Anda di halaman 1dari 28

PANDUAN MUTU

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BENIH DAN BIBIT TERNAK


UNIVERSITAS UDAYANA
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :I
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
LEMBAR PENGESAHAN
Paraf

PANDUAN MUTU

UNTUK
LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK
BENIHDAN BIBITTERNAK
UNIVERSITAS UDAYANA

Panduan Mutu ini Disahkan di


Denpasar, ........................ 2015

Oleh :

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Suarna, MS


Manajer Puncak

Disetujui : Disiapkan :

Prof. Dr. Nyoman Suparta, MS Prof. Dr. Drh. Nyoman Suarsana, MSi
Ketua Dewan Pengarah Manajer Mutu

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu i
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian : II
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
DISTRIBUSI
Paraf

DISTRIBUSI

Salinan
Terbitan Pemegang Status
Nomor

1 1 Manajer Puncak Terkendali

2 dan Asli 1 Manajer Mutu Terkendali

3 1 Manajer Teknis Terkendali

4 1 Manajer Administrasi Terkendali

5 1 Kepala Sekretariat Komite Akreditasi Nasional Terkendali

6 1 Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Tidak


Hewan Terkendali

7 1 Ketua Dewan Pengarah Terkendali

8 1 Ketua Komisi Teknis Terkendali

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu ii
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian : III
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
KATA PENGANTAR

Paraf

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita sekalian atas tersusunnya Panduan
Mutu untuk Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak Universitas Udayana.

Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Pasal 13 ayat (4) dan (5)
maka dibentuk Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak ini dalam rangka
menjamin mutu benih dan bibit ternak yang beredar. Panduan Mutu ini digunakan sebagai
acuan kerja Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak Universitas Udayana.

Panduan ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangan benih dan bibit
ternak sehingga mampu meningkatkan kualitas hasil, produktivitas, dan nilai tambah bagi
peternak serta memperluas kesempatan kerja. Pada kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan panduan
mutu ini.

Denpasar, ..... 2015

Manajer Puncak

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu iii
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian : IV
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
PERUBAHAN
Paraf

Prosedur Pengisian Perubahan Panduan Mutu :


1. Tuliskan setiap perubahan dalam kolom yang disediakan.
2. Keluarkan dokumen yang lama.
3. Masukkan dokumen yang baru.
4. Lakukan paraf yang mengisi perubahan.

PERUBAHAN MENCABUT MEMASUKKAN


No. Terbitan/ Terbitan/ PARAF
No Tanggal Halaman No. Bag Halaman
Bag Revisi Revisi

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu iv
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :V
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
KEBIJAKAN MUTU, SASARAN MUTU
DAN KOMITMEN MUTU Paraf

KEBIJAKAN MUTU

Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak Universitas


Udayana,memberikan pelayanan jasa sertifikasi benih dan bibit ternak, secara
independen, tidak diskriminatif, menjaga kerahasiaan dan menjamin hasil
sertifikasi sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Lembaga ini
didukung oleh personil yang profesional sesuai dengan kompetensinya sehingga
dapat memenuhi kepuasan pelanggan.

SASARAN MUTU
 Tercapainya konsistensi mutu benih dan bibit ternak yang tersertifikasi
 Proses penerbitan Sertifikat Produk Pengguna Tanda (SPPT) SNI terhadap
produk yang disertifikasi paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah hasil
keputusan Komisi Teknis.
 Tercapainya status terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

KOMITMEN MUTU
 Menerapkan kebijakan dan mencapai sasaran mutu
 Menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu yang
memenuhi persyaratan sesuai Standar Nasional Indonesia ISO/IEC
17065:2012 tentang penilaian kesesuaian-persyaratan untuk lembaga
sertifikasi produk, proses dan jasa.
 Seluruh komponen yang terkait berpartisipasi aktif dalam penerapan dan
pemeliharaan sistem manajemen mutu pelayanan jasa serifikasi produk
pengguna tanda Standar Nasional Indonesia secara efektif dan efisien.

MOTTO : Bibit Bermutu Peternak Tersenyum

Denpasar,...... 2015
Manajer Puncak

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu v
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian : VI
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
DAFTAR ISI
Paraf

No Halaman

1 Lembar Pengesahan ......................................................................................... i


2 Distribusi .......................................................................................................... .. ii
3 Kata Pengantar ................................................................................................ .. iii
4 Perubahan ....................................................................................................... . iv
5 Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu Dan Komitmen Mutu ....................................... v
6 Daftar Isi ........................................................................................................... vi
7 Profil ................................................................................................................. vii
8 Ruang Lingkup ............................................................................................... .. 1
9 Acuan ............................................................................................................... 2
10 Definisi .............................................................................................................. 3
11 Organisasi ........................................................................................................ 7
12 Sistem Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI ........................................... 15
13 Pengendalian Dokumentasi Dan Rekaman ...................................................... 18
14 Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu ............................................................. 19
15 Lampiran ......................................................................................................... .. 20

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu vi
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian : VII
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 2
PROFIL
Paraf

