Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

GIZI DAUR HIDUP ANAK USIA SEKOLAH

OLEH
KELOMPOK 1

1. RENIWATI NARENDRA DUWITA DADI


2. NATALIA VERANDA DESIMAN (1707010202)
3. FONY SAUBAKI (1707010266)
4. SYELA S. E. KARUNDENG (1707010330)
5. MARIA L. ROMAS
6. CATHARINA DE ROSARI (1707010195)
7. MERY YANI D. SUIDALE (1707010003)
8. ARDI YANSAH ABIDIN (1707010275)
9. ANASTASYA B. OTTU (1707010198)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Usia anak sekolah dasar merupakan usia yang sedang memasuki masa
pertumbuhan dan Pertumbuhan pada usia anak sekolah dasar merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita, dan pada saat itu pula
pertumbuhan sosial, emosional, kognitif seperti perkembangan memori, pemikiran
kritis, kreativitas, bahasa juga mengalami perkembangan. Gizi merupakan proses
tumbuh kembang fisik yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang fisik,
sistem saraf dan otak serta tingkat kecerdasan yang bersangkutan. Pemenuhan gizi
yang tepat sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak
sekolah dengan baik/ optimal (ari istianty dan rusilanti, 2013: 153).
Kebutuhan gizi usia usia anak sekolah disesuaikan dengan banyak sedikitnya
aktivitas yang dilakukan oleh anak sangat mempengaruhi, untuk itu ada beberapa dan
sumber zat gizi yang perlu diketahui tercukupi kebutuhannnya. Aktivitas fisik
memerlukan energi diluar kebutuhan untuk metabolisme basal. Aktivitas fisik adalah
gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Selama aktivitas
fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk bergerak, sedangkan
jantung dan paru-paru memerlukan tambahan energi untuk mengantarkan za-zat gizi
dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan sisa-sisa tubuh (merryana adriani dan
bambang wirjatmadi, 2012: 264). Masukan gizi yang tepat, baik dalam jumlah
maupun jenisnya berpengaruh terhadap proses tumbuh. Usia, berat badan dan tinggi
badan mempengaruhi angka kecukupan gizi masing-masing anak namun rata-rata
kebutuhan gizi anak usia sekolah dasar untuk angka kecukupan energi yang diperlukan
anak usia anak laki-laki dan perempuan usia tahun 7-9 adalah 1850 kkal, sedangkan
untuk usia 10-12 tahun adalah 2100 kkal dan untuk anak perempuan 2000 kkal.
Kebutuhan gizi harian yang diperlukan anak untuk mendukung aktivitas anak yaitu
karbohidrat, protein, lemak, air dan serat. Seorang anak memerlukan energi diperlukan
untuk mendukung aktifitas fisik anak agar berjalan lancar dan berproduktivitas
optimal. Aktifitas yang cukup tinggi dan kebiasaan makan yang tidak teratur pada
anak sering mengakibatkan ketidak seimbangan antara asupan dan kecukupan gizi.
Ketidak seimbangan antara asupan dan kecukupan gizi akan menimbulkan masalah
gizi, baik itu masalah gizi lebih maupun gizi kurang. Gizi lebih merupakan salah satu
masalah gizi yang terjadi di indonesia. Persentase orang yang mengalami gizi lebih
semakin meningkat, termasuk pada anak sekolah dasar. Berdasarkan data dari riset
kesehatan dasar oleh kesehatan tahun 2013, 18,8 % anak usia 5-12 tahun mengalami
gizi lebih. Angka ini bahkan semakin tinggi, terutama pada sekolah-sekolah dikota
besar dan sekolah dengan banyak siswa dari golongan ekonomi menengah ke atas
(hartanti sandi wijayanti dkk, 2016: 5). Gizi lebih memiliki berbagai dampak pada
kesehatan anak, berikut beberapa dampak dari gizi lebih yaitu: memicu depresi,
pubertas dini, gangguan pernafasan, masalah psikologi saat remaja, kegemukan saat
dewasa dan memicu penyakit degeneratif (seperti jantung koroner, diabetes, stroke).
Selain gizi lebih, gizi kurang juga merupakan salah satu masalah gizi yang banyak
terjadi di indonesia.
Masalah gizi anak usia sekolah disebabkan adanya ketidak seimbangan antara
asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit
(infeksi). Hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2007 menyebutkan bahwa masalah gizi
pada anak usia sekolah yang utama hingga saat ini adalah kurang energi protein (kep),
gangguanmakibat kekurangan yodium (gaky), kurang vitamin a, dan anemia defisiensi
besi (depkes, 2008). Salah satu masalah gizi di dunia adalah anemia, diperkirakan
sekitar 50% penyebab anemia adalah defisiensi besi (who, 2008). Individu yang
kekurangan zat besi rentan terhadap anemia dan memiliki daya tahan yang buruk
(sharkey, 2003). Hasil riskesdas (2007) menyebutkan sekitar 40% anak indonesia usia
1-14 tahun menderita anemia (depkes, 2008). Data dari who tahun 2008 menunjukkan
kira-kira 24,8% atau 1,62 milyar dari populasi dunia menderita anemia dan 25,4%
darinya merupakan anak usia sekolah. Penderita anemia diperkirakan hampir 30% dari
populasi dunia. Prevalensi anemia untuk anak balita sekitar 43%, anak usia sekolah
37%, lelaki dewasa hanya 18%, dan wanita tidak hamil 35% (arisman, 2002).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh reniati tahun 2008 prevalensi siswa
sd yang menderita anemia sebanyak 45%. Anemia gizi besi (agb) diderita oleh 8,1 juta
anak balita, 10 juta anak usia sekolah, 3,5 1 juta remaja putri dan 2 juta ibu hamil
(depkes, 2008). Anemia defisiensi besi disebabkan kurangnya cadangan zat besi dalam
tubuh, jika zat besi tidak cukup didalam tubuh dibandingkan dengan apa yang
dibutuhkan oleh tubuh, besi yang disimpan didalam tubuh mulai digunakan. Jika
simpanan besi habis maka produksi sel darah merah dan hemoglobin dalam tubuh
berkurang sehingga menyebabkan anemia (proverawati, 2011). Hb berfungsi untuk
mengambil dan melepaskan oksigen di dalam darah dan kemudian dialirkan dari paru-
paru ke jaringan perifer. Kadar hb pada seseorang yang menderita anemia lebih rendah
dibandingkan yang tidak anemia. Kadar hb yang rendah akan mengakibatkan suplai
oksigen ke dalam jaringan-jaringan tubuh pada orang yang menderita anemia akan
mengalami gangguan, karena alat transportasi dan yang diangkutnya berkurang,
sehingga proses metabolisme menjadi tidak optimal dan energi yang dihasilkan juga
tidak optimal. Energi yang tidak optimal akan mempengaruhi latihan ketahanan
aerobik seseorang (ganong, 2003). Kekurangan besi (anemia defisiensi besi) pada
umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan,
menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan
tubuh dan gangguan penyembuhan luka (almatsier, 2004).

