Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

TUTORIAL LBM 1 “INILAH AKU”


BLOK PERSONAL PROFESIONAL DEVELOPMENT

Disusun Oleh :
Kelompok SGD 8
Anggota :
Ni Kadek Widya Antari (020.06.0057)
Ni Ketut Ayu Rachma Nanda Sapitri (020.06.0058)
Ni Luh Ayu Dwi Prabasuari (020.06.0059)
Ni Luh Yosi Andarini (020.06.0060)
Ni Made Ratih Wasudewi Suparthika (020.06.0061)
Nova Rindani Sofyana (020.06.0062)
Nurcahyani (020.06.0063)
Nurma Hestika Maulani (020.06.0064)
Nurul Asyikin (020.06.0065)
Nurul Rahmah (020.06.0066)
Zainul Hamdi (020.06.0089)
Tutor : dr. Pande Tiara Maharani, S.Ked

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan hasil Laporan Tutorial LBM 1 “Inilah Aku” Blok Personal
Profesional Development (PPD).
Dalam penyusunan Laporan Tutorial LBM 2 ini, kami menyadari sepenuhnya
masih terdapat kekurangan di dalam penyusunannya. Hal ini disebabkan karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa
tanpa adanya bimbingan dan petunjuk dari semua pihak tidaklah mungkin hasil
Laporan Tutorial LBM 2 ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan dengan baik.
2. dr. Pande Tiara Maharani, S.Ked selaku fasilitator dalam kelompok SGD 8,
atas segala masukan, bimbingan dan kesabaran dalam menghadapi
keterbatasan kami.
3. Kakak-kakak tingkat yang telah memberikan arahan dalam penyusunan
laporan ini.
4. Seluruh anggota kelompok SGD 8 yang telah membantu dan memberikan
masukan dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan
kepada kami, mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa, serta Laporan
Tutorial LBM 2 ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 7 Oktober 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................2
1.3 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Data Tutorial...............................................................................................3
2.2 Skenario LBM.............................................................................................3
2.3 Pembahasan LBM.......................................................................................4
2.3.1 Klarifikasi Istilah...............................................................................4
2.3.2 Identifikasi Masalah...........................................................................6
2.3.3 Brain Storming...................................................................................6
2.3.4 Rangkuman Permasalahan.................................................................12
2.3.5 Learning Issue....................................................................................12
2.3.6 Pembahasan Learning Issue...............................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................24
3.1 Kesimpulan.................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan karakter saat ini merupakan topik yang marak diperbincangkan
dalam dunia pendidikan. Karakter merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, dengan menurunnya nilai
karakter akan menyebabkan penurunan kualitas generasi penerus bangsa.
Karakter juga memiliki fungsi sebagai penggerak dan penguat bangsa agar tidak
mudah terombang-ambing.
Karakter tidak datang dengan sendirinya, namun harus dibangun dan dibentuk
untuk menjadikan suatu bangsa yang bermartabat dan beretika. Hal ini
menunjukkan bahwa sekolah atau Perguruan Tinggi sebagai suatu lembaga
pendidikan formal yang mempunyai muatan beban yang cukup berat dalam
melaksanakan misi pendidikan tersebut. Terlebih jika dikaitkan dengan pesatnya
perubahan zaman yang sangat berpengaruh terhadap peserta didik dalam berpikir,
bersikap, dan berperilaku.
Seperti yang tercantum dalam Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Al-Azhar, tepatnya pada misi pertama yaitu “Menyelenggarakan
Pendidikan Kedokteran yang Profesional, Mumpuni dan Amanah”. Pendidikan
karakter sangat berkaitan dengan pembelajaraan refleksi diri pada mahasiswa
kedokteran. Karena dengan adanya refleksi diri, mahasiswa Fakultas Kedokteran
dapat dengan mudah mengenal lebih dalam siapa dirinya yang sebenarnya. Baik
pengenalan dalam artian kelebihan maupun kekurangan diri pribadi masing-
masing. Hal tersebut menggambarkan bahwa refleksi diri mampu menjadi salah
satu metode penguatan karakter mahasiswa Fakultas Kedokteran agar mampu
menjadi seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran yang kompeten dan mumpuni.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya akan dibahas pada halaman berikutnya.

1
1.2 Tujuan Laporan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan tujuan laporan yang
ingin kami capai yakni sebagai berikut :

1.2.1 Untuk mengetahui bagaimana cara mengenali karakter diri sebagai


mahasiswa Fakultas Kedokteran
1.2.2 Untuk mengetahui peranan mahasiswa Fakultas Kedokteran berdasarkan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Five Stars Doctor
1.2.3 Untuk mengetahui contoh pengabdian mahasiswa Fakultas Kedokteran
bagi keluarga, kampus, masyarakat, bangsa, dan negara.