Cikal bakal Unud adalah Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga
yang diresmikan oleh P. J. M. Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, dibuka oleh J.
M. Menteri P.P dan K. Prof. DR. Priyono pada tanggal 29 September 1958 sebagaimana
tertulis pada Prasasti di Fakultas Sastra Jalan Nias Denpasar. Universitas Udayana
secarasah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962 dan merupakan perguruan tinggi negeri
tertua di daerah Provinsi Bali.Sebelumnya, sejak tanggal 29 September 1958 di Bali
sudah berdiri sebuah Fakultas yang bernama Fakultas Sastra Udayana sebagai cabang
dari Universitas Airlangga Surabaya. Fakultas Sastra Udayana inilah yang merupakan
embrio dar ipada berdirinya Universitas Udayana. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
PTIPNo.104/1962, tanggal 9 Agustus 1962, Universitas Udayana secara syah berdiris
ejak tanggal 17 Agustus 1962. Tetapi oleh karena hari lahir Universitas Udayana jatuh
bersamaan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia maka perayaan
Hari Ulang Tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal 29 September dengan
mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun 1958,

Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak Universitas Udayana dibentuk
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 75/Permentan/OT.140/11/2011 tentang
Lembaga Sertifikasi Produk Bidang Pertanian. LSPro ini memiliki visi dan misi sebagai
berikut :

1. Visi
Menjadi LSPro yang independen dan profesional

2. Misi
1. Melaksanakan proses sertifikasi produk benih dan bibit ternak secara mandiri
2. Menetapkan benih dan bibit ternak bersertifikat sesuai dengan standar SNI
3. Melindungi kepentingan konsumen terhadap penggunaan benih dan bibit ternak
dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Tujuan

1. Terwujudnya proses sertifikasi secara mandiri tanpa ada intervensi dari pihak luar
2. Tercapainya benih dan bibit ternak bersertifikat sesuai dengan standar SNI
3. Meningkatkan daya saing benih/bibit yang diproduksi

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu vii
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian : VII
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 2 dari 2
PROFIL
Paraf

4. Terwujudnya keamanan konsumen terhadap penggunaan benih dan bibit ternak


yang bersertifikat dan dapat ditelusuri jika ada ketidaksesuaian proses produksi

4. Strategi dan Kebijakan


1. Sosialisasi ke produsen benih dan bibit ternak tentang pentingnya serifikasi produk
2. Mendorong produsen menghasilkan benih dan bibit ternak siap disertifikasi
3. Menerapkan prinsip dan kaedah seritifikasi secara benar dan berkelanjutan
4. Mengharusutamakan konservasi sumber daya genetik dalam proses sertifikasi
5. Merubah paradigma produsen benih dan bibit ternak terhadap kualitas dan efisiensi
proses produksi

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu viii
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :1
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
RUANG LINGKUP

Paraf

1. Ruang Lingkup Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia


(SNI)

1.1. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI yang dilaksanakan oleh
Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan mencakup produk benih dan bibit ternak yang memenuhi SNI
seperti tercantum pada Lampiran 8.2.

1.2. Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak Universitas Udayana menggunakan
sistem sertifikasi produk tipe 3 (tiga) dan 5 (lima) yang merupakan salah satu atau
gabungan dari:

a. Pengambilan contoh di lokasi proses produksi dan/atau di peredaran.


b. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 tahun 2008/SNI ISO 9001 tahun 2008.

Penjelasan sistem sertifikasi produk tipe 1 (satu) sampai 6 (enam) tercantum pada
Lampiran 8.7.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 9
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :2
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
Acuan

Paraf

2. Acuan
2.1. Standar Nasional Indonesia ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian kesesuaian
– Persyaratan untuk lembaga sertifikasi produk, proses dan jasa.
2.2. Standar Nasional Indonesia ISO/IEC 17025:2008 tentang Penilaian kesesuaian
– Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.
2.3. Standar Nasional Indonesia ISO 9001:2008 tentang Sistem manajemen mutu –
Persyaratan.
2.4. Standar Nasional Indonesia 19-19012 tahun 2005 tentang Panduan audit sistem
manajemen mutu dan/atau lingkungan.
2.5. Standar Nasional Indonesia 19-10012-1 tahun 1995 tentang Pedoman auditsistem
mutu, bagian 1: Audit (adopsi dari ISO 10012-1).
2.6. Standar Nasional Indonesia seperti tercantum pada Lampiran 8.2.
2.7. Pedoman Standardisasi Nasional 302-2006 tentang Penilaian kesesuaian –
Fundamental sertifikasi produk.
2.8. Pedoman Standardisasi Nasional 303-2006 tentang Penilaian kesesuaian –Kosakata
dan prinsip umum.
2.9. Pedoman Standardisasi Nasional 304-2006 tentang Penilaian kesesuaian –
2.10. Pedoman Standardisasi Nasional 305-2006 tentang Penilaian kesesuaian Pedoman
penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk.
2.11. Pedoman Standardisasi Nasional 306-2006 tentang Penilaian kesesuaian Ketentuan
umum penggunaan tanda kesesuaian produk terhadap SNI.
2.12. Pedoman Standardisasi Nasional 307-2006 tentang Penilaian kesesuaian Pedoman
bagi lembaga sertifikasi untuk melakukan tindakan koreksi terhadap penyalahgunaan
tanda kesesuaian atau terhadap produk bertanda kesesuaian namun ternyata
berbahaya.
2.13. Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Pembibitan yang Baik (Good Breeding
Practice) seperti tercantum pada Lampiran 8.3.
2.14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 75/Permentan/OT.140/11/2011 tentang Lembaga
Sertifikasi Produk Bidang Pertanian.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 10
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :3
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 4
DEFINISI
Paraf

