itu sebagian besar berasal dari energi fosil, seperti minyak
dan gas bumi serta batubara. Akibatnya, terjadi kelangkaan sumber energi tersebut, bahkan
jika pun ada sumbernya harus dibayar mahal dengan mengorbankan kepentingan fungsi dan
pelayanan lingkungan dengan investasi peralatan dan biaya operasional yang sangat mahal.

Fungsi lingkungan yang harus dikorbankan jika mengeksplorasi sumber minyak dan
gas adalah kehilangan fungsi hutan, pencemaran sungai dan laut, terganggunya mata rantai
kehidupan dan sebagainya. Pada sisi lain tapi kasus yang sama, peningkatan investasi dan
biaya operasional akan berdampak pada harga dan gas yang semakin tinggi. Beban dan
kerugian yang semakin berat dalam penyediaan energi fosil ini, telah menyadarkan manusia
untuk mengalihkan sumber energinya ke energi yang ramah terhadap lingkungan dan dapat
diperbaharui yaitu energi terbarukan.

Ragam energi tersebut berasal dari energi matahari, angin, hidro, gelombang dan arus
laut, panas bumi, serta biomassa. Berdasarkan kajian Badan Energi Internasional
(Intenational Energy Agency-IEA), pada tahun 2010, kontribusi energi terbarukan pada
penyediaan energi dunia mencapai 16.7%. Kontribusi energi terbesar pada energi terbarukan
berasal dari biomassa (12,4%) dengan ragam produknya adalah biomassa untuk panas, etanol,
biodiesel, dan biomassa untuk listrik.

Peranan biomassa ini terus bertambah sering dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi konversi dan pemanfaatan yang membawa pada peningkatan kuantitas dan kualitas
produk bioenergi yang setara dengan standar bahan bakar konvensional
4

B. MANFAAT DAN TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT

1. Mempelajari fungsi dan manfaat, serta karakteristik biomassa untuk sebagai bahan baku
energi terbarukan.
2. Mempelajari perbedaan manfaat atau penggunaan biomassa secara tradisional dengan
modern, dan upaya mempromosikan pemikiran biomassa modern.
3. Mempelajari dan mengindentifikasi jenis tumbuhan tanaman Indonesia yang berpotensi
digunakan sebagai bahan baku biomassa dan sistem mata rantai penyediaanya.
4. Mendayagunakan konsep keberlanjutan (sustainability) untuk mendukung suplai dan
penggunaan biomassa sebagai bahan baku bioenergi.
5. Mempelajari ragam proses konversi biomassa menjadi produk bioenergi seperti biosolid,
bio-oil, dan biogas.
6. Mempelajari ragam teknologi konversi biomassa menjadi energi terbarukan dan strategi
pemilihannya.
7. Menyampaikan sumber-sumber informasi dari lembaga penelitian dan lembaga swadaya
masyarakat tentang energi terbarukan berbasis biomassa.
5

BAB II
ISI

A. IDENTITAS BUKU

1. Peran Biomassa Bagi Energi Terbarukan

1. Judul : BIOMASSA BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI


KONVERSI UNTUK ENERGI TERBARUKAN
2. Pengarang : SYUKRI M NUR DAN JUSRI JUSUF
3. Penerbit : PT.INSAN FAJAR MANDIRI NUSANTARA
4. Tahun terbit : 2014
5. Tebal : 51 halaman
6

B. RINGKASAN ISI BUKU


.
1. Terminologi Biomassa
Istilah-istilah yang kerapkali terbaca di media cetak dan pustaka yang terkait dengan
energi terbarukan seperti bioenergi, biomassa, biofuel, biodiesel, biosolid, dan biogas akan
membuat anda sedikit mengalami kebingungan. Penyebabnya, keempat istilah tersebut
seringkali dianggap memiliki pengertian yang sama padahal berbeda wujud dan
kegunaannya. Oleh karena itu, sejak dari awal penulisan buku ini akan menjelaskan
pengertian terminologi tersebut dengan mengutip beberapa publikasi ilmiah dan pemahaman
yang digunakan oleh lembaga internasional.
Bioenergi adalah energi terbarukan yang didapatkan dari sumber biologis, baik yang
berasal dari tanaman/tumbuhan maupun dari tanaman. Dalam definisi yang lebih sempit,
bioenergi adalah sinonim dari biofuel, yang merupakan bahan bakar turunan dari sumber
biologis. Dalam cakupan yang lebih luas, bioenergi mencakup juga biomassa. Bioenergi
adalah energi yang dihasilkan dari biomassa, tetapi bioenergi bukanlah biomassa itu sendiri.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Biomassa).
7

Bioenergi mencakup biomassa mencakup pengertian biomassa dan biofuel.