1.3 Manfaat Laporan


Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut antara lain :

1.3.1 Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana cara mengenali karakter diri


sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran.
1.3.2 Mahasiswa mampu mengetahui peranannya sebagai mahasiswa Fakultas
Kedokteran berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Five Stars
Doctor.
1.3.3 Mahasiswa mampu mengetahui dan mengimplementasikan contoh
pengabdian diri sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran bagi keluarga,
kampus, masyarakat, bangsa, dan negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


Hari/Tanggal Sesi 1 : Senin, 5 Oktober 2020
Hari/Tanggal Sesi 2 : Rabu, 7 Oktober 2020
Tutor : dr. Pande Tiara Maharani, S.Ked
Moderator : Zainul Hamdi
Sekretaris : Ni Ketut Ayu Rachma Nanda Sapitri

2.2 Skenario LBM


LBM 1
INILAH AKU
Tomi dinyatakan tidak lulus blok tahap pertamanya di Fakultas Kedokteran
karena nilanya masih kurang pada ujian akhir blok. Ia langsung mengajukan
protes ke sekretaris blok karena prosedur ujian sangat memberatkan. Ia harus
menjawab soal praktikum yang rumit dengan batas waktu yang sangat singkat dan
menjawan ujian MCQ yang membingungkan, belum lagi harus membuat tugas
menulis Essay yang melelahkan. Saat ujian berlangsung terasa berat dikarenakan
harus menjawab soal dalam suasana yang tegang.
Tomi pun menyesal karena terlambat menyadari bahwa memang harus
melatih diri untuk lebih siap menghadapi sistem pembelajaran dan assessment di
FK. Tomi pun mengakui bahwa ia tidak dapat berpikir dengan baik pada suasana
yang tegang, sehingga tidak mampu berkonsentrasi menjawab ujian. Ia merasa
kurang nyaman dengan suasana belajar berkelompok seperti saat praktikum,
clinical skills lab dan small group discussion. Ia lebih senang belajar seorang diri

3
di kamar sambil membaca semua materi dengan khusyuk. Tomi juga merasa
bingung karena disatu sisi ia harus berjuang untuk menjadi Dokter. Ia memiliki
impian jika kelak menjadi Dokter, ia akan terus beriteraksi dengan banyak orang,
menolong sesama yang membutuhkan dan menjadi dokter yang berkarakter
sebagai bentuk pengabdiannya. Setelah berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing
Akademik (DPA) ia jadi termotivasi untuk belajar lebih baik.

2.3 Pembahasan LBM


2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Prosedur
Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu
aktivitas; metode langkah demi langkah secara pasti dalam
memecahkan suatu masalah. (KBBI, 2020)
2. Assesment
Assessment adalah sebuah proses menentukan hasil yang telah
dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan. (Suchman, 1961)
3. Multiple Choice Question (MCQ)
Multiple Choice Question (MCQ) adalah salah satu cara yang
paling sering digunakan sebagai metode untuk menilai hasil belajar
siswa pada berbagai tingkat pendidikan dalam waktu singkat. (Rao et
al, 2017)
4. Essay
Essay adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis
tentang subyek tertentu. (Wikipedia, 2020)
5. Clinical Skills Lab (CSL)
Clinical Skill Lab (CSL) adalah strategi pembelajaran yang
berfungsi untuk mempersiapkan keterampilan klinis, berkomunikasi,
pemeriksaan fisik, ataupun tindakan medik dan prosedur invasif bagi

4
mahasiswa fakultas kedokteran umum/kedokteran gigi selama jenjang
pendidikan sarjana dan sebelum memasuki pendidikan profesi.
(Panggabean dan Nyimas, 2015)

6. Ujian Blok
Ujian yang dilaksanakan di akhir blok yang digunakan untuk
mengukur pemahaman mahasiswa.
7. Small Grup Discussion (SGD)
Small Group Discussion (SGD) merupakan salah satu metode
pembelajaran aktif dimana dalam proses pembelajaran peserta didik
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil guna memecahkan dan
mendiskusikan beberapa topik permasalahan. (Center for Teaching &
Learning Exellence, 2020)
8. Metode belajar
Menurut Toeti Soekamto dan Winataputra (1995:78)
mendefinisikan ‘model pembelajaran’ sebagai kerangka konseptual
yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar bagi para siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
9. Khusuk
Khusuk memiliki arti penuh penyerahan dan kebulatan hati;
sungguh-sungguh; penuh kerendahan hati. (KBBI, 2020)
10. Karakter
Karakter memiliki arti tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak.
(KBBI, 2020)
11. Praktikum

5
Praktikum memiliki arti bagian dari pengajaran yang bertujuan
agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan
dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori; pelajaran praktik.
(KBBI, 2020)
12. Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
Dosen Pembimbing Akademik (DPA) adalah dosen yang
membimbing mahasiswa selama pedidikan akademik hingga profesi.