3. Definisi

a. Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak Universitas Udayana yang selanjutnya
disebut dengan LSPro Benih dan Bibit Ternak adalah pihak yang mengakses dan
melakukan sertifikasi sistem manajemen mutu dan produk benih dan bibit ternak dengan
mengacu pada standar sistem manajemen mutu dan Standar Nasional Indonesia yang
digunakan.
b. Lembaga Sertifikasi adalah pihak yang mengakses dan melakukan sertifikasi sistem
manajemen mutu dengan mengacu pada standar sistem manajemen mutu yang
digunakan dan dokumen pelengkap lain yang telah diterbitkan dan dipersyaratkan untuk
sistem tersebut.
c. Produk adalah benih dan/atau bibit ternak yang diproduksi oleh pemohon sesuai Standar
Nasional Indonesia.
d. Benih Ternak adalah bahan reproduksi ternak yang berupa mani (semen), sel telur
(oocyt), telur bertunas dan embrio.
e. Bibit Ternak adalah ternak yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta
memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan.
f. Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukkan sebagai penghasil
pangan, bahan baku industri, jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan
pertanian.
g. Standar Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut dengan SNI adalah spesifikasi
teknis atau sesuatu yang dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak
terkait dengan memperhatikan syarat kesehatan, keamanan, keselamatan, lingkungan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berdasarkan pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional dan berlaku secara
Nasional.
h. Tanda SNI adalah tanda atau simbol yang dibubuhkan pada produk/kemasan yang telah
disertifikasi, yang menyatakan telah terpenuhinya persyaratan standar.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 11
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :3
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 2 dari 4
DEFINISI
Paraf

i. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap barang dan/atau jasa.
j. Akreditasi adalah serangkaian kegiatan pengakuan formal oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang menyatakan bahwa suatu lembaga/laboratorium telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi tertentu.
l. Bukti Audit adalah rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang terkait
dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi.
m. Kriteria audit adalah seperangkat kebijakan, prosedur atau persyaratan.
n. Auditor adalah orang yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan audit.
o. Auditi adalah organisasi atau personel yang diaudit.
p. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang tidak perlu dimutakhirkan.
q. Dokumen terkendali adalah dokumen yang terjamin kemutakhirannya dan diberikan
kepada pihak terkait secara langsung.
r. Kompetensi adalah atribut dan kemampuan seseorang yang ditunjukkan dalam
menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
s. Laboratorium uji adalah laboratorium yang telah terakreditasi atau ditunjuk Menteri
Pertanian dan memiliki fasilitas untuk melakukan pengujian mutu produk.
t. Pemohon adalah produsen benih dan/atau bibit ternak yang mengajukan permohonan
sertifikasi.
u. Pemeriksaan Dokumen Pemohon adalah pemeriksaan kelengkapan dokumen
permohonan.
v. Pengambilan Contoh adalah proses pengambilan contoh benih atau bibit ternak yang
dilaksanakan pada proses produksi atau di peredaran.
w. Sertifikat adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi, Lembaga
Personel, Lembaga Inspeksi Mutu Pertanian dan Laboratorium Penguji Mutu Produk
yang telah diakreditasi atau yang ditunjuk Menteri Pertanian untuk menyatakan bahwa
barang, jasa, proses, sistem atau personel telah memenuhi standar persyaratan.
x. Sistem Manajemen Mutu adalah tatanan kerja yang mencakup struktur organisasi,
prosedur, proses, sumber daya dan tanggung jawab, untuk menerapkan manajemen
mutu.
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :3
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 12
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 3 dari 4
DEFINISI
Paraf

y. Surveilen adalah suatu tindakan pengawasan dan monitoring terhadap produsen agar
standar dan persyaratan sertifikasi terpenuhi.
k. Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit
dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budidaya ternak, panen, pasca
panen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya.
l. Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukan sebagai penghasil
pangan, bahan baku industri, jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan
pertanian.
m. Perbibitan adalah kegiatan budidaya yang menghasilkan bibit ternak untuk keperluan
sendiri atau untuk diperjualbelikan.
n. Perbibitan sapi bali adalah suatu sistem yang berkaitan dengan segala urusan di bidang
bibit sapi bali yang antara lain meliputi pemuliaan, perbanyakan, produksi, peredaran,
pemasukan dan pengeluaran, pengawasan mutu, pengembangan usaha dan
kelembagaan bibit sapi bali.
o. Bibit sapi bali yang selanjutnya disebut bibit adalah sapi baii yang mempunyai sifat unggul
dan dapat mewariskan sifat unggui tersebut, serta memenuhi persyaratan tertentu untuk
dikembangbiakkan.
q. Calon bibit sapi bali jantan adalah sapi bali jantan berumur antara 24 bulan sampai kurang dari 36
bulan yang dapat diperkirakan menjadi bibit setelah melalui proses penilaian yang di dasarkan pada
catatan silsilah, fenotifik, dan/atau informasi ilmiah lainnya.
r. Bibit sapi bali jantan adalah sapi bali jantan berumur 36 bulan atau lebih yang dapat diperkirakan
menjadi bibit setelah melalui proses pencatatan yang didasarkan pada catatan silsilan, fenotifik,
dan/atau informasi iman lainnya.
t. Calon bibit sapi betina adalah sapi betina berumur kurang dan 16 bulan yang dapat
diperkirakan menjadi bibit setelah melalui proses penilaian yang didasarkan pada catatan
silsilah, f enotipik, dan atau inf ormasi lmiah lainnya.
u. Standarisasi bibit adalah proses spesifikasi teknis bibit yang dibakukan dan disusun berdasarkan
konsensus semua pihak yang terkait, dengan memperhatikan syarat mutu genetik, syarat-syarat
kesehatan hewan, serta perkembangan IPTEK, untuk memberi kepastian manfaat yang akan
diperoleh.
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :3
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 13
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 4 dari 4
DEFINISI
Paraf

v. Sertifikasi bibit adalah proses penerbitan surat keterangan tentang standar mutu bibit dan
atau cakm bibit sapi beli jantan setelah melalui pemeriksaan, pengujian dan pengawasan serta
memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan.
w. Surat Keterangan Kelayakan Bibit adalah proses penerbitan surat keterangan tentang standar
kelayakan bibit sapi bali setelan rneJalui proses pemeriksaan, pengawasan dan memenuh: semua
persyaratan untuk diedarkan sesua< Standar Nasional Indonesia sapt Bali
Nomor.7355:2008.
y. Peternak adalah perorangan warga Negara Republik Indonesia atau korporasi yang
melakukan usaha peternakan.
z. Perusahaan peternakan adalah orang perorangan atau korporasi, baik yang berbentuk
badan usaha maupun yang bukan badan usaha, yang didirikan dan berkedudukan dalam
wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia yang mengelola usaha peternakan dengankriteria
danskala tertentu.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 14
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :4
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 9
ORGANISASI
Paraf

4. ORGANISASI
4.1. Pendahuluan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan Pasal 13 ayat (4) dan (5), dan Peraturan Pemerintah Nomor 48
Tahun 2011 tentang Sumber Daya Genetik Hewan dan Perbibitan Ternak, maka
ditetapkan Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak di Universitas Udayana
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 75/Permentan/OT.140/11/2011
tentang Lembaga Sertifikasi Produk Bidang Pertanian.

LSPro Benih dan Bibit Ternak ini merupakan lembaga yang memiliki tugas dan fungsi
memberikan pelayanan jasa Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI bagi benih dan
bibit ternak. Agar operasionalisasi dan keberadaan LSPro Benih dan Bibit Ternak diakui
secara nasional dan internasional, maka LSPro Benih dan Bibit Ternak ini menerapkan
persyaratan standar sistem manajemen mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17065:2012
tentang Penilaian kesesuaian – Persyaratan untuk lembaga sertifikasi produk, proses
dan jasa yang merupakan adopsi identik dari ISO/IEC 17065:2012, Conformity
assessment – Requirements for bodies certifying products, processes and services.

LSPro Benih dan Bibit Ternak melakukan sertifikasi produk benih dan bibit ternak
secara tidak memihak dan menjamin personelnya bebas dari tekanan komersial,
keuangan, atau tekanan lain yang mengkompromikan ketidakberpihakan. Dalam
penerapannya LSPro Benih dan Bibit Ternak mengidentifikasi risiko ketidakberpihakan
sertifikasi secara berkelanjutan sesuai Dokumen Prosedur (DP) No. 2-5.2-2 tentang
Konflik Kepentingan dan Kerahasiaan. Proses sertifikasi dapat diakses oleh seluruh
produsen yang produknya termasuk di dalam ruang lingkup sertifikasi.

Seluruh kriteria dan persyaratan didokumentasikan dan disediakan bagi umum


berdasarkan permintaan sesuai DP No. 2-5.2-3 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI.

Apabila terjadi perubahan persyaratan sertifikasi, maka LSPro Benih dan Bibit Ternak
akan menginformasikan kepada pemohon agar dapat melakukan penyesuaian dalam
waktu yang ditentukan sesuai DP No. 2-5.2-3 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI.

LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :4


BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 15
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 2 dari 9
ORGANISASI
Paraf

Biaya sertifikasi dihitung berdasarkan biaya operasional sistem sertifikasi produk


penggunaan tanda SNI pada benih dan bibit ternak, dan biaya tanggung gugat yang
timbul dari kegiatan sertifikasi serta dipublikasikan sesuai DP No. 2-4.3-2 tentang
Pengelolaan Keuangan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI.

4.2. Kedudukan LSPro Benih dan Bibit Ternak dengan organisasi Universitas Udayana
sebagai berikut:

UNIVERSITAS
UDAYANA

LS-Pro UNUD PKSB UNUD

FAKULTAS FAKULTAS FAKULTAS FAKULTAS FAK MIPA


PETERNAKAN KEDOKTERAN PERTANIAN TEKNOLOGI
HEWAN PERTANIAN

Keterangan:
1 : Garis komando
2 : Garis koordinasi umum
3 : Garis koordinasi khusus (terkait dengan pendanaan)

LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :4


BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 16
Halaman : 4 dari 9
ORGANISASI
Paraf

4.3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi LSPro Benih dan Bibit Ternak berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 877/Kpts/SR.120/F/07/2013 tentang Personel
Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Benih dan Bibit Ternak Universitas Udayana, sebagai
berikut.

Dewan
Pengarah Universitas
Udayana

Manajer
Puncak

Auditor
Eksternal Komisi Teknis

Manajer
Administrasi Manajer Teknis Manajer Mutu Auditor
Internal

STAFF STAFF
STAFF

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 17
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :4
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 5 dari 9
ORGANISASI
Paraf

4.3.1. Tugas dan Tanggung Jawab Personel Organisasi


4.3.1.1. Dewan Pengarah
4.3.1.1.1. Dewan Pengarah bertugas dan bertanggung jawab atas perumusan kebijakan
yang terkait dengan operasional, pengawasan dan penerapan sistem manajemen
mutu lembaga sertifikasi serta penanganan banding sertifikasi.
4.3.1.1.2. Untuk menjamin kenetralan, penunjukan anggota Dewan Pengarah yang meliputi
pemangku kepentingan dalam pengembangan strategi dan kebijakan yang
berkaitan dengan fungsi LSPro Benih dan Bibit Ternak,terdiri atas 60%
Pemerintah dan 40% Non Pemerintah.
4.3.1.1.3. Untuk menjamin kemandirian perumusan kebijakan yang terkait dengan
operasional lembaga sertifikasi dalam hal strategi kebijakan, maka keanggotaan
Dewan Pengarah tidak boleh ada yang lebih dominan, dan ditentukan melalui
keputusan sesuai DP No. 2-4.3-4 tentang Term of Reference Dewan Pengarah.
4.3.1.2. Manajer Puncak
4.3.1.2.1.Manajer Puncak bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan,
pengesahan sertifikat produk penggunaan tanda SNI dan pengawasan keuangan
LSPro Benih dan Bibit Ternak.
4.3.1.2.2. Untuk menjamin kenetralan dan independensi keputusan sertifikasi, Manajer
Puncak menetapkan Komisi Teknis Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI,
yang selanjutnya disebut Komisi Teknis sesuai DP No. 2-4.3-3 tentang Term of
Reference Komisi Teknis Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI.
4.3.1.2.3. Manajer Puncak menetapkan Auditor Eksternal untuk melakukan audit kesesuaian
sistem manajemen mutu dan audit kesesuaian produk benih atau bibit ternak
dengan SNI benih atau bibit ternak sesuai DP No. 2-4.3-6 tentang Term of
Reference Auditor Eksternal.
4.3.1.2.4. Manajer Puncak harus dijamin memiliki komitmen tidak memihak dalam kegiatan
sertifikasi (f.........)

LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :4

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 18
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 6 dari 9
ORGANISASI
Paraf

4.3.1.3. Manajer Administrasi


4.3.1.3.1. Manajer Administrasi bertugas dan bertanggungjawab:
4.3.1.3.1.1. Mempublikasikan dan menginformasikan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda
SNI LSPro Benih dan Bibit Ternak, perencanaan dan pengelolaan keuangan
serta pengelolaan dokumentasi sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan.
4.3.1.3.1.2. Menetapkan program pelatihan personel tetap dan subkontrak sesuai DP No.
2-4.3-1 tentang Pelatihan Personel LSPro.
4.3.1.3.1.3. Melaporkan tugasnya kepada Manajer Puncak.

4.3.1.4. Manajer Teknis


4.3.1.4.1. Manajer Teknis bertugas dan bertanggungjawab terhadap:
4.3.1.4.1.1. Menetapkan kompetensi minimal personel auditor eksternal dan tenaga ahli
yang dipergunakan secara tetap atau subkontrak yang dibutuhkan oleh LSPro
Benih dan Bibit Ternak untuk menjamin hasil sertifikasi.
4.3.1.4.1.2. Melaporkan kinerja pengelolaan sertifikasi kepada Manajer Puncak setiap
proses sertifikasi.
4.3.1.4.1.3. Hasil pengujian, inspeksi, evaluasi, sertifikasi dan pengawasan SPPT SNI LSPro
Benih dan Bibit Ternak, laboratorium penguji, tim audit dan tenaga ahli.
4.3.1.4.1.4. Pengelolaan program sertifikasi, surveilen/pengawasan dan laboratorium
penguji serta tim audit/tenaga ahli.

4.3.1.5. Manajer Mutu


4.3.1.5.1. Manajer Mutu bertugas dan bertanggung jawab:
4.3.1.5.1.1. Menjamin pengembangan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen
mutu sesuai persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian
kesesuaian – Persyaratan untuk lembaga sertifikasi produk, proses dan jasa
4.3.1.5.1.2. Meningkatkan kesadaran personel LSPro Benih dan Bibit Ternak akan
pentingnya kepuasan pelanggan.

LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :4

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 19
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 7 dari 9
ORGANISASI
Paraf

4.3.1.5.1.3. Mengawasi penerapan kebijakan dan sistem manajemen mutu LSPro Benih
dan Bibit Ternak yang telah ditetapkan termasuk pelaksanaan audit internal.
4.3.1.5.1.4. Melaporkan kinerja sistem manajemen mutu kepada Manajer Puncak setiap
proses sertifikasi.

4.3.1.6. Staf
Staf bertugas:
4.3.1.6.1. Membantu tugas manajer
4.3.1.6.2. Melaksanakan tugas sesuai dengan arahan manajer dan deputi.

4.3.1.7. Auditor Internal


4.3.1.7.1. Auditor Internal bertugas:
4.3.1.7.1.1. Melaksanakan audit di dalam LSPro Benih dan Bibit Ternak sesuai dengan
rencana dan jadwal yang telah ditetapkan sesuai DP No. 2-7.2-1 tentang Audit
Internal.
4.3.1.7.1.2. Melaporkan hasil audit kepada Manajer Puncak melalui Manajer Mutu.

4.3.1.8. Auditor Eksternal


4.3.1.8.1. Auditor Eksternal bertugas:
4.3.1.8.1.1. Melaksanakan audit ke pemohon sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah
ditetapkan.
4.3.1.8.1.2. Menyampaikan hasil audit kepada pemohon yang bersangkutan pada
pertemuan penutup akhir audit dan melaporkan hasil audit kepada Manajer
Puncak melalui Manajer Teknis, sesuai dengan DP No. 2-5.2-3 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI.
4.3.1.9. Komisi Teknis
4.3.1.9.1. Komisi Teknis bertugas memberikan pertimbangan dan menentukan terhadap
pemberian, pemeliharaan, pengembangan, pembekuan dan pencabutan
sertifikat.

LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :4

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 20
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 8 dari 9
ORGANISASI
Paraf

4.3.1.9.2. Anggota Komisi Teknis dijamin independensinya dari kegiatan evaluasi dan
memiliki kompetensi teknis yang relevan dengan ruang lingkup sertifikasi
produk yang sedang dipertimbangkan.

4.3.1.9.3. Anggota Komisi Teknis berjumlah ganjil (minimal 3 orang) pada saat pelaksanaan
rapat Komisi Teknis dan biodatanya dikelola oleh Manajer Administrasi.

4.3.1.10. Komisi Teknis


4.3.1.10.1. Komisi Teknis bertugas memberikan pertimbangan dan menentukan terhadap
pemberian, pemeliharaan, pengembangan, pembekuan dan pencabutan
sertifikat.
4.3.1.10.2. Anggota Komisi Teknis dijamin independensinya dari kegiatan evaluasi dan
memiliki kompetensi teknis yang relevan dengan ruang lingkup sertifikasi
produk yang sedang dipertimbangkan.
4.3.1.10.3. Anggota Komisi Teknis berjumlah ganjil (minimal 3 orang) pada saat
pelaksanaan rapat Komisi Teknis dan biodatanya dikelola oleh Manajer
Administrasi.
4.3.1.10.4. Tugas dan tanggung jawab operasional dari Komisi Teknis, dituangkan dalam
DP No. 2-4.3-3 tentang Term Of Reference Komisi Teknis Sertifikasi Produk
Penggunaan Tanda SNI, DP No. 2-5.1-3 tentang Keputusan Sertifikasi dan
Proses Penerbitan dan Publikasinya, DP No. 2-5.4-1 tentang Pengawasan
SPPT SNI dan DP No. 2-5.4-3 tentang Pembekuan Sementara, Pencabutan
dan Pembatalan SPPT SNI.

4.3.1.11. Lembaga/Personel Subkontrak


4.3.1.11.1. Lembaga/Personel Subkontrak tertuang dalam DP No. 2-5.3-1 tentang
Subkontrak. Lembaga subkontrak adalah laboratorium penguji yang terakreditasi
mempunyai tugas melakukan pengujian terhadap produk yang akan disertifikasi
dan bertanggung jawab atas hasil uji.

LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :4

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 21
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 9 dari 9
ORGANISASI
Paraf

4.3.1.11.2. Personel subkontrak mencakup Tenaga Ahli dan Auditor. Tenaga Ahli dapat
diberdayakan sebagai pendamping Komisi Teknis atau pendamping Auditor.
Dalam hal sebagai pendamping Komisi Teknis mempunyai tugas memberikan
pertimbangan teknis terhadap putusan sertifikasi, sedangkan sebagai
pendamping Auditor mempunyai tugas memberikan pertimbangan teknis
terhadap proses produksi benih atau bibit yang disertifikasi.
4.3.1.11.3. Auditor subkontrak mempunyai tugas melakukan audit sistem manajemen mutu
dan/atau teknis proses produksi.
4.3.1.11.4. Daftar laboratorium penguji, Tenaga Ahli dan Auditor yang disubkontrak dikelola
oleh Manajer Administrasi.
4.4. LSPro Benih dan Bibit Ternak menjamin personel yang dipekerjakan memiliki
kompetensi yang memadai sesuai DP No. 2-4.3-3 tentang Term Of Reference Komisi
Teknis Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI, DP No. 2-4.3-4 tentang Term of
Reference Dewan Pengarah, DP No. 2-4.3-5 tentang Term of Reference Personel
LSPro, dan DP No. 2-4.3-6 tentang Term of Reference Auditor Eksternal,
4.5. Pelatihan dan pemantauan personel sertifikasi produk benih dan bibit ternak
4.5.1. Untuk menjamin hasil sertifikasi, personel permanen dan subkontrak yang digunakan
LSPro Benih dan Bibit Ternak dijamin memiliki kompetensi sesuai fungsinya, dengan
menetapkan kompetensi minimal bagi personel yang relevan serta memantau
kinerjanya.
4.5.2. Apabila diperlukan LSPro Benih dan BIbit Ternak memberikan pelatihan bagi personel
sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi dan kemampun sesuai DP 2-4.3-1
tentang Pelatihan Personel LSPro.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 22
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :5
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 3
SISTEM SERTIFIKASI PRODUK
PENGGUNAAN TANDA SNI
Paraf