Pengertian biofuel merupakan istilah yang disusun berdasarkan tiga wujud energi terbarukan
berbasis biomassa dalam bentuk cair yang disebut biodiesel, berwujud padat disebut biosolid,
dan dalam wujud gas disebut biogas. Biomassa, istilah ini dalam industri penghasil
energiakan merujuk pada sumber bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat
digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industri.
Umumnya biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan
sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan yang digunakan
untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas. Biomassa dapat pula meliputi limbah
terbiodegradasi yang dapat dibakar sebagai bahan bakar seperti jerami, sekam, batok kelapa,
tandan kosong dan cangkang sawit, dan limbah kayu.
Biomassa tidak mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh proses
geologis menjadi zat baru seperti batubara atau minyak bumi. Biomassa biasanya diukur
berdasarkan prosentase berat kering.Berdasarkan pengertian IEA (International Energy
Association, www.iea.org), BIOMASSA adalah setiap bahan asal biologis, termasuk bahan
bakar fosil atau gambut, yang mengandung energi bahan kimia (awalnya diterima dari
matahari) dan tersedia untuk konversi ke berbagai pembawa energi lainnya.
Biomassa Ini dapat mengambil banyak bentuk, termasuk biofuel atau minyak pirolisa
untuk cair, biogas dan biometana untuk gas, atau pelet dan arang (charcoal) sebagai bentuk
biomassa padat. Dari sudut pandang kehutanan, Lembaga kehutanan Dunia, FAO memiliki
definisi bahwa biomassa merupakan total bahan organik di atas permukaan tanah pada pohon
yang dinyatakan berat kering per satuan luas.

Dalam pengunaan biomassa, dibedakan menjadi dua kelompok yaitu biomassa


tradisional dan biomassa modern. Prespektif biomassa tradisional mengacu pada belum
adanya jaminan penyediaan kembali biomassa melalui upaya penanaman kembali
tanaman

2. Biomassa Tradisional dan Modern


bahan baku atau pemanfaatan limbah pertanian. Sementara itu, biomassa modern mengacu
pada telah ada upaya penanaman atau pemanfaatan bahan yang berasal dari sistem budidaya
komoditi pertanian, kehutanan atau limbah kota. Jadi pembeda dari dua kelompok tersebut
adalah kriteria kelestarian.
8

Definisi berikut ini akan membedakan pengertian biomassa tradisional dan biomassa
modern, kemudian dirangkum dalam Tabel 1. dengan menggunakan delapan indikator yaitu
terminologi/ istilah, tujuan penggunaan, efisiensi konversi energi, teknologi konversi,
perlakuan, produk tambahan, pengguna dan implikasinya.
A. Biomassa Tradisional
Biomassa padat, termasuk kayu bakar yang dikumpulkan, arang, residu pertanian dan
hutan, dan kotoran hewan, yang biasanya diproduksi tapi tidak berkelanjutan dan biasanya
digunakan di daerah pedesaan di negara-negara berkembang dengan pembakaran yang
menimbulkan polusi dan tidak efisien tungku, tungku, atau pembakaran terbuka sebagai
penyedia panas untuk memasak, kenyamanan, dan skala kecil pertanian dan industri
pengolahan (sebagai lawan dari energi biomassa modern).Biomassa tradisional disebut tidak
berkelanjutan karena pengambilan bahan baku dari lapangan atau lokasi sumber tidak
diimbangi dengan penanaman kembali.
B. Biomassa Modern
  Energi yang berasal dari pembakaran bahan bakar biomassa padat, cair, dan gas yang
efisien digunakan dalam rumah tangga hingga pabrik konversi skala industri untuk aplikasi
modern dari penghangat ruangan, pembangkit listrik, kombinasi panas dan daya. dan
transportasi (sebagai lawan dari energi biomassa tradisional).

3. Karakteristik Biomassa
Ketika biomassa dijumpai di lapangan, secara umum dapat diidentifikasi
karakteristiknya seperti jenis dan ukuran yang tidak seragam karena berasal dari berbagai
sumber, kadar air yang tinggi, kandungan energi yang rendah. Kondisi alami ini akan
mengakibatkan biaya transportasi biomassa akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan
batubara, minyak, dan gas. Kendati identifikasi karakteristik biomassa secara kasat mata
tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah dan murah namun tidak mampu memberikan
informasi kuantitatif yang sangat diperlukan dalam strategi dan program kerja teknis dalam
pengelolaan biomassa sebagai bahan baku bioenergi. Pengelolaan terpenting adalah
melakukan pengubahan energi yang rendah menjadi materi berenergi tinggi melalui proses
fisik, biologi, dan kimia atau kombinasinya serta pemilihan teknologi konversinya.  Ada tiga
cara pendekatan analisis untuk menentukan karakteristik biomassa yaitu
(1) analisis proksimat,
(2) analisis ultimate ; dan
9

(3) analisis elemen biomassa.

4. Sumber-Sumber Biomassa
Berdasarkan kerangka pikir Demirbas (2001)sumber biomassa dibagi menjadi empat
kelompok utama yaitu :
(1) limbah
(2) produk kehutanan
(3) tanaman energi; dan
(4) tanaman akuatik.