2.3.2 Identifikasi Masalah


1. Bagaimana cara membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik?
2. Sebagai dokter dalam peran decision maker, dalam mengambil
keputusan apakah kita harus mengikuti naluri dokter yang berpedoman
pada diagnosa atau keinginan pasien?
3. Bagaimana seseorang bisa merasa tidak nyaman dengan cara belajarnya
sendiri?
4. Bagaimana cara menentukan metode belajar tepat?
5. Bagaimana cara kita sebagai calon dokter dapat menjalankan tugas
dengan khusuk?
6. Sifat seperti apa yang harus dimiliki seorang dokter yang baik?
7. Mengapa karakter setiap orang berbeda-beda?
8. Bagaimana cara kita sebagai mahasiswa kedokteran dalam menghadapi
sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran?
9. Bagaimana cara merubah karakter seorang calon dokter agar lebih
mudah bersosialisasi dengan khalayak umum?
10. Hal utama apa yang menyebabkan seseorang mengalami kegagalan?

2.3.3 Brain Storming


1. Bagaimana cara membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik?

6
Pembentukan karakter seseorang menjadi lebih baik dapat dilakukan
dengan cara antara lain :
 Melalui kegiatan pendidikan karakter.
 Mengembangkan kemampuan mahasiswa menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, dan berwawasan luas.
 Mengikuti kegiatan yang positif, seperti kegiatan keagamaan.
 Memilih pergaulan yang baik ataun memilih lingukungan yang baik.
 Mendengarkan motivasi-motivasi yang dapat menyemangati dalam
memperbaiki karakter.
 Meningkatkan kesadaran diri sendiri bahwa merubah karakter
menjadi lebih baik ini merupakan hal yang harus kita lakukan
beriringan dengan proses pendewasaan.
 Memperhitungkan setiap tindakan yang diambil.
 Menanamkan keyakinan yang benar.
 Memulai kebiasaan-kebiasaan yang baik.
 Mengeluarkan diri dari zona nyaman.
 Mengetahui kerugian dari sifat buruk.
 Belajar mengatur diri-sendiri.
 Perbanyak atau perluas pengetahuan agama.
 Selalu intropeksi diri.
2. Sebagai dokter dalam peran decision maker, dalam mengambil
keputusan apakah kita harus mengikuti naluri dokter yang
berpedoman pada diagnosa atau keinginan pasien?
Dokter adalah sosok yang cukup menjadi tumpuan masyarakat dalam
bidang kesehatan, terutama dalam pemberi pelayanan masyarakat. Untuk
pengambilan keputusan, sebagai dokter harus bisa mengambil keputusan
yang tepat secara efisien dan efektif agar diterima oleh pasien karena
dokter sangat berperan penting.

7
Seorang dokter juga harus mengambil keputusan dengan pengetahuan
dan keterampilan yang telah diketahui dan dimiliki ketika menempuh
pendidikan di universitas. Dan seorang dokter juga harus memiliki rasa
tanggung jawab yang besar untuk pengambil keputusan untuk yang
terbaik juga menjelaskan kepada pasien mengenai masalah yang dialami,
maka dari itulah diperlukan bahasa yang sopan dan juga public speaking
yang bagus.
3. Bagaimana seseorang bisa merasa tidak nyaman dengan cara
belajarnya sendiri?
Rasa nyaman merupakan hal utama dalam menjalankan hubungan.
Oleh sebab itu rasa nyaman memang sangat diperlukan dalam segala hal,
baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, pekerjaan bahkan dalam hal
pendidikan atau dalam proses pembelajaran.
Jika mahasiswa dapat merasakan kenyamanan selama proses
pembelajaran, maka dapat dipastikan mahasiswa itu mampu menerima
materi dengan baik. Lain halnya jika, selama proses pembelajaran
mahasiswa merasa tidak nyaman, sehingga kurang fokus pada materi yang
disampaikan dan dapat menyebabkan gagalnya proses transfer
pengetahuan tersebut.
Hal yang mempengaruhi rasa tidak nyaman pada saat belajar antara lain :
 Karena tidak mengetahui hal apa yang harus dilakukan saat belajar.
 Karena tidak sesuai prinsip atau kepribadian dirinya.
 Metode belajar terdahulu tidak dapat dimengerti.
 Tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.
 Mudah merasa bosan.
4. Bagaimana cara menentukan metode belajar tepat?
Menentukan metode belajar bisa dilakukan dengan cara mencari tahu
jenis metode pembelajaran apakah yang sesuai dengan diri kita. Seperti