5. SISTEM SERTIFIKASI PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI


5.1. Peraturan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI
Tata cara sertifikasi produk penggunaan tanda SNI benih dan bibit ternak diatur melalui
DP No. 2-5.1-1 tentang Permintaan Informasi dan Proses Permohonan Sampai
Pelaksanaan Audit Kecukupan, DP No. 2-5.1-2 tentang Pelaksanaan Audit Sistem
Manajemen Mutu, Pengambilan Contoh dan Evaluasi dan DP No. 2-5.1-3 tentang
Keputusan Sertifikasi dan Proses Penerbitan SPPT SNI dan Publikasinya.

Dewan Pengarah, Personel, Komisi Teknis dan Auditor Eksternal LSPro Benih dan Bibit
ternak dalam melaksanakan tugas dan fungsi terkait dengan pelayanan sertifikasi benih
dan bibit ternak dijamin independen dan bebas dari konflik kepentingan, dengan
menandatangani pernyataan sesuai DP No. 2-5.2-2 tentang Konflik Kepentingan dan
Kerahasiaan.

Dokumen Prosedur tersebut di atas, memuat persyaratan dan prosedur untuk


pemberian, pemeliharaan, perluasan, pengurangan, naik banding, sertifikasi ulang,
pembekuan sementara, pencabutan dan pembatalan SPPT SNI. Prosedur ini
dilaksanakan tanpa diskriminasi dan tidak bermaksud untuk menghambat pemohon
sertifikat produk.

Sesuai dengan karakteristik benih dan bibit ternak, LSPro Benih dan Bibit Ternak
mengembangkan persyaratan sertifikasi produk tipe sistem 3 dan 5 dengan
menggunakan standar internasional (Lampiran 8.7), dalam hal ini standar sistem
manajemen mutu dan/atau Standar Nasional Indonesia yang relevan untuk produk yang
disertifikasi yang memenuhi ISO/IEC Guide 7 (Pedoman KAN 14:2001).

Seluruh dokumentasi yang terkait dengan sertifikasi disediakan bagi pemohon baru atau
yang telah memiliki SPPT SNI. Pengendalian dokumen yang terkait sertifikasi dilakukan
sesuai DP No. 2-5.1-4 tentang Pengendalian Dokumen Sistem Mutu.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 23
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :5
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 2 dari 3
SISTEM SERTIFIKASI PRODUK
PENGGUNAAN TANDA SNI Paraf

5.2. Permohonan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI


Pemohon sertifikasi akan menerima sejumlah dokumen LSPro Benih dan Bibit Ternak
tentang ketentuan dan persyaratan sertifikasi, sebagai acuan dalam pengajuan
sertifikasi produk. Dokumen yang diterima pemohon, mencakup antara lain :
5.2.1. Formulir permohonan sesuai DP No. 2-5.1-1 tentang Permintaan Informasi dan
Proses Permohonan Sampai Pelaksanaan Audit Kecukupan.
5.2.2. Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI sesuai DP
No. 2-5.2-3, yang mencakup:
5.2.2.1. Tipe SPPT.
5.2.2.2. Sertifikasi ulang.
5.2.2.3. Perubahan ruang lingkup.
5.2.2.4. Penggunaan tanda SNI.
5.2.2.5. Informasi perubahan produk.
5.2.2.6. Informasi perubahan persyaratan sertifikasi.
5.2.2.7. Biaya sertifikasi.
5.2.3. Keluhan, perselisihan dan naik banding sesuai DP No. 2-5.2-1 tentang Penanganan
Keluhan, Perselisihan dan Naik Banding.
5.2.4. Konflik Kepentingan dan Kerahasiaan sesuai DP No. 2-5.2-2 tentang Konflik
Kepentingan dan Kerahasiaan.
5.2.5. Jenis produk yang disertifikasi sesuai DP No. 2-5.1-1 tentang Permintaan Informasi
dan Proses Permohonan Sampai Pelaksanaan Audit Kecukupan.

5.3. Subkontrak
Apabila diperlukan, LSPro Benih dan Bibit Ternak dapat mensubkontrakkan sebagian
kegiatan sertifikasi melalui nota kesepakatan kepada laboratorium penguji, Tenaga Ahli
dan/atau Auditor Eksternal. Subkontrak dengan laboratorium penguji dilakukan terhadap
laboratorium penguji yang telah diakreditasi oleh KAN, atau Lembaga Akreditasi Negara lain
yang telah mempunyai Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan KAN, atau yang
berdasarkan kompetensinya ditunjuk oleh Menteri Pertanian, dan subkontrak

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 24
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :5
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 3 dari 3
SISTEM SERTIFIKASI PRODUK
PENGGUNAAN TANDA SNI Paraf

dengan Tenaga Ahli dan/atau Auditor Eksternal hanya dilakukan terhadap Tenaga Ahli
dan/atau Auditor yang kompeten. Pelaksanaan subkontrak sesuai dengan DP No. 2-5.3-1
tentang Subkontrak.