B. Rumusan masalah
1. Fisiologi dan metabolisme anak sekolah
2. Kebutuhan gizi anak sekolah
3. Penilaian status gizi anak sekolah
4. Masalah gizi anak sekolah
5. Menu sehat untuk anak sekolah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan fisiologi dan metabolisme pada anak sekolah
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan kebutuhan anak sekolah
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan penilaian status gizi pada anak sekolah
4. Untuk mengetahui dan menjelaskan masalah gizi pada anak sekolah
5. Untuk mengetahui dan menjelaskan menu sehat untuk anak sekolah
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Fisiologi dan metabolisme anak usia sekolah


a. Fisiologi
Fisiologi adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang mempelajari
berlangsungnya sistem kehidupan. Fisiologi menggunakan berbagai metode untuk
mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara
keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
Fisiologi merupakan salah satu bidang ilmu yang menjadi objek pemberian
penghargaan nobel.
Fisiologi tubuh anak, Faktor fisiologi dalam kebutuhan gizi atau kemampuan
dalam metabolisme zat gizi merupakan faktor utama yang berpengaruh dalam
pemanfaatan makanan oleh tubuh (suhardjo, 1989). Selanjutnya brown (2005), pada
anak-anak dibutuhkan zat gizi lebih besar untuk pertumbuhannya. Jika pada masa ini
tidak tercapai kebutuhannya maka akan mrngalami hambatan pertumbuhan.

Perkembangan fisiologi seperti koordinasi motorik, kekuatan otot dan stamina


akan mengalami peningkatan secara progresif. Anak mulai memiliki kemampuan untuk
mengikuti aktivitas fisik seperti menari dan olahraga. Meningkatnya koordinasi motoric
akan meningkatkan perkembangan keterampilan makan pada anak. Anak mulai dapat
menggunakan peralatan makan sendiri, menyiapkan sendiri makanannya, dan
membantu mengatur meja makan. Kegiatan tersebut membuat anak mulai belajar untuk
berperan terhadap keluarga (brown, 2005)
Aspek fisiologi ini meliputi kondisi umum jasmani dan tegangan otot
menunjukkan kebugaran tubuh yang dapat mempengaruhi semangat dan konsentrasi
siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah akan berdampak secara
langsung pada kualitas penyerapan materi pelajaran kondisi tubuh yang lemah akan
berdampak secara langsung pada kualitas penyerapan materi pelajaran, untuk itu perlu
asupan gizi dan makanan dan minuman agar kondisi tetap terjaga. Selain itu juga perlu
diperhatikan waktu istirahat yang teratur dan cukup dan disertai olahraga ringan secara
berkesinambungan.

b. Metabolisme
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat sel. Tiga tujuan utama metabolisme yaitu:
 Konversi makanan menjadi energi untuk menjalankan proses seluler
 Konveersi makanan/bahan bakar menjadi bahan penyusun protein, lipid, asam nukleat
dan beberapa karbohidrat
 Pembuangan limbah nitrogen. Reaksi yang dikatalisis oleh enzim ini memungkinkan
organisme untuk tumbuh dan berkembang biak, mempertahankan strukturnya, dan
merespons lingkungannya.
anak-anak pada pada usia sekolah sangat sering melakukan aktivitas fisik. Aktivitas
fisik memerlukan energi di luar kebutuhan untuk metabolisme basal. Aktivitas fisik
adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Selama
aktivitas fisik berlangsung, otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk
bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan energi tambahan untuk
mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengeluarkan sisa-sisa
dari tubuh. Penggunaan energi di luar amb (angka metabolisme basal) bagi bayi dan
anak selama masa pertumbuhan adalah untuk bermain dan sebagainya. Besar kecilnya
angka kecukupan energi sangat dipengaruhi oleh intensitas kegiatan jasmani tersebut.
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak, seperti
lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber
karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian dan gula murni. Semua makanan yang
dibuat dari bahan makanan tersebut merupakan sumber energi.