8
metode belajar dengan teknik visual, audio ataupun kinestetik. Kesesuaian
metode belajar ditentukan dari seberapa efektif kita bisa memahami
informasi atau ilmu yang disampaikan ke dalam diri kita. Metode belajar
dengan teknik visual lebih terpaku pada cara belajar dengan
memperhatikan gambar. Lalu metode belajar audio lebih memfokuskan
suara yang ditangkap indera pendengaran. Dan yang terakhir ada metode
belajar kinestetik yang mengharuskan kita menyentuh objek dalam
pembelajaran agar mudah dipahami.
5. Bagaimana cara kita sebagai calon dokter dapat menjalankan tugas
dengan khusuk?
Untuk dapat menjalankan tugas dengan khusuk dapat dilakukan
dengan mengingat kembali tujuan dan target awal kita ketika memiliki
Fakultas Kedokteran, apa yang ingin kita capai dan raih kita kuatkan
kembali, agar menjadi semangat dalam diri kita sehingga kita dapat
menjalankan tugas kita dengan khusuk.
6. Sifat seperti apa yang harus dimiliki seorang dokter yang baik?
Beberapa sifat yang harus dimiliki seorang dokter yang baik antara lain :
 Tetap konsisten dalam menghadapi masalah dan tidak mudah
menyerah.
 Kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif, rasa empati kepada
pasien, menghormati otonomi seorang pasien, bertindak adik kepada
pasien.
 Tidak mementingkan diri sendiri (egois), mau mendengarkan
pendapat/saran dari orang lain, tidak sombong dan angkuh, tidak cepat
puas diri.
 Religius, nasionalis, mandiri, kepedulian terhadap social
 Knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan attitude
(perilaku/sikap)

9
 Profesionalitas yang luhur
Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang professional sesuai
nilai dan prisnsip ke Tuhanan, moral luhur, etika disiplin, hukum, dan
sosial budaya.
 Mumpuni
Tidak hanya penguasaan terhadap semua kemampuan professional
dokter teruji dalam aplikasi kemampuan professional yang lebih tinggi
dan soft skills yang baik. Cakap dalam bekerja, berjiwa humanis dan
social yang tinggi serta menjadi rahmat bagi alam semesta.
 Amanah
Dokter yang memegang teguh keluhuran profesi dan memegang teguh
sumpah dokter
 Mawas diri dan pengembangan diri
Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadariketerbatasan
mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti
penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan
serta mengembangkan pengetahuan dan keselamatan pasien.
7. Mengapa karakter setiap orang berbeda-beda?
Faktor yang menyebabkan kepribadian seseorang itu berbeda-beda
ialah faktor biologis dan faktor sosial. Faktor biologi yang dimaksud
adalah faktor gen atau genetika yang merupakan pembawa sifat seseorang
itu sejak lahir sedangkan faktor sosial yang dimaksud ialah faktor
lingkungan baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
8. Bagaimana cara kita sebagai mahasiswa kedokteran dalam
menghadapi sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran?
Mahasiswa baru merupakan peserta didik baru di Pendidikan Tinggi
yang akan menjalani proses pembelajaran yang baru pula. Belajar adalah
sebuah proses menuju perubahan watak dan kemampuan yang dapat

10
direfleksikan dalam sebuah perilaku. Prinsip pembelajaran harus
melibatkan adanya stimulus dan respon yang diperkuat dengan adanya
pengulangan dan reinforcement.
Berbagai teori pembelajaran menjelaskan bagaimana seseorang belajar
dan faktor yang mempengaruhinya. Pemilahan informasi dalam belajar
dapat dipengaruhi oleh suasana belajar. Faktor internal seperti motivasi
dan faktor eksternal seperti lingkungan sekitar akan saling memperkuat
proses belajar.
Pendekatan problem based learning dan student centered learning yang
saat ini digunakan membutuhkan mahasiswa yang aktif. Mahasiswa perlu
mengenal gaya belajar masing masing dan memiliki keinginan menjadi
seorang yang self directed learning. Metode pembelajaran yang digunakan
dapat dilakukan dalam kelompok kecil dan besar.
9. Bagaimana cara merubah karakter seorang calon dokter agar lebih
mudah bersosialisasi dengan khalayak umum?
Beberapa cara dapat kita lakukan untuk dapat merubah karakter seorang
calon dokter agar lebih mudah dapat bersosialisasi antara lain :
 Dengan cara public speaking di depan umum. Sering melakukan
public speaking dengan masyarakat maka kita akan sedit banyaknya
tau tentang masyarakat tersebut dan nantinya akan timbul rasa sosial
antara satu sama lain dengan dasar rasa kepercayaan.
 Pengabdian masyarakat, dengan ini dapat berlatih bersosialisasi
kepada masyarakat. Salah satu contohnya yaitu pengabdian di desa
binaan Fakultas Kedokteran Unizar.
 Melakukan hal-hal kecil seperti berkumpul dengan keluarga,
menjalani silahturahmi dengan teman angkatan atau berbeda angkatan.
Dengan seringnya kita berkumpul dengan rekan atau keluarga kita
maka dengan sendirinya rasa sosial akan tumbuh.

11
 Berorganisasi, dengan ikut dalam suatu organisasi tentunya akan dapat
membuat kita semakin bersosialisai.
10. Hal utama apa yang menyebabkan seseorang mengalami kegagalan?
Hal utama yang menyebabkan seseorang mengalami kegagalan adalah
seseorang masih memiliki sifat malas, suka menyepelekan sesuatu, suka
menunda pekerjaan, tidak percaya diri, mudah menyerah, tidak mau
mencoba, sulit beradaptasi dan kurang pandai melihat peluang.

2.3.4 Rangkuman Permasalahan

MEMBENTUK
KARAKTER DIRI YANG
KUAT

METODE BELAJAR PENYESUAIAN DIRI PROFESI DOKTER

PEMBENTUKAN SIFAT
METODE BELAJAR

PENYEBAB
KEGAGALAN

2.3.5 Learning Issue


1. Bagaimana cara meningkatkan dan membangun mahasiswa yang
berprestasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan konsisten?
3. Bagaimana cara menjadi seorang dokter yang profesional?
4. Bagaimana cara mencapai tujuan menjadi five stars doctor?

12
5. Bagaimana cara memperbaiki sistem pembalajaran kita sebagai
mahasiswa Fakultas Kedokteran?
6. Bagaimana cara kita agar lebih percaya diri dalam mengambil keputusan
untuk pasien?
7. Who am I?
8. Jelaskan analisis SWOT!
9. Bagaimana cara kita agar bisa memaksimalkan potensi atau kelebihan diri
dan menghadapi kelemahan diri kita?
10. Bagaimana karakter mahasiswa Fakultas Kedokteran yang harus diketahui
dan dimiliki?
11. Bagaimana bentuk pengabdian mahasiswa Fakultas Kedokteran bagi
kampus dan masyarakat?

2.3.6 Pembahasan Learning Issue


1. Bagaimana cara meningkatkan dan membangun mahasiswa yang
berprestasi?
Kebanyakan orang menjadi mahasiswa pada masa remaja akhir (usia
17-18 tahun). Pada usia ini, isu kemandirian, kehidupan yang independen
dari orangtua, dan karier mulai memuncak (Newman & Newman, 2009).
Ketika seseorang menjadi mahasiswa, tugas dan tanggung jawabnya tidak
hanya seputar diri sendiri dan keluarga, tetapi juga masyarakat.Hal-hal
tersebut mempengaruhi bagaimana mahasiswa menentukan tujuan, minat,
atau orientasi hidupnya.
Mahasiswa berprestasi tidak hanya mencapai prestasi di satu bidang
saja, tetapi beberapa lainnya, seperti akademik, organisasi, pekerjaan, dan
sosial.Untuk berprestasi tinggi, mahasiswa menetapkan tujuan dan target
prestasi yang tinggi. Mahasiswa menerapkan strategistrategi untuk
memotivasi diri, mengawasi diri, mengelola diri secara ketat, dan
mengevaluasi diri untuk menilai sejauh mana ia telah membuat kemajuan.

13
Regulasi diri dipengaruhi oleh ada tidaknya kesempatan (Boekaerts &
Niemivierta, 2000). Mahasiswa akan meregulasi dirinya jika kondisi
lingkungan optimal baginya, tidak terlalu mengatur aspek-aspek dari tugas
atau tuntutan dan lingkungan belajar serta memberikan kebebasan untuk
bertindak dalam mencapai tujuan (Pintrich, 2000).
Ketersediaan sumber belajar juga turut berpengaruh karena berkaitan
dengan kesempatan yang dimiliki mahasiswa untuk mengembangkan diri
dan mempelajari hal-hal baru lewat sumber-sumber belajar yang tersedia,
misalnya buku, jurnal, internet, dan tempat untuk bertanya (Boekaerts &
Niemivierta, 2000) Proses regulasi diri melibatkan beragam aspek dalam
kehidupan mahasiswa. Dalam proses regulasi diri terdapat kesesuaian,
kesinambungan, dan fokus antara tindakan dengan target yang ingin
dicapai. Proses regulasi diri tidak dilakukan subjek secara sendirian,
melainkan dalam hubungan interdependensi dengan lingkungan sosial dan
dependensi terhadap Tuhan. (Husna, dkk, 2017)
Dikatakan juga bahwa optimisme adalah pola pikir atau pandangan
positif tentang masa depan dan masalah hidup yang sedang dihadipinya.
Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin tinggi kesejahteraan
psikologisnya maka semakin rendah nilai stress dari mahasiswa dengan
kata lain optimisme menjadi meningkat.
Selain itu dibutuhkan juga motivasi berprestasi. Motivasi beprestasi
adalah sebuah kebutuhan dari seorang individu untuk menyelesaikan
sesuatu yang sulit dengan baik dan mandiri menghadapi rintangan dan
mencapai standar yang tinggi serta keberanian untuk melakukan
persaingan.
2. Apakah yang dimaksud dengan konsisten?
Konsisten memilki arti tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek.
(KBBI, 2020)

14
Konsisten adalah sikap focus pada suatu bidang dan tidak akan
berpindah pada bidang lain sebelum bidang pertama benar benar kuat dan
kokoh. (Reza M. Syarif, 2005)

3. Bagaimana cara menjadi seorang dokter yang profesional?


1) Setting Expectation
Penetapan tujuan atau standar nilai-nilai dan perilaku
profesional merupakan hal penting pertama dalam pembelajaran
perilaku profesional. Menurut Arnold dan Stern dorongan untuk
berperilaku profesional paling efektif dilakukan dengan cara
Resiprokal, yaitu dengan memberitahukan di tol perilaku perilaku
yang tidak profesional, kalau tidak dilakukan kepada mahasiswa.
Namun selanjutnya ditambahkan bahwa masiswa juga harus didorong
untuk selalu berusaha melakukan hal baik. Prosesi pelafalan sumpah
dan janji dokter muda juga merupakan salah satu contoh aktivitas
penting sehingga masiswa mengetahui standar nilai dan perilaku
rasional nya sebagai dokter muda, selain itu melalui berbagai dokumen
resmi seperti peraturan akademik dan kemahasiswaan, SKDI. Berbagai
aturan pendidikan profesi yang tertulis di log book ataupun yang
tertulis pada media yang lain.
Hal-hal terkait hubungan dokter pasien, keselamatan pasien,
interprofessional team work Serta nilai nilai dan perilaku profesional
yang harus dikembangkan oleh masiswa dapat disampaikan pada Sisi
interaktif saat masa orientasi bagian saat mengikuti stase. Tanpa
diberitahu dan ditekankan secara lisan serta tertulis maka besar
kemungkinan mahasiswa tidak mengetahui bahkan menganggap
beberapa perilaku yang sesungguhnya merupakan perilaku tidak
profesional adalah hal yang wajar.
2) Providing Experience

15
Clinical education model menjelaskan bahwa pada pendidikan
professi setiap harinya masiswa mendapatkan pengalaman belajar
yang nyata dalam interaksinya langsung kepada pasien dan keluarga
pasien, rekan dokter muda dan professi lain, dan dokter pendidik
klinik. Selanjutnya hal yang perlu adalah menyediakan kesempatan
pembelajaran yang terstruktur untuk kompetensi perilaku profesional
dengan cara mengalokasikan jadwal formal dan rutin pada kurikulum
pendidikan professi. Pelaksanakan pembelajaran perilaku profesional
secara formal dan terstruktur dapat diwujudkan dalam kegiatan
refleksi kasus atau laporan critical insidence.
3) Evaluation of Outcome
Setiap aktivitas membelah dan aktivitas evaluasi (assessement)
untuk mengetahui capaian pembelajaran yang telah dilaksanakan baik
dilakukan secara formatif atau sumatif. Untuk melakukan evaluasi dari
perilaku profesional secara valid dan reliabel tidak bisa dilakukan
hanya dengan menggunakan satu metode saja. Arnold menggolongkan
tiga kelompok evaluasi dari perilaku professional antara lain :
 Mengevaluasi perilaku profesional sebagai bagian dari performa
klinik.
 Mengavaluasi perilaku profesional sebagai satu kesatuan yang
utuh.
 Mengavaluasi satu atau beberapa halaman dari perilaku
profesional.
4) Continuity
Kesinambungan pembelajaran perilaku profesional
dilaksanakan dari tahap akademik sampai dengan profesi. Untuk
pendidikan profesi, pelaksanaan pembelajaran perilaku profesional
secara eksplisit, formal dan terstruktur tidak hanya dilakukan di awal