5. Mata Rantai Perencanaan Suplai Biomassa


Upaya pendayagunaan biomassa sebagai sumber bahan baku energi dapat
diilustrasikan dari pendekatan konsep FAO (2004) pada Gambar 3, yang menunjukkan aliran
fisik biomassa menjadi biofuel dan diubah menjadi bioenergi. Perubahan biomassa menjadi
biofuel dilakukan melalui proses termokimia dan biokimia, sedangkan dari biofuel menjadi
bioenergi umumnya terjadi pada mesin atau pabrik pembangkit listrik/energi.
Dalam rangka pemanfaatan biomassa itu, harus memperhatikan terlebih dahulu
kelengkapan dan keterkaitan setiap mata rantai penyediaannya. Jika ada satu mata rantai yang
hilang atau tidak terkait dan tidak berfungsi maka sudah dapat dipastikan bahwa sistem
produksi bioenergi atau pemanfaatan biomassa tersebut akan terganggu. Berdasarkan
kajian pustaka terkait dengan perencanaan dan penggunaan biomassa, maka ada sembilan
komponen yang menyusun mata rantai penyediaan, penggunaan, dan produk biomassa
disajikan pada Gambar 5, yang terbagi menjadi sembilan tahap yang dimulai dari identifikasi
biomassa, perhitungan biomassa, kemudian pada pengemasan biomassa. Kesembilan tahap
ini merupakan bagian dari perencanaan biomassa (biomass planning).

6. Panduan Teknik Survei Lapangan Potensi Biomassa


Pada bagian ini disajikan tentang poin-poin pemikiran teknik survei lapangan untuk
mengetahui potensi biomassa suatu wilayah atau daerah. Bagian ini akan dibahas secara rinci
lagi pada makalah lain supaya menjadi buku pegangan bagi surveyor biomassa Indonesia.

7. Proses Konversi Biomassa


Proses konversi biomassa menjadi energi melalui dua lintasan yaitu :
10

(1) dekomposisi kimia, dan


(2) penghancuran/penguraian secara biologi.
Sedangkan teknologi untuk pendayagunaan biomassa dibagi menjadi empat kelompok
dasar yaitu :
a. proses pembakaran langsung,
b. proses termokimia,
c. proses biokimia, dan
d. proses agrokimia

8. Perkembangan Teknologi Konversi Biomassa


Berdasarkan kajian Demirbas (2004), perkembangan teknologi konversi biomassa
menjadi berbagai bentuk energi dapat dicatat sebagai berikut:
1. Pembangkit listrik berbasis biomassa dengan cara pembakaran langsung;
2. Pembakaran campuran biomassa dengan batubara (Co-firing with coal);
3. Konversi biologi biomassa dan limbah;
4. Pemadatan biomassa (Biomass densification (briquetting);
5. Pemenuhan kebutuhan domestik masak-kompor dan peralatan pemanas;
6. Konservasi energi di rumah tangga dan industri;
7. Energi surya fotovoltaik dan biomassa berbasis listrik perdesaan;
8. Konversi biomassa untuk minyak pirolitik atau bio-ahan bakar untuk kendaraan;
9. Konversi biomassa menjadi metanol dan etanol untuk mesin pembakaran internal;
10. Ekstraksi biomassa untuk mendapatkan bahan diekstrak;
11. Pengolahan air limbah menggunakan biomassa;
12. Biomassa hidrolisis dan fermentasi dari produk hidrolisis;
13. Ekstraksi bahan bakar agrokimia;
14. Bio-fotolisis;
15. Konversi minyak nabati untuk bio-diesel;
16. Digester anaerobik untuk limbah lumpur dan limbah hewan;
17. Pembakaran biomassa terkendali untuk boiler;
18. Teknologi termo-konversi biomassa.
11

BAB III
PEMBAHASAN

A.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

A. Kelebihan buku
Buku ini sangat cocok masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai energi
biomassa. Gambar yang tertera dalam buku ini cukup jelas, dan mampu menambah
penjelasan mengenai sebuah materi yang dipaparkan, sehingga pembaca tidak memiliki
pemahaman yang berbeda. Buku ini juga dilengkapi dengan metdologi penulisan yang
dimana dari stu dapat kita ketahui tentang asal usul penulis membuat buku tersebut beserta
hasil revisi,pengumpulan pustaka,dan kerangka penulisan buku tersebut. Juga didalam buku
disediakan layanan media informasi biomassa sehingga pembaca bisa lebih memahami
negara mana saja dan lembaga apa saja yg bisa dikunjungi lamanya mengenai energi
biomassa yang dimanfaatkan didunia ini

B. Kekurangan buku
12

Desain sampul buku ini seharusnya dibuat lebih menarik lagi agar pembaca lebih tertarik
untuk membaca buku ini, karena menurut saya gambar yang ada disampulnya tidak sama
dengan isi penjelasan yang ada didalamnya. Dan karna buku ini saya dapat dari google,jadi
menurut saya dalam hal membacanya agak susah karna berbentuk online dan tidak dapat di
download,seandainya saja bisa didownlod pasti akan lebih laris dan mungkin dapat menjadi
referensi bagi masyarakat umum yangingin menggunakan energi biomassa

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9138185/BIOMASSA_Bahan_Baku_and_Teknologi_Konversi_untuk
_Energi_Terbarukan Diakses pada tanggal 07 mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai