Makalah Penulisan Pesan Bisnis
Makalah Penulisan Pesan Bisnis
7 Disusun Oleh:
13
18
19 KATA PENGANTAR
20
21 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
22berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, Makalah mengenai “Proses Penulisan
23Pesan-Pesan Bisnis” ini dapat disusun dan dikumpulkan.
24 Makalah ini disusun dengan memperhatikan kemampuan kelompok kami
25dalam menyusun makalah berdasarkan informasi yang telah kami dapatkan dari
26berbagi sumber sesuai dengan kemampuan kami. Dengan demikian, Makalah ini
27dapat digunakan sebagai pelengkap materi “Komunikasi Bisnis”. Tersusunnya
28makalah ini tidak lepas dari kerjasama dan partisipasi kelompok kami dan dari
29berbagai sumber, untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
30yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini
31 Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk
32itu,kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan
33dengan kesempurnaan karya berikutnya.
34
35
36 Madiun, 29 Februari 2020
37
38
39 Tim Penyusun
40
41
42
43
44 DAFTAR ISI
45i
46KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
47DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
48BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
49 A. Latar Belakang.............................................................................................1
50 B. Rumusan Masalah........................................................................................2
51 C. Tujuan..........................................................................................................2
52BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
54 1. Mendefinisikan tujuan..........................................................................4
55 2. Analisis Audiens...................................................................................5
70 A. KESIMPULAN..........................................................................................19
71DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
72 BAB I
73 PENDAHULUAN
83 Hal ini dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang
84dilakukan oleh seorang komposer. Dia harus merencanakan lagu apa yang akan
85dibuat, menentukan bentuk aransemen dan personal group yang mengiringi lagu
86tersebut. Kemudian mereka harus melakukan latihan dan uji ulang atau revisi-
87revisi yang diperlukan, sehingga lagu yang diciptakan mempunyai mutu yang
88bagus, enak didengar, dan mudah dicerna para penggemarnya. Begitu halnya
89dengan proses penulisan untuk pesan-pesan bisnis. Penyususunan pesan-pesan
90bisnis meliputi 3 tahap, yaitu : perencanaan, komposisi, dan revisi.
91 Perencanaan
1
2
101berkaitan dengan komitmen pemikiran anda yang dimulai dengan merangkai kata,
102kalimat, paragraf dan memiliki ilustrasi yang di perlukan untuk mendukung ide
103pokok bahasan. Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan atau
104pengaturan kata-kata, kalimat dan paragraf. Oleh karena itu diperlukan perhatikan
105bagaimana mengunakan kata-kata, kalimat dan paragraf yang sederhana.
106 Revisi
107 Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali baik dari sisi subtitusi
108pesan yang ingin disampaikan, tetapi juga bagaimana gaya penulisannya, stuktur
109kalimat yang digunakan dan bangaimana tingkat pemahamannya. Jika belum
110sesuai, perlu di lakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan
111seperlunya. Oleh karena perkembangan dunia bisnis saat ini begitu cepatnya,
112maka penyampaian pesan-pesan bisnis perlu tetap memperhatikan bagaimana
113merencanakan, mengorganisasi dan mengkomposisi, serta merevisi pesan-pesan
114bisnis secara jelas dan seefektif mungkin.
128 4. Untuk mengetahui cara pemilihan kata dan penyusunan kalimat efektif
129 dalam penulisan kalimat efektif dalam penulisan pesan bisnis.
132
133
134 BAB II
135 PEMBAHASAN
138 Tahap pertama dalam merencanakan dalam suatu pesan bisnis adalah
139 memikirkan maksud atau tujuan komunikasi, seorang komunikator
140 tentunya ingin nama baik di hadapan audiens, sekaligus menghasilkan
141 sesuatu yang baik bagi organisasi. Sebelum memutuskan untuk
142 menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, ada perlu menjawab
143 pertanyaan, apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah tepat,
144 dan apakah tujuannya dapat diterima organisasi tersebut.
151 Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyakan pada diri anda sendiri
152 apakah pesan yang akan di sampaikan benar-benar perlu atu tidak. Jika
153 pesan-pesan yang akan di sampaikan diduga mempunyai pengaruh yang
154 sangat kecil kepada audiens, sebaiknya penyampaiannya ditunda dulu.
155 Sebalinya bila sangat penting dan akan membawa pengaruh yang besar,
156 pesan seharusnya segera di sampaikan atau di teruskan.
4
5
175 Dalam dunia bisnis, persentasi yang baik harus mampu mampu
176 menjelaskan tujuan yang diinginkan secara spesifik. Oleh karena itu,
177 untuk merumuskan tujuan tersebut, sesorang perlu menanyakan kepada
178 dirinya sendiri, apakah audiens mampu melakukan penelaahan terhadap
179 suatu pesan atau tidak. Sebelum menetapkan maksud untuk mengirimkan
180 pesan, ada faktor yang perlu dipertimbangkan yang meliputi hal-hal
181 berikut :
187 Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas,
188 langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan menerima
6
218 Topik dan ide pokok adalah dua hal yang berbeda. Topik adalah
219 subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan
220 tentang suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut.
221 Ide pokok dapat memotivasi orang untuk melakukan apa yang diinginkan
222 dengan menggabungkan atau menyelaraskan tujuan pengirim dengan
223 tujuan mereka. Sebelum dapat menentukan ide pokok, hal-hal yang
224 penting harus diidentifikasi terlebih dahulu.
237 Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran anda di atas kertas
238 kosong. Hubungkan antara ide satu dengan ide yang lain. Bagi kedalam
239 kelompok-kelompok, dan temukan butir yang penting dan tidak penting.
246 Pendekatan ini memberikan butir yang baik sebagai langkah awal
247 menentukan ide pokok. Jawaban terhadap pertanyaan siapa (who), apa
248 (what), kapan (when), dimana (where), dan bagaimana (how), akan dapat
249 menjelaskan ide pokok presentasi.
251 Pendekatan yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif
252 audiens. Apa pertanyaan pokok audiens, apa yang diinginkan audiens,
253 periksa jawaban atas pertanyaan tersebut. Apa pertanyaan tambahan yang
254 mungkin muncul. Ikuti arus pertanyaan dan jawab pertanyaan tersebut
255 sehingga ide pokok dapat di temukan.
257 Secara umum, penyajian informasi rutin kepada audiens yang telah
258 anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Ini dapat
259 membangkitkan rasa hormat (respect) audiens kepada komunikator,
260 sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan kontroversial akan
261 memakan waktu lebih lama. Yang lebih penting adalah ide-ide pokok
262 yang disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.
264 Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide
265 dapat di sampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan (oral) dan
266 tulisan (wrutten). Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis
267 bergantung pada tujua atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari
268 kedua saluran komunikasi tersebut.
9
276 Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang
277 atau lebih, pembicara lewat telepon, wawancara kerja, pertemuan
278 kelompok kecil (diskusi kelompok) seminar, lokakarya, program
279 pelatihan, pidato formal, dan persentasi penting lainnya.
290 Dalam organisasi bisnis apapun, setiap kegiatan yang dilakukan pasti
291 memiliki maksud dan tujuan tertentu yang digunakan sebagai target
292 kegiatan. Hal ini menegaskan bahwa langkah paling awal dalam
293 merencanakan suatu pesan bisnis adalah menentukan tujuan komunikasi
294 yang akan dilakukan. Artinya bahwa tujuan yang hendak dicapai harus
295 ditentukan dengan jelas, sesuai dengan tujuan organisasi. Penentuan
296 tujuan yang jelas bagi organisasi bisnis akan sangat membantu dalam
297 proses pengambilan keputusan untuk:
10
309 Secara umum terdapat tiga tujuan dalam komunikasi bisnis, yakni:
310 (i) memberi informasi (informing) dalam hal bisnis kepada pihak lain atau
311 kepada publik; (ii) melakukan persuasi (persuasing), untuk meyakinkan
312 atau membujuk pihak lain agar dapat dipahami dengan benar; dan (iii)
313 melakukan kolaborasi (colaborating), untuk mendapatkan suatu
314 kerjasama antar pebisnis dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan dapat
315 lebih berkembang.
3171) Apakah tujuan sudah realistis, dalam arti bahwa ide-ide atau gagasan yang
318 hendak disampaikan telah sesuai dengan kemampuan yang ada, seperti:
319 kemampuan finansial, manajerial, sumber daya, atau teknis operasionalnya.
3202) Apakah dari sisi waktu sudah tepat, misalnya dalam situasi laba yang terus
321 menurun dalam beberapa waktu, ide untuk melakukan kenaikan gaji pegawai
322 atau merekrut pegawai baru sangat tidak tepat;
3233) Apakah orang yang akan menyampaikan pesan sudah tepat, hal ini
324 mengingat bahwa biasanya suatu pesan atau ide akan lebih dapat diterima
11
325 apabila disampaikan oleh orang yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi
326 daripada disampaikan oleh orang yang kedudukannya rendah;
347Kata-kata yang singkat, selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi
348harus tetap diperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
354 Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan
355 sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
356 kalimat yang dapat dikatakan efektif setidaknya dapat memenuhi dua
357 syarat , yakni (i) mampu mewakili perasaan pikiran atau perasaan
358 komunikator secara tepat, (ii) mampu menimbulkan pengertian yang
359 sama tepat dalam pikiran dan perasaan audiens. Secara umum terdapat
360 tiga jenis kalimat dalam pesan-pesan bisnis, yakni:
362 Suatu kalimat yang hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah
363 predikat. Namun tak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi
364 objek baik langsung maupun tak langsung. Contoh : Saya membeli buku
365 Komunikasi Bisnis di tokok buku “Berkah” kemarin.
367 Kalimat yang berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak
368 mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan klausa yang
369 dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh.
370 Kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung seperti “dan”,
371 “tetapi”, “atau”. Contoh : Adik membeli kertas dan kakak membeli buku.
373 Kalimat yang berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih
374 klausa dependen sebagai anak kalimat. Contoh: Meskipun gaji tidak naik,
375 para pegawai bekerja sebagaimana mestinya.
377 Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
378 mengembangkan suatu paragraf, yaitu pendekatan induktif dan deduktif.
379 Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan
380 kemudian dibuat kesimpulan. Pendekatan deduktif dimulai dari
381 kesimpulan kemudian diikuti dengan alasan-alasannya. Lebih lanjut,
382 suatu paragraf dapat dikembangkan dengan:
383a. Ilustrasi
384 Pemberian ilustrasi terhadap suatu topik bahasan yang relevan akan
385 memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami audiens.
387 Cara ini memerlukan wawasan berpikir yang luas bagi penyampaian
388 pesan-pesan bisnis dan tentunya akan dapat membuat perbandingan yang
389 berkaitan dengan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pokok
390 bahasan tertentu.
394d. Klasifikasi
400 Cara ini akan mampu memberikan latihan analitis yang sangat
401 diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan
402 penting bagi suatu organisasi. Dengan kata lain pola pengembangan ini
403 memberikan suatu arah yang sistematis.
14
4081) Bertele-tele
409 Sering kali pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang, mencapai
410beberapa paragraf, baru kemudian masuk ke topik bahasan sehingga pembaca
411memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami maksud pesan yang
412disampaikan.
414 Informasi yang tidak relevan disamping membuang-buang waktu, juga dapat
415membuat pesan yang disampaikan menjadi kabur, tidak jelas, dan sulit dipahami.
417 Hal ini menyebabkan ketidaklancaran komunikasi karena audiens akan sulit
418memahami poin-poin penting yang disampaikan.
430 Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu audiens
431 memahami pesan yang disampaikan, membantu audiens menerima pesan,
432 menghemat waktu audiens, dan mempermudah pekerjaan komunikator.
466Susunan outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan:
468 Ide pokok dapat membantu menetapkan tujuan dan strategi umum
469 dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum dalam dua hal, yaitu:
474 Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, tahap
475 selanjutnya adalah menyususn poin-poin pendukung yang penting sebagai
476 pendukung ide-ide pokok tersebut.
Ide Pokok
508 Memberikan informasi rutin sebagai bagian dari bisnis tetap, audiens
509 kemungkinan akan menjadi netral. Pesan-pesan rutin, good news, atau
510 goodwill lebih cocok dengan menggunakan pendekatan langsung.
530A. KESIMPULAN
535 Karena perkembangan dunia bisnis saat ini begitu cepatnya, maka
536 penyampaian pesan-pesan bisnis perlu tetap memperhatikan bagaimana
537 merencanakan, mengorganisasi dan mengkomposisi, serta merevisi
538 pesan-pesan bisnis secara jelas dan seefektif mungkin.
539
540
541
19
542 DAFTAR PUSTAKA
553
20