16
stase atau hanya di beberapa bagian saja, namun harus dilaksanakan
secara ber kesinambungan diseluruh bagian disepanjang pendidikan
profesi. Supaya terjadi Kesinambungan, maka pada log book di setiap
bagian telah ditulis bentuk dan jadwal pembelajaran untuk kompetensi
perilaku profesional.
5) Institutional Supoort
Dukungan institusi tidak sekedar pada aspek pendanaan untuk
pengembangan pembelajaran perilaku profesional, hal penting lain
yang mendasar adalah komitmen bersama dan dukungan seluruh
citivas akademi untuk melaksanakan pembelajaran perilaku
profesional secara optimal dan paripurna yang juga diwujudkan dalam
membangun budaya profesional sebagai salah satu komponen penting
atmosfer pendidikan professi.(dr.Yohanes.s.2018)
4. Bagaimana cara mencapai tujuan menjadi five stars doctor?
Berdasarkan referensi tersebut untuk mencapai Five Stars Doctor tidak
hanya melalui jalur pendidikan formal mealinkan bisa juga melalui jalur
non formal seperti ekstrakulikuler salah satunya berorganisasi. Selain
mendapatkan pengalaman dalam berorganisasi kita juga dapat mencapai
Five Stars Doctor tersebut, karena dalam organisasi kita diajarkan soft
skill yaitu salah satunya menjadi community leader dan pengambilan
keputusan, hal ini sesuai dengan Five Stars Doctor.
5. Bagaimana cara memperbaiki sistem pembalajaran kita sebagai
mahasiswa Fakultas Kedokteran?
Memperbaiki sistem pembelajaran kita sebagai mahasiswa FK dapat
dilakukan dengan cara mengenali dan mengamati lingkungan perkuliahan
mahasiswa FK terlebih dahulu. Kita juga dapat menanam paradigma
dalam diri kita sendiri bahwa pembelajaran mahasiswa FK lebih
menekankan pada sistem Student Centered Learning yang mengharuskan
mahasiswa kedokteran lebih aktif dalam mencari tahu dan menggali

17
informasi dalam pembelajaran. Selain itu, kita sebagai mahasiswa FK
harus mampu beradaptasi dengan peraturan serta harus mampu membagi
waktu antara prioritas utama dan yang tidak.
6. Bagaimana cara kita agar lebih percaya diri dalam mengambil
keputusan untuk pasien?
Sebagai seorang dokter, sumber kepercayaan diri dalam mengambil
keputusan untuk pasien tentu berdasarkan kemampuan berupa skill dan
pengetahuan yang mumpuni dalam diri seorang dokter. Karena
kepercayaan yang diberikan pasien merupakan amanah, sehingga dalam
menangani pasien, dokter melaksanakan sesuai ilmu dan kemampuannya
yang terbaik, serta sesuai dengan kode etik kedokteran, moral, dan hukum
yang berlaku. Apabila seorang dokter sudah cakap akan skill dan
pengetahuan medis, tentu saja dokter akan percaya diri dalam memberi
keputusan diagnosa pasien.
7. Who I am?
Who I am, merupakan kesadaran atau pemahaman terhadap diri
sendiri yang meliputi siapa diri kita, apa kemampuan kita, apa kekurangan
dan kelebihan kita, apa peran serta keinginan kita. (F. Ekonomi.2015)
Mengenali diri sendiri dapat dimulai dari mengenal potensi atau
kelebihan kita, kekurangan kita, peran sebagai hamba tuhan, peran sebagai
warga negara, peran sebagai mahasiswa,anak,orang tua bahkan peran kita
sebagai makhluk hidup. (Hana Makum.2017)
8. Jelaskan analisis SWOT!
Analisis SWOT merupakan suatu cara membuat perencanaan strategi
untuk mengidentifikasi semua hal mengenai kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
(IAIN Ponorogo).

18
Analisis SWOT membandingkan antara faktor-faktor eksternal yang
merupakan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan factor-
faktor internal yang merupakan kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses).
Salah satu kompetensi yang diharapkan ada pada lulusan dokter
menurut Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 adalah
mampu mempraktikkan belajar sepanjang hayat dengan menyadari kinerja
profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan belajar untuk
mengatasi kelemahan.
Oleh karena itu, mahasiswa kedokteran harus dilatih untuk dapat
melakukan refleksi diri terhadap proses belajar, pengalaman dan
pencapaiannya untuk dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya,
dan kemudian menyusun sebuah rencana tindak lanjut yang sesuai dengan
tujuan untuk dapat memperbaiki kekurangan dan meningkatkan
kemampuan diri.
Kemampuan ini diharapkan akan terbawa menjadi sikap seharihari
setelah lulus dari proses Pendidikan dokter agar dapat terus melakukan
proses belajar sepanjang hayat walau sudah tidak menjalani pendidikan
formal. (Prosiding. 2015)
9. Bagaimana cara kita agar bisa memaksimalkan potensi atau
kelebihan diri dan menghadapi kelemahan diri kita?
Memaksimalkan potensi atau kelebihan dan kelemahan diri dapat
dilakukan dengan melakukan refleksi diri. Refleksi dalam konteks
pendidikan dapat disadari sebagai proses atau tindakan untuk melihat
kembali ke masa lampau dengan tujuan untuk memproses pengalaman
yang didapat sehingga dapat diinterpretasi atau dilakukan analisis.
Proses reflektif memiliki tiga tahapan, antara lain :
 Kembali memutar balik pengalaman.