B. Kebutuhan gizi anak usia sekolah.


Periode anak usia sekolah disebut juga sebagai periode laten yakni periode di
mana pertumbuhan relatif stabil sehingga tidak memerlukan banyak peningkatan
asupan gizi harian. Pertumbuhan tidak secepat pertumbuhan pada masa remaja
(adolescence). Akan tetapi, kebutuhan gizi anak sekolah tetap menjadi hal yang penting
sebagai persiapan pertumbuhan di masa remaja, terlebih menjelang masa pubertas.
Sehubungan dengan itu, walaupun sebagian waktu anak tidak lagi banyak di rumah,
namun orang tua tetap perlu memerhatikan asupan gizi anak-anaknya.
fungsi gizi pada anak usia sekolah antara lain adalah memberikan bahan pembangun
untuk pertumbuhan, menyediakan kebutuhan energi untuk aktivitas fisik, membantu
menjaga daya tahan tubuh terhadap infeksi, serta menjamin ketersediaan gizi dalam
tubuh untuk kebutuhan pertumbuhan saat remaja.
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan (akg) atau recommended dietary
allowance (rda) adalah rata-rata banyaknya energi dan zat gizi yang harus terpenuh dari
makanan setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin,
ukuran tubuh dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
kebutuhan gizi (nutrient requirement) adalah banyaknya energi dan zat gizi minimal
yang diperlukan oleh masing-masing individu untuk mempertahankan kesehatannya.
Akg yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur,jenis kelamin, dan aktivitas fisik. Berdasarkan akg 2013 kecukupan
energi untuk anak sekolah antara 1850 – 2100 kkal. Dalam penggunaannya, bila
kelompok anak sekolah yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda
dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian atau koreksi untuk berat
badannya.
Pada usia sekolah ini, anak akan melakukan banyak aktivitas fisik maupun
mental, seperti: bermain, belajar, berolahraga, dll. Zat gizi yang diberikan padanya akan
membantu dalam meningkatkan kesehatan tubuh anak sehingga sistem pertahanan
tubuhnya berkembang dengan baik atau tidak mudah untuk terserang penyakit. Hal
yang tidak mudah adalah mengawasi jenis makanan atau jajanan anak baik di sekolah
maupun dilingkungannya karena pada saat ini anak sudah mulai berinteraksi dengan
orang lain (teman sebaya).
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi yang lebih
dibanding dengan anak balita. Diperlukan pula tambahan energi, protein, kalsium,
fluor, zat besi karena pertumbuhan pada kisaran usia ini sedang pesat dan aktivitas anak
semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak terkadang
makan hingga 5 kali sehari. Namun sebaiknya anak tetap diajari untuk makan 3 kali
sehari dengan menu gizi yang tinggi, yaitu : sarapan, makan siang, dan makan malam.
Anak juga perlu untuk diajari sarapan pagi agar dapat berpikir dengan baik di sekolah.
kebutuhan zat gizi makro maupun mikro untuk anak sekolah dibutuhkan untuk
mempercepat pembelahan sel dan sintesis dna selama masa pertumbuhan.
Tabel. Kebutuhan gizi anak usia sekolah berdasarkan akg 2013.

Zat gizi Anak 4-6 Anak 7-9 Anak 10-12 tahun


Tahun Tahun Laki-laki Perempuan
Energi (kal) 1600 1850 2100 2000
Karbohidrat (g) 220 254 289 275
Protein (g) 35 49 56 60
Lemak (g) 62 72 70 67
Vitamin a (mcg) 450 500 600 600
Vitamin d(mcg) 15 15 15 15
Vitamin e(mcg) 7 7 11 11
Vitamin k(mcg) 70 75 75 75
Vitamin c(mcg) 45 45 50 50
Tiamin (mg) 0,8 0,9 1,1 1,0
Riboflavin (mg) 1,0 1,1 1,1 1,1
Niasin (mg) 9 10 12 11
Vitamin b6(mg) 0,6 1,0 1,1 1,2
Vitamin b12 1,2 1,2 1,8 1,8
(mcg)
Kalsium (mg) 1000 1000 1200 1200
Fosfor (mg) 500 500 1200 1200
Magnesium(mg) 95 120 150 155
Zat besi (mg) 9 10 13 20
Seng (mg) 5 11 14 13
Iodium (mcg) 120 120 120 120
Selenium (mcg) 20 20 20 20

a. Kebutuhan energi dan zat Gizi pada anak sekolah


1. Energi
penggunaan energi dalam tubuh adalah sebesar 50% untuk metabolisme basal, 5 – 10 %
untuk sda, 12% untuk pertumbuhan, 25 % untuk aktivitas fisik dan 10% terbuang melalui
feses. Anjuran pemenuhan energi sehari diperoleh dari 50 -60% karbohidrat, 15 – 35% lemak
dan 10 – 15% protein.
2. Protein
merupakan sumber asam amino essensial untuk pertumbuhan dan pembentukan serum,
hemoglobin, enzim, serum, serta antibodi, mengganti sel-sel tubuh yang rusak, mengatur
keseimbangan asam basa cairan tubuh serta sebagai sumber energi. Kualitas protein yang
diberikan harus berkualitas baik seperti protein hewani. Jumlah yang diberikan sesuai
kebutuhan (10-15% total kebutuhan) dan mengandung semua unsur asam amino essensial,
mudah dicerna dan diserap tubuh.
3. Lipid
merupakan substansi yang terdiri dari lemak, minyak dan kolesterol. Asam lemak merupakan
bagian terbesar dari lipid sehingga harus disediakan dalam diet karena tidak disintesis oleh
tubuh sendiri. Asupan lemak pada anak sekolah dianjurkan berasal dari sumber lemak
essensial seperti kacang-kacangan, minyak nabati, beras merah.
4. Karbohidrat
berfungi untuk sumber utama energi, pertumbuhan dan aktivitas, membentuk jaringan tubuh
bersama protein. Kebutuhan karbohidrat untuk balita adalah 45 – 60 total kebutuhan energi.
Beberapa sumber gula sebagai komponen karbohidrat harus dibatasi tidak lebih dari 10%,
antara lain gula murni, kue, permen cokelat, dll.
5. Mikronutrient
digunakan untuk pertumbuhan sel epitel, metabolisme karbohidrat dan keseimbangan cairan
tubuh, proses oksidasi dalam sel, penyerapan kalsium dan fosfor oleh vit d, mencegah
perdarahan dan pembelahan sel (vitamin e), pembentukan protrombin dalam proses
pembekuan darah (vitamin k).
6. Cairan
air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia secara umum. Pada anak sekolah 60%-
70% berat tubuh adalah air, air juga merupakan kebutuhan & bagian dari kehidupan manusia
sehingga asupan air pun sebaiknya seimbang dengan jumlah yang dikeluarkan. Asupan air
yang kurang akan menimbulkan masalah kesehatan, begitupun sebaliknya asupan air yang
berlebih juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, khususnya pada anak yang menderita
penyakit ginjal & gagal jantung . Kebutuhan rata-rata cairan untuk anak sekolah adalah
1ml/kkal/hr.
b. Kebutuhan gizi berdasarkan jenis kelamin
kebutuhan gizi untuk laki-laki dan perempuan adalah sama sampai batas usia 9 tahun
(menjelang pubertas). Pada usia 10-12 tahun, kebutuhan gizi pada anak laki-laki lebih besar
daripada perempuan (lihat di akg 2013). Akg untuk energi, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin
b6, dan seng lebih besar pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Hal ini terjadi
karena aktivitas fisik anak laki-laki biasanya lebih besar daripada perempuan. Aktivitas fisik
yang lebih tinggi mendorong anak laki-laki untuk makan lebih banyak sehingga juga
diperlukan vitamin dan mineral lebih besar jumlahnya untuk membantu metabolisme zat gizi
makro. Berkut beberapa fungsi zat-zat gizi tersebut
 Thamin berfungsi sebagat koenzim dalam metabolisme karbohidrat dan asam amino
 Riboflavin berfungsi sebagar koenzim di berbagai reaksi oksidasi- reduksi terutama pada
beberapa jalur metabolisme dan dalam produksi energy.
 Niasin terlibat dalam banyak reaksi biologis, termasuk respirasi intraseluler dan sintesis
asam lemak. Asam amino triptofan diubah sebagian menjadi nicotinamide dan dengan
demikian dapat berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan niasin.
 Vitamin b6 berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme asam amino, glikogen, dan
basa sphingoid.
 Seng berfungsi sebagai komponen dari berbagai enzim dalam pemeliharaan integritas
struktural dari proteln dan dalam regulasi ekspresi gen. Pada manusia, konsentrasi seng
plasma akan tetap relatif stabil ketika asupannya dibatasi atau meningkat, kecuali
perubahan asupan yang drastis dan berkepanjangan. Bioavailabilitas seng dalam diet
vegetarian berkurang jika kandungan fitat dalam diet tinggi, yang dapat mengakibatkan
status seng rendah (otten,hellwig. & meyers,2006).
sedangkan kebutuhan zat besi pada perempuan lebih besar daripada laki-laki karena untuk
mempersiapkan masa menstruasi yang akan dialami perempuan. Pada saat menstruasi,
perempuan akan kehilangan darah yang mengandung zat besi sehingga dibutuhkan asupan zat
besi yang lebih banyak untuk mengompensasi kehilangan tersebut. Selain itu, kebutuhan besi
juga didasarkan pada meningkatnya kebutuhan selama pertumbuhan untuk memperluas
volume darah dan peningkatan jaringan serta cadangan besi. Zat besi merupakan komponen
penting dari beberapa protein, termasuk sitokrom, mioglobin, dan hemoglobin yang
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh (otten, hellwig, & meyers, 2006).
perkembangan fisik anak laki-laki lebih ke perkembangan otot sedangkan perkembangan
fisik pada anak perempuan lebih ke penumpukan lemak. Perbedaan pola perkembangan
antara anak laki-laki dan perempuan ini juga merupakan bagian dari alasan perbedaan akg
antara laki-laki dan perempuan pada usia 10-12 tahun.
c. Zat gizi penting untuk memaksimalkan tumbuh kembang otak anak
pada masa sekolah, anak membutuhkan gizi tidak hanya.ntuk perkembangan dan
pertumbuhannya, melainkan juga untuk perkembangan kecerdasan otak. Berikut ini adalah
beberapa zat gizi penting untuk perkembangan otak anak usia sekolah.
a. Protein
selain sebagai zat pembangun dan pengganti jaringan yangrusak, protein juga bertungsi
untuk pembentukan neurotransmiter. Sel-sel otak berkomunikasi melalui neurotransmiter
yang tersusun dari asam amino. Asam amino dalam bentuk tirosin dan triptotan
merangsang otak untuk bereaksi terhadap perintah otot. Selain itu, neurotransiiter juga
diperlukan untuk mengatur suasana hati. Beberapa neurotransmiter yang biasa dikenal
adalah serotonin, dopamin, dan horepinein. Mengonsumsi makanan yang mengandung
triptofan dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak yang bisa menimbulkan
perasaan tenang. Makan makanan berprotein tinggi dapat meningkatkan kadar dopamin
dan norepinefrin dalam tubuh yang mampu meningkatkan kewaspadan (sullivan, 2012).
Tirosin dan triptofan terdapat pada telur, kacang-kacangan dan susu yang difortifikasi
bahan ini.
b. Karbohidrat
karbohidrat merupakan sumber energi utama otak yang diperlukan untuk berbagai proses
metabolisme dalam otak. Karbohidrat untuk aktivitas sel otak diperlukan dalam bentuk
glukosa. Glikogen yang dipecah dari protein juga dapat digunakan sebagai energi untuk
otak, tetapi penggunaan glukosa lebih efisien dibandingkan dengan glikogen (boyles,
2008). Selain berfungsi sebagai sumber energi, karbohidrat, khususnya karbohidrat
kompleks, seperti gandum utuh, sayuran, dan buah-buahan, juga dapat meningkatkan
penyerapan dari triptofan. Asupan karbohidrat yang tinggi mungkin kadang menimbulkan
perasaaan lelah dan kantuk. Hal ini terjadi karena karbohidrat dapat meningkatkan kadar
asam amino triptofan dalam otak yang akan memicu otak untuk memproduksi
neurotransmitter serotonim yanf berefek menenangkan. Serotonin penting bagi pola tidur
normal belajar, tekanan darah, dan nafsu makan, serta berbagai fungsi lainnya(lawson,
2008).