5.4. Proses Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI


5.4.1. Tahapan proses sertifikasi dijelaskan dalam diagram alir proses sertifikasi seperti
tercantum pada Lampiran 8.5, dengan menggunakan standar pembenihan dan/atau
pembibitan dengan standar sistem manajemen mutu dan SNI produk. Rincian proses
sertifikasi dijelaskan dalam:
- DP No. 2-5.1-1 tentang Permintaan Informasi dan Pemrosesan
Permohonan sampai Pelaksanaan Audit Kecukupan.
- DP No. 2-5.1-2 tentang Pelaksanaan Audit Sistem Manajemen Mutu,
Pengambilan Contoh dan Evaluasi.
- DP No. 2-5.1-3 tentang Keputusan Sertifikasi dan Proses Penerbitan SPPT
SNI serta Publikasinya.
5.4.2. Penjelasan pengelolaan tentang pengawasan SPPT SNI dan penyalahgunaan SPPT
SNI serta pembekuan sementara, pencabutan dan pembatalan SPPT SNI dijelaskan
secara rinci di dalam:
- DP No. 2-5.4-1 tentang pengawasan SPPT SNI.
- DP No. 2-5.4-2 tentang Penyalahgunaan SPPT SNI atau Tanda SNI.
- DP No. 2-5.4-3 tentang Pembekuan Sementara, Pencabutan dan
pembatalan SPPT SNI.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 25
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :6
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
PENGENDALIAN DOKUMENTASI
DAN REKAMAN Paraf

6. Pengendalian Dokumentasi dan Rekaman


6.1. Panduan Mutu merupakan dokumen yang disusun oleh tim dan menjadi tanggung
jawab Manajer Mutu, yang digunakan sebagai alat komunikasi interpretasi kebijakan
sesuai dengan standar internasional dan/atau SNI untuk sertifikasi produk kepada
pemangku kepentingan, pemohon baru dan pemohon yang telah memiliki SPPT SNI.
6.2. Panduan Mutu merupakan acuan untuk penyusunan Dokumen Prosedur, Instruksi
Kerja, Formulir dan Rekaman (yang merinci terbitan mutakhir dan nomor revisinya,
termasuk dokumen eksternal yang digunakan). Persyaratan pengendalian dokumen
Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI LSPro Benih dan Bibit Ternak, dijelaskan
secara rinci di dalam DP No. 2-5.1-4 tentang Pengendalian Dokumen Sistem Mutu dan
DP No. 2-5.1-5 tentang Pengendalian Dokumen Sertifikasi.
6.3. Untuk menjamin mampu telusur, dokumen dan rekaman mutu diberi identitas, disimpan
dan ditetapkan masa penyimpanannya sesuai DP No. 2-6.3-1 tentang Pengendalian
Rekaman Mutu. Sistem penyimpanan rekaman mutu Sertifikasi Produk Penggunaan
Tanda SNI LSPro Benih dan Bibit Ternak mencakup seluruh rekaman mutu yang
membuktikan penerapan sistem manajemen mutu secara efektif.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 26
LEMBAGA SERITIFIKASI PRODUK No. Bagian :7
BENIH DAN BIBIT TERNAK Terbitan / Revisi : 1/0
UNIVERSITAS UDAYANA Tanggal Terbit / Revisi : 15 Agustus 2015
Halaman : 1 dari 1
PENGELOLAAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU
Paraf

7. Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu


7.1. Manajer Mutu merupakan personel yang bertanggung jawab kepada Manajer Puncak
untuk mengelola sistem manajemen mutu LSPro Benih dan Bibit Ternak dalam
menerbitkan SPPT SNI.
7.2. Personel manajemen selain Manajer Mutu yang terlibat dalam proses sertifikasi produk
memiliki peran, tanggung jawab dan wewenang yang telah ditentukan dan
didokumentasikan dalam Panduan Mutu, Dokumen Prosedur dan Instruksi Kerja LSPro
Benih dan Bibit Ternak. Untuk menjamin penerapan sistem manajemen mutu yang
konsisten dan berkesinambungan di dalam LSPro Benih dan Bibit Ternak, manajemen
LSPro Benih dan Bibit Ternak melaksanakan audit internal lengkap dan proses
tinjauan manajemen sesuai DP No. 2-7.2-1 tentang Audit Internal dan DP No. 2-7.2-2
tentang Kaji Ulang Manajemen. Tahapan proses audit internal dijelaskan dalam diagram
alir proses audit internal seperti tercantum pada Lampiran 8.6.
7.3. Penanganan ketidaksesuaian.
Prosedur untuk penanganan ketidaksesuaian internal dan tindakan perbaikannya
dijelaskan secara rinci dalam DP No. 2-7.3-1 tentang Penanganan Ketidaksesuaian,
dan DP No. 2-7.2-1 tentang Audit Internal.

Dokumen terkendalikan oleh LSPro Benih dan Bibit Ternak


Panduan Mutu 27

Anda mungkin juga menyukai