19
 Menghadirkan perasaan yang ditimbulkan oleh pengalaman
tersebut.
 Mengevaluasi ulang pengalaman yang didapat.
Sehingga dengan memutar balik pengalaman tersebut kita dapat
mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan diri kita, sehingga kelemahan
yang terdapat di pengalaman lalu dapat kita jadikan perbaikan di masa
sekrang. Dan kelebihan/potensi diri kita dapat kita tingkatkan lagi.
(Prosiding, 2015)
10. Bagaimana karakter mahasiswa Fakultas Kedokteran yang harus
diketahui dan dimiliki?
Seorang mahasiswa memiliki tanggung jawab moral mengembangkan
nilai-nilai moral bangsa yang terwujud dalam perilakunya dengan
berpedoman pada etika dan karakter bangsa.
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa :

NILAI DESKRIPSI
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
Religius
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
Jujur dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
Toleransi agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
Disiplin
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

20
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan
tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
Kreatif
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
Mandiri
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
Demokratis
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
Rasa Ingin
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
Tahu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Semangat
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
Kebangsaan
kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
Cinta Tanah
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
Air
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Menghargai menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
Prestasi dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
Bersahabat/
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang
Komuniktif
lain.
Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan

21
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
Gemar
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
Membaca
dirinya.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
Peduli kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
Lingkungan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
Peduli Sosial bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
Tanggung
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
Jawab
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.

11. Bagaimana bentuk pengabdian mahasiswa Fakultas Kedokteran bagi


kampus dan masyarakat?
1) Bagi Kampus
 Melakukan pengembangan hasil penelitian misal dalam bentuk
pengetahuan terapan, teknologi ataupun seni yang hasilnya siap
pakai. Bentuk kegiatannya dapat berupa; cara kerja, prosedur
kerja, metode mengajar, materi pelajaran dan sebagainya.
 Melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN)
2) Bagi Masyarakat

22
 Memberikan pendidikan kepada masyarakat contohnya kursus-
kursus, penataran, lokakarya, latihan kerja, penyuluhan,
bimbingan kerja.
 Memberikan edukasi kepada masyarakat dengan melakukan
sosialisasi contohnya bahaya merokok,
 Membuat acara ramah tamah untuk mengeratkan hubungan
silahturahmi antar masyarakat.
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai kebutuhan
masyarakat, misalnya perencanaan tata kota, proyek khusus, studi
kelayakan, evaluasi proyek, perencanaan kurikulum pendidikan,
pelayanan kesehatan, bantuan hukum, dan berbagai macam
konsultasi.
 Melakukan transfer teknologi kepada masyarakat yang
membutuhkan
 Melakukan kegiatan sukarela yang dapat diikuti oleh mahasiswa
kedokteran, antara lain sukarela di rumah sakit atau klinik,
pemberdayaan anak-anak yang cacat, membantu dalam berbagai
kegiatan donor darah, sukarela sebagai anggota korps medis,
sukarela sebagai teknisi medis darurat. (dr. Haryo. 2016)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran tentunya kita memiliki pengabdian
yang cukup besar kepada kampus kita. Salah satu pengabdian yang dapat kita

23
berikan adalah belajar dengan giat sehingga dapat menjadi mahasiswa berprestasi
yang dapat membanggakan kampus. Prestasi yang dicapai tidak hanya di bidang
akademik melainkan juga di bidang non akademik.
Selain menjadi mahasiswa berprestasi kita juga memiliki tugas sebagai calon
dokter, dimana tentunya kita harus mengenal dan memahami betul Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Selain itu sebagai calon dokter kita patut
memiliki sifat dan sikap seperti yang tertuang di dalam Five Stars Doctor yang
menjadi tujuan dan prinsip dokter. Sehingga dapat menjadi dokter yang Rahmatan
Lil’Alamin sesuai dengan Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Al-Azhar Mataram.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Syauqie Al Muhdar, Dewi Martha Indria, Farida Rusnianah. 2018.


Jurnal Kesehatan Islam 7(1): 1-10.

dr. I Gede Haryo Ganesha, S.Ked. 2016. Kolerasi Satuan Kredit Partisipan
Sebagai Indikator Keaktifan Mahasiswa Terhadap Indeks Prestasi Kumalatif Pada
Mahasiswa Pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jurnal Program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Fakultas Psikologi Undip. 2016. Jurnal Empati 5(1).

Harry Dwi Putra, Ratni Purwasih. 2015. Meningkatkan Prestasi Belajar dan
Keaktifan Mahasiswa Melalui Project Based Learning. Jurnal Ilmiah P2M STKIP
Siliwangi 2(2).

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2020.

Leila Mona. 2018. “Personal Social Resposibiliti” Dalam Membangun


Karakter Mahasiswa. Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna 14(2): 30-47.

Sultoni, S., Gunawan, I. dan Sari, D.N. 2018. Pengaruh Etika Profesional
Terhadap Pembentukan Karakter Mahasiswa. Jurnal Administrasi dan Manajemen
Pendidikan 1(3): 279-283.

25

Anda mungkin juga menyukai