c. Lemak
otak manusia terdiri dari hamper 60% lemak. Asam lemak adalah salah satu molekul yang
paling penting dalam menentukan integritas dan kemampuan otak( chang, dkk.2009). Dua
jenis lemak yang penting untuk otak adalah asam lemak omega 3 dan omega 6. Asam
lemak omega 3, penting untuk perkembangan otak selamaperiode janin dan postnatal.
Omega 3 akan diubah menjadi asam dokosaheksanoat (dha) yang dibutuhkan untuk
pematangan fungsional retina dan korteks visual. Rendahnya asupan asam lemak omega 3
dapat menyebabkan masalah penglihatan terutama memengaruhi retina. Asam lemak
omega 6 juga penting dalam fungsi otak karena memengaruhi pelepasan neurotransmitter
dan juga mempengaruhi kemampuan neuron untuk menggunakan glukosa
(chang,dkk.2009). Asam lemak omega 6 akan diubah menjadi asam arakhidonat (aa).
Asam lemak esensial diperlukan tubuh untuk pemeliharaan kesehatan yang optimal tetapi
mereka tidak dapat disintesis oleh tubuh dan harus diperoleh dari sumber makanan. Asam
lemak omega 3 terdapat pada lemak ikan laut, sedangkan asam lemak omega 6 terdapat
pada lemak biji-bijian, seperti pada kacang tanah, kedelai, biji bunga matahari, dan wijen.
d. Vitamin dan mineral
beberapa vitamin dan mineral berfungsi untuk membantu kerja otak. Beberapa vitamin
yang diperlukan oleh otak, di antaranya adalah tiamin dan vitamin bo yang membantu
pertumbuhan organ juga sistem saraf pusat pada bayi. Vitamin b6 juga membantu
mengubah triptofan menjadi serotonin. Vitamin b12 membantu perkembangan otak janin
dan sistem saraf. Asam folat membantu pembentukan zat-zat di dalam otak yang penting
untuk menyimpan data dalam daya ingat. Asam folat juga dibutuhkan untuk pembentukan
selubung saraf otak setelah bayi lahir.
selain vitamin, mineral juga dibutuhkan untuk membantu kerja otak. Beberapa mineral
yang diperlukan adalah kalsium yang membantu proses fisiologis dalam otak. Zat besi
dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel otak yang memproduksi myelin dan enzim yang
mensintesis neurotransmiter. Kekurangan zat besi selama kehamilann dapat
mengakibatkan risiko serius bagi ibu dan bayi termasuk penurunan kemampuan belajar
serta memori secara permanen. Seng ditemukan dalam kadar tinggi di otak di mana ia
melakukan peran katalitik, struktural, dan pengaturan metabolisme sel. Defisit jangka
pendek dari seng dapat mengganggu fungsi mental dan neurologis, sementara defisit
jangka panjang dari seng, terutama saat kehamilan, mengakibatkan penurunan perhatian,
kemampuan belajar, memori, dan perilaku neuropsikologis. Lodium merupakan
komponen hormon tiroksin dan berperan dalam perkembangan mental serta kecerdasan.
Lodium dibutuhkan untuk mielinisasi sistem saraf pusat dan untuk perkembangan otak
normal. Kekurangan mineral ini selama periode kritis perkembangan saat kehamilan
dapat mengakibatkan retardasi mental serta perkembangan saraf yang lebih rendah.
Lodium dapat difortifikasi pada garam, sedangkan bahan alami yang mengandung iodium
adalah sayuran, daging, dan ikan (anderson, 2011).

C. Penilaian status gizi anak usia sekolah


Penilaian status gizi dapat dinilai secara langsung dan tidak langsung.
a. Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Antropometri
secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein energi.
Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan, yaitu :
1. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran
masa tubuh. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil.
Sehingga indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini.
Kelebihan indeks BB/U adalah :
 Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum.
 Dapat mendeteksi kegemukan.
 Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis.
 Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil.
 Berat badan dapat berfluktuasi.

Kelemahan indeks BB/U adalah :


 Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian
atau gerakan anak pada saat penimbangan.
 Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang baik yang keliru bila
terdapat edema maupun acites.
 Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial
budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau menimbang
anaknya, karena dianggap seperti barang dagangan, dan sebagainya.
2. Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh sering
dengan pertambahan umur. Beaton dan Bengoa (1973) menyatakan bahwa
indeks TB/U di samping memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga
lebih erat kaitannya dengan status social ekonomi.
Kelebihan :
 Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.

Kekurangan :
 Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun.
 Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak,
sehingga diperlukan 2 orang untuk melakukannya.
3. Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah
dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BB/TB
adalah merupakan indeks yang independen terhadap umur. Jeliffe pada tahun
1966 telah meperkenalkan indeks ini untuk mengindentifikasi status gizi.
Indeks BB/TB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat
ini.
Kelebihan :
 Tidak memerlukan data umur.
 Dapat membedakan proporsi badan ( Gemuk, normal, kurus )

Kelemahan :
 Tidak dapat memberikan gambaran apakah anak tersebut pendek,
cukup tinggi badan dan kelebihan tinggi badan menurut umurnya,
karena faktor umur tidak dipertimbangkan.
 Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan
pengukuran panjang atau tinggi badan pada kelompok anak.
 Membutuhkan 2 macam alat ukur.
 Mengukur relatif lebih lama.
 Membutuhkan 2 orang untuk melakukan.
 Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama
bila dilakukan oleh kelompok non-profesional.
4. Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U)
Lingkar Lengan Atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan
otot dengan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas berkorelasi
dengan indeks BB/U maupun BB/TB. Lingkar lengan atas merupakan
parameter antropometri yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh
tenaga yang bukan profesional. Kadar posyandu dapat melakukan pengukuran
ini.
Lingkar lengan atas sebagimana dengan berat badan merupakan
parameter yang labil, dapat berubah-ubah dengan cepat. Oleh karena itu, LLA
merupakan indeks status gizi saat kini. Perkembangan LLA yang besarnya
hanya terlihat pada tahun pertama kehidupan (5,4 cm), sedangkan 5 tahun
sangat kecil yaitu kurang lebih 1,5 cm pertahun dan kurang sensitif untuk usia
lanjutnya ( Jelliffe, 1966)
Kelebihan :
 Indikator yang baik untuk menilai KEP berat.
 Alat ukur murah, sangat ringan, dan dapat dibuat sendiri.
 Alat dapat diberi kode warna untuk menemukan tingkat keadaan gizi,
sehingga dapat digunakan oleh yang tidak dapat membaca dan
menulis.

Kelemahan :
 Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat.
 Sulit menentukan ambang batas.
 Sulit digunakan untuk melihat pertumbuhan anak terutama usia 5
tahun yang perubahannya tidak nampak nyata.
b. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status
gizi masyarakat, metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.hal inidapat dilihat pada jaringanepitel
seperti kulit, mata, rambutan dan mukosa oral atau pada organ organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroit. Penggunaan metode ini umumnya
untuk survey klinis seca cepat. Survey ini di rancang untuk mendeteksi secar tepat
tanda tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu
digunakan untuk mengetahui tingkat status gisi seseorang denga melakukan
pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat penyakit (supariasa, 2001).
c. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan specimen yang
diuju secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang di gunakan antar lain, darah, urin, tinja, dan juga beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot (supariasa, 2001). Metode ini digunakan utntuk
suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keaadaan malnutrisi yang lebuh
parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia falid
dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gisi yang spesifik
(supariasa, 2001).
d. Biofisik.
Penentuan statu gisi biofisik adalah metode penan tuan dengan melihat
kemampuan fungsi khususnya jaringan dan perubahan struktur dari jaringan
umumnya dapat digunakan dalam situsi tertentu seperti, gejadian buta senja epidemic.
Penelian status gizi secara tidak langsung dibagi menjadi 3 , yaitu (supariasa,
2001):
1. Survey konsumsi makanan.
Survey ini adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang di konsumsi. Pengumpulanya dapat
memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,
keluarga dan individu. Survey ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan sat gizi.
2. Statistic vital
Pengukaran status gisi dengan statistic vital merupakan dengan
menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti angka kematian berdasrkan
umur, angka kesakitan dan kematian akibat tertentu dan data lainya yang
behubungan dengan gizi.
3. Factor ekologi
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai interaksi beberapa factor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah
makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim,
tanah, irigaasi, dan lainya. Pengukuran factor ekologi dipandang sangat penting
untuk mengetahui malnutrisi disuatu masyarakat sebagai dasar untukmelakukan
program interfensi gizi.

D. Masalah gisi pada anak sekolah


Masalah gizi anak sekolah disebabkan adanya ketidak seimbangan anatara asupan(intake
dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit infeksi.masalah gizi
utama pada anak sekolah yang utama ialah kurang energi protein(kep),gangguan akibat
kekurangan yodium (gaky),kurang vitamin a dan anemia defisiensi besi,karies gigi dan alergi
(depkes,2008).
1. Kurang energi protein (kep)
Suatu kondisi dimana jumlah asupan zat gizi yaitu energi dan protein kurang dari
yang dibutuhkan.akibat buruk dari kep bagi anak sd adalah anak daya tahan tubuh
anak menjadi lemah dan terjadi penurunan konsentrasi belajar.
2. Anemia gizi besi
Suatu kondisi pada anak sd dengan kadar haemoglobin (hb) dalam darah kurang dari
normal (kurang dari 12 gr %). Akibat buruk dari anemia gizi besi adalah anak menjadi
lesu, lemah, letih, lelah, dan mengurangi daya serap otak terhadap pelajaran.
3. Gangguan akibat kurang yodium (gaky)
Suatu gejala yang diakibatkan oleh kekurangan asupan yodium dalam makanan
seharihari yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Masalah gaky pada umumnya
ditemukan di dataran tinggi. Akibat buruk gaky adalah anak menjadi lamban dan sulit
menerima pelajaran.
4. Kurang vitamin a (kva)
Suatu kondisi yang diakibatkan oleh jumlah asupan vitamin a tidak memenuhi
Kebutuhan tubuh. Akibat buruk dari kurang vitamin a adalah menurunnya daya tahan
tubuh terhadap infeksi sehingga anak mudah sakit. Disamping itu vitamin a terkait
dengan fungsi penglihatan.
5. Karies gigi
Karies gigi biasanya berlanjut sampai anak memasuki usia remaja, bahkan sampai
Dewasa. Makanan yang dapat dengan mudah menimbulkan karies, antara lain keripik
kentang, permen (terutama permen karet), kue yang berisi krim, kue kering, dan
minuman manis. Namun pada prinsipnya hal ini disebabkan apabila sesudah makan
anak tidak dibiasakan segera menggosok gigi. Upaya mencegah karies, tentu sudah
jelas, yaitu menggosok gigi dengan pasta gigi berfluorida (sebaiknya segera sesudah
makan), di samping tidak mengkonsumsi makanan yang lengket atau bergula.
Makanan cemilan yang baik untuk gigi, antara lain buah segar, popcorn, kacang, keju,
yogurt, kraker berselai kacang, air buah dan sayuran, sayuran segar, dll. Di luar ini,
permen (terutama permen karet), lolipop, sereal berlapis gula, sebaiknya tidak
dibiasakan untuk dicemil.
6. Obesitas
obesitas merupakan suatu keadaan akibat terjadinya ketidakseimbangan kalori di
dalam tubuh, yakni kalori yang masuk melebihi kalori yang dikeluarkan dalam bentuk
energi (tenaga) dan kelebihan ini ditimbun dalam lemak tubuh dalam jangka waktu
tertentu. Obesitas pada anak sekolah juga dipengaharui oleh kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang mengandung energi tinggi, maupun kebiasaan mengkonsumsi
makanan ringan.

Kebutuhan gizi anak sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:


1. Usia
Anak sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan
paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan
menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan
sangatlah diperlukan, pendidikan juga ditujukan untuk perkembangan mental
yang mengacu pada keterampilan anak. Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi
keduanya yaitu: kesehatan fisik dan mental anak. Karena tentunya fisik dan
mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. Makanan yang
kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ
lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, Untuk
itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi
anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
2. Aktivitas fisik
Semakin tinggi tingkat aktivitas tubuh maka nutrisi dan energi juga akan semaki
banyak diperlukan, anak usia sd atau usia sekolah merupakan usia yang senang
bermain.senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan
sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyak untuk
menunjang aktivitas fisiknya. Sulitnya untuk memenuhi kebutuhan makanan
bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua.
3. Sikap terhadap makanan
Anak usia sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah pengaruh dari luar, bisa dari teman-temannya atau dari
media. Pada masa-masa inilah perhatian ibu atau pengasuh terhadap pola
konsumsi makanan anak harus tingkatkan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi
makanan- makanan yang sedang ia perlukan untuk mas pertumbuhan. Kriteria
makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak
mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak
untuk mengkonsumsinya.

Cara penanggulangan masalah gizi pada anak sekolah yaitu


1. Bagi anak yang kekurangan energi protein(kep) maka cara penanggulangannya ialah
dengan pemberian pmt-as.
2. bagi anak yang mengalami kekurangan zat besi dapat diberikan tablet tambah darah (fe)
3. Bagi anak yang menderita gangguan akibat kekurangan iodium (gaki) disarankan untuk
mengkonsumsi garam secukupnya
4. Bagi anak yang kekurangan vitamin a dapat diberikan tablet vitamin a
5. Bagi anak yang mengalami karies gigi disarankan untuk selalu menggosok gigi setelah
bangun pagi dan sebelum tidur malam
6. Bagi anak dengan keadaan berat badan yang tidak normal (obesitas) disarankan untuk
mengurangi konsumsi makanan yang berlemak tinggi seperti daging ayam, daging babi,
dan daging sapi,serta mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan.

E. Menu sehat
Pedoman umum gizi seimbang harus diaplikasikan dalam penyajian hidangan yang
memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu seimbang. Menu berasal dari kata ‘menu”
ysng berarti suatu daftar yang tertulis secara rinci. Sedangkan definisi menu adalah
rangkaian beberapa macam hidangan atau masakan yang disajikan atau dihidangkan untuk
seseorang atau kelompok orang untuk setiap kali maka, yaitu dapat berupa hidangan pagi,
siang dan malam. Hidangan dalam satu hari idealnya terdiri dari 3 kali makan utama dan 2
kali makanan selingan atau snack.

Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan
proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.
Pola menu seimbang mulai dikembangkan pada tahun 1950 dengan istilah “empat sehat lima
sempurna”.
Anak anak pada usia sekolah juga tidak kalah penting dalam mendapatkan gizi yang benar.
Karena anak pada usia ini masih terus tumbuh dan memerlukan asupan gizi yang baik dan
memadai. Asupan gizi ini berpengaruh pada kebutuhan gizi anak. Maka dari itu diperlukan
takarang yang sesuai untuk pemberian gizi pada anak usia sekolah. Berikut adalah takaran
gizi yang di anjurkan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah.
a. Sarapan anak sekolah.
Selama di sekolah anak anak butuh energy yang cukup untuk berkonsentrasi penuh
dalam menerima pelajaran dan menjalankan aktifitas lainnya.
Sarapan adalah makanan khusus untuk otak karna berhubungan erat dengan kecerdasan
mental, memberikan nilai positif terhadap aktifitas otak sehingga menjadi lebih peka, cerdas
dan mudah untuk berkonsentras. Sarapan sehat juga dapat meningkatkan asupan zat gizi
penting seperti kalsium, zat besi, serat, folat, vitamin a, vitamin c, dan protein. Anak yang
sarapan secara teratur mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk menjadi kelebihan berat
badan dibandingkan anak yang tidak teratur sarapannya.
Sarapan sebaiknya memenuhi 1/4 dari kebutuhan energy sehari dan jugga mengikuti pola gizi
seimbang yang terdiri atas sumber kabohidrat (60-68 %), protein (12-15%), lemak (15-25%)
sertavitamin dan mineral. Selain itu juga sebaiknya porsi sarapan jangan terlalu banyak
karena akan mengganggu system pencernaan dan aktifitas anak. Sarapan sehat harus
mengandung serat tinggi seperti sereal atau oatmeal, susu atau olahannya ( keju, yougert),
dan buah. Sereal, oatmeal, roti, kentang dan mie dapat menjadi pengganti nasi agar menu
makanan bervariasi setiap hari. Di indonesia, contoh menu sarapan yang biasa dikonsumsi
adalah lontong sayur, bubur ayam, nasi goreng/nasi uduk, nasi putih atau roti. Guna
memenuhi kebutuhan protein menu sarapan biasa ditambahkan dengan telur dadar/ orak-
arik/ ceplok, ayam goreng, perkedel daging, dan susu.
b. Makan siang anak sekolah
Makanan yang dikonsumsi anak saat siang sangat penting untuk mempertahankan energy
sepanjang siang.setelah anak pulang sekolah, biasanya anak lapar dan mencari makanan
untuk dimakan. Usahakan menu makan siang memberikan sepertiga energy, vitamin dan
mineral pada anak, seperti meningkatkan jumlah kalori serta protein.
c. Makan malam anak sekolah.
Anak anak biasanya menerima gizi yang lebih baik ketika makan malam secara rutin dengan
keluarganya, yang artinya anak anak cenderung mengkonsumsi asupan kandungan gizi yang
lebih seimbang, lebih rendah kadar gula dan lemaknya dibandingka jika mereka menyiapkan
atau membeli makanannya sendiri.
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usia anak sekolah dasar merupakan usia yang sedang memasuki masa
pertumbuhan dan Pertumbuhan pada usia anak sekolah dasar merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita, dan pada saat itu pula pertumbuhan
sosial, emosional, kognitif seperti perkembangan memori, pemikiran kritis, kreativitas,
bahasa juga mengalami perkembangan.
Kebutuhan gizi usia usia anak sekolah disesuaikan dengan banyak sedikitnya
aktivitas yang dilakukan oleh anak sangat mempengaruhi, untuk itu ada beberapa dan
sumber zat gizi yang perlu diketahui tercukupi kebutuhannnya.
Penilaian status gizi pada anak dapat dinilai secara langsung dan tidak
langsung.penilaian status gizi langsung terdiri dari beberapa metode,
Antropometri,biofisik, biokimia, dan klinis.Penilian status gizi secara tidak langsung
dapat dibagi menjadi tiga yaitu, survei konsumsi makanan,statistic vital dan factor
ekologi.
Masalah gizi anak sekolah disebabkan adanya ketidak seimbangan anatara
asupan(intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh interaksi penyakit
infeksi.masalah gizi utama pada anak sekolah yang utama ialah kurang energi
protein(kep),gangguan akibat kekurangan yodium (gaky),kurang vitamin a dan anemia
defisiensi besi,karies gigi dan alergi (depkes,2008).
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam
jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan.

B. Saran
1. Untuk Orang Tua
Mengajarkan kepada anak untuk makan sehat empat sehat lima sempurna karena
pada usia sekolah otak anak sedang berkembang hingga kecerdasaannya akan
berkembang pesat jika diberikan gizi yang yang baik dan sehat atau gizi seimbang.

2. Untuk Kelompok Mahasiswa


Agar melalukan penyuluhan di sekolah-sekolah tentang gizi yang baik dan sehat pada
anak sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Fikawati,Sandra,dkk. Gizi anak dan Remaja. Depok:Rajawali Pers: 2017.

Supariasa IDN Dkk. Penilaian status Gizi. Jakarta: EGC;2012

Istiany,Ari dan Rusilanti. Gizi Terapan. Bandung; PT Remaja Roskarya: 2013

Pritasari,dkk. Bahan ajar ilmu gizi,Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: Kemenkes
RI:2017.

Brown E. 2005. Nutrition.Throughtthe life cyclesecond edition; Thomson Wadsworth.


USA.
AKG. 2013.Angka kecukupan gizi energy,protein,lemak,mineral dan vitamin yang
dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Lampiran peraturan menteri kesehatan Republik
Indonesia nomor 75 tahun 2013.

Depkes RI. (2008). System kewaspadaan dini(SKD) KLB- gizi buruk. Jakarta:
Direktorat Bina gizi masyarakat.

https: //www.academia.edu/9426152/laporan _hasil_ penilaian _status_ gizi

https://www.academia.edu/9426152/gizi_daur_hidup

https://www.academia.edu.makalah_gizi_anak_sekolah

Anda mungkin juga menyukai